DISUSUN OLEH
KELAS : IX IPA 4
NAMA KELOMPOK 1 :
1. ADE
2. FELDY
3. REYPI
4. WALPAN
5. ANGGUN
6. DINA
7. JUNI
8. RANTI
i
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan segala kemudahan
sehingga pembuat makalah dapat menyelesaikan makalah Penggunaan Bahasa Di Bengkulu
Selatan dengan mudah dan lancar.
Dan makalah ini diharapkan dapat menjadi media informasi dan edukasi untuk
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai Pengaruh Bahasa Daerah Terhadap
Bahasa Indonesia
Pembuat makalah telah berusaha menyajikan materi pada makalah ini dengan sebaik-
baiknya, tetapi kekurangan dan kesalahan pasti ada. Seperti kata pepatah “ tak ada gading
yang tak patah”. Semua yang ada dibumi ini tidak ada yang sempurna. Yang sempurna itu
adalah kesempurnaan itu sendiri. Atas dasar kenyataan tersebut, saran dan kritik yang bersifat
membangun agar makalah ini menjadi lebih baik, sangat diharapkan dan diterima tim
penyusun dengan tangan terbuka. Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
menambah wawasan dan pengetahuan. Amin
PENULIS
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Suku Bangsa Bengkulu............................................................................................2
B. Bahasa Suku Bangsa Bengkulu...............................................................................5
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bengkulu adalah salah satu provinsi yang ada di Indonesia, dan kota Bengkulu
merupakan ibu kota dari provinsi Bengkulu itu sendiri yang terletak di kawasan pesisir barat
pulau Sumatera yang berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia Propinsi Bengkulu
memiliki luas 19.919 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 1,828 juta jiwa (BPS Propinsi
Bengkulu). Wilayah Bengkulu memiliki keragaman suku bangsa dan bahasa. Hal tersebut
terjadi karena factor lingkungan alam yang ada di wilayah Bengkulu. Hal inilah yang
melahirkan keberagaman suku bangsa dan bahasa dengan ciri khas masing-masing suku.
Suku bangsa yang mendiami Provinsi Bengkulu dapat dikelompokkan menjadi suku asli dan
pendatang, meskipun sekarang kedua kelompok ini mulai bercampur baur. Menururt Giyarto
(dalam Daimun, H dkk. 2016: 40) Penduduk asli Bengkulu terdiri atas suku besar yaitu:
Suku bangsa Rejang yang berpusat di Kabupaten Rejang Lebong, Suku bangsa Serawai yang
berpusat di Kabupaten Bengkulu Selatan, Suku bangsa Melayu berpusat di Kota Bengkulu
dan suku bangsa Enggano berpusat di Bengkulu utara.
Sedangkan menurut lapian, A.B dan Soewaji, S (dalam Daimun, H dkk. 2016: 40) penduduk
Bengkulu menurut kelompok etnis dan bahasa daerah yang berkembang dapat dibedakan atas
suku bangsa antara lain: Kaur, Pasemah, Semendo, Serawai (Bengkulu Selatan), Melayu
Bengkulu (kota madya Bengkulu), Rejang, Lembak beliti, Muko-muko, Pekal, Enggano.
B. Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang kami angkat adalah:
1. Untuk mengetahui suku-suku yang ada di propinsi Bengkulu dan letak geografisnya
2. Untuk mengetahui bahasa yang digunakan oleh suku-suku tersebut
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui dan memahami suku-suku yang ada di propinsi Bengkulu dan letak
geografisnya
2. Mengetahui dan memahami bahasa yang digunakan oleh suku-suku tersebut
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
kulit kayu. Aksara Ulu yang kadang-kadang juga dinamakan Aksara KaGaNga
berdasarkan tiga huruf pertama dalam urutan abjadnya.
Mata pencaharian pokok orang Lembak adalah bercocok tanam di sawah dan ladang.
Daerah suku Lembak juga merupakan daerah perkebunan karet. Selain itu mereka
mengelola pabrik pembuatan batu bata di pedesaan. Binatang ternak mereka antara
lain: domba, kerbau, ayam dan itik.
3
6. Suku Bangsa Muko-muko
Suku bangsa Muko-muko secara geografis terletak diperbatasan antara Propinsi
Bengkulu dan propinsi Sumatera Barat. Sebara etnik muko-muko meliputi sebagaian
wilayah Kecamatan Muko-Muko Utara dan Muko-Muko Selatan, Kabupaten Muko-
muko wilayah Bengkulu Utara Propinsi Bengkulu. Keunikan dari suku bangsa Muko-
muko yang merupakan campuran antara Minangkabau dan suku bangsa yang ada di
Bengkulu.
4
B. Bahasa Suku Bangsa Bengkulu
Bengkulu adalah sebuah provinsi yang mempunyai berbahasa bermacam-macam,
karena banyaknya suku-suku yang berbeda dalam suatu provinsi Bengkulu, walaupun begitu
Bengkulu mempunyai logat yang tidak terlalu kental. logatnya hanya terlihat lebih keras bisa
juga dibilang kasar padahal sebenarnya logat Bengkulu itu lembut bagi orang Bengkulu.
Berikut adalah bahasa yang digunakan oleh suku bangsa yang ada di propinsi Bengkulu :
5
atəp = ilalang / atap
bu' = rambut
do'o = bahwa
awe ipə = bagaimana?
bulən = bulan
dukut = rumput
ba' = ayah
buləw = bulu
dung = ular
balət = akar
bungə̃y = bunga
epen = gigi
bebea['] = mulut
burung = burung
gəlong = cacing (cacing tanah)
bə'ət = berat
butəw = batu
gəmãũt = menggaruk
bələw = baru
bu'u' = busuk
gəm'ew = menggaruk
bəpanəw = berjalan kaki
coa [tidak] = tidak
gəmũ' = lemak / minyak
bərb̃ urəw = berburu
daging = daging / daging
kənɛ' = mendaki
bərñ ang = berenang
dalən = jalan / jalur
kətawəy = tertawa
bətəkɛ' = ludah
dalɨa' = darah
kətə = semua
bətəngət̃ = gigit
dan = daun
kicu = tahu
bətina' = kunyah
danuəw = danau
kidɛ' = jahat
bətiup [bertiup] = meniup
dawən = daun
kiduəw = kiri
biɛ = perempuan
dəbʡw = debu
6
kilat = petir
biləy = hari
di tempat = di
kiyuəw = kayu
Bilangan :
do : satu lapen : delapan
duəy : dua smilan : sembilan
tələw : tiga sepoloak : sepuluh
pat : empat dueipoloak : duapuluh
lemo : lima mopoloak : limapuluh
enum : enam sotos : seratus
tojok : tujuh serebay : seribu
7
menggunakan akhiran “o” atau “I” pada akhir kata, misalnya apo, siapo, moi, emai,
lutui dan sebagainya.
8
20. Dagu : ekhi’i
21. leher : eyahannu’a
22. Batang leher : eeyauahannu’a
23. Jakun : epuahannu’a
24. Bahu : eyanianni
25. Tangan : eeyapphe
26. Lengan tangan : eydehaediuappe
27. Badan tangan : ekarahhauappehe
28. Telapak tangan : eheyeuappe
29. Jari-jari tangan : eminuuapphe
9
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan menganai suku
bangsa Bengkulu dan bahasa yang digunakan suku bangsa Bengkulu adalah :
a. Suku bangsa Melayu Bengkulu bermukim di ibu kota provinsi Bengkulu yaitu kota
Bengkulu. Bahasa yang digunakan cukup mengganti huruf "a" yang ada dibelakang
kata dengan huruf “o”. Contoh: "Kata" menjadi "kato", "kenapa" menjadi "kenapo",
b. Suku Bangsa Lembak adalah suku bangsa bermukim di kecamatan Padang Ulak
Tanding, Sindang Kelingi, dan Kota Padang. bahasa mereka adalah bahasa Bulang
yang masih termasuk rumpun bahasa Melayu. Ciri yang menonjol dari bahasa Bulang
ini adalah pemakaian vokal "e" untuk menggantikan vokal "a" di belakang sebuah kata.
Misalnya apa diucapkan "ape", ke mana diucapkan "kemane", siapa menjadi "siape".
c. Suku Rejang adalah salah satu suku bangsa tertua di Sumatera. Suku Rejang
mendominasi wilayah Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten
Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Utara, dan Kabupaten Lebong. bahasa rejang
secara umum terbagi atas empat dialek besar, yakni dialek lebong, dialek musi, dialek
kebon agung dan dialek pesisir.
d. Suku bangsa pasemah mendiami wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kaur. Suku
bangsa Pasemah sebenarnya terdiri atas tiga sub-suku bangsa, yaitu Gumai, Semidang
dan Pasemah. Bahasa suku bangsa pasemah adalah melayu dialek “e”. Contoh nya:
betine, bunge.
e. Suku bangsa serawai memiliki sebaran di Seluma, Talo, Pino dan Manna di Kabupaten
Bengkulu Selatan. Bahasa suku bangsa serawai adalah melayu namun menggunakan
kata "Au", dan dari segi aksara, mereka menggunakan aksara Rencong.
f. Suku bangsa muko-muko mendiami wilayah Kecamatan Muko-Muko Utara dan Muko-
Muko Selatan, Kabupaten Muko-muko wilayah Bengkulu Utara. Bahasa Muko-Muko
termasuk rumpun bahasa Melayu, tetapi mengalami perubahan khusus. Cirinya antara
lain pemakaian bunyi sengau "ng" di belakang kata yang diakhiri dengan vokal,
contohnya kunci menjadi kuncing, kopi menjadi koping.
g. Suku bangsa Pekal mendiami wilayah perbatasan Suku bangsa Minangkabau dan suku
bangsa Rejang. Ciri-ciri bahasa suku bangsa pekal adalah menggunakan akhiran “o”
atau “I” pada akhir kata, misalnya apo, siapo, moi, emai, lutui.
h. Suku bangsa Kaur memiliki sebaran di sebagaian wilayah Kabupaten Kaur. Ciri khas
bahasa kaur adalah pada dialek keseharian penggunaan kata “r” diganti dengan “a”,
misalnya: “juara” menjadi “jua’ae”, “suara” menjadi “sua’ae”.
i. Suku bangsa Enggano berdiam di sebuah pulau yang dinamakan pulau enggano, pulau
ini termasuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu utara. Bahasa suku bangsa enggano
adalah bahasa enggano, contohnya Kepala : eyurru, Mulut : ekha’a.
j. Suku bangsa Nasal memiliki sebaran diwilayah bagian kecamatan nasal dan kecamatan
Maje. Bahasa Nasal merupakan sebuah bahasa yang dituturkan oleh suku Nasal yang
mendiami beberapa 4 desa di kabupaten Kaur, Bengkulu, yaitu: Kecamatan Maje,
Tanjung Agung, Tanjung Baru, Kecamatan Nasal
10
B. Saran
Upaya dalam melestarikan keanekaragaman suku bangsa Bengkulu dan bahasa suku
bangsa Bengkulu, antara lain:
a. Tidak boleh saring merendahkan atau mengejek suku dan budaya daerah lain
b. Menjaga dan melestarikan suku dan bahasa budaya kita.
c. Bangga dan senang akan keberadaan suku kita sendiri dan suku bangsa lain
d. Selalu berupaya meningkatkan dan memajukan berbagai suku yang ada di wilayah
lingkungan kita.
11
DAFTAR PUSTAKA
Daimun. H, dkk. 2016. Ayo Kenali dan Jaga Kekayaan Bengkulu. Bengkulu: Ristekdikti
12