DISUSUN OLEH :
Dendy Kurniawan
2019/2020
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Ruang Lingkup Pembidangan Hukum Islam
B. Ciri-Ciri dan Tujuan Hukum Islam
C.
D.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian syariat bersifat luas ia mencakup seluruh tatanan nilai dan norma
dalam kehidupan Islam yang menyangkut keimanan atau akidah yang benar, amal
perbuatan manusia, maupun akhlak yang menggambarkan keseluruhan tatanan
norma ajaran Islam.
Penerapan dua kelompok besar hokum tersebut akan dicobaah ditelaah secara
kepustakaan pada berbagai pembidangan hukum Islam dengan rumusan maslah
sebagai berikut :
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Artinya:
Para ulama membagi ruang lingkup hukum Islam (fiqh) menjadi dua yaitu[3] :
2. Ahkam Al-Mu’amalat
a. Ahkam al-ahwal al-syahsiyat (hukum orang dan keluarga), yaitu hukum tentang
orang
1. Hukum formil
Yaitu hukum yang mengatur cara-cara menghukum seseorang yang melanggar
peraturan pidana. terdiri dari :
a. Publik
b. Hukum Privat
Jika dibandingkan hukum Islam bidang muamalah dengan hukum barat, yang
membedakan antara hukum privat (hukum perdata) dengan hukum publik, maka
sama halnya dengan hukum adat di tanah air kita, hukum Islam tidak membedakan
antara hukum perdata dan hukum public. Hal ini disebabkan karena menurut sistem
hukum Islam pada hukum public ada segi-segi perdatanya, maka dalam hukum Islam
tidak dibedakan kedua bidang hukum itu, yang disebutkan adalah bagian-bagiannya
saja seperti misalnya :
1. Munakahat
2. Wirasah
6. Syiar
7. Mukhsamat[5]
1. Kaidah ibadah dalam arti khusus atau yang disebut kaidah ibadah murni, mengatur
cara dan upacara hubungan langsung antara manusia dengan Tuhannya.
Berdasarkan ruang lingkup hukum Islam yang telah diuraikan dapat ditentukan
cirri-ciri hukum Islam sebagai berikut[6] :
1. Hukum Islam adalah bagian dan bersumber dari ajaran agama Islam
2. Hukum Islam mempunyai hubungan yang erat dan tidak dapat dicerai pisahkan
dengan iman dan kesusilaan atau akhlak Islam
3. Hukum Islam mempunyai istilah kunci, yaitu syariah dan fikih. Syariah
bersumber dari wahyu Allah dan sunnah Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi
Wasalam. dan fikih adalah hasil pemahaman manusia yang bersumber dari
nash-nash bersifat umum.
4. Hukum Islam terdiri atas dua bidang utama, yaitu hukum ibadah dan hukum
muamalah dalam arti yang luas. Hukum ibadah bersifat tertutup karena telah
sempurna karena telah sempurna dan muamalah dalam arti yang luas bersifat
terbuka untuk dikembangkan oleh manusia yang memenuhi syarat untuk itu
dari masa ke masa.
5. Hukum Islam mempunyai struktur yang berlapis-lapis seperti yang akan diuraikan
dalam bentuk bagan tangga bertingkat. Dalil al-Qur’an yang menjadi hukum dasar
dan mendasari sunnah Nabi Muhammad saw. dan lapisan-lapisan seterusnya ke
bawah.
a. Hukum taklifi atau hukum taklif yaitu, al-ahkam al-khamsah yang terdiri
atas lima kaidah jenis hukum lima penggolongan hukum, yaitu jaiz, sunnat,
makruh, wajib, dan haram.
Adapun tujuan hukum Islam bila ditinjau dari dua segi yakni segi pembuat
hukum Islam yaitu Allah dan Rasul-Nya, dan segi manusia yang menjadi pelaku dan
pelaksana hukum Islam itu. Jika dilihat dari segi pertama yaitu pembuat hukum Islam
maka tujuan hukum Islam itu adalah :
1. Untuk memenuhi keperluan hidup manusia yang bersifat primer, sekunder dan
tertier, yang dalam kepustakaan hukum Islam masing-masing disebut dengan
istilah daruriyyat, hajiyyat, dan tahsiniyyat.
3. Jtihad
Menurut arti bahasa Ijtihad berarti : memeras pikiran/berusaha dengan giat
dan sungguh-sungguh, mencurahkan tenaga maksimal atau berusaha dengan giat dan
sungguh-sungguh.
4. Hukum Taklifi
Hukum taklifi ialah hukum yang menghendaki dilakukannya suatu pekerjaan
oleh mukallaf (orang dewasa dan berakal sehat), atau melarang mengerjakannya, atau
melakukan pilihan antara melakukan dan meninggalkannya. Para ulama ilmu fiqh
membedakan hukum taklifi ke dalam lima macam, yaitu Wajib, Haram, Sunat,
Makruh dan Mubah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Kaidah ibadah dalam arti khusus atau yang disebut kaidah ibadah murni,
mengatur cara dan upacara hubungan langsung antara manusia dengan
Tuhannya.
2. Ciri-ciri hukum Islam tidak lepas dari sumber hukum yaitu al-Qur’an dan
mempunyai istilah kunci yaitu syari’ah dan fikih. Dan tujuan hukum Islam
secara umum adalah tercapainya keridhaan Allah dalam kehidupan manusia
didunia dan di akhirat
B. Saran
1. Setelah membaca dan memahami makalah ini,diharapkan kepada pembaca
mampu mengaplikasikan hukum Islam dalam aktifitas keseharian sesuai dengan
ketentuan sehingga mampu meraih ridha Allah swt.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zainnudin, Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum di Indonesia, Cet II; Jakarta:
Sinar Grafika, 2008.
Daud Ali, Muhammad, Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam
di Indonesia, Cet VI; Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1998.
Yunus, Mahmud, Kamus Arab-Indonesia, Cet XIV; Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wa
Dzurriyah, 2010.
http://bahankuliyahhukum.blogspot.com/2014/04/hukum-islam.html
[1]H. Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Cet XIV; Jakarta: PT. Mahmud
Yunus Wa Dzurriyah, 2010. h. 107
[2]Zainnudin Ali, Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum di Indonesia, Cet II; Jakarta:
Sinar Grafika, 2008 h. 1
[4]H. Suparman Usman, Hukum Islam, Asas-Asas dan Pengantar Studi Hukum
Islam dalam Tata Hukum Indonesia, Cet I; Jakarta : Gaya Media Pratama, 2001 h. 24-
25
[5]H. Muhammad Daud Ali, Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum
Islam di Indonesia, Cet VI; Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1998 h.50
[6]Zainnudin Ali, Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum di Indonesia, Cet II; Jakarta:
Sinar Grafika, 2008 h. 8