Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR

JAWA TENGAH DAN YOGYAKARTA

Oleh :

1. Anggita Pebian W. S. ( IX H )
2. Bintang Elok Pratiwi ( IX H )
3. Salsa Aminatuz Zahro ( IX H )
4. Danes Ria Santika ( IX G )
5. Ersa Artamevia ( IX G )

SMP NEGERI 1 PURWOHARJO

TAHUN PELAJARAN 2018/2019


HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini telah diperiksa dan disahkan


di : Purwoharjo
Pada tanggal :

Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Dwi Yani Lestari, S.Pd. Ngadiman, S.Pd.


NIP 19860131 201101 2 013 NIP 19650515 1986031030

Pembimbing III Pembimbing IV

Drs. Khomarudin Eko Purwanto, S.Sn.


NIP 19610705 198303 1 023 NIP 19630208 198901 1 003

Mengetahui,
Kepala SMPN 1 Purwoharjo

Drs. Sugeng Hariyadi


NIP 19650203 199512 1 004

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat dan karunia kesehatan kepada kami sehingga kami dapat
menyusun karya tulis ini dengan baik.

Didalam karya tulis ini, hanya sebatas pengetahuan kami tentang budaya
dari Kota Yogyakarta-Jawa tengah yang dapat kami sajikan. Di dalam karya tulis
ini ada beberapa hal yang bisa kita pelajari khususnya tentang budaya yang ada di
Kota Yogyakarta.

Dalam laporan ini kami merasa berterima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu terutama kepada:

1. Bapak Drs. Sugeng Hariyadi selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 Purwoharjo

2. Ibu Dwi Yani Lestari S.Pd. selaku Pembimbing Bahasa


3. Bapak dan Ibu Guru Pembimbing

3. Teman-teman yang ikut berpartisipasi

Atas jasa jasa beliau, kami tidak mampu membalasnya, kecuali hanyalah
ucapan terima kasih yang tak terhingga.

Harapan kami, semoga karya tulis ini membawa manfaat bagi kita semua,
setidaknya untuk menambah wawasan tentang budaya dan sosial yang ada di Kota
Yogyakarta.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan karya tulis ini.

Terutama kepada rekan satu kelompok atas kerja samanya dan Guru
pembimbing yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini. Apabila
terdapat suatu kata yang kurang sopan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

ii
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan................................................................................................i

Kata Pengantar.........................................................................................................ii

Daftar Isi.................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2

1.3Tujuan Kegiatan..................................................................................................3

1.4 Manfaat Kegiatan...............................................................................................3

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1Laporan Mata Pelajaran IPA...............................................................................4

2.2 Laporan Mata Pelajaran IPS...............................................................................7

2.3. Laporan Mata Pelajaran Seni Budaya...............................................................9

BAB III PENUTUP

3.1Simpulan...........................................................................................................14
3.2 Saran.................................................................................................................14

BAGIAN AKHIR

4.1 Daftar Pustaka..................................................................................................15

4.2 Lampiran..........................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Yogyakarta atau yang mungkin dikenal orang dengan sebutan Jogja
adalah sebuah kota beserta merangkap sebagai ibukota provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Kota Yogyakarta terletak di pulau Jawa yang berbatasan langsung
dengan provinsi Jawa Tengah dan berbatasan dengan samudra Hindia. Kota
Yogyakarta sering disebut juga sebagai kota budaya dan pelajar.
Karena itulah kita sebagai generasi muda sangat tidak etis jika kita tidak
pernah berkunjung ke Yogyakarta dan tidak mengenal history tentang
Yogyakarta, karena Yogyakarta mempunyai sejarah yang panjang dalam
terbentuknya pemerintahan NKRI mulai zaman kerajaan sampai sekarang.
Yogyakarta tetap istimewa di mata dunia.
Kegiatan ini tidak hanya menjalankan program sekolah, tetapi merupakan
pengembangan wawasan daya pikir siswa sebagai generasi penerus harapan
bangsa. Oleh karena itu kita perlu mengadakan kegiatan ini. Dengan adanya
kegiatan ini, pada tanggal 11 s.d. 14 Oktober 2018, maka kita dapat mengetahui
peninggalan-peninggalan sejarah yang terdapat di Yogyakarta.

1
1.2 Rumusan Masalah

Dari hasil pengamatan lewat study tour di Yogyakarta, dapat dikemukakan


beberapa permasalahan sebagai berikut:

1) IPA

Sistem Katrol

Bagaimana cara melakukan/menggunakan sistem katrol dengan 3 tali dan 4


tali? Tuangkan dalam tabel!

Aquarium Air Tawar

Apa saja organisme yang terdapat di aquarium? Catat dan tuangkan dalam
tabel!

Zona Kelistrikan

Apa saja nama alat Generator Vandegraf? Dan bagaimana cara kerjanya?

Zona Teknologi Pengolahan Susu

Apa saja nama alat teknologi pengolahan susu? Dan bagaimana cara kerjanya?

2) IPS

Buatlah denah dan nama-nama jalannya di sekitar Keraton Jogja! Ber-selfie-


lah dengan kelompokmu kemudian tentukan pada denah itu kelompokmu ada
di mana?

3) SENI BUDAYA

Termasuk karya sastra berapa dimensikah candi Borobudur itu? Dan


tunjukkan dengan foto!
Apa saja karya seni rupa yang terdapat selama perjalanan menuju Candi
Borobudur? Lalu tunjukkan dengan foto dan beri nama karya tersebut!
Berapakah tingkatan candi Borobudur? Beri penjelasan dan tunjukkan dengan
foto!
Bagaimana proses pembuatan Candi Borobudur? Tuliskan pendapatmu!

2
1.3 Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan study tour ini dan laporan karya tulis ini adalah untuk
menambah wawasan siswa tentang Kota Yogyakarta, sebagai sarana pengenalan
dengan budaya lain, memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar secara
langsung dengan sumber ajar, memberikan pengalaman pada siswa peserta study
tour, dan sebagai syarat sebelum mengikuti UAS. Selain itu, tujuan kegiatan ini
adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan mata
pelajaran IPA, IPS, dan SENI BUDAYA.

1.4 Manfaat Kegiatan


Manfaat yang bisa diambil dari kegiatan ini antara lain adalah :
1. Siswa dapat mengerti tentang sejarah-sejarah yang ada di Kota
Yogyakarta.
2. Menambah pengetahuan siswa.
3. Mengajak siswa untuk mengenal kebudayaan, sejarah, ciri khas di Kota
Yogyakarta.
4. Untuk membuka wawasan siswa tentang pengetahuan di luar kelas.

3
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Laporan Mata Pelajaran IPA

1. Sistem katrol

Sistem katrol 3 tali 4tali

Beban sama Berat Ringan

Deskripsi dari data tabel yang diperoleh:

- Semakin banyak katrol yang digunakan, maka gaya yang dibutuhkan semakin
kecil.

- Semakin sedikit katrol yang digunakan, maka gaya yang dibutuhkan semakin
besar.

2. Aquarium Air Tawar

No. Nama Hewan/Ikan Nama Latin Habitat


1. Ikan Arapaima Arapaima gigas Air tawar

2. Tiger Shovelnose Catfish Psevdoplatystomas sp Air tawar

3. Ikan Patin Pangasius hypophthalmus Air payau


4. Lele Ekor Merah Phractocephalus Air tawar
hemioliopterus
5. Aligator Gar Atractosteus spatula Air tawar

3. Zona Kelistrikan

4
Cara kerja Generator Vandegraf

Elektron bebas yang dihasilkan dari gesekan antara silinder logam dan
sabuk karet. Sabuk karet yang bergerak keatas membawa elektron menuju kubah
logam, sisi lain sabuk konveyor yang bergerak kebawah, membawa proton
langsung menuju ke tanah untuk dinetralkan. Kondisi ketika elektron semakin
banyak terkumpul di kuba utama dan mempunyai (V) beda kontensial yang sangat
tinggi akan terjadi loncatan listrik dari kuba utama ke arah cincin baja atau kuba
logam kecil. Ketika loncatan terus berlangsung maka akan tercipta percikan petir
yang kasat mata. Dengan beda potensial yang kecil jika dipegang kubah logamnya
akan menyebabkan rambut seseorang berdiri tegak berlawanan. Penyebabnya
adalah disebabkan adanya elektron yang berpindah ke ujung rambut dan saling
bertolakan.

4. Zona Teknologi Pengolahan Susu

5
a) Nama alat dan cara kerjanya

1. Alat pemeras susu : untuk memeras susu langsung dari sapi.

2. Mesin strerilisasi : untuk membunuh bakteri sebelum susu diproses lebih lanjut.

3. Mesin Evaporasi : untuk menambahkan nutrisi berman.

4. Riset dan Inovasi : untuk mengembangkan dan riset penambahan nutrisi.

5. proses pengemasan : untuk mengemas susu ke dalam kemasan.

b) Hasil olahan yang dapat dihasilkan dari susu

6
Hasil olahan dari susu yang mungkin dapat dihasilkan antara lain adalah:

Yoghurt, Keju, Susu kental manis, Es krim, Mentega, Dali, dan Kefir.

2.2 Laporan Mata Pelajaran IPS

Denah Keraton Jogja

7
8
Foto selfie di jalan Keraton Jogja

9
10
2.3 Laporan Mata Pelajaran SENI BUDAYA

11
Proses pembuatan Candi Borobudur
Candi Borobudur diyakini merupakan peninggalan kerajaan Dinasti
Syailendra masa pemerintahan raja Samaratungga dari Kerajaan Mataram Kuno,
yang menyebutkan Borobudur pertama kali adalah Sir Thomas Stamford Raffles
dalam bukunya yang berjudul sejarah pulau jawa. Sejarah berdirinya candi
Borobudur diperkirakan dibangun pada tahun 750 masehi oleh kerajaan
Syailendra yang pada waktu itu menganut agama budha, pembangunan itu sangat

12
misterius karena manusia pada abad ke 7 belum mengenal perhitungan arsitektur
yang tinggi tetapi Borobudur dibangun perhitungan arsitektur yang canggih,
hingga kini tidak satupun yang dapat menjelaskan bagaimana cara pembangunan
dan sejarah candi Borobudur ini. Sudah banyak ilmuan dari seluruh penjuru dunia
yang datang namun tidak satupun yang behasil mengungkapkan misteri
pembangunan Borobudur. Salah satu pertanyaan yang membuat para peneliti
penasaran adalah dari mana asal batu-batu besar yang ada di candi Borobudur dan
bagaimana menyusunya dengan presisi dan arsitektur yang sangat rapi. Ada yang
memperkirakan batu itu berasal dari gunung merapi, namun bagaimana
membawanya dari gunung merapi menujun lokasi candi mengingat lokasinya
berada di atas bukit. Candi Borobudur memiliki 72 stupa yang berbentuk lonceng
ajaib. Stupa terbesar terletak dipuncak candi sementara yang lain mengelilingi
stupa hingga kebawah. Ketika ilmuan menggambar denah candi Borobudur,
mereka menemukan pola-pola aneh yang mengarah pada fungsi Borobudur
sebagai jam matahari, jarum jamnya berupa bayangan stupa yang besar dan jatuh
tepat di stupa lantai bawah namun belum diketahui secara pasti bagaimana
pembagian waktu yang dilakukan dengan menggunakan candi Borobudur ada
yang mengatakan jam pada candi Borobudur menunjukan tanda kapan masa
bercocok tanam atau masa panen. Denah candi Borobudur memiliki ukuran
panjang 121,66 meter, lebar 121,38 meter, dan tinggi 35,40 meter. Susunan
bangunan berupa 9 teras berundak dan sebuah stupa induk di puncaknya. Terdiri
dari 6 teras berdenah persegi dan 3 teras berdenah lingkaran. Batu-batu Candi
Borobudur berasal dari sungai di sekitar Borobudur dengan volume seluruhnya
sekitar 55.000 meter persegi (kira-kira 2.000.000 potong batu).

Dimensi Candi Borobudur


Candi Borobudur merupakan salah satu contoh karya seni rupa 3 dimensi
yang kompleks. Disebut karya seni rupa 3 dimensi karena dapat dilihat dari segala
arah. Candi budha yang dibangun sekitar abad ke 8 masehi pada saat
pemerintahan Wangsa Syailendra tersebut disebut sebagai karya seni rupa yang
kompleks karena di dalam struktur bangunan candi Borobudur terdapat berbagai
bagian karya seni rupa dari berbagai jenis yang menyatu menjadi kesatuan.

13
Berbagai jenis karya seni rupa 3 dimensi yang terkandung di dalam candi
Borobudur antara lain karya seni patung, karya seni relief, karya seni arsitektur,
karya seni kriya, serta karya seni sastra yang bukan termasuk bagian dari seni
rupa. Candi Borobudur merupakan karya seni rupa 3 dimensi yang menjadi
warisan budaya asli Indonesia dan telah berkembang menjadi seni budaya yang
dikenal turun temurun dari berbagai generasi.

Contoh karya seni rupa 3 dimensi

Hasil karya seni rupa selama perjalanan menuju candi

14
Karya seni rupa Rupang Warisan dunia

Pengertian Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu

 Kamadhatu adalah tingkatan dasar atau bagian paling bawah candi


Borobudur yang merupakan pelambang hawa nafsu, alam tempat
bersemayamnya kesenangan duniawi, alam para manusia yang perilakunya
masih diikat hawa nafsu. Dalam bahasa sansekerta, kamadhatu berarti
ranah nafsu dan juga dunia nafsu. Pada bagian ini candi Borobudur dipahat
160 panil.

 Rupadhatu merupakan tingkatan kedua dari susunan candi Borobudur.


Letak rupadhatu berada diatas kamadhatu dan dibawah arupadhatu. .

15
Rupadhatu merupakan pelambang alam dimana hawa nafsu dan keinginan
yang bersifat duniawi sudah terbebas dari diri manusia dan juga tidak lagi
diikat karma namun masih diikat oleh bentuk-bentuk fisik atau rupa
dalam arti manusia masih memandang sebatas pada dunia wujud atau
dunia nyata. Pada bagian rupadhatu terdapat 1.300 panil dengan beragam
relief seperti jataka, avadana, lalitavistara, dan juga gandhawyudha.

 Arupadhatu merupakan tingkat paling atas dari candi borobudur dan


menjadi lambang alam yang sudah terbebas dari hawa nafsu, masalah-
masalah duniawi dan juga tidak terikat pada karma, pada wujud (tidak
berwujud) atau rupa (tidak berupa). Arupadhatu disebut juga alamnya para
dewa dan merupakan lambang kesucian Budha dimana kebahagiaan sejati
berada. Arupadhatu merupakan lawan dari kamadhatu.

16
PENUTUP

3.1 SIMPULAN

Dapat kita simpulkan bahwa tempat-tempat pariwisata yang ada di


Yogyakarta sangat banyak, dan kita harus senantiasa menjaga serta merawatnya

17
agar tetap lestari. Banyak sejarah-sejarah yang ada di Kota Yogyakarta antara lain
yaitu Candi Borobudur, Candi Prambanan, Museum Dirgantara, Taman Pintar,
Malioboro, Keraton Yogyakarta, dan masih banyak lagi. Yogyakarta disebut
sebagai Kota Pelajar karena kualitas pendidikan di Kota Yogyakarta sudah
terjamin. Di Yogyakarta fasilitas sekolah dan universitas yang megah, berkualitas,
dan terjamin mutu pendidikannya baik tingkat dunia maupun tingkat Indonesia.

3.2 SARAN

Sebagai generasi muda dan sebagai salah satu pengunjung di objek wisata,
penulis menyarankan kepada :

 Pemerintah, khususnya pengelola objek wisata agar meningkatkan pelayanan


pada para wisatawan dan menjaga kelestarian objek-objek wisata. Serta
berinovasi agar ada penambahan wahana wisata baru untuk mengikuti
perkembangan wahana wisata diluar agar wisatawan betah karena akan
menguntungkan pemerintah dengan adanya devisa Negara yang bertambah.
 Generasi muda Indonesia, agar mau menjaga dan melestarikan tempat-tempat
wisata terutama yang berbasis budaya dan religi. Karena Negara kita dikenal
sebagai Negara yang beraneka ragam budayanya.

DAFTAR PUSTAKA

Deppen.1957.Sejarah Candi di Indonesia.Yogyakarta.Jawa Tengah

https://id.wikipedia.org/wiki/Keraton-Ngayogyakarta-Hadiningrat.

18
https://www.yogyes.com /id/yogyakarta-tourism-object/other/tamanpintar/

http://id.wikipedia.org/wiki/ Sejarah _Daerah_Istimewa_Yogyakarta

Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan.1995.Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan.Jakarta:Balai Pustaka Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa.1993.KBBI.Jakarta: Balai Pustaka

LAMPIRAN

19
20
21

Anda mungkin juga menyukai