Anda di halaman 1dari 19

KARYA TULIS ILMIAH

TENTANG PENTINGNYA PENDIDIKAN BAGI ANAK USIA DINI

OLEH:

NAMA : NURI ELVIANA

PRODI : PERBANKAN SYARIAH

DOSEN PEMBIMBING: UMMU ARDIYAH, M.PD

MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA

SEMESTER : I (SATU)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-HIKMAH MEDAN

(STAI AL-HIKMAH MEDAN)

T.A 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat
serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami dengan karya tulis
ilmiah judul “pentingnya pendidikan bagi anak usia dini” ini.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk
kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam
yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk makalah
ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat menyadari, bahwa
makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang
telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga
rampungnya makalah ini. Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya
makalah yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Medan, 23 januari 2019


 

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..................................................................................1
B. Rumusan masalah............................................................................1
C. Tujuan penulis..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi pendidikan..........................................................................2
B. Fungsi pendidikan............................................................................5
C. Jenis-jenis pendidikan........................................................................
D. Tujuan pendidikan.............................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................
B. Saran .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia. Pendidikan selalu mengalami perubahan,
perkembangan dan perbaikan sesuai dengan perkembangan di segala bidang kehidupan.
Perubahan dan perbaikan dalam bidang pendidikan meliputi berbagai komponen yang terlibat
di dalamnya baik itu pelaksana pendidikan di lapangan (kompetensi guru dan kualitas tenaga
pendidik), mutu pendidikan, perangkat kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan dan mutu
menejemen pendidikan termasuk perubahan dalam metode dan strategi pembelajaran yang
lebih inovatif. Upaya perubahan dan perbaikan tersebut bertujuan membawa kualitas
pendidikan Indonesia lebih baik. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, maka
peningkatan mutu pendidikan suatu hal yang sangat penting bagi pembangunan berkelanjutan
di segala aspek kehidupan manusia. Sistem pendidikan nasional senantiasa harus
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik di tingkat lokal,
nasional, maupun global (M ulyasa, 2006: 4).

B. RUMUSAN MASALAH

a. Jelaskan definisi pendidikan


b. Jelaskan fungsi pendidikan
c. Jelaskan jenis-jenis pendidikan
d. Jelaskan tujuan pendidikan

C. TUJUAN PENULIS

a. Untuk mengetahui definisi pendidikan


b. Untuk mengetahui fungsi pendidikan
c. Untuk mengetahui jenis-jenis pendidikan
d. Untuk mengetahui tujuan pendidikan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI PENDIDIKAN

Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli

Setelah membahas pengertian pendidikan secara umum seperti yag tercantum diatas,
kini saatnya melihat bagaimana perbedaan para ahli dalam menjelaskan apa itu pendidikan.
Untuk lebih jelasnya, simak berikut ini pengertian pendidikan menurut para ahli dan pakar
[Terlengkap],

Menurut Ki Hajar Dewantara


Bapak Pendidikan Nasional Indonesia ini menjelaskan bahwa pendidikan adalah
tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun
segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai
anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

Menurut Ahmad D. Marimba


Pengertian pendidikan menurut Ahmad D. Marimba adalah bimbingan atau
bimbingan secara sadar oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani dan rohani terdidik
menuju terbentuknya keperibadian yang utama.

Menurut Driyarkara
Pendidikan disimpulkan sebagai satu usaha dalam memanusiakan manusia muda atau
pengangkatan manusia muda ke skala yang insani.

Menurut H. Horne

2
Pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih
tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan
sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan
kemanusiaan dari manusia.

Menurut Martinus Jan Langeveld


Pendidikan adalah upaya menolong anak untuk dapat melakukan tugas hidupnya
secara mandiri supaya dapat bertanggung jawab secara susila. Pendidikan merupakan usaha
manusia dewasa dalam membimbing manusia yang belum dewasa menuju kedewasaan.

Menurut Gunning dan Kohnstamm


pendidikan adalah proses pembentukan hati nurani. Sebuah pembentukan dan
penentuan diri secara etis yang sesuai dengan hati nurani.

Menurut Stella Van Petten Henderson


Pendidikan adalah kombinasi pertumbuhan, perkembangan diri dan warisan sosial.

Menurut Carter. V. Good


Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan individu dalam sikap dan perilaku
bermasyarakat. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh suatu lingkungan yang
terorganisir, seperti rumah atau sekolah, sehingga dapat mencapai perkembangan diri dan
kecakapan sosial.

Menurut John Dewey


Pendidikan merupakan suatu proses pengalaman. Karena kehidupan merupakan
pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia tanpa dibatasi
oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada setiap fase dan menambah
kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui pendidikan.

Menurut Frederick J. Mc Donald


Pendidikan ialah suatu proses yang arah tujuannya adalah merubah tabiat manusia atau peserta
didik.

3
Pengertian Pendidikan Secara Etimologi

Pengertian pendidikan secara etimologi berasal dari bahasa Latin educatum yang
tersusun dari dua kata yaitu E dan Duco dimana kata E berarti sebuah perkembangan dari
dalam ke luar atau dari sedikit banyak, sedangkan Duco berarti erkembangan atau sedang
berkembang. Jadi, Secara Etimologi pengertian pendidikan adalah proses mengembangkan
kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu.

Pengertian Pendidikan Menurut KBBI

Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’,
maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi
pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Pengertian Pendidikan Menurut Undang Undang & GBHN

Menurut UU No 20 Tahun 2003


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Menurut UU No. 2 tahun 1989


Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan pelatihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

Menurut GBHN
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di
dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

4
B. FUNGSI PENDIDIKAN

Secara umum, fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan, membentuk


watak, kepribadian, agar peserta didik menjadi pribadi yang bermartabat.

Menurut Horton dan Hunt lembaga pendidikan dan kaitannya dengan fungsi pendidikan adalah
sebagai berikut:

 Mempersiapkan setiap anggota masyarakat agar dapat mencari nafkah sendiri.


 Membangun mengembangkan minat dan bakat seseorang demi kepuasan pribadi dan
kepentingan masyarakat umum.
 Membantu melestarikan kebudayaan yang ada di masyarakat.
 Menanamkan keterampilan yang dibutuhkan dalam keikutsertaan dalam demokrasi.

Sedangkan menurut David Popenoe, fungsi pendidikan adalah:

 Untuk mentransfer atau pemindahan kebudayaan dari satu generasi ke generasi


berikutnya.
 Memilih dan mendidik manusia tentang peranan sosial.
 Memastikan terjadinya integrasi sosial di masyarakat.
 Lembaga pendidikan mengajarkan corak kepribadian.
 Menjadi sumber-sumber inovasi sosial di masyarakat.

Menurut David Popenoe, ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:

 Transmisi (pemindahan) kebudayaan.


 Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
 Menjamin integrasi sosial.
 Sekolah mengajarkan corak kepribadian.

5
 Sumber inovasi sosial

Telah dikemukakan bahwa tingkat pendidikan yang tinggi sangat penting bagi negara-negara
untuk dapat mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Analisis empiris cenderung
mendukung prediksi teoritis bahwa negara-negara miskin harus tumbuh lebih cepat dari negara-
negara kaya karena mereka bisa mengadopsi teknologi yang telah dicoba dan diuji oleh negara-
negara kaya.

Namun, transfer teknologi memerlukan manajer berpengetahuan dan insinyur yang mampu
mengoperasikan mesin-mesin baru atau praktek produksi yang dipinjam dari pemimpin untuk
menutup kesenjangan melalui imitasi. Oleh karena itu, kemampuan suatu negara untuk belajar
dari pemimpin adalah fungsi dari efek “human capital”.

Penelitian terbaru dari faktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi agregat telah menekankan
pentingnya lembaga ekonomi fundamental dan peran keterampilan kognitif.

Pada tingkat individu, ada banyak literatur, umumnya terkait dengan pekerjaan Jacob Mincer,
tentang bagaimana keuntungan yang berkaitan dengan pendidikan dan modal manusia lainnya.
Karya ini telah memotivasi banyak penelitian, tetapi juga kontroversial.

Kontroversi utama mulai dari bagaimana menafsirkan dampak sekolah. Beberapa siswa yang
telah menunjukkan potensi yang tinggi untuk belajar, dengan menguji dengan intelligence
quotient yang tinggi, mungkin tidak mencapai potensi penuh mereka secara akademis, karena
kesulitan keuangan.

Fungsi Pendidikan Islam


Fungsi pendidikan Islam adalah menyediakan segala fasilitas yang dapat memudahkan
tugas-tugas pendidikan Islam tersebut tercapai dan berjalan dengan lancar. Penyediaan fasilitas
ini mengandung arti dan tujuan yang bersifat struktural dan institusional.

Arti dan tujuan struktur adalah menuntut terwujudnya struktur organisasi pendidikan
yang mengatur jalannya proses kependidikan, baik dilihat dari segi vertikal maupun segi
horizontal. Faktor-faktor pendidikan bisa berfungsi secara interaksional (saling mempengaruhi)
yang bermuara pada tujuan pendidikan yang diinginkan. Sebaliknya, arti tujuan institusional
mengandung implikasi bahwa proses kependidikan yang terjadi di dalam srtuktur organisasi itu

6
dilembagakan untuk menjamin proses pendidikan yang brejalan secara konsisten dan
berkesinambungan yang mengikuti kebutuhan dan perkembangan menusia dan cenderung ke
arah tingkat kemampuan yang optimal. Oleh karena itu, terwujudlah berbagai jenis dan jalur
kependidikan yang formal, informal, dan non-formal dalam masyarakat.

Menurut Kurshid Ahmad, fungsi pendidikan Islam adalah sebagai berikut:

1. Alat untuk memelihara, memperluas dan menghubungkan tingkat-tingkat kebudayaan, nilai-


nilai tradisi dan sosial, serta ide-ide masyarakat dan bangsa.

2. Alat untuk mengadakan perubahan, inovasi dan perkembangan yang secara garis besarnya
melalui pengetahuan dan skillyang baru ditemukan, dan melatih tenaga-tenaga manusia yang
produktif untuk menemukan perimbangan perubahan sosial dan ekonomi.

Pendidikan Islam menurut Zakiah Drajat merupakan pendidikan yang lebih banyak
ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi
keperluan diri sendiri maupun orang lain yang bersifat teoritis dan praktis. Dengan demikian,
pendidikan Islam berarti proses bimbingan dari pendidik terhadap perkembangan jasmani,
rohani, dan akal peserta didik ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik (Insan Kamil).

C. JENIS-JENIS PENDIDIKAN

MACAM - MACAM PENDIDIKAN


 Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa
sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

 Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar.

7
 Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup
program sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

 Jalur pendidikan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri
dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.

 Pendidikan formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada
umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari
pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.

 Pendidikan nonformal
Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia dini, serta pendidikan dasar, adalah
TPA, atau Taman Pendidikan Al Quran,yang banyak terdapat di setiap dI mesjid dan Sekolah
Minggu, yang terdapat di semua gereja.

Selain itu, ada juga berbagai kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan
sebagainya. Program - program PNF yaitu Keaksaraan fungsional (KF); Pendidikan Kesetaraan
A, B, C; Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); Magang; dan sebagainya Lembaga PNF yaitu
PKBM, SKB, BPPNFI, dan lain sebagainya.

 Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan
belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab.

 Jenis pendidikan
Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu
satuan pendidikan.

 Pendidikan umum
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan
pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi. Bentuknya: sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), (SMA)
sekolah menengah atas.

8
 Pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah sekolah
menengah kejuruan (SMK).

 Pendidikan akademik
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjanayang
diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.

 Pendidikan profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan
peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi seorang profesional.

 Pendidikan vokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk
memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara
dengan program sarjana (strata 1).

 
Pendidikan jasmani di Jakarta di masa Hindia Belanda

1. Pendidikan Formal

 Adalah pendidikan yang diselenggarakan di sekolah dan bersifat resmi.


 Ciri-ciri :
- Memiliki jenjang tertentu. Misal;TK,SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi.
- Ijazah yang diperoleh memiliki nilai. Misal untuk melanjutkan sekolah dan melamar
pekerjaan.
- Mempunyai kurikulum.
- Sistemnya terstruktur.
2. Pendidikan Nonformal
 Adalah pendidikan yang berlangsung dimasyarakat.
 Ciri-ciri :
-    bersifat resmi
-    ada yang tidak bersifat resmi, misal ada orang yang dengan ikhlas mengajarkan anak-anak
miskin/pengemis/pemulung untuk mengajar dan membagi ilmu.

9
-    Bisa sebagai penunjang/membantu. Misal lembaga pendidikan, contohnya ada primagama,
neutron, ugama, ganesha dll.
-    Tidak memiliki jenjang tertentu.
-    Dapat diikuti oleh segala usia
-    Mendapatkan sertifikat, misal yang mengikuti kursus computer, maka akan mendapatkan
sertifikat.
-    Mendapat ijazah, misal yang mengikuti kejar paket (paket A, paket B, paket C).

3. Pendidikan Informal
 Adalah pendidikan yang diberikan oleh orangtua dan masyarakat, yang mengutamakan
nilai etika, moral dan norma.
 Ciri-ciri :
-    bersifat tidak resmi.
-    Biasanya berupa nasihat lisan dan perbuatan.
-    Tidak terpaku pada jenjang tertentu.
-    Tidak terpaku pada jenis pendidikan tertentu

 Pendidikan keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang
mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan
pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama dan /atau menjadi ahli ilmu agama.

 Pendidikan khusus
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang
berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan
secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus pada
tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk sekolah luar biasa/SLB).

D. TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan Pendidikan Nasional Menurut Undang Undang, Tap MPRS dan Para Ahli
Kali ini akan diulas mengenai apa tujuan pendidikan nasional menurut undang undang, Tap
MPRS dan para ahli. Pendidikan adalah proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

10
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan, atau penelitian.
Pendidikan bisa ditempuh melali bimbingan orang lain maupun secara otodidak. Pendidikan
juga terdiri dari dua jenis yaitu pendidikan formal dan non formal. Pendidikan formal dengan
cara mengikuti kegiatan atau program pendidikan yang terstruktur oleh pemerintahan misalnya
melalui sekolah (SD, SMP, SMA) ataupun universitas.

Sedangkan pendidikan non formal, bisa didapat melalui aktivitas kehidupan sehari-
hari, pembelajaran secara otodidak, membaca buku sehingga tidak terikat oleh sebuah lembaga
pemerintahan.
Pendidikan ini memiliki banyak sekali fungsi dan tujuan, secara umum adalah sebagai sarana
dalam membangun kualitas manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
memunculkan semangat dan kesadaran yang tinggi, menciptakan akhlak dan budi pekerti yang
luhur, berkepribadian kuat, cerdas dan terampil, serta mampu menjalin hubungan baik antar
sesama manusia di tengah tengah lingkungannya.

Tujuan Pendidikan Menurut Undang Undang

Selain itu, negara juga menjelaskan mengenai apa saja tujuan pendidikan nasional seperti yang
tercantum dalam Undang Undang dan Tap MPRS. Berikut ini tujuan pendidikan nasional
menurut undang undang dan Tap MPRS,

11
Menurut UU No 20 Tahun 2003
Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3,
tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Menurut UU No 2 Tahun 1985


UU No. 2 Tahun 1985 menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan bangsa.

Undang-undang Nomor 12 Tahun 1954


 Pasal 3 : Tujuan pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia susila yang
cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang
kesejahteraan masyarakat dan tanah air.
 Pasal 4 : Pendidikan dan pengajaran berdasarkan atas asas-asas yang termaktub dalam
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945. dan atas kebudayaan kebangsaan Indonesia
Menurut UU No 2 Tahun 1989
Dalam UU No 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II pasal 4 dikemukakan
bahwa tujuan Pendidikan adalah bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki penetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Menurut Tap MPRS No. 2 Tahun 1960


Tujuan pendidikan adalah membentuk pancasilais sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan yang
dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 945.

Menurut Tap MPRS No.XXVII/MPRS/1966 Bab II Pasal 3 


Tujuan Pendidikan membentuk manusia Pancasila sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan
seperti yang dikehendaki Pembukaan danb Isi Undang-Undang dasar 1945.
12
Menurut Tap MPR no. IV/MPR/1978
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan bertujuan meningkatkan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Kecerdasan, dan ketrampilan , mempertinggi budi pekerti,
memperkuat kepribadian, dan memepertebal semangat kebangsaan, agar dapat menumbuhkan
manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya serta bersama-sama
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa

Menurut Tap MPR No. II/MPR/1988


Tujuan Pendidikan Nasional  adalah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia,
yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuahn Yang Maha Esa, berbudi pekerti
luhur, berkepribadian , berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas
dan trampil serta sehat jasmani dan rohani “

Menurut UUD 1945 (versi Amandemen)


 Pasal 31, ayat 3 menyebutkan, “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-
undang.”
 Pasal 31, ayat 5 menyebutkan, “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.”
Menurut UNESCO
Dalam upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa, tidak ada cara lain kecuali melalui
peningkatan mutu pendidikan. Berangkat dari pemikiran itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) melalui lembaga UNESCO (United Nations, Educational, Scientific and Cultural
Organization) mencanangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa sekarang maupun masa
depan, yakni: (1) learning to Know, (2) learning to do (3) learning to be, dan (4) learning to live
together. Dimana keempat pilar pendidikan tersebut menggabungkan tujuan-tujuan IQ, EQ dan
SQ.

Tujuan Pendidikan Menurut Para Ahli

13
Selain melihat pada undang undang, Para ahli dan pakar juga memiliki beberapa
pandangan yang berbeda beda dalam menjelaskan tujuan pendidikan. Untuk lebih jelasnya,
berikut ini beberapa tujuan pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli,

Menurut Ki Hadjar Dewantoro


Tujuan pendidikan adalah untuk mendidik anak agar menjadi manusia yang sempurna
hidupnya, yaitu kehidupan dan penghidupan manusia yang selaras dengan alamnya (kodratnya)
dan masyarakatnya.

Menurut Umar Tirtarahardja dan La Sulo


Tujuan pendidikan bersifat abstrak karena memuat nilai-nilai yang sifatnya abstrak. Tujuan
demikian bersifat umum, ideal dan kandungannya sangat luas sehingga sangat sulit untuk
dilaksanakan di dalam praktek. Sedangkan pendidikan harus berupa tindakan yang ditujukan
kepada peserta didik dalam kondisi tertentu, tempat tertentu dan waktu tertentu dengan
menggunakan alat tertentu. Pelaksanaannya hanya mungkin apabila tujuan yang ingin dicapai
itu dibuat jelas (eksplisit), konkrit, dan lingkup kandungannya terbatas. Dengan kata lain tujuan
umum perlu dirinci sehingga menjadi tujuan yang lebih khusus dan terbatas agar mudah
direalisasikan di dalam praktek.

Menurut Ahmadi
Dalam sebuah buku berjudul “Ilmu Pendidikan”, Ahmadi menjelaskan bahwa tujuan
pendidikan menurut agama islam adalah untuk melahirkan generasi bangsa yang cerdas, sehat,
patuh, dan taat kepada Allah SWT, serta menjauhi setiap larangan-Nya.

Menurut Suardi
Dalam sebuah buku berjudul “Pengantar Pendidikan Teori dan Aplikasi”, Suardi
berpendapat bahwa tujuan pendidikan merupakan sebuah hasil refleksi yang dicapai setelah
proses pemberian pendidikan kepada peserta didik telah selesai. Untuk mencapai tujuan itulah
proses belajar dan mengajar baik dalam hal memberikan stimulus ilmu dari guru kepada
peserta didik, mengerjakan beberapa latihan soal, maupun berbagai macam aktivitas di
dalamnya harus dilakukan agar peserta didik mampu menuju ke arah tujuan pendidikan secara
total.
Menurut H. Alamsyah Ratuprawira Negara

14
Tujuan pendidikan nasional diarahkan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan dibarengi dengan meningkatkan kecerdasan, keterampilan, keahlian dan
berbagai aspek efektif : mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal
semangat kebangsaan.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

 Betapa penting dan perlunya pendidikan itu bagi anak-anak, jelaslah pula bahwa
anak-anak itu harus dididik  atau mendapat pendidikan. Dalam pada itu uraian-uraian dimuk
makin jelas kiranya apa yang dimaksud dengan pendidikan. Secara sederhana dapat kita
simpulkan bahwa pendidikan ialah segala uisaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan
anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasan, atau
lebih jelas lagi pendidikan ialah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang  dewasa
kepada anak-aqnak dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri
dan bagi masyarakat. Peran pendidikan sangat penting dalam mempersiapkan dan
mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal yang mampu bersaing secara
sehat sebagaimana tujuan pendidikan itu sendiri.

B. SARAN

Pemerintah adalah sebagai kontrol dunia pendidikan karena dari sinilah masa depan
bangsa di tentukan, guru sebagai pendidik sudah sepantasnya dapat menentukan metode yang
paling tepat untuk mendidik para siswanya melalui pendekatan psikologis agar tercipta suasana
belajar yang nyaman dan kekeluargaan dan yang terakhir adalah orang tua sebagai orang

15
terdekat dan merupakan tempat pertama seorang anak mengenal lingkungan hendaknya
memberikan contoh yang positif dalam keseharian baik dalam bentuk sikaf maupun
komunikasi yang bersidat searah dan dua arah. Akhirnya dari semua pembahasan ini kami
sebagai penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua. Amin..

           

16

Anda mungkin juga menyukai