Anda di halaman 1dari 17

KONSELING POPULASI KHUSUS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah


Konseling Populasi Khusus

Oleh:
Dwi Yusni (0303171063)
Jimmy Prayoga (0303171008)
Tri Rama Sari (0303171019)

Jurusan : Bimbingan Konseling Islam

Dosen Pembimbing:
Sari Wardani Simarmata, M.Pd

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, yang


atas rahmat-Nya maka kami kelompok 2 dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Konseling Populasi
Khusus”. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Dosen kami Sari
Wardani Simarmata, M.Pd selaku dosen mata kuliah Konseling
Populasi Khusus  dan yang telah memberikan tugas ini kepada
kami, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan
makalah ini.
Adapun dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih
banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dan akhir kata kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Medan,10 Maret 2020


                                                                          

                               Penulis

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................i

DAFTAR ISI.............................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................4

A. Latar Belakang........................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................4
C. Tujuan penulisan.....................................................5
D. Manfaat...................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...............................................6

A. Pengertian Konseling Populasi Khusus.....................6


1) Pengertian Konseling..........................................7
2) Pengertian Populasi............................................8
3) Pengertian Khusus..............................................9
4) Pengertian Konseling Populasi Khusus...............9
B. Ciri-Ciri Konseling Populasi Khusus .................................9
C. Sasaran Konseling Populasi Khusus ...................................9
D. Tujuan Konseling Populasi Khusus.........................10
E. Peran dan Fungsi Konseling Populasi Khusus............10
F. Perbedaan Konseling Biasa dengan Konseling Populasi
Khusus........................................................................11

BAB III PENUTUP...................................................13

A. Kesimpulan............................................................13

4
B. Saran......................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..................................................15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bimbingan dan konseling adalah suatu proses pemberian bantuan kepada


seseorang atau sekelompok orang yang bertujuan agar masing-masing
individu mampu mengembangkan dirinya secara optimal, sehingga dapat
mandiri atau mengambil keputusan secara bertanggung jawab.

Dan yang menjadi salah satu proses bantuan yang diberikan oleh guru BK
atau konselor tidak hanya pada konseling biasa saja pada umumnya. Ternyata
proses konseling yang diberikan guru BK/Konselor kepada kliennya atau
peserta didiknya dapat dilakukan dengan konseling populasi khusus. Adapun
yang dimaksudkan dengan Konseling Populasi Khusus adalah Proses
pemberian bantuan yang dilakukan oleh konselor kepada konseli (individu
atau kelompok) yang mengalami suatu masalah dengan ciri-ciri yang sama
dan menempati ruang yang sama pada waktu tertentu secara khusus sehingga
konseli memperoleh pemahaman yang lebih tentang dirinya, lingkungannya,
dan masalahnya. Serta mampu melakukan masalah yang dihadapinya dengan
mampu mengarahkan potensi yang dimiliki ke arah perkembangan yang
optimal dan kemudian dapat mencapai kebahagiaan dalam hidupnya.

B. Rumusan Masalah

5
Untuk menghidari adanya kesimpangsiuran dalam
penyusunan makalah ini, maka penulis membatasi masalah-
masalah yang akan di bahas diantaranya:
1. Apa yang dimaksud dengan konseling populasi khusus?
2. Apa ciri-ciri konseling populasi khusus?
3. Siapa saja sasaran konseling populasi khusus?
4. Apa tujuan konseling populasi khusus?
5. Bagaimana peran dan fungsi konseling populasi khusus?
6. Apa perbedaan antara konseling biasa dengan konseling populasi
khusus?

C. Tujuan

Dalam menyusun makalah ini penulis mempunyai


beberapa tujuan, yaitu:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konseling populasi
khusus.
2. Untuk mengetahui apa ciri-ciri konseling populasi khusus.
3. Untuk mengetahui siapa saja sasaran konseling populasi khusus.
4. Untuk mengetahui apa tujuan konseling populasi khusus.
5. Untuk mengetahui bagaimana peran dan fungsi konseling populasi
khusus.
6. Untuk mengetahui apa saja perbedaan antara konseling biasa dengan
konseling populasi khusus.

D. Manfaat

Hasil dari makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada


beberapa pihak sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Memperkuat teori tentang Dasar-Dasar Konseling Populasi
Khusus.
2. Manfaat Praktis

6
a) Bagi pembaca
Hasil dari makalah ini diharapkan dapat memperbaiki dan
meningkatkan semangat dalam menuntut ilmu dan memperoleh
akhlak yang terpuji.
b) Bagi penulis
Makalah ini sangat bermanfaat bagi penulis karena telah
memberikan pemahaman baru terkait Dasar-Dasar Konseling
terutama Konseling Populasi Khusus ini.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Konseling Populasi Khusus

1. Pengertian Konseling
Secara Etimologi konseling berasal dari bahasa Latin
“Counsilium, artinya “dengan” atau bersama” yang
dirangkai dengan “menerima atau “memahami”.
Sedangkan dalam Bahasa Anglo saxon istilah konseling
berasal dari “Sellan” yang berarti “menyerahkan atau
“menyampaikan”.1 Konseling adalah terjemahan dari kata
counseling yang mempunyai makna sebagai hubungan
timbal balik antara dua orang individu, dimana seorang
konselor berusaha membantu klien untuk mencapai
pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan
masalah-masalah yang dihadapinya.2
Konseling ialah proses bantuan oleh seorang ahli
(konselor) kepada individu yang sedang mengalami
masalah (konseli)yang bermuara pada pemahaman

1
Prayitno, 2013, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Rineka Cipta, hal.99.
2
Kukuh Jumi Adi, 2003, Esensial Konseling: Pendekatan Traint anda Factor dan Client
Centered, Yogyakarta: Garudawacha, hlm. 45.

7
tentang dirinya, lingkungannya, dan masalahnya serta
teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli sehingga
tercapai kehidupan yang bahagia. Konseling merupakan
proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui
wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada
individu yang mengalami suatu masalah (klien) yang
bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh
klien.3
Menurut Tolbert, Konseling adalah hubungan pribadi
yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam
mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-
kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi
belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri
sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaan
masa depannya yang dapat ia ciptakan dengan
menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk
kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut
konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-
masalah yang menemukan kebutuhan-kebutuhan yang
akan datang.4 Ada juga beberapa pengertian konseling diantaranya
adalah :
1. Konseling adalah  “upaya membantu individu melalui proses
interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar
konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu
membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang
diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif
perilakunya”.
2. Konseling adalah “kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan
semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk
3
Prayitno dan Erman Amti, 2004, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Rineka
Cipta, hal.104
4
Ibid

8
diatasi sendiri oleh yang bersangkutan”. Dimana ia diberi panduan
pribadi dan langsung dalam pemecahan persoalan atau masalah-
masalahnya sendiri tanpa bantuan.5
Maka dapat disimpulkan bahwa konseling adalah upaya bantuan yang
diberikan seorang pembimbing yang terlatih dan berpengalaman, terhadap
individu-individu yang membutuhkannya, agar individu tersebut
berkembang potensinya secara optimal, mampu mengatasi masalahnya dan
mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang selalu berubah.6
2. Pengertian Populasi
Menurut KBBI populasi berarti : jumlah orang atau pribadi yang
mempunyai ciri yang sama. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang
terdiri dari obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Itulah definisi populasi dalam penelitian.7
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa: Populasi adalah
sekumpulan individu dengan ciri yang sama dan hidup menempati ruang
yang sama pada waktu tertentu.8
3. Pengertian Khusus
kata khusus adalah kata-kata yang pemakaiannya dan maknanya
bersifat spesifik dan sempit dan yang merujuk kepada pengertian konkret
dan tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Khusus berarti:
istimewa atau tertentu/tidak umum.9 Bidang, ruang lingkup, dan objek
yang dicakup oleh kata khusus itu sempit dan dia secara spesifik merujuk

5
Gantina Komalasari, Eka Wahyubi dkk,Teori dan Teknik Konseling, Jakarta : Indeks, hal.
18-20.
6
Sofyan Willis, 2004, Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung: Alfabheta, hlm,
18.
7
Irawan Suhartono, 2008. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja Rosdakarya, , hlm,
70.
8
http://Jurnal.blospot.com/2010/07/Konseling-Populasi-Khusus-Bahan-
Kuliah.html.diunduh pada tanggal 14 Maret 2015, pukul 9.34 wib.
9
Poerwadarminta W, J, S, . 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
hlm,106

9
atau mempresentasikan bidang, ruang lingkup, atau obyek yang sempit,
disamping itu juga hanya meliputi aspek tertentu saja.
Pengertian Khusus dalam konseling populasi khusus, maksudnya
adalah khusus disini berarti ada kelompok individu/masyarakat dalam
suatu interaksi dan kehidupannya yang memiliki dinamika dan atau
permasalahan umum yang serupa. Misalnya : Pengidap HIV AIDS, Tuna
wicara, Tuna Netra, Kelompok orang di Panti Jompo, Masalah remaja,
Penyandang cacat, Hyperaktif  dan lain-lain.10
4. Pengertian Konseling Populasi Khusus
Konseling Populasi Khusus adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan oleh konselor kepada konseli (individu atau kelompok) yang
mengalami suatu masalah dengan ciri-ciri yang sama dan menempati
ruang yang sama pada waktu tertentu secara khusus sehingga konseli
memperoleh pemahaman yang lebih tentang dirinya, lingkungannya, dan
masalahnya. serta mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dengan
mampu mengarahkan potensi yang dimiliki kearah perkembangan yang
optimal dan kemudian dapat mencapai kebahagian dalam hidupnya.11

B. Ciri-ciri Konseling Populasi Khusus


1. Objek pasti lebih dari 2 orang.
2. Fokus pada konseli dengan ciri yang sama.

C. Sasaran Konseling Populasi Khusus


Adapun sasaran yang dituju oleh konselor adalah konseli yang
mengalami permasalahan dalam kehidupannya seperti :
1. Anak-anak jalanan,
2. Wanita tuna susila,
3. Anak broken home,
4. Traumatik,

10
http://bksolusinya.blogspot.com/2014/04/konseling-populasi-khusus.html.
11
http://www.Konseling Populasi Khusus.com. diakses 12 April 2015.

10
5. Penyandang hiv aids,
6. Anak pank
7. Dan lain-lain.

D. Tujuan Konseling Populasi Khusus


1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari kegiatan konseling ini ialah untuk
membantu konseli dalam mencapai suutu kondisi yang normal dari suatu
prilaku yang negati dan mengembalikan diri seseorang dari jiwa yang
tertekan menjadi jiwa yang sehat dalam menjalani kehidupan dalam
bermasyarakat maupun menjalani proses pembelajaran.
Tujuan konseling pada populasi khusus adalah agar klien mampu
mengadapi kenyataan yang telah terjadi dalam hidupnya dan mampu
mengoptimalkan kemampuan yang ada dalam dirinya sehingga dapat
berinteraksi pada lingkungan secara baik.12
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khususnya ialah agar konseli mampu menghadapi
kenyataan yang telah terjadi dalam hidupnya dan mampu mengoptimalkan
kemampuan yang ada dalam dirinya sehingga dapat berinteraksi pada
lingkungan secara baik
Adapun tujuan khusus untuk membantu konseli :
1. Menghilangkan pandangan negatif tentang sesuatu
2. Kemampuan berpikir secara rasional
3. Menumbuhkan cara percaya diri
4. Membangkitkan motivasi dalam hidup untuk menjadi lebih baik.

E. Peran dan Fungsi Konseling Populasi Khusus


1. Peran konselor

12
Skripsi. Nely Zawida. 2016. Urgensi Layanan Konseling Terhadap Populasi Khusus (Studi
Deskriptif Analitis pada Istri Awak Kapal di Kabupaten Aceh Utara), Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Prodi Bimbingan dan Konseling Islam, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Darussalam - Banda Aceh. Hlm 19. Diakses 23 Feb 2016.

11
Peran dan upaya konselor dalam rangka untuk membantu klien, atau
individu yang mengalami permasalahan dalam kehidupannya melalui proses
hubungan pribadi sehingga klien dapat memahami diri sehubungan dengan
masalah yang dihadapinya atau yang di alaminya, sehingga klien atau konseli
bisa mengatasinya sebaik mungkin.
2. Fungsi konseling
1. Pemahaman, yaitu membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap
dirinya (potensinya) dan lingkungannya, dan mampu
mengembangakannya secara optimal.
2. Preventif, yaitu upaya konselor dalam rangka mengantisipasi terjadinya
penyimpangan, atau mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak
diharapkan.
3. Pengembangan, upaya konelor untuk menciptakan lingkungan yang
kondusif, dan memfasilitasi perkembangan klien.
4. Perbaikan, upaya konselor dalam rangka membantu klien yang telah
mengalami masalah. Misalnya traumatik, rehabilitasi dll.

F. Perbedaan Konseling Biasa dengan Konseling Populasi Khusus

Konseling Biasa Konseling Populasi Khusus


1. Subjek yang mendapatkan 1. Subjek pasti lebih dari dua
pelayanan bisa satu orang orang (keseluruhan dari
ataupun lebih, bisa dalam subjek/konseli).
beberapa kelompok 2. Fokus terhadap permasalahan
(misalnya; rehabilitasi yang dihadapi, atau dinamika
pengguna narkoba, traumatik, konseli adalah yang sama.
dll).
2. Tidak terfokus hanya pada
satu problem saja, karena
problematikanya heterogen.

12
Adapun proses konseling populasi khusussedikit berebda dengan
konseling pada umumnya, diantaranya yaitu:

1. Observasi dan penentuan subjek yang akan dikonseling, yaitu kegiatan


yang dilakukan oleh konselor sebelum melakukan konseling yang
sesungguhnya. Dalam hal ini, konselor melakukan tahap pendekatan
secara persuasif, pendekatan secara individual, secara politik, terhadap
konseli yang telah ditentukan untuk dilakukan layanan konseling dan lain-
lain.
2. Penggambilan data secara lengkap terhadap subjek yang telah ditentukan,
misalnya individu yang mengalami cacat fisik, baik itu nama, tempat
tangal lahir, alamat, jenis kelamin, keluarga dan lain-lain.
3. Mengidentifikasi masalah, dalam hal ini dapat dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung, tergantung pada problematika yang dihadapi oleh
konselinya. Secara langsung biasanya adalah dengan cara wawancara
dengan konseli dan tidak langsung yaitu melalui keluarga dekat, orang-
orang dekatnya, misalnya adalah konseli yang tuna wicara dan lain-lain.
4. Setelah masalah atau problematika dari konseli telah teridentifikasi, maka
tahap selanjutnya adalah menentukan masalahnya yaitu kata kunci
masalah yang sesungguhnya, misalnya masalah trauma karena diperkosa
dan lain-lain.
5. Pengentasan masalah, yaitu proses konseling yang sesungguhnya, yaitu
pertemuan konselor dan konseli secara langsung dan bertatap muka, dalam
rangka konselor membantu konseli, dalam hal ini adalah adanya
komunikasi secara verbal, yang difokuskan pada masalah yang
sesungguhnya, yang telah diidentifikasi diawal. Konselor melakukan
konseling dengan teknik-teknik konseling, serta pendekatan
pendekatan tertentu sesuai dengan alur dan kondisi fisik dan psikis dari ko
nseli, sampai konseli benar-benar mampu menyelesaikan masalahnya,
sesuai dengan arahan dan dorongan dari konselor. Proses konseling dapat
dilakukan dimana saja dan kapan saja sesuai dengan norma-norma atau

13
azas-azas konseling, serta atas kesepakatan antara konselor dan konseli.
Dalam hal ini bias dilakukan di rumah panti jompo, bila koselinya aadalah
orang yang orang-orang panti jompo.13

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwasanya;

1. Konseling Populasi Khusus adalah Proses pemberian bantuan yang


dilakukan olehkonselor kepada konseli (individu atau kelompok) yang
mengalami suatu masalahdengan ciri-ciri yang sama dan menempati
ruang yang sama pada waktu tertentusecara khusus sehingga konseli
memperoleh pemahaman yang lebih tentang dirinya,lingkungannya,
dan masalahnya.
2. Ciri-ciri konseling populasiObjek pasti lebih dari 2 orang, Fokus pada
konseli dengan ciri yang sama.
3. Adapun sasaran yang dituju oleh konselor adalah konseli yang
mengalami permasalahan dalam kehidupannya seperti : Anak-anak
jalanan, Wanita tuna susila, Anak broken home, Traumatik,
Penyandang hiv aids, Anak pank dan lain-lain.

13
http://bksolusinya.blogspot.com/2014/04/konseling-populasi-khusus.html. di akses 24 April
2014.

14
4. Tujuan konseling pada populasi khusus adalah agar klien mampu
mengadapikenyataan yang telah terjadi dalam hidupnya dan mampu
mengoptimalkankemampuan yang ada dalam dirinya sehingga dapat
berinteraksi pada lingkungansecara baik.
5. Fungsi konseling; Pemahaman, Preventif, Pengembangan, dan
Perbaikan.
6. Perbedaan konseling pada umumnya dengan konseling populasi khusus
terletak pada:
- Observasi dan penentuan subjek yang akan di konseling,
Penggambilan data secara lengkap terhadap sujek yang telah
ditentukan,Mengidentifikasi masalah, dalam hal ini dapat dilakukan
secara langsung maupuntidak langsung, Setelah masalah atau
problematika dari konseli telah teridentifikasi,maka tahap
selanjutnya adalah menentukan masalahnya yaitu kata kunci
masalah yang sesungguhnya, misalnya masalah trauma karena
diperkosa dan lain-lain, dan Pengentasan masalah.

B. Saran

Kepada para pembaca kami sarankan bahwa tulisan ini


sangat sederhana sekali dan masih jauh dari kesempurnaan.
Karena kami yakin bahwa referensi yang kami baca juga sangat
minim. Oleh karena itu, luangkanlah waktu sedikit untuk
mengoreksi kembali apa yang sudah kami paparkan di atas.
Mudah mudahan sumbangsih pemikiran dan saran yang akan
pembaca berikan kepada kami dapat membuat makalah ini lebih
berguna bagi kita semua.

15
DAFTAR PUSTAKA

Adi, Kukuh Jumi 2003. Esensial Konseling: Pendekatan Traint anda Factor
dan Client Centered. Yogyakarta: Garudawacha.
Amti, Erman dan Prayitno. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.
Jakarta: Rineka Cipta.
http://bksolusinya.blogspot.com/2014/04/konseling-populasi-khusus.html.
http://bksolusinya.blogspot.com/2014/04/konseling-populasi-khusus.html. di
akses 24 April 2014.
http://Jurnal.blospot.com/2010/07/Konseling-Populasi-Khusus-Bahan-
Kuliah.html.diunduh pada tanggal 14 Maret 2015, pukul 9.34 wib.
http://www.Konseling Populasi Khusus.com. diakses 12 April 2015.
Komalasari, Gantina. Teori dan Teknik Konseling. Jakarta : Indeks.
Prayitno. 2013. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta.

16
Suhartono, Irawan. 2008. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
W, J, S, Poerwadarminta. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Willis, Sofyan. 2004. Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung:
Alfabheta.
Zawida , Nely. 2016. Urgensi Layanan Konseling Terhadap Populasi Khusus
(Studi Deskriptif Analitis pada Istri Awak Kapal di Kabupaten Aceh
Utara), Fakultas Dakwah dan Komunikasi Prodi Bimbingan dan
Konseling Islam, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam -
Banda Aceh. Hlm 19. Diakses 23 Feb 2016.

17

Anda mungkin juga menyukai