Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Dwi Yusni (0303171063)
Jimmy Prayoga (0303171008)
Tri Rama Sari (0303171019)
Dosen Pembimbing:
Sari Wardani Simarmata, M.Pd
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................i
DAFTAR ISI.............................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................4
A. Latar Belakang........................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................4
C. Tujuan penulisan.....................................................5
D. Manfaat...................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...............................................6
A. Kesimpulan............................................................13
4
B. Saran......................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dan yang menjadi salah satu proses bantuan yang diberikan oleh guru BK
atau konselor tidak hanya pada konseling biasa saja pada umumnya. Ternyata
proses konseling yang diberikan guru BK/Konselor kepada kliennya atau
peserta didiknya dapat dilakukan dengan konseling populasi khusus. Adapun
yang dimaksudkan dengan Konseling Populasi Khusus adalah Proses
pemberian bantuan yang dilakukan oleh konselor kepada konseli (individu
atau kelompok) yang mengalami suatu masalah dengan ciri-ciri yang sama
dan menempati ruang yang sama pada waktu tertentu secara khusus sehingga
konseli memperoleh pemahaman yang lebih tentang dirinya, lingkungannya,
dan masalahnya. Serta mampu melakukan masalah yang dihadapinya dengan
mampu mengarahkan potensi yang dimiliki ke arah perkembangan yang
optimal dan kemudian dapat mencapai kebahagiaan dalam hidupnya.
B. Rumusan Masalah
5
Untuk menghidari adanya kesimpangsiuran dalam
penyusunan makalah ini, maka penulis membatasi masalah-
masalah yang akan di bahas diantaranya:
1. Apa yang dimaksud dengan konseling populasi khusus?
2. Apa ciri-ciri konseling populasi khusus?
3. Siapa saja sasaran konseling populasi khusus?
4. Apa tujuan konseling populasi khusus?
5. Bagaimana peran dan fungsi konseling populasi khusus?
6. Apa perbedaan antara konseling biasa dengan konseling populasi
khusus?
C. Tujuan
D. Manfaat
6
a) Bagi pembaca
Hasil dari makalah ini diharapkan dapat memperbaiki dan
meningkatkan semangat dalam menuntut ilmu dan memperoleh
akhlak yang terpuji.
b) Bagi penulis
Makalah ini sangat bermanfaat bagi penulis karena telah
memberikan pemahaman baru terkait Dasar-Dasar Konseling
terutama Konseling Populasi Khusus ini.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Konseling
Secara Etimologi konseling berasal dari bahasa Latin
“Counsilium, artinya “dengan” atau bersama” yang
dirangkai dengan “menerima atau “memahami”.
Sedangkan dalam Bahasa Anglo saxon istilah konseling
berasal dari “Sellan” yang berarti “menyerahkan atau
“menyampaikan”.1 Konseling adalah terjemahan dari kata
counseling yang mempunyai makna sebagai hubungan
timbal balik antara dua orang individu, dimana seorang
konselor berusaha membantu klien untuk mencapai
pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan
masalah-masalah yang dihadapinya.2
Konseling ialah proses bantuan oleh seorang ahli
(konselor) kepada individu yang sedang mengalami
masalah (konseli)yang bermuara pada pemahaman
1
Prayitno, 2013, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Rineka Cipta, hal.99.
2
Kukuh Jumi Adi, 2003, Esensial Konseling: Pendekatan Traint anda Factor dan Client
Centered, Yogyakarta: Garudawacha, hlm. 45.
7
tentang dirinya, lingkungannya, dan masalahnya serta
teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli sehingga
tercapai kehidupan yang bahagia. Konseling merupakan
proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui
wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada
individu yang mengalami suatu masalah (klien) yang
bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh
klien.3
Menurut Tolbert, Konseling adalah hubungan pribadi
yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam
mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-
kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi
belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri
sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaan
masa depannya yang dapat ia ciptakan dengan
menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk
kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut
konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-
masalah yang menemukan kebutuhan-kebutuhan yang
akan datang.4 Ada juga beberapa pengertian konseling diantaranya
adalah :
1. Konseling adalah “upaya membantu individu melalui proses
interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar
konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu
membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang
diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif
perilakunya”.
2. Konseling adalah “kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan
semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk
3
Prayitno dan Erman Amti, 2004, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Rineka
Cipta, hal.104
4
Ibid
8
diatasi sendiri oleh yang bersangkutan”. Dimana ia diberi panduan
pribadi dan langsung dalam pemecahan persoalan atau masalah-
masalahnya sendiri tanpa bantuan.5
Maka dapat disimpulkan bahwa konseling adalah upaya bantuan yang
diberikan seorang pembimbing yang terlatih dan berpengalaman, terhadap
individu-individu yang membutuhkannya, agar individu tersebut
berkembang potensinya secara optimal, mampu mengatasi masalahnya dan
mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang selalu berubah.6
2. Pengertian Populasi
Menurut KBBI populasi berarti : jumlah orang atau pribadi yang
mempunyai ciri yang sama. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang
terdiri dari obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Itulah definisi populasi dalam penelitian.7
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa: Populasi adalah
sekumpulan individu dengan ciri yang sama dan hidup menempati ruang
yang sama pada waktu tertentu.8
3. Pengertian Khusus
kata khusus adalah kata-kata yang pemakaiannya dan maknanya
bersifat spesifik dan sempit dan yang merujuk kepada pengertian konkret
dan tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Khusus berarti:
istimewa atau tertentu/tidak umum.9 Bidang, ruang lingkup, dan objek
yang dicakup oleh kata khusus itu sempit dan dia secara spesifik merujuk
5
Gantina Komalasari, Eka Wahyubi dkk,Teori dan Teknik Konseling, Jakarta : Indeks, hal.
18-20.
6
Sofyan Willis, 2004, Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung: Alfabheta, hlm,
18.
7
Irawan Suhartono, 2008. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja Rosdakarya, , hlm,
70.
8
http://Jurnal.blospot.com/2010/07/Konseling-Populasi-Khusus-Bahan-
Kuliah.html.diunduh pada tanggal 14 Maret 2015, pukul 9.34 wib.
9
Poerwadarminta W, J, S, . 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
hlm,106
9
atau mempresentasikan bidang, ruang lingkup, atau obyek yang sempit,
disamping itu juga hanya meliputi aspek tertentu saja.
Pengertian Khusus dalam konseling populasi khusus, maksudnya
adalah khusus disini berarti ada kelompok individu/masyarakat dalam
suatu interaksi dan kehidupannya yang memiliki dinamika dan atau
permasalahan umum yang serupa. Misalnya : Pengidap HIV AIDS, Tuna
wicara, Tuna Netra, Kelompok orang di Panti Jompo, Masalah remaja,
Penyandang cacat, Hyperaktif dan lain-lain.10
4. Pengertian Konseling Populasi Khusus
Konseling Populasi Khusus adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan oleh konselor kepada konseli (individu atau kelompok) yang
mengalami suatu masalah dengan ciri-ciri yang sama dan menempati
ruang yang sama pada waktu tertentu secara khusus sehingga konseli
memperoleh pemahaman yang lebih tentang dirinya, lingkungannya, dan
masalahnya. serta mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dengan
mampu mengarahkan potensi yang dimiliki kearah perkembangan yang
optimal dan kemudian dapat mencapai kebahagian dalam hidupnya.11
10
http://bksolusinya.blogspot.com/2014/04/konseling-populasi-khusus.html.
11
http://www.Konseling Populasi Khusus.com. diakses 12 April 2015.
10
5. Penyandang hiv aids,
6. Anak pank
7. Dan lain-lain.
12
Skripsi. Nely Zawida. 2016. Urgensi Layanan Konseling Terhadap Populasi Khusus (Studi
Deskriptif Analitis pada Istri Awak Kapal di Kabupaten Aceh Utara), Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Prodi Bimbingan dan Konseling Islam, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Darussalam - Banda Aceh. Hlm 19. Diakses 23 Feb 2016.
11
Peran dan upaya konselor dalam rangka untuk membantu klien, atau
individu yang mengalami permasalahan dalam kehidupannya melalui proses
hubungan pribadi sehingga klien dapat memahami diri sehubungan dengan
masalah yang dihadapinya atau yang di alaminya, sehingga klien atau konseli
bisa mengatasinya sebaik mungkin.
2. Fungsi konseling
1. Pemahaman, yaitu membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap
dirinya (potensinya) dan lingkungannya, dan mampu
mengembangakannya secara optimal.
2. Preventif, yaitu upaya konselor dalam rangka mengantisipasi terjadinya
penyimpangan, atau mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak
diharapkan.
3. Pengembangan, upaya konelor untuk menciptakan lingkungan yang
kondusif, dan memfasilitasi perkembangan klien.
4. Perbaikan, upaya konselor dalam rangka membantu klien yang telah
mengalami masalah. Misalnya traumatik, rehabilitasi dll.
12
Adapun proses konseling populasi khusussedikit berebda dengan
konseling pada umumnya, diantaranya yaitu:
13
azas-azas konseling, serta atas kesepakatan antara konselor dan konseli.
Dalam hal ini bias dilakukan di rumah panti jompo, bila koselinya aadalah
orang yang orang-orang panti jompo.13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
http://bksolusinya.blogspot.com/2014/04/konseling-populasi-khusus.html. di akses 24 April
2014.
14
4. Tujuan konseling pada populasi khusus adalah agar klien mampu
mengadapikenyataan yang telah terjadi dalam hidupnya dan mampu
mengoptimalkankemampuan yang ada dalam dirinya sehingga dapat
berinteraksi pada lingkungansecara baik.
5. Fungsi konseling; Pemahaman, Preventif, Pengembangan, dan
Perbaikan.
6. Perbedaan konseling pada umumnya dengan konseling populasi khusus
terletak pada:
- Observasi dan penentuan subjek yang akan di konseling,
Penggambilan data secara lengkap terhadap sujek yang telah
ditentukan,Mengidentifikasi masalah, dalam hal ini dapat dilakukan
secara langsung maupuntidak langsung, Setelah masalah atau
problematika dari konseli telah teridentifikasi,maka tahap
selanjutnya adalah menentukan masalahnya yaitu kata kunci
masalah yang sesungguhnya, misalnya masalah trauma karena
diperkosa dan lain-lain, dan Pengentasan masalah.
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Kukuh Jumi 2003. Esensial Konseling: Pendekatan Traint anda Factor
dan Client Centered. Yogyakarta: Garudawacha.
Amti, Erman dan Prayitno. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.
Jakarta: Rineka Cipta.
http://bksolusinya.blogspot.com/2014/04/konseling-populasi-khusus.html.
http://bksolusinya.blogspot.com/2014/04/konseling-populasi-khusus.html. di
akses 24 April 2014.
http://Jurnal.blospot.com/2010/07/Konseling-Populasi-Khusus-Bahan-
Kuliah.html.diunduh pada tanggal 14 Maret 2015, pukul 9.34 wib.
http://www.Konseling Populasi Khusus.com. diakses 12 April 2015.
Komalasari, Gantina. Teori dan Teknik Konseling. Jakarta : Indeks.
Prayitno. 2013. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta.
16
Suhartono, Irawan. 2008. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
W, J, S, Poerwadarminta. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Willis, Sofyan. 2004. Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung:
Alfabheta.
Zawida , Nely. 2016. Urgensi Layanan Konseling Terhadap Populasi Khusus
(Studi Deskriptif Analitis pada Istri Awak Kapal di Kabupaten Aceh
Utara), Fakultas Dakwah dan Komunikasi Prodi Bimbingan dan
Konseling Islam, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam -
Banda Aceh. Hlm 19. Diakses 23 Feb 2016.
17