#JURNAL - Pengaruh Penggunaan Ps Ball Sebagai Pengganti Pasir Terhadap Kuat Lentur Beton PDF
#JURNAL - Pengaruh Penggunaan Ps Ball Sebagai Pengganti Pasir Terhadap Kuat Lentur Beton PDF
Abstract
Global warming is becoming worse; therefore, innovation and creativity are needed to
minimize global warming effects. One of the innovation and creativity can replace material in
concrete mixing with waste material. Waste material used in this research is steel production waste,
named Precious Steel Ball (PS Ball). PS Ball is used in this research to replace fine aggregate with PS
Ball, whose percentage addition of PS Ball is 0%, 5%, 10%, 15% to 50% as a replacement for of the
volume of fine aggregate. Specimen used to study the beam flexural strength of concrete is the size of
600 x 150 x 150 mm. The results shows that the maximum flexural strength in the mixture without
using PS Ball with flexural strength values is obtained at 4.254 MPa. While the flexural strength with
a mixture of sand instead of PS Ball can lower flexural strength by an average of 27.341% compared
to the concrete mix without the use of PS Ball. The pattern of cracks occurs in the concrete without
bending mixture of PS Ball and Ball PS percentage of the mixture is up to 30% and 45%. The pattern
of bending and shear cracks occurs at the levels of PS Ball 35%, 45% and 50%.
I. Pendahuluan
Saat ini pemanasan global meningkat terus menerus per tahunnya. Oleh karena itu, diperlukan
kreativitas dan inovasi untuk dapat mengurangi efek dari pemanasan global. Kreativitas dan inovasi
yang diperlukan haruslah berkelanjutan sehingga bisa digunakan setiap saat. Bahan yang digunakan
dalam inovasi campuran beton yaitu menggunakan material limbah sisa produksi baja. Limbah yang
digunakan yaitu PS Ball (Precious Slag Ball) adalah jenis produk yang ramah lingkungan hasil olahan
limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun).
PS Ball mulai diproduksi pertama kali di Korea pada tahun 1997 dalam proses SAT (Slag
Atomizing Technology) yang merupakan sistem baru untuk membentuk slag cair menjadi butiran kecil
(atomize) dari Electric Arc Furnace (EAF) dengan efisiensi tinggi. Material hasil proses SAT
berbentuk bola dengan diameter dan ukuran yang berbeda-beda yang disebut PS Ball. Produksi PS
Ball pada tahun 1997 mencapai 1,12 juta ton. Pada tahun 2009 PS Ball direlasikan ke beberapa Negara
dan berjumlah 3,4 juta ton. Pada tahun 2008 SAT Plant di PT Purna Baja Harsco (di dalam kawasan
pabrik PT Krakatau Steel) mulai beroperasi, dengan kapasitas 60.000 ton per tahun.
Dalam penelitian ini digunakan PS Ball dalam campuran bahan material beton sebagai
pengganti pasir dengan diameter antara 0,1 sampai 4,5 mm. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui pengaruh penggunaan PS Ball terhadap kuat lentur beton dan membandingkan kuat lentur
pada beton yang menggunakan PS Ball dan kuat lentur beton yang tidak menggunakan PS Ball.
161
Zenit
Volume 2 Nomor 3 Desember 2013
II. Teori
2.2 PS Ball
Slag EAF merupakan produk samping dengan volume besar yang terbentuk dalam proses
pembuatan baja (15-20% dari kapasitas baja cair) dimana masih mengandung sisa-sisa metal.
Penanganan slag ini sebelumnya sulit dan metodenya tidak efisien. Teknologi slag atomizing, Slag
Atomizing Technology (SAT) merupakan sistem baru untuk membentuk slag cair menjadi butiran kecil
(atomize) dari Electric Arc Furnace (EAF) dengan efisiensi tinggi. Material hasil dari proses SAT
berbentuk bola dengan diameter dan ukuran yang berbeda-beda, dan disebut PS (Precious Slag Ball).
SAT merupakan proses merubah slag cair (1500-1550°C) menjadi bola-bola kecil dengan
diameter berkisar antara 0.1 hingga 4.5 mm. Prosesnya berupa sistem hembusan angin berkecepatan
tinggi dengan katalis dan air pada aliran slag cair yang ditumpahkan melalui tundish menuju slag pitt.
Dengan bantuan air, aliran udara berkecepatan tinggi menghasilkan pertukaran panas yang cepat yang
merubah aliran slag menjadi bola-bola (PS Ball) dengan permukaan yang mengkilap. Struktur PS Ball
dipisahkan berdasarkan ukurannya dalam suatu mesin pengayak. Berikut adalah proses produksi PS
Ball yang dapat dilihat pada Gambar 1 proses SAT, slag cair didinginkan dengan cepat oleh udara dan
air berkecepatan tinggi. Berbagai unsur tidak stabil membentuk CaO-Fe2O3, SiO2-Fe2O3 dan Mg-
Fe2O3. Tidak ada CaO bebas di dalam produk, dan permukaan akan mengkilap dengan adanya struktur
spinel. Struktur spinel merupakan bentuk kombinasi dari CaO-Fe2O3, CaO-SiO2. Pada Gambar 2 dapat
dilihat butiran PS Ball yang didapat setelah proses produksi.
162
Pengaruh Penggunaan Ps Ball sebagai Pengganti Pasir
terhadap Kuat Lentur Beton
(Ronald Simatupang dan Prasthi Aldri Pratiwi)
PS Ball adalah material baru yang dihasilkan dari slag EAF. PS Ball yang memiliki
permukaan mengkilap dengan struktur spinel yang stabil. PS Ball berbentuk bulat dengan diameter
antara 0.1 sampai 4.5 mm. PS Ball cocok untuk berbagai penerapan, berkat sifat fisik dan kimianya.
Fakta yang paling penting adalah bahwa PS Ball tidak berbahaya dan ramah lingkungan yang
dihasilkan oleh teknologi yang bebas pengaruh negatif terhadap lingkungan. Pada Tabel 1 dapat dilihat
kandungan kimiawai dan ciri fisik dari PS Ball. PS Ball sangat unggul dibanding pasir dalam hal
kekuatan tekan, dan kekerasan. Strukturnya sangat kuat, tahan cuaca dengan bentuk bulat mengkilap.
Sebagai material baru, PS Ball memiliki keunggulan sifat-sifat fisik dan kimia yang memberikan
kemampuan untuk berbagai penerapan yang luas, seperti pelapis genting metal, amplas, pemadatan
jalan, bahan pemberat, peredam suara dan pelindung radiasi, campuran semen, bahan lantai, pemadat
tanah, tiang pancang, pengolahan air dan air buangan, bahan filter, bahan lantai yang tidak licin, bata
dan bahan beton prefabrikasi, campuran aspal, dan sebagainya.
163
Zenit
Volume 2 Nomor 3 Desember 2013
III. Metodologi
164
Pengaruh Penggunaan Ps Ball sebagai Pengganti Pasir
terhadap Kuat Lentur Beton
(Ronald Simatupang dan Prasthi Aldri Pratiwi)
Dengan demikian panjang balok diluar tumpu minimum menjadi 75 mm. Maka, benda uji yang
digunakan memenuhi persyaratan karena 75 mm > 20 mm. Benda uji lentur tampak seperti Gambar 3.
150 mm
150 mm
75 mm 450 mm 75 mm
Kuat lentur beton diteliti dengan membebani balok pada tengah-tengah bentang atau pada
setiap sepertiga bentang dengan beban titik P seperti terlihat pada Gambar 4 beban ditingkatkan
sampai balok mengalami keruntuhan lentur, dimana retak utama terjadi pada daerah tengah-tengah
bentang.
75 mm 450 mm 75 mm
165
Zenit
Volume 2 Nomor 3 Desember 2013
Dari grafik Batas Gradasi Agregat Halus dalam daerah gradasi didapatkan pasir yang
digunakan dalam penelitian campuran pembuatan beton termasuk dalam gradasi no 2, Grafik Gradasi
Pasir Sedang.
166
Pengaruh Penggunaan Ps Ball sebagai Pengganti Pasir
terhadap Kuat Lentur Beton
(Ronald Simatupang dan Prasthi Aldri Pratiwi)
167
Zenit
Volume 2 Nomor 3 Desember 2013
Dari grafik gradasi agregat kasar ukuran maksimum 20 mm didapatkan bahwa agregat kasar
yang digunakan dalam peneitian campuran pembuatan beton memenuhi batas gradasi agregat kasar
yang ditetapkan.
168
Pengaruh Penggunaan Ps Ball sebagai Pengganti Pasir
terhadap Kuat Lentur Beton
(Ronald Simatupang dan Prasthi Aldri Pratiwi)
Tabel XI Komposisi Bahan Campuran Beton untuk Benda Uji Balok (600 x 150 x 150 mm3)
Sebelum dan Sesudah Dikoreksi
Sebelum dikoreksi Sesudah dikoreksi
Proporsi Adukan
Tiap m3 Tiap benda uji Tiap m3 Tiap benda uji
Semen (kg) 365,384 4,933 365,384 4,933
Air (kg) 190 2,565 192,547 2,599
Kerikil (kg) 1269,207 17,135 1271,199 17,162
Pasir (kg) 745,407 10,063 740,867 10,002
IV. Analisis
Dari hasil penelitian didapatkan kuat lentur dari balok beton seperti pada Tabel XII.
Perhitungan untuk mendapatkan kuat lentur beton dengan penggunaan 5% PS Ball, titik belahnya
terjadi di daerah pusat pada 1/3 bentang pada bagian tarik dari beton.Perhitungan kuat lentur beton
dengan campuran 5%PS Ball dapat dilihat dibawah ini. Pada Gambar 7 dapat dilih perubahan kuat
lentur beton yang terjadi dengan komposisi PS Ball yang digunakan sebagai pengganti pasir.
26000.450
𝑃1 = 2600 kg = 26000 N, fr1 = 150.1502 = 3,467 MPa
25000.450
𝑃2 = 2500 kg = 25000 N, fr2 = = 3,356 MPa
151.1492
22000.450
𝑃3 = 2200 kg = 22000 N, fr3= 150.1502 = 2,933 MPa
169
Zenit
Volume 2 Nomor 3 Desember 2013
5.000
4.500
4.000
Kuat Lentur (MPa)
3.500
3.000
2.500
2.000
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
Berdasarkan hasil pengujian balok lentur dapat dilihat bahwa kuat lentur beton yang
dihasilkan dengan penambahan PS Ball sebagai pengganti pasir dapat menurunkan kuat lentur beton
dibandingkan dengan beton tanpa menggunakan PS Ball. Besarnya penurunan rata-rata kuat lentur
beton dapat dilihat pada Tabel XIII.
Tabel XIII Presentase Penurunan Kuat Lentur Beton Normal dengan Menggunakan PS Ball
Penurunan Kuat
Kuat Lentur Rata- Penurunan Kuat
Campuran Beton Lentur Rata-rata
rata (MPa) Lentur (%)
(%)
5% PS Ball 3,252 28,117
10% PS Ball 3,607 20,269
15% PS Ball 2,704 40,229
20% PS Ball 2,816 37,754
25% PS Ball 3,359 25,751
27,341
30% PS Ball 3,052 32,537
35% PS Ball 3,977 12,092
40% PS Ball 2,563 43,346
45% PS Ball 3,658 19,143
50% PS Ball 3,883 14,169
170
Pengaruh Penggunaan Ps Ball sebagai Pengganti Pasir
terhadap Kuat Lentur Beton
(Ronald Simatupang dan Prasthi Aldri Pratiwi)
Pada penelitian ini retak yang terjadi untuk seluruh balok beton hampir sepenuhnya
mengalami retak lentur, hanya saja ada beberapa yang mengalami retak lentur dan geser. Keretakan
balok beton dapat dikategorikan menjadi retak struktur yang terdiri dari retak lentur yang memiliki
pola vertikal/tegak dan retak geser yang memiliki pola diagonal/miring biasa terjadi setelah adanya
retak lentur yang memiliki pola vertikal.Pada penelitian ini banyaknya campuran PS Ball sebagai
pengganti pasir sangat mempengaruhi pola retak dan keruntuhan pada balok beton yang diuji. Pada
balok beton yang dicampur PS Ball dengan campuran sebanyak 5% hingga 30% PSBall dan campuran
45% PS Ball, memiliki pola retak lentur yang baik karena semua benda uji memiliki pola retak yang
berada pada daerah 1/3 jarak titik perletakan, bertepatan pada bagian tarik dari beton itu sendiri.
Sedangkan untuk campuran PS Ball dari 35%, 40%, dan 50% campuran PS Ball, memiliki pola retak
yang kurang baik karena terdapat beberapa benda uji yang titik belahnya terjadi diluar daerah 1/3
bentang, dan tidak patah kurang dari 5% dari panjang bentang. Pada kotak nomor kurang dari 4,5. Hal
ini temasuk retak lentur yang setelah itu menyebabkan retak geser karena daya rekat dari campuran PS
Ball kurang baik.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:
1) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh PS Ball dalam campuran beton sebagai
pengisi pasir.
2) Perlu diteliti lebih lanjut apabila dalam campuran beton ditingkatkan menjadi kadar 55 - 100% PS
Ball sebagai pengganti pasir.
171
Zenit
Volume 2 Nomor 3 Desember 2013
172