Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS BARANG SWASTA

EKONOMI MIKRO II

Oleh :

TINARA FIRGIAWANDA NUR WACHIDA

180810101017

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


JURUSAN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2019
1. KESEIMBANGAN UMUM

Gambar 1 di atas menggambarkan Kurva Indiferent. dimana kurva indiferens sediri


adalah kombinasi 2 barang yang dikonsumsi yang mehasilkan kepuasan yang sama.
Di kurva ini ada 2 konsumen yakni Andi dan Berta dapat mencapai kepuasan
maksimum ketika berada di ICA2 dan ICB2 di garis biru untuk andi dan berta garis
merah yaitu pada titik E yang merupakan pertemuan antara PA dan MA pada grafik
Andi dan pertemuan antara PB dan MB pada grafik Berta. ICA2 dan ICB2 dikatakan
maksimum karena sesuai dengan anggaran atau pendapatan yang mereka dimiliki
menunjukkan gambar kurva yang bersinggungan. ICA₁ dan ICB₁ tidak maksimum
karena Andi dan Berta dapat lebih membeli banyak lagi karena anggarannya masih
ada. ICA₃ dan ICB₃ juga dikatakan tidak maksimum karena anggaran yang mereka
miliki itu tidak cukup (kurang).
2. KURVA EDGEWORTH

Kurva diatas menggambarkan pertukaran barang yang bisa saja terjadi antara Konsumen
Andi dan Konsumen Berta. Garis kurva yang berpotongan itu menggambarkan kemungkinan
pertukaran barang yang bisa saja terjadi, sedangkan kurva yang bersinggungan menggambarkan
kepuasan maksimum. Garis tengah yang tidak lurus perpotongan antara OA dan OB disebut
pareto. gambar kurva diatas menunjukkan bahwa titik T bukan merupakan titik optimum, karena
dengan mengubah kombinasi makanan dan pakaian, kedua konsumen (Andi dan Berta) dapat
memperoleh kepuasan yang lebih tinggi. Pada titik D, konsumen Andi mempunyai lebih sedikit
pakaian dan lebih banyak makanan dibandingkan pada titik T. Akan tetapi kepuasan konsumen
Andi di titik D terletak pada kurva indiferens yang lebih tinggi. Titik D dan titik F adalah titik
optimum. Perpindahan kedua kurva konsumen tersebut, bergantung dari kekuatan masing –
masing konsumen. Ketika konsumen Andi lebih kuat dari konsumen Berta, maka konsumen
Andi dapat meningkatkan kepuasannya sampai titik D tercapai, dimana usaha konsumen Andi
untuk meningkatkan kepuasannya tidak merugikan konsumen Berta oleh sebab itu konsumen
Berta tidak berubah dengan tingkat kepuasannya. Begitu juga sebaliknya. Apabila konsumen
Andi dan Berta sama sama kuat, maka perpindahan dari titik T akan menuju ke posisi di antara
F-D dimana kedua konsumen tersebut dapat meningkatkan kepuasan mereka masing – masing.
Titik – titik F-D merupakan tempat kedudukan dimana seorang konsumen tidak dapat
meningkatkan kepuasannya tanpa menyebabkan tingkat kepuasan konsumen lain menjadi
berkurang yang disebut dengan Pareto optimum.
3. KURVA KEMUNGKINAN KONSUMSI

Kurva kemungkinan kepuasan merupakan kedudukan pareto optimum dalam diagram kotak
konsumen. Kurva kemungkinan konsumen berslope negatif dari kiri atas ke kanan bawah yang
berarti bahwa apabila salah satu konsumen meningkatkan kepuasannya akan menyebabkan
berkurangnya kepuasan konsumen lainnya. Pada gambar kurva diatas menunjukkan bahwa titik
T merupakan kurva kemungkinan kepuasan. Pada titik F kepuasan B adalah sebesar U B1 yang
ditunjukan pada kurva indiferen kepuasan B, dan kepuasan A adalah sebesar UA1 yang
ditunjukan pada kurva kepuasan A. Apabila A berusaha untuk meningkatkan kepuasannya
sehingga mencapai titik D, yaitu kepuasannya sebesar U A2 maka kepuasan B harus berkurang
sebesar UB1 ke UB2. Sebaliknya, apabila B berusaha untuk meningkatkan kepuasannya sehingga
mencapai titik D, yaitu kepuasannya sebesar UB2 maka kepuasan A malah bertambah sebesar UA1
ke UA2.
4. KURVA TPP PRODUSEN

Pada kurva ini jika semakin lama menambah produksi maka semakin lama Marginal
Utility akan semakin turun sampai pada akhirnya mencapai titik negatif. Marginal
utility akan semakin turun jika barang yang diminati banyak hal tersebut akan
mengurangi tingkat kepuasan seseorang. Marginal utility bisa naik jika adanya
teknologi yang memadai

Kurva produksi atau Total Physical Productio Function (TPP) adalah kurva yang
menunjukkan hubungan produksi total dengan satu input variabel sedangkan input-
input lainnya dianggap tetap. Di titik ini TPP mencapai angka maksimum, ini
menunjukkan bahwa di titik ini Law of Diminishing Total Production Rate Return
mulai berlaku, dimana kurva diatas menggambarkan produksi jangka pendek, kurva
TPP yang mana semakin menambah produksi maka semakin turun utiliasnya, dimana
nanti utility itu sendiri akan berada pada nilai atau titik negatif. Pada pertemuan antara
TA dan H1 menunjukkan keseimbangan produksi, tiap penambahan Tenaga kerja
hasil produksi akan terus berkurang karena terlalu banyak pekerja (tempat menjadi
sesak) poduktifitas akan mengalami penurunan. Jika tenaga kerja bertambah maka
TPB akan terus bertambah jika terus menerus bertambah maka TPB anak mengalami
titik TPMaks dan akan menurun mengakibatkan TPB kearah negatif. Hal ini juga
berlaku pada TPA dimana bila produsen terus menerus menambah Tanah maka TPA
akan terus turun ke arah origin dan berakhir ke arah negatif.
5. KURVA ISOQUANT

Kurva isoquant merupakan kurva perilaku produsen yang menunjukkan kombinasi antara
dua faktor produksi yang menghasilkan produksi yang sama. Dari gambar di atas terdapat
gabungan tenaga kerja dan tanah. Bahwa tenaga kerja berada pada sumbu horizontal
sedangkan tanah (modal yang digunakan untuk produksi) berada pada sumbu vertikal.
Pada gambar di atas titik K menunjukkan bahwa ketika produsen ingin memproduksi
suatu barang maka akan membutuhkan tenaga kerja dan tanah yang berada pada garis
TK1 dan T1. Di titik K juga menunjukkan tingkat produksi yang maksimum dengan garis
anggaran yang berada pada garis IQ1. Pada IQ1 menunjukkan bahwa adanya hubungan
tenaga kerja dan tanah yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. Kurva IQ 2
menggambarkan bahwa tingkat produksi berbeda dari tingkat produksi yang di hasilkan
oleh IQ1. Semakin jauh dari titik 0 letak kurvanya, maka semakin tinggi tingkat produksi
yang dihasilkan. Pada kurva isoquant diatas memiliki slope yang negatif. Ketika
produsen membutuhkan tenaga kerja sebesar TK2 maka tanah yang dibutuhkan sebesar
T2. Dan apabila perusahaan mengurangi salah satu input, maka harus mengkompensasi
dengan menambah jumlah input yang lainnya agar output yang di hasilkan sama.
6. KURVA ISOCOST

Merupakan kurva yang menggambarkan kombinasi input yang dapat dibeli dengan biaya
yang sama. Kurva bisa bergeser ke kanan atas jika ada tambahan biaya dan bergeserh ke
kiri bawah mengurangi biaya. Juga kurva diatas merupakan kurva yang menunjukkan
gambaran kombinasi input yang dapat dibeli dengan biaya yang sama. Pada saat
produsen menguragi biaya, maka garis TK1akan bergeser ke garis TK3 dan apabila
produsen menambah biaya maka garis TK1 akan bergeser ke garis TK2
7. KURVA KESEIMBANGAN PRODUSEN

kurva keseimbangan produsen yang mana menggambarkan dua kombinasi input dimana
produksi yang maksimal ditunjukkan pada IQ1 yang mana kurva kombinasi dua input
tersebut bersinggungan dengan kurva isocost. Artinya dua kombinasi input tersebut dibeli
dengan biaya yang sama dan menghasilkan output yang sama pula. Jadi keseimbangan
produsen terjadi apabila kurva isoquant bersinggungan dengan kurva isocost.
8. KURVA KONTRAK IQ

Gambar di atas menunjukkan alokasi atau gabungan IQ antara dua produsen dengan dua
barang yang dihasilkan. Produsen tersebut menghasilkan pakaian dan makanan yang
mana terdapat kurva yang saling berpotongan, artinya kurva yang berpotongan masih
memiliki kemungkinan untuk saling dipertukarkan sedangkan kurva yang bersinggungan
menggambarkan produksi yang optimum yang dihasilkan oleh dua perusahaan tersebut.
9. KURVA

Gambar ini menggambarkan kombinasi dari dua perusahaan yang mana memproduksi
pakaian dan makanan. Terdapat dua input yaitu tanah dan tenaga kerja. Yang mana kurva
yang berpotongan menggambarkan pertukaran input yang masih mungkin terjadi.
Pertukaran input tersebut fungsinya untuk memaksimumkan produksi barang agar lebih
efisien.
10. PPC

Gambar ini adalah Possibility Production Curve (Kurva Kemungkinan Produksi)


menggambarkan Kurva Kemungkinan Produksi atau PPC yang mana contohnya ada satu
perusahaan yang memproduksi pakaian dan makanan. Apabila perusahaan tersebut ingin
menambah produksi pakaian maka harus mengurangi produksi makanan. Sedangkan
apabila perusahaan tersebut ingin memproduksi makanan yang lebih banyak maka
perusahaan tersebut harus mengurangi produksi pakaiannya. Ini berarti apabila kita ingin
menambah tambahan unit output, maka harus mengorbankan output yang lain. Dalam hal
ini tergantung situasi dan keadaan pasar. Apabila permintaan terhadap makanan
meningkat maka perusahaan atau produsen akan cenderung untuk memproduksi makanan
lebih banyak dan mengurangi produksi pakaiannya.
11. KURVA ALOKASI OPTIMUM ANTARA PRODUSEN DAN KONSUMEN

menunjukkan kurva alokasi optimum antara produsen dan konsumen. Dimana dalam
gambar tersebut menunjukkan kombinasi atau gabungan antara keseimbangan konsumen
yang maksimum dan keseimbangan konsumen yang maksimum. Dan titik OB merupakan
titik yang menunjukkan paling optimum.

Anda mungkin juga menyukai