Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran informasi sistem akuntansi manajemen
terhadap kinerja sustainable perusahaan dengan indikator dengan 5 perspektif
sustainable balanced scorecard yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
perspektif proses bisnis internal, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, dan
perspektif sosial dan lingkungan restoran. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan
menggunakan metode pengumpulan data yang disebut teknik sampel sensus atau
jenuh.Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 32 responden. Data yang digunakan
dalam penelitian inimerupakan data primer, yaitu dilakukan menggunakan metode
survei dengan kuesioner. Metode pengolahan yang digunakan adalah analisis regresi
berganda. Data yang dianalisis dengan menggunakn teknik analisis PLS (Partial Least
Square) melalui software Warp PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi
sistem akuntansi manajemen berpengaru positif dan signifikan terhadap kinerja
sustainable perusahaan.
Kata kunci : informasi sistem akuntansi manajemen, kinerja sustainable perusahaan,
Partial Least Square (PLS)
Abstract
This study aims to examine the role of management accounting system information on
the company's sustainable performance with indicators with 5 perspectives of
sustainable balanced scorecard namely financial perspective, customer perspective,
internal business process perspective, growth and learning perspective, and restaurant
social and environmental perspective. The sample in this research is taken by using
data collection method called census or saturated sample technique. The number of
samples used are 32 respondents. Data used in this research is primary data, that is
done using survey method with questioner. The method of treatment used is multiple
regression analysis. The data were analyzed by using PLS analysis technique (Partial
Least Square) through Warp PLS software. The result of the research showed that the
information of management accounting system was positive and significant to the
sustainable performance of the company.
Keywords: management accounting information system, sustainable corporate
performance, Partial Least Square (PLS)
1
strategis berhubungan dengan standar secara berkelanjutan atau sustainabel.
global, perusahaan yang meningkatkan Secara garis besar, kinerja yang
kemampuan untuk persaingan domestik berkesinambungan bisa diartikan
secara bersamaan ikut pula sebagai kemampuan sebuah perusahaan
meningkatkan daya bersaing global untuk mencapai tujuan bisnis dan
mereka. Selain dalam hal persaingan, meningkatkan nilai jangka panjang bagi
perkembangan ekonomi yang terjadi, pemegang saham dengan
juga menyebabkan perubahan besar mengintegrasikan ekonomi, sosial dan
dalam produksi, pemasaran, lingkungan ke dalam strategi bisnisnya
pengelolaan SDM, dan penanganan (Pratanto,2012).
transaksi antara perusahaan dengan Pengukuran kinerja dengan
konsumen dan perusahaan lain. menggunakan pengukuran kinerja
Perubahan yang terjadi tersebut tradisional hanya fokus pada
mengharuskan perusahaan mencari pengukuran keuangan saja,hanya
solusi agar dapat diterima di lingkungan berorientasi pada keuntungan yang tidak
global.Strategi yang dapat dilakukan diperhitungkan untuk jangka panjang
dalam menghadapi persaingan global dan kurang memperhitungkan
yaitu dalam bidang harga, produk, kelangsungan hidup perusahaan dalam
pemasaran, kualitas pelayanan, dan jangka panjang. Pengukuran kinerja
strategi lainnya yang terus berkembang yang menitikberatkan pada sektor
guna memberikan kepuasan terus keuangan saja kurang mampu mengukur
menerus pada pelanggan. Strategi yang kinerja harta-harta tak tampak
dipilih akan dijadikan sebagai dasar dan (intangible assets) dan harta-harta
perencanaan untuk mewujudkan tujuan- intelektual (sumber daya manusia)
tujuan perusahaan yang telah ditentukan perusahaan. Selain itu pengukuran
oleh manajemen. Untuk dapat kinerja dengan cara ini juga kurang
mengetahui sejauh mana keberhasilan mampu bercerita banyak mengenai
strategi dan tujuan perusahaan telah masa lalu perusahaan, kurang
tercapai,diperlukan alat pengukur memperhatikan sektor ekonomi, serta
kinerja perusahaan. Dengan tidak mampu sepenuhnya menuntun
dilakukannya penilaian kinerja dapat perusahaan ke arah yang lebih baik
diketahui efektifitas dari penetapan (Kaplan dan Norton, 1996).
strategi yang telah ditentukan dan Pada tahun 1990, Kaplan dan
penerapannya dalam periode Norton melakukan penelitian yang
tertentu.Dari penilaian kinerja dapat berkaitan dengan kinerja perusahaan
diketahui kelemahan atau kekurangan yang didorong oleh kesadaran pada saat
yang masih terdapat dalam perusahaan, itu dimana ukuran kinerja keuangan
kemudian dapat dilakukan perbaikan yang digunakan oleh semua perusahaan
pada periode selanjutnya. untuk mengukur kinerja eksekutif tidak
Kekurangan dan kelemahan lagi memadai. Hasil penelitian
strategi perusahaan dapat diketahui menyebutkan bahwa untuk mengukur
dengan menjalankan strategi tersebut kinerja eksekutif di masa depan
2
diperlukan ukuran komprehensif yang keputusan dan implementasi strategi
meliputi empat pespektif,yaitu organisasi atau perusahaan berkaitan
perspektif keuangan, perspektif dengan profitabilitas perusahaan,
pelanggan, perspektif bisnis internal, keberlanjutan kehidupan perusahaan
serta perspektif pertumbuhan dan peningkatkan daya saing baik saat ini
pembelajaran, yang disebut dengan maupun di masa yang akan datang.
Balanced Scorecard. Balanced Semua jenis perusahaan, tidak
Scorecard digunakan untuk terkecuali usaha dalam bentuk Restoran
menyeimbangkan usaha dan perhatian di Semarang membutuhkan informasi
eksekutif ke kinerja keuangan dan khususnya informasi akuntansi
nonkeuangan, serta kinerja jangka manajemen yang membantu pihak
pendek dan kinerja jangka panjang manajemen dalam pengambilan
(Iskandar, 2013). keputusan terkait dengan perusahaan.
Berdasarkan pendekatan Kaplan Hasil penelitian Mia dan Clarke (1999)
dan Norton yang kemudian diadaptasi menyatakan bahwa penggunaan
dan dikembangkan oleh Chen et al. informasi akuntansi manajemen dapat
(2001). Pada penelitian ini digunakan membantu manajer dan organisasi untuk
pula item kinerja sosial dan lingkungan mengadopsi dan mengimplementasikan
yang diadaptasi dari item yang rencana-rencana mereka dalam
dikembangkan oleh Holcomb et. al. merespon lingkungan persaingan.
(2007), Gil et. al.(2001), dan Sitawati Dalam penelitian ini digunakan sistem
et. al (2015). Dengan adanya penilaian informasi akuntansi manajemen dengan
kinerja, manajer puncak dapat karakteristik broad scope, yaitu
memperoleh dasar yang obyektif untuk karakteristik sistem akuntansi
memberikan kompensasi sesuai dengan manajemen yang memiliki lingkup
prestasi yang disumbangkan masing- informasi yang luas bersifat internal
masing pusat pertanggungjawaban maupun eksternal di dalam organisasi
kepada perusahaan secara keseluruhan. (Chia, 1995).
Semua ini diharapkan dapat membentuk Sistem Informasi Akuntansi
motivasi dan rangsangan pada masing- Manajemen (selanjutnya di singkat
masing bagian untuk bekerja lebih SAM) dilihat sebagai sistem yang dapat
efektif dan efisien. memberikan informasi benchmarking
Dalam pengambilan keputusan dan monitoring dari informasi internal
yang berkaitan dengan organisasi atau dan historis yang secara tradisional di
perusahaan,informasi khususnya sistem hasilkan SAM (Luther, 2016).
informasi diperlukan oleh manajemen Benchmarking merupakan upaya
organisasi atau perusahaan. Pentingnya perusahaan untuk membandingkan
informasi karena informasi merupakan kondisi internal mereka dengan dengan
hal terpenting yang menentukan perusahaan pesaingnya. Misalya melihat
keberhasilan dalam pengambilan bagaimana kos, struktur kos,
keputusan dan implementasi strategi produktivitas, kualitas, harga, pelayanan
organisasi. Keberhasilan pengambilan customer dan profitabilitas. Sedangkan
3
monitoring berupa feedback dari perusahaan (Simon,1990). Salah satu
pengimplementasian strategi-strategi manfaat dari sistem akuntansi
perusahan untuk mencapai faktor-faktor manajemen adalah sebagai sumber
yang telah ditetapkan sebelunya sebagai informasi penting yang membantu
benchmarking perusahaan (Bromwich, manajer dalam mengendalikan
1990). Menurut Bromwich (1990) aktifitasnya dan mengurangi
penggunaan benchmarking dan ketidakpastian lingkungan.
monitoring yang dihasilkan SAM dapat Penelitian terdahulu yang
digunakan manajer untuk membantu dilakukan Prasetyono (2016) yang
mereka dalam menghadapi tekanan melakukan penelitian mengenai
persaingan. pengaruh intensitas informasi akuntansi
Penelitian Jermias dan Gani manajemen yang menunjukkan terdapat
(2004) menguji hubungan antara pengaruh intensitas informasi akuntansi
strategi bisnis, konfigurasi organisasi manajemen terhadap kinerja. Penelitian
dan sistem akuntansi manajemen Ahmad (2008), hasil penelitiannya
dengan keefektifan unit bisnis. Dalam menunjukkan terdapat pengaruh
penelitian mereka, sistem akuntansi intensitas informasi akuntansi
manajemen didefinisikan sebagai sistem manajemen terhadap kinerja manajerial.
yang dapat memberikan informasi Semua jenis perusahaan, tidak
tentang pengukuran kepuasan terkecuali usaha dalam bentuk Restoran
pelanggan, ketepatan pengiriman di Semarang membutuhkan informasi
pesanan, pengukuran aktifitas produksi, akuntansi manajemen yang membantu
kualitas, benchmarking, dan pihak manajemen dalam pengambilan
perencanaan strategik. Lebih lanjut keputusan terkait dengan perusahaan.
mereka menyatakan bahwa informasi Hal ini karena dalam menghadapi
sistem akuntansi manajemen dapat pesaing, perusahaan harus
meningkatkan kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaan salah
untuk melakukan diferensiasi terhadap satunya melalui peningkatan
produknya. Hasil penelitian mereka penggunaan informasi akuntansi
menunjukan bahwa strategi bisnis manajemen untuk memperkuat dan
mempengaruhi tipe pengendalian dan meningkatkan daya saing perusahaan.
sistem akuntansi manajemen yang di Hal tersebut menjadi alasan bagi penulis
gunakan unit bisnis. tertarik untuk melakukan penelitian
Sesuai dengan pendekatan dengan pada restoran di Semarang dengan judul
pendekatan kontijensi (Otley, 1980) “PERAN INFORMASI SISTEM
sistem akuntansi manajemen tidak AKUNTANSI MANAJEMEN PADA
selalu sama untuk berbagai situasi. KINERJA SUSTAINABEL
Sistem akuntansi manajemen PERUSAHAAN”.
merupakan prosedur dan sistem formal
yang menggunakan informasi untuk
mempertahankan atau menyediakan
alternatif dari berbagai kegiatan
4
Rumusan Masalah 1. Hubungan Sistem Informasi
Dari uraian yang telah di bahas di Akuntansi Manajemen terhadap
Kinerja Keuangan
atas, muncul berbagai masalah yang
Penelitian terdahulu yang
dapat di rumuskan dengan pertanyaan
dilakukan oleh Trinandari dan H Anwar
sebagai berikut:
(2008) menghasilkan beberapa
1. Apakah Informasi SAM
kesimpulan, salah satuya adalah
berpengaruh pada performa
penerapan informasi akuntansi
keuangan perusahaan?
manajemen yang terdiri dari laporan
2. Apakah Informasi SAM perencanaan, laporan pengendalian dan
berpengaruh pada performa laporan informasi, berpengaruh secara
pelanggan perusahaan? bersama-sama (simultan) terhadap
3. Apakah Informasi SAM kinerja keuangan perusahaan industri di
berpengaruh pada performa bisnis Kabupaten Karawang.
internal perusahaan? Akuntansi manajemen merupakan
4. Apakah Informasi SAM suatu sistem informasi karena proses
berpengaruh pada performa dari akuntansi manajemen akan
pertumbuhan dan pembelajaran menghasilkan informasi. Pembuat
perusahaan? informasi atau pengguna sistem
5. Apakah Informasi SAM informasi adalah manusia (bisa para
berpengaruh pada perorma sosial manajer, investor, pemerintah, dan user
dan lingkungan perusahaan? lainnya yangberkepentingan dengan
informasi tersebut).Salah satu fungsi
Tujuan Penelitian informasi akuntansi manajemen yang
Tujuan dari penelitian ini berhubungan dengan kinerja keuangan
adalah: juga dikemukakan oleh Atkinson.et. al
1. Menganalisa hubungan antara SAM (2001) yaitu fungsi unit stratejik adalah
dengan kinerja keuangan memberikan informasi tentang
perusahaan. keuangan perusahaan dan inovasi
2. Menganalisa hubungan antara SAM teknologi. Sedangkan salah satu tujuan
dengan kinerja pelanggan sistem informasi akuntansi manajemen
perusahaan yang berhubungan dengan kinerja
keuangan dikemukakan Hansen dan
3. Menganalisa hubungan antara SAM
Mowen (2009:4) yaitu menyediakan
dengan kinerja bisnis internal
informasi untuk perhtungan biaya, jasa,
perusahaan.
produk, atau obek lainnya yang
4. Menganalisa hubungan antara SAM
ditentukan oleh manajemen.
dengan kinerja pertumbuhan dan
Salah satu tipe informasi
pembelajaran perusahaan.
akuntansi manajemen yang
5. Menganalisa hubungan antara SAM
dikemukakan Mulyadi (2001) memiliki
dengan kinerja sosial dan
manfaat melaporkan informasi
lingkungan perusahaan.
Telaah Pustaka dan Hipotesis
5
keuangan juga menganalisa kemampuan berhubungan dengan kinerja pelanggan
menghasilkan laba. dikemukakan oleh Atkinson et al
Salah satu fungsi, tujuan, dan (2001), yaitu pada fungsi biaya produk
manfaat dari salah satu tipe informasi dan konsumen adalah mengukur sumber
akuntansi manajemen yang disebutkan daya yang digunakan untuk
di atas menunjukkan bahwa informasi menghasilkan produk atau jasa kepada
akuntansi manajemen berpengaruh pada konsumen.
kinerja keuangan perusahaan. Sistem Fungsi informasi akuntansi
informasi akuntansi manajemen dituntut manajemen yang dikemukakan
dapat menyajikan informasi secara Atkinson et al di atas menunjukkan
maksimal yang sesuai dengan bahwa informasi akuntansi manajemen
karakteristik informasi yaitu broad adalah alat yang digunakan manajemen
scope, timelines, agregasi, dan integrasi. untuk menghasilkan produk atau jasa
Jadi dapat disimpulkan bahwa kepada konsumen. Yang didapatkan
semakin baik informasi yang disajikan oleh pelanggan adalah apa yang
informasi akuntansi manajemen yang menjadi hasil kinerja perusahaan
berhubungan dengan informasi berdasarkan fungsi dari informasi
keuangan maka semakin baik pula akuntansi manajemen yang
kinerja keuangan perusahaan. dikemukakan Atkinson et al di atas.
Berdasarkan pemapaan diatas, hipotesis Semakin baik hasil kinerja perusahaan
pertama yang diajukan adalah: berupa produk atau jasa yang ditujukan
kepada konsumen,maka semakin
meningkat pula kepuasan konsumen,
H1: Sistem informasi akuntansi
bertambahnya jumlah konsumen, dan
manajemen berpengaruh positif
semakin banyak konsumen yang
terhadap kinerja keuangan
bertahan untuk menggunakan produk
atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
2. Hubungan sistem informasi Berdasarkan pemaparan diatas,
akuntansi manajemen terhadap
kinerja pelanggan hipotesis kedua yang diajukan adalah:
Penelitian yang dilakukan
Komang (2010) memberikan H2 : Sistem informasi akuntansi
pembahasan bahwa selain untuk manajemen berpengaruh positif
membangun dan mempertahankan terhadap kinerja pelanggan.
hubungan jangka panjang, bagian
marketing juga harus memahami 3. Hubungan sistem informasi
ekspektasi pelanggan, mengenali akuntansi manajemen terhadap
pelanggan, mengevaluasi proses kinerja bisnis internal
service, dan secara tepat mengelola Penelitian terdahulu yang
hubungan pelanggan. dilakukan Rusliati (2009) berjudul
Pengaruh Akuntansi Manajemen
Salah satu fungsi informasi
Terhadap Fungsi Manajemen,
akuntansi manajemen yang yang
Kebijakan Produksi, dan Kinerja Proses
6
Bisnis Internal menghasilkan berfungsi untuk pengambilan keputusan
kesimpulan pemanfaatan informasi yang diambil oleh manajemen
akuntansi manajemen berpengaruh perusahaan maka semakin efektif dan
langsung terhadap kinerja proses bisnis efisien pula kinerja proses bisnis
internal dan secara tidak langsung internal perusahaan. Berdasarkan
melalui efektivitas pelaksanaan fungsi pemaparan diatas, hipotesis ketiga yang
manajemen dan implementasi kebijakan diajukan adalah:
produksi pada perusahaan manufaktur
berstrategi differentiation yang terdaftar H3: Sistem informasi akuntansi
di Bursa Efek Indonesia. manajemen berpengaruh positif
Pada proses bisnis internal terhadap kinerja bisnis internal.
terdapat tiga tahapan yaitu inovasi, 4. Hubungan sistem informasi
proses operasi, dan layanan purna jual. akuntansi manajemen terhadap
Pada tahap-tahap tersebut terdapat kinerja pertumbuhan dan
beberapa tolak ukur yang digunakan pembelajaran
seperti besarnya produk-produk baru, Penelitian terdahulu yang
tingkat kerusakan produk pra penjualan, dilakukan Bambang Hariadi (2005)
dan aktivitas layanan perbaikan memaparkan kesimpulan bahwa
kerusakan pada tahapan layanan purna praktek-praktek akuntansi manajemen
jual. Informasi yang digunakan untuk modern memang sangat penting untuk
tolak ukur dan pertimbangan aktivitas memenuhi perubahan dan kebutuhan
yang ada pada proses bisnis internal manajemen organisasi modern, namun
tersebut diperoleh dari aktivitas yang demikian banyak faktor yang
ada pada pengertian sistem informasi mempengaruhi perusahan untuk
akuntansi manajemen yang sepenuhya mempraktekan serta
dikemukakan oleh Hansen dan Mowen merasakan manfaat praktek-praktek
(2009:4) yaitu aktivitas pengumpulan, akuntansi manajemen kontemporer
pengukuran, penyimpanan, analisis, dan tersebut.
pelaporan. Informasi yang dibutuhkan Proses pertumbuhan dan
sebagai pertimbangan pengambilan pembelajaran organisasi bersumber dari
keputusan diperoleh dari informasi yang tiga prinsip utama yaitu people, system,
disajikan menurut karakteristik SAM dan organization procedure. Tujuan
yaitu karakteristik broadscope, dimana perspektif ini adalah untuk mendorong
pada karakteristik ini SAM menyajikan organisasi menjadi organisasi yang
informasi yang bermanfaat bagi manajer belajar sekaligus mendorong
yang bersifat internal dan eksternal agar pertumbuhannya. Pengukuran kinerja
dapat membantu dalam membuat balanced scorecard dalam perspektif ini
keputusan yang lebih efektif dalam yaitu: kemampuan karyawan,
lingkup manajemen. kemampuan sistem informasi dan
Jadi dapat disimpulkan bahwa memotivasi, pemberdayaan dan
semakin baik informasi yang disajikan pensejajaran.
informasi akuntansi manajemen yang
7
Tenaga kerja pada perusahaan mengembangkan pengukuran dan tujuan
dewasa ini lebih lanjut dituntut untuk untuk mendorong organisasi agar berjalan
dapat berpikir kritis dan melakukan dan tumbuh.
evaluasi terhadap proses dan lingkungan Berdasarkan teori yang disajikan
untuk dapat memberikan usulan para ahli dan penelitian terdahulu dapat
perbaikan. Oleh sebab itu, dalam disimpulkan bahwa semakin baik
pengukuran strategi perusahaan, salah informasi yang disajikan informasi
satunya harus berkaitan secara spesifik akuntansi manajemen maka semakin
dengan kemampuan pegawai, yaitu baik kinerja karyawan yang mengarah
apakah perusahaan telah mencanangkan pada berkembangnya kemampuan
peningkatan kemampuan sumber daya karyawan. Berdasarkan pemaparan
manusia yang dimiliki.Dalam kaitannya diatas, hipotesis keempat yang diajukan
dengan sumber daya manusia ada tiga adalah:
hal yang perlu ditinjau dalam
menerapkan Balanced Scorecard : 1) H4 : Sistem informasi akutansi
Tingkat kepuasan karyawan, 2) Retensi manajemen berpengaruh positif
karyawan, 3) Produktivitas karyawan. terhadap kinerja pertumbuhan dan
Motivasi dan ketrampilan pembelajaran.
karyawan saja tidak cukup
untuk menunjang pencapaian tujuan
5. Hubungan sistem informasi
proses pembelajaran dan akunansi manajemen terhadap
pertumbuhan apabila mereka tidak kinerja sosial dan lingkungan
memiliki informasi yang memadai. Penelitian terdahulu yang
Pegawai di bidang operasional dilakukan oleh Putriani (2015) terdapat
memerlukan informasi yang memadai. pengaruh Akuntansi Manajemen
Pegawai di bidang operasional Lingkungan terhadap Kinerja
memerlukan informasi yang cepat, tepat Lingkungan perusahaan industri di kota
waktu dan akurat sebagai umpan balik Bandung yang mengikuti PROPER
sesuai dengan karakteristik sistem (Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
informasi akuntansi manajemen. dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup).
Hal ini sesuai dengan salah satu Atkinson et al (2001)
tujuan sistem infomasi akuntansi menjelaskan pengertian dari sistem
manajemen yang di jelaskan oleh informasi akuntansi manajemen adalah
Hansen dan Mowen (2009:4) nilai tambah yang terus menerus
menjelaskan mengenai tujuan dari meningkatkan proses perencanaan,
sistem informasi akuntansi manajemen, merancang dan mengoperasikan sistem
salah satunya yaitu menyediakan informasi nonkeuangan dan keuangan
informasi untuk perencanaan, yang memandu kegiatan manajemen,
pengendalian, pengevaluasian, dan perilaku memotivasi, dan mendukung
perbaikan berkelanjutan. dan menciptakan nilai-nilai budaya
Perspektif pembelajaran dan yang diperlukan untuk pencapaian dan
pertumbuhan dalam balanced scorecard
8
stratejik organisasi, taktis dan tujuan H5 : Sistem informasi akutansi
operasi. manajemen berpengaruh positif
Keterlibatan dalam tindakan terhadap kinerja sosial dan
yang berhubungan dengan lingkungan lingkungan.
dapat dilaksanakan berdasarkan proses
perencanaan yang terdapat pada definisi Metode Penelitian
sistem informasi akuntansi manajemen 1. Populasi dan Sampel
yang dijelaskan oleh Atkinson et al Populasi adalah keseluruhan
(2001). Karakteristik SAM yang objek penelitian yang ingin diteliti
broadscope juga dapat menyediakan (Arkunto, 2006). Populasi dalam
informasi yang dibutuhkan oleh penelitian ini adalah manajer restoran
perusahaan untuk menjalankan kinerja yang ada di kota Semarang yang
sosial dan lingkungan. terdaftar pada Dinas Pariwisata kota
Kinerja sosial dan lingkungan Semarang. Tengah.
mengembangkan pengukuran dan tujuan Dalam penelitian ini penentuan
untuk mendorong organisasi agar lebih jumlah sampel menggunakan teknik
peduli pada citra sosial dan lingkungan pengambilan sampel sensus atau jenuh.
organisasi atau perusahaan. Porter dan der Sampling jenuh adalah teknik
Linde (1995) dalam Riana Sitawati penentuan sampel bila semua anggota
(2015) mengusulkan meningkatkan populasi digunakan sebagai sampel
kesadaran perusahaan tehadap isu-isu (Sugiyono, 2011:68). Pada penelitian
lingkungan untuk meningkatkan daya ini diambil sampel dari restoran yang
saing Dengan terlibat dalam tindakan ada di Kecamatan Semarang Tengah
yang berhubungan dengan lingkungan dimana jumlah populasi restoran yang
ini, perusahaan menerima pengakuan ada di Kecamatan Semarang Tengah
positif dari masyarakat dan pelanggan paling banyak dibanding jumlah
lokal – terutama mereka yang sadar restoran yang ada pada Kecamatan lain
masalah lingkungan – yang yang ada di Kota Semarang, sehingga
memproyeksikan kinerja sosial- populasi restoran yang ada di Semarang
lingkungan yang lebih tinggi. Tengah dianggap dapat mewakili
Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi restoran yang ada di
semakin baik informasi yang disajikan Kecamatan lain. Berikut adalah daftar
salah satu tipe informasi akuntansi namarestoran di kecamatan Semarang
manajemen maka semakin baik pula Tengah yang terdaftar dalam Dinas
kinerja sosial dan lingkungan seperti Pariwisata Kota Semarang.
kegiatan sosial dan kegiatan yang
berhubungan dengan kepedulian 2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dikumpulkan
lingkungan. Berdasarkan pemaparan
melalui metode angket, yaitu
diatas, hipotesis kelima yang diajukan
menyebarkan daftar pertanyaan
adalah:
(kuesioner) yang akan diisi atau dijawab
oleh responden yaitu Manajer restoran
9
yang ada di kecamatan Semarang kepada pelanggan (Kaplan dan
Tengah. Peneliti mengirimkan Norton, 1996)
kuesioner langsung kepada responden d. Kinerja Proses Bisnis Internal
yang ada di kecamatan Semarang adalah proses internal dari
Tengah yang terdaftar pada Dinas manajemen perusahaan yang harus
Pariwisata Kota Semarang. Kuesioner dilakukan (Kaplan & Norton, 1996
terdiri dari tiga bagian, bagian pertama e. Kinerja Pertumbuhan dan
berisi sejumlah pertanyaan mengenai Pembelajaran menggambarkan
informasi organisasi, bagian kedua kemampuan organisasi untuk
berisi sejumlah pertanyaan yang menciptakan pertumbuhan jangka
berkaitan dengan penggunaan panjang (Ignatiaryana,2013)
Manajerial Informasi Sistem Akuntansi f. Kinerja Sosial dan Lingkungan
Manajemen (SAM) dan performansi menselaraskan nilai-nilai
sustainabel perusahaan, sedangkan perusahaan dengan nilai-nilai
bagian ketiga berisi tentang latar sosial, menghindari tekanan dari
belakang umum responden. kelompok tertentu,
meningkatkan image dan reputasi
3. Definisi Operasional Variabel perusahaan, menunjukkan prinsip-
a. Sistem Informasi Akuntansi prinsip manajerial dan
Manajemen adalah Proses yang menunjukkan tanggung jawab
dideskripsikan oleh aktivitas- sosial perusahaan (O’Donovan,
aktivitas, seperti pengumpulan, 2002)
pengukuran, penyimpanan, analisis,
pelaporan, dan pengelolaan 4. Metode Analisis Data
informasi. Informasi mengenai Dalam penelitian ini analisis
peristiwa ekonomi diproses untuk data menggunakan pendekatan Partial
menghasilkan keluaran (output) Least Square (PLS). PLS adalah model
yang memenuhi tujuan sistem persamaan struktural (SEM) yang
tersebut (Hansen dan Mowen, berbasis komponen atau varian
2009:4) (variance). Menurut Ghozali (2006)
b. Kinerja Keuangan adalah gambaran PLS merupakan pendekatan alternatif
dari pencapaian keberhasilan yang bergeser dari pendekatan SEM
perusahaan, dapat diartikan sebagai berbasis covariance menjadi berbasis
hasil yang telah dicapai atas varian.SEM yang berbasis kovarian
berbagai aktivitas yang telah umumnya menguji kausalitas/teori
dilakukan (Fahmi, 2012:2) sedangkan PLS lebih bersifat predictive
c. Kinerja Pelanggan adalah model. PLS merupakan metode analisis
bagaimana pelanggan memandang yang powerfull (Wold, 1985 dalam
perusahaan sehingga untuk Ghozali,2006) karena tidak didasarkan
mewujudkan visi perusahaan, apa pada banyak asumsi. Misalnya, data
yang harus perusahaan tampilkan harus terdistribusi normal, sampel tidak
harus besar. Selain dapat digunakan
10
untuk mengkonfirmasi teori, PLS juga konstruk, nilai signifikansi dan R-
dapat digunakan untuk menjelaskan ada square dari model penelitian.
tidaknya hubungan antar variabel laten.
PLS dapat sekaligus menganalisis Hasil Penelitian dan Pembahasan
konstruk yang dibentuk dengan 1. Responden Penelitian
indikator refleksif dan formatif. Hal ini Dari jumlah 32 responden, untuk
tidak dapat dilakukan oleh SEM yang responden pria sebanyak 19 orang
berbasis kovarian karena akan menjadi (59,39%), sedangkan responden wanita
unidentified model. sebanyak 13 orang (40,61%). Mayoritas
Dalam analisis dengan PLS ada pendidikan terakhir responden
2 hal yang dilakukan.Pertama, menilai berpendidikan S-1 sebanyak 12 orang
outer model atau measurement model (37,5%). Mayoritas responden berusia
adalah penilaian terhadap reliabilitas produktif yaitu di bawah 30 tahun
dan validitas variabel penelitian. Ada dengan jumlah 18 orang (56,25%).
tiga kriteria untuk menilai outer model
yaitu: convergent validity, discriminant 2. Statistik Deskriptif
validity dan composite reliability. Tabel 2 dibawah ini
Kedua, menilai inner model atau menunjukkan statistik deskriptif
structural model. Pengujian inner masing-masing variabel.Analisis
model atau model struktural dilakukan dilakukan pada 32 jawaban responden
untuk melihat hubungan antara yang memenuhi kriteria untuk dianalisis
lebih lanjut.
Tabel 2
Hasil pengolahan statistik deskriptif
Maksimu
N Minimum m Mean Std. Deviation
SAM 32 19,00 35,00 28,219 4.5025
KK 32 3,00 15,00 11,25 3.3505
KP 32 8,00 20,00 16,813 2.8786
KPB 32 12,00 20,00 17,469 2.6759
KPP 32 21,00 30,00 30,938 4,2573
KSL 32 14,00 30,00 24,875 4.549
valid N (listwise)
Sumber: Data yang diolah, 2017. Ket: SAM : Sistem Informasi Akuntansi Manajemen,
KK : Kinerja Keuangan, KP:Kinerja Pelanggan, KPB: Kinerja Proses Bisnis Internal,
KPP: Kinerja Pertumbuhan dan Pembelajaran, KSL: Knerja Sosial dan Lingkungan
11
3. Menilai Outer Model atau dengan Software PLS. Ukuran refleksif
Measurement Model individual dikatakan tinggi jika
Terdapat tiga kriteria di dalam berkorelasi lebih dari 0,70 dengan
penggunaan teknik analisa data dengan konstruk yang diukur. Namun menurut
Smart PLS untuk menilai outer model Godzali (2006) untuk penelitian tahap
yaitu Convergent Validity, Discriminant awal dari pengembangan skala
Validity dan Composite Reliabilty. pengukuran nilai loading 0,5 sampai 0,6
Convergent Validity dari model dianggap cukup memadai. Dalam
pengukuran dengan refleksif indikator penelitian ini digunakan batas loading
dinilai berdasarkan korelasi antara item factor sebesar 0,60
score/component score yang diestimasi
Tabel 3
Outer Loading (Measurement Model)
Model Awal Setelah Modifikasi
SAM_1 0,353
SAM_2 0,263
SAM_3 0,544
SAM_4 0,806 0,827
SAM_5 0,845 0,857
SAM_6 0,727 0,785
SAM_7 0,778 0,818
KK_1 0,943 0,943
KK_2 0,947 0,947
KK_3 0,945 0,945
KP_1 0,945 0,972
KP_2 0,872 0,878
KP_3 0,813 0,835
KP_4 0,599
KPB_1 0,845 0,845
KPB_2 0,842 0,842
KPB_3 0,901 0,901
KPB_4 0,818 0,818
KPP_1 0,773 0,774
KPP_2 0,933 0,931
KPP_3 0,908 0,895
KPP_4 0,901 0,916
KPP_5 0,934 0,943
KPP_6 0,664 0,674
KPP_7 0,421
KSL_1 0718 0,750
KSL_2 0,808 0,847
KSL_3 0,864 0,856
KSL_4 0,719 0,679
KSL_5 0,876 0,884
12
KSL_6 0,464
Ket: SAM : Sistem Informasi Akuntansi Manajemen, KK : Kinerja Keuangan, KP:
Kinerja Pelanggan, KPB: Kinerja Proses Bisnis Internal, KPP: Kinerja Pertumbuhan
dan Pembelajaran, KSL: Kinerja Sosial dan Lingkungan
13
model) yang meliputi uji kecocokan squared (ARS) dan average varians
model (model fit), path coefficients, dan factor (AVIF) dengan kriteria APC dan
R2. Pada uji kecocokan model terdapat 3 ARS diterima dengan syarat p-
indeks pengujian, yaitu average value<0,05 dan AVIF <5 (Sholihin dan
pathcoefficient (APC), average R- Ratmono, 2013).
Tabel 5
General SEM Analysis Result
Indeks P-Value
APC 0,576 <0,001
ARS 0,342 0,008
AVIF 3,044, acceptable if<=5
Sumber: hasil olah data program WarpPLS 5,0 (2017)
14
Sumber : Output Program WarpPLS (2017)
Dari gambar di atas, didapatkan hasil dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 6
Hasil Output WarpPLS
Path Coefficients (β) p-value (p)
KK 0,60 <0,01
KP 0,70 <0,01
KPB 0,66 <0,01
KPP 0,47 <0,01
KSL 0,45 <0,01
Ket: SAM : Sistem Informasi Akuntansi Manajemen, KK : Kinerja Keuangan,
KP:Kinerja Pelanggan, KPB:Kinerja Proses Bisnis Internal, KPP:Kinerja Pertumbuhan
dan Pembelajaran, KSL: Kinerja Sosial dan Lingkungan
15
Berdasarkan tabel 4.8 di atas sustainable balanced scorecard sebagai
menunjukkan bahwa Path Coefficients indikatornya ,studi kasus pada restoran
dan p-values dari SAM terhadap non bintang yang ada di kota Semarang.
Kinerja Keuangan (KK) sebesar 0,60 Penelitian ini menggunakan Partial
dan <0,01. Path Coefficients dan p- Least Square (PLS) sebagai software
values dari SAM terhadap Kinerja untuk pengolahan data. Berdasarkan
Pelanggan (KP) sebesar 0,70 dan <0,01. analisis dan pembahasan pada bagian
Path Coefficients dan p-values dari sebelumnya, maka dapat ditarik
SAM terhadap Kinerja Proses Bisnis kesimpulan sebagai berikut:
Internal (KPB) sebesar 0,66 dan 0,01. a. Hasil uji hipotesis pertama
Path Coefficients dan p-values SAM menunjukkan bahwa SAM
terhadap Kinerja Pertumbuhan dan berpengaruh secara signifikan
Pembelajaran (KPP) sebesar 0,47 dan terhadap kinerja keuangan, hal ini
<0,01. Path Coefficients dan p-values dikarenakan nilai p-value yang
SAM terhadap Kinerja Sosial dan memenuhi kriteria signifikansi
Lingkungan (KSL) sebesar 0,45 dan sebesar <5% yaitu bernilai <0,01
<0,01. Dari gambar 4.1 didapatkan R2 dan SAM memiliki pengaruh
untuk kinerja keuangan sebesar positif terhadap kinerja keuangan
0,36,artinya bahwa SAM yang dapat diamati melalui path
mempengaruhi kinerja keuangan adalah coefficients yang bernilai positif
sebesar 36%. Sedangakn R2 untuk yaitu 0,60.
kinerja pelanggan sebesar 0,48,artinya b. Hasil uji hipotesis kedua
bahwa SAM mempengaruhi kinerja menunjukkan bahwa SAM
pelanggan adalah sebesar 48%. R2 berpengaruh secara signifikan
untuk kinerja proses bisnis internal terhadap kinerja pelanggan, hal ini
sebesar 0,44, artinya bahwa SAM dikarenakan nilai p-value yang
mempengaruhi kinerja proses bisnis memenuhi kriteria signifikansi
inernal adalah sebesar 44%. Kemudian sebesar <5% yaitu bernilai <0,01
R2 untuk kinerja pertumbuhan dan dan SAM memiliki pengaruh
pembelajaran sebesar 0,22, artinya positif terhadap kinerja pelanggan
bahwa SAM mempengaruhi kinerja yang dapat diamati melalui path
pertumbuhan dan pembelajaran adalah coefficients yang bernilai positif
sebesar 22%. Dan didapatkan R2 untuk yaitu 0,70.
kinerja sosial dan lingkungan sebesar c. Hasil uji hipotesis ketiga
0,20, artinya bahwa SAM menunjukkan bahwa SAM
mempengaruhi kinerja sosial dan berpengaruh secara signifikan
lingkungan adalah sebesar 20%. terhadap kinerja proses bisnis
internal, hal ini dikarenakan nilai p-
Kesimpulan dan Saran value yang memenuhi kriteria
Penelitian ini bertujuan untuk signifikansi sebesar <5% yaitu
menganalisis pengaruh SAM terhadap bernilai <0,01 dan SAM memiliki
kinerja sustainabel perusahaan dengan pengaruh positif terhadap kinerja
16
proses bisnis internal yang dapat variabel SAM mempengaruhi
diamati melalui path coefficients varabel kinerja proses bisnis
yang bernilai positif yaitu 0,66. internal adalah sebesar 44%.
d. Hasil uji hipotesis keempat Kemudian R2 untuk variabel kinerja
menunjukkan bahwa SAM pertumbuhan dan pembelajaran
berpengaruh secara signifikan sebesar 0,22,artinya bahwa variabel
terhadap kinerja pertumbuhan dan SAM mempengaruhi variabel
pembelajaran, hal ini dikarenakan kinerja pertumbuhan dan
nilai p-value yang memenuhi pembelajaran adalah sebesar 22%.
kriteria signifikansi sebesar <5% Dan didapatkan R2 untuk variabel
yaitu bernilai <0,01 dan SAM kinerja sosial dan lingkungan
memiliki pengaruh positif terhadap sebesar 0,20,artinya bahwa variabel
kinerja pertumbuhan dan SAM mempengaruhi variabel
pembelajaran yang dapat diamati kinerja sosial dan lingkungan
melalui path coefficients yang adalah sebesar 20%.
bernilai positif yaitu 0,47.
e. Hasil uji hipotesis kelima Keterbatasan dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa SAM adalah:
berpengaruh secara signifikan a. Jumlah sampel yang sedikit (32
terhadap kinerja sosial dan manajer restoran), sehingga hasil
lingkungan, hal ini dikarenakan penelitian mempunyai
nilai p-value yang memenuhi kemungkinan tidak dapat
kriteria signifikansi sebesar <5% menggambarkan kondisi populasi
yaitu bernilai <0,01 dan SAM yang sesungguhnya
memiliki pengaruh positif terhadap b. Saat pendistribusian kuesioner
kinerja sosial dan lingkungan yang secara langsung, kuesioner
dapat diamati melalui path dititipkan melalui resepsionis atau
coefficients yang bernilai positif waitersrestoran, sehingga
yaitu 0,65. responden tidak didampingi saat
f. Berdasarkan hasil penelitian, R- pengisian kuesioner. Selain itu ada
square untuk variabel kinerja kemungkinan responden yang
keuangan sebesar 0,36,artinya kurang memahami maksud dari
bahwa variabel SAM pernyataan-pernyataan yang ada di
mempengaruhi variabel kinerja dalam kuesioner akan memberikan
keuangan adalah sebesar 36%. jawaban yang kurang sesuai dengan
Sedangkan R2 untuk variabel maksud pernyataan kuesioner.
kinerja pelanggan sebesar 0,48, c. Rendahnya tingkat responden yang
artinya bahwa variabel SAM bersedia mengisi kuesioner. Hal ini
mempengaruhi variabel kinerja melibatkan antara lain karena
pelanggan adalah sebesar 48%. R2 kuesioner harus dikirim melalui
untuk variabel kinerja proses bisnis kantor pusat restoran terlebih
internal sebesar 0,44, artinya bahwa dahulu untuk mendapat persetujuan
17
kantor pusat sebelum disampaikan Strategy in Competitive Markets.
kepada manajer restoran. Accounting Orgazation and
Society.Vol. 15.
Chenhall, R.H. and Morris, D. 1986
Saran
"The Impact Of Structure,
a. Sampel dalam penelitian ini hanya Environment, And
sejumlah 32 restoran yang ada di Interdependence On The
kota Semarang, sehingga untuk Perceived Usefulness Of
penelitian selanjutnya hendaknya Management Accounting
dapat dilakukan dengan Systems". The Accounting
memperbanyak sampel dengan Review, Vol. 61, No. 1.
Chia, Y. M. 1995, Desentralization,
menambah jumlah restoran yang
Management Accounting System
dijadikan objek penelitian. Information Characteristic and
b. Penelitian ini dilakukan pada Their Interaction Effects on
restoran non bintang yang ada di Managerial Performance ; A
kota Semarang, masih perlu Singapore Study, Journal of
dilakukan penelitian kembali pada Business Finance and Accounting,
populasi yang berbeda misalnya PP. 811-830
Cynthia Luther, Cicilia. 2016.
pada restoran berbintang.
Pengaruh Penggunaan Informasi
Akuntansi Manajemen Terhadap
DAFTAR PUSTAKA Kinerja Perusahaan(Stud Pada
Agung Iskandar, Yufridawati. 2013. Kenthucky Fried Chicken Di
Pengembangan Pola Kerja Manado) . Jurnal EMBA Vol.4
Harmonis Dan Sinergis, Antara No.1 Maret 2016.
Guru, Kepala Sekolah,dan Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan
Pengawas. Jakarta: PT. Bestari Keuangan. Cetakan Ke-2.
Buana Murni. Edisi Pertama Bandung: Alfabeta.
Agung Iskandar, Yufridawati. 2013. Ghozali, Imam, 2006. Structural
Pengembangan Pola Kerja Equation Modeling: Metode
Harmonis Dan Sinergis, Antara Alternatif Dengan Partial Least
Guru, Kepala Sekolah,dan Square. Badan Penerbit
Pengawas. Jakarta: PT. Bestari Universitas Diponegoro.
Buana Murni. Edisi Pertama Gil, M. J. A., Jimenez, J. B. and
Arikunto, S. (206). Prosedur Lorente, J. J. C. 2001 "An
Penelitian: Suatu Pendekatan Analysis Of Environ-mental
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Management, Organizational
Atkinson, A.A., et al. 2001. Context And Performance Of
Management Accounting. 3rd Spanish Hotels", The
edition, Prentice-Hall,Inc: New International Journal of
Jersey Management Science, Vol. 29,
Bambang, Hariadi. (2005). Strategi No. 6.
Manajemen. Jakarta: Bayumedia Hansen dan Mowen, 2009, Akuntansi
Publishing Manajemen, Edisi 8, Jakarta,
Bromwich, M. 1990. The Case for Penerbit Salemba Empat.
Strategic Management Holcomb, J. L., Upchurch, R.S. &
Accounting : The Role of Okumus, F. (2007) "Corporate
Accounting Information for
18
Social Responsibil-ity: What Are Pamungkas, Ahmad, 2008, Pengaruh
Top Hotel Companies Penggunan Informasi Akuntansi
Reporting?",International Journal Manajemen Terhadap Kinerja
of Contemporary Hospitality Manajeria, Jurnal Riset
Management, Vol. 19, No. 6. Akuntansi, Universitas Sumatera
Ignatiaryana,2013. Implementasi Utara.
Balanced Scorecard Pada Porter, M. E., & der Linde, C.
Chemical Bank, 1995 .Toward A New Conception
https://ignatiaryana.wordpress.co Of The Environ-ment-
m/2013/07/28/implementasi- Competitiveness Relationship.
balance-score-card-pada- Journal of Economic Perpectives,
chemical-bank/ , diakses 7juni Vol. 9. No. 4.
2017 Prananto, 2012, Management
Jermias J., dan Gani, L. 2004. Sustainability and Human
Integrating Business Strategy, Factors (Manajemen
Organizational Configurations Berkelanjutan).http://cpratanto.b
and Management Accounting logspot.co.id/2012/05/managem
Systems with Business Unit ent-sustainability-and-
Effectiveness : A Fitness human.html. Diakses 12 Januari
Landscape Approach. 2017
Management Accounting Prasetyono.2005. Intensitas Informasi
Research, 15 (2). Akuntansi Manajemen Terhadap
Kaplan, Robert, S., & Norton, David,P. Kinerja Perusahaan dengan
(1996) : “The Balanced Pendekatan Balenced
Scorecard: Translating Strategy Scorecard. Tesis pascasarjana
Into Action”, Massachusetts, FEU: Jawa Tengah
Harvard Business School Press Putriani et al,2015. Pengaruh
Mia, L dan Brian Clarke, 1999, Market Akuntansi Manajemen
Competition, Management Lingkungan terhadap Kinerja
Accounting Systems and Business Lingkungan (Survey pada
Unit Performance, Management Perusahaan Industri PROPER
Accounting Research. Vol.10. 2011-2012 di Kota
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi Edisi BAndung).Jurnal. Bandung.
Tiga. Salemba Empat, Jakarta. Rusliati, Ellen. 2009. Pengaruh
O’Donovan, 2002. Environmental Informasi Akuntansi Manajemen
Disclosure in the Annual Report: terhadap Fungsi Manajemen,
Extending the Applicability and Kebijakan Produksi dan Kinerja
Predictive Power of Legitimacy Proses Bisnis Internal.Jurnal
Theory. Accounting Auditing, and Ekonomi Trikonomika.
Accountability Journal, Volume Vol.8No.2.
15. http://jurnal.fe.unpas.ac.id/ojs/in
Otley, D. T. 1980. The Contingency dex.php/trikonomika/index.Diak
Theory of Management ses 02 Februari 2017 .
Accounting : Achievement and Sholihin, Mahfud dan Ratmono, Dwi.
Prognosis. Accounting, (2013). Analisis SEM-PLS
Organizational Behaviour. dengan WrapPLS 3.0 Untuk
London: Heinemann. Hubungan Nonlinear dalam
19
Penelitian Sosial dan Bisnis.
Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Simons, R. (1990). "The Role of
Management Control Systems in
Creating Comperative
Advantage : New Perspectives."
Accounting, Organizations dan
Society 15(1/2)
Sitawati, R, Lanita Winata, Lokman
Mia, 2015. Competitive Strategy
and Sustainable Performance:
The Application of Sustainable
Balanced Scorecard.Issues in
Social and Environmental
Accounting. Vol. 9, No. 1
2015 ,
Sugiyono (2011).Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Alfabeta
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Bisnis. Alfabeta, Bandung
Trinandari Prasetya Nugrahanti dan H.
Anwar Musadad,
2008.Pengaruh Penggunaan
Informasi Akuntansi Manajemen
Terhadap Kinerja Perusahaan
(Survey Perusahaan Industri Di
Kab Karawang). Jurnal.
Karawang.
Umar, Husein. 1999. Metodologi
Penelitian Aplikasi dalam
Pemasaran, Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Wiswakarma, Komang, 2010. 9
Langkah Menjadi Master
Codelgniter. Lokomedia,
Yogyakarta.
20