Anda di halaman 1dari 8

Noviandini Galuh P.

KONSTRUKSI KAPAL NON-BAJA 0618040025

JENIS-JENIS KAYU UNTUK KOSNTRUKSI KAPAL


1. Kayu Jati
Jenis kayu ini berwarna kuning emas kecoklatan sampai coklat kemerahan, memiliki
corak dekoratif yang indah, bertekstur agak kasar dan tidak rata. Karakteristiknya
yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai
material kontruksi. Termasuk kayu dengan kelas awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Berat
Janis (BJ) kayu jati sebesar 700-930 kg.m3 pada kelembaban (MC) kayu 12%.
Digunakan untuk semua bagian kapal, termasuk konstruksi lunas dan linggi kapal.
Keunggulan :
 Kayu jati tergolong pada kayu dengan kelas awet I, Kelas Kuat I,II.
 Memiliki daya tahan yang kuat terhadap jamur, busuk karena udara lembab atau
serangan serangga
 Kayu Jati juga memiliki daya tahan yang baik terhadap cuaca dan perubahan
suhu
 Memiliki warna, serat dan tekstur yang baik terhadap cuaca dan perubahan suhu
 Memiliki warna, serat dan tekstur yang unik dan bagus sehingga tampak
menarik pada pengaplikasiannya
 Dengan karakteristik khusus yang dimiliki kayu jati yaitu kandungan minyak
pada kayu membuat kekuatan Jati lebih baik dari jenis kayu yang lain.

Kekurangan :

 Kecepatan tumbuh pohon jati relative lambat sehingga jumlah kayu jati yang
dihasilkan tidaklah banyak dan sulit didapat
 Harga kayu jati adalah yang paling mahal disbanding kayu lainnya
 Di Indonesia kayu jati hanya diperoleh/dibeli dari Perum Perhutani, sebagai
instansi pemerintah yang berkuasa penuh untuk perawatan dan pengawasan
distribusi kayu jati di Indonesia, terutama di Pulau Jawa.

2. Kayu Merbau
Termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan stabil sebagai alternative
pembanding dengan kayu jati. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Kayu
Merbau memiliki tekstur serat garis terputus-putus. Tergolong kayu berat, memiliki
pengembangan dan penyusutan kecil. Pada kelembaban (MC) 15% memiliki berat
jenis (BJ) 630-1040 kg . Kayu ini juga dapat digunakan sebagai bahan konstuksi
pembuatan kapal kayu. Galangan kapal kayu di daerah Pekalongan dan Batang
menggunakan kayu merbau sebagai material lunas kapal dan body kapal karena jenis
kayu ini termasuk kedalam kayu komersial I atau meranti.
Keunggulan :
 Kayu merbau termasuk pada kayu dengan kelas awet I, II, dan kelas kuat I, II
 Kayu merbau tahan terhadap serangan serangga
Noviandini Galuh P.
KONSTRUKSI KAPAL NON-BAJA 0618040025

 Kayu merbau cukup keras dan stabil sehingga sering digunakan sebagai
alternative pembanding kayu jati

Kekurangan :

 Cukup keras dan akan banyak mematahkan mata gergaji apabila pengerjaan
kurang hati-hati dan melebihi standard pengaturan
 Harga masih relative mahal

3. Kayu Bangkirai

Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Termasuk kayu
dengan kelas awet I, II, III, dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai tingkat
kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut permukaan. Kayu
bengkirai merupakan kayu yang populer di kalangan penggalang kapal saat ini
sebagai bahan dasar untuk pembuatan kapal , kayu ini termasuk kedalam golongan
kayu jenis meranti  atau kayu komersial satu. Pada umumnya kayu ini di gunakan
untuk bahan utama kapal seperti , Lunas , Linggi , body dan sesuai dengan kondisi
kapal.

Keunggulan :

 Kayu bengkirai termasuk pada kayu dengan kelas awet I, II, III dan
kelas kuat I, II
 Kekerasan kayu Bangkirai cukup tinggi
 Tahan terhadap perubahan cuaca
 Jenis serat dengan ikatan kuat dan memiliki tingkat keawetan yang
tinggi.

Kelemahan :

 Sifat kerasnya disertai dengan tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah
terjadi retak rambut dan pin hole.
 Secara konstruksi retak dan pinhole ini bisa mengurangi kekuatan dari kayu
bangkirai ini
 Harga kayu relatif mahal
Noviandini Galuh P.
KONSTRUKSI KAPAL NON-BAJA 0618040025

CACAT PADA KAYU


1. Cacat mata kayu

Mata kayu merupakan bagian cabang yang berada di dalam kayu. Mata kayu dapat
dibedakan sebagai berikut :

 Mata kayu sehat : mata kayu yang tidak busuk, berpenampang keras, tumbuh
kukuh dan rapat pada kayu, berwarna sama atau lebih gelap dibandingkan
dengan kayu sekitarnya.
 Mata keyu lepas : mata kayu yang tidak tumbuh rapat pada kayu, biasanya
pada proses pengerjaan, mata kayu ini akan lepas dan tidak ada gejala busuk.
 Mata kayu busuk : mata kayu yang menunjukkan tanda-tanda pembusukan dan
bagian-bagian kayunya lunak atau lapuk, berlainan dengan bagian-bagian kayu
sekitarnya.

Pengaruh mata kayu :

 Mengurangi sifat kekuatan kayu.


 Menyulitkan pengerjaan karena kerasnya penampang mata kayu (mata kayu
sehat).
 Mengurangi keindahan permukaan kayu.
 Menyebabkan lubangnya lembaran-lembaran finir.

2. Pecah dan Belah

Pada kayu bulat sering terlihat adanya serat-serta yang terpisah memanjang,
berdasarkan ketentuan pengujian kayu, maka :

 Jika lebar terpisahnya serat ≤ 2 mm, dinamakan retak.


 Lebar terpisahnya serat ≤ 6 mm, dinamakan pecah
 Lebar terpisahnya serat ≥ 6 mm, dinamakan belah

Pengaruh cacat pecah atau belah :

 Mengurangi kekuatan tarik pada kayu.


 Mengurang keteguhan kompresi, distrubsi beban jadi tidak merata.
 Kekuatan geser berkurang, akibat luasan daerah yang menahan beban berkurang.

3. Pecah busur dan pecah gelang

Pecah busur adalah pecah yang mengikuti arah lingkaran tumbuh, bentuknya
kurang dari setengah lingkaran. Sedangkan pecah gelang adalah kelanjutan dari
Noviandini Galuh P.
KONSTRUKSI KAPAL NON-BAJA 0618040025

pecah busur yang kedua ujungnya bertemu membentuk lingkaran penuh atau lebih
dari setengah lingkaran. Penyebab terjadinya cacat pecah busur atau peah gelang
adalah :

 Ketidakseimbangan dalam penyusutan pada waktu kayu mengering.


 Tegangan di dalam kayu yang terlepas secara tiba-tiba pada saat penebangan.
Pengaruh cacat jenis ini sama dengan halnya pengaruh cacat belah dan pecah.

4. Hati rapuh
Hati adalah pusat lingkaran tumbuh kayu bulat. Bagian kayu yang rapuh ummnya
menunjukkan tanda-tanda berkurangnya kekerasan dan kepadatan namun hati rapuh
yang dimaksud tidak menunjukkan tanda-tanda pembusukan yang nyata. Cacat hati
rapuh mengurangi kekuatan terhadap kayu.

5. Arah serat
Beberapa jenis kayu seperti lara, kesambi, memiliki serat yang berpadu sehingga
kayu sulit dikerjakan (misalnya pada proses ketam) dan hal ini dianggap merugikan,
namun mempunyai keteguhan belah yang tinggi. Jenis kayu ini mempunyai serat
yang melintang artinya tidak sejajar dengan sumbu batang dan jenis serat semacam
ini akan mengurangi kekuatan kayu.

6. Cacat akibat jamur penyerang kayu


Serangan jamur akan mengakibatkan timbulnya kerapuhan kayu yang nyata,
cenderung kayu akan mengalami patah secara mendadak jika diberi beban dengan
perubahan bentuk sedikit serta patahan halus tidak berserpih. Untuk jamur penyebab
noda kayu, secara umum sedikit sekali pengaruhnya terhadap kekauatan kayu dan
biasanya tidak menurunkan kekuatan yang besar, pengaruh terbesar adalah
mengurangi keindahan, akibat timbulnya warna-warna yang kotor (noda-noda).

7. Cacat akibat Serangga perusak kayu


Jenis serangga perusak kayu, diantaranya : rayap, kumbang kayu, dan bubuk kayu.
Kayu merupakan makanan dan tempat tinggal serangga tersebut, sehingga jelas
bahwa serangga-serangga tersebut akan membuat lubang-lubang terowongan di
dalam kayu yang mengakibatkan kekuatan kayu akan berkurang.

8. Lubang gerek dan lubang cacing laut


Lubang gerek ialah lubang-lubang pada kayu yang disebabkan oleh serangga
penggerek, atau cacing-cacing laut. Lubang cacing laut ialah lubang-lubang pada
kayu yang disebabkan oleh cacing-cacing laut. Umumnya penggerekan tersebut
menyerang kayu yang baru ditebang.
Noviandini Galuh P.
KONSTRUKSI KAPAL NON-BAJA 0618040025

PROSES PEMOTONGAN KAYU

Kayu dikenal sebagai salah satu bahan bangunan. Selain fungsinya sebagai bahan
bangunan kayu juga digunakan sebagai bahan bakar, parabot, kemasan (diolah sebagai
kertas) dan lain lain. Indonesia merupakan daerah katulistiwa yang mempunyai hutan
hujan tropis yang lebat. Adakah yang tahu bahwa kayu yang kita berada di sekitar 
terbentuk dari sebatang kayu log atau gelondongan? Bagaimana cara memperoleh
potongan-potongan kayu menjadi balok atau papan sehingga bisa kita manfaatkan?

Perlu kita ketahui kayu log yang digergaji   akan menghasilkan beberapa bagian
papan atau balok kayu yang mempunyai pola serat sesuai dengan letak bagian kayu
tersebut dalam log. Berdasarkan posisi letak asal dalam batang kayu tersebut ada
beberapa jenis papan atau balok, yaitu:

1. Papan Tangensial (Flat Sawn)


2. Papan Radial (Quarter Sawn)
3. Papan Semi Radial (Semi Quarter Sawn)
4. Papan Tengah atau Hati.

Posisi masing-masing dalam batang log tampak pada gambar berikut:

Gambar 1. Jenis Jenis papan

Papan Tangensial (Flat Sawn)


Papan Tangensial dibuat untuk menonjolkan keindahan struktur serat kayu atau garis
tekstur kayu. Seperti yang diuraikan diatas, maka papan tangensial ini mempunyai arah
penyusutan tampak seperti pada gambar berikut ini:
Noviandini Galuh P.
KONSTRUKSI KAPAL NON-BAJA 0618040025

Gambar 2. Arah Penyusutan Kayu Tangensial dan Pola Perubahan Dimensi Kayu

Perbedaan struktur pori kayu gubal yang kosong dan pori kayu teras yang keras dan padat
berisi mempengaruhi arah penyusutan dan perubahan dimensi kayu. Bentuk kayu jenis ini
labil dan cenderung cekung (cupping). Bila arah serat memanjangnya tidak lurus
(berserat bolak-balik), kayu akan cenderung melengkung bila tidak disusun dengan baik.

Papan Radial (Quarter Sawn)

Umumnya orang ingin menggergaji kayu log untuk mendapatkan sebanyak


mungkin papan radial karena jenis papan ini paling stabil digunakan sebagai bahan
bangunan (konstruksi). Akan tetapi sangatlah sulit untuk mencapainya karena hasil
gergajiannya kecil, berkisar sekitar 5 %  hingga 15%.

Gambar 3. Arah Penyusutan Kayu Radial dan Pola Perubahan Dimensi Kayu.

Papan Semiradial (Semi Quarter Sawn)

Hasil penggergajian kayu log akan menghasilkan juga papan semiradial. Lingkaran
tahunnya mempunyai arah diagonal pada penampang papan seperti tampak pada gambar
4. Papan Semiradial ini mempunyai arah penyusutan sesuai dengan arah lingkaran
tahunnya serta  letak kayu gubal dan kayu terasnya.
Noviandini Galuh P.
KONSTRUKSI KAPAL NON-BAJA 0618040025

Gambar 4. Arah Penyusutan Kayu Semi Radial dan Pola Perubahan Dimensi Kayu.

Bentuk penyusutannya menyerupai bentuk intan (diamonding), banyak orang mengira


gejal itu sebagai kesalahan akibat sistem pengeringan kayu tetapi hal itu sebenarnya
adalah akibat penggergajian.

Papan Tengah atau Papan Hati


Noviandini Galuh P.
KONSTRUKSI KAPAL NON-BAJA 0618040025

Gambar 5. Arah Penyusutan Kayu Tengah dan Pola Perubahan Dimensi Kayu.

Pada hasil penggergajian log dengan sistem belah pasti terdapat papan dengan bagian hati
kayu atau biasa kita sebut sebagai papan tengah. Bagian hati kayu yang lunak biasanya
akan mudah pecah saat kayu mengering. Arah penyusutan kayu pada kenyataannya tidak
dapat dirumuskan secara matematis, karena kayu berasal dari benda yang hidup yaitu
pohon. Kayu yang berasl dari pohon yang berbeda akan mempunyai sifat alami yang khas
dan berbeda satu dengan lainnya. Prinsip utama pada penyusutan kayu adalah tetap pada
arah tangensial, arah radial dan aksial seperti yang telah dijelaskan di atas. Hanya prinsip
ini tidak dapat diterapkan pada keseluruhan bidang papan atau balok dengan sempurna.
Karena kestabilan arah dan penyusutan ini bergantung pada asal letak papan dalam kayu
log. Bila papan tersebut digergaji dari balok atau log dengan posisi asal miring, arah
penyusutan akan lain. Pedoman utama untuk mendeteksi dan menentukan perkiraan
perubahan dimensi yang paling mungkin adalah memperhatikan arah serat kayu utama
dan lingkaran tahun.

Anda mungkin juga menyukai