Anda di halaman 1dari 41

TUGAS : History of Indonesian Architecture

Sulawesi
1. Rumah Suku Toraja
2. Rumah Minahasa
3. Rumah Gowa
4. Rumah Bugis
Rumah Tongkonan Suku Toraja
1. Rumah Adat Toraja disebut dengan
Tongkonan yang bermakna
menduduki atau tempat duduk.
2. Masyarakat Suku Toraja menganggap
rumah tongkonan itu sebagai ibu,
sedangkan alang sura (lumbung padi)
dianggap sebagai bapak.
3. Rata-rata rumah orang Toraja
menghadap ke arah utara,
menghadap ke arah Puang Matua
sebutan bagi orang Toraja kepada
Tuhan YME
1. Rumah Toraja atau Tongkonan ini dibagi menjadi 3 bagian:
1. Kolong (Sulluk Banua)
2. Ruangan rumah (Kale Banua)
3. Atap (Ratiang Banua)

2. Rumah Tongkonan adalah rumah panggung yang didirikan dari kombinasi


lembaran papan dan batang kayu.
3. Denahnya berbentuk persegi panjang.
4. Material kayunya dari kayu uru. Kayu uru banyak ditemui dihutan-hutan
didaerah Toraja dan kayu-kayu ini tidak perlu dipernis atau di pelistur, kayu
dibiarkan asli.
5. Pada bagian atap rumah Tongkonan, bentuknya melengkung seperti tanduk
kerbau.
6. Terdapat jendela kecil di sisi timur dan barat pada bangunan, bertujuan
sebagai tempat masuknya sinar matahari dan aliran angin.
Kenapa harus tanduk Kerbau?
bagi orang Toraja, kerbau adalah
lambang kemakmuran dan status.
Oleh sebab itu kenapa tanduk atau
tengkorak kepala kerbau di pajang
dan disimpan di bagian rumah,
karena sebagai tanda keberhasilan
si pemilik rumah mengadakan
sebuah upacara atau pesta.
Denah:
1. Tandok
Tandok terletak di bagian depan rumah
tongkonan. Tandok digunakan sebagai tempat
ruang tidur keluarga.
2. Sali’
Sali’ terletak di bagian tengah rumah
Tongkonan. Sali’ untuk tempat untuk berkumpul
dengan keluarga juga digunakan sebagai dapur.
3. Sumbu
Sumbu terletak di bagian belakang rumah
Tongkonan. Biasanya Sumbu digunakan sebagai
tempat barang atau sebagai kamar untuk orang
mati.
Pondasi:

struktur bangunan Tongkonan


adalah sistem konstruksi
pasak (knock down).
Yaitu teknik konstruksi yang
menggunakan sistem
sambungan tanpa paku dan
alat penyambung selain kayu.
Bahan pondasi sendiri terbuat
dari batu gunung.
Kolom/Tiang A’riri:

Terbuat dari kayu uru. Selain


itu juga memakai kayu nibung
agar tikus tidak dapat naik ke
atas.

Kolom disisi barat dan timur


jaraknya rapat dan berjumlah
banyak, agar kuat menampung
orang-orang yang datang saat
upacara kematian.
Balok:

Seperti sloof, yaitu sebagai


pengikat antara kolom-kolom
sehingga tidak terjadi
pergeseran tiang dengan
pondasi.
Hubungan balok dengan kolom
disambung dengan pasak yang
terbuat dari kayu uru.
Lantai:

Terbuat dari bahan papan kayu uru yang


disusun di atas pembalokan lantai.
Disusun pada arah memanjang sejajar
balok utama. Sedangkan untuk alang
terbuat dari kayu banga.
Dinding:

Dinding disusun dengan


disambung pada papan
dengan pengikat utama yang
dinamakan Sambo Rinding.
Fungsinya sebagai rangka
dinding yang memikul beban.
Tangga:

Tangga Rumah Tongkonan


terletak dibagian samping
rumah, menuju langsung
ruang tengah atau Sali.
Tangga menggunakan kayu
uru
Pintu:

Pintu rumah Tongkonan nampak


dihiasi dengan beberapa motif
ukiran.

Sebagai pegangan, di pintu


ditempatkan ekor kerbau yang
dipotong hingga pangkal ekor dan
telah dikeringkan.

Memasuki rumah adat ini


mempunyai cara tertentu yaitu pintu
masuk harus diketuk dengan
membenturkan kepala perlahan
lahan.
Jendela:

Jendela pada rumah


Tongkonan umumnya terdapat
8 buah.
Masing-masing di setiap arah
mata angin terdapat 2 jendela.
Atap:

Atapnya melengkung menyerupai


perahu (merupakan pengaruh
budaya Cina) terdiri atas susunan
bambu dan diatasnya dilapisi ijuk
hitam.
Terbuat dari bambu pilihan yang
disusun tumpang tindih dengan
dikait oleh beberapa reng bambu
dan diikat oleh rotan/tali bambu.
Rumah Minahasa
• pada bagian depan bangunan terdapat emperan (setup),
• pada bagian dalamnya terdapat ruang tamu (leloangan), ruang tengah (pores) dan kamar tidur.
• sisi atas rumah atau loteng (soldor) difungsikan sebagai tempat menyimpan hasil panen seperti
jagung, padi dan hasil lainnya.
• bagian bawah rumah (kolong) biasanya digunakan untuk gudang tempat menyimpan papan,
balok, kayu, alat pertanian, gerobak dan hewan peliharaan oleh pemilik rumah.
SOLDOR / ATAP
Rumah Minahasa
Rumah Minahasa
• Tiang utama rumah disebut dengan
Ari’i, yang pada bagian atasnya
terdapat pintu masuk.
• Konstruksi tumpangan balok yang
melintang di atas tumpangan balok
memanjang disebut dengan kalawit.
• Konstruksi berbentuk huruf ‘X” disebut
sumpeleng.
Rumah Minahasa
• bagian pondasi(kolong) bangunan tetap menggunakan material batu, maupun
kayu/kayukelapa itu sendiri dengan dimensi yang tergantung volume bangunan
yang dipikulnya.

Tiang:
◾Kolong bangunan terdiri dari 16-18 tiang penyangga.
◾Ukuran ∅200-300 mm
◾Tinggi tiangnya 3-5 m.
◾Tiang tangga terbuat dari akar pohon besar atau bambu.
Rumah Minahasa
• Atap :
• Karakteristik konstruksi Atap: Rangka atapnya adalah gabungan bentuk pelana dan limas.
• Atapnya berupa konstruksi kayu/ bambu batangan yang diikat dengan tali ijuk pada usuk dari
bamboo/kayu.
Rumah Minahasa
• Tangga:
• Rumah panggung Minahasa mempunya dua buah tangga pada bagian depan
bangunan, tepatnya pada bagian kiri dan kanan.
Rumah Gowa
• Bentuk dan Fungsi Ruang Rumah adat Balla
Lompoa terdiri atas tiga bagian yaitu :
• bagian atas yang disebut loteng atau pammakang,
berfungsi sebagai plafon,
• bagian tengah merupakan badan rumah disebut
kale balla, berfungsi sebagai ruang tamu dan kamar
tidur
• bagian bawah atau kolong rumah yang disebut
passiringang, berfungsi sebagai tempat kendaraan.
• Tiang rumah adat itu berjumlah 78 buah,
terbuat dari kayu jati. Tiangnya berbentuk segi
empat yang disangga oleh fondasi beton segi
empat.
Rumah Gowa
Pada rangka yang menopang lantai rumah terdapat balok yang disusun melintang
dan membujur, kemudian disilangkan pada tiang penyangga dan untuk menguatkan
diberi pasak yang terbuat dari besi.
Rumah Gowa
• Bentuk tangga Balla Lompoa terdiri dari 13 buah anak tangga yang disebut tukak
baringan sampulontallu, yang berarti tangga utama yang berjenjang tiga belas.
• Di samping kiri dan kanan tangga terdapat pegangan yang disebut coccokran
tukak pombali. Tangga tersebut memiliki atap (pattongko tukak).
Rumah Gowa
• Dapara (lantai) Lantai rumah Balla Lompoa yang terbuat dari papan kayu
hitam, Setiap ruang dibatasi oleh dinding yang merupakan penyekat antara
ruang tamu, ruang tengah, dan ruang belakang.
• Rinring (dinding) Dinding rumah Balla Lompoa terbuat dari papan kayu
Rumah Bugis
• Sebelum agama Islam datang, penduduk Bugis
Makassar menganut kepercayaan yang menganggap
adanya roh-roh yang terdapat pada benda-benda
seperti batu-batu besar, pohon-pohon besar dan
puncak-puncak gunung.
• Berkaitan dengan kepercayaan, mereka meyakini alam
raya (makro kosmos) ini tersusun dari tiga tingkatan
yakni :
• Alam atas (benua atas) atau dunia atas (boting langi’), tempat
dewa–dewa tertinggi yang disebut Dewata Seuwae di langit
• Alam tengah (benua tengah) atau dunia tengah (ale kawa),
adalah merupakan bumi ini
• Alam bawah (benua bawah) atau uriliyu, dianggap berada
dibawah air
• Struktur bangunan menggunakan kayu. (Yang
pertama harus dicari adalah kayu untuk tiang
pusat rumah)
• Tiang pusat rumah (aliri posi bola) sebagai
simbol seorang wanita (ibu rumah tangga)
yang harus menyimpan semua hasil yang
diperoleh suaminya dan menjaga
keharmonisan hidup keluarga di dalam rumah.
• Tiang sandaran tangga (aliri pakka) sebagai
simbol lakilaki (kepala rumah tangga) yang
memikul tanggung jawab hidup berumah
tangga.
• Sebuah rumah baru dianggap sempurna bila
memiliki kedua tiang tersebut karena sebagai
kehidupan rumah tangga barulah sempurna
bila ada jalinan kerjasama yang baik antara
suami dan istri.
• Arah rumah yang paling baik menghadap timur ke
tempat terbitnya matahari yang disimbolkan sebagai
naiknya rejeki
• Badan rumah terdiri dari lantai dan dinding, terletak
antara lantai dan loteng
• Kolong rumah terletak pada bagian bawah antara lantai
dengan tanah
Bentuk atap adalah pelana
Dimana bagian depan dan
belakang dibuat susunan atap
sebagai penutup yang disebut
timpa laja/timba sela berfungsinya
sebagai ventilasi, dan penerangan.

Dari tingkat susunannya, timpa


laja/timba sela dapat diketahui
derajat sosial pemiliknya
Tiang minimal 16 buah, ditunjang oleh
beberapa konstruksi/sambungan, yaitu :
1. Patoddo
2. Palangga
3. Pondasi (umpak tiang)
4. Tangga

Palangga : Patoddo :
Terbuat dari balok pipih yang panjangnya Balok panjang pipih yang
lebih sedikit dari panjang rumah (induk panjangnya sama dengan lebar
rumah), berfungsi sebagai penahan rumah.
berdirinya tiang-tiang rumah Berfungsi untuk menghubungkan
antara tiang satu dengan tiang
lainnya dengan arah melebar
rumah.
Pondasinya batu alam
Menurut tempatnya, dibagi atas
tangga depan dan tangga belakang.

Tangga bisa terbuat dari bambu atau


kayu.

Jumlah anak tangga ganjil


Perbedaan Tata Ruang Rumah Adat
Sul-Utara Minahasa Tolombatu Malili & Kolaka Tolampu Poso Tolage
Fungsi Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah Tempat hasil panen Rumah
padi & jagung
Menghadap Utara/Selatan Utara/Selatan Barat Utara/Selatan Utara/Selatan Utara/Selatan Utara/Selatan
Tangga Depan Depan kanan kiri Depan Depan & Depan Tidak ada Depan
& Belakang Belakang
Zoning Depan : Publik Depan : Publik Dari tangga Depan : Publik Dari tangga Terdapat area yang Depan : Publik
Tengah : Private Tengah : Privat menuju serambi, Tengah : menuju ruang jelas untuk proses Tengah dan lantai
dan Semi-Private dan Semi-Private di kanan kirinya Private dan utama, di kanan penumpukan padi atas : Private
Belakang : Belakang, di luar terdapat ruang Semi-Private kirinya terdapat dan penyimpanannya Tidak ada tempat
Service area rumah : Service private. Belakang : ruang private untuk service area
area, kandang Service area Service area dan service area.
binatang dan terletak di
kamar mandi belakang ruang
private
Perbedaan Tata Ruang Rumah Adat
Sul-Utara
Fungsi Rumah
Menghadap Utara/Selatan
Tangga Depan
Zoning Depan : Publik
Tengah : Private dan Semi-Private
Belakang : Service area
Perbedaan Tata Ruang Rumah Adat
Minahasa
Fungsi Rumah
Menghadap Utara/Selatan
Tangga Depan kanan kiri & Belakang
Zoning Depan : Publik
Tengah : Privat dan Semi-Private
Belakang, di luar rumah : Service area, kandang binatang dan kamar mandi
Perbedaan Tata Ruang Rumah Adat
Tolombatu
Fungsi Rumah
Menghadap Barat
Tangga Depan
Zoning Dari tangga menuju serambi, di kanan kirinya terdapat ruang private.
Service area terletak di belakang ruang private
Perbedaan Tata Ruang Rumah Adat
Malili & Kolaka
Fungsi Rumah
Menghadap Utara/Selatan
Tangga Depan & Belakang
Zoning Depan : Publik
Tengah : Private dan Semi-Private
Belakang : Service area
Perbedaan Tata Ruang Rumah Adat
Tolampu
Fungsi Rumah
Menghadap Utara/Selatan
Tangga Depan
Zoning Dari tangga menuju ruang utama, di kanan kirinya terdapat ruang private dan service area.
Perbedaan Tata Ruang Rumah Adat
Poso
Fungsi Tempat hasil panen padi & jagung
Menghadap Utara/Selatan
Tangga Tidak ada
Zoning Terdapat area yang jelas untuk proses penumpukan padi dan penyimpanannya
Perbedaan Tata Ruang Rumah Adat
Tolage
Fungsi Rumah
Menghadap Utara/Selatan
Tangga Depan
Zoning Depan : Publik
Tengah dan lantai atas : Private
Tidak ada tempat untuk service area
Rumah tongkonan suku toraja

Anda mungkin juga menyukai