KELUARGA BERENCANA
Disusun Oleh:
SILVA SERIANTO
NIM : PO.71.24.4.14.057
“KELUARGA BERENCANA”
Sasaran : Ibu
I. Analisa Masalah
Saat ini setiap tahunnya terjadi kelahiran sekitar 4,5 juta bayi. Bayi-bayi ini akan
berkembang dan mempunyai kebutuhan yang berbeda sesuai dengan peningkatan usianya.
Pada saat ini dari 100 persen anak-anak yang masuk sekolah dasar, 50% diantaranya tidak
dapat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi setelah lulus SMP. Mereka akan
putus sekolah dan menuntut pekerjaan padahal tidak mempunyai ketrampilan yang
memadai. Sempitnya lapangan kerja membuat para pemuda-pemudi putus sekolah
menciptakan pekerjaannya sendiri di sektor informal.
Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah dengan pengaturan jumlah
dan jarak anak untuk menuju keluarga berkualitas. Masyarakat diharapkan mengerti tentang
bermacam – macam alat KB agar termotivasi untuk menggunakan KB. Karena KB
merupakan salah satu cara untuk menekan angka kelahiran, sehingga dapat menurunkan
AKI dan AKB.
Penggunaan alat kontrasepsi sangat berperan penting untuk mengngontrol angka
kelahiran. Selain itu, masyarakat harus mengetahui tentang macam-macam alat
kontrasepsi yang dapat digunakan agar memberikan efek yang sesuai dengan yang
diinginkan.
1. Pengertian Kontrasepsi
2. Jenis Kontrasepsi
3. Keuntungan Kontrasepsi
4. Keterbatasan Kontrasepsi
V. Metode Pelaksana
a. Ceramah
b. Tanya - Jawab
2. 5 menit Pembukaan :
a. Salam Menjawab Salam
b. Perkenalan Diri Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan Memperhatikan
3. 10 menit Pelaksanaan :
Menggali pengetahuan dan Menyampaikan
pengalaman keluarga pasien tentang pengetahuan dan
Kontrasepsi pengalaman tentang
Menjelaskan pengertian Kontrasepsi Kontrasepsi
Menjelaskan jenis Kontrasepsi Mendengarkan dan
Menjelaskan keuntungan Kontrasepsi memperhatikan
Menjelaskan keterbatasan Kontrasepsi Mendengarkan dan
MATERI PENYULUHAN
“KELUARGA BERENCANA”
1. Menurut Entjang (Ritonga, 2003 : 87) Keluarga Berencana (KB) adalah suatu upaya
manusia untuk mengatur secara sengaja kehamilan dalam keluarga secara tidak
melawan hukum dan moral Pancasila untuk kesejahteraan keluarga.
2. Keluarga Berencana adalah metode medis yang dicanangkan oleh pemerintah
untuk menurunkan angka kelahiran. (Manuaba,1998)
3. KB merupakan bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk pengaturan
kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai makhluk seksual (Panduan
Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003).
B. Tujuan KB
1. Tujuan umum
a. Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu
keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga
bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadu dasar bagi
terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan
pertumbuhan penduduk Indonesia
2. Tujuan khusus
a. Pengaturan kelahiran
b. Pendewasaan usia perkawinan.
c. Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
d. Mencegah kehamilan karena alasan pribadi
e. Menjarangkan kehamilan
f. Membatasai jumlah anak
C. Manfaat KB
Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para akseptor akan
mendapatkan tiga manfaat utama optimal, baik untuk ibu, anak dan keluarga, antara
lain:
Manfaat Untuk Ibu:
1. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
2. Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
3. Menjaga kesehatan ibu
4. Merencanakan kehamilan lebih terprogram
Manfaat Untuk Anak:
1. Mengurangi risiko kematian bayi
2. 4Meningkatkan kesehatan bayi
3. Mencegah bayi kekurangan gizi
4. Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
5. Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi
6. Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal
Manfaat Untuk Keluarga:
1. Meningkatkan kesejahteraan keluarga
2. Harmonisasi keluarga lebih terjaga
D. Jenis-jenis KB
1. KB PIL
a. Pengertian
Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum.Pil telah diperkenalkan
sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara
pencegah kehamilan sementara yang paling efektif bila diminum secara teratur.
Minum pil dapat dimulai segera sesudah terjadinya keguguran, setelah menstruasi,
atau pada masa post-partum bagi para ibu yang tidak menyusui bayinya. Jika
seorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya penggunaan pil ditunda sampai 6
bulan sesudah kelahiran anak (atau selama masih menyusui) dan disarankan
menggunakan cara pencegah kehamilan yang lain
b. Jenis-jenis KB Pil
1). Pil gabungan atau kombinasi
Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu hormon estrogen dan
progestin. Pil gabungan mengambil manfaat dari cara kerja kedua hormon
yang mencegah kehamilan, dan hampir 100% efektif bila diminum secara
teratur.
2). Pil khusus – Progestin (pil mini)
Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin sintetis dan memiliki sifat
pencegah kehamilan, terutama dengan mengubah mukosa dari leher rahim
(merubah sekresi pada leher rahim) sehingga mempersulit pengangkutan
sperma.Selain itu, juga mengubah lingkungan endometrium (lapisan dalam
rahim) sehingga menghambat perletakan telur yang telah dibuahi.
c. Kelebihan
Beberapa Pil KB memiliki kandungan progesteron sehingga memiliki
anti-androgen (cyproterone acetate, drospirenone). Kedua zat tidak hanya
mencegah kehamilan, namun juga dapat mengurangi jerawat dan rambut
halus di wajah cantik wanita. Adapun kelebihan PIL KB yang lain adalah:
1). Penggunaan Pil KB mudah, karena hanya dibutuhkan kepatuhan
wanita untuk meminumnya.
2). Kehamilan bisa segera terjagi setelah anda berhenti minum Pil KB
tersebut.
3). Kandungan hormonal Pil KB membuat lapisan endometrium mengalami
penebalan dan peluruhan sesuai dengan siklus 28 hari sehingga dapat
mengurangi beberapa keluhan haid.
4). Menurunkan risiko kanker endometrium dan tumor ovarium. Sehingga
menghindarkan dari resiko kanker serviks.
5). Bisa digunakan sebagai kontrasepsi emergensi setelah hubungan suami
istri yang tidak terlindung oleh alat kontrasepsi.
6). Mencegah anemia akibat kekurangan zat besi pada darah.
d. Kekurangan
Namun memang tidak semua Ibu dengan program KB cocok dengan
penggunaan pil KB. Bahkan pada beberapa kasus sangat tidak disarankan
penggunaan PIL KB. Kondisi tersebut adalah bagi Ibu yang menderita
penyumbatan pembuluh darah (trombosis), gangguan fungsi hati, migrain,
penyakit darah tinggi, diabetes mellitus, perokok dan wanita dengan usia di atas
35 tahun. Adapun Kekurangan penggunaan Pil KB yang lain adalah:
1) Terasa mual, biasanya dirasakan selama 3 bulan pertama,
2) Terjadi pendarahan di antara masa haid terutama bila lupa atau terlambat
minum Pil KB tersebut,
3) Mengalami sakit kepala ringan,
4) Terjadi nyeri payudara,
5) Beberapa wanita yang mengkonsumsi Pil KB dosis rendah, mengeluh nyeri
saat berhubungan badan,
6) Anda harus mempunyai stok lebih sebagai persediaan.
h. Kerugian
Setelah pemasangan, beberapa ibu mungkin mengeluh merasa nyeri dibagian perut
dan pendarahan sedikit-sedikit (spoting).Ini bisa berjalan selama 3 bulan setelah
pemasangan. Tapi tidak perlu dirisaukan benar, karena biasanya setelah itu keluhan
akan hilang dengan sendrinya. Tetapi apabila setelah 3 bulan keluhan masih
berlanjut, dianjurkan untuk memeriksanya ke dokter.Pada saat pemasangan,
sebaiknya ibu tidak terlalu tegang, karena ini juga bisa menimbulkan rasa nyeri
dibagian perut. Dan harus segera ke klinik jika:
o Mengalami keterlambatan haid yang disertai tanda-tanda kehamilan: mual,
pusing, muntah-muntah.
o Terjadi pendarahan yang lebih banyak (lebih hebat) dari haid biasa.
o Terdapat tanda-tanda infeksi, semisal keputihan, suhu badan meningkat,
mengigil, dan lain sebagainya. Pendeknya jika ibu merasa tidak sehat.
o Sakit, misalnya diperut, pada saat melakukan senggama. Segeralah pergi
kedokter jika anda menemukan gejala-gejala diatas.
i. Efek Samping dan Komplikasi
Efek samping umum terjadi:
Perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar mensturasi,
saat haid lebih sakit.
Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah
pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang
memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila
pemasangan benar).
o Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
o Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering berganti
pasangan
o Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai IUD,
PRP dapat memicu infertilitas
o Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan IUD
o Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan
IUD.Biasanya menghilang dalam 1 – 2 hari
o Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri.Petugas terlatih yang dapat
melepas
o Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila IUD
dipasang segera setelah melahirkan)
o Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD mencegah
kehamilan normal
o Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu.
j. Waktu Pemasangan
Pemasangan IUD sebaiknya dilakukan pada saat :
o 2 sampai 4 hari setelah melahirkan
o 40 hari setelah melahirkan
o Setelah terjadinya keguguran
o Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 dihitung dari hari pertama haid
o Menggantikan metode KB lainnya
k. Waktu pemeriksaan Diri
o 1 bulan pasca pemasangan
o 3 bulan kemudian
o Setiap 6 bulan berikutnya
o Bila terlambat haid 1 minggu
o Perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya
l. Keluhan-keluhan pemakai IUD
Keluhan yang dijumpai pada penggunaan IUD adalah terjadinya sedikit perdarahan,
bisa juga disertai dengan mules yang biasanya hanya berlangsung tiga hari. Tetapi,
jika perdarahan berlangsung terus-menerus dalam jumlah banyak, pemakaian IUD
harus dihentikan.Pengaruh lainnya terjadi pada perangai haid.Misalnya, pada
permulaan haid darah yang keluar jumlahnya lebih sedikit daripada biasa, kemudian
secara mendadak jumlahnya menjadi banyak selama 1-2 hari.Selanjutnya kembali
sedikit selama beberapa hari. Kemungkinan lain yang terjadi adalah kejang rahim
(uterine cramp), serta rasa tidak enak pada perut bagian bawah. Hal ini karena
terjadi kontraksi rahim sebagai reaksi terhadap IUD yang merupakan benda asing
dalam rahim. Dengan pemberian obat analgetik keluhan ini akan segera teratasi.
Selain hal di atas, keputihan dan infeksi juga dapat timbul selama pemakaian IUD.
5. Norplant
Norplant merupakan alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa digunakan untuk jangka
waktu 5 tahun.Norplant dipasang di bawah kulit, di atas daging pada lengan atas wanita.
Alat tersebut terdiri dari enam kapsul lentur seukuran korek api yang terbuat dari bahan
karet silastik. Masing-masing kapsul mengandung progestin levonogestrel sintetis yang
juga terkandung dalam beberapa jenis pil KB.Hormon ini lepas secara perlahan-lahan
melalui dinding kapsul sampai kapsul diambil dari lengan pemakai.Kapsul-kapsul ini bisa
terasa dan kadangkala terlihat seperti benjolan atau garis-garis.( The Boston’s Book
Collective, The Our Bodies, Ourselves, 1992).
Norplant sama artinya dengan implant. Norplant adalah satu-satunya merek implant yang
saat ini beredar di Indonesia. Oleh karena itu, sering juga digunakan untuk menyebut
implant.Di beberapa daerah, implant biasa disebut dengan susuk.
Indonesia merupakan negara pemula dalam penerimaan norplant yang dimulai pada
1987.Sebagai negara pelopor, Indonesia belum mempunyai referensi mengenai efek
samping dan permasalahan yang muncul sebagai akibat pemakaian norplant.Pada 1993,
pemakai norplant di Indonesia tercatat sejumlah 800.000 orang.
a. Efektivitas norplant
Efektivitas norplant cukup tinggi. Tingkat kehamilan yang ditimbulkan pada tahun
pertama adalah 0,2%, pada tahun kedua 0,5%, pada tahun ketiga 1,2%, dan 1,6%
pada tahun keempat. Secara keseluruhan, tingkat kehamilan yang mungkin
ditimbulkan dalam jangka waktu lima tahun pemakaian adalah 3,9 persen. Wanita
dengan berat badan lebih dari 75 kilogram mempunyai risiko kegagalan yang lebih
tinggi sejak tahun ketiga pemakaian (5,1 persen).
b. Kontraindikasi norplant
Wanita yang tidak diperbolehkan menggunakan norplant adalah mereka yang
menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, migrain, epilepsi,
benjolan pada payudara, depresi mental, kencing batu, penyakit jantung, atau ginjal.
(The Boston Women’s Book Collective, 1992)
c. Pemasangan norplant
Pemasangan norplant biasanya dilakukan di bagian atas (bawah kulit) pada lengan
kiri wanita (lengan kanan bagi yang kidal), agar tidak mengganggu kegiatan.Norplant
dapat dipasang pada waktu menstruasi atau setelah melahirkan oleh dokter atau
bidan yang terlatih.Sebelum pemasangan dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih
dahulu dan juga disuntik untuk mencegah rasa sakit.Luka bekas pemasangan harus
dijaga agar tetap bersih, kering, dan tidak boleh kena air selama 5 hari.Pemeriksaan
ulang dilakukan oleh dokter seminggu setelah pemasangan.Setelah itu, setahun
sekali selama pemakaian dan setelah 5 tahun norplant harus diambil/dilepas.
d. Kelebihan
Kelebihan norplant adalah masa pakainya cukup lama, tidak terpengaruh faktor lupa
sebagaimana kontrasepsi pil/suntik, dan tidak mengganggu kelancaran air susu ibu.
e. Kekurangan
kekurangannya adalah bahwa pemasangan hanya bisa dilakukan oleh dokter atau
bidan yang terlatih dan kadang-kadang menimbulkan efek samping, misalnya
spotting atau menstruasi yang tidak teratur. Selain itu, kadang-kadang juga
menimbulkan berat badan bertambah.
6. Kontrasepsi Mantap
Tubektomi adalah tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan
wanita tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi. Sterilisasi bisa dilakukan juga
pada pria, yaitu vasektomi.Dengan demikian, jika salah satu pasangan telah mengalami
sterilisasi, maka tidak diperlukan lagi alat-alat kontrasepsi yang konvensional.Cara
kontrasepsi ini baik sekali, karena kemungkinan untuk menjadi hamil kecil sekali.Faktor
yang paling penting dalam pelaksanaan sterilisasi adalah kesukarelaan dari
akseptor.Dengan demikian, sterilisasi tidak boleh dilakukan kepada wanita yang
belum/tidak menikah, pasangan yang tidak harmonis atau hubungan perkawinan yang
sewaktu-waktu terancam perceraian, dan pasangan yang masih ragu menerima
sterilisasi. Yang harus dijadikan patokan untuk mengambil keputusan untuk sterilisasi
adalah jumlah anak dan usia istri. Misalnya, untuk usia istri 25–30 tahun, jumlah anak
yang hidup harus 3 atau lebih.
Keputusan perencanaan Penggunaan Kontrasepsi
Setelah menerima, Mendengarkan, diberi pengertian tentang KB, dan di kenalkan
tentang macam –macam KB serta cara penggunaan, efek dari KB tersebut, maka Ny N
Umur 28 tahun GII P1 A0 tidak ingin berKB
DAFTAR PUSTAKA