KASUS POSISI
Keputusan Walikota Semarang Nomor 644.1/128/DPMPTSP/ I/2018
Tentang pemberian ijin mendirikan bangunan gedung kepada Budi Darmawan,
SE untuk restorant diatas tanah seluas + 1.104 M2 (Seribu Seratus Empat Meter
Persergi) terletak di Jl. Tambora 6A, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Candisari
Kota Semarang tertanggal 15 Januari 2018. Dengan diterbitkannya keputusan
tersebut kepentingan para warga sekitar restoran dirugikan karena kualitas
lingkungan hidup di wilayah rumah tempat tinggal masyarakat sekitarnya yaitu
di sepanjang Jl. Tambora, Kelurahan Tegalsari Kecamatan Candisari menjadi
menurun disebabkan ruang lalu lintas di sepanjang Jl. Tambora nantinya tidak
mampu menampung volume lalu lintas akibat adanya kegiatan usaha restorant
di atas tanah seluas + 1.104 M2 (Seribu Seratus Empat Meter Persergi) tersebut
diatas. Masyarakat menganggap bahwa keputusan tersebut telah bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya pasal 16, 17,
18, 19 dan pasal 26 Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 tahun 2009
tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan bertentangan
dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik (AAUB) khususnya asas
keterbukaan dan kecermatan.
IDENTIFIKASI KASUS
ISU HUKUM
PEMBAHASAN
A. FAKTA HUKUM
Menurut peta Rencana Tata Ruang Kota Semarang tahun 2011-2031,
area rumah tempat tinggal para Penggugat dan sekitarnya yaitu disepanjang Jl.
Tamboratermasuk area di Jl. Tambora 6A, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan
Candisari Kota Semarang yang menjadi obyek sengketa TUN ini adalah
kawasan perumahan, bukan untuk pusat kegiatan usaha termasuk untuk
restorant.
Akibat Keputusan Walikota Semarang Nomor 644.1/128/DPM-
PTSP/I/2018 Tentang pemberian ijin mendirikan bangunan gedung kepada Budi
Darmawan, SE untuk restorant diatas tanah seluas + 1.104 M2 (Seribu Seratus
Empat Meter Persergi) terletak di Jl. Tambora 6A, Kelurahan Tegalsari,
Kecamatan Candisari Kota Semarang, masyarakat dirugikan karena kualitas
lingkungan hidup di wilayah rumah tempat tinggal para Penggugat dan
sekitarnya yaitu di sepanjang Jl. Tambora, Kelurahan Tegalsari Kecamatan
Candisari menjadi menurun disebabkan ruang lalu lintas di sepanjang Jl.
Tambora nantinya tidak mampu menampung volume lalu lintas akibat adanya
kegiatan usaha restorant di atas tanah seluas + 1.104 M2 (Seribu Seratus Empat
Meter Persergi) tersebut.
Walikota Semarang berpendapat bahwa didalam permohonan saudara
Budi Darmawan, SE tertanggal 22 Desember 2017, telah menyampaikan surat
permohonan Izin Mendirikan Bangunan Gedung diatas tanah dan bangunan
yang terletak di Jl. Tambora 6A, KelurahanTegalsari, Kecamatan Candisari,
Kota Semarang kepada Tergugat. Bahwa disamping itu Saudara Budi
Darmawan, telah melampirkan serta melengkapi persyaratan administrasi
sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Daerah No 5 Tahun 2009 tentang
Bangunan Gedung. kemudian berdasarkan pengajuan permohonan tersebut,
pemerintah kota Semarang telah menindaklanjuti dengan melakukan penelitian
dokumen dan pengecekan pada lokasi tanah milik Budi Darmawan, Sesuai yang
telah dituangkan dengan berita acara / keterangan Nomor: 150/DPM-
PTSP/IMB/I/2018 Tanggal 15 Januari 2018. Setelah dilakukan penelitian dan
pengecekan, disimpulkan permohonan saudara Budi Darmawan memenuhi
syarat administrasi maupun teknis sebagaimana yang diatur dalam Peraturan
Daerah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Ijin Mendirikan Bangunan, sehingga
menjadi kewajiban Walikota Semarang berdasarkan ketentuan hukum untuk
memproses, menyetujui dan menerbitkan Keputusan Ijin Mendirikan Bangunan.
Mengenai keterlibatan masyarakat, bahwa telah diadakan rapat
tertanggal 20 September 2017 yang dihadiri oleh Ka Dinas Penataan Ruang
Kota Semarang, Ka Dinas PM dan PTSP Kota Semarang, Bag Hukum Setda
Kota Semarang, Camat Candisari, Kapolsek Candisari, Danramil Banyumanik,
Lurah Tegalsari, Ketua Rw 010 Kelurahan Tegalsari, Bp Budi Dharmawan,
Pemilik rumah kanan dan pemilik rumah kiri untuk membahas perizinan
tetangga dalam permohonan saudara Budi Darmawan.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Bahwa dalam Bab III Wewenang, Tanggung Jawab dan Kewajiban bagian
pertama Wewenang, Tanggung Jawab dan Kewajiban Walikota Pasal 5 huruf
(a) menyebutkan bahwa Dalam penyelenggaraan bangunan gedung, walikota
berwenang untuk menerbitkan ijin sepanjang persyaratan teknis dan
administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan Jo Pasal 20 ayat (2)
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bangunan
Gedung yang berbunyi IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan
oleh walikota kecuali bangunan gedung fungsi khusus oleh pemerintah melalui
proses permohonan IMB. Berdasarkan hal tersebut Walikota Semarang dalam
menerbitkan Surat keputusan Nomor 644.1/128/DPMPTSP/ I/2018 Tentang
pemberian ijin mendirikan bangunan gedung kepada Budi Darmawan adalah
telah tepat dan sesuai dengan kewenangan sebagaimana yang diatur dalam
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Masyarakat berpendapat Surat keputusan Nomor 644.1/128/DPMPTSP/
I/2018 Tentang pemberian ijin mendirikan bangunan gedung kepada Budi
Darmawan bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik
(AAUB) khususnya asas keterbukaan dan kecermatan, dalam faktanya
Penerbitan surat keputusan dilakukan Setelah penelitian dan pengecekan secara
teknis dan administratif, menyimpulkan bahwa permohonan saudara Budi
Darmawan memenuhi syarat administrasi maupun teknis sebagaimana yang
diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Ijin Mendirikan
Bangunan, dengan melibatkan partisipasi masyarakat yakni melakukan rapat
kordinasi antara Ka Dinas Penataan Ruang Kota Semarang, Ka Dinas PM dan
PTSP Kota Semarang, Bag Hukum Setda Kota Semarang, Camat Candisari,
Kapolsek Candisari, Danramil Banyumanik, Lurah Tegalsari, Ketua Rw 010
Kelurahan Tegalsari, Bp Budi Dharmawan. Dengan melakukan prosedur diatas
Walikota dan Pemerintah Semarang Telah menerbitkan surat keputusan sesuai
asas keterbukaan dan kecermatan.
Masyarakat juga berpendapat Surat keputusan Nomor
644.1/128/DPMPTSP/ I/2018 Tentang pemberian ijin mendirikan bangunan
gedung kepada Budi Darmawan bertentangn dengan Pasal 16, 17, 18, 19 dan
pasal 26 Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 tahun 2009 tentang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Bahwa Saudara Budi
Darmawan dalam permohonan ijin mendirikan bangunan juga telah melengkapi
dengan persetujuan analisis dampak lalu lintas No. 660.1/4420/B-1/XII/2017
restaurant pelangi jalan Tambora No. 6-A Kelurahan Tegalsari Kecamatan
Candisari Kota Semarang. Dalam lingkungan jalan Tambora No. 6-A Kelurahan
Tegalsari Kecamatan Candisari Kota Semarang juga telah berdiri 2 restaurant
dengan ukuran dan kapasitas yang sama.
Bahwa merujuk pada Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang
penataan ruang pasal 7 ayat (1) dan Undang- Undang Republik Indonesia No. 1
Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman pada pasal 49 ayat
(1) disampaikan pemanfaatan rumah dapat digunakan sebagai kegiatan usaha
secara terbatas tanpa membahayakan dan tidak mengganggu fungsi hunian dan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20 Tahun 2011 lampiran (4)a
dikatakan bahwa dalam zona perumahan diijinkan untuk mendirikan restaurant
dengan ketentuan terbatas. Ketentuan tersebut selaras dengan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis dari analisis dampak lalu lintas yang
dipermasalahkan oleh masyarakat sekitar.
KESIMPULAN
REKOMENDASI