Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sofia Nadila

NIM : D021191028
Kelompok : VI
Tugas Pengganti Ujian (Teori Lab Fisdas II )

TRANSFORMER
A. Pengertian Trafo
Transformer adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi
listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu
gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik

B. Prinsip Dasar Transformer


Prinsip dasar suatu transformator adalah induksi bersama(mutual induction) antara
dua rangkaian yang dihubungkan oleh fluks magnet. Dalam bentuk yang sederhana,
transformator terdiri dari dua buah kumparan induksi yang secara listrik terpisah tetapi secara
magnet dihubungkan oleh suatu path yang mempunyai relaktansi yang rendah. Kedua
kumparan tersebut mempunyai mutual induction yang tinggi. Jika salah satu kumparan
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, fluks bolak-balik timbul di dalam inti besi
yang dihubungkan dengan kumparan yang lain menyebabkan atau menimbulkan ggl (gaya
gerak listrik) induksi ( sesuai dengan induksi elektromagnet) dari hukum faraday, Bila arus
bolak balik mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya gerak listrik (ggl).

Sedangkan Inti besi pada Transformator atau Trafo pada umumnya adalah kumpulan
lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-lapis dengan
kegunaanya untuk mempermudah jalannya Fluks Magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik
kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan.

Beberapa bentuk lempengan besi yang membentuk Inti Transformator tersebut diantaranya
seperti :

 E – I Lamination
 E – E Lamination
 L – L Lamination
 U – I Lamination

Dibawah ini adalah Fluks pada Transformator :


C. Penerapan Transformator Dalam Kehidupan Sehari-Hari
 Ada beberapa alat yang menggunakan transformator antara lain catu daya, adaptor,
dan transmisi daya listrik jarak jauh.
1. Power supply (catu daya) 
Catu daya merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan tegangan AC yang
rendah. Catu daya menggunakan trafo step down yang berfungsi untuk menurunkan tegangan
220 V menjadi beberapa tegangan AC yang besarnya antara 2 V sampai 12 V.

Power supply
2. Adaptor (penyearah arus) 
Adaptor terdiri atas trafo step down dan rangkaian penyearah arus listrik yang berupa
diode. Adaptor merupakan catu daya yang ditambah dengan penyearah arus. Fungsi
penyearah arus adalah mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.

3. Transmisi daya listrik jarak jauh 


Pembangkit listrik biasanya dibangun jauh dari permukiman penduduk. Proses
pengiriman daya listrik kepada pelanggan listrik (konsumen) yang jaraknya jauh disebut
transmisi daya listrik jarak jauh. Untuk menyalurkan energi listrik ke konsumen yang jauh,
tegangan yang dihasilkan generator pembangkit listrik perlu dinaikkan mencapai ratusan ribu
volt. Untuk itu, diperlukan trafo step up. Tegangan tinggi ditransmisikan melalui kabel
jaringan listrik yang panjang menuju konsumen. Sebelum masuk ke rumah-rumah penduduk
tegangan diturunkan menggunakan trafo step down hingga menghasilkan 220 V. Transmisi
daya listrik jarak jauh dapat dilakukan dengan menggunakan tegangan besar dan arus yang
kecil. Dengan cara itu akan diperoleh beberapa keuntungan, yaitu energi yang hilang dalam
perjalanan dapat dikurangi dan kawat penghantar yang diperlukan dapat lebih kecil serta
harganya lebih murah. 

4.Sistem Pengapian Pada Sepeda Motor


Jenis transformator yang digunakan adalah transformator jenis step up. Di mana
trafo step up berfungsi untuk menaikan tegangan. Maka dari itu busi pada sepeda motor bisa
menghasilkan tegangan yang sangat tinggi.
Busi (spark plug) mampu mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi loncatan
bunga api melalui elektrodanya. Loncatan bunga api terjadi disebabkan adanya perbedaan
tegangan diantara kedua kutup elektroda busi (± 10.000 volt). Fungsi dari busi tersebut
adalah untuk membuat pengapian dengan tengangan yang tinggi. Jadi agar motor dapat
berjalan dengan baik maka perlu pengapian dengan tegangan tinggi.
Pengapian adalah cara untuk memantik/ignition yaitu menciptakan percikan api untuk
memulai proses pembakaran di dalam silinder yang telah berisi gas dari bahan bakar yang
telah tercampur dengan oksigen. Pembakaran yang cepat tesebut menimbulkan ledakan yang
menggerakkan piston naik dan turun, demikian seterusnya berulang ulang.
Untuk menghasilkan percikan, listrik harus melompat melewati celah udara yang
terdapat di antara dua elektroda pada busi. Karena udara merupakan isolator (penghantar
listrik yang jelek), tegangan yang sangat tinggi dibutuhkan untuk mengatasi tahanan dari
celah udara tersebut, juga untuk mengatasi sistem itu sendiri dan seluruh komponen sistem
pengapian lainnya. Koil pengapian mengubah sumber tegangan rendah dari aki atau koil
sumber (12 V) menjadi sumber tegangan tinggi  (10 KV atau lebih) yang diperlukan untuk
menghasilkan loncatan bunga api yang kuat pada celah busi dalam sistem pengapian. Jadi
koil pengapian ini berfungsi sebagai transformator step up.

Tanpa busi sepeda motor tidak akan bisa jalan.


Sumber gambar: Mas Alimuktar

Pada koil pengapian, kumparan primer dan sekunder digulung pada inti besi.
Kumparan-kumparan ini akan menaikkan tegangan yang diterima dari baterai menjadi
tegangan yang sangat tinggi melalui induksi elektromagnetik. Inti besi (core) dikelilingi
kumparan yang terbuat dari baja silicon tipis.  

Dalam kumparan pengapian terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder yang
dililitkan pada tumpukan-tumpukan plat besi tipis. Diameter kawat pada kumparan primer 0,6
– 0,9 mm, dengan jumlah lilitan 200–400 kali, sedangkan diameter kawat  pada kumparan
sekunder 0,05–0,08 mm dengan jumlah lilitan  sebanyak 2000–15.000 kali.  Karena
perbedaan jumlah gulungan pada kumparan primer dan  sekunder tersebut, dengan cara
mengalirkan arus listrik secara  terputus-putus pada kumparan primer (sehingga pada
kumparan  primer timbul/hilang kemagnetan secara tiba-tiba), maka kumparan  sekunder
akan terinduksi sehingga timbul induksi tegangan tinggi  sebesar ± 10.000 volt. 

Anda mungkin juga menyukai