Anda di halaman 1dari 7

Nama: Santy Prophet

NIM: 201651174
Mata Kuliah: Obat Tradisional
Dosen: Trisna Permadi, S.Si.,M.Farm

INFORMATORIUM OBAT HERBAL


BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi)

Nama Tanaman
Belimbing Wuluh / Belimbing Botol / Belimbing Buluh / Belimbing Besi / Belimbing
Asam / Averrhoa bilimbi.

Deskripsi Tanaman
Belimbing adalah pohon buah yang tingginya mencapai 5 meter. Batangnya tidak
begitu besar, bergaris tengah sekitar 30 cm. Ia kasar dan berbenjol-benjol, percabangannya
sedikit dan condong ke atas. Cabang mudanya berambut halus, seperrti beludu dan
berwarna coklat muda. Daunnya tersusun dalam bentuk ganda. Bentuknya kecil, berbentuk
telur sampai jorong, ujungnya runcing, pangkalnya membulat, tepinya rata. Ukuran
daunnya adalah 2-10 cm x 1-3 cm, ia berwarna hijau, dan permukaan bawahnya berwarna
hijau muda. Perbungaannya majemuk dan tersusun
dalam malai (panjangnya 5-20 cm). Berkelompok,
keluar dari percabangannya yang besar, kecil-kecil
berbentuk bintang dan berwarna ungu
kemerahan/merah saja. Buahnya termasuk buah
buni, berbentuk bulat lonjong bersegi, panjangnya
4-6,5 cm, berwarna hijau kekuningan, berair banyak jika sudah masak dan rasanya asam.
Bentuk biji bulat telur, gepeng.
Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari Kepulauan Maluku dan dikembangbiakan serta
tumbuh bebas di Indonesia. Biasanya ditanam di pekarangan rumah untuk diambil buahnya
yang memiliki rasa asam tersebut yang sering digunakan sebagai bumbu masakan dan
dicampur ramuan jamu.
Klasifikasi Ilmiah/Taksonomi Tumbuhan
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan dengan biji tertutup)
Kelas: Magnoliopsida (Tumbuhan berbunga bukan monokotil)
Ordo: Oxalidales (Tumbuhan berbunga)
Famili: Oxalidaceae (Salah satu suku anggota tumbuhan
berbunga)
Genus: Averrhoa (Belimbing)
Species: Averrhoa bilimbi (Belimbing Wuluh)

Bagian Tanaman yang Digunakan


Bagian dari tanaman belimbing wuluh yang berkhasiat dan biasa dimanfaatkan adalah
buah, batang, daun dan bunganya. Keempat bagian tersebut banyak mengandung senyawa
yang berkhasiat. Diantaranya saponin, glukosida, kalsium, tanin dan lain-lain.

Kandungan Kimia
Buah belimbing wuluh ( A. bilimbi L) mengandung banyak vitamin C alami yang
berguna sebagai penambah daya tahan tubuh dan perlindungan terhadap berbagai penyakit.
Belimbing wuluh memiliki kandungan kimia yang disebut asam oksalat dan kalium. Menurut
Masruhen (2010) dari hasil pemeriksaan kandungan kimia buah belimbing wuluh
mengandung golongan senyawa oksalat, minyak atsiri, flavonoid, saponin, alkaloid dan
tanin.
Senyawa flavonoid dan saponin merupakan senyawa kimia yang berfungsi merusak
membran sitoplasma yang menyebabkan bocornya metabolit penting dan menginaktifkan
sistem enzim bakteri (Ardananurdin, Winarsih & Widayat, 2004). Kemudian alkaloid
berperan dalam mengganggu komponen penyusun sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel
tidak terbentuk secara utuh yang menyebabkan sel bakteri mudah mengalami lisis
(peristiwa pecah atau rusaknya integritas membran sel dan menyebabkan keluarnya organel
sel). (Anggraini, Febrianti & Ismanto, 2016).
Mekanisme kerja tanin sebagai antibakteri adalah mampu mengerutkan dinding sel
bakteri sehingga dapat mengganggu permeabilitas sel. Terganggunya permeabilitas sel
dapat menyebabkan sel tersebut tidak dapat melakukan aktivitas hidup sehingga
pertumbuhannya terhambat dan karena pengerutan dinding sel bakteri sehingga bakteri
mati (Anggraini & Saputra, 2016).
Menurut Puspita et al (2011), tanin mempunyai target pada polipeptida dinding sel
sehingga pembentukan dinding sel menjadi kurang sempurna. Hal ini menyebabkan sel
bakteri menjadi lisis karena tekanan osmotik maupun fisik sehingga sel bakteri akan mati.
Alkaloid adalah golongan senyawa basa nitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan
terdapat pada berbagai tumbuhan. Fungsi alkaloid diantaranya sebagai racun untuk
melindungi tanaman dari serangga dan binatang, sebagai hasil akhir dari reaksi detoksifikasi
yang merupakan hasil metabolit akhir dari komponen yang membahayakan bagi tanaman
dan sebagai faktor pertumbuhan tanaman dan cadangan makanan.
Saponin adalah segolongan senyawa glikosida yang mempunyai struktur steroid dan
mempunyai sifat-sifat khas dapat membentuk larutan koloidal dalam air dan membuih bila
dikocok. Saponin mampu menghancurkan butir darah merah melalui reaksi hemolisis dan
bersifat toksik bagi hewan berdarah dingin. Saponin steroid digunakan sebagai bahan baku
pada proses biosintesis obat kortikosteroid. Sedangkan saponin triterpenoid, senyawa ini
dapat digunakan sebagai antibiotik. (Anonim, 2009).

Data Keamanan
Nilai kisaran LD50 adalah 7.84989-20.50693 g/kgBB. Berdasarkan klasifikasi toksisitas
dan gejala klinis yang ditunjukkan, ekstrak etanol buah belimbing wuluh termasuk kategori
toksik ringan (slightlytoxic).

Data Manfaat
Belimbing wuluh memiliki berbagai macam manfaat dan sangat baik bagi kesehatan
dan kecantikan. Di antara manfaat tersebut ialah karena kandungan saponin, flavonoid dan
tanin pada belimbing wuluh sebagai antibiotik dan dapat membuat lisis pada sel bakteri,
belimbing wuluh dapat digunakan untuk mengatasi panu, jerawat dan dapat mengobati
sakit gigi.
Kandungan vitamin C nya yang tinggi dapat
membantu menjaga dan mempertahankan daya tahan
tubuh dan mengatasi sariawan.
Salah satu manfaat dari buah belimbing wuluh yaitu untuk mengobati jerawat dengan
cara buah belimbing wuluh dicuci hingga bersih, lalu ditumbuk sampai halus kemudian
mencampurkan air garam secukupnya lalu diremas-remas. Oleskan di bagian kulit yang
berjerawat dua kali sehari pada pagi dan malam hari sebelum tidur (Pratiwi, 2013).
Buah belimbing wuluh juga dapat mengobati batuk rejan, gusi berdarah, sariawan,
Sakit gigi berlubang, panu, tekanan darah tinggi, kelumpuhan, memperbaiki fungsi
pencernaan dan radang rectum (Iptek, 2013). Selain itu, meredakan nyeri (analgesic),
melancarkan keluarnya empedu, meluruhkan kencing (diuretic), antiradang.
Bunga dapat digunakan sebagai obat batuk, daun sebagai obat encok, penurun panas
dan obat gondok (Putra, 2013). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lathifah
(2008) bahwa golongan senyawa aktif dari ekstrak terbaik buah belimbing wuluh yang
berpotensi sebagai antibakteri adalah flavonoid dan triterpenoid. Hal ini ditunjukkan oleh
terbentuknya warna jingga (flavonoid) dan ungu-merah (triterpenoid) pada ekstrak etanol.
Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Santoso dkk,(2012) ekstrak buah
belimbing wuluh (Averrhoa belimbi L.) juga memberikan aktivitas antibakteri terhadap
bakteri Gram positif seperti Staphylococcus aureus, sehingga dapat diasumsikan bahwa
ekstrak buah belimbing wuluh (Averrhoa belimbiL.) juga dapat memberikan aktivitas yang
sama terhadap bakteri Gram positif penyebab jerawat yaitu Propionibacterium acnes.
Rasanya yang asam justru membuat belimbing wuluh memiliki peluang untuk
dikembangkan sebagai buah spesifik sekaligus herba. Selama ini rasa asam belimbing wuluh
sering dimanfaatkan sebagai penyedap masakan sayur asam, pindang ikan, dll. Sering juga
dibuat manisan.
Penurun tekanan darah: Cuci bersih 3 buah belimbing wuluh segar ukuran sedang
(sebesar ibu jari), lalu potong-potong. Rebus potongan belimbing dengan dua gelas air
bersih sampai mendidih. Setelah dingin saring dan minum. Agar tidak terlalu asam boleh
ditambah madu atau gula. Cara lainnya: Belimbing wuluh segar dijus, dan dapat dicampur
dengan buah lain seperti nanas atau melon.
Sariawan: Kunyah langsung beberapa buah belimbing wuluh, tetapi hati-hati jika anda
memiliki masalah di lambung. Sebaiknya konsumsi tidak lebih dari tiga biji. Dapat juga
minum jus belimbing dicampur jeruk.
Batuk: Rebus segenggam bunga belimbing wuluh, beberapa butir adas, gula
secukupnya ditambah satu cangkir air. Diamkan selama beberapa jam. Setelah dingin
disaring dengan kain dan dibagi untuk dua kali minum, pagi dan malam saat perut masih
kosong.
Obat jamur kulit (panu): Sepuluh buah belimbing wuluh dicuci lalu digiling halus.
Tambahkan sedikit kapur sirih, diremas sampai tercampur rata. Ramuan digunakan untuk
menggosok kulit berpanu, lakukan dua kali sehari.
Obat nyeri / pegal linu: Cuci dan giling hingga halus 1 ons daun belimbing wuluh, 10
biji cengkih, dan 15 biji lada. Tambahkan cuka secukupnya sampai adonan seperti bubur.
Oleskan pada bagian yang sakit.
Mengatasi diabetes: 6 buah beliming wuluh dilumatkan lalu direbus dengan segelas air
dengan sisa separuhnya. Saring dan minum 2x sehari. Zat asam yang terkandung dalam buah
ini sangat ampuh untuk membantu menghilangkan serta menekan diabetes pada tubuh.
Mengobati sakit gigi: Tumbuk belimbing wuluh dan letakkan pada gigi yang berlubang.
Air belimbing wuluh dapat dimanfaatkan sebagai alternatif untuk mengawetkan ikan dan
daging.

Indikasi
Belimbing wuluh
secara general dapat
disimpulak memiliki
berbagai indikasi terhadpat
beberapa penyakit. Seperti
antihipertensi, antidiabetik,
obat gondongan, anti
jerawat, anti rematik, obat
sariawan, gusi berdarah, analgesik seperti pada kasus sakit gigi, obat batuk, sumber anti
oksidan, anti jamur dan pegal linu.

Kontra Indikasi
Konsumsi belimbing wuluh dalam pemanfaatannya sebagai tambahan pada masakan
dan campuran obat tradisional jamu, harus tepat jumlah dan tidak boleh berlebihan.
Bagi penderita penyakit asam lambung kronis atau maag, tidak disarankan untuk
mengkonsumsi bahan ini atau bahkan mungkin tidak boleh sama sekali. Rasa asam dari buah
ini dapat meningkatkan eksresi asam lambung dan bisa saja menimbulkan luka pada
lambung yang akan memperparah penyakit maag pada penderita.
Selain penderita penyakit maag, orang dengan penyakit atau yang memiliki riwayat
tekanan darah rendah, tidak disarankan untuk mengkonsumsi belimbing wuluh. Hal ini
dikarenakan konsumsi belimbing wuluh dalam jumlah banyak dapat menurunkan tekanan
darah yang akibatnya bisa menimbulkan anemia.
Bagi ibu hamil dan menyusui sebaiknya tidak mengkonsumsi belimbing wuluh. Bagi
anak-anak disarankan tidak mengkonsumsi belimbing wuluh secara berlebihan. Karena
belimbing wuluh dapat meningkatkan SPGT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase). SPGT
yang tinggi dapat dijadikan sebagai indikator terhadap adanya penyakit pada hati (liver)
atau menyebabkan atau meningkatkan gangguan fungsi hati (liver).
Belimbing wuluh tidak dianjurkan bagi penderita penyakit ginjal. Kandungan asam
oksalat pada belimbing wuluh ini sangat berbahaya bagi penderita penyakit ginjal. Asam
oksalat dalam tubuh dapat meningkatkan resiko terbentuknya batu ginjal.

Efek Samping
Efek samping belimbing wuluh kebanyakan diperuntukan bagi para penderita
penyakit maag atau asam lambung. Hal ini disebabkan karena rasa asam belimbing wuluh
dapat memicu timbulnya kenaikan asam lambung sehingga membuat seseorang merasa
kurang nyaman. Oleh karena itu agar terhindar fari efek samping belimbing wuluh, dapat
dikonsultasikan dahulu kepada dokter untuk mengetahui boleh tidaknya mengkonsumsi
belimbing wuluh ini.
Bagi penderita penyakit maag atau kadar asam lambung yang tinggi, perlu waspada
dikarenakan bisa saja konsumsi belimbing wuluh dapat menyebabkan luka pada bagian
lambung akibat rasa asam yang terdapat dalam belimbing wuluh. Efek samping belimbing
wuluh dapat menimbulkan korosi pada lambung sehingga dapat menimbulkan luka di
dinding lambung bila dikonsumsi secara berlebihan.
Meskipun belimbing wuluh dapat dimanfaatkan sebagai obat jerawat, sebaiknya kenali
terlebih dahulu jenis kulit kita. Jika salah mengaplikasikan belimbing wuluh dalam bentuk
masker pada wajah, bisa menimbulkan efek samping iritasi. Hal ini akan memperparah
kondisi wajah yang berjerawat bahkan kulit akan terasa seperti terbakar dan perih.

Interaksi
Posologi

Anda mungkin juga menyukai