Anda di halaman 1dari 36

SPESIFIKASI TEKNIS

A. SPESIFIKASI UMUM
PASAL 1
PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :
Kegiatan : Pengelolaan KUA dan Pembinaan Keluarga Sakinah
Pekerjaan : Pembangunan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kec. Reteh
Lokasi : Pulai Kijang Kec. Reteh Kab. Indragiri Hilir

item-item pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :


I Pekerjaan Pendahuluan
II Pekerjaan Pondasi
III Pekerjaan Struktur Beton Bertulang
IV Pekerjaan Lantai
V Pekerjaan Tangga
VI Pekerjaan Kuda - Kuda/Kap Atap & Penutup Atap
VII Pekerjaan Dinding dan Pelesteran
VIII Pekerjaan Kozen, Pintu, Jendela dan Ventilasi (lengkap)
IX Pekerjaan Plafond
X Pekerjaan Instalasi Listrik
XI Pekerjaan Sanitair
XII Pekerjaan Pengecatan
XIII Pekerjaan Lain - Lain

Dan item lain-lain yang disebutkan lebih rinci dalam uraian item pekerjaan (RAB) dalam
melaksanakan pekerjaan ini Penyedia Jasa wajib mematuhi dan melaksanakan segala hal
- hal yang telah dituangkan di dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ini. Volume
pekerjaan (Bill of Quantity /RAB) sangat mengikat dalam Penawaran sedangkan Gambar,
RKS, serta Berita Acara Penjelasan pekerjaan sangat mengikat di dalam pelaksanaan.

CV. RIAU INDAH


PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan ini meliputi mendatangkan segala bahan-bahan dan peralatan,
menyediakan tenaga kerja, menyediakan alat-alat pekerjaan, membuat segala
pekerjaan persiapan dan tambahan untuk kesempurnaan pelaksanaan dan kemudian
menyerahkan pekerjaan dalam keadaan selesai dan sempurna sesuai dengan batasan
– batasan serta ketentuan masing -masing pekerjaan.
2. Penyedia Jasa Konstruksi harus melindungi Pemilik dari tuntutan atas hak paten,
lisensi, serta hak cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau
disediakan Penyedia Jasa Konstruksi untuk Pelaksanaan Pekerjaan.
3. Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yang diajukan
oleh Penyedia Jasa Konstruksi, Penyedia Jasa Konstruksi harus menjelaskan secara
tertulis kepada Direksi Pekerjaan, sekurang-kurangnya 28 (dua puluh delapan) hari
sebelum Direksi Pekerjaan menetapkan setuju atau tidak setuju.
4. Dalam hal ini Direksi Pekerjaan menetapkan bahwa standar yang diajukan Penyedia
Jasa Konstruksi tidak menjamin secara substansial sama atau lebih tinggi dari standar
yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak, maka Penyedia Jasa Konstruksi harus tetap
memenuhi ketentuan standar yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak.
5. Suatu perangkat spesifikasi yang tepat dan jelas merupakan kebutuhan awal bagi
calon penawar yang realistis dan kompetitif, sesuai dengan kebutuhan Pemilik
Kegiatan tanpa catatan atau persyaratan lain dalam penawaran mereka.
6. Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak, Spesifikasi harus mensyaratkan bahwa semua
bahan dan barang yang akan digunakan dalam pekerjaan adalah baru, belum
digunakan, dari type/model yang terakhir diproduksi/dikeluarkan, dan termasuk
semua penyempurnaan yang berlaku terhadap desain dan bahan yang digunakan.
7. Dalam spesifikasi agar menggunakan sebanyak mungkin Standar Nasional (SNI, SII,
SKSNI, dsb.) untuk barang, bahan dan jasa/pegerjaan/fabrikasi dari edisi baru atau
revisi terakhir, atau Standar Internasional (ISO, dsb.)/Standar Negara Asing (ASTM,
dsb.) padanannya (equvalennya) yang secara substantif sama atau lebih tinggi dari
Standar Nasional yang disyaratkan. Apabila Standar Nasional untuk barang, bahan dan
pengerjaan/jasa/fabrikasi tertentu belum ada, dapat digunakan Standar Internasional
atau Standar Negara Asing.

CV. RIAU INDAH


8. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, harus dilakukan berdasarkan gambar rencana,
gambar detail peraturan dan syarat-syarat, daftar penjelasan (berita acara aanwijzing)
serta ketentuan dan keputusan owner yang sah dan mengikat dibuat secara tertulis.
9. Pekerjaan beton bertulang dimana gambar penulangannya diberikan oleh perencana,
tetapi Penyedia Jasa Konstruksi tetap bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan
ini, akibat kesalahaan-kesalahan atau penyimpangan-penyimpangan yang mungkin
terjadi. Untuk pekerjaan beton bertulang ini berlaku PBI 1971 dan dan Struktur beton
bertulang SNI T.15.1991.3 dan SNI 03-2847-2002.
10. Untuk setiap pekerjaan yang dilaksanakan, pelaksanaannya masing-masing harus
tunduk dan sesuai dengan peraturan dan ketentuan dari masing-masing jenis
pekerjaan.
PASAL 3
GAMBAR-GAMBAR
1. Seluruh gambar-gambar Perencanaan (Arsitektur, Struktur dan Elektrikal/Mekanikal)
serta buku spesifikasi dapat diperoleh melalui Direksi yang telah disahkan.
2. Gambar rencana/detail merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RKS ini,
Penyedia Jasa Konstruksi wajib mengetahui seluruh pelaksanaan bangunan ini,
sehingga dapat menyesuaikan dengan program kerjanya secara baik dan benar.
Selama pelaksanaan, Penyedia Jasa Konstruksi harus memberikan tanda tangan
dengan warna pada gambar terhadap bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan,
termasuk kalau ada perubahan dari rencana semula.
3. Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat gambar pelaksanaan (shop drawing) untuk
bagian yang dianggap perlu. Gambar ini harus diketahui/disetujui oleh
Pengawas/Direksi.
4. Setelah pekerjaan selesai, Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan gambar
tersebut kembali kepada Direksi.
5. Pada dasarnya bila ada perbedaan/pertentangan antara gambar dan RKS, maka yang
berlaku adalah RKS ini. Kecuali bila ada ketentuan lain dari Pengawas dan Perencana.
6. Bila terdapat ketidaksesuaian/keraguan antara gambar dan RKS yang tidak bisa
diatasi, maka sebelum pekerjaan atau bagian pekerjaan tersebut dilaksanakan,
Penyedia Jasa Konstruksi harus memberitahu secara tertulis kepada

CV. RIAU INDAH


Pengawas/Direksi selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum masalah tersebut
terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan, untuk mendapatkan keputusan.
7. Perbedaan tersebut tidak bisa dijadikan alasan bagi Penyedia Jasa Konstruksi untuk
mendapatkan claim.
8. Untuk pekerjaan Elektrikal dan Plumbing walaupun tidak disebutkan secara terpirinci
dalam RKS dan gambar tentang peralatan pelengkap instalasi, Penyedia Jasa
Konstruksi diwajibkan menyediakan/memasang peralatan yang
digunakan/diperlukan tersebut, sehingga instalasi dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.

PASAL 4
PERATURAN - PERATURAN.
Apabila tidak ditentukan lain, dalam pelaksanaan pekerjaan berlaku dan mengikat
peraturan-peraturan yang tersebut dibawah ini dan dianggap Penyedia Jasa telah
mengetahui dan memahami, termasuk segala perubahan dan tambahannya, yaitu :
 Peraturan Presiden No. 70 tahun 2015 dan Perubahan ke-empat Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 dengan lampiran-lampirannya.
 Peraturan-peraturan dalam A.V. (Algemeene Voorwarden voor de Aanneming bij
openbare werken in Indonesia) 28 Mei 1941 Nomor 9 Bijblad No. 14571.
 Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan-Bahan Bangunan (PUBB 1956).
 Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI 1961).
 Peraturan Beton Indonesia (PBI 1971).
 Peraturan-Peraturan Umum untuk Instalasi Arus Kuat di Indonesia (Algemeene
Voorschriftteen voor Electrische Sterk Stroom Instalation in Indonesia disingkat
AVE).
 PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik).
 Standar SK.SNI T 1728 – 1989 Tentang Pelaksanaan Mendirikan Bangunan.
 Standar SNI 03-2847-2002 Tentang Struktur Beton bertulang untuk Bangunan
Gedung.
 Standar SK.SNI T 5-04-1989 Tentang Spesifikasi Bahan Bangunan (Bukan Logam).
 Standar SK.SNI T 15-1990 03 Tentang Pembuatan Rencana campuran beton
Normal.

CV. RIAU INDAH


 Standar SK.SNI T 18-1990 03 tentang spesifikasi bahan tambah untuk beton.
 Standar-standar Nasional Indonesia lainnya.
Untuk melaksanakan pekerjaan, berlaku dan mengikat pula :
 Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh
Pemberi Tugas termasuk juga gambar – gambar detail yang diselesaikan oleh
Penyedia Jasa dan sudah disahkan/disetujui Direksi.
 Rencana Kerja dan Syarat – syarat/Spesifikasi Teknis yang telah disahkan
 Berita Acara Penjelasan Pekerjaan dan Perubahannya
 Surat Keputusan Pemimpin Kegiatan tentang Penunjukan Penyedia Jasa
 Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
 Surat Penawaran beserta lampiran – lampirannya
 Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Scedulle) yang telah disetujui
 Kontrak/Surat Perjanjian Penyedia Jasa beserta lampirannya.

PASAL 5
KEPENGAWASAN DAN TENAGA LAPANGAN
Pengawasan akan dilakukan oleh Pengawas/Direksi secara terus menerus selama
berlangsungnya pekerjaan. Dalam menjalankan tugasnya sebagai pelaksana pekerjaan,
Penyedia Jasa Konstruksi harus menempatkan tenaga pelaksana lapangan yang
berpengalaman di bidangnya. Pelaksana lapangan haruslah orang yang mampu bertindak
sebagai wakil Penyedia Jasa Konstruksi untuk menerima petunjuk dan segala perintah dari
pihak Pengawas/Direksi untuk diterapkan pada pelaksanaan pekerjaan serta mampu
mengambil keputusan.
PASAL 6
REQUEST FORM/FORMULIR PERMINTAAN
1. Untuk memulai setiap pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan
permintaan (Request) kepada Pengawas/Direksi beberapa hari sebelum pekerjaan
dilaksanakan.
2. Pekerjaan bisa dilaksanakan apabila Request Form telah ditanda tangani oleh
Pengawas, dan semua saran serta petunjuk yang diberikan oleh Pengawas/Direksi
harus diperhatikan.

CV. RIAU INDAH


PASAL 7
PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Pengurusan IMB Penyedia Jasa wajib mengurus surat Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) pada Dinas yang
terkait berhak mengeluarkan izin tersebut. Segala
biaya yang ditimbulkan dari perizinan tersebut
akan ditanggung oleh Penyedia Jasa
b. Direksi Keet
Penyedia Jasa harus membuat/atau menyewa
untuk digunakan sebagai Direksi Keet yang
merupakan bangunan sementara dilokasi
pekerjaan dengan konstruksi sesuai kebutuhan
selama pekerjaan pelaksanaan. Direksi Keet
tersebut dilengkapi dengan :
1
.

S
a
t
u

s
e
t

m
e
j
a

r
a
p
a
t

l
e
n
g
k
a
CV. RIAU INDAH
PASAL 8
p hiteboard
. lengkap dengan
alat tulis.
2
. c. Rencana Kerja

S Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat rencana


a kerja pelaksanaan dengan Barchart (S Curve) dan
t
u Network Planning selambat-lambatnya 7 hari
setelah terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja dan
s
e diajukan kepada Direksi dan Pengelola Teknis
t
Kegiatan untuk mendapat persetujuan. Setelah
m mendapat persetujuan Direksi, Barchart tersebut
e
j dipasang dikantor Direksi Keet dan menjadi
a Rencana Kerja Resmi dan harus dilaksanakan

k sepenuhnya. Barchart (Rencana Kerja) ini akan


e digunakan oleh Direksi sebagai dasar untuk
r
j menentukan segala sesuatu yang berhubungan
a dengan kemajuan/keterlambatan prestasi
l pekerjaan di lapangan.
e
d. Papan Nama Kegiatan
n
g Penyedia Jasa Konstruksi pelaksana diharapkan
k
membuat papan nama kegiatan yang
a
p mencantumkan sekurang-kurangnya nama
.
kegiatan, nama pekerjaan, nama pelaksana,
3
nama Jasa Konsultasi Pengawas dan biaya
.
pelaksana.
S
a e. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank
t Pihak Penyedia Jasa Konstruksi Pelaksana harus
u
mengadakan pengukuran di lapangan yang cukup
p teliti dengan pengukur waterpass atau dengan
a
p segi tiga pitagoras, sehingga didapat bangunan
a level bangunan jalan/drainase yang baik dan
n
benar. Pekerjaan Bowplank harus dipasang kuat,
w
tidak boleh bergeser atau berubah kedudukan
CV. RIAU INDAH
PASAL 9
serta harus
mendapat
persetujuan
dari
Direksi/Pengaw
as.

CV. RIAU INDAH


PORTLAND CEMENT ( P.C )
Untuk seluruh pekerjaan yang menggunakan semen maka diharuskan
mempergunakan Portland Cement Type I. Penyimpanan/Penimbunan Bahan P.C.
hendaknya dengan rapi dan menurut peraturan -peraturan yang ada agar P.C. tidak
rusak.

PASAL 9
PASIR (AGGREGAT HALUS)
Untuk seluruh pekerjaan Beton, pasangan dan plasteran harus dipergunakan pasir
yang memenuhi syarat dan disetujui oleh Direksi, pasir harus bersih, mempunyai
butir-butir yang keras dan tidak mengandung lumpur serta tidak terlalu halus.
Direksi berhak menolak pasir yang ternyata tidak memenuhi syarat. Dalam hal ini
Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan segera menggantinya dan mengeluarkan pasir
yang tidak memenuhi syarat dari Lokasi paling lama 2 x 24 jam.

PASAL 10
BATU PECAH (AGGREGAT KASAR)
1. Batu Pecah yang harus digunakan, adalah yang keras dan mempunyai gradasi yang
teratur (Ø 1 cm s/d Ø 3 cm) dan bersih . Syarat - syarat mengenai Batu Pecah beton
harus sesuai dengan peraturan dalam PBI 1971 dan SK. SNI T 1734-1989
2. Aggregat tidak boleh yang mengandung butir pipih lebih dari 20 % dari berat total
Aggregat, serta tidak boleh mengandung tanah, lumpur atau bahan organik lainnya
lebih dari 1% dari total berat Aggregat dan jika lebih dari 1% maka aggregat harus
dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan.

PASAL 11
AIR KERJA
1. Air kerja adalah air yang tidak mengandung minyak asam, Garam Inggris, a lkali
garam, bahan organis atau bahan lain yang merusak kualitas pekerjaan.
2. Dalam segala hal, syarat air kerja disesuaikan dengan ketentuan yang tercantum
dalam standar SK. SNI T 1734 – 1989.

CV. RIAU INDAH


PASAL 12
PENYIMPANAN BAHAN – BAHAN
1. Portland Cement Semen harus disimpan atau ditempatkan dalam
gudang tertutup, ditempat yang kering, tidak
menjadi lembab dan tidak mudah tercampur
dengan bahan – bahan lainnya.
2. Agregat
Antara Agregat halus dan kasar
penyimpanannya dilakukan terpisah. Jika tempat
dasar selalu basah pada musim hujan, maka
sebaiknya penempatannya harus didasari alas
papan.
3. Tulangan Tulangan
Baja tulangan tidak boleh disimpan/ditumpuk
langsung diatas tanah tetapi diberi alas/gansal
berupa balok - balok kayu. Penumpukan ditempat
terbuka dalam waktu lama harus dihindarkan dari
genangan air hujan yang mengakibatkan baja
berkarat.

P
A
S
1. A
Lap L
oran
1
3
ADMI
NISTR
ASI
LAPA
NGA
N
Penyedia Jasa diharuskan membuat laporan Harian
setiap hari dan berkala kemajuan pekerjaan untuk setiap
satu Minggu kegiatan dengan mengisi formulir evaluasi

CV. RIAU INDAH


PASAL 12
kemajuan
pekerjaan yang
telah disediakan
Direksi.
Ringkasan
laporan tersebut
harus
mencantumkan
keadaan cuaca,
jumlah
pengerahan
tenaga kerja,
tenaga
pengawas dan
pelaksana, alat-
alat yang
dipergunakan,
jumlah
pengiriman
bahan-bahan
bangunan
kelokasi
pekerjaan,
kemajuan fisik
dari pekerjaan
yang telah
selesai,
masalah-
masalah yang
timbul
dilapangan
serta

CV. RIAU INDAH


2. Dokumentasi
Penyedia Jasa diharuskan membuat Dokumentasi kemajuan pekerjaan fisik sec
ara berkala dalam bentuk foto-foto minimal 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%
diserahkan kepada direksi sebanyak 5 set :
a. Judul Foto, nomor urut dan tanggal serta lokasi pengambilan harus dicantumkan
dikertas Foto itu juga.
b. Foto-foto harus menunjukkan keadaan medan dilokasi proyek sebelum pekerjaan
dimulai, pada saat pekerjaan sedang dilaksanakan dan sesudahnya pekerjaan
dinyatakan selesai. Lokasi pengambilan potret pada saat sebelum pekerjaan
dimulai harus sama pada saat pekerjaan sedang dilaksanakan maupun sesudah
pekerjaan dinyatakan selesai. Jumlah lokasi pengambilan Foto paling sedikit 5
(lima) tempat.
c. Foto yang dihasilkan dari kamera digital harus diserahkan dalam bentuk file foto
kepada Pemberi Tugas/Direksi pengawas.

3. Rapat Lapangan
Penyedia Jasa diharuskan menghadiri rapat lapangan yang diselenggarakan
Direksi. Dalam kesempatan ini Penyedia Jasa dapat mengemukakan semua
masalah yang dihadapi dilapangan. Pemecahan persoalan, pembahasan dan
jalan keluar yang diputuskan bersama akan tercantum dalam notulen ra pat dan
isinya bersifat mengikat, (Tempat dan Waktu untuk rapat Lapangan) akan
ditentukan dikemudian oleh Direksi.

CV. RIAU INDAH


B. SPESIFIKASI KHUSUS

PASAL 1
PEKERJAAN PENDAHULUAN
A. Pek. Pembersihan Lokasi
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan pembersihan lokasi dari hal hal yang
mengganggu seperti kayu kayu bekas pohon, rumput liar, dan lain sebagainya
yang dapat mengganggu serta mempersiapkan jalur jalan ke lokasi proyek untuk
mempermudah pemasukan bahan bangunan ke lokasi proyek.
2. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, maka Pemborong harus terlebih
dahulu merundingkan pembagian halaman kerja untuk tempat mendirikan
kantor, gudang, dan los kerja, tempat penimbunan bahan-bahan dan lain
sebagainya.
3. Untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan di lokasi, maka Pemborong dengan
biaya sendiri harus menyediakan kantor dengan perlengkapannya, gudang
tempat penyimpanan bahan-bahan dan alat-alat bekerja serta los kerja tempat
mengerjakan bahan-bahan.
4. Kantor, gudang dan los kerja baru dapat dibongkar setelah pekerjaan selesai 100
% dan pembongkarannya mendapat persetujuan dari Pengawas.
5. Penyedia Jasa Konstruksi harus membersihkan areal lokasi seluas yang
ditentukan oleh pengawas, dibersihkan dari bangunan baru yang masih berdiri
(dari sisa sisa konstruksi yang masih ada) dan apapun yang mengganggu
kelancaran pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

B. Pek. Pengukuran, Pemasangan Bowplank dan Papan Nama Kegiatan


1. Semua ukuran-ukuran harus sesuai dengan yang tercantum dalam gambar bestek
dan gambar detail serta yang dinyatakan didalam bestek ini atau berita acara
aanwijzing yang sah dan mengikat.
2. Untuk letak peil ± 0.00 bangunan akan ditetapkan oleh direksi perencana ditempat
pekerjaan dan kemudian ditetapkan sebagai permukaan lantai bangunan yang
dikerjakan.

CV. RIAU INDAH


3. Peil bangunan (± 0,00) untuk permukaan lantai bangunan ditetapkan bersama-
sama Direksi/Konsultan pengawas dan Penyedia Jasa Konstruksi dan dinyatakan
dengan suatu patok tetap tertanam kuat kedalam tanah terbuat dari beton/kayu,
dan tidak boleh begerak/berpindah tempat selama pekerjaan pondasi belum
selesai.
4. Untuk letak dan ukuran-ukuran, baik kedalaman, kemiringan, ketinggian dan lain
sebagainya untuk masing-masing pekerjaan, ditetapkan oleh direksi sesuai
kebutuhan dan situasi lokasi.
5. Segala biaya yang dikeluarkan untuk pengukuran (uitzetten) menjadi tanggungan
Penyedia Jasa Konstruksi sepenuhnya.
6. Pengukuran
1) Semua ukuran-ukuran harus sesuai dengan yang tercantum dalam gambar
rencana.
2) Letak pondasi dan kedudukan bangunan disesuaikan dengan gambar rencana,
pemasangan papan bouwplank harus benar-benar kuat dan harus waterpass.
3) Ukuran-ukuran ketinggian lantai dari titik disesuaikan pada gambar rencana.
4) Pengukuran dilakukan dengan mempergunakan alat ukur (meteran) dan
dilaksanakan setelah lokasi pekerjaan benar-benar telah bersih.
5) Untuk letak dan ukuran-ukuran, baik kedalaman, kemiringan, ketinggian dan
lain sebagainya untuk masing-masing pekerjaan, ditetapkan oleh bersama-
sama dengan Pemilik Kegiatan dan Direksi Pengawas.
6) Segala biaya yang dikeluarkan untuk pengukuran (uitzetten) menjadi
tanggungan Penyedia Jasa Konstruksi sepenuhnya.
7. Papan Bouwplank
1) Bouwplank terbuat dari papan yang bagian atasnya diserbuk/diketam lurus
dan rata dipakukan dengan patok kayu persegi 5/7 cm yang tertanam kedalam
tanah dan tidak boleh dipindahkan atau dicabut sebelum pekerjaan
pondasi/seloof belum selesai.
2) Bagian atas dari papan bouwplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari as
bangunan.
3) Pekerjaan Pemasangan Papan Bouwplank : Setelah lokasi benar–benar bersih
dari kotoran – kotoran yang disebabkan pembongkaran bangunan lama

CV. RIAU INDAH


atapun dari hal – hal yang lain, maka Penyedia Jasa Konstruksi bisa melakukan
pengukuran dan pemasangan Bouwplank yang titik-titik sudut bangunan
ditentukan oleh konsultan perencana bersama Penyedia Jasa Konstruksi dan
dihadiri oleh Konsultan pengawas, Pemilik Kegiatan, serta pemuka masyarakat
setempat.
8. Pek. Pasang papan nama Kegiatan
Penyedia Jasa harus membuat papan nama kegiatan yang ditempatkan dibagian
depan rencana bangunan (menghadap Jalan) dan tulisan yang tercantum pada
papan nama kegiatan adalah sebagai berikut : Nama Kegiatan, Nama pekerjaan,
Biaya/nilai kontrak, Jangka waktu pelaksanaan, Jangka waktu pemeliharaan,
Konsultan Pengawas/Direksi, Kontraktor/Pelaksana, Waktu Mulai Pelaksanaan
Papan tersebut dipasang pada dua buah tiang kayu ukuran 5/7 Cm, yang ditanam
kuat kedalam tanah. Sebelum pembuatan papan nama proyek maka terlebih
dahulu harus dikonsultasikan kepada direksi proyek mengenai bentuk, ukuran
dan tulisan.

PASAL 2.
PEKERJAAN PONDASI
A. Pek. Galian Tanah Biasa
1 Sebelum pemasangan Pondasi, Penyedia Jasa/Kontraktor harus mengecek
ulang posisi bouwplank/patok tetap, Penyedia Jasa/Kontraktor juga
menyempurnakan Benang sebagai alat kontrol, menimbang dengan alat
sederhana seperti selang air dan kontrol siku dengan alat sederhana dari
mistar segi tiga yang dibuat dengan komposisi 120/ 120 cm.
2 Galian tanah pondasi ada beberapa jenis diantaranya pondasi lajur lebar 0,8 cm
panjang beragam dapat dilihat pada gambar rencana.
3 Penyedia Jasa/Kontraktor harus betul-betul memperhatikan siku bangunan dan
harus disetujui oleh Direksi.

B. Pek. Urugan Pasir


1 Urugan pasir dibawah pondasi setebal 10 cm atau disesuaikan gambar
rencana.

CV. RIAU INDAH


2 Bahan dasar urugan adalah pasir dari sungai yang sudah bersih dan bebas dari
zat organik lainnya atau lumpur.
3 Pekerjaan pemadatan urugan pasair harus dilaksanakan lapis demi lapis
maksimum per 20 cm, dengan menggunakan mesin soil compactor (mesin
stamper atau alat sederhana yang disetujui oleh pengawas) dan dibantu
dengan air pada saat pemadatan.

C. Pek. Cor Lantai Kerja 1 : 3 : 5 Tebal 15 cm


1 Diatas urugan pasir dipasang lantai kerja beton 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr pada Pondasi
setempat setebal 15 cm yang telah dipadatkan.
2 Ukuran lantai kerja berbeda – beda dari masing jenis pondasi yang ada panjang
cor lantai kerja dapat dilihat pada gambar rencana yang ada.

D. Pek. Cor Beton Bertulang Pondasi Plat Lajur 100 cm (P1)


Beton untuk Pondasi Plat lajur lebar 100 cm menggunakan beton K 175 dengan
tulangan pokok menggunakan besi ulir ø 14 dan tulangan sengkang menggunakan
Besi Ulir ø 12 – 200 mm yang disesuaikan dengan gambar kerja.

E. Pek. Cor Beton Bertulang Pondasi Plat Lajur 80 cm (P2)


Beton untuk Pondasi Plat lajur lebar 80 cm menggunakan beton K 175 dengan
tulangan pokok menggunakan besi ulir ø 12 dan tulangan sengkang menggunakan
Besi Ulir ø 12 – 200 mm yang disesuaikan dengan gambar kerja.

F. Pek. Cor Beton Bertulang Pondasi Plat Lajur 50 cm (P3)


Beton untuk Pondasi Plat lajur lebar 50 cm menggunakan beton K 175 dengan
tulangan pokok menggunakan besi ulir ø 12 dan tulangan sengkang menggunakan
Besi Ulir ø 12 – 200 mm yang disesuaikan dengan gambar kerja.

G. Pek. Cor Beton Bertulang Pondasi Plat Lajur 80 cm (P4)


Beton untuk Pondasi Plat lajur lebar 80 cm menggunakan beton K 175 dengan
tulangan pokok menggunakan besi ulir ø 12 dan tulangan sengkang menggunakan
Besi Ulir ø 12 – 200 mm yang disesuaikan dengan gambar kerja.

CV. RIAU INDAH


H. Pek. Kolom Pondasi 30/30 (KP1)
Beton untuk Kolom menggunakan beton K 175, dengan dimensi kolom 30 x 30 dan
tulangan pokok menggunakan besi ulir ø 14 ulir dan ø 12 untuk tulangan sengkang
menggunakan Besi polos ø 8 – 150 mm yang disesuaikan dengan gambar kerja.

I. Pek. Kolom Pondasi 20/80 (KP2)


Beton untuk Kolom menggunakan beton K 175, dengan dimensi kolom 20 x 80 dan
tulangan pokok menggunakan besi ulir ø 14 ulir dan ø 12 untuk tulangan sengkang
menggunakan Besi polos ø 8 – 150 mm yang disesuaikan dengan gambar kerja.

J. Pek. Kolom Pondasi 20/20 (KP3)


Beton untuk Kolom menggunakan beton K 175, dengan dimensi kolom 20 x 20 dan
tulangan pokok menggunakan besi ulir ø 12 dan tulangan sengkang menggunakan
Besi polos ø 8 – 150 mm yang disesuaikan dengan gambar kerja.

K. Pek. Batu Bata 1 Batu Camp. 1 : 4


1) Batu Bata ukuran minimal 80 x 80 x 180 mm yang berkualitas baik, terbakar
matang, cukup keras dan tidak keropos serta tidak pecah-pecah melebihi 5%,
mempunyai kekuatan tekan 60 – 80 Kg/cm2.
2) Semua batu bata harus direndam atau disiram sebelum dilakukan
pemasangan
3) Semua pasangan harus tegak lurus, rata secara horizontal maupun vertikal, dan
di lakukan dengan menggunakan tarikan benang yang dipasang tidak lebih dari
30 cm diatas pasangan sebelah bawahnya dan batu bata yang patah tidak boleh
digunakan.
4) Spesi pasangan dibuat dengan tebal 2 cm untuk yang datar dan 1,5 cm untuk
tegak, kecuali jika ditentukan lain.

L. Pek. Plasteran Dinding Pondasi Lanjur 1 : 3 Tebal 1,5 cm


1) Plesteran adukan 1 Pc : 3 Ps, digunakan untuk tembok trasram sesuai dengan
bar rencana atau dengan ketinggian 40 cm.
2) Sebelum melaksanakan pekerjaan plesteran terlebih dahulu diadakan
penyiraman sampai jenuh pada daerah yang akan diplester.

CV. RIAU INDAH


3) Pelasteran yang dihasilkan harus benar-benar rata dan halus jika terdapat
pekerjaan yang tidak sesuai yang diinginkan direksi pengawas maka penyedia
jasa wajib memperbaiki atau membongkar pelasteran tersebut.

M. Pek. Urugan Kembali


1) Sebelum memulai pekerjaan urugan kembali, Penyedia Jasa harus menyerahkan
laporan tertulis kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan tentang
rencana kerja penimbunan yang meliputi alat-alat pemadat yang akan
digunakan serta cara-cara untuk mengatur kadar air dan bahan timbunan yang
akan digunakan.
2) Urugan kembali harus dikerjakan lapis demi lapis dengan ketebalan sesuai pada
gambar rencana dan dipadatkan. urugan harus dibersihkan dari sampah dan
kotoran organik lainnya.
3) Tinggi urugan kembali harus sesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar kerja.
Material penimbunan harus memenuhi syarat dan disetujui oleh Pengawas /
Direksi.

PASAL 2.
PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG
A. Pekerjaan Beton
1 Teknis pengecoran beton bertulang harus mengikuti petunjuk/standar SNI.
2 Pada batas – batas pengecoran yang vital harus diberi Stek besi untuk
mempermuda pelaksanaan selanjutnya, tinggi besi yang dipasang disesuaikan
dengan gambar yang telah ada seperti Pondasi lajur dan Kolom menggunakan
Beton K 175 dan dimansi menyesuaikan gambar rencana.
3 Jauh hari sebelum melakukan pekerjaan pengecoran Penyedia Jasa pelaksana
harus menyerahkan Job Mix Formula yang telah disyahkan oleh Dinas
PU/Instansi terkait yang bertangungjawab sebagai rekomendasi dalam
pemakaian material atau instansi yang mengeluarkan Job Mix Formula.
4 Setiap pengadukan 10 M³ agar dilaksanakan tes slump.
5 Sebelum pengecoran diwajibkan kepada Penyedia Jasa untuk membuat surat
Izin Pengecoran yang bertujuan supaya sebelum pengecoran Konsultan dan

CV. RIAU INDAH


direksi melakukan peninjauan untuk pemasangan Bekisting, Perancah, staigeer
dan pembesian, sehingga bisa dinyatakan pengecoran dalam taraf aman untuk
dilanjutkan. Kalau hal ini tidak dilaksanakan maka segala resiko akan
ditanggung sepihak oleh Penyedia Jasa bersangkutan.
6 Untuk Dimensi masing–masing beton, baik Balok Struktur, Kolom dan Plat
disesuaikan dengan gambar rencana, kalau ada yang meragukan agar dilakukan
konsultansi dengan pihak pemilik, dalam hal ini Tim Pengawas Teknis (TPT) dan
Konsultan Pengawas dan jika tidak ada titik temu maka Pihak Pemili k akan
mengundang Konsultan Perencana untuk memberi penjelasan lebih lanjut.
7 Untuk titik akhir sementara pengecoran harus dihentikan pada lokasi titik
aman, untuk keterangan lebih lanjut Penyedia Jasa bisa berkonsultasi dengan
konsultan Perencana maupun konsultan Pengawas.
8 Pengadukan beton pada semua mutu beton harus dilakukan dengan mesin
pengaduk / Concrete Mixer (Beton Molen), Pada pengadukan berlangsung
kekentalan adukan beton harus diawasi dan Apabila karena sesuatu hal, adukan
beton tidak memenuhi syarat minimal seperti terlalu encer karena kesalahan
pemberian jumlah air pencampur, sudah mengeras sebagian atau tercampur
dengan bahan-bahan asing, maka adukan ini tidak boleh dipakai dan harus
disingkirkan dari tempat pelaksanaan.
9 Pengecoran dan pemadatan ; Untuk mencegah timbulnya rongga - rongga
kosong dan sarang Batu Pecah adukan beton harus dipadatkan selama
pengecoran. Pemadatan harus dilakukan dengan menumbuk-numbuk atau
dengan memukul-mukul cetakan atau dengan menggunakan alat pemadat
mekanis / menggunakan penggetar (Vibrator) dan Pemadatan dengan
menggunakan alat pemadat mekanis / penggetar / vibrator harus mengikuti
ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Standar Konstruksi Beton (SKB –
1992).
10 Cetakan beton harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk,
ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar
rencana, seperti bentuk dan ukuran tapak, tiang kolom, balok dan lantai
harus dibuat sedemikian rupa sesuai dengan gambar rencana. Cetakan harus
kokoh dan cukup rapat sehingga dapat dicegah kebocoran adukan dan air

CV. RIAU INDAH


semen, dengan ketentuan : Bahan cetakan harus dari logam atau kayu yang
tidak mudah meresap air dan sebelumnya harus mendapat persetujuan dari
Pengawas, Pemasangan cetakan harus rapat dan aman untuk mencegah
gerakan atau penurunan, untuk itu harus betul-betul didukung dengan kayu
perancah yang kuat/kokoh, Cetakan harus direncanakan sedemikian rupa
sebelum penempatan beton, permukaan dari cetakan harus diberi oli dengan
oli yang umum diperdagangkan, sehingga mudah dilepas dari beton tanpa
menyebabkan kerusakan pada permukaan beton diwaktu pembongkaran
cetakan, Cetakan yang menggunakan kayu harus kayu yang berkualitas baik dan
kuat. Papan bekisting minimal 2,5 cm dan balok kayu 5/7 cm dan Bekisting yang
menggunakan polywood harus ploywood 9 mm yang diperkuat dengan skor 5/7
cm.
11 Material Bahan Beton.
a. Semen
Semen yang digunakan adalah terdiri dari suatu jenis Merk dan Mutu yang
baik atas persetujuan Direksi, ditetapkan harus memakai produk Lokal atau
yang setara. Kemudian Semen yang tidak boleh digunakan adalah :
1) Semen yang telah mengeras sebahagian maupun seluruhnya
2) Kantong Zaknya telah sobek
3) Semen yang tertumpah
4) Semen yang telah dipakai untuk mencampur kering dan sudah
bermalam
5) Semen yang sudah lama dijemur atau kena matahari.
Keamanan tempat menyimpan semen harus diusahakan sedemi kian rupa
sehingga bebas dari kelembaban lantai dan percikan air.
b. Pasir Beton
1) Pasir Urugan dan Pasir Pasangan yang digunakan adalah pasir dari jenis
yang baik serta bersih dan tidak tercampur dengan tanah liat atau
kotoran dan bahan organis lainnya.
2) Pasir berupa pasir alam atau pasir buatan yang dihasilkan dari alat –
alat pemecah batu.

CV. RIAU INDAH


3) Pasir untuk campuran Beton dipakai yang berbutir kasar dan bersih
dari lumpur serta bahan organis lainnya.
4) Pasir harus terhindar dari batu-batu tajam dan keras. Butir-butir halus
bersifat kekal, tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca.
5) Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan
terhadap berat kering).
6) Pasir laut tidak boleh dipakai untuk semua mutu beton. Selanjutnya
pasir harus memenuhi syarat-syarat SNI 7394-2008.
c. Krikil/Batu Pecah Beton
1) Krikil dapat berupa krikil alam atau batuan-batuan yang diperoleh dari
pemecahan batu.
2) Bahan ini harus terdiri dari butir -butir yang keras dan tidak berpori,
bebas dari bahan-bahan yang dapat merusak fungsinya terhadap
konstruksi.
3) Dalam segala hal, syarat-syarat ini disesuaikan dengan ketentuan
dalam SNI.
4) Krikil harus disimpan diatas permukaan besih dan keras serta
dihindarkan terjadinya pengotoran serta tercampur adukan.
5) Krikil / Batu Pecah beton, sebelum digunakan harus dicuci dengan air
sampai bersih. Penumpukan bahan krikil / batu pecah beton harus
dipisahkan dengan material lain.
d. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan jernih tidak
mengandung minyak, asam, garam, alkohol atau bahan lain yang dapat
merusak beton.
e. Takaran Material Beton
1) Takaran/ukuran perbandingan material beton tidak diperbolehkan
hanya menggunakan skop/diperkirakan saja. Takatan yang
diperbolehkan adalah ukuran dan bahan yang sama seperti : ember,
drum plastik atau takaran dibuat dari kayu dengan standar yang telah
ditentukan yakni dengan ukuran campuran beton K.175 atau
disesuaikan pada gambar rencana dan RAB.

CV. RIAU INDAH


2) Testing dilakukan sesuai dengan SNI 7394-2008 termasuk slump test
maupun compression test. Bilamana beton tidak memenuhi kubus (job
mix formula) maka seluruh adukan tidak boleh digunakan dan harus
dibuang keluar oleh Penyedia Jasa/Kontraktor.
3) Apabila tidak memenuhi compression test maka prosedur SNI 7394-
2008 untuk perbaikan beton yang harus dilakukan. Campuran beton
harus sesuai dan pengecoran harus membuat mixed design untuk
ditujukan dan disetujui Direksi sebelum mulai dengan pengecoran dan
pada tiap perubahan sumber pengambilan agregat.
12 Pembesian Beton
a. Pembesian atau rakitan besi beton dilaksanakan sesuai dengan gambar
rencana untuk diameter, jarak, jumlah tulangan yang digunakan harus
benar-benar sesuai detail gambar rencana. Jika terdapat kekeliruan
penyedia jasa harus mengkonsultasikan dengan direksi pengawas.
b. Ikatan Besi Beton harus menjadi pembesian hingga tidak berubah tempat
selama pengecoran dan selimut betonnya harus sesuai dengan syarat yang
ditentukan dalam SNI 7394-2008.
c. Besi beton yang dipasang lebih dari satu lapis harus diberi antara dengan
potongan besi minimal sama dengan diameter besi tersebut.
d. Syarat kait / bengkokan tulangan panjang harus 4d dan tinggi ( h ) 2,5
d, ini berlaku untuk semua tulangan baik untuk sengkang, tulangan bagi
maupun tulangan pokok Jika kurang 5 cm maka digunakan 5 cm untuk lebih
jelas sesuai gambar di bawah ini :

4d

2,5 d

Ket: d =  besi

e. Jarak pemasangan besi beton harus dapat dilalui oleh material beton
dengan SNI adalah minimal 2,5 cm antara besi.

CV. RIAU INDAH


f. Ketentuan-ketentuan lain adalah mengikuti syarat yang tercantum dalam
SNI 7394-2008.
g. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari
lokasi pekerjaan dalam waktu 1 x 24 jam setelah adanya perintah tertulis
dari Direksi.
h. Besar diameter Besi Penulangan harus sesuai yang tercantum dalam
gambar detail, Jika sesuatu tidak terdapat dipasaran, Penyedia Jasa harus
membicarakannya segera dengan Pengawas untuk memperoleh jalan
keluarnya.
i. Sambungan tulangan tidak boleh dilakukan pada tempat-tempat dengan
tegangan maksimumdan sedapat mungkin diselang-seling, sehingga
sambungan tidak semuanya/sebagian besar terjadi disuatu tempat. Syarat
sambungan besi yang terjadi pada saat penulangan harus sesuai dengan
contoh gambar :

Tampak Samping

Tampak Atas

40 d ≥ 60 cm

Ket: d =  besi

j. Syarat penulangan yang terjadi pada balok bentuk penulangannya harus


sesuai gambar di bawah ini :

¼L ½L ¼L

20 d 20 d

15 d
Potongan Memanjang 15 d

Ket: d =  besi
L = Panjang Balok

CV. RIAU INDAH


B. Pekerjaan Sloof 20/30 (S1)
Beton untuk sloof menggunakan beton K 175, dengan dimensi Sloof 20 x 30 dan
tulangan pokok menggunakan besi ulir ø 14 dan ulir ø 12 untuk tulangan sengkang
menggunakan Besi polos ø 8 – 150 mm yang disesuaikan dengan gambar kerja.

C. Pekerjaan Kolom 30/30 (K1)


Beton untuk Kolom menggunakan beton K 175, dengan dimensi Kolom 30 x 30 dan
tulangan pokok menggunakan besi ulir ø 14 dan ulir ø 12 untuk tulangan sengkang
menggunakan Besi polos ø 8 – 150 mm yang disesuaikan dengan gambar kerja.

D. Pekerjaan Kolom 20/80 (K2)


Beton untuk Kolom menggunakan beton K 175, dengan dimensi kolom 20 x 80 dan
tulangan pokok menggunakan besi ulir ø 14 dan ulir ø 12 tulangan sengkang
menggunakan Besi polos ø 8 – 150 mm yang disesuaikan dengan gambar kerja.

E. Pekerjaan Kolom 12/40 (K3)


Beton untuk Kolom menggunakan beton K 175, dengan dimensi kolom 12 x 40 dan
tulangan pokok menggunakan besi ulir ø 10 dan tulangan sengkang menggunakan
Besi polos ø 8 – 150 mm yang disesuaikan dengan gambar kerja.

F. Pekerjaan Kolom 10/10 (K4)


Beton untuk Kolom menggunakan beton K 175, dengan dimensi kolom 10 x 10 dan
tulangan pokok menggunakan besi ulir ø 10 dan tulangan sengkang menggunakan
Besi polos ø 6 – 150 mm yang disesuaikan dengan gambar kerja.

G. Pekerjaan Balok 25/40 (B1)


Beton Balok lantai menggunakan beton K 175, dengan dimensi balok 24 x 40 dan
tulangan pokok menggunakan besi ulir ø 14 dan tulangan pinggang menggunakan
besi ulir ø 12, dan tulangan sengkang menggunakan Besi polos ø 8 – 150 mm yang
disesuaikan dengan gambar kerja.

CV. RIAU INDAH


H. Pekerjaan Balok 25/30 (B3)
Beton Balok lantai menggunakan beton K 175, dengan dimensi balok 25 x 30 dan
tulangan pokok menggunakan besi ulir ø 14, tulangan pinggang menggunakan besi
ulir ø 12, dan tulangan sengkang menggunakan Besi polos ø 8 – 150 mm yang
disesuaikan dengan gambar kerja.

I. Pekerjaan Balok 30/30 (B2)


Beton Balok lantai menggunakan beton K 175, dengan dimensi balok 30 x 30 dan
tulangan pokok menggunakan besi ulir ø 14, tulangan pinggang menggunakan besi
ulir ø 12, dan tulangan sengkang menggunakan Besi polos ø 8 – 150 mm yang
disesuaikan dengan gambar kerja.

J. Pekerjaan Balok 20/40 (B4)


Beton Balok lantai menggunakan beton K 175, dengan dimensi balok 20 x 40 dan
tulangan pokok menggunakan besi ulir ø 14, tulangan pinggang menggunakan besi
ulir ø 12, dan tulangan sengkang menggunakan Besi polos ø 8 – 150 mm yang
disesuaikan dengan gambar kerja.

K. Pekerjaan Balok 10/20 (B6)


Beton Balok lantai menggunakan beton K 175, dengan dimensi balok 10 x 20 dan
tulangan pokok menggunakan besi ulir ø 10, tulangan dan tulangan sengkang
menggunakan Besi polos ø 8 – 150 mm yang disesuaikan dengan gambar kerja.

L. Pekerjaan Ring Balok 10/20 (B5)


Beton Balok lantai menggunakan beton K 175, dengan dimensi balok 10 x 20 dan
tulangan pokok menggunakan besi ulir ø 10, tulangan dan tulangan sengkang
menggunakan Besi polos ø 8 – 150 mm yang disesuaikan dengan gambar kerja.

M. Pekerjaan Balok Kopel 20/30 (BK1)


Beton Balok lantai menggunakan beton K 175, dengan dimensi balok kopel 20 x 30
dan tulangan pokok menggunakan besi ulir ø 12 dan tulangan sengkang
menggunakan Besi polos ø 8 – 150 mm yang disesuaikan dengan gambar kerja.

CV. RIAU INDAH


N. Pekerjaan Balok Kopel 15/20 (BK2)
Beton untuk Kolom menggunakan beton K 175, dengan dimensi kolom 15 x 20 dan
tulangan pokok menggunakan besi ulir ø 10 dan tulangan sengkang menggunakan
Besi polos ø 6 – 150 mm yang disesuaikan dengan gambar kerja.

O. Pekerjaan Balok Kopel 10/20 (BK3)


Beton Balok lantai menggunakan beton K 175, dengan dimensi balok kopel 10 x 20
dan tulangan pokok menggunakan besi ulir ø 10 dan tulangan sengkang
menggunakan Besi polos ø 6 – 150 mm yang disesuaikan dengan gambar kerja.

PASAL 4
PEKERJAAN LANTAI
1. Pekerjaan urugan pasir dibawah lantai teras harus padat, dan ukuran disesuaikan
dengan gambar kerja.
2. Pekerjaan pelat lantai teras menggunakan beton K 175 dengan besi ulir Ø 10 – 200
mm tebal 10 cm dan ukuran disesuaikan dengan gambar kerja.
3. Pekerjaan pelat lantai untuk lantai dasar menggunakan beton K 175 dengan besi ulir
Ø 10 – 150 mm tebal 12 cm dengan ukuran disesuaikan dengan gambar kerja.
4. Pekerjaan pelat lantai untuk lantai satu menggunakan beton K 175 dengan besi ulir Ø
10 – 150 mm tebal 12 cm dengan ukuran disesuaikan dengan gambar kerja.
5. Pasangan lantai (lantai dasar dan lantai I) menggunakan lantai keramik ukuran 40/40
cm Kualitas Sedang atau Ex. KIA/IKAD (standar SNI) menyesuaikan gambar kerja.
6. Penutup/Finishing lantai Toilet (WC) digunakan keramik ukuran 25/25 Kualitas
Sedang atau Ex. KIA/IKAD (standar SNI).
7. Lantai teras di Finishing dengan Batu Coral Sikat ukuran 5 – 7 mm (Lantai Teras)
8. Sebelum keramik dipasang terlebih dahulu lokasi yang akan dipasang keramik
terlebih dahulu dibersihkan dari debu hasil pengecoran.
9. Keramik yang akan dipasang harus direndam terlebih dahulu lebih 4 jam sebelum
pemasangan.

CV. RIAU INDAH


10. Untuk pemasangan nat keramik dipakai Semen warna (Tepung AFA), tetapi sebelum
pemasangan seluruh celah-celah keramik dibersihkan dulu dari kotoran yang
menempel.
11. Pemasangan keramik lantai diupayakan supaya sambungan keramik tidak terlalu
lebar dan pemasangannya harus terlihat rapi.
12. Setelah hal itu dilaksanakan maka Penyedia Jasa diwajibkan melakukan penyiraman
lantai tersebut sampai betul – betul jenuh air.
13. Untuk corak, warna keramik lantai penyedia jasa terlebih dahulu mengkonsultasikan
pada pemilik kegiatan agar tidak terjadi kesalahan dalam penyediaan bahan tersebut
disaat pengadaan.
14. Apabila pemasangan lantai keramik tidak baik/kurang water pass (datar) Pemilik
Kegiatan dan Direksi pengawas berhak meminta membongkarnya kepada penyedia
jasa dan diganti dengan keramik baru.

PASAL 5
PEKERJAAN TANGGA
1. Pelat lantai tangga dan bordes tangga dengan tebal 12 cm
2. Balok bordes memiliki ukuran 20/30 cm
3. Keramik anak tangga dan bordes menggunakan ukuran 40 x 40 cm
4. Untuk pagar tangga menggunakan besi hollow
5. Semua Pekerjaan kuda – kuda/kap atap dan penutup harus dikerjakan sesuai dengan
item yang tertuang dalam BOQ/RAB dan Penyedia Jasa Konstruksi harus lebih cermat
dalam melihat gambar rencana dan sesuai dengan spesifikasi teknis.

PASAL 6
PEKERJAAN KUDA-KUDA/KAP ATAP & PENUTUP
1. Pada teras dipasang Allumunium Composite Panel (ACP), disesuaikan dengan gambar
rencana dan telah mendapat persetujuan dari pemilik pekerjaan/direksi pengawas.
Dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana.
2. Jenis pekerjaan rangka kuda-kuda menggunakan baja ringan dengan desain yang telah
dilakukan oleh pabrikasi dan dijamnin terhadap dimensi yang digunakan dan tidak

CV. RIAU INDAH


mengubah desain awal sesuai dengan gambar rencana, dan harus ada jaminan tertulis
dari pihak distributor pemasang rangka baja ringan.
3. Bahan Penutup Atap ; Genteng Metal tebal 0,3 mm
4. List Plank GRC Lebar 30 tebal 9 mm
5. Pada lantai atap dipasang Talang Air Plat Beton Tbl. 10 cm, dengan komposisi Beton
K-175 dengan tulangan disesuaikan dengan gambar rencana.
6. Semua Pekerjaan kuda – kuda/kap atap dan penutup harus dikerjakan sesuai dengan
item yang tertuang dalam BOQ/RAB dan Penyedia Jasa Konstruksi harus lebih cermat
dalam melihat gambar rencana dan sesuai dengan spesifikasi teknis.

PASAL 7
PEKERJAAN DINDING DAN PLASTERAN
1. Pekerjaan Pasangan Dinding yang akan dikerjakan menggunakan dinding batu bata
Ikatan ½ batu dengan campuran 1 : 4
2. Batu bata yang digunakan harus sesuai dengan Kualitas yang sesuai dengan standar
SNI, batu bata yang kurang baik pembakarannya dan patahan kecil dari ½ tidak boleh
dipergunakan.
3. Bahan dinding digunakan batu bata lokal yang memenuhi standar yang telah
ditetapkan.
4. Sebelum dipasang batu bata harus direndam dalam air sampai jenuh air.
5. Sebelum memulai pemasangan batu bata, terlebih dahulu harus dipasang benang
pembantu siku arah horizontal dan vertikal untuk medapatkan bidang dinding yang
benar-benar datar dan siku satu sama lain.
6. Pemasangan dinding batu bata harus dilaksanakan bertahap, untuk satu bentang
dinding tidak diperkenankan memasang lebih dari 14 lapis batu bata dalam sehari.
7. Pemasangan dinding bata harus baik dan rata, nat pasangan vertikal tidak boleh
merupakan satu garis lurus.
8. Dinding batu bata yang sebelum mengeras tidak boleh diplaster dan harus secara
rutin disirami untuk mencegah terjadinya keretakan. Kolom-kolom praktis boleh
dicor bila mana pasangan batu bata telah mengeras.

CV. RIAU INDAH


9. Setelah pemasangan dinding bata mengeras maka tembok dinding diplaster dengan
campuran adukan plasteran 1 Pc : 4 Ps ketebalan plaster masing-masing luar dan
dalam 1,5 cm.
10. Untuk dinding kamar KM/WC dipasang kramik setinggi 1,6 m dengan ukuran keramik
25 x 40 cm Kualitas Sedang atau Ex. KIA/IKAD (standar SNI).
11. Pada slab (konsul) dipasang Allumunium Composite Panel (ACP), disesuaikan dengan
gambar rencana dan telah mendapat persetujuan dari pemilik pekerjaan/direksi
pengawas. Dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana.
12. Dinding Partisi menggunakan Double GRC, Tbl. 6 mm dengan rangka utama
menggunakan bahan baja ringan (khusus partisi)
13. Untuk pekerjaan profil Beton dapat menyesuaikan dengan gambar rencana atau yang
tertera didalam BOQ
14. Semua Pekerjaan Dinding dan Plasteran harus dikerjakan sesuai dengan item yang
tertuang dalam BOQ/RAB dan Penyedia Jasa Konstruksi harus lebih cermat dalam
melihat gambar rencana dan sesuai dengan spesifikasi teknis.

PASAL 8
PEKERJAAN KOZEN, PINTU DAN JENDELA (LENGKAP)
1. Pekerjaan Pintu
a. Pekerjaan Pintu Tipe P1 merupakan pintu kaca tampret tebal 12 mm dengan
kelangkapan kunci tanam, engsel dan handle pintu Kw.1 serta aksesoris
pendukung lainnya serta ukuran sesuai dengan gambar rencana dan banyak
sesuai dengan rencana angaran biaya.
b. Pekerjaan Pintu Tipe P2, P3, Tipe P4 menggunakan kozen aluminium ukuran 4”,
pintu Bingkai aluminium dan daun kaca bening 5 mm, kunci tanam 2 slaag,
engsel pintu aluminium (tanam) dan grandel pintu serta ukuran sesuai dengan
gambar rencana dan banyak sesuai dengan rencana angaran biaya.
c. Kusen Pintu Tipe P5 menggunakan kozen aluminium ukuran 4” dan daun pintu
fiber (Fiber Glass lengkap Aksesories) dengan ukuran sesuai dengan gambar
rencana dan banyak sesuai dengan rencana angaran biaya.

CV. RIAU INDAH


2. Pekerjaan Jendela dan Ventilasi
a. Jendela Tipe J1 dan J2 menggunakan Kusen Alumunium 4” warna coklat, rangka
jendela alumunium, daun jendela kaca bening dengan ketebalan 5 mm, kaca
mati(kaca bening 5 mm), engsel jendela aluminium, rebuncis solid, sealant,
sekrup fixer dan aksesories lainnya dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana
dan banyak sesuai dengan rencana angaran biaya.
b. Ventilasi type Bovenlight type BV1 menggunakan Kusen Alumunium 4” warna
coklat, rangka ventilasi alumunium, daun ventilasi kaca bening ukuran ketebalan
5 mm, engsel jendela aluminium, rebuncis solid, sealant, sekrup fixer dan
aksesories lainnya dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana dan banyak
sesuai dengan rencana angaran biaya.

PASAL 9
PEKERJAAN PLAFOND
1. Bahan rangka plafond luar dan dalam bangunan menggunakan Metal Furing sesuai
dengan rencana anggaran biaya dan gambar rencana
2. Plafond/langit-langit dari bahan Gypsum board tebal 9 mm(lantai dasar dan lantai
satu) Furing sesuai dengan rencana anggaran biaya dan gambar rencana.
3. Pekerjaan piri – piri (luar gedung) digunakan GRC tebal 4 mm.
4. Cara pelaksanaan :
- Sebelum pemasangan rangka plafon harus dileveling terlebih dahulu dengan
menggunakan alat bantu dan diukur sesuai dengan ketentuan yang digunakan.
- Sebelum rangka plafon dipasang terlebih dahulu kayu kelas III benar-benar bahan
yang lurus dan rata agar hasil plafond mendapat elevasi yang benar-benar datar.
- Rangka plafond harus kuat dan tidak mudah melendut terutama pada bagian
tengah, untuk menghindari hal tersebut maka gantungan rangka plafond harus
diperhatikan dengan menggantungkan pada gording dan kuda -kuda bila
pemasangan plafond dibawah plat beton.
- Pemasangan plafond harus rata dan rapih, bentuk dan ukuran sesuai gambar.

CV. RIAU INDAH


PASAL 10
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
A. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Pemasangan instalasi listrik harus dikerjakan oleh Biro Instalatur yang telah
mendapat pengesahan dari PLN setempat. Biro Instalatur yang akan digunakan
harus disetujui oleh Pemimpin Kegiatan. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung
jawab atas Biro Instalatur yang digunakan. Cara-cara pemasangan Instalasi
didalam dan diluar gedung harus memenuhi ketentuan yang tercantum dalam
Peraturan Instalasi Listrik (PIL) dan Peraturan lainnya mengenai Instalasi yang
berlaku di Indonesia.
2. Biro Instalatur bertanggung jawab atas Instalasi yang dipasangnya selama
minimal lima tahun.
3. Biro Instalatur wajib menyerahkan gambar Instalasi bangunan yang dibuatnya
dan telah disahkan oleh PLN kepada Pimpinan Kegiatan.
4. Biro Instalatur wajib menyerahkan kepada Pimpinan Kegiatan hasil pengujian
Instalasi yang dipasangnya disertai surat pernyataan bermaterai bahwa seluruh
Instalasi telah dipasang dengan baik, sesuai Peraturan Instalasi Listrik dan syarat-
syarat penyambungan listrik sebelum arus listrik disalurkan.
5. Pengaman arus yang digunakan adalah pemutus otomatis yang berkerja secara
termis dan elektromagnetis yang mampu memutuskan hubungan pendek yaitu
pengaman arus jenis Mini Circuit Breaker (MCB).
6. Instalasi listrik dipersiapkan dengan tegangan 220 Volt, pemasangannya harus
memakai Biro Instalatur yang sudah diakui/mendapat izin dari Perusahaan Listrik
Negara setempat.
7. Jumlah titik lampu dan stop kontak maupun perletakan disesuaikan dengan
gambar rencana Instalasi Listrik.
8. Dalam pekerjaan Instalasi Listrik, pemasangan MCB dalam gedung juga termasuk
pada pekerjaan tersebut sesuai dengan gmbar dan rencana anggaran biaya yang
ada.

CV. RIAU INDAH


B. Bahan
1. Kabel-kabel yang digunakan setara merk prima/Interna dengan diameter sesuai
dengan standar pemasangan PLN dan ditanam dalam tembok dinding dengan
memakai konduit flexible PVC diameter 5/8” standar SNI.
2. Saklar dan Stop kontak memakai produk setara Broco (SNI) yang ditanamkan
dalam tembok dengan ketinggian sesuai dengan standar pemasangan PLN untuk
orang dewasa.
3. Lampu yang digunakan lampu SL 23 watt, Lampu tanam downlight 18 watt,
Lampu tanam LED panel light tanam 24 watt, dan Lampu Sorot LED Outdoor 20
Watt (Lengkap + Kedudukan) sesuai titik lampu dalam gambar rencana.
4. Penyedia Jasa harus mengerjakan penambahan daya tersambung 2200 VA.
Seluruh hasil pekerjaan instalasi listrik dan pemasukan daya harus diuji coba dengan dites
sehingga tidak terdapat bagian pekerjaan yang rusak/jangan sampai terjadi arus
pendek (konsleting).

PASAL 11. PEKERJAAN


SANITAIR.
1. Lingkup pekerjaan sanitair antara lain pemasangan Kloset Jongkok, Kloset duduk,
pemasangan Bak Air Fiber Glass, Pekerjaan Wasthafel Keramik (lengkap),
pemasangan kran air 3/4’’, pemasangan floor drain (plastik), pemasangan Pipa Air
Bersih PVC 3/4 ", Pipa Air Kotor PVC 4 ", Pipa Air Buangan PVC dia 2,5 " dan
Septictank bata.
2. Pipa – pipa yang akan digunakan adalah pipa PVC tipe AW setara wavin dengan
diameter disesuaikan dengan gambar rencana/dokumen BOQ.
3. Pekerjaan pemasangan pipa dilakukan pada daerah dibawah plat lantai yang berada
dalam bangunan dan pemasangan pipa dipasang sebelum pekerjaan urugan pasir
dibawah lantai.
4. Untuk peamasangan pipa air bersih 3/4’’ harus tertanam didalam tembok bangunan
dan tertutupi dengan plasteran dinding.
5. Kran air bersih menggunakan kran plastik 3/4’’ kualisa baik dengan titik-titik
pemasangan disesuaikan dengan gambar rencana instalasir air dan sanitasi.

CV. RIAU INDAH


6. Floor drain (saringan air sabun) menggunakan foor drain bahan pelatik dengan titik-
titik pemasangan disesuaikan dengan gambar rencana instalasir air dan sanitasi.
7. Setiap Toilet dilengkapi dengan bak Fiber kapasitas 20 Liter terpasang lengkap.
8. Septictank menggunakan septictank pasangan bata ikatan 1 batu dengan plasteran
dinding kedap air (minimal 1:2) dan dibuatkan lantai kerja dan penutup plat beton
bertulang dengan desain sesuai dengan gambar rencana. Septictank dilengkapi juga
dengan pipa hawa ¾” menggunakan pipa galvanis.
9. Tata letak Septictank harus memperhatikan gambar rencana, atau disesuaikan
kembali dilapangan dengan izin dari Direksi dan Pemilik Kegiatan.

PASAL 12
PEKERJAAN PENGECATAN
1. Apabila dalam BOQ/RAB tercantum pekerjaan pengecatan maka Penyedia Jasa
Konstruksi harus melaksanakan seluruh pekerjaaan pengecatan sesuai dengan
gambar rencana.
2. Seluruh bidang dinding, beton dan plafond dicat dengan cat tembok setara Dulux.
3. Semua bidang dinding, beton dan plafond dengan urutan sebagai berikut : diplamir,
diampelas sampai rata, dibersihkan lalu dicat dengan cat tembok 3 kali poles
menggunakan cat tembok setara Dulux.
4. Semua bidang kayu/GRC (listplank, singap dan plafond luar gedung) menggunakan
cat minyak dengan urutan 1 kali poles dengan cat dasar, dilanjutkan dengan
dempul/plamur diamplas dan dibersihkan lalu dilanjutkan dengan cat minyak
minimal 2 kali poles dengan menggunakan cat minyak setara Dulux
5. Pengecatan harus dikerjakan dengan rata dan tidak belang-belang dari hasil cat
tersebut dan untuk bidang kayu yang akan dicat harus dalam keadaan kering/kayu
tidak basah.
6. Warna cat harus berpedoman pada Direksi/Pemilik Kegiatan untuk menentukan
warna cat yang akan digunakan.
7. Bekas – bekas pengecatan yang menempel baik dilantai maupun pada kusen agar
dibersihkan dengan baik.

CV. RIAU INDAH


PASAL 13
PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Pekerjaan Kolom Teras 2. Pekerjaan Tangga Depan dan Belakang
3. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Plank
Nama Kantor KUA bahan Stainless
4. Pekerjaan Pembuatan Sumur Bor Kedalaman 180
m (dengan Pamping test 8 jam)
5. Pekerjaan Water Tower (Tower Air) Beton
bertulang disesuaikan dengan gambar rencana
dan BOQ
6. Pekerjaan Pembersihan Akhir
Selanjutnya dikerjakan sesuai dengan gambar
rencana dan petunjuk serta saran dari
Direksi lapangan
P
A
S
A
L

1
4
P
E
N
Y
E
R
A
H
A
N

P
E
K
E
R
J
A
A
N

S
CV. RIAU INDAH
E Pengawas, Pemilik Kegiatan dan Tim PPHP untuk
L
E dilakukan serah terima kedua Pekerjaan.
S
A
I
P
Setelah Penyerahan A
S
pekerjaaan pertama A
L
kalinya (PHO) Penyedia
1
Jasa Konstruksi harus 5
P
meneliti kembali bagian- E
N
bagian yang belum U
T
sempurna, untuk U
P
disempurnakan dalam
1. Walaupun dalam dokumen pengadaan (bestek)
masa pemeliharaan
tidak lengkap satu persatu, baik mengenai Bahan
(sebelum dilakukan serah
- bahan dan sebagainya, tetapi tercantum
terima kedua). Penyedia
dalam A.V. maka pekerjaan itu harus dikerjakan
Jasa Konstruksi harus
dan bukan merupakan pekerjaan tambahan.
menyelesaikan semua
2. Semua pekerjaan yang tercantum dalam bestek,
bagian pekerjaan yang Bill Of Quantity (BOQ) dan gambar-

tertera dalam kontrak, kerja, serta Risalah-risalah/berita acara


Aanwijzing adalah merupakan kesatuan
gambar-gambar,

spesifikasi teknis (RKS)

dan risalah-risalah/berita

acara Penjelasan

Pekerjaaan (Aanwijzing)

sehingga dapat diterima

dengan baik oleh Direksi


CV. RIAU INDAH
pekerjaan yang ditawar dan wajib dilaksanakan sempurna seluruhnya oleh Penyedia

Jasa Konstruksi tanpa dalih.

Tembilahan, 14 Mei 2018


Penawar,
CV. RIAU INDAH

MUHAMMAD JAIS
Direktur

CV. RIAU INDAH

Anda mungkin juga menyukai