LOGIKA
LOGIKA
Dalam logika dibedakan antara bentuk argumentasi dan konten argumentasi. Bentuk argumentasi
mengacu pada logika formal sedangkan bentuk konten argumentasi mengacu pada logika material.
Logika formal berurusan dengan proses penalarannya terkait bagaimana premis-premis menjadi suatu
kesimpulan dalam bentuk argumentasi tepat atau tidak. Bentuk argumentasi dalam proses penalaran yang
tepat dalam logika formal disebut sahih (valid). Sedangkan logika material berurusan dengan benar
tidaknya proposisi-proposisi yang membangun suatu argumentasi (Hayon, 2000). Artinya, logika material
lebih berfokus pada benar-tidaknya dari konten suatu argumentasi. Di sini, apa yang dimaksud dengan
benar-tidaknya proposisi-proposisi tersebut ditentukan dengan kesesuainnya dengan kenyataan.
3.4 Term
Term adalah kata yang berfungsi sebagai ungkapan lahariah dari suatu konsep dalam logika. Jika dilihat
berdasarkan jumlah kata dalam term, term dapat dibagi menjadi dua, yaitu term tunggal dan term
majemuk. Term tunggal terdiri dari satu kata saja dan mempunyai arti tertentu . sedangkan term majemuk
terdiri dari dua kata atau lebih dan sudah mempunyai arti tertentu. Perbedaan term dengan akata adalah
setiap term selalu mengandung konsep tertentu sedangkan kata tidak selalu, term diandaikan
mengungkapkan konsep dapat berfungsi sebagai subjek atau predikat dalam proporsisi.
3.4.2 Luas dan Sifat Term
3.4.3 Klasifikasi
Klasifikasi merupakan suatu cara untuk membagi suatu konsep ke dalam bagian yang lebih kecil. Prinsip-
prinsip klasifikasi adalah harus lengkap, benar-benar memisahkan, menggunakan kriteria yang sama,
teratur dan rapi dan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
3.5 proposisi
Proposisi adalah kalimat yang digunakan dalam membuat pernyataan guna menyampaikan sesuatu yang
mempunyai nilai kebenaran. Ada dua jenis proposisi, yaitu prosisi kategoris dan proposisi hipotesis.
Kuantitas proposisi : ditentukan oleh luas term subjeknya dan terkait dengan penanda satuan.
Kualitas Proposisi
Kuantitas dan kualitas proposisi.
Penalaran langsung adalah suatu proses penarikan kesimpulan dari satu proposisi (premis). Dalam
penalaran langsung, kesimpulan dihasilkannhanya dengan satu premis saja. Lain halnya dengan penalaran
tidak langsung. Kesimpulan yang dihasilkan dari dua proposisi dihubungkan dengan cara tertentu. Hal ini
dikenal sebagai silogisme. Kata silogisme berasal dari kata Yunani syllogismos yang berarti kesimpulan
atau konklusi (Hadinata, Putri & Takwin, 2015).