Tugas Makalah (Anti)
Tugas Makalah (Anti)
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Ada sejumlah cara yang dapat dipilih untuk menampilkan data hasil pengukuran dalam
kerja penelitian. Penyajian data mana yang sebaiknya dipilih tergantung jenis data,
selera peneliti, dan tujuan penampilan data itu sendiri.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
PEMBAHASAN
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian
yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana, jelas agar mudah dibaca. Penyajian
data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang
kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan dan lain lain.
Dalam pembuatan laporan penelitian, data termasuk yang harus dilaporkan. Agar dapat
memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam
tampilan yang sistematis dan untuk keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun
dalam sebuah tabel. Penyajian data ini bertujuan memudahkan pengolahan data dan
pembaca memahami data.
Data yang sudah diolah, agar dibaca dan dimengerti oleh orang lain atau pengambil
keputusan, perlu disajikan ke dalam bentuk-bentuk tertentu.
Pada dasarnya banyak cara untuk menyajikan data sehingga ia dapat dipahami dan
digunakan secara tepat oleh pengolah data. Namun untuk menghasilkan gambaran data
yang komunikatif, harus diingat untuk menyajikan sesuai kebutuhan. Dalam hal ini,
penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran
mengenai jumlah secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data dalam
menganalisis data tersebut.
Tabel baris kolom adalah tabel yang terdiri dari baris dan kolom yang tidak terdiri dari
beberapa kategori dan bukan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok.
No Semester IP
1 I 3,60
2 II 3,80
3 III 3,82
4 IV 3,91
5 V 4,00
6 VI 4,00
7 VII 4,00
2. Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel ini
mempunyai ciri khusus, yaitu menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua
variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat
dibuat daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan
kolom.
Contoh : Banyak murid sekolah di Daerah Lombok Timur menurut tingkat sekolah dan
jenis kelamin tahun 2013
3. Tabel Silang
Tabel silang dapat terdiri dari satu variabel atau dua variabel., tergantung pertanyaan
atau keadaan yang ingin dideskripsikan. Dengan demikian, pemilihan penyajian data ke
dalam tabel silang satu atau dua variabel akan tergantung dari data yang diperoleh.
Tabel silang satu variabel digunakan untuk menggambarkan data dengan menampillkan
satu karakteristiknya saja, misalnya jumlah keseluruhan. Sedangkan tabel silang dua
variabel digunakan untuk menggambarkan data dengan menampilkan dua
karakteristiknya, misalnya jumlah keseluruhan dan jumlah per gender.
Contoh: Dalam suatu penelitian angket pada 34 siswa kelas XI.A tentang mata pelajaran
MIPA yang disukai, diperoleh hasil data sebagai berikut:
Tabel 2.1 Penyajian Data dalam bentuk tabel silang satu variable
Tabel 2.2 Penyajian Data dalam bentuk tabel silang dua variable
Selain dapat disajikan ke dalam bentuk tabel, data-data angka juga dapat disajikan ke
dalam bentuk grafik dan diagram. Penyajian data ke dalam grafik biasanya dipandang
lebih menarik karena data-data itu tersaji dalam bentuk visual (gambar).
Cara lain untuk menyajikan data agar dapat memberikan gambaran yang lebih jelas,
ialah dengan jalan melukiskannya dalam bentuk diagram. Diagram, dalam fungsinya
dapatlah disamakan dengan sebuah potret yang dapat memberikan gambaran serta
uraian-uraian daripada tempat atau obyek dari mana gambar itu diambil.
Grafik ini juga disebut Bar diagram, yaitu grafik yang berbentuk segi empat. Dasar
pembuatan grafik ini menggunakan titik tengah. Dari suatu data yang diperoleh dapat
disusun dalam tabel distribusi frekuensi dan disajikan dalam bentuk diagram yang
disebut histogram. Jika pada diagram batang, gambar batang-batangnya terpisah maka
pada histogram gambar batang-batangnya berimpit.
2. Grafik Poligon
Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi bergolong suatu variabel.
Tampilan poligon berupa garis-garis patah yang diperoleh dengan cara menghubungkan
puncak dari masing-masing nilai tengah kelas. Jadi absisnya adalah nilai tengah dari
masing-masing kelas.
Apabila pada titik-titik tengah dari histogram dihubungkan dengan garis dan batang-
batangnya dihapus, maka akan diperoleh poligon frekuensi. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan contoh soal berikut ini.
Contoh soal: Hasil pengukuran berat badan terhadap 100 siswa SMA X digambarkan
dalam distribusi bergolong seperti di bawah ini. Sajikan data tersebut dalam histogram
dan poligon frekuensi !
Penyelesaian :
3. Grafik Ogive
Dari distribusi frekuensi kumulatif dapat dibuat grafik garis yang disebut poligon
frekuensi kumulatif. Jika poligon frekuensi kumulatif dihaluskan, diperoleh kurva yang
disebut kurva ogive. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut ini.
Contoh soal :Hasil tes ulangan Matematika terhadap 40 siswa kelas XI IPA digambarkan
dalam tabel di samping.
Jawaban :
Daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari dapat disajikan dalam bidang
Cartesius. Tepi atas (67,5; 70,5; …; 82,5) atau tepi bawah (64,5; 67,5; …; 79,5)
diletakkan pada sumbu X sedangkan frekuensi kumulatif kurang dari atau frekuensi
kumulatif lebih dari diletakkan pada sumbu Y. Apabila titik-titik yang diperlukan
dihubungkan, maka terbentuk kurva yang disebut ogive. Ada dua macam ogive, yaitu
ogive naik dan ogive turun. Ogive naik apabila grafik disusun berdasarkan distribusi
frekuensi kumulatif kurang dari. Sedangkan ogive turun apabila berdasarkan distribusi
frekuensi kumulatif lebih dari. Ogive naik dan ogive turun data di atas adalah sebagai
berikut.
1. Diagram Batang
Diagram yang berbentuk persegi panjang dengan skala atau ukuran sesuai data yang
bersangkutan. Setiap batang memiliki jarak yang sama, disusun secara tegak atau
mendatar Diagram batang sangat cocok untuk menyajikan data yang berbentuk kategori
dan atribut, serta data tahunan yang tahunnya tidak terlalu banyak. Untuk mnggambar
diagram batang diperlukan sumbu tegak dan sumbu datar yang berpotong tegak lurus.
Sumbu tegak maupun sumbu datar dibagi menjadi beberapa skala bagian yang sama.
Pada bagian bawah sumbu datar dituliskan atribut atau waktu dan pada sumbu tegak
dituliskan kuantum atau nilai data.
2. Diagram Garis
Diagram garis dibuat biasanya untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan. Jika
dari diagram kita ingin mengetahui tentang perubahan yang sifatnya seolah-olah serba
terus selama jangka waktu tertentu, maka lebih tepat digunakan diagram garis. Diagram
ini digunakan pula untuk mengetahui bagaimana sifat perubahan data dari waktu ke
waktu. Apakah perubahan itu suatu kenaikan yang sangat, biasa, atau menggambarkan
penurunan yang drastis.
Diagram garis sangat cocok untuk menyajikan data yang berbentuk serba terus atau
berkesinambungan. Misalnya jumlah penduduk setiap tahun, dan sebagainya. Untuk
menggambar diagram garis diperlukan sumbu tegak dan sumbu datar yang berpotong
tegak lurus. Sumbu tegak maupun sumbu datar dibagi menjadi skala bagian yang sama.
Pada bagian bawah sumbu datar dituliskan atribut atau waktu dan pada sumbu tegak
dituliskan kuantum atau nilai data.
Contoh : Perkembangan nilai ujian matematika Adit semester 1 tahun ajaran 2012/2013
sebagai berikut:
3. Diagram Lingkaran
Cara lain untuk menyajikan data hasil penelitian adalah dengan diagram lingkaran.
Diagram lingkaran digunakan untuk membandingkan data dari berbagai kelompok.
Untuk membuat diagram lingkaran, maka lingkaran dibagi menjadi beberapa sektor.
Setiap sektor melukiskan kategori data yang terlebih dahulu diubah kedalam derajat
dengan menggunakan busur derajat.
Contoh : Dari hasil penelitian mengenai pelajaran matematika dengan sampel 50 siswa
di smp negeri 24 prabumulih diperoleh data sebagai berikut:
No Penilaian Jumlah
1 Sangat Suka 12
2 Suka 13
3 Tidak Suka 19
4 Sangat Tidak Suka 6
Sangat Suka =
Suka =
Tidak Suka =
Sangat Tidak Suka =
Sangat Suka =
Suka =
Tidak Suka =
Sangat Tidak Suka =
3. Selanjutnya luas-luas kelompok data tersebut digambarkan ke dalam bentuk
lingkaran.
Diagram ini nampaknya makin lama makin banyak dipakai, karena rupanya sangat
menarik perhatian umum. Diagram ini banyak sekali digunakan, lebih-lebih jika datanya
mengenai hal-hal yang sangat menarik dan dapat dilukiskan oleh bentuk gambar-gambar
yang baik pula. Untuk maksud-maksud penelitian, dimana diperlukan ketelitian dan
beberapa penelaahan yang meluas dan mendalam, penyajian data dalam diagram ini,
seperti juga dengan diagram lingkaran, tidaklah terlalu banyak manfaatnya. Keburukan
lainnya ialah sangat sukar untuk menggambarkan dengan simbul atau lambang untuk
satuan-satuan yang tidak penuh.
Diagram yang menyajikan data berupa peta yang menunjukkan kondisi data dan
diwakili oleh lambang tertentu dalam sebuah peta. Kartogram biasa digunakan untuk
menggambarkan kepadatan penduduk, curah hujan, hasil pertanian, hasil penjualan,
hasil pertambangan dan sebagainya.
Contoh lain lagi umpanya soal kepadatan penduduk di daerah-daerah. Buatlah titik-titik
hitam bundar atau tancapkan jarum-jarum pentul untuk menyatakan kepadatan itu pada
daerah-daerah yang dimaksudkan. Tiap titik hitam, atau tiap jarum, dapat diartikan atau
disamakan dengan satu juta penduduk, misalnya. Dengan demikian dapat dilihat, makin
banyak terdapat bundar-bundar hitam atau kepala-kepala jarum pentul di suatu tempat,
makin padatlah penduduk di daerah itu.
BAB III
KESIMPULAN
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian
yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana, jelas agar mudah dibaca. Penyajian
data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang
kita sajikan.
Penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran
mengenai jumlah secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data dalam
menganalisis data tersebut.
Data-data angka juga dapat disajikan ke dalam bentuk grafik dan diagram. Penyajian
data ke dalam grafik biasanya dipandang lebih menarik karena data-data itu tersaji
dalam bentuk visual (gambar). Diagram, dalam fungsinya dapatlah disamakan dengan
sebuah potret yang dapat memberikan gambaran serta uraian-uraian dari tempat dimana
gambar itu diambil.
Ø Grafik histogram
Ø Grafik poligon
Ø Grafik ogive
Ø Diagram batang
Ø Diagram garis
Ø Diagram lingkaran
Ø Daigram lambang
Ø kartogram