Anda di halaman 1dari 19

Makalah

KARAKTERISTIK INOVASI PENDIDIKAN

Inovasi Pendidikan SD Diajukan Sebagai Tugas Kuliah Inovasi Pendidikan SD


Dosen Pengampu: Dr. Suparno, M.Pd

Disusun oleh :

Neng Nurlela (2227170015)


Lulu Rauhah (2227170003)
Riska Septimawati (2227170026)
Yayah Sunaiyah (2227170037)
Indah Suci Rukmana (2227170137)

Kelas VI A

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. berkat limpahan dan rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Karakteristik Inovasi Pendidikan. Tidak lupa
kami juga mengucapkan terima kasih kepada rekan kelompok yang telah ikut serta
bekerjasama dalam menyusun makalah ini. Dan harapan kami semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah agar menjadi lebih baik.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah tentang Karakteristik
Inovasi Pendidikan khususnya generasi muda ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Serang, 29 Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................2
A. Pengertian Inovasi Pendidikan...........................................................2
B. Karakteristik Inovasi Pendidikan........................................................3
C. Urgensi Karakteristik Inovasi Pendidikan..........................................5
D. Faktor Pendorong Inovasi...................................................................8
E. Unsur-Unsur Inovasi Pendidikan........................................................10
BAB III PENUTUP.........................................................................................13
A. Simpulan.............................................................................................13
B. Saran...................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian inovasi pendidikan ?
2. Bagaimana karakteristik inovasi pendidikan ?
3. Bagaimaina urgensi karakteristik inovasi pendidikan ?
4. Apasaja faktor pendorong inovasi ?
5. Apasaja unsur-unsur inovasi pendidikan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian inovasi pendidikan
2. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik inovasi pendidikan
3. Untuk mengetahui bagaimana urgensi karakteristik inovasi pendidikan
4. Untuk mengetahui apasaja faktor pendorong inovasi
5. Untuk mengetahui apasaja unsur-unsur inovasi pendidikan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Inovasi Pendidikan


Berbicara mengenai inovasi (pembaharuan) mengingatkan kita pada
istilah invention dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang
benar-benar baru artinya hasil karya manuasia. Discovery adalah penemuan
sesuatu (benda yang sebenarnya telah ada sebelumnya. Dengan demikian,
inovasi dapat diartikan usaha menemukan benda yang baru dengan jalan
melakukan kegiatan (usaha) invention dan discovery. Dalam kaitan ini
Ibrahim (1989) mengatakan bahwa inovasi adalah penemuan yang dapat
berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal
yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat).
Para pakar pendidikan telah banyak mengajukan definisi inovasi
pendidikan. Namun disini dipaparkan beberapa pendapat tentang desfinisi
inovasi pendidikan sebagai upaya dalam memahami konsep dasar inovasi
pendidikan yang dipraktikkan dalam dunia pendidikan. Pada dasarnya inovasi
pendidikan merupakan upaya dalam memperbaiki aspek-aspek pendidikan
dalam praktiknya. Untuk lebih jelasnya Inovasi pendidikan adalah suatu
perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal (yang ada sebelumnya),
serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai
tujuan tertentu dalam pendidikan (Sa’ud: 2011, 5). Dalam konteks ini dapat
dipahami bahwa inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru dan
kualitatif berbeda dari keadaan yang ada sebelumnya dengan sengaja
diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu
secara maksimal dalam pendidikan. Tegasnya inovasi pendidikan adalah
inovasi (pembaruan) dalam bidang pendidikan atau inovasi yang dilakukan
untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan, inovasi pendidikan
merupakan suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal
baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil
invensi (yang baru) atau discovery (mengubah yg lama) yang digunakan
3

untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah-masalah


pendidikan
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Inovasi pendidikan adalah
penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang
diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi dunia pendidkan. Contoh
bidangnya adalah Managerial, Teknologi, dan Kurikulum. Inovasi yang
berbentuk metode dapat berdampak pada perbaikan, meningkatkan kualitas
pendidikan serta sebagai alat atau cara baru dalam memecahkan masalah
yang dihadapi dalam kegiatan pendidikan. Dengan demikian metode baru
atau cara baru dalam melaksanakan metode yang ada seperti dalam proses
pembelajaran dapat menjadi suatu upaya meningkatkan efektivitas
pembelajaran. Sementara itu inovasi dalam teknologi juga perlu diperhatikan
mengingat banyak hasil-hasil teknologi yang dapat dipergunakan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan, seperti penggunaannya untuk teknologi
pembelajaran, prosedur supervise serta pengelolaan informasi pendidikan
yang dapat meningkatkan efisiensi pelaksanaan pendidikan.

B. Karakteristik Inovasi Pendidikan


Vanterpool mengatakan bahwa karakteristik inovasi pendidikan yang
memprediksikan kemungkinan besar akan sukses adalah berikut:
1. Relative advantage, artinya relatif berguna dibandingkan dengan yang
telah ada sebelumnya.
2. Compatibility, artinya apakah inovasi tersebut akan konsisten terhadap
nilainilai, pengalaman dan kebutuhan para adopter.
3. Testability, artinya seberapa jauh inovasi tersebut bisa diujicobakan di
sekolah-sekolah atau di lembaga pendidikan.
4

4. Observability, artinya apakah inovasi tersebut dapat diperlihatkan secara


nyata hasilnya kepada para peserta didik dan Apakah kita bisa melihat
variasi-variasi saat mengaplikasikan inovasi tersebut.
5. Complexity, artinya apakah guru-guru memerlukan pelatihan untuk
mengaplikasikan inovasi tersebut dan apakah akan menambah tugas kerja
guru.
Hakikat inovasi adalah sebagai suatu gagasan dan praktik yang baru
dalam kehidupan manusia. King dan Anderson (1995) menjelaskan ciri
inovasi, mencakup:
1. Suatu inovasi adalah hasil yang dapat dilihat, proses atau hasil dalam
suatu organisasi. Suatu gagasan baru yang memiliki titik permulaan bagi
suatu inovasi,
2. Suatu inovasi harus merupakan suatu latar sosial baru yang
diperkenalkan terhadap kelompok kerja, bidang atau seluruh organisasi,
3. Suatu inovasi harus bertujuan bukan sekedar bersifat sesaat. Jika suatu
pabrik mengurangi produksinya hal itu karena akan mempengaruhi
terhadap peralatan, staf dan bukan merupakan suatu inovasi,
4. Suatu inovasi bukan merupakan perubahan rutin. Perjanjian dengan
anggota staf baru yang berpindah atau diberhentikan, tidak berkenaan
dengan perubahan atau inovasi.

Inovasi dapat menjadi positif atau negatif. Inovasi positif didefinisikan


sebagai proses membuat perubahan terhadap sesuatu yang telah mapan
dengan memperkenalkan sesuatu yang baru dan memberikan nilai tambah
bagi pelanggan dan mencapai keuntungan. Inovasi negatif sesuatu kreativitas
dan penemuan baru yang menyebabkan pelanggan enggan untuk memakai
produk tersebut karena tidak memiliki nilai tambah, merusak cita rasa dan
mengakibatkan kepercayaan pelanggan hilang.
Sedangkan menurut Everett M. Rogers mengemukakan bahwa
karakteristik inovasi yang dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya
penerimaan suatu inovasi adalah sebagai berikut:
5

1. Adanya Keuntungan Relatif


Yaitu sejauh mana satu inovasi dianggap menguntungkan bagi
penerimanya. Tingkat keuntungan atau kemanfaatan suatu inovasi dapat
diukur berdasarkan nilai ekonominya atau dari faktor sosial, kesenangan,
kepuasan, atau karena mempunyai komponen yang sangat penting.
Dengan semakin menguntungkan bagi penerima makin cepat tersebarnya
inovasi. Dalam hal ini penggunaan kompor gas yang lebih hemat telah
memberikan keuntungan pada banyak pihak.
2. Bersifat Kompatibel
Yaitu tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai, pengalaman lalu dan
kebutuhan dari penerima. Inovasi yang tidak sesuai dengan nilai atau
norma yang diyakini oleh penerima tidak akan diterima secepat inovasi
yang sesuai dengan norma yang ada di masyarakat. Misalnya
penyebarluasan penggunaan alat kontrasepsi di masyarakat yang
keyakinan agamanya melarang penggunaan alat tersebut maka tentu saja
penyebaran inovasi akan lambat, bahkan terhambat.
3. Bersifat Kompleksitas
Yaitu suatu inovasi memiliki tingkat kesukaran untuk memahami
dan menggunakan inovasi bagi penerimanya. Misalnya, penyuluh
kesehatan memberitahu masyarakat pedesaan untuk membiasakan
memasak air yang akan diminum. Sedangkan masyarakat tidak
mengetahui tentang teori penyebaran penyakit melalui kuman yang
terdapat pada air minum, tentu saja penyuluhan, ajakan atau imbauan
tersebut sukar untuk diterima, sebelum penyuluh kesehatan memberikan
pengarahan tentang penyebaran berbagai penyakit yang berasal dari air
minum dan sanitasi yang tidak sehat.
4. Bersifat Triabilitas
Yaitu suatu inovasi yang ada apakah dapat dicoba atau tidak dalam
kehidupan penerima. Suatu inovasi harus benar-benar dapat dicobakan
oleh penerima. Misalnya, penyebaran secara luas penggunaan bibit unggul
padi “gogo” akan cepat diterima oleh masyarakat jika masyarakat dapat
mencoba dulu untuk menanam dan dapat melihat hasilnya.
6

5. Bersifat Observabilitas
Yaitu suatu inovasi benar-benar dapat diamati hasilnya atau
keuntungannya. Karena itu inovasi harus mudah diamati hasil yang
ditimbulkannya. Misalnya, untuk mengajak para petani yang tidak dapat
membaca dan menulis dalam belajar membaca dan menulis. Namun
tindakan tersebut tidak segera diikuti oleh para petani karena mereka tidak
cepat melihat hasilnya secara nyata. Adapun beberapa kemampuan bidang
yang dapat diamati, diantaranya: 1) manajemen pendidikan, 2) metodologi
pengajaran, 3) media pembelajaran, 4) sumber belajar, 5) pelatihan guru,
6) implementasi kurikulum,dll.

C. Urgensi Karakteristik Inovasi Pendidikan


Setiap orang atau individu dalam pendidikan hendaknya berperan untuk
melakukan suatu inovasi dalam pendidikan, karena prestasi pendidikan
tergantung dari prestasi individu dalam melakukan suatu inovasi pendidikan.
Prestasi individu dalam pendidikan merupakan bagian dari prestasi
pendidikan yang pada gilirannya merupakan prestasi organisasi pendidikan.
Karena itu, unsur di dalam dunia pendidikan, baik guru maupun yang terlibat
dalam proses pendidikan harus mempunyai niat dan perhatian serta
konsistensi yang terintegrasi dan berkesinambungan.

Semua pihak yang berperan serta dalam proses inovasi pendidikan


harus mengetahui tujuan, sasaran dan perencanaan maupun strategi Inovaso
yang dipergunakan dalam melakukan kegiatan Inovasi pendidikan, sehingga
hasilnya dapat memenuhi harapan dalam pendidikan. Melakukan kegiatan
inovasi pendidikan merupakan tugas yang tidak ringan, terutama bagi
penyelenggara kegiatan pendidikan. Di sini dibutuhkan manajemen
pendidikan yang baik dan strategi pelaksanaan yang inovatif dan juga baik
agar organisasi pendidikan mampu menghasilkan SDM yang berkualitas dan
kegiatan pendidikan akan termasuk kepada katagori yang berhasil.
7

Dalam bidang pendidikan, banyak usaha yang dilakukan untuk kegiatan


yang sifatnya inovatif, Inovasi yang terjadi dalam bidang pendidikan tersebut,
antara lain dalam hal:
1. Manajemen pendidikan,
2. Metodologi pengajaran,
3. Media,
4. Sumber belajar,
5. Pelatihan guru,
6. Implementasi kurikulum dan lain sebagainya.
Pentingnya implementasi inovasi pendidikan antara lain:
1. Mengejar ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan ilmu dan teknologi,
sehingga makin lama pendidikan maka semakin berjalan sejajar dengan
kemjuan tersebut,
2. Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar
sekolah bagi setiap warga Negara. Misalnya meningkatkan daya tampung
usia sekolah SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi.
3. Inovasi pendidikan dapat berupa
a. Menciptakan pengetahuan baru,
b. Memandu arah proses pencarian penyedia dan pengguna teknologi,
c. Memasok atau menyediakan sumber daya, yang berupa modal,
kompetensi dan sumber daya lainnya,
d. Memfasilitasi penciptaan ekonomi eksternal yang positif (dalam
bentuk pertukaran informasi, pengetahuan dan visi),
e. Memfasilitasi formasi pasar.
4. Pembinaan personalia. Inovasi yang sesuai dengan komponen personel
misalnya: peningkatan mutu guru, sistem kenaikan pangkat, aturan tata
tertib siswa, dan sebagainya.
5. Banyaknya personal dan wilayah kerja. Inovasi pendidikan yang relevan
dengan aspek ini misalnya: berapa ratio guru siswa pada satu sekolah
dalam sistem pamong.
6. Fasilitas fisik. Inovasi pendidikan yang sesuai dengan komponen
pendidikan,
8

7. Penggunaan waktu. Inovasi yang relevan dengan komponen ini seperti


pengaturan waktu belajar (semester, catur wulan, pembuatan jadwal
pelajaran yang dapat memberi kesempatan siswa untuk memilih waktu
sesuai dengan keperluannya, dan sebagainya.
8. Perumusan tujuan.
9. Strategi. Yang dimaksud dengan strategi dalam hal ini ialah tahap
kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan inovasi pendidikan.
Adapun macam dan pola strategi yang digunakan sangat sukar untuk
diklasifikasikan, tetapi secara kronologis biasanya menggunakan pola
urutan sebagai berikut:
a. Desain. Ditemukannya suatu inovasi dengan perencanaan
penyebarannya berdasarkan suatu penelitian dan obeservasi atau
hasil penilaian terhadap pelaksanaan sistem pendidikan yang sudah
ada.
b. Kesadaran dan perhatian. Suatu potensi yang sangat menunjang
berhasilnya inovasi ialah adanya kesadaran dan perhatian sasaran
inovasi (baik individu maupun kelompok) akan perlunya inovasi.
Berdasarkan kesadaran itu mereka akan berusaha mencari informasi
tentang inovasi.
c. Evaluasi. Para sasaran inovasi mengadakan penilaian terhadap
inovasi tentang kemampuannya untuk mencapai tujuan, tentang
kemungkinan dapat terlaksananya sesuai dengan kondisi situasi,
pembiayaannya dan sebagainya.
d. Percobaan. Para sasaran inovasi mencoba menerapkan inovasi untuk
membuktikan apakah memang benar inovasi yang dinilai baik itu
dapat diterapkan seperti yang diharapkan. Jika ternyata berhasil
maka inovasi akan diterima dan terlaksana dengan sempurna sesuai
strategi inovasi yang telah direncanakan.
Adanya inovasi tidak terlepas dari adanya teknologi. Teknologi sering
kali diartikan sebagai peralatan yang serba elektronik, seperti mesin
komputer. Namun sebenarnya teknologi juga merupakan aplikasi ilmu
pengetahuan yang sistematis (Salisbury, 1996:7). Dalam uraian berikut ini
9

dapat disimak beberapa pendapat para ahli tentang teknologi: Simon yang
dikutip oleh Salisbury mengemukakan, teknologi sebagai disiplin rasional
yang dirancang untuk meyakinkan manusia akan keahliannya menghadapi
alam fisik atau lingkungan melalui penerapan hukum atau aturan ilmiah yang
telah ditentukan (Salisbury, 1996:7).
Inovasi jelas, penting bagi setiap kehidupan manusia dan masyarakat.
Lebih-lebih di negara yang sedang membangun, sangat berkepentingan
dengan inovasi. Penemuan-penemuan baru yang lebih baik bagi peningkatan
mutu hidup dan kesejahteraan ummat manusia dimanapun sangat diperlukan.
Bukan saja di negara-negara yang terbelakang dan sedang berkembang, di
negara-negara yang sudah maju pun selalu memerlukan adanya inovasi. Ada
5 tipe inovasi menurut para ahli, yaitu:
1. Inovasi produk; yang melibatkan pengenalan barang baru,
pelayanan baru yang secara substansial meningkat. Melibatkan
peningkatan karakteristik fungsi juga, kemampuan teknisi,
mudah menggunakannya. Contohnya: telepon genggam,
komputer, kendaraan bermotor dan laim-lain.
2. Inovasi proses; melibatkan implementasi peningkatan kualitas
produk yang baru atau pengiriman barangnya.
3. Inovasi pemasaran; mengembangkan metoda mencari pangsa
pasar baru dengan meningkatkan kualitas desain, pengemasan,
promosi.
4. Inovasi organisasi; kreasi organisasi baru, praktek bisnis, cara
menjalankan organisasi atau perilaku berorganisasi.
5. Inovasi model bisnis; mengubah cara berbisnis berdasarkan
nilai yang dianut.

D. Faktor Pendorong Inovasi


Setiap orang dapat berperan sebagai innovator, bahkan juga sebagai
inventor. Ada anggapan umum yang dipercayai, bahwa pada dasarnya
manusia itu kreatif. Orang umumnya akan menangkis atau membantah dan
10

melawan pernyataan bahwa manusia itu berwatak pemalas, makhluk yang


puas, yang harus dipaksa ke dalam pemikiran ide baru (Barnett, 1953:17).
Karena hasrat mencipta (kreatif) itulah menyebabkan orang berusaha, dan
kemudian menemukan sesuatu yang baru sama sekali dan ada juga yang
berupa, pembaharuan atas sesuatu yang telah ada.
Pendorong lainnya untuk inovasi disamping sifat kreatif yang ada
secara kodrati, oleh Barnett disebutkan secara terperincin, dapat digolongkan
dalam tiga hal penting, yaitu: (1) Keinginan-keinginan yang dari dalam
sendiri, (2) Keinginan atau kebutuhan yang bergantung dengan pihak lain,
dan (4) Kehendak untuk berubah.

Seperti telah disebutkan, inovasi akan berarti jika menyebar dan


diadopsi (dimanfaatkan) oleh sebanyak-banyaknya anggota masyarakat. Pada
dasarnya inovasi baru dapat diketahui oleh pihak lain, jika ide atau gagasan
baru tersebut dikomunikasikan dengan pihak lain sehingga tersebar di
masyarakat.
Penyebaran inovasi akan melibatkan beberapa unsur penting
sebagaimana menjadi unsur pokok dalam komunikasi, yaitu: (1) adanya
inovasi itu sendiri, (2) adanya pihak (orang atau lembaga) yang tahu tentang
inovasi tersebut, (3) adanya pihak lain yang belum tahu tentang adanya
inovasi tersebut, (4) Ada media komunikasi (Hanafi,1980:24).
Pendidikan yang memiliki modal manusia yang baik, hanya akan
memunculkan kemampuannya secara maksimal kalau dipimpin oleh
pemimpin yang baik. Pemimpin yang bisa memacu tumbuhnya inovasi dalam
perusahaan adalah pemimpin yang berpandangan jauh ke depan (visioner),
maupun untuk mensinergikan berbagi unit, divisi, dan sumber daya yang ada
dalam organisasi (sinergistik) serta menggerakkan orang-orang dalam
organisasi untuk mencapai sebuah tujuan yang ingin dicapai semua
(transformasional).
Konsep kepemimpinan situasional yang dikemukakan oleh Hersey dan
Blandchard ini sebenarnya sudah ada dalam budaya Indonesia. Seorang
11

pemimpin yang baik menurut pandangan Ki hadjar Dewantara adalah


pemimpin melakukan tiga hal, yakni: ing ngarso sung tulodo, ing madyo
mangun karso, tut wuri handayani. Seorang pemimpin harus menjadi
pelatih/guru yang mengajari pengikutnya bagaimana melakukan sesuatu
pekerjaan (ing ngarso sung tulodo). Peran guru menjadi seorang pelatih
(coach) bagi pengikutnya. Kalau pengikut sudah memiliki kompetensi dan
dia tahu bagaimana melakukan pekerjaan, tetapi tidak mempunyai rasa
percaya diri bahwa dia bisa melaksanakan pekerjaan tersebut, maka
pemimpin harus memotivasi pengikutnya dengan cara memberikan konseling
agar timbul kompeten dalam dirinya untuk melaksanakan pekerjaannya
dengan baik.
Peran pemimpin dalam konteks ini adalah melakukan peran ing madyo
mangun karso. Kalau pengikut sudah memiliki kompetensi, sudah memiliki
motivasi dan percaya diri bahwa dia bisa mengerjakan pekerjaan, maka tugas
pemimpin adalah mendelegasikan tugas dan memberdayakan karyawannya
(empowerment).
Peran ketiga inilah yang disebut tut wuri handayani. Konsep coaching,
counseling, dan empowerment untuk membangun insan pekerja yang mandiri
ternyata sudah lama dan dalam khasanah budaya Indonesia, yang
dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantara pada tahun 1939, jauh sebelum
konsep Barat muncul, yakni pada tahun 1980-an.

E. Unsur-Unsur Inovasi Pendidikan


Ada empat unsur utama dalam inovasi pendidikan yaitu:
1. Esensi Inovasi Itu Sendiri
Inovasi ini dapat berupa gagasan, tindakan, atau barang yang
dianggap  baru oleh seseorang. Dalam hal ini, kebaruan inovasi diukur
secara subjektif menurut pandangan individu yang menerimanya. Jika
suatu ide dianggap baru oleh seseorang maka ia adalah inovasi untuk
orang itu. Konsep ’baru’ dalam ide yang inovatif tidak harus baru sama
sekali.
2. Komunikasi dan Salurannya
12

Komunikasi adalah proses dimana partisipan menciptakan dan


berbagi informasi satu sama lain untuk mencapai suatu pemahaman
bersama. Seperti telah diungkapkan sebelumnya bahwa difusi dapat
dipandang sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana informasi yang
dipertukarkannya adalah ide baru (inovasi). Dengan demikian, esensi dari
proses difusi adalah pertukaran informasi dimana seorang individu
mengkomunikasikan suatu ide baru ke seseorang atau beberapa orang
lain.
Menurut . Everett M.Rogers, ada empat unsur dari proses
komunikasi ini, meliputi:
a. Inovasi itu sendiri.
b. Seorang individu atau satu unit adopsi lain yang mempunyai
pengetahuan atau pengalaman dalam menggunakan inovasi.
c. Orang lain atau unit adopsi lain yang belum mempunyai
pengetahuan dan pengalaman dalam menggunakan inovasi.
d. Saluran komunikasi yang menghubungkan dua unit tersebut. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa komunikasi dalam proses difusi adalah
upaya mempertukarkan ide baru (inovasi) oleh seseorang atau unit
tertentu yang telah mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam
menggunakan inovasi tersebut (innovator) kepada seseorang atau
unit lain yang belum memiliki pengetahuan dan pengalaman
mengenai inovasi itu (potential adopter melalui saluran komunikasi
tertentu.
Sementara itu, saluran komunikasi tersebut dapat dikategorikan
menjadi dua yaitu:
a. Saluran media massa (mass media channel). Media massa dapat
berupa radio, televisi, surat kabar, dan lain-lain. Kelebihan
media massa adalah dapat menjangkau audiens yang  banyak
dengan cepat dari satu sumber.
b. Saluran antar pribadi (interpersonal channel). Saluran antar
pribadi melibatkan upaya pertukaran informasi tatap muka
antara dua atau lebih individu.
13

3. Waktu
Waktu merupakan salah satu unsur penting dalam proses difusi.
Dimensi waktu, dalam proses difusi, berpengaruh dalam hal:
a. Proses keputusan inovasi, yaitu tahapan proses sejak seseorang
menerima informasi pertama sampai ia menerima atau menolak
inovasi.
b. Keinovativan individu atau unit adopsi lain, yaitu kategori relatif tipe
adopter (adopter awal atau akhir).
c. Rata-rata adopsi dalam suatu sistem, yaitu seberapa banyak jumlah
anggota suatu sistem mengadopsi suatu inovasi dalam periode waktu
tertentu.
4. Sistem Sosial
Sangat penting untuk diingat bahwa proses difusi terjadi dalam
suatu sistem sosial. Sistem sosial adalah satu set unit yang saling
berhubungan yang tergabung dalam suatu upaya pemecahan masalah
bersama untuk mencapai suatu tujuan. Anggota dari suatu sistem sosial
dapat berupa individu, kelompok informal, organisasi dan atau sub
sistem. Proses difusi dalam kaitannya dengan sistem sosial ini
dipengaruhi oleh struktur sosial, norma sosial, peran pemimpin dan agen
perubahan, tipe keputusan inovasi dan konsekuensi inovasi.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Hakikat inovasi adalah sebagai suatu gagasan dan praktik yang baru dalam
kehidupan manusia. Bagaimanapun keberadaan inovasi merupakan suatu ide,
hal-hal yang praktis, metode, cara, produksi barang-barang, yang dapat
diamati atau dirasakan sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau
sekelompok orang (masyarakat). Ada beberapa ciri-ciro suatu inovasi yaitu
adanya keuntungan relatif bersifat kompatibel, kompleksitas, triabilitas, dan
observabilitas.
Inovasi jelas penting bagi setiap kehidupan manusia dan masyarakat. Lebih-
lebih di negara yang sedang membangun, sangat berkepentingan dengan
inovasi. Penemuan-penemuan baru yang lebih baik bagi peningkatan mutu
hidup dan kesejahteraan ummat manusia dimanapun sangat diperlukan.
Bukan saja di negara-negara yang terbelakang dan sedang berkembang, di
negara-negara yang sudah maju pun selalu memerlukan adanya inovasi.
Inovasi akan membawa kepada perubahan sosial. Baik perubahan yang
bersifat positif dalam arti membawa kepada hal-hal yang lebih baik, maupun
sebaliknya dapat membawa pengaruh yang bersifat negatif, yang mungkin
dapat merugikan anggota masyarakat sendiri. Lebih jauh lagi akan dapat
membawa perubahan kebudayaan dan peradaban ummat manusia.
B. Saran
Sebagai pendidik, kita harus mengetahui dan dapat menerapkan inovasi-
inovasi agar dapat mengembangkan proses pembelajaran yang kondusif
sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal.
Kemajuan suatu lembaga pendidikan sangat berpengaruh pada outputnya
sehingga akan muncul pengakuan yang rill dari siswa, orang tua dan
masyarakat. Namun sekolah/ lembaga pendidikan tidak akan meraih suatu
pengakuan rill apabila warga sekolah tidak melakukan suatu inovasi di
dalamnya dengan latar belakang kekuatan, kelemahan tantangan dan
hambatan yang ada.
15
DAFTAR PUSTAKA

Basani Sihombing, Lamhot. 2010. Dampak Inovasi Pendidikan Sebagai Suatu


Bidang Studi Pengantar Pendidikan Di Perguruan Tinggi Indonesia. Jurnal
Generasi Kampus. 3(1). 141.
Munib, Abdul. 2016. Karakteristik Inovasi Pendidikan di Perguruan Tinggi
Agama Islam. ejournal.kopertais4.or.id › madura › index.php › alulum ›
article › view (Diunduh pada 29 Februari 2020, pukul 17.45)
Syafarudin, dkk. 2016. Inovasi Pendidikan.
http://repository.uinsu.ac.id/140/1/Inovasi%20Pendidikan.pdf (Diunduh
pada 28 Februari 2020, pukul 10.36)

Nieeta, Nur. 2014. Unsur dan karakteristik Inovasi Pendidikan di


https://www.academia.edu (Diunduh pada 1 Maret 2020, pukul 10.36)

16

Anda mungkin juga menyukai