Anda di halaman 1dari 13

BAB 4 : Kasus-kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban warga negara

A. Hakikat Hak dan Kewajiban warga Negara


1. Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak merupakan semua hal yang harus seseorang peroleh (dapat berbentuk
kewenangan atau kekuasaan untuk melakukan sesuatu). Hak dapat diperoleh jika
seseorang telah melaksanakan kewajibannya.
Hak asasi manusia berbeda dengan hak warga negara. Hak asasi manusia adalah
hak yang melekat pada setiap diri seseorang, bersifat universal dan tidak terpengaruh
status kewarganegaraan seseorang. Sedangkan hak warga negara merupakan hak yang
melekat pada diri seseorang dalam kedudukannya sebagai anggota dari sebuah negara.
Hak warga negara dibatasi oleh status kewarganegaraannya. Dengan kata lain, tidak
semua hak warga negara merupakan hak asasi manusia. Tetapi, semua hak asasi
manusia juga merupakan hak warga negara.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab. Kewajiban warga negara adalah tindakan atau perbuatan yang harus
dilakukan oleh seorang warga negara sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
Kewajiban asasi merupakan kewajiban dasar setiap orang dan terlepas dari
status kewarganegaraan seseorang. Sedangkan kewajiban warga negara dibatasi oleh
status kewarganegaraan seseorang. Akan tetapi, konsep kawajiban warga negara juga
mencakup kewajiban asasi.
Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang saling berkaitan dan
tidak dapat dipisahkan. Keduanya memiliki hubungan kausalitas(sebab akibat). Akan
tetapi, sering terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban yang tidak seimbang.

2. Jenis-Jenis Hak dan Kewajiban Warga Negara Republik Indonesia


a. Hak atas kewarganegaraan

Berdasarkan ketentuan dalam pasal 26 ayat (1) dan (2) bahwa yang menjadi
warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Pasal 26 ini
merupakan jaminan atas hak warga negara untuk mendapatkan status
kewarganegaraannya yang tidak dapat dicabut semena-mena, juga merupakan salah
satu pencerminan dari pokok pikiran kedaulatan rakyat, penjabaran sila keempat
yang menjadi landasan kehidupan politik di negara kita.
b. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan

Pasal 27 ayat (1) merupakan jaminan hak warga negara atas kedudukan yang
sama dalam hukum dan juga pemerintahan. Hal ini menunjukkan adanya
keseimbangan hak dan kewajiban dan tidak adanya diskriminasi di antara warga
negara mengenai kedua hal ini.
c. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

Pasal 27 ayat (2) menyatakan asas keadilan sosial dan kerakyatan yang
merupakan hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. Peraturan
perundang-undangan yang mengatur hal ini misalnya Undang-Undang Agraria,
Perkoperasian, Penanaman Modal, Sistem Pendidikan Nasional, Tenaga Kerja,
Perbankan, dsb.
d. Hak dan kewajiban bela negara
Pasal 27 ayat (3) menegaskan hak dan kewajiban warga negara menjadi satu
kesatuan. Dengan kata lain, upaya bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap
warga negara Indonesia.
e. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul

Pasal 28 menetapkan hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran, dsb. Dalam ketentuan ini terdapat tiga hak warga
negara, yaitu hak kebebasan berserikat, hak kebebasan berkumpul, serta hak
kebebasan berpendapat.
f. Kemerdekaan untuk memeluk agama

Pasal 29 ayat (1) menyatakan kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan


Yang Maha Esa. Pasal 29 ayat (2) menyatakan hak warga negara atas kebebasan
beragama (memeluk satu agama sesuai dengan keyakinan masing-masing)
g. Pertahanan dan keamanan negara

Pasal 30 ayat (1) dan (2) menyatakan hak dan kewajiban warga negara untuk
ikut serta dalam upaya pertahanan dan keamanan negara.
h. Hak mendapat pendidikan

Pasal 31 ayat (1) merupakan penegasan hak warga negara untuk


mendapatkan pendidikan. Pasal 31 ayat (2) ditegaskan bahwa Setiap warga negara
wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Pasal 31
ayat (3) menyatakan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang.
i. Kebudayaan nasional Indonesia

Pasal 32 ayat (1) menegaskan jaminan hak warga negara untuk


mengembangkan nilai-nilai budayanya. Pasal 32 ayat (2) merupakan jaminan atas
hak warga negara untuk mengembangkan dan menggunakan bahasa daerah sebagai
bahasa pergaulan.
j. Perekonomian nasional

Pasal 33 ayat (1) sampai (5) merupakan jaminan hak warga negara atas usaha
perekonomian dan hak warga negara untuk mendapatkan kemakmuran.
k. Kesejahteraan sosial

Pasal 34 pasal (1) sampai (4) memberikan jaminan atas hak warga negara
untuk mendapatkan kesejahteraan sosial yang terdiri dari hak mendapatkan jaminan
sosial, hak mendapatkan jaminan kesehatan, dan hak untuk mendapatkan fasilitas
umum yang layak.

B. Kasus Pengingkaran Hak dan Kewajiban Warga Negara


Penetapan hak warga negara adalah hal mutlak yang harus mendapat perhatian
khusus dari negara sebagai jaminan di junjung tingginya sila ke -5 yaitu “keadilan sosial
bagi seluruh rakyat indonesia”. Pengakuan hak sebagai warga negara indonesia dalam
konsepnya mendorong terciptanya suatu masyarakat yang tertata baik. Namun dalam
praktik atau kenyataannya hak warga negara justru hanya jadi slogan pemerintah untuk
menarik simpati warga negara dan diajak untuk “bermimpi” bisa mendapatkan pengakuan
hak-hak tersebut secara utuh. Misalnya saja hak warga negara untuk mendapatkan
penghidupan yang layak. Tentunya jika melihat kondisi rakyat di negara indonesia ini, hal
itu hanya menjadi impian semata. Pengakuan hak hanya untuk warga negara yang mampu
membeli hak – hak tersebut dengan uang, jabatan dan kekuasaan. Sedangkan untuk rakyat
yang kurang beruntung kehidupannya hanya bisa menunggu kapan mereka diperhatikan
kesejahteraannya atau menunggu berubahnya kebijakan pemerintah yang lebih memihak
kepada mereka. Memang didalam pelaksanaannya ada kecenderungan lebih
mengutamakan hak-hak daripada kewajiban – kewajiban asasi warga negara. Ada
kecenderungan menuntut hak-hak yang berlebihan sehingga merugikan orang lain yang
memiliki hak yang sama. Oleh sebab itu,pelaksanaan hak – hak warga negara perlu
dibatasi, akan tetapi tidak dihilangkan atau dihapuskan.
1. Kasus pelanggaran hak warga negara
 Bentuk pelanggaran hak warga negara
Terdapat berbagai macam bentuk pelanggaran menurut UU yaitu :
a. Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga stabilitas, tanpa berdasarkan
hukum.
b. Pengeterapan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakat yang dianggap
ekstrim yang dinilai pemerintah mengganggu stabilitas keamanan yang akan
membahayakan kelangsungan
c. Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SIUP, khususnya terhadap
pers yang dinilai mengkritisi kebijakan pemerintah,dengan dalih menganggu
stabilitas keamanan.
d. Menimbulkan rasa ketakutan masyarakat luas terhadap pemerintah, karena takut
dicurigai sebagai oknum penganggu stabilitas atau oposan pemerintah (ekstrim).
Hilangnya rasa aman demikian ini merupakan salah satu bentuk pelanggaran hak
asasi warga negara.

 Kasus pelanggaran hak yang terjadi di indonesia


Berikut ini adalah beberapa kasus pelanggaran ataupun kontroversi HAM
dan Hak Warga Negara khususnya yang terjadi di negara kita.
a. (1945) HUKUMAN MATI
Kontroversi hukuman mati sudah sejak lama ada dihampir seluruh
masyarakat dan negara di dunia. Indonesia pun tak luput dari kontroversi ini.
Sampai hari ini pihak yang pro hukuman mati masih besilang sengketa. Masing –
masing datang dengan rasional dan tumpukan bukti yang berseberangan, dan
dalam banyak hal seperti mewakili kebenaran itu sendiri. Seharusnya kontroversi
itu berakhir ketika UUD 1945 mengalami serangkaian perubahan. Dalam konteks
hukuman mati kita sesungguhnya berbicara tentang hak –hak asasi manusia yang
dalam UUD 1945 setelah perubahan masuk dalam Bab XA. Pasal 28 dengan
eksplisit mengatakan : “ setiap orang berhak untuk hidup serta berhak
mempertahankan hidup dan kehidupannya”. Jadi hak untuk hidup atau ‘the right
to life’ adalah hak yang paling mendasar dalam UUD 1945. Hak untuk hidup ini
adalah puncak hak asasi manusia yang merupakan induk dari semua hak asasi
lain.
b. TRAGEDI TRISAKTI
Tragedi trisakti adalah peristiwa penembakan, pada 12 mei 1998, terhadap
mahasiswa pada saat demonstrasi menuntut soeharto turun dari jabatannya.
Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta,
Indonesia serta puluhan lainnya luka. Mereka yang tewas adalah Elang Mulia
Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Heriawan Sie. Mereka tewas
tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di tempat-tempat vital seperti
kepala, leher, dan dada. Tragedi ini jelas merupakan pelanggaran HAM dan Hak
Warga Negara khususnya.
c. PERGUSURAN RUMAH
Penggusuran terhadap rumah warga selalu terjadi setiap tahun. Tata ruang
kota selalu menjadi alasan bagi pemerintah untuk melakukan kebijakan yang
merugikan bagi sebagian warga kota itu. Kebijakan pemerintah melakukan
penggusuran ini dinilai sebagai bentuk pelanggaran Hak Warga Negara.

Beberapa yang sudah disebutkan tadi merupakan beberapa contoh dari sekian
banyaknya kasus pelanggaran hak di indonesia contohnya seperti buruh marsinah,
dan tragedi tanjung priok serta masih banyak lagi.

 Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara di Indonesia


Negara dapat berjalan dengan baik bila warga negaranya mendukung. Ada
beberapa hal yang merupakan kewajiban dari warga negara dan sebaliknya ada
beberapa hal yang menjadi kewajiban dari negara. Demikian pula hak, ada beberapa
hal yang menjadi hak dari warga negara dan demikian pula ada beberapa hak yang
menjadi hak dari negara. Penjaminan hak dan kewajiban antara negara dan warga
negara terdapat dalam konstitusi negara, dalam hal ini UUD 1945. UUD 1945
adalah konstitusi Republik Indonesia. Pelaksanaan Hak dan Kewajiban yang tidak
seimbang, berimbang dan beratsetelah menimbulkan pertikaian,konflik,permusuhan
dan kekerasan. Nyatanya, didalam pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara
terhadap hak – hak dasar warga negara tidak selalu berjalan dengan mulus. Masih
sering kita temui pelanggaran yang terjadi, terlebih di dalam pelaksanaan kewajiban
negara terhadap pelaksanaan hak – hak dasar warga negara. Berikut beberapa contoh
pelanggaran pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara terhadap hak – hak dasar
warga negara.

 Contoh pengingkaran kewajiban di indonesia


Pengingkaran kewajiban warga negara banyak sekali bentuknya, mulai dari
yang sederhana sampai yang berat, diantaranya adalah :
a. Membuang sampah sembarangan
b. Melanggar aturan lalu lintas, misalnya tidak memakai helm, tidak mempunyai
SIM, tidak mematuhi rambu – rambu lalulintas, tidak membawa STNK dan
sebagainya.
c. Merusak fasilitas negara , misalnya mencoret – coret bangunan milik umum,
merusak jaringan telepon, dan sebagainya.
d. Tidak membayar pajak kepada negara , sepeti Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB), Pajak Kendaraaan bermotor, restribusi parkir ,d an sebagainya
e. Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
C. Upaya Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

1. Upaya Pemerintah dalam Penanganan Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran


Kewajiban Warga Negara

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pernyataan tersebut sangat relevan


dalam proses penegakan hak dan kewajiban warga negara. Tindakan terbaik dalam
penegakan hak dan kewajiban warga adalah dengan mencegah timbulnya semua faktor
penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara. Apabila faktor
penyebab tidak muncul, pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
dapat diminimalisir atau bahkan dapat dihilangkan.

Berikut ini upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

a. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan.

b. Mengoptimalkan peran lembaga-lembaga selain lembaga tinggi negara yang


berwenang dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara seperti Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), Lembaga Ombudsman Republik Indonesia, Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI), dan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas
Perempuan).

c. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya bentuk


pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara oleh pemerintah.

d. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik terhadap


setiap upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.

e. Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada


masyarakat melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi) maupun
non-formal (kegiatan-kegiatan keagamaan dan kursus-kursus).

f. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.

g. Meningkatkan kerjasama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam


masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan
pendapat masing-masing.
Selain melakukan upaya pencegahan, pemerintah juga menangani berbagai
kasus yang sudah terjadi. Tindakan penanganan dilakukan oleh lembaga-lembaga
negara yang mempunyai fungsi utama untuk menegakkan hukum, seperti berikut.

a. Kepolisian melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan


pelanggaran terhadap hak warga negara untuk mendapatkan rasa aman, seperti
penangkapan pelaku tindak pidana umum (pembunuhan, perampokan, penganiayaan
dan sebagainya) dan tindak pidana terorisme. Selain itu kepolisian juga menangani
kasus-kasus yang berkaitan dengan pelanggaran peraturan lalu lintas.

b. Tentara Nasional Indonesia melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang


berkaitan dengan gerakan separatisme, ancaman keamanan dari luar dan sebagainya.

c. Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penanganan terhadap kasus-kasus


korupsi dan penyalahgunaan keuangan negara.

d. Lembaga peradilan melakukan perannya untuk menjatuhkan vonis atas kasus


pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

2. Membangun Partisipasi Masyarakat dalam Pencegahan Terjadinya Pelanggaran Hak


dan Kewajiban Warga Negara

Upaya pencegahan dan penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban


warga negara yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan berhasil tanpa didukung oleh
sikap dan perilaku warga negaranya, yang mencerminkan penegakan hak dan
kewajiban warga negara. Sebagai warga negara dari bangsa dan negara yang beradab
sudah sepantasnya sikap dan perilaku kita mencerminkan sosok manusia beradab yang
selalu menghormati keberadaan orang lain secara kaffah. Sikap tersebut dapat
ditampilkan dalam perilaku di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan
negara.

Contoh Upaya Pencegahan Terjadinya Pelanggaran Hak dan Kewajiban Warga Negara

a. Di lingkungan keluarga

1) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan keluarga

2) Pembagian tugas yang sesuai pada setiap anggota keluarga

3) Saling membantu dalam menyelesaikan masalah

b. Di lingkungan sekolah
1) Membangun sikap tenggang rasa dengan teman, guru, dan warga sekolah

2) Pendidikan tentang hak dan kewajiban di sekolah

3) Mematuhi tata tertib sekolah

c. Di lingkungan masyarakat

1) Sikap toleransi dalam perbedaan

2) Bermusyawarah dalam mengambil keputusan

3) Selalu menjaga kebersihan, keamanan, dan ketertiban lingkungan

d. Di lingkungan bangsa dan negara\

1) Mematuhi peraturan perundang-undangan

2) Membayar pajak tepat waktu

3) Belajar giat agar menjadi generasi yang berkualitas

Latihan Soal

A. Pilihan Ganda

1. Semua hal yang harus diperoleh yang melekat pada diri setiap pribadi manusia disebut . .
.
a. Kewajiban asasi manusia
b. Hak asasi manusia
c. Hak warga negara
d. Hak umum
e. Kewajiban warga negara
2. Perhatikan beberapa pernyataan berikut!
I.) Bersifat universal
II.) Dibatasi oleh status kewarganegaraannya
III.) Semua hak asasi merupakan hak warga negara
IV.) Tidak terpengaruh status kewarganegaraan

Pernyataan yang benar mengenai hak asasi manusia, yaitu. . .


a. I saja
b. I,II, dan III
c. I,III, dan IV
d. IV saja
e. I dan II
3. Tindakan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh seorang warga negara sebagaimana
diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku adalah....
a. Kewajiban asasi
b. Hak warga negara
c. Kewajiban warga negara
d. Hak asasi manusia
e. Peraturan

4. Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang berkaitan karena keduanya
memilki. . .
a. Arti yang sama
b. Hubungan kausalitas
c. Hakikat yang sama
d. Fungsi sinergis
e. Fungsi yang berkesinambungan
5. Ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban akan mengakibatkan. . .
a. Kesenjangan sosial yang berkepanjangan
b. Kesejahteraan sosial
c. Integrasi sosial meningkat
d. Kecemburuan sosial
e. Disintegrasi
6. Pasal dalam UUD 1945 yang menjelaskan bahwa yang menjadi warga negara adalah
orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang sebagai warga negara adalah. . .
a. Pasal 26 ayat (1) dan (2)
b. Pasal 27 ayat (1)
c. Pasal 30 ayat (1) dan (2)
d. Pasal 31 ayat (3)
e. Pasal 32 ayat (2)
7. Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang isi Pasal 27 ayat (2) UUD 1945
misalnya...
a. Lalu lintas
b. Undang-undang Agraria
c. Lingkungan
d. Pengelolaan Sumber Daya Alam
e. Kebebasan Berpendapat
8. Pasal yang menegaskan mengenai hak dan kewajiban warga negara adalah pasal . . .
a. Pasal 31 ayat (1)
b. Pasal 27 ayat (3)
c. Pasal 26 ayat (1)
d. Pasal 26 ayat (2)
e. Pasal 28 ayat (1)
9. Pemerintah wajib membiayai pendidikan merupakan isi dari pasal...
a. 31 ayat (1)
b. 31 ayat (4)
c. 31 ayat (3)
d. 31 ayat (2)
e. 31 ayat (5)
10. Penetapan hak warga negara adalah hal mutlak yang harus mendapat perhatian khusus
dari negara sebagai jaminan di junjung tingginya sila...
a. ke-3
b. ke-5
c. ke-2
d. ke-1
e. ke-4
11. Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga stabilitas, tanpa berdasarkan
hukum, menunjukkan adanya bentuk....
a. Pelanggaran hak warga negara
b. Pelanggaran hak asasi
c. Kesadaran hukum
d. Pengingkaran kewajiban
e. Penghukuman
12. Puncak hak asasi manusia yang merupakan induk dari semua hak asasi lain adalah...
a. Hak kebebasan beragama
b. Hak berpendapat
c. Hak bela negara
d. Hak memperoleh pendidikan
e. Hak untuk hidup
13. Tragedi Trisakti merupakan kasus HAM yang kontroversial yang terjadi pada tanggal...
a. 11 Mei 1998
b. 13 Mei 1998
c. 12 Mei 1998
d. 10 Mei 1998
e. 15 Mei 1998
14. Kebijakan pemerintah yang dinilai sebagai bentuk pelanggaran hak warga negara
misalnya...
a. Pengampunan Pajak
b. Denda tilang
c. Hukuman mati bagi teroris
d. Penggusuran rumah
e. Membayar retribusi
15. Pelaksanaan Hak dan Kewajiban yang tidak seimbang, berimbang dan berat setelah
menimbulkan hal berikut, kecuali....
a. Pertikaian
b. Konflik
c. Permusuhan
d. Kekerasan
e. Integrasi
16. Akibat dari membuang sampah sembarangan bagi kesehatan masyarakat adalah...
a. Sumber penyakit
b. Merusak taman
c. Menimbulkan bau
d. Merusak pemandangan
e. Mempercantik kota

17. Perhatikan pernyataan berikut!


I. Tidak membawa STNK
II. Tidak mempunyai SIM
III. Memakai helm saat berkendara sepeda motor
IV. Menerobos lampu merah
V. Memakai plat nomor
Dari pernyataan di atas, yang merupakan bentuk pelanggaran lalu lintas adalah adalah...
a. I, II, III
b. I, II, IV
c. III, IV,V
d. II, IV, V
e. II, III, V

18. Lembaga yang berwenang memberantas korupsi adalah...


a. Komnas HAM
b. Pengadilan HAM
c. KPK
d. KPAI
e. Komnas Perempuan

19. Hal yang dilakukan pemerintah untuk mencegah bentuk pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban adalah sebagai berikut, kecuali....
a. meningkatkan kualitas pelayanan publik
b. supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan
c. meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara
d. mengadili para pelanggar HAM.
e. mengoptimalkan peran lembaga-lembaga selain lembaga tinggi negara

20. Penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan pelanggaran terhadap hak
warga negara untuk mendapatkan rasa aman dan mengayomi masyarakat merupakan
tugas dari...
a. POLRI
b. TNI
c. Komnas HAM
d. KPK
e. KPAI
21. Kasus gerakan separatis dapat ditangani oleh lembaga/pihak berikut, yaitu...
a. POLRI
b. Komnas HAM
c. KPAI
d. Komnas Perempuan
e. TNI
22. Peran lembaga peradilan adalah...
a. menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat
b. mengatur lalu lintas
c. menjatuhkan vonis atas kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara
d. menangani kasus gerakan separatis atau ancaman dari luar
e. melindungi saksi dan korban
23. Contoh upaya pencegahan terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
warga negara di lingkungan keluarga adalah...
a. Pembagian tugas yang sesuai pada setiap anggota keluarga
b. Selalu diam dan tidak menyelesaikan masalah
c. Menyelesaikan masalah dengan voting
d. Pemaksaan kehendak kepada anak
e. Membantu orang tua hanya mengharapkan imbalan
24. Menghargai perbedaan dan toleransi dengan tetangga merupakan upaya pencegahan
terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara di lingkungan...
a. Keluarga
b. Teman
c. Sekolah
d. Masyarakat
e. Bangsa dan negara
25. Membayar pajak tepat waktu adalah upaya mencegah pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban pada lingkungan.....
a. Keluarga
b. Pertemanan
c. Sekolah
d. Bangsa dan Negara
e. Masyarakat

B. Soal Essay
1. Mengapa kasus pengingkaran hak dan kewajiban masih terus ada sampai sekarang ?
Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat menikmati atau
memperoleh haknya sebagaimana semestinya yang ditetapkan oleh undang-undang.
Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari pelalaian atau pengingkaran
terhadap kewajiban, baik dari pemerintah ataupun yang dilakukan masyarakat itu
sendiri.
2. Apakah golput dapat dikatakan sebagai bentuk pelanggaran hak dan kewajiban warga
negara? Jelaskan !
Memilih dan dipilih merupakan hak dan kewajiban warga negara, sehingga kita yang
tinggal di negara demokrasi ini wajib menggunakan hak suara kita. Golput bukanlah
pilihan, tetapi golput merupakan pelanggaran terhadap sistem di negara demokrasi ini,
karena bisa saja golput disebabkan karena sikap acuh yang menuju keputusasaan.
3. Mengapa rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara mengakibatkan munculnya
perilaku penyimpangan hak dan kewajiban warga negara ?
Bila warga negara sudah tidak memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara , maka
dampaknya akan berbahaya dan sangat besar bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara, yaitu menyebabkan bangsa indonesia mengalami keterpurukan. Dan akibat
dari keterpurukan tersebut mengakibatkan munculnya penyimpangan hak dan
kewajiban warga negara
4. Hal apa yang harus dilakukan pemerintah dalam memecahkan permasalahan
pengingkaran hak dan kewajiban ?
Yang harus dilakukan pemerintah yaitu lebih menegakkan dan mempertegas hukum
dan hukumannya terhadap pelaku pelanggaran ham dan pengingkaran kewajiban.
Atau diberi penyuluhan seperti kegiatan semenar mengenai pentingnya HAM bagi
kelangsungan hidup manusia. Jika perbuatan tidak dapat ditoleransi lagi perlu diberi
sanksi yang tegas agar masyarakat jera dan tidak melakukan hal serupa.
5. Berilah 5 contoh kasus pelanggaran ham yang penah terjadi di indonesia !

Peristiwa Trisakti dan Semanggi (1998) Kasus Marsinah (1993) Aksi Bom Bali
(2002) Peristiwa Tanjung Periok (1984) Kasus Wartawan Munir (2004)

Anda mungkin juga menyukai