Anda di halaman 1dari 12

SAMBUNGAN DALAM METODE PENGELASAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas elmen mesin yang di


ampu oleh:
Mohammad Reza Hermawan, ST

Disusun oleh:
Jayan Rezki Perdana (143010071)
Muhammad Ifhal Kosasih (163010059)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2019
ABSTRAK

Proses-proses seperti pengelasana (welding), Pengelasan dengan kuningan


(brazing), penyolderan (soldering), penyemenan (cementing) dan pengelemenan
(gluing) sekarang ini di pakai secara luas dalam pembuatan mesin. Apabila bagian-
bagian harus di pasangkan atau di buat maka adalah mungkin bahwa satu di antara
proses-proses ini perlu di pertimbangkan suatu awal perencanaan kerja. Terutama bila
penampang yang akan di sambungan adalah tipis maka satu di antara metode
sambungan ini dapat menghasilkan penghematan yang besar. Penghindaran atas
penguncian individual dan adanya kemungkinan menggunakan metode pemasangan ini
secara cepat adalah salah satu di antara beberapa keuntungan yang mungkin di dapat
dari metode ini.

Salah satu kesulitan yang di hadapi oleh sarjana teknik perencanaan sehubungan
dengan masalah perencanaan sambungan adalah bahwa perlakuan yang teliti atas
perencanaan sambungan belum memberikan keuntungan yang nyata sebagaimana telah
di berikan berbagai peroses, bahan, dan elemen mesin yang lain. Tidak jelas mengapa
harus begitu. Mungkin karena geometrinya yang kecil tidak menyediakan dirinya siap
untuk mendapat perlakuan matematik. Tentu saja ini berarti bahwa suatu elemen
ketidakpastian tambahan telah di perkenalkan dan bahwa ini harus di imbangi oleh
pemakaian faktor-faktor keamanan yang lebih besar pada perencanaan. Kenyataan
menunjukan begitu banyak struktur dan alat yang aman dan terpercaya dengan
menggunakan proses-proses yang di pakai secara mendukung penyataan bahwa para
sarjana teknik telah berhasil mengatasi rintangan-rintangan ini.

i
DAFTAR ISI

ABSTRAK................................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan masalah..........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................ 3
1.1 Pengertian Pengelasan...........................................................................................3
1.2 Jenis-jenis pengelasan............................................................................................3
1.3 Metode Pengelasan.................................................................................................4
1.4 Bentuk-bentuk pengelasan.....................................................................................6
BAB III PENUTUP.................................................................................................................... 8
1. Kesimpulan.....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak


dapat dipisahkan dari pengelasan karena mempunyai peranan penting dalam
rekayasa dan reparasi logam. Pembangunan konstruksi dengan logam pada masa
sekarang ini banyak melibatkan unsur pengelasan khususnya bidang rancang bangun
karena sambungan las merupakan salah satu pembuatan sambungan yang secara
teknis memerlukan ketrampilan yang tinggi bagi pengelasnya agar diperoleh
sambungan dengan kualitas baik. Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam
konstruksi sangat luas meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan,
sarana transportasi, rel, pipa saluran dan lain sebagainya.

Faktor yang mempengaruhi proses pengelasan adalah prosedur pengelasan


itu sendiri yaitu suatu perencanaan untuk pelaksanaan penelitian yang meliputi cara
pembuatan konstruksi las dan sambungan yang sesuai rencana dan spesifikasi,
dengan menentukan semua hal yang diperlukan dalam pelaksanaan tersebut,
sedangkan faktor produksi pengelasan adalah jadwal pembuatan, proses pembuatan,
alat dan bahan yang diperlukan, urutan pelaksanaan, persiapan pengelasan
(meliputi : pemilihan mesin las, penunjukan juru las, pemilihan kuat arus, pemilihan
elektroda, dan pemilihan jarak pengelasan serta penggunaan jenis kampuh las) .

Las listrik merupakan suatu proses penyambungan logam dengan


menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas dan elektroda sebagai bahan
tambahnya. Pengelasan dengan las listrik menggunakan pesawat las listrik (SMAW
= Shielded Metal Arc Welding) banyak di gunakan, karena proses pengelasan
dengan cara demikian disamping menghasilkan sambungan yang kuat juga mudah
untuk digunakan. Mesin las SMAW menurut arusnya dibedakan menjadi tiga
macam yaitu mesin las arus searah atau Direct Current (DC), mesin las arus bolak-
balik atau Alternating Current (AC) dan mesin las arus ganda yang merupakan
mesin las yang dapat digunakan untuk pengela san dengan arus searah (DC) dan

1
pengelasan dengan arus bolakbalik (AC). Untuk elektroda jenis E6013 arus yang
digunakan berkisar antara 70 -110 Ampere. Dengan interval arus tersebut,
pengelasan yang dihasilkan akan berbeda-beda.

B. Rumusan masalah
a. Pengertian tentang pengelasan
b. Jenis-jenis las
c. Metode pengelasan
C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini untuk menambah wawasan tentang


pengelasan dalam bidang kontruksi semakin maju yang masih bergantung pada
bidang pengelasan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengelasan
1.1 Pengertian Pengelasan

Mengelas secara umum adalah suatu cara menyambung logam dengan


menggunakan panas, tenaga panas pada proses pengelasan diperlukan untuk
memanaskan bahan lasar sampai meleleh sehingga bahan las tersambung dengan
kawat las sebagai bahan pengisi, karena pada kondisi pengelasan tertentu tidak
memerlukan bahan pengisi pada proses pengelasan. Pada proses las patri bahan
las tidak dipanaskan sampai meleleh tetapi panas diperlukan hanya untuk
melelehkan bahan tambah, pada las tempa bahan las di panaskan pada dapur
tempa sampai pijar kemudian bahan di berikan sampai tersambung, pelapisan
permukaan juga termasuk proses pengelasan dimana bahan pelapis dapat berupa
kawat atau serbuka las. Las biasanya di buat dengan penjepitan, pemindahan
yang cepat, atau pemilihan serangkaian bentuk baja rol-panas yang berkadar
karbon rendah atau sedang yang di potong menurut bentuk tertentu sementara
beberapa bagian tersebut di laskan bersama.

1.2 Jenis-jenis pengelasan


1.2.1 Pengelasan gas

Pengelasan Gas adalah pengelasan dimana sumber panas berasal dari


pembakaran gas. Beberapa proses las yang termasuk dalam pengelasan gas
contohnya seperti OFW (Oxy-Fuel Welding) dimana gas yang digunakan
adalah campuran oksigen dengan LPG (Liquid Petroleum Gas), dan OAW
(Oxy-Acetylene Welding) dimana gas yang digunakan adalah campuran
oksigen dengan asetilen atau yang lebih banyak dikenal dengan karbit.
Beberapa proses las yang termasuk dalam pengelasan gas contohnya seperti
OFW (Oxy-Fuel Welding) dimana gas yang digunakan adalah campuran
oksigen dengan LPG (Liquid Petroleum Gas), dan OAW (Oxy-Acetylene
Welding) dimana gas yang digunakan adalah campuran oksigen dengan
asetilen atau yang lebih banyak dikenal dengan karbit.

3
1.2.2 Pengelasan busur listrik

Pengelasan Busur Listrik merupakan jenis las yang paling banyak


dipakai di dunia industri karena pengelasan ini praktis, murah, efisien, dan
memiliki produktivitas tinggi dengan hasil sambungan yang cukup
berkualitas. Pengelasan busur listrik mendapatkan panas dari busur listrik
yang tercipta antara ujung elektroda dengan logam induk. Busur listrik
tersebut tercipta dari reaksi arus pendek akibat dari terjadinya kotak ujung
elektroda dengan logam induk.

1.2.3 Pengelasan resistensi listrik

Pengelasan Resistansi Listrik adalah proses pengelasan yang banyak


di aplikasikan pada industri produksi massal. Pengelasan resistansi listrik
memanfaatkan hambatan listrik dari material untuk menciptakan arus
pendek dan mencairkan logam yang sedang di las. Pada saat yang sama titik
sambungan tersebut di tekan dan membentuk sambungan las saat membeku.

1.2.4 Pengelasan termokimia

Pengelasan Termokimia merupakan pengelasan yang menggunakan


reaksi kimia sebagai sumber panas. Pengelasan seperti Oxy-Acetylene
Welding dimana sumber panasnya adalah dari hasil pembakaran gas
asetilen.

1.3 Metode Pengelasan

Pengelasan yang penting di bagi menjadi dua kelompok, yaitu; pengelasan


tekan dan pengelasan cair.

1.3.1 Pengelasan tekan

Pengelasan tekan adalah cara pengelasan dimana sambungan


dipanaskan dan kemudian ditekan hingga menjadi satu. Pada pengelasan
tekan, bagian yang hendak di sambung ditekan satu sama lain dalam
keadaan panas tanpa di cairkan dan tanpa bahan tambahan.

4
Gambar I. Metode Las-Tekan

Berikut ini jenis-jenis pengelasan tekan :

a. Las resistensi listrik


b. Las titik
c. Las penampang
d. Las busur tekan
e. Las tekan
f. Las tumpul tekan
g. Las tekan gas
h. Las tempa
i. Las gesek
j. Las ledakan
k. Las induksi
l. Las ultrasonik

1.3.2 Pengelasan Cair


Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan
dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau
sumber api gas yang terbakar.

5
Gambar II. Metode Las-Cair

Berikut ini jenis-jenis pengelasan cair :

a. Las gas
b. Las listrik terak
c. Las listrik gas
d. Las listrik termis
e. Las listrik elektron
f. Las listrik plasma

1.4 Bentuk-bentuk pengelasan


1.4.1 Las sudut (fillet) dan Las Temu (Butt)
Las sudut dan las temu merupakan suatu las lebur yang sederhana dan
murah, yang kebanyakan dapat dibuat dengan mudah dan cepat tanpa
persiapan terlebih dahulu. Las sudut dan las temu sudah memenuhi dalam
sangan banyak hal, tetapi las lebur yang tumpul yang dibuat dengan baik
adalah lebih utama dalam hal yang kualitas sambungan harus memenuhi
syarat tinggi.

6
1.4.1.1 Las sudut dan las temu mempunyai beberapa jenis, yaitu:
a. Las-V
b. Las-X
c. Las-U
d. Las-K
e. Las sudut rangkap

Gambar III. Las sudut Gambar IV. Las-V dan Las-X

Gambar V. Las-U Tertutup, Las-K dan Las-Sudut Rangkap

7
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Mengelas secara umum adalah suatu cara menyambung logam dengan


menggunakan panas, tenaga panas pada proses pengelasan diperlukan untuk
memanaskan bahan lasar sampai meleleh sehingga bahan las tersambung dengan
kawat las sebagai bahan pengisi, karena pada kondisi pengelasan tertentu tidak
memerlukan bahan pengisi pada proses pengelasan.

Didalam pengelasan ada beberapa jenis pengelasan, yaitu; pengelasan gas,


pengelasan busur listrik, pengelasan resistensi listrik dan pengelasan termokimia.
Sedangkan metode pengelasan ada dua, yaitu: metode las tekan dan metode las cair.

8
DAFTAR PUSTAKA

 Buku Elemen Mesin (elemen konstruksi bangunan mesin) penulis Ir. Jac.
STOLK & Ir. C. KROS
 Buku Perencanaan Teknik Mesin (edisi ke-4 jilid 1) penulis Joseph E.
Shigley, Larry D. Mitchell & Gandhi Harahap

Anda mungkin juga menyukai