Anda di halaman 1dari 2

1.

Helaskan pengertian wawasan nasional, strategi Nasional & pembangunan nasional


2. Berikan analisis singkat pandangan geografi politik indonesia dalam menghadapi era revolusi 4.0

Jawab :

1. # Wawasan nasional
Wawasan Nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri
dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi & interelasi) serta
pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah lingkungannya baik nasional, regional,
maupun global.

# Ketahanan nasional

ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan
dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari
dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat
membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.

# strategi nasional

Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran
dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional. Strategi nasional disusun untuk melaksanakan
politik nasional, misalnya strategi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
# pembangunan nasional
pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan nasional
dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperhatikan tantangan
perkembangan global (Tap. MPR No. IV/MPR/1999).
Dalam pendapat lain Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh
aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang sekaligus merupakan proses
pengembangan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk mewujudkan Tujuan
Nasional. Dalam pengertian lain, pembangunan nasional dapat diartikan merupakan rangkaian
upaya pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan masyarakat,
bangsa, dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan Tujuan Nasional. Pelaksanaan
pembangunan mancakup aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan secara berencana, menyeluruh, terarah, terpadu, bertahap dan
berkelanjutan untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan
kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju.

2. Saat ini, kita hidup di era Revolusi Industri Keempat (Klaus Schwab, The Fourth Industrial
Revolution(2017)). Era yang diwarnai oleh kecerdasan buatan (artificial intelligence), era super
komputer, rekayasa genetika, teknologi nano, mobil otomatis, inovasi, dan perubahan yang
terjadi dalam kecepatan eksponensial yang akan mengakibatkan dampak terhadap ekonomi,
industri, pemerintahan, politik, bahkan membuka perdebatan atas definisi manusia itu sendiri.
Era yang menegaskan dunia sebagai kampung global (Marshall McLuhan, The Gutenberg Galaxy:
The Making of Typographic Man (1962)).
Dalam seminar yang termasuk dalam acara Pekan Keilmuan Sosial dan Politik (PKSP
2018)Yanuar sebagai salah satu pembicara menyampaikan bahwa dunia politik terus mengalami
perubahan di setiap waktu. Bahkan pada saat ini yang sudah memasuki Revolusi Industri 4.0.
“Saat ini, politik pembangunan adalah gaya baru dalam berpolitik,” ujarnya.
Yanuar kembali menguraikan bahwa pembangunan yang dimaksud bukan hanya dalam
wujud fisik bangunan semata. Tetapi mempermudah akses bagi para penduduk di daerah yang
terisolasi dari dunia luar. “Membangun insfratruktur bukan berupa fisik semata, akan tetapi
membuka daerah yang terisolasi,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Ayodha Pramudita S. IP., MPMM sebagai Ketua Tim
Perumus Kebijakan Kementrian Sekertaris Negara. Ia menuturkan bahwa ada hal lain yang juga
harus dimiliki oleh para politikus saat ini guna menghadapi Revolusi Industri Jilid ke empat. Yaitu
integritas, empati dan rasa ingin tahu yang tinggi. “Karena integritas dan empati yang
mendorong politik dibawa kemana. Maka dari itu, sebagai mahasiswa juga harus terus belajar
dan mengembangkan diri agar tidak tertinggal dengan kemajuan zaman,” tambahnya.
Ketua Umum Forum Pimpinan Geografi Indonesia (FORPIMGEO) Prof.Dr.M.Baiquni,M.A,
dalam penyampaian materinya menjelaskan terkait peran ilmu dan ilmuan geografi dalam
membangun pembangunan kepulauan Indonesia. "Saat ini kita tertantang dengan banyaknya
jumlah kepadatan penduduk Indonesia," ujarnya.
Baiquni juga mengatakan bahwa dalam setiap perubahan, teknologi akan merubah
sebuah tatanan sistem, oleh karena itu masyarakat harus mengetahui apa penyebab hal itu
terjadi. Ia mengungkapkan, dahulu jumlah penduduk Indonesia belum mencapai 2 milyar.

Jadi dalam hal geografi politik indonesia pada era revolusi 4.0 indonesia memerlukan
pengembangan pembangunan serta pemerataan pengetahuan dalam bidang terknologi karena
pada era ini perkembangan terknologi yang sudah tidak dapat terbendung dan sangat cepat
dapat merubah sistem serta tatanan yang kini telah ada sehingga perlunya aturan artau filter
tentang informasi serta dengan adanya teknologi konsep jarak serta keterjang kauan mulai
dilupaka karena kecepatan inormasi yang ada maka perlu sekali aturan agar semua sistem baik
yang terlihat dikenyataan maupun yang ada di internet dapat di jaga.

Anda mungkin juga menyukai