PENDAHULUAN
C. Tujuan
Dari uraian rumusan masalah di atas, maka penyusunan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui maksud gerakan sosial keagamaan.
2. Mengetahui faktor pendorong gerakan sosial keagamaan.
3. Mengetahui gerakan sosial keagamaan yang ada.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Budhisme
Budhisme adalah sebuah agama yang muncul di india, sesudah brahmanisme, pada abad
kelima sebelum masehi. Pada mulanya agama ini cenderung memperhatikan manusia, disamping
kepada pembersihan dan kehalusan jiwa, hidup sederhana, cinta kasih, toleransi dan perbuatan
baik. Akan tetapi tidak lama kemudian, setelah pendirinya meninggal, agama ini berubah
menjadi kepercayan bathil yang penuh dengan nilai- nilai berhalaisme. Bahkan para pengikutnya
sangat mengkultuskan pendirinya sampai ke tingkat menuhankannya.
Budhisme didirikan oleh Sidharta Gautama (560- 480 SM) yang bergelar Budha, orang
yang berpengetahuan luas. Selain itu ia digelari ‘Sakiya Muni’ yang bersemedi. Sidharta
Gautama dibesarkan di sebuah kampung di perbatasan Nepal. Ia adalah seorang Pangeran yang
hidup dalam kemewahan. Menikah pada usia 19 tahun. Kemudian pada umur 26 tahun ia pergi
meninggalkan istrinya, bertapa meninggalkan segala kenikmatan duniawi. Selanjutnya ia
menjalani kehidupan yang sangat sederhana, merenungi alam, melatih jiwa dan bercita- cita
ingin menyelamatkan manusia dari penderitaan yang bersumber dari hawa nafsu. Kemudian ia
menyeru manusia agar mengikuti arah pemikirannya. Akhirnya ia mendapat banyak pengikut.
Pemeluk budha percaya bahwa Budha adalah anak tuhan, penyelamat manusia dari segala
tragedy dan penderitaan. Dialah yang menanggung segala kesalahan manusia. Mereka juga
berkeyakinan bahwa penjelman budha terjadi melalui proses persenyawaan antara ruh suci
dengan perawan ‘maya’. Mereka mengatakan, kelahiran budha ditandai dengan munculnya
sebuah bintang di langit yang disebut bintang budha. Penganut budha bersembahyang
menyembah budha. Mereka berkeyakinan bahwa budha dapat memasukkan ke nirwana.
Sembahyang menurut mereka harus dilaksanakan dalam upacara pertemuan yang dihadiri oleh
orang- orang budha yang banyak.
Kaum budha terpecah menjadi dua golongan, budha yang taat beragama dan budha
awam. Budha taat ialah orang budha yang menjalankan seluruh ajaran budha dan wasiat-
wasiatnya. Sedangkan budha awam ialah orang budha yang menerapkan sebagian ajaran dan
wasiat- wasiatnya. Budhisme mempunyai dua aliran, aliran utara dan aliran selatan. Aliran utara
ialah pengikut budha sampai menuhankannya. Sedangkan aliran selatan ialah pengikut budha
yang agak wajar dalam memandang budha. Kitab- kitab budha utara banyak mengandung
khurafat dan mithologi yang terkait dengan pribadi budha. Sedangkan kitab- kitab budha selatan
kekhurafatannya relative lebih sedikit dibandingkan dengan kitab budha utara.
Agama budha tersebar luas di Negara- Negara asia. Seperti tersebut di muka, agama ini
mempunyai dua aliran yaitu :
a. Aliran utara yang kitab- kitab sucinya ditulis dalam bahasa sansekerta. Aliran ini berkembang di
cina, jepang, Nepal dan sumatera (pada masa kerajaan sriwijaya).
b. Aliran selatan yang kitab- kitab sucinya ditulis dalam bahasa pali, tersebar di Birma, Sailan dan
Siam.
3. Hinduisme
Hinduisme adalah sebuah agama berhala yang dipeluk oleh sebagian besar penduduk
ndia. Agama ini telah terbentuk dari perjalanan sejarahnya yang panjang sejak abad 15 SM.
Agama ini mencakup nilai- nilai rohani dan moral, disamping prinsip- prinsip perundang-
undangan dan peraturan, dengan menjadikan banyak tuhan sesuai dengan tugas dan
pekerjaannya. Oleh sebab itu setiap kawasan mempunyai tuhan dan setiap pekerjaan atau
fenomena mempunyai tuhan pula.
Agama hindu tidak mempunyai seseorang pendiri yang jelas. Begitu pula sebagian besar
kitab- kitabnya juga tidak mempunyai pengarang yang jelas. Agama ini terbentuk, dan begitu
pula buku- bukunya lewat perjalanan sejarah yang panjang. Bangsa Aria si penggemar perang
yang datang ke india pada abad ke 15 SM, adalah para pendiri pertama agama ini. Agama
pendatang baru ini tidak menghapuskan agama purba orang- orang india, tetapi justru
berakulturasi dan masing- masing saling isi mengisi antara satu dengan lainnya. Pada abad 18
SM agama hindu berkembang pesat dibawah kepemimpinan brahmana yang menganggap bahwa
di dalam tabiat mereka terdapat unsure ketuhanan. Kemudian berkembang kembali pada abad ke
3 SM.
Hinduisme menolak gerakan reformasi intern yang tercermin dalam budhisme dan
jinisme dan juga menolak gerakan reformasi ekstern yang tercermin dalam islam. Justru
hinduisme menyerang bentuk kedua reformasi tersebut dengan memelihara secara ketat ajaran
dan keyakinan- keyakinannya. Pada abad ke 15 SM india didiami penduduk yang berasal dari
Sudan yang mempunyai pemikiran dan keyakinan- keyakinan yang primitive. Datanglah bangsa
Aria si penggemar perang yang dalam perjalanannya telah melewati daerah orang- orang iran.
Maka keyakinan- keyakinan mereka terpengaruh oleh keyakinan masyarakat dari Negara-
Negara yang mereka lalui. Ketika mereka menetap di india itulah terjadi akulturasi antara
berbagai keyakinan- keyakinan itu yang kemudian melahirkan Hinduisme. Yaitu sebuah agama
yang mengadung pemikiran- pemikiran primitive tentang penyembahan alam, nenek moyang dan
khususnya sapi. Pada abad ke 8 SM kondisi hinduisme mengalami peningkatan ketika madzhab
brahma dibuat, dan mereka menetapkan tentang penyembahan terhadap brahma.
Agama hindu telah diguncang oleh dua topan pergerakan yang sangat dahsyat yaitu
jinisme dan budhisme. Lahirnya perundang- undangan (minu) membuat agama itu menjadi kuat
kembali. Peristiwa itu terjadi pada abad ke 2 dan 3 SM.
Agama hindu pernah berkuasa di benua india dan tersebat di Negara itu dalam beraneka
ragam titik tekan. Akan tetapi perbedaan yang amat jauh antara uat islam dengan umat hindu
dalam memandang alam, kehidupan dan sapi (yang disembah oleh orang- orang hindu tapi
disembelih oleh umat islam serta dimakan dagingnya) itu semua telah menyebabkan terjadinya
perpecahan dan pembagian Negara, dimana telah dipermaklumkan berdirinya Negara Pakistan
yang mendapatkan bagian timur dan baratnya, karena sebagian besar penduduknya adalah islam.
Dan sisanya adalah Negara india yang sebagian besar penduduknya adalah hindu. Keberadaan
umat islam di negeri india menjadi minoritas.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Gerakan sosial lazim dikonsepsikan sebagai kegiatan kolektif yang dilakukan kelompok
tertentu untuk menciptakan kondisi sesuai dengan cita-cita kelompok tersebut. Bagi mereka,
kehidupan masyarakat seperti yang ada pada saat ini dirasakan semakin tidak mampu
menciptakan kesejahteraan, karena itu perlu diganti dengan tatanan sosial baru yang lebih baik.
Tatanan sosial baru tersebut harus bersumber pada salah satunya adalah nilai-nilai keagamaan.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat diambil garis besar bahwa gerakan sosial keagamaan
merupakan hasil perilaku kolektif yang dilakukan oleh sejumlah orang dengan mengatasnamakan
nilai dan ajaran keagamaan yang bersifat rutin dan merupakan tanggapan terhadap adanya
rangsangan yang berkaitan dengan kesadaran keagamaan.
Banyak sekali faktor pembentuk gerakan sosial keagamaan di dunia ini. Namun secara
umum gerakan sosial keagamaan terbentuk karena adanya ketegangan struktural dan politik,
sumber Daya dan Struktur Mobilisasi, kesempatan dan Hambatan Dinamika Sosial dan
ideasional dan Proses Pembingkaian (Framing). Dari faktor-faktor tersebut, maka lahirlah
gerakan-gerakan sosial keagamaan yang berfariatif, seperti Hindhuisme, Budhaisme, reformasi
gereja dan filantropi Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga pengkajian dan Penelitian WAMY. 2002. Gerakan Keagamaan dan Pemikiran (akar
ideologis dan penyebarannya). Jakarta : al-i’tishom Cahaya Umat.
Wiktorowicz Quintan. 2012. Gerakan Sosial Islam (teori, pendekatan dan studi kasus). Yogyakarta :
Gading Publishing dan Paramadina.
PT. BPK Press, 1989. Pendit. Nyoman, Aspek-aspek Agama Hindu, Menik Geni, 1993
Nanang Martono.2012.Sosiologi Perubahan Sosial.Jakarta: Rajawali Pers
H. Haikal.1989.Renaissane dan Reformasi.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
http://radarlampung.co.id/read/opini/24069-gerakan-sosial-keagamaan
http://www.waspadamedan.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=16261:gerakan-sosial-
keagamaan&catid=59:opini&Itemid=215