Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri,
termasuk manusia. Misalnya, agar dapat bertahan hidup manusia perlu makan.
Makanan manusia berasal dari tumbuhan dan hewan. Sementara itu hewan
peliharaan dan tumbuhan tidak dapat hidup dengan baik tanpa bantuan manusia.
Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dapat digambarkan
sebagai berikut: Individu – populasi – komunitas – ekosistem – biosfer.
Komunitas adalah kehidupan bersama antara makhluk hidup yang terdiri
dari beberapa populasi yang hidup bersama di suatu tempat. Suatu komunitas
terikat sebagai suatu unit oleh saling ketergantungan anggota-anggotanya.  Para
ahli ekologi menyebut kelompok organism tertentu dalam suatu habitat juga
sebagai komunitas, misalnya komunitas burung di Pulau Burung, komunitas
tumbuhan di Tangkuban Perahu.
Komunitas tersusun dari dua atau lebih populasi.
Komunitas dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
Komunitas akuatik yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di perairan,
seperti parit, kolam, sungai, danau, dan laut.

Komunitas terestrial (komunitas darat) yaitu kelompok makhluk hidup yang


hidup di daratan seperti di hutan, gunung, padang rumput, padang pasir, dan
padang es.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah komunitas lentik (danau dan kolam)?
2. Bagaimanakah komunitas lotik (sungai /aliran)?
3. Apa yang dimaksud dengan komunitas wetland dan eustaria?
4. Bagaimanakah komunitas perairan laut?
5. Apa yang dimaksud dengan, dan apa saja organisme penyusun komunitas
perairan?
6. Apa yang dimaksud dengan lingkungan darat?
7. Apa yang dimaksud dengan struktur umum dari komunitas darat?
8. Apa yang dimaksud dengan bioma, dan daerah biogeografi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui komunitas lentik (danau dan kolam)
2. Untuk mengetahui komunitas lotik (sungai/aliran)

1
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan komunitas wetland dan
estuaria
4. Untuk mengetahui komunitas perairan laut
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan organisme penyusun
komunitas perairan
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan lingkungan darat
7. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan struktur umum dari
komunitas darat
8. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bioma, dan daerah
biogeografi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komunitas Lentik
1. Danau
Hutchinson dalam monografinya Treatise on Limnogy (1957) membuat
catatan “Danau tampaknya, dalam skala tahun atau rentangan kehidupan manusia,
adalah pemandangan yang permanen, tetapi danau adalah bentuk geologi
sementara, biasanya terbentuk karena bencana alam, menjadi “dewasa” dan
“mati” dengan tenang dan perlahan-lahan. Danau yang berasal dari bencana alam,
dalam zaman es atau periode aktivitas tektonik dan vulkanik yang intensif,
mencerminkan distribusi yang terlokasi pada lembah diatas massa tanah di
daratan, untuk peristiwa itu bagaimanapun hebatnya, yang telah menghasilkan
lembah-lembah tidak pernah terjadi di daratan secara simultan atau sama. Oleh
karena itu danau cenderung untuk berkelompok pada “wilayah danau”. Dapat
ditambahkan bahwa manusia demam membangun danau (biasanya disebut
penggenangan) di seluruh dunia, termasuk di daerah di mana tidak ada danau.
Karena bukan berasal dari bencana alam, danau buatan mungkin hanya peralihan
secara geologis.
2. Kolam
Kolam adalah daerah perairan yang kecil di mana zona litorialnya relative
lebih besar dan daerah limnetik serta profundal kecil atau tidak ada. Stratifikasi
tidak terlalu penting. Kolam dapat dijumpai dikebanyakan daerah dengan curah
hujan yang cukup. Kolam-kolam terus menerus terbentuk, contohnya, bila aliran
air berpindah, meninggalkan bekas aliran terisolasi sebagai perairan yang
tergenang. Karena tertimbunnya bahan organic dan banjir secara periodic, kolam-
kolam ini mungkin amat produktif dengan bukti banyaknya nelayan yang tertarik.
Kolam alami jumlahnya banyak di daerah kapur bila terjadi depresi atau
“penurunan” karena cairan dari strata di bawahnya.
Kolam sementara yaitu kolam yang kering untuk beberapa waktu dalam
kurun waktu setahun, terutama untuk mendukung komunitas yang unik.
Organisme di dalam kolam seperti ini harus dapat bertahan pada stadium dorman
selama periode kering atau dapat bergerak ke dalam dan ke luar kolam, seperti
amfibi dan serangga air dewasa. Berikut beberapa binatang kolam temporer.
Udang-udangan (Eubranchiopoda) terutama menonjol karena dapat beradaptasi
dengan baik dan amat terbatas penyebarannya pada kolam sementara.
Telurnyadapat bertahan hidup dalam tanah yang kering untuk beberapa bulan, di
mana perkembangan dan reprodukis terjadi untuk periode yang pendek pada akhir

3
musim dingin. Seperti habitat marginal lain, kolam temporer adalah tempat yang
sesuai untuk organisme yang beradaptasi untuk itu, karena kompetisi interspesifik
dan predasi berkurang. Walaupun begitusebuah kolam temporer mengandung air
hanya untuk beberapa minggu, perubahan musiman tertentu dari organisme
variasi organisme yang cukup besar memungkinkan menggunakan habitat yang
cukup secara fisik amat terbatas.
Kolam dapat terjadi karena pembendungan atau penggalian oleh manusia,
atau oleh binatang seperti “beaver” adalah salah satu yang paling banyak. Saat ini
banyak sekali “kolam pertanian” dibangun. Dimana air dialirkan ke sekeliling
kolam, atau kolam tu dibangun di suatu cekungan tanpa aliran air permanen,
untuk menjaga kehilangan bahan makanan dan peumpuran cekungan tadi. Air
yang mengalir melalui kolam seperti ini relative sedikit dan kadang-kadang
dipupuk, ikan-ikan yang dipelihara di situ dan tanaman berakar dikelola dengan
baik. Kolam “beaver” adalah unsur yang amat berguna dari daerah alami karena
kolam ini dapat belaku sebagai cadangan air, penghambat kebakaran dan menjadi
habitat untuk binatan berbulu dan ikan.
B. Komunitas Lotik
1. Aliran air/sungai
Perairan mengalir didefinisikan sebagai perairan terbuka yang dicirikan
adanya arus dan perbedaan gradient lingkungan (elevasi) dimana di dalamnya
terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik. Arus menjadi faktor
pembatas utama pada habitat air mengalir. Pada ekosistem ini, dasar perairan
merupakan hal yang penting sekaligus menentukan sifat komunitas serta
kerapatan populasi dari komunitas. Dasar perairan yang keras terutama yang
terdiri dari batu merupakan habitat yang baik bagi organisme untuk menempel
atau melekat. Dengan demikian, komposisi jenis dari komunitas habitat air
mengalir akan berbeda sekali jika dibandingkan dengan komunitas habitat air
tergenang seperti danau atau kolam.
Pada umumnya invetebrata bentik (organisme yang hidup di dasar perairan)
mempunyai kerapatan yang paling tinggi pada komunitas air mengalir, sedangkan
nekton dan organisme penggali dalam air akan lebih banyak dijumpai pada habitat
perairan tergenang. Plankton dijumpai dalam jumlah yang relatif sedikit pada
habitat ini karena oranisme ini pada dasarnya tidak tahan terhadap arus.
Keberadaan plankton masih ditemukan pada aliran air yang kecil atau pada bagian
air yang bergerak perlahan dan plankton dapat berkembangbiak serta menyatu
sebagai bagian dari komunitas.
Organisme-organisme pada komunitas habitat air mengalir dapat
dikelompokkan menjadi tujuh, yaitu:

4
a. Melekat permanen pada substrat yang kokoh seperti batu, batang kayu, dan
lain sebagainya. Pada kelompok ini yang berperan sebagai produsen utama
adalah:
1) Ganggang hijau yang melekat dan mempunyai serabut yang panjang seperti
misalnya cladophora.
2) Diatom yang tertutup keras dan menutupi berbagai permukaan substrat.
3) Lumut air dari marga Fontinalis dan beberapa marga lain yang menutupi
batu.

b. Kaitan atau penghisap


Sebagian besar organisme yang hidup pada habitat dasar air mengalir mempunyai
kaitan atau penghisap yang memungkinkan mereka berpegang pada permukaan
halus.
c. Permukaan bawah yang lengket
Organisme ini dapat menempelkan tubuhnya pada suatu substrat kerena
permukaan bagian bawah kelompok organisme ini yang lengket. Contoh dari
kelompok ini adalah siput, cacing pipih, dan lain sebagainya.
d. Badan yang stream line
Hampir seluruh organisme yang hidup pada habitat air mengalir dari larva
serangga sampai dengan ikan mempunyai bentuk yang stream line. Bentuk badan
seperti ini akan mengakibtkan tekanan minimum dari arus air yang melewatinya.
e. Badan yang pipih
Pada habitat air mengalir dijumpai pula oranisme-organisme yang bentuk
badannya pipih, sehingga memungkinkan kelompok ini berlindung di bawah atau
di celah-celah batu.
f. Rheotaxis positif (organisme yang mampu melakukan pengaturan terhadap
arus)
Kelompok ini pada dasarnya adalah organisme yang mampu berenang melawan
arus. Kemampuan ini adalah pola tingkah laku yang diturunkan. Rheotaxis positif
dapat disebut juga sebagai kemampuan adaptasi morfologi.
g. Thigmotaksis positif
Merupakan kelompok pada habitat air mengalir yang mempunyai pola tingkah
laku yang diturunkan untuk melekat di dekat permukaan atau menjaga diri agar
tetap dekat dengan permukaan.

5
C. Komunitas wetland dan Estuaria
1. Komunitas wetland
Lahan basah atau wetland adalah wilayah-wilayah di mana tanahnya jenuh
dengan air, baik bersifat permanen (menetap) atau musiman. Wilayah-wilayah itu
sebagian atau seluruhnya kadang-kadang tergenangi oleh lapisan air yang
dangkal. Digolongkan ke dalam lahan basah ini, di antaranya, adalah rawa-
rawa (termasuk rawa bakau), paya, dan gambut. Air yang menggenangi lahan
basah dapat tergolong ke dalam air tawar, payau atau asin.
Lahan basah merupakan wilayah yang memiliki tingkat keanekaragaman
hayati yang tinggi dibandingkan dengan kebanyakan ekosistem. Di atas lahan
basah tumbuh berbagai macam tipe vegetasi (masyarakat tetumbuhan),
seperti hutan rawa air tawar, hutan rawa gambut, hutan bakau, paya rumput dan
lain-lain. Margasatwa penghuni lahan basah juga tidak kalah beragamnya, mulai
dari yang khas lahan basah seperti buaya, kura-kura, biawak, ular, aneka
jenis kodok, dan berbagai macam ikan, hingga ke ratusan
jenis burung dan mamalia.
Pada sisi yang lain, banyak kawasan lahan basah yang merupakan lahan
yang subur, sehingga kerap dibuka, dikeringkan dan dikonversi menjadi lahan-
lahan pertanian. Baik sebagai lahan persawahan, lokasi pertambakan, maupun
di Indonesia sebagai wilayah transmigrasi. Lahan basah juga kerap dideskripsi
sebagai ekoton, yakni wilayah peralihan antara daratan dan perairan.
2. Komunitas Estuaria
Estuari adalah bagian dari lingkungan perairan yang merupakan
pencampuran antara air luat dan air tawar yang berasal dari sungai, sumber air
tawar lainnya (saluran air tawar dan genangan air tawar) dengan adanya proses
pencampuran maka wilayah estuaria sangat dipengaruhi oleh kadar salinitas.
Ekosistem estuary merupakan bagian dari ekosistem air laut yang terdapat
dalam zona litoral (kelompok ekosistem pantai). Estuaria merupakan tempat
pertemuan air tawar dan air asin. Estuaria adalah suatu perairan semi tertutup yang
terdapat di hilir sungai dan masih berhubungan dengan laut, sehingga
memungkinkan terjadinya percampuran air laut dan air tawar dari sungai atau
drainase yang berasal dari muara sungai, teluk, rawa pasang surut.
Ekosistem estuaria terdapat pada wilayah pertemuan antara sungai dan laut.
Tempat ini berperan sebagai daerah peralihan antara kedua ekosistem akuatik.
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering
dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Salinitas air
berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga
dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut airnya. Nutrien dari sungai
memperkaya daerah estuari. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara

6
lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara
lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata
laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi
untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan
bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air.
Bentuk estuaria bervariasi dan sangat bergantung pada besar kecilnya air
sungai, kisaran pasang surut, dan bentuk garis pantai. Kebanyakan estuaria
didominasi subtrat lumpur yang berasal dari endapan yang dibawa oleh air tawar
maupun air laut. Karena partikel yang mengendap kebanyakan bersifat organik,
subtrat dasar estuaria biasanya kaya akan bahan organik. Bahan organic ini
menjadi cadangan makanan utama bagi organisme estuaria. Dengan kondisi
lingkungan fisik yang bervariasi dan merupakan daerah peralihan antara darat dan
laut, estuari mempunyai pola pencampuran air laut dan air tawar yang tersendiri.
Menurut (Kasim, 2005), pola pencampuran sangat dipengaruhi oleh sirkulasi air,
topografi, kedalaman dan pola pasang surut karena dorongan dan volume air akan
sangat berbeda khususnya yang bersumber dari air sungai.
D. Komunitas perairan laut
Beberapa kelompok oganisme penting dan lebih dikenal yang membentuk
komunitas laut;
1. Komponen Abiotik
a. Air
Air tentu menjadi faktor utama terbentuknya ekosistem ini. Air merupakan
komponen utama dari laut (96%) sementara sisanya ialah garam mineral.

b. Suhu
Perbedaan yang mencolok antara ekosisten di daratan dan lautan ialah suhu.
Komponen abiotik ini tidak merata di wilayah perairan laut. Hal ini
dipengaruhi oleh perbedaan yang mencolok pada kedalaman laut.dengan
demikian, dalam laut akan memiliki suhu yang berbeda – beda untuk ukuran
kedalaman.

c. Cahaya
Matahari merupakan satu – satunya sumber cahaya bagi kehidupan di laut.
Namun sinar matahari tidak dapat menembus secara keseluruhan pada
kedalaman laut tertentu. Dengan demikian, maka wilayah laut yang paling
dalam akan tidak mendapatkan cahaya matahari sedikitpun. Sehingga faktor
ii juga menyebabkan penyebaran autotrof terdapat paling banyak pada
bagian permukaan laut. Selain itu, cahaya menentukan suhu pada wilayah
lautan.

7
d. Kadar garam / mineral
Kandungan mineral di laut lebih tinggi dibandingkan air tawar. Laut
memiliki kekayaan mineral yang sangat penting bagi kehidupan organisme.
Garam dapur (nacl) adalah salah satu mineral yang terdapat dilaut. Kadar
garam yang tinggi menyebabkan kadar larutan laut tentu akan
mempengaruhi kehidupan organisme yang ada di dalamnya. Tingkat
dehidrasi yang tinggi diakibatkan tingginya kadar garam pada air, maka ikan
– ikan laut mengadakan adaptasi dengan banyak minum dan sedikut
mengeluarkan urin. Kelebihan – kelebihan garam yang ada di dalam air
akan banyak dibuang melewati insang secara difusi atau melalui urine.

e. Kadar oksigen
Berbeda dengan hidup di daratan dimana oksigen dapat terdapat bebas,
oksigen di perairan terdapat dalam bentuk terlarut bersama partikel air.
Dengan demikian ii akan mempengaruh sistem pernapasan pada hewan –
hewan yang hidup di dalamnya. Umunya hewan – hewan yang hidup di
dalam air ialah hewan yang memiliki kemampuan untuk menangkap
oksigen yang terlarut dalam air melalui difusi melewati kulit atau melewati
insang. Hewan – hewan yang bernapas menggunakan paru –paru umumnya
tidak dapat bertahan lama hidup di dalam air laut. Hal ini di dasarkan pada
struktur paru –paru yangtidak mampu mengikat oksigen terlarut. Kelompok
mamalia laut seperti lumba-lumba akan secara berkala muncul ke
permukaan untuk mendapatkan oksigen. Sementara penyu mampu mengikat
oksigen melalui kloaka ketika ia di dalam laut.

f. Kedalaman
Dasar laut merupakan daratan yang terendam laut. Kedalaman laut
ditentukan atas dasar laut yang ditemukan. Kedalaman inimembentuk zonasi
yang membedakan laut pada tiap – tiap kedalamannya:
o Zona litoral, wilayah laut yang berbatasan dengan daratan. Pada zona ini
dapat dicakup oleh cahaya dan cahaya sampai ke dasarnya. Sehingga
mempengaruhi juga organisme yang terdapat di zona ini yaitu sebagian
besar fitoplankton dan zooplankton.
o Zona neritik yaitu wilayah laut dengan kedalaman sampai 200m.
Wilayah neritik memiliki kondisi yang hampir sama dengan zona litoral.
Daerah ini masih dapat ditembus oleh cahaya matahari sehingga
memiliki suhu yang hangat. Komponen biotik pada zona ini cukup
beragam mulai dari produsen, dan konsumen. Adapun kelompok
dekomposer ditemukan di dasar perairan atau di permukaan air.
o Zona batial adalah wilayah laut dengan kedalaman antara 200m sampai
2000m. Pada zona ini memiliki suhu dan cahaya yang berbeda-beda, hal

8
inikarena cahaya matahari yak mampu menembus sampai ke dasar
perairan. Sehingga zona ini memliki suhu yang beragam (termoklin).
o Zona abisal yaitu wilayah laut dalam dengan kedalaman lebih dari dari
2000m. Tak ada cahaya yang masuk sehingga suhu pada zona ini sangat
dingin. Kebanyakn dihuni oleh hewan – hewan predator seperti hiu.
Rantai makanan yang terbentuk pada zona ini ialah rantai makanan
detritus.

2. Komponen Biotik
a. Produsen
Kelompok produsen yang menjadi awal rantai makanan di laut ialah
kelompok alga uiseluler ataupun multiseluler. Aktivitas produsen di laut
sama seperti produsen di daratan yakni menghasilkan senyawa organik
(glukosa) dan oksigen dari reaksi fotosintesis.

b. Konsumen
Adapun kelompok konsumen yang ditemukan pada ekosistem laut sangat
beragam. Mulai dari hewan invertebrata sampai ke hewan vertebrata. Laut
memiliki kekayaan hayati yang tinggi. Dibanding di daratan, jumlah
organisme yang hidup di laut lebih banyak dan beragam.

c. Dekomposer
Dekomposer yang ditemukan di laut ialah kelompok bakteri dan juga
protista mirip jamur (oomycota dan mycota). Dekomposer sangat penting
bagi kehidupan di laut, selain menguraikan bangkai organisme yang mati,
dekomposer merupakan mata kunci pada rantai makanan detritur yang
terbentuk di lautan dalam (di dalam laut dalam tidak terdapat produsen).

E. Organisme penyusun komunitas perairan


1. Bentos
Bentos merupakan hewan dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di atas atau di
bawah dasar laut atau pada wilayah yang disebut zona bentik (benthic zone)
maupun dasar daerah tepian. Bentos berbeda dengan plankton yang hidup
mengambang bebas di air. Organisme ini mengkonsumsi bangkai hewan yang
tenggelam ke dasar laut, mengeluarkannya sebagai kotoran, yang kemudian larut
menjadi nutrisi yang akan dibawa kembali ke permukaan dan dipergunakan oleh
organisme lain. Dengan cara ini, karbon tidak hanya tinggal di dasar laut,
melainkan dikembalikan ke dalam siklus kehidupan. Tanpa benthos, selama jutaan
tahun semua karbon akan tetap tinggal di dasar laut dan tidak bisa dimanfaatkan
oleh organisme hidup lain.

9
Beberapa hewan jenis benthos adalah cacing laut (terutama Annelida
polychaeta), lamun (sejenis tanaman
berbunga), kerang, tiram, teripang (sejenis echinoderma), bintang
ular, anemon laut, bintang laut, berbagai moluska, serta berbagai krustasea. Selain
bentos makroskopik, terdapat pula bentos mikroskopis yang juga melimpah,
seperti beruang air (tardigrade), nematoda (hewan multiseluler yang paling
berlimpah di bumi), krustasea kecil
seperti copepoda, foraminifera (protista umum), diatom, serta berbagai
macam amoeba, ciliata, dan flagelata. Karena cahaya matahari cenderung tidak
sampai di dasar laut, dan hampir tidak terdapat cahaya pada kedalaman lebih dari
200 m, makanan utama bentos berasal dari hewan dan tumbuhan mati yang jatuh
dari atas, alih-alih melakukan fotosintesis aktif.
Beberapa bentos mampu hidup di dekat pantai, bahkan di daerah pasang
surut, di mana mereka dapat bertahan hidup di luar air selama berjam-jam berkat
adaptasi khusus. Lainnya, seperti teripang, mampu hidup di kedalaman laut dan di
bagian tergelap lautan. Bentos laut dalam termasuk dalam organisme luar biasa,
seperti anemon laut raksasa yang berukuran hingga 2 m, dan isopoda raksasa yang
berukuran sebesar kucing.

2. Nekton

Nekton adalah kelompok organisme yang tinggal di dalam kolom air, baik


di perairan tawar maupun laut. Kata “nekton" diberikan oleh Ernst Haeckel tahun
1890 yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'berenang'. Laut menyimpan
begitu banyak sumber daya yang bisa dimanfaatkan lebih lanjut hingga menjadi
nilai tambah bagi kehidupan kita. Termasuk hewan-hewan perenang di laut yang
sudah lama menjadi perhatian manusia karena nilai ekonominya. Selain itu juga
hewan – hewan di laut umumnya kayak akan zat – zat yang baik untuk kesehatan,
seperti protein, kalsium, dan berbagai macam mineral lainnya. Kelompok hewan
perenang ini kurang beraneka-ragam dibandingkan dengan dua kelompok hewan
lainnya, yakni plankton dan bentos.

Nekton adalah hewan-hewan laut yang dapat bergerak sendiri ke sana ke


mari seperti ikan bertulang rawan, ikan bertulang sejati, penyu, ular laut,
dan mamalia laut yang kesemuannya termasuk Vertebrata. Sotong dan cumi-cumi
yang termasuk Mollusca juga termasuk nekton. Tidak ada tumbuh-tumbuhan yang
mampu berenang, jadi tidak ada tumbuhan yang tergolong ke dalam kelompok
nekton. Berbeda dengan plankton, nekton terdiri dari organisme yang mempunyai
kemampuan untuk bergerak sehingga mereka tidak bergantung pada arus laut
yang kuat atau gerakan air yang disebabkan oleh angin. Mereka dapat bergerak di
dalam air menurut kemauannya sendiri. Salah satu karateristik nekton adalah
kemampuannya bergerak dengan cepat atau capability of fast motion. Nekton

10
mempunyai panjang dari beberapa centimeters sampai 30 meter. Jadi dapat
disimpulkan bahwa Nekton adalah hewan-hewan laut yang tidak bergantung pada
arus laut atau gerakan angin sehingga dapat bergerak sendiri ke sana ke mari
secara bebas seperti ikan-ikan laut, reptil laut, mamalia laut, cumi-cumi dan lain-
lain. Nekton umumnya memakan plankton. Nekton merupakan organisme laut
yang sangat bermanfaat bagi manusia terutama untuk perbaikan gizi dan
peningkatan ekonomi. Tumpukan bangkai nekton merupakan bahan dasar bagi
terbentuknya mineral laut seperti gas dan minyak bumi setelah mengalami proses
panjang dalam jangka waktu ribuan bahkan jutaan tahun.

3. Neuston
Neuston adalah istilah untuk organisme yang mengapung di atas air
(epineuston) atau tinggal tepat di bawah permukaan (hyponeuston). Neuston
terkadang hanya mengandalkan tegangan permukaan air untuk mempertahankan
posisinya mengapung di atas permukaan air. Neustonsterdiri daribeberapa spesies
ikan yang senang hidup di atas permukaan airseperti ikan terbang. Contoh lain
neuston adalah, kumbang, protozoa, bakteri, laba-laba, serangga air dan Physalie
“man o’war” (jelly fish).
4. Plankton
Plankton didefinisikan sebagai organisme renik yang bergerak mengikuti
arus apapun yang hidup dalam zona pelagik (bagian atas) samudera, laut, dan
badan air tawar. Secara luas plankton dianggap sebagai salah satu organisme
terpenting di dunia, karena menjadi bekal makanan untuk kehidupan akuatik.
Bagi kebanyakan makhluk laut, plankton adalah makanan utama mereka.
Plankton terdiri atas sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut. Ukurannya kecil saja.
Walaupun termasuk makhluk hidup, plankton tidak mempunyai kekuatan untuk
melawan arus, air pasang atau angin yang menghanyutkannya.
Plankton hidup di pesisir pantai di mana ia mendapat bekal garam mineral
dan cahaya matahari yang mencukupi. Ini penting untuk memungkinkannya terus
hidup. Mengingat plankton menjadi makanan ikan, tidak mengherankan bila ikan
banyak terdapat di pesisir pantai. Itulah sebabnya kegiatan menangkap ikan aktif
dijalankan di kawasan itu.
Selain sisa-sisa hewan, plankton juga tercipta dari tumbuhan. Jika dilihat
menggunakan mikroskop, unsur tumbuhan alga dapat dilihat pada plankton.
Beberapa makhluk laut yang memakan plankton adalah seperti batu
karang, kerang, dan ikan paus.
a. Phytoplankton (tumbuhan)
Mendapat makanan dari difusi air dan beberapa mampu berfotosintesis,
berperan sebagai produser primer dalam perairan. Cyanophyta, Chlorophyta

11
dan Euglena adalah jenis fitoplankton yang melimpah di perairan tawar,
sedangkan dinoflagellata dan pyrrophyta banyak terdapat di perairan laut.
Peran phytoplankton dalam perairan berperan sebagai:
o pakan alami hewan budidaya perairan
o untuk mengetahui iklim pada periode geologi yang berbeda dalam
penentuan palaentologi (fosil) seperti cocolithopora dan diatom yang
memiliki kulit (skeleton) yang mampu berperan mengidentifikasi daerah
alami laut.
o ciri spesifik spesies yang melimpah pada suatu daerah terentu digunakan
sebagai indikator kesuburan perairan daerah tropis dan subtropics.
o indikator pencemaran sekunder, sebagai deteksi keberadaan zooplankton
yang mengkonsumsinya.
o pada perairan laut 100% fitoplankton dimakan oleh zooplankton, sedangkan
di perairan laut hanya 10 % fitoplankton yang dimakan oleh zooplankton.
b. Zooplankton (hewan)
Mampu bergerak secara horizontal dan vertical namun lemah, didominasi oleh
crustacean dan cladosera. Zooplankton dapat juga digunakan sebagai indicator
pencemaran. Zooplankton dibedakan menjadi 2 kelompok berdasarkan fase
hidupnya yaitu:
o Holoplankton, organisme yang seluruh fase hidupnya memiliki sifat
planktonik (contoh: Diatom, Dinoflagellata, Copepode)
o Meroplankton, organisme yang sebagian dari fase hidupnya bersifat
planktonik sebelum berkembang menjadi nekton atau benthos (contoh: larva
teripang, larva bintang laut, larva cacing laut)
Plankton dalam perairan berperan sebagai :
o Penyedia makanan pemula bagi seluruh konsumen: zooplankton & anak
ikan
o Sumber oksigen terlarut (fotosintesis)
o Fondasi dari siklus makanan di perairan
o Indikasi pencemaran suatu perairan
5. Perifiton

Perifiton (Inggris: Periphyton) adalah kumpulan jasad renik hewan maupun


tumbuh-tumbuhan (kumpulan ganggang cyanobacteria dan mikroinvertebrata)
yang hidup menetap di sekitar epifiton dalam perairan tawar. Sebagian besar
perifiton berupa Amoeba, cacing Rotaroria dan udang renik. Jasad renik tersebut
melekat pada permukaan yang terendam di dalam air. Perifiton berfungsi sebagai
sumber makanan penting bagi konsumen kecil, seperti invertebrata dan
beberapa ikan. Perifiton juga dapat menstabilkan polusi yang terjadi di
air. Perifiton menjadi indikator penting dalam memonitor kualitas air (indikator

12
perubahan kondisi) karena bisa dengan cepat merespons
perubahan lingkungan yang terjadi.

F. Lingkungan Darat
Kita sekarang datang di darat, yang umumnya diakui paling beraneka
ragam, dalam segi waktu dan geografis, dari ketiga lingkungan utama. Karena
struktur biologi yang sangat jelas dan pasti, pengkajian-pengkajian ekologi pada
lingkungan darat cenderung untuk menegaskan asas-asas organisasi populasi dan
komunitas dan proses-proses perkembangan otogenik (yakni, suksesi ekologi).
Berikut merupakan sifat khas dari lingkungan darat;
1. Uap air sendiri menjadi pembatas utaa di darat. Organisme-organisme darat
secara ajeg diharapkan pada masalah dehidrasi. Transpirasi, atau penguapan
air dari permukaan tumbuhan, adalah proses penghamburan energi yang
unik untuk lingkungan darat.
2. Variasi-variasi dan ekstrim-ekstrim temperature sangat menonjol di udara
daripada dalam media air.
3. Pada sisi lain, peredaran udara yang cepat kes seluruh bumi berakhir dengan
campuran dan kadar yang sangat mantap dari oksigen dan dioksida arang
(paling tidak sampai manusia masuk hitungan)
4. Meskipun tanah menyumbangkan dukungan kuat, udara tidak. Kerangka
yang kuat telah terlibat dalam tumbuh-tumbuhan dan binatang darat, dan
juga cara-cara khusus dari pergerakan telah terlibat pada binatang.
5. Darat, tidak seperti laut, tidak berkesinambungan, ada barier-barier geografi
penting bagi gerakan bebas.
6. Tanah, bukan udara, adalah sumber dari hara-hara yang sangat bervariasi
(nitrat, fosfat, dan seterusnya), dia adlaah subsistem ekologi yang sangat
dikembangkan.
Ringkasnya kita dapat memikirkan iklim (temperature, kelembaban, sinar,
dan sebagainya) dan substrat (fisiografi, tanah, dan lain-lain) sebagai dua
kelompok faktor yang menentukan sifat dari ekosistem dan komunitas darat.
Namun, lingkungan darat rentan akan pencemaran. Hal ini sangat jelas,
dikarenakan banyak tingkah laku manusia yang kurang sadar dalam menjaga dan
menyeimbangkan kebersihan lingkungan sekitarnya.

13
G. Struktur umum dari komunitas darat
Klasifikasi dari niche – niche pakan utama, yakni seri-seri autotroph-
heterotrof, sangat dapat cocok untuk darat.
1. Autotrof
Ciri-ciri yang menonjol dari komunitas darat, tentu adanya dan biasanya
dominasi dari tumbuh-tumbuhan hijau berakar besar dan tidak hanya merupakan
pembuat pakan melainkan menyediakan juga penaungan untuk organisme lain
serta memainkan peranan penting dalam mempertahankan dan mengubah
permukan bumi. Meskipun ada ganggang tanah yang penting, tak ada lagi darat
untuk membandingkan fitoplankton dari lingkungan perairan. Tidak sperti
sebanyak yang akhir, yang memerlukan vitamin atau hara organik lain, produsen
dasar dari darat adalah autotrof keras, atau obligat yang hanya memerlukan sinar
dan hara mineral.
Sekalipun demikian, tumbuh-tumbuhan darat, dapat tergantung dalam cara
lain pada mikroorganisme untuk makanan mereka, seperti yang kita lihat dalam
contoh dari mikorisa simbiotik, vegetasi yang merupakan istilah yang digunakan
untuk semua tumbh-tumbuhan dari suatu daerah, adalah ciri sedemikian khas
hingga kita umumnya mengklasifikasi dan menamai komunitas darat pada dasar
dari padanya ketimbang pada dasar lingkungan fisiknya seperti yang sering
memudahkan dalam keadaan perairan.
Banyak sekali bentuk hidup yang ditunjukkan yang menyesuaikan tumbuh-
tumbuhan darat terhadap hampir setiap keadaan yang mungkin. Istilah itu
tentunya digunakan secara luas dan dan menjadi dasar yang luas untuk pengenalan
komunitas darat yang utama.
Keenam kategori primer adalah sebagai berikut:
1. Epiphyta, tumbuhan udara, tidak ada akar dalam tanah.
2. Phanerophyta, tumbuhan udara: kuncup pembaharu terbuka pada tunas
tegak. Lima subgroup meliputi pohon, semak, batang sukulen, batang
terna dan liana (tumbuhan memanjat).
3. Chamaephyta, tumbuhan permukaan, kuncup pembaharu pada permukaan
tanah.
4. Hemi-cryttuphyta, tumbuhan tussok : kuncup berada dalam atau sedikit di
bawah permukaan tanah.
5. Cryptophyta atau geophyta, tumbuhan buni, kuncup di bawah permukaan
pada umbi atau rimpang.

14
6. Therophyta, tumbuhan setahun daur hidup lengkap dari biji satu periode
vegetatif, dapat hidup dalam musim tidak baik sebagai biji.

2. Konsumen – konsumen (makro) fogotrofi


Dikaitkan dengan banyaknya relung (niche) yang deselenggarakan oleh
vegetasi, komunitas darat mempunyai barisan yang sangat beranekaragam dari
konsumen primer tidak meliputi binatang kecil seperti misalnya serangga tetapi
herbivora yang sangat besar, seperti misalnya mamalia berkuku, yang akhir adalah
sifat yang unik dari darat dengan hanya sedikit paralel dalam komunitas perairan
(kura-kura pemakan tumbuhan, misalnya).
Jadi “perumput” darat sangat jauh berbeda dalam ukuran struktur dari
“perumput” air, yakni, zooplankton. Karena autotrof darat membuat banyak pakar
dari kegunaan rendah secara gizinya (selulosa, liginin, dsb), detritivora adalah
ciri-ciri komunitas darat yang sangat penting. Keanekaragaman dan banyaknya
serangga serta artoproda lain (yang mengisi setiap niche yang mungkin), tentunya,
adalah ciri penting lain dari komunitas darat.
3. Sapotrof–Sapotrof atau Mikrokonsumen–Mikrokonsumen
Organisme yang melaksanakan “mineralisasi bahan organik” dan fungsi
penting lainnya, dalam lingkunag darat terutama sekali adalah bakteri dan jamur
tetapi juga termasuk protozoa dan binatang kecil lainnya. Peranan kunci dari
spesialis mikroba, seperti misalnya bakteri pemikat nitrogen, jamur mikroriza, dan
bakteri anaerobik.
Apa yang sering disebut mikrooragisme pembusukan dapat dianggap suatu
kelompok fungsional atau ekologi yang jelas berbeda, yang meliputi 4 satuan
taksonomi berikut:
1. Jamur, termasuk khamir dan kapang.
2. Bakteria heterotrofik, termasuk pembentuk dan pembentuk mirspora.
3. Aptinomisete, yang berbentuk “benang2”, bakteri yang memliki ciri2-ciri
morfologi dari jamur;
4. Prozoa tanah termasuk amoeba, caliata, dan terutama flagellata tidak
berwarna. Pembusuk ini dapat dijumpai diseluruh komunitas darat, tapi
mereka terutama terkonsentrasi dalam lapisan tanah yang teratas (termasuk
serasah).

15
H. Bioma

Bioma secara iklim dan geografis berarti wilayah yang memiliki sifat


geografis dan/atau iklim yang sama, seperti komunitas tumbuhan, hewan,
organisme tanah, bakteri, dan virus, sering juga disebut ekosistem. Beberapa
bagian bumi memiliki jumlah makhluk hidup dan makhluk tak hidup dalam
takaran yang berbeda, yang menjadi dasar pembagian bioma. Bioma juga
ditentukan oleh stuktur tumbuhan (seperti pohon, semak, dan rerumputan),
jenis daun, jarak antar tumbuhan, dan iklim. Berbeda dengan zona flora dan fauna,
bioma tidak dibedakan menurut genetik, taksonomi, atau kesamaan sejarah.

Berikut ini adalah pembagian bioma:

a. Bioma tundra

Kata "tundra" berasal dari bahasa Rusia тундра (tûndra) dengan


kata tūndâr dari bahasa Sámi yang berarti "dataran tinggi" atau "daerah
pegunungan tanpa pohon". Bioma tundra merupakan bioma yang terdapat di
daerah lingkar kutub utara dan sebagian kecil di selatan. Di kutub utara, bioma ini
terdapat di sekitar arktika, termasuk Greenland. Sementara di kutub selatan, bioma
ini terdapat di Antarktika dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Tundra adalah suatu bioma tempat terhambatnya pertumbuhan pohon


dengan rendahnya suhu lingkungan sekitar. Oleh karena itu, daerah ini disebut
daerah tanpa pohon. Tundra terdapat di wilayah bumi sebelah utara dan terdapat
di puncak gunung yang tinggi. Iklim kutub dengan musim dingin yang panjang
serta gelap dan musim panas yang panjang dan terang terus-menerus serta
memiliki curah hujan yang rendah menjadi corak khas bioma ini. Pada daerah ini,
kebanyakan tumbuhan yang hidup biasanya berupa lumut atau tanaman
perintis, rerumputan, tumbuhan biji semusim, dan tumbuhan kayu yang pendek.
Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya sekitar 4 bulan.

Flora di bioma tundra yaitu; rumput teki, rumput kapas, gundukan gambut,
semak salik, bentula, Ericeceae, dan beberapa tumbuhan yang berdaun agak lebar.
Pada lereng-lereng batu, terdapat lumut kerak dan alga.

Fauna di bioma tundra misalnya muscox (bison kutub), reinder (rusa kutub),


pinguin, singa laut, rubah, kelinci salju, beruang kutub, dan walrus. Jenis-jenis
burung yang hidup di bioma tundra misalnya itik, angsa, burung elang dan burung
hantu. Fauna khas yang hidup di air misalnya paus Beluga (paus putih) dan paus
Narwhal (paus bertanduk).

16
b. Bioma taiga/hutan konifer

Bioma Taiga adalah suatu ekosistem yang berada di hutan yang didalamnya
hanya terdapat satu spesies pohon yang sejenis.
Keanekaragaman tumbuhan pada bioma taiga cukup rendah dan vegetasinya
seragam yang didominasi oleh pohon-pohon konifer. Tumbuhannya selalu
hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin dengan suhu sangat rendah,
hal ini merupakan suatu adaptasi bagi tumbuhan agar tumbuhan tersebut mampu
menyerap panas lebih banyak dan mampu berfotosintesis lebih awal. Jenis
tumbuhan konifer adalah seperti pohon pinus dan cemara. Selain tumbuhan
konifer, bioma ini juga ditumbuhi oleh lumut kerak serta lumut pada permukaan
tanahnya
Fauna yang mampu beradaptasi dengan iklim yang didominasi dengan suhu
rendah ialah jenis hewan mamalia yang dilengkapi dengan rambut atau jaringan
lemak yang tebal. Jenis fauna yang terdapat di bioma ini antara lain adalah
beruang hitam (grizily), tupai, gagak hitam, kelinci snowshoe, kucing salju,
burung-burung yang bermigrasi, rusa kutub, dan srigala. Selain itu, terdapat juga
berbagai serangga yang mendominasi keadaan tertentu, misalnya seperti
kumbang, semut, lebah, capung dan aphids

c. Bioma padang gurun

Bioma gurun merupakan ekosistem darat yang didominasi oleh flora dan
fauna tertentu dan ditandai dengan lingkungan yang beriklim kering dengan curah
hujan yang sangat sedikit sekali. Sebagian besar gurun terletak pada pola angin
sabuk tenggara dan timur laut yang menyebabkan tanah menerima udara kering
karena kelembapan udara telah hilang sebelum udara sampai ke tanah.
Sekitar sepertiga wilayah bumi ini merupakan wilayah dari Bioma Gurun
dan sebagian besar gurun yang yang ada tersebut terdiri dari permukaan batu
karang. Karena wilayah terbentuknya gurun ini merupakan lingkungan yang
kering, maka wilayah gurun ini merupakan tempat yang cocok untuk pengawetan
benda – benda bersejarah dan pengawetan fosil serta terkadang memiliki
kandungan cadangan mineral berharga.
Flora pada bioma Gurun yaitu; kaktus, sukulen, pohon kurma, dan semak
beracun.
Fauna pada Bioma Gurun umumnya bertubuh kecil, hidup di lubang –
lubang, dan keluar mencari mangsa pada malam hari. Contohnya adalah tikus,
ular, hamster, gerbil.

17
Berdasarkan perwujudannya, Bioma Gurun terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Bioma Gurun panas – kering (hotlarid dessert)
Pada bioma gurun panas – kering ini identik dengan padang pasir, yaitu
merupakan suatu wilayah di daerah iklim subtropics sampai sedang yang
didominasi oleh hamparan pasir dengan kondisi vegetasi yang sangat terbatas,
suhu udara rata – rata tinggi, amplitude suhu harian tinggi, curah hujan rendah
(kurang dari 25 mm/tahun), dan penguapan tinggi.
2. Bioma Gurun dingin (cold/ice dessert)
Bioma gurun dingin ini identik dengan daerah tundra, yaitu wilayah pada
daerah iklim dingin sampai kutub (terutama lingkaran Arktik) yang bagian
permukaannya selalu ditutupi oleh salju atau es, serta memiliki jenis vegetasi
(flora) yang didominasi oleh lumut (lichenes) dan semak.
Berdasarkan curah hujan dan tingkat kekeringannya, Bioma Gurun terdiri dari;

1. Gurun sangat kering, yaitu gurun yang selama 12 bulan hampir tidak
ada jenis – jenis hujan. Contohnya seperti Gurun Thar di India
2. Gurun Kering, yaitu gurun yang memiliki curah hujan kurang dari
250mm/ tahun. Contohnya seperti Gurun Agatsya Malai di India
3. Gurun setengah kering, yaitu gurun yang memiliki curah hujan antara 250
mm sampi 500 mm/ tahun. Contohnya seperti Gurun Oregon Timur di
Amerika Serikat.

d. Bioma padang rumput

Stepa berasal dari bahasa inggris yaitu steppe yang artinya adalah padang


rumput. Stepa merupakan sebuah dataran yang berupa padang rumput yang
terbentang dari daerah tropis sampai ke daerah subtropis yang memiliki curah
hujan sedikit. Stepa berbentuk semi-gurun yang tertutup oleh rumput atau semak
yang tergantung berdasarkan musim dan garis lintang. Istilah stepa digunakan
untuk menunjukkan iklim pada suatu daerah yang terlalu kering. Jadi bioma stepa
ini adalah suatu ekosistem pada daerah yang luas berbentuk dataran semi-gurun
yang tertutup oleh rumput atau semak tergantung berdasarkan musim dan garis
lintang, yang terbentang dari daerah tropis sampai ke daerah subtropis.
Flora pada bioma stepa yaitu; pohon akasia dan semak belukar.
Fauna pada bioma stepa yaitu; rusa, antelop, kerbau, kanguru, harimau,
singa, dan ular.

e. Bioma hutan gugur

18
Bioma Hutan Gugur adalah sebuah ekosistem yang terdiri dari flora dan
fauna khas yang ada pada wilayah hutan yang mengalami empat musim.
Flora yang terdapat pada bioma hutan gugur antara lain adalah seperti bunga
sakura, pohon oak, pohon basswood, pohon maple, pohon jati, pohon pinus,
pohon angsana, pohon cemara, bambu, palem, pakis, dan eucalyptus.
Fauna yang mendominasi yang terdapat pada bioma Hutan Gugur adalah
seperti racoon, babi hutan, harimau dan rusa. Sedangkan fauna lainnya yang
terdapat pada wilayah bioma ini adalah seperti panda, anjing hutan, beruang,
musang, tupai, sigung, tikus kayu, Bobcats, singa gunung, dan bison. Pada
wilayah bioma hutan gugur ini juga terdapat serangga tetapi beberapa serangga
tidak bisa bertahan musim dingin sehingga mereka bertelur sebelum mereka mati.
Telur ini dapat bertahan musim dingin dan menetas setelah musim semi tiba.

f. Bioma hutan hujan tropis

Bioma hutan hujan tropis adalah bentuk suatu bioma berupa hutan, yang
mana keadaanya selalu lembab atau basah. Biasanya memang biasa di temui
didaerah yang di lewati oleh garis lintangkhatulistiwa, yakni berada dalam lintang
0⁰ sampai dengan 10⁰ melintang dari utara ke selatang. Biasanya pada daerah ini
memiliki curah hujan yang cukup tinggi. di sebut dengan bioma hutan hujan
tropis, karena lokasi bioma hutan ini berada pada iklim tropis yang memiliki
curah hujan tinggi.
1. Daerah biogeografi

Biogeografi yaitu bidang ilmu yang mempelajari dan berusaha untuk


menjelaskan distribusi organisme di permukaan bumi. Di dunia ini dikenal 6
daerah biogeografi dengan masing-masing daerah yang memiliki perbedaan dan
keseragaman tertentu (unik) dalam kelompok-kelompoknya. Daerah biogeografi
ini dinamakan Australia, Oriental, Ethiopia, Neotropika, Paleartik dan Neartik.
Karena fauna Paleartik dan Neartik adalah serupa, maka kedua daerah biogeografi
ini kadang-kadang digabung menjadi Holartik.

Daerah-daerah biogeografi di dunia dengan beberapa organisme yang khas;

1. Australia
Australia Irian, Selandia Baru, dan kepulauan di Samudera Pasifik.
Misalnya: Semua Monotremata, Marsupialia (mammalia tidak
berplasenta/mammalia berkantung), Rodentia, Kelelawar, burung Kaswari,
burung Cenderawasih, jenis-jenis burung Kakaktua, ikan Paru-paru Australia
dan burung Kiwi.

19
2. Oriental
Daerah Asia bagian selatan pegunungan Himalaya, India, Sri Langka,
Semenanjung Melayu, Sumatera, Jawa, Kalirnantan, Sulawesi, dan Filipina.
Misalnya: Siamang, Orang utan, Gajah, Badak, burung Merak.

3. Ethiopia

Afrika, Magaskar dan pulau-pulau sekitar Afrika


Misalnya: Gajah Afrika, Gorilla, Simpanse, Badak Afrika, Singa, Kuda Nil,
Zebra, Jerapah, Burung Onta.

4. Neotropik
Amerika Selatan dan Tengah, Meksiko dan Hindia Barat.
Misalnya: Armadillo, kelelawar Vampire, burung Kolibri.
5. Neartik
Amerika Utara dari dataran tinggi Meksiko sampai kawasan kutub utara dan
Greenland.
Misalnya: Kambing gunung, Karibon, tikus air (Beaves).

6. Paleartik
Eurasia sebelah selatan ke Himalaya, Afghanistan, Iran dan Afrika bagian
utara dari gurun Sahara.
Misalnya: Landak, Babi hutan dan Rusa kecil.

Iklim merupakan faktor utama yang menentukan tipe tanah maupun spesies
tumbuhan yang tumbuh di daerah tersebut. Sebaliknya jenis tumbuhan yang ada
menentukan jenis hewan dan mikroorganisme yang akan menghuni daerah
tersebut. Pada dasarnya iklim tergantung pada matahari. Matahari bertanggung
jawab tidak hanya untuk intensitas cahaya yang tersedia untak proses fotosintesis,
tetapi juga untuk temperatur umumnya.

Komponen iklim lain yang menentukan organisme apa yang dapat hidup di
suatu daerah adalah kelembaban, kelembaban ini juga bergantung pada cahaya
matahari dan temperatur. Curah hujan yang banyak diperlukan untuk mendukung
pertumbuhan pohon-pohon yang besar, sedangkan curah hujan yang lebih sedikit
membantu komunitas yang didominasi oleh pohon-pohon pendek, semak belukar,
rumput dan akhirnya kaktus atau tumbuhan gurun lainnya.

Semakin tinggi curah hajan dan temperatur di suatu daerah (tanah) makin
banyak dan makin besar jumlah tumbahan yang didukungnya. Dengan demikian
iklim merupakan salah satu faktor utama terbentuknya daerah-daerah biografi.

20
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Danau adalah cekungan biasanya terbentuk karena bencana alam, menjadi
“dewasa” dan “mati” dengan tenang dan perlahan-lahan. Danau yang berasal dari
bencana alam, dalam zaman es atau periode aktivitas tektonik dan vulkanik yang
intensif.
Kolam adalah daerah perairan yang kecil di mana zona litorialnya relative
lebih besar dan daerah limnetik serta profundal kecil atau tidak ada.
Perairan mengalir didefinisikan sebagai perairan terbuka yang dicirikan
adanya arus dan perbedaan gradient lingkungan (elevasi) dimana di dalamnya
terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik. Arus menjadi faktor
pembatas utama pada habitat air mengalir. Pada ekosistem ini, dasar perairan
merupakan hal yang penting sekaligus menentukan sifat komunitas serta
kerapatan populasi dari komunitas.
Lahan basah atau wetland adalah wilayah-wilayah di mana tanahnya jenuh
dengan air, baik bersifat permanen (menetap) atau musiman. Wilayah-wilayah itu
sebagian atau seluruhnya kadang-kadang tergenangi oleh lapisan air yang
dangkal.
Estuaria merupakan tempat pertemuan air tawar dan air asin. Estuaria adalah
suatu perairan semi tertutup yang terdapat di hilir sungai dan masih berhubungan
dengan laut, sehingga memungkinkan terjadinya percampuran air laut dan air
tawar dari sungai atau drainase yang berasal dari muara sungai, teluk, rawa pasang
surut.
Organisme penyusun komunitas perairan yaitu; bentos, nekton, neuston,
plankton, fitoplankton, zooplankton, dan perifiton.
Komunitas perairan laut tersusun atas; komponen abiotik dan komponen
biotik. Komponen abiotik yaitu; air, suhu, cahaya, kadar garam/mineral, kadar
oksigen, kedalaman. Komponen biotik, yaitu; produsen, konsumen, dan
dekomposer.
Lingkungan darat diakui paling beraneka ragam, dalam segi waktu dan
geografis, dari ketiga lingkungan utama.
Klasifikasi dari niche-niche pakan utama, yakni seri-seri autotroph-
heterotrof, sangat dapat cocok untuk darat, yaitu; autotroph , konsumen-konsumen
(makro) fogotrofi, sapotrof–sapotrof atau mikrokonsumen-mikrokonsumen.

21
Bioma secara iklim dan geografis berarti wilayah yang memiliki sifat
geografis dan/atau iklim yang sama, seperti komunitas tumbuhan, hewan,
organisme tanah, bakteri, dan virus.

Macam-macam bioma;

1. Bioma tundra
2. Bioma taiga/hutan konifer
3. Bioma padang gurun
4. Bioma padang rumput
5. Bioma hutan gugur
6. Bioma hutan hujan tropis

Biogeografi yaitu bidang ilmu yang mempelajari dan berusaha untuk


menjelaskan distribusi organisme di permukaan bumi. Di dunia ini dikenal 6
daerah biogeografi dengan masing-masing daerah yang memiliki perbedaan dan
keseragaman tertentu (unik) dalam kelompok-kelompoknya. Daerah biogeografi
ini dinamakan Australia, Oriental, Ethiopia, Neotropika, Paleartik dan Neartik.
Karena fauna Paleartik dan Neartik adalah serupa, maka kedua daerah biogeografi
ini kadang-kadang digabung menjadi Holartik.

B. Saran

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak


kekurangan baik dalam segi isi maupun yang lain. Kami berharap kepada pebaca
untuk memberikan kritik dan saran agar kedepannya kita lebih baik.

22

Anda mungkin juga menyukai