Anda di halaman 1dari 19

MOTIVASI BELAJAR

Disusun oleh:
ISMI HASUNA FIRA
(11810121409)
Angkatan 2018

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
T.A 2020
2
KATA PENGANTAR

‫بِس ِْم هللاِ ال َّر حْ م ِن ال َّر ِحيْم‬


Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji dan syukur kehadirat Ilahi
rabbi Allah ‘Azza Wajalla. Tiada yang berhak disembah kecuali Allah SWT
penguasa alam raya. Milik-Nya lah segala apa yang ada di langit dan di bumi.
Shalawat serta salam tidak lupa saya haturkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW. Beliaulah yang membawa kita dari zaman kebodohan hingga zaman penuh
teknologi, iman dan taqwa. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada Beliau dan kepada umat-umatnya kelak di akhirat nanti.
Amin yaa rabbal ‘alamin.
Makalah ini disusun dalam rangka pembinaan akademik dari Beasiswa
Diknas Provinsi Riau tahun 2019. Harapan saya semoga makalah ini dapat
menambah wawasan pengetahuan bagi para pembaca, serta diharapkan kepada
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang membangun sehingga saya
dapat memperbaiki bentuk maupun  isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.

Pekanbaru, 05 Februari 2020

Ismi Hasuna Fira

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................i


DAFTAR ISI .......................................................................................................ii
A. PENDAHULUAN ........................................................................................1
1. Latar belakang..............................................................................................1
2. Rumusan masalah........................................................................................2
3. Tujuan pembahasan......................................................................................2
B. PEMBAHASAN ...........................................................................................3
1. Pengertian motivasi......................................................................................3
2. Jenis-jenis motivasi .....................................................................................4
3. Prinsip-prinsip motivasi belajar...................................................................5
4. Tujuan motivasi dalam belajar ....................................................................7
5. Fungsi motivasi dalam belajar.....................................................................8
6. Upaya meningkatkan motivasi belajar.........................................................9
7. Peran motivasi dalam belajar.......................................................................11
8. Ayat-ayat motivasi.......................................................................................12
C. PENUTUP ....................................................................................................14
1. Kesimpulan .................................................................................................14
2. Saran ............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................15

ii
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pedidikan adalah suatu proses menumbuhkembangkan kemampuan diri
sendiri dan kekuatan individu melalui kegiatan pengajaran. Salah satu faktor
dari dalam diri yang menentukan berhasil tidaknya dalam proses belajar
mengajar ialah motivasi belajar. Dalam kegiatan belajar motivasi adalah
sebuah dorongan dan daya penggerak yang berasal dari dalam diri dan luar
diri peserta didik yang mengatur berjalannya kegiatan belajar.
Motivasi berperan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru
maupun peserta didik. Sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam
belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Bagi guru
mengetahui motivasi belajar dari peserta didik sangat diperlukan untuk
meningkatkan dan memelihara semangat belajar peserta didik. Guru sebagai
pengajar sekaligus pendidik yang mengajarkan nilai-nilai, akhlak, moral
maupun sosial dan untuk menjalankan peran tersebut seorang guru dituntut
untuk memilih metode-metode apa saja yang sesuai dengan keadaan kelas
atau peserta didik sehingga peserta didik merasa tertarik untuk mengikuti
pelajaran yang diajarkan. Begitupun bagi peserta didik motivasi belajar dapat
menumbuhkan semangat juang belajar dan melakukan aktivitas belajar dengan
senang hati. Dengan adanya motivasi, peserta didik akan belajar lebih ulet,
tekun, pantang menyerah, dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses
pembelajaran. Motivasi belajar sangat berperan dalam meningkatkan prestasi
belajar pesrta didik. Semakin tinggi motivasinya maka semakin gigih usaha
dan upaya yang dilakukan, maka semakin tinggi prestasi belajar yang
diperolehnya. Oleh karna itu dalam proses pengajaran sangat diperlukannya
motivasi.

1
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskanlah beberapa rumusan
masalah, sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan motivasi?
b. Apa saja jenis-jenis motivasi?
c. Apa saja prinsip-prinsip motivasi belajar?
d. Apa tujuan dan fungsi dari motivasi dalam belajar?
e. Bagaimana upaya seorang guru meningkatkan motivasi belajar peserta
didik?
f. Apa peran motivasi dalam belajar?
g. Sebutkan ayat-ayat tentang motivasi!
3. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk:
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan motivasi
b. Mengetahui apa saja jenis-jenis motivasi
c. Mengetahui apa saja prinsip-prinsip motivasi belajar
d. Mengetahui tujuan dan fungsi motivasi belajar
e. Mengetahui bagaimana upaya seorang guru meningkatkan motivasi
belajar peserta didik
f. Mengetahui peran motivasi dalam belajar
g. Mengetahui ayat-ayat al-qur’an tentang motivasi

2
B. PEMBAHASAN

1. Pengertian Motivasi
Secara bahasa, kata motivasi –dalam bahasa Indonesia– diambil dari
bahasa Inggris “motivation”, yang terbentuk dari kata motive atau dalam
bahasa Latin disebut “movere” yang artinya menggerakkan. Dalam bahasa
Arab, motive itu disebut dengan “al-ba’itsah” yang berarti yang
membangkitkan atau yang mendorong.1 Jamil Shaliba mendefenisikan motive
(al-ba’its) itu kepada “setiap sebab rasional yang membuat terjadinya
perbuatan”. Artinya, suatu sebab yang melatarbelakangi setiap perbuatan yang
dilakukan seseorang yang berkaitan dengan kebutuhan yang mendorong
terjadinya perbuatan tersebut.
Motivasi juga diartikan kepada “mendorong untuk berbuat atau bersaksi”.2
Sedangkan motive sebagai kata dasar dari motivasi berarti “suatu ketegangan
didalam individu yang membangkitkan, memelihara dan mengarahkan tingkah
laku menuju kepada suatu tujuan atau sasaran”.3
Motivasi merupakan sebagai suatu daya yang mendorong seseorang dalam
bertingkahlaku. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam
subjek untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu demi mencapai suatu
keinginan ataupun tujuan.4
Motivasi adalah suatu dorongan dasar yang menggerakkan seseorang
untuk berperilaku.5 Menurut Sumadi Suryabrata, seperti yang dikutip oleh H.
Djaali, motivasi diartikan sebagai suatu keadaan yang berada dalam diri
seseorang untuk mendorongnya untuk melakukan kegiatan tertentu untuk
mencapai suatu tujuan.6

Menurut Slameto belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan


seseorang untuk mencapai perubahan tingkah laku yang baru secara
1
Kadar M Yusuf, Psikologi Qur’ani, Jakarta: Amzah, 2019, hlm. 172
2
J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, Terj. Kartini Kartono, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2002, hlm. 309
3
Ibid., hlm. 310
4
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2001, hlm. 71
5
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, hlm.
1
6
Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Cet. Ke 3, hlm. 101

3
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.7
Dengan demikian berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa motivasi merupakan faktor penggerak atau pendorong seseorang dalam
melakukan sesuatu guna mencapai suatu tujuan. Sedangkan motivasi belajar
adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun luar diri
siswa yang menimbulkan, memberikan arah kegiatan belajar dan menjamin
kelangsungan sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

2. Jenis-Jenis Motivasi
a. Motivasi Instrinsik
Menurut Syaiful Djamarah motivasi instrinsik adalah motif-motif
yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu diransang. 8 Sedangkan
menurut Winkel, motivasi timbul dari dalam diri seseorang tanpa bantuan
orang lain.9
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi
instrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang yang
tidak perlu rangsangan dari luar. Bila dalam diri seseorang terdapat
motivasi instrinsik, maka secara sadar ia akan melakukan kegiatan yang
tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya. Dalam kegiatan belajar,
motivasi instrinsik sangatlah diperlukan, terutama belajar secara mandiri.
Seseorang yang tidak mempunyai motivasi instrinsik akan sulit konsisten
dalam belajar secara terus menerus. Dan seseorang yang memiliki
motivasi instrinsik akan konsisten dan selalu ingin sukses dalam belajar.

b. Motivasi Ekstrinsik

7
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, hlm. 113
8
Syaiful Bahri Djamarah, Op. Cit., hlm. 115
9
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, hlm. 10

4
Menurut Syaiful Djamarah, motivasi ekstrinsik adalah motif-motif
yang aktif karena adanya ransangan dari luar.10
Dengan demikian, dapat disimpulkan motivasi ekstrinsik adalah
motivasi yang timbul karena adanya ransangan dari luar. Motivasi belajar
dikatakan ekstrinsik bila peserta didik menempatkan tujuan belajarnya
diluar faktor-faktor situasi belajar seperti hanya ingin mencapai nilai yang
tinggi, gelar, kehormatan dan sebagainya. Dengan demikian bukan berarti
tidak baik dan tidak diperlukan dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik
dibutuhkan supaya peserta didik mau belajar.

3. Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar


a. Motivasi sebagai penggerak yang mendorong aktivitas belajar
Seseorang yang melakukan aktivitas belajar pasti disebabkan ada hal
yang mendorongnya, dan sesuatu yang mendorongnya itulah disebut
sebagai motivasi
b. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar
Yakin akan bisa menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan dan
percaya bahwa belajar bukan hal yang sia-sia merupakan sifat dari
peserta didik yang mempunyai motivasi dalam belajar.
c. Motivasi melahirkan prestasi belajar
Motivasi sangat mempengaruhi aktivitas belajar peserta didik. Tinggi
rendahnya motivasi selalu dijadikan indikator hasil prestasi belajar
peserta didik.
d. Motivasi berupa pujian lebih baik dari pada motivasi berupa
hukuman11
Memberikan pujian kepada peserta didik yang memperoleh suatu hal
baik yang bersifat menghargai apa yang telah dilakukan, sedangkan
motivasi hukuman diberikan kepada peserta didik yang bersifat
menghentikan suatu perbuatan negatif.

10
Ibid., hlm. 16
11
Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar, Depok: Rajawali Pers, 2018, hlm. 130

5
e. Rasa aman dan keberhasilan dalam mencapai tujuan cenderung
meningkatkan motivasi belajar12
Peserta didik lebih percaya diri dalam belajar ketika rasa aman dan
keberhasilan telah dirasakan, begitupun kegagalan dapat menurunkan
ataupun meningkatkan motivasi tergantung berbagai faktor. Tidak bisa
memberikan dorongan motivasi yang sama untuk melakukan sesuatu
kepada peserta didik.
f. Kajian penguatan guru, orang tua dan teman sangat berpengaruh
terhadap perilaku dan motivasi.

Keller juga menyusun prinsip-prinsip motivasi yang dapat diterapkan


dalam proses belajar mengajar yang disebut dengan model ARCS. Dalam
model tersebut ada 4 kondisi motivasi yang harus diperhatikan guru agar
proses pembelajaran yang dilakukannya menarik, bermakna dan memberi
tantangan bagi peserta didik sehingga bisa meningkatkan motivasi belajar
peserta didik. Keempat kondisi tersebut adalah:13
1) Attention (Perhatian)
Perhatian peserta didik muncul karena ada rasa ingin tahu. Oleh karena
itu rasa ingin tahu ini perlu mendapat ransangan, sehingga peserta
didik akan memberikan perhatiannya selama proses pembelajaran dan
supaya tidak membosankan dalam penyampai materi guru bisa
membuat beberapa variasi yang menarik sehingga perhatian peserta
didik tetap pada materi yang ajarkan.
2) Relevance (Relevansi)
Relevansi berkaitan dengan hubungan materi pelajaran dan kebutuhan
ataupun kondisi peserta didik. Motivasi peserta didik akan meningkat
dan terpelihara bila mereka menganggap bahwa apa yang dipelajari itu
memenuhi dan bermanfaat untuk kebutuhan pribadinya serta bersifat
penting untuk kehidupan mereka.
3) Confidence (Percaya diri)
12
Karwono, Heni Mularsih, Belajar dan Pembelajaran, Depok: Rajawali Pers, 2018, hlm.
35
13
http://viccavanesa.blogspot.com/2016/02/prinsip-prinsip-motivasi-belajar.html?m=1

6
Percaya diri adalah merasa diri mampu dalam melakukan suatu
aktifitas. Motivasi seseorang akan meningkat sejalan dengan
meningkatnya kepercayaan diri serta harapannya. Harapan seringkali
dipengaruhi oleh pengalaman sukses dimasa lampau. Pengalaman
sukses tersebut akan memotivasi untuk mencapai keberhasilan
berikutnya.
4) Satisfaction (Kepuasan)
Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan
kepuasan. Dalam kepuasan ini akan meningkatkan motivasi peserta
didik untuk mencapai tujuan yang lebih besar lagi. Untuk
meningkatkan dan memelihara motivasi peserta didik bisa
menggunakan pemberian penguatan berupa pujian, pemberian
kesempatan, pemberian hadiah dan lain sebagainya.

4. Tujuan Motivasi Belajar


Tujuan motivasi belajar adalah untuk menggerakkan seseorang agar
timbul keinginana dan kemauan untuk melakukan suatu aktivitas sehingga
hasil ataupun tujuan yang diingikan tercapai. Tujuan motivasi bagi seorang
guru adalah untuk menggerakkan serta memacu peserta didik agar timbul
kemauan untuk meningkatkan prestasinya dalam belajar sehingga tujuan
yang dikehendaki bisa tercapai serta sesuai dengan tujuan kebijakan
sekolah.14 Sebagai contoh: guru memuji seorang siswa yang mau maju
kedepan kelas dan berhasil menjawab pertanyaan dari sang guru. Dengan
pujian tersebut, anak itu akan merasa percaya diri dan tidak takut serta
malu lagi jika disuruh menjawab pertanyaan lainnya.

5. Fungsi Motivasi dalam Belajar


14
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1998,
hlm. 73

7
Peserta didik yang mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan
tekun dan berhasil dalam proses belajarnya.
Adapun fungsi motivasi ada tiga, yaitu:15
a. Motivasi sebagai pendorong perbuatan
Naluri anak-anak selalu ingin tahu, dan dari situlah muncul
keinginan untuk belajar karena ingin memuaskan rasa keingin
tahuannya. Sikap itulah yang mendorong apa yang seharusnya ia
perbuat dalam kegiatan belajar
b. Motivasi sebagai penggerak perbuatan
Dorongan psikologis melahirkan sikap terhadap anak didik dan itu
merupakan suatu kekuatan yang kemudian menjadi dalam bentuk
gerakan psikofisik.
c. Motivasi sebagai pengaruh perbuatan
Peserta didik yang mempunyai motivasi akan dapat memilah mana
perbuatan yang harus dilakukan yang bermanfaat dan mana
perbuatan yang perlu ditinggalkan.
Menurut Mosely yang dikutip oleh Nyanyu Khadijah, fungsi motivasi
belajar ialah:16
a. Mendorong manusia untuk berbuat.
Merupakan langkah awal seseorang dalam bergerak untuk aktivitas
yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan
Yaitu menentukan arah keinginan sesuai tujuan.
c. Menyeleksi perbuatan
Yaitu memilah/menentukan perbuatan apa saja yang harus
dikerjakan yang sesuai dengan tujuan dan meninggalkan perbuatan
yang tidak bermanfaat bagi tujuannya tersebut.

6. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

15
Rohmalina wahab, Op.Cit., hlm. 131
16
Nyanyu Khadijah, Psikologi Belajar, Palembang: IAIN Raden Fatah Press, 2006, hlm.
87

8
Dalam buku Syaiful Djamarah, menurut De Decce dan Grawford ada
empat upaya guru sebagai pengajar dalam cara meningkatkan motivasi belajar
yaitu sebagai berikut:17
a. Menggairahkan anak didik
Dalam kegiatan rutinitas belajar dikelas sehari-hari guru diharapkan
harus bisa menghindari hal-hal yang monoton dan membosankan bagi
peserta didik. Guru harus memelihara minat anak didik dalam belajar,
seperti dengan memberikan hal-hal yang perlu dipikirkan dan
dilakukan anak didik serta memberikan kebebasan tertentu untuk
berpindah dari satu aspek ke aspek lainya dalam pelajaran, tentunya
dengan pengawasan.
b. Memberikan harapan realistis
Guru harus cerdas dalam mengambil pelajaran atas pengalaman. Yakni
memiliki pengetahuan yang cukup mengenai keberhasilan dan
kegagalan dari peserta didik dimasa lalu. Dengan begitu guru dapat
membedakan antara harapan yang realistis, pesimis, ataupun terlalu
optimis. Dengan begitu guru akan dapat membantu peserta didik dalam
mewujudkan harapannya.
c. Memberikan insentif
Dianjurkan kepada guru memberikan hadiah kepada peserta didik yang
mengalami keberhasilan ataupun berprestasi (dapat berupa pujian, nilai
yang baik, alat tulis dan sebagainya), sehingga peserta didik terdorong
untuk lebih meningkatkan usahanya dalam mencapai tujuannya.
d. Mengarahkan perilaku anak didik
Guru harus siaga terhadap peserta didik yang main-main dalam waktu
pelajaran berlangsung. Cara seorang guru untuk mengarahkan perilaku
peserta didiknya ialah dengan mendekatinya, menegur dengan lembut
tapi tegas, serta memberikan hukuman yang mendidik.

17
Syaiful Bahri Djamarah, Op. Cit., hlm. 135

9
Menurut sardiman untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar ada
beberapa cara yaitu:18
a. Memberi angka
Angka yang dimaksud ialah sebagai suatu simbol atau nilai dari hasil
aktivitas belajar peserta didik. Angka atau nilai merupakan alat
motivasi yang cukup memberikan ransangan kepada peserta didik
untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan prestasinya.
b. Hadiah
Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lai sebagai
penghargaan atau kenang-kenangan. Maksudnya suatu pemberian
kepada peserta didik yang berprestasi bisa berupa beasiswa, piala,
piagam, buku-buku, dan lain sebagainya dengan harapan dapat
menambah atau meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
c. Kompetisi
Kompetisi adalah persaingan. Dalam pendidikan dibutuhkan
persaingan, baik dalam bentuk mandiri maupun kelompok. Kompetisi
diperlukan sebagai alat memotivasi peserta didik agar mereka lebih
semangat dalam belajar.
d. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran pada peserta didik agar merasakan
pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga
bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri. Dan ini merupakan
salah satu bentuk motivasi yang sangat penting. Seseorang akan
berusaha dengan semua kemampuan yang ia miliki untuk mencapai
prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Begitupun peserta
didik sebagai subjek belajar.
e. Memberi ulangan
Peserta didik akan giat belajar bahkan jauh-jauh hari sebelum
menghadapi ulangan mereka telah mempersiapkan diri dengan belajar.
Oleh karena itu memberi ulangan bisa dijadikan sebagai alat motivasi.

18
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2005, hlm. 92

10
f. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil , akan mendorong peserta didik untuk lebih
giat belajar, terlebih lagi jika hasil belajarnya mengalami kemajuan,
peserta didik akan cenderung mempertahankan atau bahkan
meningkatkan intensitas belajarnya.
g. Pujian
Pujian adalah bentuk reinforcement (alat bantu) yang positif dan
sekaligus motivasi yang baik. Pujian yang diucapkan pada waktu yang
tepat dapat dijadikan sebagai alat motivasi. Guru harus bisa
menempatkan pujian yang benar-benar untuk memuji keberhasilan
peserta didiknya bukanpujian yang dibuat-buat atau bertentangan
dengan hasil kerja anak didik.
h. Hukuman
Hukuman bertujuan untuk memperbaiki sikap dan perbuatan anak
didik yang dianggap salah. Sehingga dengan hukuman tersebut peserta
didik tidak mengulangi kesalahannya lagi. Meski hukuman sebagai
reinforcement yang bersifat negatif, akan tetapi bila dilakukan secara
tepat dan bijak akan menjadi motivasi untuk peserta didik.

7. Peran Motivasi Dalam Belajar


Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan
menjelaskan perilaku seseorang, termasuk peserta didik.
Ada tiga peranan penting dari motivasi belajar dan pembelajaran,
diantaranya:
a. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar
Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar peserta didik bila ia
dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan
pemecahannya itu hanya dapat dipecahkan melalui hal-hal yang pernah
dilakukannya ataupun dilaluinya.

11
b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar
Peserta didik akan lebih tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang
dipelajarinya itu sudah ia ketahui sedikitnya atau dinikmati manfaatnya
terlebih dahulu.
c. Motivasi menentukan ketekunan belajar.
Peserta didik yang belajar secara baik dan tekun, dengan harapan
memperoleh hasil yang baik, berarti ia telah memiliki motivasi dalam
belajar.19

Menurut Nyanyuk Khadijah peran motivasi dalam belajar adalah:


a. Saat akan memulai belajar
b. Saat sedang belajar
c. Saat berakhirnya belajar

Dapat disimpulkan dari beberapa pendapat diatas, bahwa peranan motivasi


dalam belajar adalah saat akan melangsungkan pembelajaran, saat proses
pembelajaran, serta saat berakhirnya pembelajaran guna menentukan
penguatan belajar dan memperjelas tujuan belajar serta menentukan ketekunan
belajar.

8. Ayat-Ayat Tentang Motivasi


QS Ibrahim (14): 7

‫ ْن َكفَرْ تُ ْم اِ َّن َع َذابِ ْي لَ َش ِد ْي ٌد‬dِ‫ ْن َشكَرْ تُ ْم اَل َ ِز ْي َدنَّ ُك ْم َولَ ِٕٕى‬dِ‫َواِ ْذ تَا َ َّذنَ َربُّ ُك ْم لَ ِٕٕى‬

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;


"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih".

19
http///prinsip-peranan-motivasi-belajar.html

12
Yakni Allah mempermaklumatkan dan memberitahukan kepada
kita semua akan janji-Nya. Sesungguhnya jika kita mensyukuri nikmat
yang telah diberikan Allah, pasti Ia akan menambahkannya. Dan jika kita
mendustai nikmat-nikmat itu atau mengingkari-Nya dan kalian
menyembunyikannya serta tidak mensyukurinya maka Allah akan
mencabut nikmat-nikmat itu semua dan Allah akan menimpakan siksaan
kepada mereka yang mengingkarinya.

QS Yusuf (12): 87

َ‫ح هّٰللا ِ اِاَّل ْالقَوْ ُم ْال ٰكفِرُوْ ن‬ ۟


ِ ْ‫سُ ِم ْن رَّو‬dََٔ‫اِنَّهٗ اَل يَائْـ‬

Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.


Sesungguhnya tiada yang berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum
yang kafir".
Bahwa, larangan berputus asa atau putus harapan dari rahmat Allah
dalam menghadapi tantangan serta meraih cita-cita yang dikehendaki.
Karena sesungguhnya tiada yang berputus asa dari rahmat Allah kecuali
hanyalah orang-orang kafir.

13
C. PENUTUP

1. Kesimpulan
Motivasi merupakan peran penting dalam proses belajar mengajar antara
seorang guru dengan siswanya. Kemudian didalam motivasi belajar setiap
individu itu tidaklah sama. Kita harus mengetahui arti motivasi itu sendiri dan
dapat melaksanakannya kedalam kehidupan kita. Jenis motivasi seperti apa
yang kita butuhkan untuk membangkitkan agar siswa termotivasi. Prinsip-
prinsip apa yang harus diterapkan dalam aktivas pembelajaran. Mengetahui
tujuan dan fungsi dari motivasi belajar itu sangatlah penting dan peranan
penting motivasi belajar itu sendiri. Setelah mengetahui arti penting motivasi
bagi siswa dan juga guru, maka diharapkan agar guru bisa menjaga,
memelihara serta meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Saran
Bagi mahasiswa pendidikan yang merupakan sebagai calon pendidik,
kirasanya bisa lebih memahami pentingnya motivasi belajar lagi serta
bagaimana cara memotivasi peserta didik kita kedepannya. Dan secara umum
bisa menambah wawasan kita semua.

14
DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, Kadar M. 2019, Psikologi Qur’ani, Jakarta: Amzah.


Chaplin, J.P. 2002, Kamus Lengkap Psikologi, Terj. Kartini Kartono,
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
A.M., Sardiman. 2001, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
A.M., Sardiman. 2005, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Uno, B. Hamzah. 2011, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi
Aksara.
Purwanto, Ngalim. 1998, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya.
Khadijah, Nyanyu. 2006, Psikologi Belajar, Palembang: IAIN Raden
Fatah Press.
Mularsih, Heni. Karwono. 2018, Belajar dan Pembelajaran, Depok:
Rajawali Pers.
http://viccavanesa.blogspot.com/2016/02/prinsip-prinsip-motivasi-
belajar.html?m=1
Djaali. 2008, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. Ke 3.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Soemanto, Wasty. 2006, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
Wahab, Rohmalina. 2018, Psikologi Belajar, Depok: Rajawali Pers.
http///prinsip-peranan-motivasi-belajar.html

15

Anda mungkin juga menyukai