KETERAMPILAN MENYIMAK
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keterampilan Menyimak
Dosen Pengampu:
Rahmawati Mulyaningtyas, M.Pd.
Disusun oleh:
Kelompok 3 TBIN 2B
1. Immatul Khasanah (12210193013)
2. Ahmad Kamaluddin (12210193064)
3. Ety Rizqi Maemunah (12210193109)
4. Ainin Triwulan (12210193112)
Penyusun
i
DAFTAR ISI
PRAKATA………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………..ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………1
C. Tujuan Pembahasan Masalah………………………………………...1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterampilan Menyimak……..2
DAFTAR RUJUKAN…………………………………………………….13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keterampilan menyimak adalah proses kegiatan mendengarkan lambang
lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi dan interpretasi untuk
memperoleh informasi menangkap isi atau pesan dan memahami makna
komunikasi pembicara melalui ujaraan lisan. Keterampilan menyimak tidak
bisa dilepaskan begitu saja dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, oleh
karena itu selain kita perlu mengerti dan memahami apa itu keterampilan
menyimak, kita juga harus tahu faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Banyak faktor yang mempengaruhi menyimak, seperti faktor fisik, faktor
psikologis, faktor pengalaman, faktor sikap, faktor motivasi, faktor jenis
kelamin, faktor lingkungan, dan faktor peranan dalam masyarakat. Oleh
karena itu, di dalam makalah ini akan kami bahas satu persatu faktor-faktor
yang mempengaruhi kegiatan kegiatan menyimak tersebut.1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan menyimak?
1
Koko Prianto, “Faktor Pemengaruh Dalam Menyimak”, diakses dari
https://belajarbersamakoko.wordpress.com/2015/06/10/makalah-faktor-pemengaruh-dalam-
menyimak/, pada tanggal 28 Februari 2020 pukul 20.45.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Rahman, dkk., Menyimak dan Berbicara: Teori dan Praktik, (Sumedang: Alqaprint Jatinangor,
2019), hal. 25
2
7. Memiliki intelegensi yang tinggi
8. Latihan yang teratur3
1. Faktor Fisik
Kondisi fisik seorang penyimak merupakan faktor penting yang
turut menentukan keefektifan serta kualitas keaktifannya dalam
menyimak.4 Kesehatan dan kesejahteraan fisik merupakan suatu modal
penting untuk mengetahui tingkat kemampuan seorang penyimak
dalam menyimak. Misalnya ada orang yang sukar mendengar, dalam
keadaan tersebut, orang itu mungkin saja terganggu serta dibingungkan
oleh upaya yang dilakukannya untuk mendengar, atau dia mungkin
kehilangan ide-ide pokok seluruhnya. Kondisi fisik yang
mempengaruhi kegiatan menyimak yaitu, kondisi fisiknya jauh di
bawah gizi normal, sangat lelah, mengidap suatu penyakit fisik
sehingga perhatiannya dangkal. Bila seorang penyimak sedang dalam
kondisi fisik yang kuarang baik, maka mereka akan kesulitan untuk
berkonsentrasi ketika menyimak.
Lingkungan fisik juga mungkin sekali turut bertanggung jawab atas
ketidakefektifan menyimak seseorang. Ruangan mungkin terlalu
panas, lembap, ataupun terlalu dingin, suara atau bunyi bising yanag
mengganggu dari jalan, dari kamar sebelah, atau dari beberapa bagian
ruangan tempat penyimak berada, para hadirin yang bergerak atau
berjalan kian kemari seenaknya saja sehingga mengganggu orang yang
sedang menyimak itu. 5
3
Yeti Mulyati, dkk., Bahasa Indonesia, (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2014), hal. 3.9-
3.10
4
Juju Juangsih, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Menyimak Bahasa Jepang dan
Pengajarannya, dalam Jurnal Wahana Didaktika vol. 15 no. 2(Jakarta: Universitas Pendidikan
Jakarta, 2017), hal. 15
5
Guntur Henry, menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa, (Bandung, ANGKASA, 2008),
hal 106
3
2. Faktor Psikologis
Faktor psikologis adalah faktor yang melibatkan sikap-sikap atau
sifat-sifat pribadi, yang mana juga menjadi faktor yang mempengaruhi
keterampilan menyimak seseorang. Jika seseorang sedang mengalami
masalah atau psikologinya terganggu maka mereka akan menjadi
kurang fokus dalam menyimak atau tidak dapat memahami
ucapanyang terdengar dengat tepat. Faktor tersebut, antara lain:
a. Prasangka dan kurangnya simpati terhadap para pembicara
dengan berbagai sebab dan alasan.
b. Keegosentrisan, yaitu sikap penyimak yang hanya
mementingkan dirinya sendiri atau egois sehingga pembicara
dan apa yang disampaikan oleh pembicara tidak ditanggapi
dengan serius.
c. Pandanga tidak luas, yaitu keterbatasan pandangan atau
wawasan penyimak terhadap bahan simakan yang
menimbulakan salah paham terhadap apa yang disampaikan
oleh pembicara.
d. Bosan dan jenuh, yaitu kondisi penyimak yang sudah merasa
tidak ingin lagi untuk melanjutkan simakan, dikarenakan apa
yang disampaikan mungkin terlalu panjang dan monoton
sehingga terdengar membosankan.
e. Sikap tidak sopan, baik penyimak maupun pembicara yang
bersikap tidak sopan maka akan mempengaruhi kegiatan
menyimak.
4
serta mencegah timbulnya faktor psikologis yang negatif bagi
penyimak.6
3. Faktor Pengalaman
Pengalaman merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
keterampilan menyimak. Latar belakang pengalaman menjadi faktor
penting dalam menyimak. Makna yang dipancarkan oleh kata-kata
asing cenderung dapat mengurangi perhatian siswa. Kurangnya minat
merupakan akibat dari pengalaman yang kurang atau tidak ada sama
sekali pengalaman dalam bidang yang disimak.7 Sikap kita merupakan
hasil petumbuhan, perkembangan, serta pengalaman kita sendiri. Maka
dari itu pengalaman dari seorang pendidik sangat menentukan dalam
menyimak.
Kurangnya atau tiadanya minat pun agaknya merupakan akibat dari
pengalaman yang kurang atau tidak sama sekali pengalaman dalam
bidang yang akan disimak itu. Sikap-sikap yang menentang, serta
bermusuhan timbul dari pengalaman-pengalaman yang tidak
menyenangkan, demikian latar belakang pengalaman merupakan suatu
faktor penting daalam kegiatan menyimak. Kosakata simak juga turut
mempengaruhi kualitas menyimak, makna-makna yang dipancarkan
oleh kata-kata yang asing cenderung untuk mengurangi serta
menyingkirkan perhatian para siswa. Anak-anak tidak mendengar ide-
ide yang berada di luar jangkauan pengertian serta pemahaman
mereka.
Begitu banyak istilah teknis dan abstrak yang diperkenalkan dalam
pengembangan kurikulum sehingga anak tetap dipadati dengan
pengertian kata-kata yang samar dan kurang lengkap yang mereka
dengar dan dipergunakan dalam pelajaran-pelajaran mereka. Seperti
halnya anak-anak membutuhkan latihan dan bimbingan dalam
peguasaan suatu kosa kata penglihatan dalam membaca, mereka juga
memerlukan kosa kata simak yang luas dan bermakna bagi mereka.
6
Ibid., hal 107-108
7
Umi Hijriyah, Menyimak: Strategi dan Implikasinya dalam Kemahiran Berbahasa, (Lampung:
Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Raden Intan, 2016), hal. 37
5
Kalau tidak, tidak dapat disangkal bahwa sebagian besar pengajaran
lisan itu akan terbang melayang begitu saja, tidak ada yang melekat
dalam otak para siswa.
4. Faktor Sikap
Sikap seseorang akan berpengaruh dalam kegiatan menyimak
karena pada dasarnya manusia memiliki dua sikap yaitu menerima dan
menolak. Kedua sikap itu memberi dampak positif dan dampak
negatif. Setiap orang cenderung menyimak secara saksama pada topik-
topik atau pokok-pokok pembicaraan yang dapat dia setujui ketimbang
pada pokok-pokok pembicaraan yang kurang atau tidak disetujuinya.
Sikap ini wajar dalam kehidupan ini. Kita memang cenderung
menyingkirkan atau menghilangkan hal-hal yang dapat membuat kita
goyang, membuat kita tidak seimbang, atau yang justru membuat kita
mempertanyakan posisi kita sendiri pada suatu pokok tertentu. 8 Faktor
sikap yang mempengaruhi kegiatan menyimak yaitu:
a. Pokok-pokok pembicaraan yang kita setujui cenderung akan
kita simak secara seksama dan penuh perhatian.
b. Pembicara harus memilih topik yang disenangi oleh para
penyimak.
c. Pembicara harus memahami sikap penyimak karena modal
penting bagi pembicara untuk menarik minat atau perhatian
menyimak.
d. Penampilan pembicara yang menyenangkan akan membentuk
sikap positif penyimak.
5. Faktor Motivasi
Motivasi merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan seseorang dalam kegiatan menyimak. Jika motivasi kuat,
maka dapat dipastikan orang itu akan berhasil mencapai tujuannya,
8
Guntur Henry, menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa, (Bandung, ANGKASA, 2008),
hal 108
6
khususnya dalam kegiatan menyimak. Dorongan dan tekad diperlukan
dalam mengerjakan segala sesuatu dalam kehidupan ini. Menerangkan
pelajaran dengan baik dan jelas, mengutarakan apa maksud dan tujuan
yang hendak dicapai, dan bagaimana cara mencapai tujuan itu, jelas
merupakan suatu bimbingan kepada para siswa untuk menanamkan
serta memperbesar motivasi mereka untuk menyimak dengan tekun.
Motivasi berkaitan dengan pribadi seseorang. Jika kita yakin dan
percaya bahwa pribadi kita mempunyai sifat kooperatif, tenggang hati,
dan analitis, kita akan menjadi penyimak yang lebih baik dan unggul
daripada berpikir bahwa diri kita malas, besifat argumentatif, dan
egosentris.
9
Ibid., hal 38
7
7. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan juga mempengaruhi keterampilan seseorang.
Lingkungan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan menyimak
khususnya terhadap keberhasilan belajar peserta didik. Faktor
lingkungan yang mempengaruhi kegiatan menyimak antara lain:
a. Lingkungan Fisik, yaitu menyangkut pengaturan dan seseorang
penataan ruang kelas serta sarana dalam pembelajaran
menyimak, hal ini penting untuk menaruh perhatian pada
masalah-masalah dan sarana-sarana akustik, agar para siswa
dapat mendengar dan menyimak dengan baik tanpa ketegangan
dan gangguan. Para guru harusn dapat mengatur dan menata
letak meja dan kursi sedemikian rupa sehingga memungkinkan
setiap siswa mendapat kesempatan yang sama untuk menyimak
dan disimak.
b. Lingkungan Sosial, yaitu mencakup suasana yang mendorong
anak-anak untuk mengalami, mengekspresikan, serta
mengevaluasi ide-ide yang memang penting sekali diterapkan
kalau keterampilan berkomunikasi dan seni berbahasa
diterapkan dan dikembangkan.
8
pemerolehan berbahasa siswa. Oleh sebab itu, pembelajaran perlu dirancang untuk
menarik perhatian siswa, menghindari kejenuhan siswa, dan memotivasi siswa
untuk terus mendengarkan.10 Saddhono dan Slamet menjelaskan bahwa terdapat
beberapa unsur yang dapat mempengaruhi keefektifan menyimak untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, yaitu:
1. Pembicara
Pembicara ialah prang yang menyampaikan pembicaraan, ide, pesan,
dan informasi kepada penyimak melalui Bahasa lisan. Keefektifan
menyimak akan dipengaruhi oleh faktor kualitas, keahlian, charisma, dan
kepopuleran pembicara yang berpengaruh terhadap para pembaca. Faktor
yang diharapkan muncul pada pembucara antara lain:
a. Penguasaan materi, pembicara hendaknya menguasai, memahami,
dan mendalami benar-benar materi yang akan disampaikan kepada
pendengar atau penyimak.
b. Berbahasa yang baik dan benar, penggunaan bahasa yang baik,
sesuai keterampilan menyimak, ucapan yang jelas, sederhana dan
efektif serta bervariasi akan membantu keefektifan penyimakan
terhadap isi simakan dan mendorong penyimak untuk mengikuti
pembicaraan dengan seksama dan bergairah.
c. Percaya diri, pembicara hendaknya selalu percaya pada
kemampuan diri sendiri, menguasai dan dapat menyampaikan
materi pembicaraan dengan terampil. Dengan demikian penyimak
akan meyakini apa yang dibicarakan.
d. Berbicara sistematis, bahan yang disampaikan oleh pembicara
hendaknya disusun secara sistematis dan logis sehingga mudah
diikuti oleh penyimak.
e. Gaya berbicara menarik, pembicara perlu tampil dengan gaya
menarik dan simpatik, ia hendak menghindari monotonitas dan
perilaku yang dibuat-buat.
10
Rahman, dkk., Menyimak dan Berbicara: Teori dan Praktik, (Sumedang: Alqaprint Jatinangor,
2019), hal. 26
9
f. Kontak dengan penyimak, pembicara perlu menyesuaikan diri,
menghargai, menghormati serta menguasai pendengarannya.
2. Pembicaraan
Pembicaraan adalah materi, isi, pesan atau informasi yang diampaikan
oleh pembicara kepada penyimak.11 Pembicaraan yang baik akan
memenuhi hal-hal sebagai berikut:
a. Aktual, pembicaraan diusahakan mengenai masalah yang aktual,
hangat atau baru. Dengan demikian materi pembicaraan akan
menarik dan diminati oleh penyimak.
b. Berguna, pembicaraan mestilah sesuatu yang bergua, berarti, dan
bermanfaat bagi penyimak.
c. Dalam pusat minat penyimak, materi pembicaraan yang menjadi
pusat perhatian penyimak tentu akan lebih menarik dan materi
pembicara akan diperhatikan dengan seksama, bahkan ditanggapi
dengan antusias oleh penyimak.
d. Sistematis, pembicaraan yang sistematis akan memudahkan
penyimak untuk mengikuti alur pembicaraan.
e. Seimbang, taraf kesulitan materi pembicaraan hendaknya seimbang
dengan taraf kemampuan dan pengalam penyimak. Apabila materi
terlalu rendah dan sulit tentulah mengundang kejenuhan penyimak.
3. Penyimak
Penyimak merupakan orang yang mendengarkan dan memahami isi
bahan simakan yang disampaikan oleh pembicara dalam suatu peristiwa
menyimak berlangsung. Penyimak merupakan Faktor yang paling penting
menentukan keefektifan dalam peristiwa menyimak.12 Bebrapa hal yang
berkaitan dengan penyimak yaitu:
a. Kondisi, fisik dan mental penyimak haruslah dalam keadaan yang
baik dan stabil.
11
Ibid., hal. 27
12
Ibid., hal. 28
10
b. Konsentrasi, penyimak harus memusatkan perhatiannya terhadap
bahan simakan dngan menghilangkan berbagai hal yang dapat
mengganggu konsentrasinya.
c. Bertujuan, penyimak harus memiliki tujuan yang jelas dalam
kegiatan menyimak, sehingga akan lebih efektif.
d. Minat, merupakan dasar aktivitas seseorang sehingga penyimak
hendaknya memiliki minat yang kuat terhadap bahan simakan.
e. Berkemampuan linguistik, hal ini sangat bermanfaat sebagai sarana
memahami, menginterpretasi, dan menilai bahan simakan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Faktor fisik
2. Faktor psikologis
3. Faktor pengalaman
4. Faktor sikap
5. Faktor motivasi
6. Faktor jenis kelamin
7. Faktor lingkungan
8. Faktor peran dalam masyarakat
B. Saran
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketrampilan menyimak memang
sulit untuk dilampaui, tetapi kalau kita tidak melakukan perubahan
tentang faktor-faktor tersebut kita akan sulit memahami perkataan
ataupun tulisan orang lain. Sebaiknya kita awali niat dalam diri
untuk bersungguh-sungguh dalam kegiatan menyimak, karena apa
kegiatan menyimak sangatlah penting salah satunya untuk
mendapatkan informasi-informasi yang jelas sumbernya, akan
tetapi tidak mencakup tentang informasi saja seperti, kegiatan
belajar mengajar, cara menyimak pembicaraan dengan orang lain.
Tetapi yang lebih utama kita harus melewati faktor-faktor tersebut
agar ketrampilan menyimak kita menjadi
12
DAFTAR RUJUKAN
Rahman, dkk. 2019. Menyimak dan Berbicara: Teori dan Praktik. Sumedang:
Alqaprint Jatinangor.
13