A. SPESIFIKASI UMUM
PASAL 1
PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :
Kegiatan : Pengelolaan KUA dan Pembinaan Keluarga Sakinah
Pekerjaan : Pembangunan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kec. Reteh
Lokasi : Pulai Kijang Kec. Reteh Kab. Indragiri Hilir
Dan item lain-lain yang disebutkan lebih rinci dalam uraian item pekerjaan (RAB) dalam
melaksanakan pekerjaan ini Penyedia Jasa wajib mematuhi dan melaksanakan segala hal
- hal yang telah dituangkan di dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ini. Volume
pekerjaan (Bill of Quantity /RAB) sangat mengikat dalam Penawaran sedangkan Gambar,
RKS, serta Berita Acara Penjelasan pekerjaan sangat mengikat di dalam pelaksanaan.
PASAL 4
PERATURAN - PERATURAN.
Apabila tidak ditentukan lain, dalam pelaksanaan pekerjaan berlaku dan mengikat
peraturan-peraturan yang tersebut dibawah ini dan dianggap Penyedia Jasa telah
mengetahui dan memahami, termasuk segala perubahan dan tambahannya, yaitu :
Peraturan Presiden No. 70 tahun 2015 dan Perubahan ke-empat Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 dengan lampiran-lampirannya.
Peraturan-peraturan dalam A.V. (Algemeene Voorwarden voor de Aanneming bij
openbare werken in Indonesia) 28 Mei 1941 Nomor 9 Bijblad No. 14571.
Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan-Bahan Bangunan (PUBB 1956).
Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI 1961).
Peraturan Beton Indonesia (PBI 1971).
Peraturan-Peraturan Umum untuk Instalasi Arus Kuat di Indonesia (Algemeene
Voorschriftteen voor Electrische Sterk Stroom Instalation in Indonesia disingkat
AVE).
PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik).
Standar SK.SNI T 1728 – 1989 Tentang Pelaksanaan Mendirikan Bangunan.
Standar SNI 03-2847-2002 Tentang Struktur Beton bertulang untuk Bangunan
Gedung.
Standar SK.SNI T 5-04-1989 Tentang Spesifikasi Bahan Bangunan (Bukan Logam).
Standar SK.SNI T 15-1990 03 Tentang Pembuatan Rencana campuran beton
Normal.
PASAL 5
KEPENGAWASAN DAN TENAGA LAPANGAN
Pengawasan akan dilakukan oleh Pengawas/Direksi secara terus menerus selama
berlangsungnya pekerjaan. Dalam menjalankan tugasnya sebagai pelaksana pekerjaan,
Penyedia Jasa Konstruksi harus menempatkan tenaga pelaksana lapangan yang
berpengalaman di bidangnya. Pelaksana lapangan haruslah orang yang mampu bertindak
sebagai wakil Penyedia Jasa Konstruksi untuk menerima petunjuk dan segala perintah dari
pihak Pengawas/Direksi untuk diterapkan pada pelaksanaan pekerjaan serta mampu
mengambil keputusan.
PASAL 6
REQUEST FORM/FORMULIR PERMINTAAN
1. Untuk memulai setiap pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan
permintaan (Request) kepada Pengawas/Direksi beberapa hari sebelum pekerjaan
dilaksanakan.
2. Pekerjaan bisa dilaksanakan apabila Request Form telah ditanda tangani oleh
Pengawas, dan semua saran serta petunjuk yang diberikan oleh Pengawas/Direksi
harus diperhatikan.
S
a
t
u
s
e
t
m
e
j
a
r
a
p
a
t
l
e
n
g
k
a
CV. RIAU INDAH
PASAL 8
p hiteboard
. lengkap dengan
alat tulis.
2
. c. Rencana Kerja
PASAL 9
PASIR (AGGREGAT HALUS)
Untuk seluruh pekerjaan Beton, pasangan dan plasteran harus dipergunakan pasir
yang memenuhi syarat dan disetujui oleh Direksi, pasir harus bersih, mempunyai
butir-butir yang keras dan tidak mengandung lumpur serta tidak terlalu halus.
Direksi berhak menolak pasir yang ternyata tidak memenuhi syarat. Dalam hal ini
Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan segera menggantinya dan mengeluarkan pasir
yang tidak memenuhi syarat dari Lokasi paling lama 2 x 24 jam.
PASAL 10
BATU PECAH (AGGREGAT KASAR)
1. Batu Pecah yang harus digunakan, adalah yang keras dan mempunyai gradasi yang
teratur (Ø 1 cm s/d Ø 3 cm) dan bersih . Syarat - syarat mengenai Batu Pecah beton
harus sesuai dengan peraturan dalam PBI 1971 dan SK. SNI T 1734-1989
2. Aggregat tidak boleh yang mengandung butir pipih lebih dari 20 % dari berat total
Aggregat, serta tidak boleh mengandung tanah, lumpur atau bahan organik lainnya
lebih dari 1% dari total berat Aggregat dan jika lebih dari 1% maka aggregat harus
dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan.
PASAL 11
AIR KERJA
1. Air kerja adalah air yang tidak mengandung minyak asam, Garam Inggris, a lkali
garam, bahan organis atau bahan lain yang merusak kualitas pekerjaan.
2. Dalam segala hal, syarat air kerja disesuaikan dengan ketentuan yang tercantum
dalam standar SK. SNI T 1734 – 1989.
P
A
S
1. A
Lap L
oran
1
3
ADMI
NISTR
ASI
LAPA
NGA
N
Penyedia Jasa diharuskan membuat laporan Harian
setiap hari dan berkala kemajuan pekerjaan untuk setiap
satu Minggu kegiatan dengan mengisi formulir evaluasi
3. Rapat Lapangan
Penyedia Jasa diharuskan menghadiri rapat lapangan yang diselenggarakan
Direksi. Dalam kesempatan ini Penyedia Jasa dapat mengemukakan semua
masalah yang dihadapi dilapangan. Pemecahan persoalan, pembahasan dan
jalan keluar yang diputuskan bersama akan tercantum dalam notulen ra pat dan
isinya bersifat mengikat, (Tempat dan Waktu untuk rapat Lapangan) akan
ditentukan dikemudian oleh Direksi.
PASAL 1
PEKERJAAN PENDAHULUAN
A. Pek. Pembersihan Lokasi
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan pembersihan lokasi dari hal hal yang
mengganggu seperti kayu kayu bekas pohon, rumput liar, dan lain sebagainya
yang dapat mengganggu serta mempersiapkan jalur jalan ke lokasi proyek untuk
mempermudah pemasukan bahan bangunan ke lokasi proyek.
2. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, maka Pemborong harus terlebih
dahulu merundingkan pembagian halaman kerja untuk tempat mendirikan
kantor, gudang, dan los kerja, tempat penimbunan bahan-bahan dan lain
sebagainya.
3. Untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan di lokasi, maka Pemborong dengan
biaya sendiri harus menyediakan kantor dengan perlengkapannya, gudang
tempat penyimpanan bahan-bahan dan alat-alat bekerja serta los kerja tempat
mengerjakan bahan-bahan.
4. Kantor, gudang dan los kerja baru dapat dibongkar setelah pekerjaan selesai 100
% dan pembongkarannya mendapat persetujuan dari Pengawas.
5. Penyedia Jasa Konstruksi harus membersihkan areal lokasi seluas yang
ditentukan oleh pengawas, dibersihkan dari bangunan baru yang masih berdiri
(dari sisa sisa konstruksi yang masih ada) dan apapun yang mengganggu
kelancaran pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
PASAL 2.
PEKERJAAN PONDASI
A. Pek. Galian Tanah Biasa
1 Sebelum pemasangan Pondasi, Penyedia Jasa/Kontraktor harus mengecek
ulang posisi bouwplank/patok tetap, Penyedia Jasa/Kontraktor juga
menyempurnakan Benang sebagai alat kontrol, menimbang dengan alat
sederhana seperti selang air dan kontrol siku dengan alat sederhana dari
mistar segi tiga yang dibuat dengan komposisi 120/ 120 cm.
2 Galian tanah pondasi ada beberapa jenis diantaranya pondasi lajur lebar 0,8 cm
panjang beragam dapat dilihat pada gambar rencana.
3 Penyedia Jasa/Kontraktor harus betul-betul memperhatikan siku bangunan dan
harus disetujui oleh Direksi.
PASAL 2.
PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG
A. Pekerjaan Beton
1 Teknis pengecoran beton bertulang harus mengikuti petunjuk/standar SNI.
2 Pada batas – batas pengecoran yang vital harus diberi Stek besi untuk
mempermuda pelaksanaan selanjutnya, tinggi besi yang dipasang disesuaikan
dengan gambar yang telah ada seperti Pondasi lajur dan Kolom menggunakan
Beton K 175 dan dimansi menyesuaikan gambar rencana.
3 Jauh hari sebelum melakukan pekerjaan pengecoran Penyedia Jasa pelaksana
harus menyerahkan Job Mix Formula yang telah disyahkan oleh Dinas
PU/Instansi terkait yang bertangungjawab sebagai rekomendasi dalam
pemakaian material atau instansi yang mengeluarkan Job Mix Formula.
4 Setiap pengadukan 10 M³ agar dilaksanakan tes slump.
5 Sebelum pengecoran diwajibkan kepada Penyedia Jasa untuk membuat surat
Izin Pengecoran yang bertujuan supaya sebelum pengecoran Konsultan dan
4d
2,5 d
Ket: d = besi
e. Jarak pemasangan besi beton harus dapat dilalui oleh material beton
dengan SNI adalah minimal 2,5 cm antara besi.
Tampak Samping
Tampak Atas
40 d ≥ 60 cm
Ket: d = besi
¼L ½L ¼L
20 d 20 d
15 d
Potongan Memanjang 15 d
Ket: d = besi
L = Panjang Balok
PASAL 4
PEKERJAAN LANTAI
1. Pekerjaan urugan pasir dibawah lantai teras harus padat, dan ukuran disesuaikan
dengan gambar kerja.
2. Pekerjaan pelat lantai teras menggunakan beton K 175 dengan besi ulir Ø 10 – 200
mm tebal 10 cm dan ukuran disesuaikan dengan gambar kerja.
3. Pekerjaan pelat lantai untuk lantai dasar menggunakan beton K 175 dengan besi ulir
Ø 10 – 150 mm tebal 12 cm dengan ukuran disesuaikan dengan gambar kerja.
4. Pekerjaan pelat lantai untuk lantai satu menggunakan beton K 175 dengan besi ulir Ø
10 – 150 mm tebal 12 cm dengan ukuran disesuaikan dengan gambar kerja.
5. Pasangan lantai (lantai dasar dan lantai I) menggunakan lantai keramik ukuran 40/40
cm Kualitas Sedang atau Ex. KIA/IKAD (standar SNI) menyesuaikan gambar kerja.
6. Penutup/Finishing lantai Toilet (WC) digunakan keramik ukuran 25/25 Kualitas
Sedang atau Ex. KIA/IKAD (standar SNI).
7. Lantai teras di Finishing dengan Batu Coral Sikat ukuran 5 – 7 mm (Lantai Teras)
8. Sebelum keramik dipasang terlebih dahulu lokasi yang akan dipasang keramik
terlebih dahulu dibersihkan dari debu hasil pengecoran.
9. Keramik yang akan dipasang harus direndam terlebih dahulu lebih 4 jam sebelum
pemasangan.
PASAL 5
PEKERJAAN TANGGA
1. Pelat lantai tangga dan bordes tangga dengan tebal 12 cm
2. Balok bordes memiliki ukuran 20/30 cm
3. Keramik anak tangga dan bordes menggunakan ukuran 40 x 40 cm
4. Untuk pagar tangga menggunakan besi hollow
5. Semua Pekerjaan kuda – kuda/kap atap dan penutup harus dikerjakan sesuai dengan
item yang tertuang dalam BOQ/RAB dan Penyedia Jasa Konstruksi harus lebih cermat
dalam melihat gambar rencana dan sesuai dengan spesifikasi teknis.
PASAL 6
PEKERJAAN KUDA-KUDA/KAP ATAP & PENUTUP
1. Pada teras dipasang Allumunium Composite Panel (ACP), disesuaikan dengan gambar
rencana dan telah mendapat persetujuan dari pemilik pekerjaan/direksi pengawas.
Dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana.
2. Jenis pekerjaan rangka kuda-kuda menggunakan baja ringan dengan desain yang telah
dilakukan oleh pabrikasi dan dijamnin terhadap dimensi yang digunakan dan tidak
PASAL 7
PEKERJAAN DINDING DAN PLASTERAN
1. Pekerjaan Pasangan Dinding yang akan dikerjakan menggunakan dinding batu bata
Ikatan ½ batu dengan campuran 1 : 4
2. Batu bata yang digunakan harus sesuai dengan Kualitas yang sesuai dengan standar
SNI, batu bata yang kurang baik pembakarannya dan patahan kecil dari ½ tidak boleh
dipergunakan.
3. Bahan dinding digunakan batu bata lokal yang memenuhi standar yang telah
ditetapkan.
4. Sebelum dipasang batu bata harus direndam dalam air sampai jenuh air.
5. Sebelum memulai pemasangan batu bata, terlebih dahulu harus dipasang benang
pembantu siku arah horizontal dan vertikal untuk medapatkan bidang dinding yang
benar-benar datar dan siku satu sama lain.
6. Pemasangan dinding batu bata harus dilaksanakan bertahap, untuk satu bentang
dinding tidak diperkenankan memasang lebih dari 14 lapis batu bata dalam sehari.
7. Pemasangan dinding bata harus baik dan rata, nat pasangan vertikal tidak boleh
merupakan satu garis lurus.
8. Dinding batu bata yang sebelum mengeras tidak boleh diplaster dan harus secara
rutin disirami untuk mencegah terjadinya keretakan. Kolom-kolom praktis boleh
dicor bila mana pasangan batu bata telah mengeras.
PASAL 8
PEKERJAAN KOZEN, PINTU DAN JENDELA (LENGKAP)
1. Pekerjaan Pintu
a. Pekerjaan Pintu Tipe P1 merupakan pintu kaca tampret tebal 12 mm dengan
kelangkapan kunci tanam, engsel dan handle pintu Kw.1 serta aksesoris
pendukung lainnya serta ukuran sesuai dengan gambar rencana dan banyak
sesuai dengan rencana angaran biaya.
b. Pekerjaan Pintu Tipe P2, P3, Tipe P4 menggunakan kozen aluminium ukuran 4”,
pintu Bingkai aluminium dan daun kaca bening 5 mm, kunci tanam 2 slaag,
engsel pintu aluminium (tanam) dan grandel pintu serta ukuran sesuai dengan
gambar rencana dan banyak sesuai dengan rencana angaran biaya.
c. Kusen Pintu Tipe P5 menggunakan kozen aluminium ukuran 4” dan daun pintu
fiber (Fiber Glass lengkap Aksesories) dengan ukuran sesuai dengan gambar
rencana dan banyak sesuai dengan rencana angaran biaya.
PASAL 9
PEKERJAAN PLAFOND
1. Bahan rangka plafond luar dan dalam bangunan menggunakan Metal Furing sesuai
dengan rencana anggaran biaya dan gambar rencana
2. Plafond/langit-langit dari bahan Gypsum board tebal 9 mm(lantai dasar dan lantai
satu) Furing sesuai dengan rencana anggaran biaya dan gambar rencana.
3. Pekerjaan piri – piri (luar gedung) digunakan GRC tebal 4 mm.
4. Cara pelaksanaan :
- Sebelum pemasangan rangka plafon harus dileveling terlebih dahulu dengan
menggunakan alat bantu dan diukur sesuai dengan ketentuan yang digunakan.
- Sebelum rangka plafon dipasang terlebih dahulu kayu kelas III benar-benar bahan
yang lurus dan rata agar hasil plafond mendapat elevasi yang benar-benar datar.
- Rangka plafond harus kuat dan tidak mudah melendut terutama pada bagian
tengah, untuk menghindari hal tersebut maka gantungan rangka plafond harus
diperhatikan dengan menggantungkan pada gording dan kuda -kuda bila
pemasangan plafond dibawah plat beton.
- Pemasangan plafond harus rata dan rapih, bentuk dan ukuran sesuai gambar.
PASAL 12
PEKERJAAN PENGECATAN
1. Apabila dalam BOQ/RAB tercantum pekerjaan pengecatan maka Penyedia Jasa
Konstruksi harus melaksanakan seluruh pekerjaaan pengecatan sesuai dengan
gambar rencana.
2. Seluruh bidang dinding, beton dan plafond dicat dengan cat tembok setara Dulux.
3. Semua bidang dinding, beton dan plafond dengan urutan sebagai berikut : diplamir,
diampelas sampai rata, dibersihkan lalu dicat dengan cat tembok 3 kali poles
menggunakan cat tembok setara Dulux.
4. Semua bidang kayu/GRC (listplank, singap dan plafond luar gedung) menggunakan
cat minyak dengan urutan 1 kali poles dengan cat dasar, dilanjutkan dengan
dempul/plamur diamplas dan dibersihkan lalu dilanjutkan dengan cat minyak
minimal 2 kali poles dengan menggunakan cat minyak setara Dulux
5. Pengecatan harus dikerjakan dengan rata dan tidak belang-belang dari hasil cat
tersebut dan untuk bidang kayu yang akan dicat harus dalam keadaan kering/kayu
tidak basah.
6. Warna cat harus berpedoman pada Direksi/Pemilik Kegiatan untuk menentukan
warna cat yang akan digunakan.
7. Bekas – bekas pengecatan yang menempel baik dilantai maupun pada kusen agar
dibersihkan dengan baik.
1
4
P
E
N
Y
E
R
A
H
A
N
P
E
K
E
R
J
A
A
N
S
CV. RIAU INDAH
E Pengawas, Pemilik Kegiatan dan Tim PPHP untuk
L
E dilakukan serah terima kedua Pekerjaan.
S
A
I
P
Setelah Penyerahan A
S
pekerjaaan pertama A
L
kalinya (PHO) Penyedia
1
Jasa Konstruksi harus 5
P
meneliti kembali bagian- E
N
bagian yang belum U
T
sempurna, untuk U
P
disempurnakan dalam
1. Walaupun dalam dokumen pengadaan (bestek)
masa pemeliharaan
tidak lengkap satu persatu, baik mengenai Bahan
(sebelum dilakukan serah
- bahan dan sebagainya, tetapi tercantum
terima kedua). Penyedia
dalam A.V. maka pekerjaan itu harus dikerjakan
Jasa Konstruksi harus
dan bukan merupakan pekerjaan tambahan.
menyelesaikan semua
2. Semua pekerjaan yang tercantum dalam bestek,
bagian pekerjaan yang Bill Of Quantity (BOQ) dan gambar-
dan risalah-risalah/berita
acara Penjelasan
Pekerjaaan (Aanwijzing)
MUHAMMAD JAIS
Direktur