prt.9 Baru
prt.9 Baru
Pertemuan Ke-9
Kekurangan
1. Kurang tepat jika digunakan untuk analisis klausal, mengingat penelitian dan penilaian
dalam analisis klausal menuntut adanya sekuensi waktu yang jelas antara paparan dengan
penyakit, yaitu paparan mendahului penyakit.
2. Dibutuhkan subjek penelitian yang relative besar atau banyak, dengan asumsi variabel
bebas yang berpengaruh cukup banyak.
3. Faktor-faktor risiko tidak dapat diukur secara akurat dan akan mempengaruhi hasil
penelitian.
4. Korelasi faktor risiko dengan dampaknya adalah paling lemah bila dibandingkan dengan
rancangan penelitian analitik yang lainnya.
Contoh:
Penelitian epidemiologi kasus-kontrol ini hasil korelasinya lebih tajam dan mendalam
bila dibandingkan dengan rancangan penelitian potong-lintang, sebab menggunakan subyek
kontrol atau subyek dengan dampak positif dicarikan kontrolnya dan subyek dengan dampak
negatif juga dicari kontrolnya. Kemudian variable penyebab atau yang berpengaruh ditelusuri
lebih dulu, baru kemudian faktor risiko atau variable yang berpengaruh diamati secara
retrospektif.
1. Tidak menghadapi kendala etik, seperti halnya penelitian kohort dan eksperimental.
2. Pengambilan kasus dan kontrol pada kurun waktu yang bersamaan.
3. Adanya pengendalian faktor risiko sehingga hasil penelitian lebih tajam.
4. Tidak perlu intervensi waktu, lebih ekonomis sebab subyek bias dibatasi.
Kekurangan
1. Tidak diketahuinya efek variable luar oleh karena keterbatasan teknis yaitu variable yang
tidak ikut dikenakan waktu matching.
2. Bias penelitian akibat tidak dilakukan pengukuran oleh peneliti dengan tanpa mengetahui
yang harus diukur (blind measurement).
3. Kelemahan pengukuran variable secara retrospektif adalah obyektivitas dan
reliabilitasnya sehingga untuk faktor-faktor risiko yang tidak jelas informasinya dari
anamnesis maupun data rancangan sekunder sangat berisiko bila menggunakan
rancangan mengatasinya, anamnesis sebaiknya dilengkapi data penunjang yang
diperlukan untuk menegakkan diagnosis, misalnya pemeriksaan laboratorium klinis,
roentgenologi, mikrobiologis, dan imunologis. Apabila data tersebut adalah data
sekunder, perlu dilengkapi dengan uraian mengenai cara memperopleh data secara
lengkap.
4. Kadang-kadang untuk memilih kontrol dengan matching kita mengalami kesulitan oleh
karena banyaknya faktor risiko dan/atau sedikitnya subyek penelitian.
Contoh:
DAFTAR PUSTAKA
(DOC) studi EPIDEMIOLOGI | Upit uh19 - Academia.edu. (n.d.). Retrieved March 17, 2020,
from https://www.academia.edu/36564180/studi_EPIDEMIOLOGI
Desain Penelitian: Cross Sectional, Case Control, dan Cohort. (n.d.). Retrieved March 17, 2020,
from http://erlynafkmundip.blogspot.com/2010/10/cross-sectional-case-control-dan-
cohort.html
PERBEDAAN CROSS SECTIONAL, CASE CONTROL DAN COHORT - Uji Statistik. (n.d.).
Retrieved March 17, 2020, from https://www.statistikian.com/2012/08/perbedaan-cross-
sectional-case-control-cohort.html
Studi Cross-Sectional. (n.d.). Retrieved March 17, 2020, from
http://datariset.com/analisis/detail/studi-cross-sectional