Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Kegiatan praktik penurunan kadar Fe dan Mn dalam air dilakukan di laboratorium
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Air yang digunakan untuk pengukuran adalah air yang
sudah tersedia dengan kadar Fe dan Mn yang cukup tinggi. Pengolahan yang digunakan
menggunakan alat filtrasi air yang berisikan ferolit dan arang, dengan perbandingan 1:1.
Dengan debit aliran 0,00735 L/detik, dengan perhitungan sebagai berikut,

V= 1 liter

t= 2 menit, 16 detik = 136 detik

volume 1 liter
debit = =
waktu 136 detik

= 0,00735 L/detik

Setelah proses filtrasi kemudian diperoleh data pengujian Fe dan Mn sebagai berikut:

PARAMETER PRE TEST POST TEST


Fe 3 mg/L 2 mg/L
Mn 0 mg/L 0 mg/L

Pemeriksaan pre test pada sampel air memperoleh hasil Fe 3 mg/L, Mn 0 mg/L. Sedangkan,
pemeriksaan post test yang dilakukan memperoleh hasil Fe 2 mg/L, Mn 0 mg/L.

B. PEMBAHASAN
Hasil dari pemeriksaan sampel air yang dilakukan kemudian dibandingkan dengan
PERMENKES No. 492/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 apakah sudah sesuai dengan baku
mutu yang telah ditetapkan.
Pemeriksaan pre test Fe diperoleh hasil sebesar 3 mg/L sedangkan untuk post test
diperoleh hasil sebesar 2 mg/L. Menurut PERMENKES No. 492/ MENKES/ PER/ IV/
2010 kadar Fe maksimal sebesar 0,3 mg/L. Sehingga hasil dari pemeriksaan sampel air
menggunakan filter dengan ferolit dan arang satu tabung belum memenuhi baku mutu
sehingga tidak aman untuk dikonsumsi karena masih diatas baku mutu yang telah
ditetapkan.
Pemeriksaan pre test Mn diperoleh hasil sebesar 0 mg/L sedangkan untuk post test
diperoleh hasil sebesar 0 mg/L. Menurut PERMENKES No. 492/ MENKES/ PER/ IV/
2010 kadar Mn maksimal sebesar 0,4 mg/L. Sehingga hasil dari pemeriksaan sampel air
pada sebelum dan sesudah dilakukannya proses filtrasi aman untuk dikonsumsi karena
dibawah baku mutu yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai