Anda di halaman 1dari 12

A.

ALERGI KULIT PADA BAYI DAN BALITA


1. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari – hari,sering didengar istilah eksim.bagi
masyarakat umum,khususnya orang awam,istilah eksim ini sering
diartikan sebagai semua kelainan kulit yang menular dan
menjijikan. Akibatnya,masyarakat sering merasa takut bila
dikatakan penderita eksim.padahal tidak semua penyakit kulit
tersebut menular,meskipun memang terdapat penyakit kulit yang
perlu diwaspadai karna juga dapat bersifat fatal.
Maka sebagai bidan diharapkan dapat menjelaskan istilah – istilah
yang berkaitan dengan penyakit kulit seperti eksim,alergi,
allergen,sensitif,intoleransi,kondisi atopi,dan yang lainya kepada
masyarakat yang membutuhkan pelayananya.
2. Pengertian istilah : alergi, sensitif,intoleransi dan kondisi atopi
a. Alergi
Alergi adalah perubahan reaksi (menyimpang) dari tubuh
seseorang terhadap lingkungan yang berkaitan dengan
mekanisme sistem kekebalan (imunitas).
Terdapat 2 jenis reaksi yaitu:
 Tipe I yang muncul segera (tipe cepat),misalnya bersin
atau bentol – bentol setelah terkena serbuk sari
bunga.pada tipe ini,biasanya ditandai dengan peningkatan
kadar imunoglobulin (IqE).
 Tipe II muncul lebih lambat,misalnya eksim akibat kontak
dengan logam.
b. Alergen
Alergen adalah bahan pemicu munculnya alergi.secara
umum,semua bahan disekitar kita dapat bersifat alergen.tetapi
muncul tidaknya reaksi alergi dipengaruhi oleh daya tahan
tubuh,kekerapan pajanan,kondisi fisik bahan tersebut dan
sebagainya.
c. Allergic march
Allergi march adalah penyakit alergi yang tidak
menghilang,tetapi berubah bentuk,atau bahkan bertambah
bentuk manifestasinya.
d. Sensitif
Istilah sensitif dipakai bila seseorang reaksi menyimpang
tersebut tidak disertai peningkatan kadar IqE.
e. Intoleransi
Intoleransi adalah penyimpangan reaksi yang bukan
berdasarkan mekanisme imun,dan biasanya berkaitan dengan
reaksi terhadap makanan atau obat.
f. Kondisi atopi
Alergi tidak menular,tetapi menurun.pada keluarga umumnya
ditemukan pula manifestasi alergi,meski bukan bentuknya
berbeda.keadaan ini disebut sebagai kondisi atopi yaitu
kecendurungan seseorang untuk bereaksi berbeda atau
berlebihan terhadap bahan – bahan yang umum dijumpai sehari
– hari.

Kecendurungan alergi ini ditentukan oleh gen yang diwariskan


dari orang tua.tidak semua anak dari keluarga atopi akan
mengalami alergi.bila hanya salah satu orang tua yang
alergi,maka kemungkinan anak mengalami alergi kira – kira 40 –
50 %.bila kedua orang tua alergi,maka kemungkinanya sekitar
75%.

Hal ini karna, untuk munculnya penyakit, faktor genetik saja


tidak cukup,perlu pula pengaruh lingkungan.itu sebabnya
sekarang kasusu alergi cenderung meningkat,khususnya pada
golongan sosial ekonomi yang relatif lebih tinggi.dan salah satu
upaya mencegah alergi pada bayi dan anak adalah dengan
mengontrol lingkungan misalnya ventilasi yang baik,tidak
merokok disekitar mereka,hindari makanan yang jelas menjadi
penyebab, dan sebagainya.
3. Penyakit - penyakit yang termasuk alergi
Manifestasi alergi dapat muncul pada berbagai organ tubuh. Bila
terjadi diparu disebut asma, dan dikenal pula dengan istilah lain
berupa bengek, mengi atau nafas berbunyi bila terjadi di hidung
disebut rinitis (bersin berulang,terutama dipagi hari). Bila terjadi
dikulit disebut dermatitis atopik (eksim) ataupun urtikaria (biduran,
gidu, kaligata, kaligato, dan sebagainya).
4. Eksim
Istilah eksim berasal dari bahasa yunani ekzein yang berarti
mendidih. Eksim adalah proses peradangan pada lapisan kulit
bagian atas yang menyebabkan kerusakan kulit yang biasanya
kambuh – kambuhan.

Kelainan pada kulit tergantung stadium penyakit. Pada eksim akut


dapt dijumpai bercak kemerahan, bintil – bintil, lenting lempuh
sampai kerak yang membasah karna lenting lempuh yang
memecah. Pada kondisi kronik atau (menahun),kulit terlihat
menjadi lebih hitam, menebal dan relief kulitnya lebih jelas. Bila
pada eksim menahun ini terjadi kekambuhan maka, gambaran
klinisnya campuran dari kedua bentuk tersebut.

Pada keadaan tertentu, misalnya akibat garukan,dapat terjadi


infeksi (kuman) ikutan yang ditandai dengan munculnya bintil
bernanah, kelenjar getah bening yang membesar maupun demam.
Diantara berbagai bentuk eksim, yang tersering dijumpai pada bayi
dan anak – anak adala eksim atopik.
5. Eksim atopik
Eksim atopik adalah eksim kronik (menahun), bersifat kambuhan,
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, dan berkaitan erat dengan
penyakit atopik pada diri sendiri maupun keluarga.

Keluhan gatal menjadi faktor paling penting yang tidak saja


menganggu anak (anak menjadi rewel bahkan sampai tidak dapat
tidur).tetapi juga gangguan pada seluruh keluarga. Yang perlu
diketahui adalah bila pada rasa gatal ini tidak dilakukan garukan,
maka eksim tidak akan muncul.

Dibanding anak normal,anak dengan eksim atopik bereaksi


berlebihan terhadap bahan iritan yang umum dijumpai sehari – hari
misalnya sabun, deterjen, bahan kimia lain seperti antiseptik,
pewarna, pewangi, bahan tambahan pengawet, dan sebagainya
beberapa rangsangan juga dapat memicu gatal, misalnya udara
panas dan keringat, urine dan feses, faktor tekanan, misalnya
pakaian yang terlalu ketat, stress emosional, infeksi saluran
nafas,maupun binatang peliharaan,tungau debu rumah, dan lain –
lain.
Terdapat dua bentuk eksim atopik yaitu :
a. Bentuk khas ( eksim susu,seksim dilipatan paha), dan
b. Bentuk tidak khas (misalnya, balas bogo, eksim puting susu,
eksim ditelapak tangan dan kaki, dan sebagainya.

Gejala khas pada tipe bayi (usia 0 – 2 tahun, dijumpai ruam kulit
dipipi (sering dikira akibat ASI sehingga dikenal sebagai eksim
susu).dapat pula terjadi dilengan,kaki, punggung dan area kulit
lainya, misalnya berupa kerak kekuningan dikulit kepala atau yang
sering disebut dengan saraf.

Dengan bertambahnya usia (yaitu anak usia 2 – 3 tahun), kelainan


umumnya ditemukan dilipatan kulit di daerah siku dan lutut. Pada
anak usia sekolah,ruam sering terjadi pada kedua paha atas
bagian belakang menyerupai setengah lingkaran tempat duduk
(toilet seat eczema) maupun eksim kaos kaki (sweaty socks
dermatitis) yang mirip infeksi jamur, tetapi tidak mengenai sela jari
dan kaki.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar gejala eksim atopik ini
tidak meluas antara lain :

a. Hindari bahan yang keras (sabun, pewangi, bahan anti bakterial,


minyak kayu putih atau minyak telon berlebihan dan
sebagainya.
b. Kurangi kontak dengan bahan iritan (urine dan feses, sisa
deterjen).
c. Pertahankan hidrasi kulit, pemakaian pelembab sesuai
kebutuhan.
d. Mempertahankan kondisi lingkungan, seperti suhu,kebersihan
dan kelembaban udara.
e. Gunakan produk perawatan kulit yang sesuai.
f. Hindari gesekan atau tekanan misalnya pakaian yang ketat.
g. Hindari sunburn (sengatan matahari).
6. Urtikaria
Urtikaria juga sering disebut dengan biduran,gidu atau
kaligata.urtikaria adalah kelainan kulit yang ditandai oleh bercak
kemerahan sampai bengkak, berbatas tegas, yang timbul
mendadak dan menghilang perlaha, serta hampir selalu disertai
rasa gatal. Ukuran gidu bervariasi dari beberapa mm sampai dapat
menyerupai pulau – pulau.
Angioma adalah urtikaria dimana kelainannya mengenai lapisan
kulit yang lebih dalam atau selaput lendir. Bila tidak digaruk,
kelainan akan menghilang tanpa bebas. Biduran ada yang bersifat
akut dan ada yang bersifat kronik (hilang timbul selama lebih dari 6
minggu).
7. Pitriasis alba (PA)
Kelainan berupa bercak putih dengan sisik halus (sehingga sering
dikira panu) dalam berbagai bentuk dan ukuran, terutama didaerah
wajah. Pada individu berkulit gelap, kelainan ini sangat menganggu
secara kosmetik. Umumnya terjadi sesudah anak terkena sinar
matahari atau sesudah anak berenang.
8. Alergi gigitan serangga
Serangga – serangga yang sering menimbulkan keluhan pada
anak adalah nyamuk, tungau debu rumah, kutu pada manusia, kutu
pada hewan (khususnya anjing dan kucing), kutu busuk, lalat,
semut, lebah dan lain – lain. Ruam yang terjadi bervariasi dari yang
ringan
( hanya berupa bintik kemerahan ringan dan singkat) sampai berat
dan meluas berupa bengkak, merah, gelembung berisi cairan.
9. Alergi obat
Reaksi alergi obat merupakan reaksi menyimpang dari obat yang
terjadi pada individu yang rentan.reaksi ini dapat muncul pada saat
pertama kali terpajan obat, tetapi dapat juga setelahberulang kali
terpajan.terdapat berbagai bentuk reaksi alergi obat, dari yang
ringan sampai berat bahkan dapat bersifat fatal.
10. Pemeriksaan penunjang
 Untuk mencari kemungkinan faktor pencetus, dapat dilakukan
pemeriksaan laboratorium darah maupun pemeriksaan uji
kulit.
 Dari hasil laboratorium,dapat dijumpai peningkatan kadar IqE.
11. Pencegahan
Bila dalam keluarga jelas terdapat bakat atopik, maka pencegahan
sebenarnya sudah dapat dimulai dari saat janin dalam kandungan,
dengan cara hidup sehat.sedangkan untuk mencegah
kekambuhan, selayaknya dicari dahulu faktor pencetus pasti,
meskipun sering sulit dilakukan. Selain itu, kalaupun penyebabnya
telah diketahui, kadangkala sulit bagi seseorang untuk
menghindarinya.
Apakah anak harus pantang makan? Banyak orang yang percaya
bahwa kelainan kulit merupakan reaksi alergi terhadap makanan
trtentu (umumnya terhadap telur dan ikan laut). Padahal tidak
selalu demikian.reaksi makanan timbul akibat adanya alergen dari
usus yang masuk ke aliran darah. Reaksi serupa ini, umumnya
lebih sering dijumpai pada penderita dengan riwayat atopik. Angka
kejadian lebih banyak dijumpai pada bayi dan akan menurun pada
usia lebih dari 18 bulan.bahan makanan yang paling sering
disalahkan adalah susu sapi dan telur, walaupun berbagai jenis
makanan dapat saja menjadi penyebab alergi.
Karna reaksi ini terbanyak dijumpai pada bayi, maka orang tua
yang atopik sangat dianjurkan untuk memberikan bayinya ASI
eklusif saja (hanya memberikan ASI pada bayinya 4 – 6 bulan
pertama kehidupan bayi), dengan pertimbangan sebgai berikut:
 Dengan menghindari susu sapi, maka bayi akan terhindar
dari sensitisasi.
 ASI dianggap memiliki faktor yang dapat melindungi selaput
lendir usus bayi, sehingga dapat mengurangi akses antigen
bila nantinya bayi mendapat makanan tambahan.
 ASI dapat mengurangi kemungkinan infeksi saluran cerna
yang dapat meningkatkan kepekaan usus terhadap bahan
asing.
12. Penatalaksanaan
- Penatalaksanaan dilakukan dengan mengenali dan memahami
terlebih dahulu kelainan yang dihadapi.lebih baik untuk
menghindari faktor pencetusnya.
- Macam – macam obat alergikulit antara lain:
a. Obat yang diberikan dapat berupa obat luar saja ataupun
kombinasi dengan obat minum. Ketahui cara pemakainnya
dan ikuti instruksi dokter.
b. Obat luar dapat berupa bedak, bedak cair, larutan kompres,
krim atau salep. Pemilihan bentuk obat disesuaikan dengan
usia, lokasi kelainan dan kondisi kulit bayi atau anak.
c. Obat minum dapat berupa obat anti alergi atau antibiotik.
B.ALERGI MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK BALITA
1. Pengertian alergi makanan
Alergi makanan merupakan salah satu penyebab alergi pada
anak.yang dikatakan sebagai alergi makanan atau alergi akibat
makanan adalah kerentanan terhadap makanan. Sementara itu
pengertian dari alergi itu sendiri adalah reaksi yang berlebihan
terhadap stimulasi tertentu dan berulang, orang normal tidak
menimbulkan reaksi. Makanan pada umumnya tidak menimbulkan
alergi. Namun, pada orang – orang tertentu, makanan tertentu,
walaupun jumlahnya sangat sedikit, akan menimbulkan reaksi alergi,
baik ringan maupun berat. Reaksi tersebut dapat terjadi pada setiap
golongan umur, namun umumnya lebih sering terjadi pada bayi dan
anak. Reaksi yang ditimbulkan dapat cepat terjadi, namun dapat juga
lambat terjadinya.
2. Gejala alergi makanan
Manifestasi atau gejala alergi makanan bervariasi tergantung bagian
tubuh yang terkena, seperti berikut ini:
a. Jika reaksi pada hidung : timbul rinitis dan dapat juga disertai
konjungtivitis.
b. Jika reaksi pada saluran pernafasan : asma, batuk, sesak nafas,
dan bunyi mengi.
c. Jika pada saluran pencernaan : mual, muntah, diare, sakit perut.
d. Jika pada kulit : eksim dan kaligata (biduran).
e. Jika pada pembuluh darah dan sistem syaraf dapat terjadi syok.
f. Reaksi makan yang terjadi sangat cepat diselaput lendir
tenggorokan akan menutup jalan nafas dan dapat menimbulkan
kematian.
3. Makanan yang dapat menimbulkan alergi
Beberapa makanan yang dapat menimbulkan alergi, antara lain
dikelompokkan sebagai berikut:
a. Jenis makanan yang sering menimbulkan alergi : telur, susu,
makanan laut, kacang – kacangan, coklat susu sapi merupakan
penyebab alergi makanan tersering pada bayi dan anak dibawah 2
– 3 tahun.
b. Makanan yang hanya menimbulkan alergi pada sejumlah orang
tertentu misalnya : durian, nangka.
c. Meskipun sangat jarang, bumbu, terigu, dan nasi dapat juga
menimbulkan alergi.
d. Bahan – bahan yang dapat ditambahkan pada makanan seperti zat
warna, bahan pengawet dan penyedap dapat pula menimbulkan
reaksi alergi.
4. Cara mengetahui alergi makanan
a. Untuk mengetahui cara alregi makanan, cara yang terbaik adalah
dengan meneliti riwayat timbulnya gejala dengan seksama, seperti
anamnesa secara teliti pada orang tua bayi atau anak tentang
riwayat keluarga dan riwayat timbulnya gejala.
b. Apabila dengan cara tersebut alergen penyebab belum ditemuka,
maka anak dicoba untuk pantang jenis makanan yang diduga
sebagai penyebab alergi selama 1 – 2 minggu. Bila gejala
menghilang,maka jenis makanan yang dipantang tersebut
diberikan dalam jumlah besar untuk beberapa hari.
c. Untuk mencari penyebab alergi makanan, seringkali tidak mudah.
Untuk itu, diperlukan kerjasama yang baik dan erat antara anak
(pasien), orangtua, lingkungan dan petugas kesehatan ahli (dokter)
dalam waktu cukup lama agar dicapai hasil penatalaksanaan yang
sebaik – baiknya dalam menanggulangi alergi makanan pada bayi
dan anak.
5. Penanganan dan pencegahan alergi makanan
Penanganan yang terbaik adalah dengan menghindari makanan yang
jelas menimbulkan alergi. Hal ini dapat dilakukan tanpa mengganggu
pemberian kualitas gizi.untuk melakukan diet pada anak diperlukan
bimbingan tenaga ahli. Kalsium yang diperlukan untuk pertumbuhan
tulang banyak terdapat dalam susu.
ASI adalah makanan yang terbaik untuk bayi. Pada keadaab tertentu,
dimana ASI tidak dapat diberikan lagi, dalam hal jumlahnya tidak
mencukupi atau pada anak lebih dari 2 tahun yang tidak mendapatkan
ASI lagi, maka dapat diberikan formula yang biasanya berasal dari
susu sapi. Bila susu sapi tidak dapat diberikan pada anak yang alergi
terhadap susu sapi, dapat digantikan dengan susu kedelai atau
formula khusus yang hipoalergenik.
6. Lama pantang makanan harus dilakukan
Salah satu penatalaksanaan terhadap alergi makanan adalah dengan
cara pantang makanan tertentu, yang dilakukan sebagai berikut:
a. Biasanya paling sedikit 3 – 6 bulan
b. Pada bayi dengan alergi susu sapi biasanya dapat sampai 1 tahun
atau 3 tahun.
c. Sesudah waktu – waktu tersebut, makanan atau susu dapat dicoba
untuk mulai diberikan dalam jumlah sedikit – sedikit.
d. Kadang – kadang, alergi menghilang setelah beberapa tahun,
namun pada suatu saat dapat timbul lagi.
e. Alergi makanan pada anak sering menghilang bila anak sudah
lebih besar.
f. Namun, pada kenyataanya ada juga individu yang menderita alergi
makanan seumur hidup (menetap).
C.RINITIS ALERGI PADA BAYI DAN BALITA
1. Pendahuluan
Rinitis alergi banyak ditemukan dalam masyarakat, tetapi karna
penyakit ini tidak membhayakan jiwa dan tidak memerlukan
perawatan dirumah sakit, maka penyakit ini sering dianggap sepele
atau diremehkan. Penyakit ini juga dapat mengenai bayi dan anak.
Dalam duapuluh tahun terakhir, anak – anak yang menderita penyakit
rinitis alergi bertambah dua kali lipat.
Sedangkan yang dimaksud rinitis itu sendiri adalah inflamasi pada
selaput lendir hidung. Rinitis dapat disebabkan oleh alergi dan bukan
alergi. Rinitis alergi disebabkan oleh reaksi hipersensitif, sedangkan
rinitis yang bukan alergi disebabkan oleh kuman atau virus.
2. Penyebab alergi
Alergi itu diturunkan, meskipun alergi spesifik tidak diturunkan, hanya
kecendurungan alergi yang diturunkan. Anak tidak dilahirkan dengan
alergi, tetapi gejala alergi akan berkembang dengan adanya paparan
alergi dilingkungan sekitarnya yang berulang – ulang. Yang paling dini
adalah alergen dari makanan. Bayi akan mengalami gejala hidung
tersumbat, eksim, hidung meler dan wheezing (nafas berbunyi), yang
disebabkan oleh satu atau beberapa alergen (protein makanan yang
paling banyak).
Rinitis alergi disebabkan oleh sesuatu yang mencetuskan yang
disebut alergen.alergen ini dapat ditemukan diluar atau diluar rumah
seperti debu, bulu binatang didalam rumah.
Pada saat alergen terhirup, maka sistem kekebalan tubuh membentuk
antibodi yang disebut imunoglobulin E (IqE ) menempel pada sel mast
didalam mukosa hidung. Proses ini disebut proses sensitisasi. Bila
terdapat paparan dengan alergen lagi, maka alergen akan terikat
dengan IqE yang terdapat dipermukaan sel mast tadi, dan kana terjadi
proses yang disebut degranulasi, akan keluar dari sel mast disebut
mediator yang kana menyebabkan rinitis alergi.
Reaksi alergi dibagi dalam fase cepat dan fase lambat, yang ciri –
cirinya sebagai berikut:
a. Reaksi fase cepat terjadi beberap menit setelah paparan dengan
alergen sampai beberapa jam. Mediator yng terlepas pada fase
cepat adalah histamin,kinin, triptase, dan lain – lain. Yang
menyebabkan gejala bersin – bersin, hidung tersumbat, hidung
berair, gatal – gatal pada hidung dan mata.
b. Reaksi fase lambat terjadi setelah 6 – 8 jam kemudian, yang
disebabkan oleh el inflamasi, seperti eosinofil, neutrofil,limfosit, dan
magrofag. Gejala pada fase lambat sama dengan fase cepat, tetapi
gatal dan bersin berkurang.yang lebih dominan adalah hidung
tersumbat. Fase lambat ini berlangsung beberapa jam sampai
beberapa hari.
3. Gejala
Beberapa gejala rinitis alregiadalah:
a. Hidung tersumbat.gejala hidung tersumbat ini, pada bayi dan anak
– anak merupakan gejala yang paling menonjol, dan seringkali
merupakan satu – satunya gejala.anak akan tampak menggosok –
gosok hidungnya dengan tanganya. Dalam hal ini akan terjadi apa
yang disebut sebagai:
1). Alergic crease yaitu terbentuk garis dihidung.
2). Alergic shiner yaitu dibawah mata terlihat bayangan gelap. Hal
ini terjadi karna adanya bendungan pembuluh darah akibat
sumbatan hidung.

b. keluar cairan hidung encer/meler.


c. hidung dan mata gatal.
d. pada rinitis dan non alergi ditemukan : demam, sedangkan gejala
gatal pada hidung dan mata tidak ditemukan.
e. pada pemeriksaan terlihat selaput lendir hidung bengkak, pucat,
basah, dan banyak lendir yang encer.
4. komplikasi
Terdapat dua macam komplikasi/akibat dari rinitis alergi, yaitu akibat
medis dan sosial.akibat medis disebabkan karna akibat terjadinya
sumbatan hidung, maka drainase saluran tuba eustachius terhambat,
sehingga terjadi radang atau cairan ditelingga tengah, yang dapat
mengganggu pendengaran. Disamping itu, akibat sumbatan hidung,
dapat terjadi radang dirongga sinus, akibat nafas dari mulut dapat
berakibat pada perkembangan wajah dan langit – langit.

Akibat sosial berupa konsentrasi belajar menurun,emosi anak dapat


terganggu, akibat tidur yang tidak nyenyak. Masalah pada fisik, emosi,
psikologis dan kebiasaan anak akan mempengaruhi perkembangan
sosial dan fisik anak sehingga terjadi gangguan belajar.

4. Penatalaksanaan
Penatalaksanaa dimulai dengan menghindar dari alergen dan kontrol
lingkungan seperti :
a. Rumah harus benar – benar bersih
b. Mewaspadai bahwa tugau debu rumah, hidup dilingkungan yang
hangat dan lembab.
c. Sebisa mungkin tidak memelihara binatang dalam rumah.
d. Obat anthistamin yang tidak menyebabkan ngantuk dapat
mengurangi gejala rinitis alergi sesuai dengan petunjuk petugas
yang ahli.

Anda mungkin juga menyukai