Anda di halaman 1dari 10

INDIKATOR PENYELENGGARAAN

KABUPATEN/KOTA SEHAT

Tatanan : 8
Kehidupan Masyarakat Sehat Yang
Mandiri

Tahun 2018
KEHIDUPAN MASYARKAT SEHAT DAN MANDIRI

1. Adanya gerakan olah raga rutin di masyarakat/ perkantoran, dll

Olahraga rutin sudah menjadi sebuah kebutuhan sebagai pola hidup sehat bagi
masyarakat di Kecamatan Pasar Kemis, hal tersebut dapat dilihat seperti adanya senam pagi,
jalan sehat, fitnes, futsal, volly, sepak bola, sepeda santai yang digelar untuk masyarakat. Di
Perkantoran dilaksanakan rutin setiap hari Jum’at.

Budaya berolahraga juga telah dilaksanakan masyarakat di Kecamatan Pasar Kemis. Adapun
kegiatan olahraga yang dilaksanakan adalah senam lansia, senam aerobik, senam pernafasan

2. Menurunnya kasus penggunaan NAPZA

Upaya yang dilakukan Pemerintah Kecamatan Pasar Kemis dalam menekan lajunya penggunaan
NAPZA dengan penguatan kelembagaan yang kosentrasi memberikan advokasi dan
pendampingan pada remaja serta bekerjasama dengan kepolisian memberatas penggunaan
NAPZA. Menurut data dari kepolisian, kasus penggunaan NAPZA dari tahun 2016-2018
sebanyak 20 kasus.

Upaya penaggulangan NAPZA di Kecamatan Pasar Kemis atas kerjasama kepolisian,


Puskesmas, PKK, ormas, Satpol PP, dan tokoh masyarakat. Menurut data dari Kepolisian, kasus
penggunaan Narkoba pada tahun 2016 sejumlah 7 kasus, menurun dari tahun 2017 yang
berjumlah 6 kasus dan di tahun 2018 baru ditemukan 7 kasus.

Peran penting dan upaya Pemerintah Kecamatan Pasar Kemis sangatlah tepat dalam menangani
penyalahgunaan NAPZA di masyarkat dimana kegiatan yang telah dilakukan berupa penyuluhan
dan pendampingan, kegiatan ber-PHBS di rumah tangga, pembinaan mental dan fisik para
remaja melalui olahraga serta kegiatan keagamaan melalui pembinaan mental melalui berbagai
karang taruna dan majelis pengajian serta kegiatan lainnya yang dapat menjadi kesibukan rutin.

3. Adanya kelompok/organisasi masyarakat dalam program penaggulangan NAPZA dan


HIV/AIDS

Dalam rangka mencegah dan menaggulangi Narkotika, Prsikotropika dan zat adiktif (NAPZA)
pada masyarakat di Kecamatan Pasar Kemis atas kerjasama kepolisian, Puskesmas, PKK, ormas,
Satpol PP, dan tokoh masyarakat. Realisasi kegiatan meliputi : Operasi narkoba/ miras secara
periodik, pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat dan anak sekolah serta pembinaan
kepada kelompok potensial lainnya.

Kelompok atau organisasi masyarkat penaggulangan yang telah terbentuk untuk turut serta
dalam membantu pemerintah Kecamatan Pasar Kemis dan kepolisian untuk menaggulangi
NAPZA dan HIV AIDS ada 3 kelompok di Tahun 2016 dan 5 kelompok di Tahun 2017 yaitu
Saka Bhakti Husada, GRANAT (Gerakan Anti Narkoba) di Desa Gelam Jaya dan Kel,
Kutabumi Ganas Annar (Gerakan Nasional Anti Narkoba), Warga Peduli AIDS (WPA).

4. Adanya kepatuhan masyarakat untuk tidak merokok di tempat umum

Ada kesadaran dan kapatuhan bagi perokok untuk tidak merokok di tempat umum. Telah
ditetapkan kawasan dan lingkungan bebas rokok di tempat umum. Perbup no. 16 Tahun 2012
tentang Kawasan Tanpa Rokok. Pembentukan kampung PHBS dan Tanpa Rokok di Pasar
Kemis, Penyediaan Pojok Merokok di Gedung Pemerintah, Fasilitas Kesehatan dan Pendidikan
5. Adanya gerakan anti merokok oleh pemerintah dan masyarakat

Gerakan anti merokok dilakukan oleh Dinas Kesehatan beserta jajarannya. Pada masyarakat,
kegiatan meliputi penyuluhan PHBS, pembinaan, penyebaran leaflet, pemasangan banner.
Perbup no. 16 Tahun 2012 tentang Kawasan Tanpa Rokok.

Adanya kegiatan sosialisasi tentang bahaya rokok dan narkotika pada kelompok masyarakat
yang beresiko seperti : kelompok petani, tukang becak, keluarga penderita TB Paru, ibu balita,
pondok pesantren, posyandu, sekolahan, dll.

6. Adanya fasilitas untuk orang cacat di tempat umum

Fasilitas bagi penderita cacat di tempat umum telah disediakan khususnya di Rumah Sakit,
Puskesmas, Sekolah Inklusi, Terminal, Pasar, Perkantoran, baik berupa kursi roda, tongkat, alat
bantu kaki, tangan maupun lainnya. Di Puskesmas Kotabumi terdapat kursi prioritas untuk lansia
dan penyandang cacat dan loket untuk lansia serta kamar mandi yang didesain ramah untuk
penyandang cacat dan disabilitas. Serta dibuatkan jalan untuk dapat kursi roda melewati tempat
yang tinggi di Puskesmas dan Perkantoran.

7. Cakupan pelayanan air bersih

Cakupan pelayanan air bersih tahun 2016 sebesar 51,5% dan di tahun 2017 sebanyak 70% dan
Penggunaan air bersih pada setiap keluarga yang paling tertingi adalah sumur Bor dengan
pompa.

8. Adanya pemeriksaan rutin kualitas air bersih oleh pemerintah

Pemeriksaan kualitas air bersih dilakukan dalam 1 tahun sekali dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan. Inspeksi sanitasi air bersih dilaksanakan secara rutin setiap tahun oleh Petugas
Sanitasi Puskesmas dan LABKESDA. Selain pemeriksaan kualitas bakteriologis dan kimia juga
dilaksanakan pemeriksaan secara fisik melalui kegiatan Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih (IS
SAB). Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih dilakukan oleh petugas sanitasi puskesmas.
Pemeriksaan bakteriologis dan kimia dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten
Tangerang dengan jumlah tiap tahun untuk air bersih PDAM 12 sampel yaitu di area Bumi
Indah Tahap 4, Pasundan 1, Pasundan 2, Taman Walet, dan Cilongok 1. Dan diwilayah
Puskesmas Kutabumi diteliti 12 depot.

9. Meningkatnya kualitas air bersih

Cakupan pelayanan air bersih tahun 2016 sebesar 51,5% , Jumlah keluarga yang diperiksa dan
memiliki akses air bersih 5860 dari 8357 (70,12%). Penggunaan air bersih pada setiap keluarga
yang paling tertingi adalah sumur Bor dengan pompa.

10. Kesadaran masyarakat untuk memeriksakan airnya ke laboratorium

Masyarakat Kecamatan Pasar Kemis yang memeriksakan airnya adalah yang memiliki usaha
depot air minum yaitu 12 depot.

11. Jasa boga, restoran/rumah makan dan TPM memiliki laik sehat

Pengawasan dan pembinaan sanitasi pada tempat pengelolaan makanan-minuman (TPM) sudah
dilakukan secara rutin oleh petugas sanitasi Puskesmas. TPM yang dimaksud berupa rumah
makan, jasa boga, industri makanan dan pedagang kaki lima. Dari hasil pemeriksaan yang
dilakukan Petugas Sanitasi Puskesmas bahwa jasa boga pada Tahun 2017 Jasa Boga sebanyak
15 titik yang sudah di periksa, Restoran 23 titik sedangkan di tahun 2018 Jasa Boga sebanyak 12
titik yang sudah di periksa, Restoran 10 titik. Ditahun 2016 diketahui Jasa Boga, Restoran dan
Kantin yang diperiksan sebanyak 57% dan ditahun 2017 sebanyak 70%.

12. Adanya program pemerintah tentang perbaikan rumah sehat/bedah rumah

Dalam tahun 2016-2017 satu rumah di wilayah Pangadegan yang dilakukan bedah rumah sehat
yang di danai oleh koperasi Syariah.

13. Meningkatnya cakupan penggunaan pelayanan kesehatan

Kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya kesehatan semakin meningkat, hal
tersebut dapat dilihat dari jumlah kunjungan pasien ke puskesmas dan sarana pelayanan
kesehatan lainnya (rumah sakit) dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Cakupan
kunjungan Puskesmas Pasar Kemis tahun 2016 adalah 19.934 jiwa, tahun 2017 adalah 24.182
jiwa. Cakupan kunjungan Puskesmas Kotabumi adalah tahun 2016 126.514 jiwa di tahun 2017
sebanyak 133.912 jiwa.

14. Tersedianya fasilitas pelayanan konseling remaja

Kecamatan Pasar Kemis terdiri dari 2 Puskesmas yaitu puskesmas Pasar Kemis dan puskesmas
Kotabumi yang telah tersedia fasilitas pelayanan konseling remaja, yang tenaganya adalah
Dokter/Bidan/Perawat/tenaga Promosi Kesehatan puskesmas yang sudah terlatih. Selain di
Puskesmas pelayanan konseling remaja juga ada di sekolah. Fasilitas tersebut dapat
dimanfaatkan oleh para remaja dalam menghadapi permasalahan remaja di bidang kesehatan.

Sebanyak 126 siswa tahun 2017 yang melakukan konseling ke Puskesmas Pasar Kemis dan 154
siswa di tahun 2018.

15. Adanya pemeriksaan kesehatan secara rutin pada anak sekolah

Pemeriksaan terhadap kesehatan anak sekolah dilakukan secara rutin oleh puskesmas dimana
kunjungan dalam setahun sebanyak 2 (dua) kali. Kegiatannya meliputi skrening pada siswa baru
dan pemeriksaan secara periodik melalui program UKS. Pelayanan kesehatan pada kelompok
anak usia sekolah dilakukan dengan deteksi dini terhadap tumbuh kembang anak.

Penjaringan anak sekolah yang dilakukan Puskesmas Pasar Kemis dan Kutabumi adalah

Tahun 2016 Tahun 2017


TK 97% TK 97%
SD 99,2% SD 99,7%
SMP 91% SMP 98,85%
SMA 91% SMA 97,5%

16. Meningkatnya Program UKS

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah suatu usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong
murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah. UKS biasanya
dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah. UKS memiliki pedoman yang biasa disebut Trias
UKS, yaitu: (1) Pendidikan Kesehatan; (2) Pelayanan Kesehatan; dan (3) Pembinaan Sekolah
Lingkungan Sehat. Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia adalah upaya pendidikan dan kesehatan, dan upaya ini paling tepat dilakukan melalui
institusi pendidikan. Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar harus
menjadi "Health Promoting School" artinya "Sekolah yang dapat meningkatkan derajat
kesehatan warga sekolahnya". Kesemuanya akan tercapai bila sekolah dan lingkungannya dibina
dan dikembangkan antara lain melalui UKS. Sebanyak 63 UKS di wilayah kerja Puskesmas
Kotabumi, dan 94 UKS di wilayah kerja Puskesmas Pasar Kemis.

17. Meningkatnya dokter kecil

Fungsi dokter kecil adalah membantu peran UKS. Puskemas Pasar Kemis dan Kotabumi telah
melakukan pembinaan dokter kecil. Jumlah dokter kecil di Kecamatan Pasar Kemis tahun 2017
jumlahnya 1.143, tahun 2018 jumlahnya 756. Jumlah dokter kecil di wilayah kerja Puskesmas
Kotabumi jumlahnya 848.

18. Petolongan persalinan oleh tenaga terlatih

Salah satu indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga adalah
pertolongan persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan. Oleh karena itu Petugas Kesehatan di
Kabupaten Trenggalek selalu melakukan penyuluhan kepada masyarakat khususnya kelompok
ibu hamil, PUS (Pasangan Usia Subur) dan WUS (Wanita Usia Subur), dengan tujuan agar
masyarakat tahu dan paham tentang pentingnya keamanan dalam pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan. Persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, untuk
mewujudkannya perlu dilakukan kemitraan antara bidan dan dukun, dengan demikian kondisi
tersebut mampu menurunkan angka kematian bayi.

Jumlah pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga terlatih tahun 2016 sebanyak 90,7%
kasus dan tahun 2017 sebanyak 94,7%. Di wilayah Puskesmas Kotabumi sebanyak tahun 2016
sebanyak 93,4% ditahun 2017 sebanyak 93,7%.

19. Tersedianya pelayanan kesehatan jiwa di puskesmas

Puskesmas Pasar Kemis dan Kotabumi menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa, namun
juga turun melakukan pelayanan langsung ke rumah pasien. Jumlah kunjungan pasien dengan
gangguan jiwa di Puskesmas Pasar Kemis tahun 2017 adalah 26 pasien dan di tahun 2018 adalah
41 pasien, dan Puskesmas Kotabumi tahun 2016 sebanyak 8 pasien , tahun 2017 sebanyak 6
pasien.

20. Pelayanan klinik sanitasi yang berfungsi

Pelayanan klinik sanitasi di Kecamatan Pasar Kemis telah dilaksanakan oleh Petugas Sanitasi di
Puskesmas Kotabumi untuk pelayanan di klinik sanitasi ini petugas sanitasi telah menerapkan
sesuai standart operating procedur yang disepakati di Kabupaten Tangerang. Kegiatannya di
dalam gedung maupun di luar gedung meliputi penyuluhan, konsultasi kesehatan terutama
menyangkut penyakit berbasis lingkungan, pemeriksaan kualitas lingkungan perumahan dan
penyediaan sarana sanitasi. Kegiatan dalam klinik sanitasi lebih mengarah pada upaya
pencegahan (preventif).

21. Adanya gerakan anti rokok, alkohol dan narkotik oleh masyarakat

Gerakan anti rokok, alkohol dan narkotik di masyarakat telah rutin dilaksanakan sosialisasi
melalui sekolah-sekolah pada tahun ajaran baru, pemasangan baliho –baliho pada tempat
strategis mengenai dampak rokok, alkohol dan narkotika.

Selain itu juga dilakukan pembinaan mental oleh masyarakat melalui kegiatan – kegiatan
kegamaan di desa / kelurahan, khususnya kepada kelompok remaja, karena remaja sangat rentan
mengalami masalah psikososial, yaitu masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat
terjadinya perubahan sosial. Program/Kegiatan yang telah dilaksanakan di Kab. Tangerang
adalah : 1) Sosialisasi tentang bahaya merokok, alkohol dan narkoba, 2) Razia Minuman Keras,
3) Pemberantasan PEKAT (Penyakit Masyarakat), 4) Program Pencegahan, Pemberantasan,
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), 5) Lomba Pemilihan Kampung Bersih
Narkoba, 6) Deklarasi Anti Narkoba.

22. Adanya pelayanan khusus penanggulangan narkoba oleh pemerintah

Di Kecamatan Pasar Kemis belum ada pelayanan khusus untuk penanggulangan narkoba.
Pelayanan untuk penanggulangan narkoba oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang yaitu dengan
merujuk penderita ke daerah yang lain yang mempunyai pelayanan untuk penderita narkoba.
Penanggulangan Narkoba di Kabupaten Tangerang ditangani oleh Badan Narkotika Nasional
(BNN). Secara langsung oleh Pemerintah Kecamatan Pasar Kemis tidak ada.

Upaya-upaya pelayanan khusus penanggulangan narkoba, telah dilakukan dalam beberapa


tahun terakhir seperti Sosialisasi bahaya Narkoba kepada para siswa baru pada saat Masa
Orientasi Sekolah (MOS).

23. Menurunnya kasus penggunaan narkoba

Menurut data dari Kepolisian, kasus penggunaan Narkoba pada tahun 2016 sejumlah 7 kasus,
menurun dari tahun 2017 yang berjumlah 6 kasus dan di tahun 2018 baru ditemukan 7 kasus.

24. Meningkatnya cakupan imunisasi

Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan suatu gambaran
terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila cakupan
UCI dikaitkan dengan batasan wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut dapat
digambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat terhadap penularan PD3I.

Cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi dan balita :

Tahun 2016 Tahun 2017


PKM Kutabumi : 94,4% PKM Kutabumi : 98,4%
PKM Pasar Kemis : 96,1% PKM Pasar Kemis : 82,2%

25. Berfungsinya posyandu aktif

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
yang berfungsi untuk mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat melalui wadah
keterpaduan lintas sektor dan masyarakat. Posyandu aktif di wilayah Puskesmas Pasar Kemis
yang meliputin wilayah Desa Sukamantri, Suka Asih, Pangadengan, Pasar Kemis dan Kel.
Sindang Sari adalah 63 Posyandu yang terdiri dari tingkatan Posyandu Pratama 24, Madya 13,
Purnama 21, Mandiri 3 sehingga jumlah posyandu aktif ada 23 Posyandu. Dan Di wilayah
Puskesmas Kotabumi yang terdiri dari desa Gelam Jaya, Kelurahan Kuta Baru, Kuta Jaya, dan
Kuta Bumi sebanyak Posyandu Pratama 0, Madya7, Purnama 32, Mandiri 19 jumlah posyandu
aktif 54 Posyandu.
Tabel Posyandu Tahun 2017

N DESA/KELURAHAN STRATA POSYANDU POSYANDU


O AKTIF
PRATAM MADY PURNAMA MANDIR
A A I
1 KUTABUMI 0 2 9 0 9
2 KUTABARU 0 1 6 5 11
3 KUTA JAYA 0 2 7 8 15
4 GELAM JAYA 0 2 10 6 16
5 SINDANG SARI 8 3 4 1 5
6 PANGADEGAN 12 0 0 0 0
7 SUKAMANTRI 2 5 10 1 11
8 PASAR KEMIS 6 2 1 0 1
9 SUKA ASIH 2 0 5 1 6

26. Cakupan kunjungan ke puskesmas/ saryankes

Kecamatan Pasar Kemis memiliki 2 puskesmas yaitu Puskesmas Pasar Kemis dan Puskesmas
Kotabumi. Cakupan kunjungan Puskesmas Pasar Kemis tahun 2016 adalah 19.934 jiwa, tahun
2017 adalah 24.182 jiwa. Cakupan kunjungan Puskesmas Kotabumi adalah tahun 2016 126.514
jiwa di tahun 2017 sebanyak 133.912 jiwa.

27. Adanya gerakan PSN di sekolah, Rumah Tangga, TTU

Di Kecamatan Pasar Kemis telah dilaksanakan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
di sekolah, rumah tangga dan tempat – tempat umum atas kerjasama Puskesmas beserta kader
kesehatan, Tim Penggerak PKK dan Forum Kabupaten Sehat. Juru Pemantau Jentik (Jumantik)
di desa / kelurahan. Untuk meningkatkan Gerakan PSN oleh masyarakat telah dilaksanakan
lomba PSN DBD dan PHBS baik untuk Sekolah Dasar dan Desa/Kelurahan. Kegiatan tersebut
diprakarsai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dengan melibatkan lintas sektor terkait.
Gerakan PSN di sekolah, Rumah Tangga dan TTU semakin meningkat dari tahun ke tahun.

PSN disekolah dilaksanakan setiap 1 tahun 2 kali, sebanyak 10 sekola yang di pantau.
Sedangkan untuk PSN di Rumah Tangga dilaksanakan dalam 1 tahun adalah 4 kali sebanyak
100 rumah setiap pemantauannya.

28. Bebas jentik aedes di sekolah, Rumah Tangga dan TTU

Pemeriksaan jentik pada rumah / bangunan dilaksanakan oleh petugas puskesmas bersama
dengan jumantik. Selain penyuluhan atau sosialisasi mengenai penyakit DBD. Berdasarkan hasil
pemeriksaan / pembinaan institusi terutama di sarana kesehatan, sekolah dan TTU tidak
ditemukan jentik nyamuk selama 2 tahun terakhir. Diketahui capaian bebas jentik tahun 2017
adalah sebanyak 85,71%.

29. Adanya gerakan kelompok/ masyarakat dalam pencegahan penyakit degenerative/ PTM

Di Kecamatan Pasar Kemis gerakan masyarakat dalam pencegahan penyakit degeneratif / PTM
(Penyakit Tidak Menular) berupa kegiatan di posyandu lansia dan Pos Pembinaan Terpadu
(Posbindu PTM), Deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara di puskesmas, adanya surat
keputusan Camat Pasar Kemis tentang KTR, kegiatan Prolanis di Puskesmas Kotabumi.
Gerakan kelompok/ masyarakat dalam pencegahan penyakit degenerative/ PTM dari tahun ke
tahun semakin meningkat. Penyakit Tidak Menular merupakan Penyebab 60% Kesakitan & 73%
Kematian.

30. Adanya informasi resiko dan upaya pencegahan PTM

Media informasi dalam rangka pencegahan penyakit degenerative / PTM berupa pemasangan
banner pada tempat – tempat pelayanan kesehatan seperti di puskemas dan rumah sakit. Selain
itu juga dilakukan penyuluhan dan pemberian leaflet mengenai resiko dan pencegahan penyakit
degerative / PTM di posyandu – posyandu lansia dan lainnnya.

31. Adanya kelompok masyarakat dalam penanggulangan masalah gizi

Upaya penanggulangan masalah gizi telah dilakukan oleh Puskesmas Pasar Kemis dan
Kotabumi melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat. Masalah gizi timbul bukan hanya karena
kurangnya asupan makanan akan tetapi juga karena beberapa faktor seperti tingkat ekonomi,
pendidikan dan pengetahuan orang tua juga karena faktor sosial budaya. Oleh karena itu
pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan masalah gizi sangat diperlukan agar
masyarakat dapat memahami dan menangani permasalahan tersebut secara mandiri.
Pemberdayaan masyarakat tersebut melalui penyuluhan dan pembinaan dengan sasaran ibu – ibu
rumah tangga, dimana ibu rumah tangga mempunyai peran yang besar dalam penentuan gizi
keluarga. Penanggulangan masalah gizi oleh masyarakat di Kecamatan Pasar Kemis
dilaksanakan melalui beberapa kegiatan seperti : GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat),
Kelompok Masyarakat Peduli ASI, Pelaksanaan program kelas gizi (POS GIZI), penggunaan
dana jimpitan desa / kelurahan untuk pemberian makanan tambahan bagi balita dari keluarga
kurang mampu,

 Kelompok Masyarakat Peduli ASI Lingkungan ibu menyusui juga mempengaruhi


keberhasilan ibu dalam menyusui. Oleh karena itu di kabupaten trenggalek juga diadakan
kegiatan berupa pembentukan KP-ASI (Kelompok Pendukung Air Susu Ibu) dan Kelas ASI.
KP-ASI merupakan sekelompok orang yang peduli terhadap pemberian ASI kepada bayi yang
beranggotakan laki-laki dan perempuan baik dari masyarakat umum, tokoh masyarakat, tokoh
agama, dan sebagainya.

 Pelaksanaan program POS gizi bertujuan dan meningkatkan Pengetahuan, Tindakan, dan
Pola Asuh Ibu balitanya dan menambah asupan balitanya dengan pemberian makanan sehat.
Dengan adanya Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Ibu balita terhadap balitanya balita dapat
mengaplikasikannya kesehariannya dan Berat kurang dapat meningkat standart
pertumbuhannya. Jumlah Pos Gizi yang ada di wilayah Puskesmas Pasar Kemis ada 2 di Desa
Sukamantri dan Pangadegan. Sedangkan di wilayah Puskesmas Kotabumi sebanyak 8 Pos Gizi.

Pemenuhan kebutuhan logistik POS Gizi diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang
dan dana dari kepala Desa dan masyarakat.

32. Meningkatnya KEP pada ibu hamil

Penemuan kasus Kekurangan Energi Protein (KEP) pada ibu hamil di Puskesmas Pasar Kemis
sebanyak 61 ibu hami di tahun 2017, dan sampe Oktober 2018 ditemukan sebanyak Ibu hamil
diketahui menderita KEP dilihat dari pengukuran LILA, adapun ambang batas LILA WUS (ibu
hamil) dengan resiko KEP adalah 23,5 cm. Dengan penemuan kasus KEP pada ibu hamil sedini
mungkin dapat menurunkan resiko melahirkan berat bayi lahir rendah (BBLR). Diketahi 61
pasien KEP di tahun 2016 dan 33 ibu hamil di tahun 2017.
33. Adanya penderita kretin baru

Di Kecamatan Pasar Kemis belum pernah dilaksanakan survey terhadap penderita kretin,
sehingga untuk gambaran penderita kretin belum diketahui. Berdasarkan hasil dari monitoring
garam yodium tahun 2014 sebesar 95,21 % dan dikategorikan cukup.

34. Adanya ibu hamil yang anemia dan kekurangan yodium

Faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil adalah kekurangan gizi,
kekurangan zat besi, malabsorbsi, kehilangan banyak darah atau karena penyakit kronis. Jumlah
kasus anemia pada ibu hamil. Jumlah penderita anemia pasa ibu hami tahun 2017 sebanyak 143
dan di tahun 2018 sebanyak 80 pasien. Untuk Ibu hamil yang kekurangan yodium tidak terdapat
kasus.

35. Menurunnya masyarakat kekurangan vitamin A

Setiap Bulan Februari dan Agustus setiap tahunnya dilakukan gerakan pemberian Vitamin A di
Posyandu dan Anak Pra Sekolah. Cakupan pemberian kapsul Vitamin A pada tahun 2017 pada
balita. Cakupan pemberian kapul vitamin A pada bayi tahun 2017 sebanyak 100% dan pada
balita 98,43%.

36. Menurunnya berat bayi lahir rendah (BBLR)

Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) masih merupakan penyebab utama kematian neonatus, Berat
Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram
tanpa memandang masa kehamilan. Penyebab BBLR sangat kompleks, pada umumnya
dipengaruhi oleh status gizi ibu sewaktu hamil. Ibu hamil dengan KEK beresiko melahirkan bayi
dengan berat lahir rendah. Di Kecamatan Pasar Kemis jumlah BBLR mengalami penurunan.
Pada Tahun 2016 sejumlah 36 bayi dan tahun 2017 sejumlah 27 bayi.

37. Meningkatnya keluarga sadar gizi

Terjadinya gizi buruk baik pada bayi dan balita adalah karena asupan gizi kurang dimana faktor-
faktor penyebabnya adalah kemiskinan serta kurangnya pengetahuan tentang gizi seimbang dan
pola asuh yang salah. Program Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi) menjadi salah satu program
prioritas dalam rangka memberdayakan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan
kebutuhan gizi pada masyarakat dengan memberikan asupan gizi sesuai dengan tingkat
kebutuhan. Program Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) merupakan kegiatan pemberdayaan
masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan keagamaan, organisasi kepemudaan, kelompok
budaya, dll yang aktif menyediakan dan menyebarluaskan informasi sumber daya kesehatan dan
gizi. Keluarga dikatakan sudah sadar gizi apabila status gizi seluruh anggota keluarga khususnya
ibu dan anak baik, tidak ada lagi bayi berat lahir rendah pada keluarga, semua anggota keluarga
mengkonsumsi garam beryodium, semua ibu memberikan hanya ASI saja pada bayi sampai usia
6 bulan, semua balita dalam keluarga yang ditimbang naik berat badannya sesuai umur, tidak
ada masalah gizi lebih dalam keluarga. Prosentase Keluarga Sadar Gizi di Kecamatan Pasar
Kemis meningkat dari tahun 2016 sebesar 70 % dan tahun 2017menjadi 80 % .

38. Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan dasar bagi masyarakat miskin

Baik Puskesmas Pasar Kemis dan Puskesmas Kutabumi keduanya memberikan pelayanan dasar
bagi masyarakat miskin. Jaminan yang dapat digunakan adalah Jampersal, Jamkesda, BPJS KIS.
39. POSBINDU PTM

N DESA/KELURAHAN POSBINDU
O
1 KUTABUMI 3
2 KUTABARU 4
3 KUTA JAYA 2
4 GELAM JAYA 3
5 SINDANG SARI 1
6 PANGADEGAN 1
7 SUKAMANTRI 1
8 PASAR KEMIS 1
9 SUKA ASIH 1

Anda mungkin juga menyukai