Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS PERKEMBANGBIAKAN IKAN AIR TAWAR DALAM

BUDIDAYA PERIKANAN PADA DESA X

KARYA ILMIAH

MUHAMMAD RAFI AFIF INDRAJAYA


KELAS XI-4/IPA B

SMA Islam Al-Izhar Pondok Labu


Jalan RS Fatmawati Kav.49
Jakarta Selatan
April 2018

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan adalah salah hasil dari satu sumber daya Indonesia yang terbanyak. Pada
saat ini, telah terdapat banyak penangkaran budidaya ikan yang tersebar luas di
Indonesia. Tetapi dalam penerapan budidaya ikan tersebut, terdapat banyak hal
yang terkadang diabaikan oleh para pembudidaya. Salah satu contohnya adalah
pemilihan ikan yang kurang optimal untuk dibudidayakan. Hal tersebut adalah
materi/studi yang akan lebih ditekankan oleh penulis, walau, penulis juga akan
menambahkan hal-hal yang lainnya. Penelitian penulis ini bertujuan untuk
membantu warga desa X agar dapat lebih memanfaatkan dan mengoptimalkan
penangkaran ikan yang telah beroperasi di desa tersebut, sehingga masyarakat
setempat dapat menyadari bahwa penangkaran ikan yang mereka kelola dapat
menjadi potensi yang sangat besar dalam kemajuan ekonomi mereka.

Secara statistik, tingkat konsumsi ikan Indonesia masih terbilang rendah,


yakni 30,47 kg/kapita/tahun, jika dibandingkan tingkat konsumsi ikan Malaysia
yang mencapai 45 kg/kapita tahun, namun potensi budidaya ikan air tawar tetap
menjanjikan (bibitikan.net). Karena faktanya, produksi ikan kita yang melimpah
itu juga menjadi devisa negara melalui ekspor perikanan yang dilakukan oleh para
nelayan lokal. Sebelum masa reformasi, fokus pembangunan lebih diarahkan pada
pembangunan agrarian dan industri pertambangan. Tetapi, ketika presiden kita
yang ke-4 telah diangkat, yaitu Bapak Abdurrahmah Wahid (gusdur), beliau
melihat bahwa negara Indonesia memiliki potensi di bidang perikanan yang besar.
Dengan ikan yang berlimpah, Indonesia seharusnya mampu menjadi pemasok
hasil perikanan terbesar yang mampu “memberi makan” dunia.
Meski secara statistik tingkat konsumsi ikan di negeri ini terbilang rendah,
tetapi peluang bisnis dari budidaya ikan air tawar masih sangat tinggi. Sebab
selain bisa dijual dalam kondisi segar, ikan air tawar juga bisa melahirkan bisnis
lain, yakni bisnis makanan olahan berbahan ikan tawar. Omzetnya pun bisa
mencapai puluhan juta rupiah. Oleh karena banyaknya keuntungan yang bisa
didapat dari budidaya ikan air tawar, penulis tertarik dalam membuat sebuah
karya ilmiah yang berjudul “Analisis Perkembangbiakan Ikan Dalam Budidaya
Perikanan Pada Desa X”.

1.2. Identifikasi Masalah

Penulis merumuskan masalah berikut sebagai berikut

1. Jenis ikan apakah yang optimal untuk dibudidayakan di desa X?


2. Bagaimanakah cara yang paling efektif agar ikan yang dibudidayakan cepat
panen?
3. Metode apa yang terbaik untuk digunakan?
4. Apakah yang dimaksud dengan ikan air tawar?
5. Bagaimanakah cara mengembangbiakkan ikan air tawar yang terbaik?

1.3. Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar Belakang maka “Bagaimanakah langkah-langkah efektif
cara membudidayaan ikan air tawar pada Desa X?”

1.4. Tujuan Penilitian


Berikut adalah tujuan dari penelitian
Mengetahui langkah-langkah efektif cara membudidayakan ikan air tawar
pada desa Nagrog.

1.5 Tinjauan Penelitian Sejenis


Judul penelitian yang penulis lakukan berjudul “Analisis Perkembangbiakan
Ikan Air Tawar Dalam Budidaya Perikanan Pada Desa X”. Berikut adalah
perbandingan antara penelitian sejenis yang penulis rangkum dalem tabel 1.1
Tabel 1.1

N Indikator Muhammad Rafi Afif Alva Davian T


O Pembanding Indrajaya
1 Judul Analisis Perkembangbiakan Analisis Potensi Desa
Penelitian Ikan Air Tawar Dalam Derajat Untuk
Budidaya Perikanan Pada Budidaya Ikan Air
Desa X Tawar Dilihat Dari
Tingkat pH dan Suhu
Air
2 Inti Menganalisis kondisi Mengukur tingkat pH
Penelitian perkembangbiakan dan suhu pada
budidaya ikan air tawar berbagai daerah untuk
yang terdapat di desa X mengetahui potensi
Desa Derajat untuk
Budidaya Ikan Air
Tawar
3 Metode Dengan pendekatan Dengan pendekatan
Penelitian kualitatif dan metode yang kualitaif dan metode
digunakan adalah observasi yang digunakan adalah
observasi
4 Subjek Kondisi lingkungan di desa Beberapa sampel air di
Penelitian X dan kondisi internal ikan Desa Darajat, Garut
Jawa Barat

1.6 Manfaat Penelitian


Berikut adalah manfaat dari penelitian yang telah saya laksanakan.
1. Bagi Penulis
Memahami cara budidaya ikan air tawar yang optimal dalam lingkup
desa X

2. Bagi Masyarakat Desa X


Agar masyarakat desa X mengetahui cara untuk membudidayakan
ikan air tawar yang optimal sehingga mereka mendapatkan hasil yang
maksimal.

3. Bagi Pembaca
a) Pembaca lebih mengerti tentang budidaya ikan.
b) Pembeca mengerti cara untuk menentukan jenis ikan yang
optimal untuk dibudidayakan di berbagai daerah
c) Pembaca mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi
budidaya ikan

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Perkembangbiakan Ikan Tawar

Menurut kamus besar bahasa Indonesia perkembangbiakan merupakan hal-hal yang


berhubungan dengan bertambah banyaknya makhluk hidup. Kata lain yang
menyerupai ialah pengembangbiakan yang artinya proses, cara, dan perbuatan
mengembangbiakkan. Dalam konteks ini, penulis akan membahas tentang
pengembangbiakan ikan tawar. Perkembangbiakan ikan merupakan salah satu hal
yang berada di dalam budidaya ikan. Dalam budidaya ikan, perkembangbiakan
dilakukan untuk memperbanyak kuantitas ikan agar ikan bertambah banyak. Contoh-
contoh ikan yang dapat dibudidayakan pada air tawar adalah Ikan Nila, Ikan Nilem,
Ikan Mas, Ikan Tawes, Ikan Sepat Siem, Ikan Gurami, Ikan Gabus, Ikan Betok, Ikan
Biawan, Ikan Patin, dan lain-lain.1 Penulis dalam karya ilmiah ini akan mencari jenis
ikan yang paling optimal untuk dibudidayakan di desa X.

2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangbiakan/pertumbuhan ikan

1. Faktor Internal:
a. Faktor seks tidak dapat dikontrol. Ikan betina kadangkala pertumbuhannya
lebih baik dari ikan jantan namun ada pula spesies ikan yang tidak
mempunyai perbedaan pertumbuhan pada ikan betina dan ikan jantan.
Tercapainya kematangan gonad untuk pertama kali dapat mempengaruhi
pertumbuhan yaitu kecepatan pertumbuhan menjadi lambat. Hal ini
dkarenakan sebagian dari makanan yang dimakan tertuju kepada
perkembangan gonad. Pembuatan sarang, pemijahan, penjagaan keturunan
membuat pertumbuhan tidak bertambah karena pada waktu tersebut pada

1http://www.semuaikan.com/inilah-jenis-jenis-ikan-konsumsi-air-tawar-beserta-gambarnya-
terlengkap/
umumnya ikan tidak makan. Setelah periode tersebut ikan mengembalikan
lagi kondisinya dengan mengambil makanan seperti sedia kala.

b. Umur telah diketahui dengan jelas berperanan terhadap pertumbuhan.


Pertumbuhan cepat terjadi pada ikan ketika berumur 3 – 5 tahun. Pada ikan
tua walaupun pertumbuhan itu terus tetapi berjalan dengan lambat. Hal ini
disebabkan ikan yang sudah tua pada umumnya kekurangan makanan untuk
pertumbuhan, karena sebagian besar makanannya digunakan untuk
pemeliharaan tubuh dan pergerakan.

c. Penyakit dan parasit juga mempengaruhi pertumbuhan terutama kalau yang


diserang itu alat pencernaan makanan atau organ lain yang vital sehingga
efisiensi berkurang karena kekurangan makanan yang berguna untuk
pertumbuhan. Namun sebaliknya dapat terjadi pada ikan yang diserang oleh
parasit tidak begitu hebat menyebabkan pertumbuhan ikan itu lebih baik
daripada ikan normal atau tidak diserang parasit tadi. Hal ini terjadi karena
ikan tersebut mengambil makanan lebih banyak dari biasanya sehingga
terdapat kelebihan makanan untuk pertumbuhan.

2. Faktor eksternal :
a. Suhu. Salah satu faktor lingkungan yang sangat penting dalam mempengaruhi
laju pertumbuhan. Jobling (1981) dalam Moyle & Cech (1988)
mengemukakan adanya hubungan yang erat antara suhu dari pertumbuhan
optimal dengan preferensi perilaku. Untuk daerah tropik suhu perairan berada
dalam batas kisar optimum untuk pertumbuhan. Oleh karena itu apabila ada
ikan dapat mencapai ukuran 30 Cm dengan berat 1 Kg dalam satu tahun di
perairan tropik, maka ikan yang sama spesiesnya di daerah bermusim empat
ukuran tadi mungkin akan dicapai dalam waktu dua atau tiga tahun. Setiap
spesies ikan suhu optimum untuk pertumbuhannya tidak sama, oleh karena itu
dalam kultur ikan agar tercapai tujuan suhu optimum dari perairan tadi ada
kolam yang diberi tanaman untuk memberi bayangan pada perairan dan ada
pula yang tidak.

b. Amonia merupakan hasil ekskresi primer ikan, namun bila ada dalam
konsentrasi yang tinggi dapat menghambat laju pertumbuhan. Sebagai contoh,
pengukuran berat juvenil Ictalurus punctatus yang ditempatkan pada akuarium
dengan kondisi penambahan kandungan amonia. Mekanisme penghambatan
pertumbuhan olah amonia masih belum diketahui. Pada umumnya, diketahui
bahwa amonia un-ion (NH3) di perairan lebih toksik dari pada bentuk ion
amonia (NH4+) pada konsentrasi yang sama. Proporsi dari kedua bentuk
tersebut di perairan sangat tergantung pada pH air. Pemantauan pH air
merupakan bagian yang esensial dari sistem kultur ikan air tawar. Walaupun
amonia merupakan komponen alami di perairan, pengaruhnya terhadap ikan
menjadikan amonia ini polutan yang khas dan dapat menurunkan laju
pertumbuhan.

c. Fotoperiod (panjang hari) juga mempengaruhi fenomena pertumbuhan secara


musiman. Hogman (1968) dalam Moyle & Cech (1988) mendapatkan suatu
hubungan yang erat antara pertumbuhan ikan danau Coregonus clupeaformis
dan fotoperiod musiman.

d. Ketersediaan sumberdaya makanan juga berinteraksi dengan faktor-faktor


lingkungan lainnya seprti suhu, dalam mempengaruhi pertumbuhan ikan
secara musimam. Sebagai contoh, pertumbuhan (penambahan panjang)
populasi ikan Lepomis macrochirus pada musim yang berbeda, pertumbuhan
ikan yang cepat selama persediaan makanan melimpah. Tingkat pertumbuhan
yang cepat ketika makanan melimpah dimungkinkan karena peningkatan suhu
perairan. Di daerah tropik makanan merupakan factor yang lebih penting dari
pada suhu perairan. Bila keadaan faktor-faktor lain normal, ikan dengan
makanan berlebih akan tumbuh lebih pesat. Untuk ikan satu keturunan yang
sukses dari satu pemijahan, pertama-tama memerlukan makanan yang
berukuran sama. Anak ikan yang lemah dan tidak berhasil mendapatkan
makanan akan mati sedangkan yang kuat terus mencari makanan dan
pertumbuhannya baik. Jumlah individu yang terlalu banyak dalam perairan
yang tidak sebanding dengan keadaan makanan akan terjadi kompetisi
terhadap makanan itu. Keberhasilan mendapatkan makanan akan menentukan
pertumbuhan. Oleh karena itu akan didapatkan ukuran yang bervariasi dalam
satu keturunan.

e. Salinitas juga mempengaruhi laju pertumbuhan. Ikan-ikan eurihalin


menunjukkan laju pertumbuhan yang maksimum pada salinitas 35 ppt dari
pada salinitas yang lebih tinggi atau lebih rendah.2

2.2 Ikan

Pisces (Ikan) adalah hewan yang hidup didalam air, mereka dapat bernafas didalam
air karena insang yang mereka miliki. Pisces dapat ditemukan di air tawar (danau dan
sungai) maupun air asin (laut dan samudra). Pisces merupakan hewan berdarah dingin
(poikiloterm), artinya suhu tubuhnya berubah-ubah sesuai dengan suhu air ditempat
dia hidup.
Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam, dengan jumlah
spesies lebih dari 27.000 spesies di seluruh dunia. Struktur tubuh ikan sebagian besar
dibentuk oleh rangkanya, tulang penyusun tubuhnya ada tulang rawan, dan adapula
tulang sejati. Insang dan ekor yang mereka miliki membantu mereka untuk bergerak
dengan cepat didalam air.3

2 http://www.aplesi.com/2012/04/laju-pertumbuhan-ikan.html
3http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Ciri-Klasifikasi-Struktur-Tubuh-Sistem-Organ-Pisces-
Ikan-Adalah.html
2.3 Ikan Air Tawar

Ikan air tawar merupakan ikan yang dalam hal ini menghabiskan sebagian atau
seluruh hidupnya di air tawar, misalnya sungai dan danau, yang dengan salinitas
kurang dari 0,05%. Dalam banyak hal, lingkungan air tawar berbeda dengan
lingkungan perairan laut dan yang paling membedakan ialah dari tingkat salinitasnya.
Untuk dapat bertahan di air tawar, ikan membutuhkan adaptasi fisiologis yang
bertujuan untuk menjaga keseimbangan konsentrasi ion dalam tubuh. 41% dari
seluruh spesies ikan diketahui berada di air tawar, hal ini karena spesiasi yang cepat
yang menjadikan habitat yang terpencar menjadi mungkin untuk ditinggali.

Untuk ikan air tawar berbada secara fisiologis dengan ikan laut dalam beberapa
aspek. Yang pada insang mereka harus mampu mendifusikan air sembari menjaga
kadar garam dalam cairan tubuh secara simultan. Adaptasi pada bagian sisik ikan juga
memainkan peran yang penting.
Ikan air tawar yang kehilangan banyak sisik akan mendapatkan kelebihan air yang
berdifusi ke dalam kulit dan dapat menyebabkan kematian pada ikan. Untuk
karakteristik yang lainnya terkait dengan ikan air tawar ialah ginjalnya yang
berkembang dengan baik. Ginjal ikan air tawar berukuran besar karena banyak air
yang melewatinya.4

2.3.1 Jenis-Jenis Ikan Air Tawar


Jenis-jenis ikan tawar yang mendominasi lingkup budidaya ikan adalah ikan mas,
ikan lele, ikan patin, ikan nila, dan ikan gurame. Lima jenis ikan tersebut
menyumbang lebih dari 80% dari total produksi.5 Berikut ini penulis akan
menjelaskan lebih lanjut tentang kelima jenis ikan tersebut.

1. Ikan Mas :

4 http://www.dosenpendidikan.com/penjelasan-ikan-air-tawar-beserta-jenisnya/
5 Ibid
Ikan mas “Cyprimus carpio” dipercaya datang ke Indonesia dari Eropa dan Tiongkok,
ikan ini berkembang menjadi budidaya paling penting, yang pada tahun 1860-an
masyarakat di Ciamis, Jawa Barat telah mempraktekkan pemijahan ikan mas dengan
penggunakan kakaban ijuk. Praktek seperti ini masih diadopsi para peternak ikan
sampai saat ini.

Pada ikan mas ini cocok dikembangkan di lingkungan tropis seperti di Indonesia,
untuk suhu yang ideal bagi pertumbuhannya antara 23-30 derajat celcius, Ikan ini
dapat dibudidayakan dalam kolam tanah, kolam air deras dan jaringab terapung. Yang
secara total proses budidaya sampai ukuran sipa konsumsi memerlukan waktu 4-5
bulan.

2. Ikan Lele :

Ikan lele “Clarias sp” ialah jenis ikan air tawar yang cukup populer. Ikan ini disukai
karena dagingnya yang lunak, durinya sedikit dan harganya yang murah. Peternak
pun menyukai ikan ini karena dalam perawatannya mudah dan cepat besar. Untuk
jenis lele ini cukup banyak, namun hanya terdapat tiga jenis yang umum
dibudidayakan di Indonesia.

Ikan lele ini merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang efesien untuk dapat
dibudidayakan, rasio pakan menjadi daging ikan lele dapat mencapai 1:1 yang artinya
setiap pemberian pakan sebanyak 1 kg akan dihasilkan 1 kg pertambahan berat lele.

3. Ikan Patin :

Untuk di Indonesia terdapat 14 spesies ikan patin, namun yang dibudidayakan secara
luas ialah patin asal Thailand yakni Pangasius Hypothalamus. Untuk saat ini
kebutuhan ikan patin budidaya terus meningkat. Bahkan, Indonesia masih
mendatangkan ikan patin dari Vietnam untuk konsumsi dalam negeri.

Ikan patin ini dapat dibesarkan dengan kepadatan 20-30 ekor per meter kubik. Tidak
ada patokan ukuran ikan patin siap konsumsi. Sangat tergantung selera pasar masing-
masing daerah. Yang biasanya para pembudidaya membesarkan ikan patin selama 6
bulan. Khusus untuk pasar ekspor ukurannya lebih besar lagi.

4. Ikan Nila :

Ikan nila “Oreochromis niloticus” ialah ikan air tawar yang mudah dipelihara dan
gangguan penyakitnya tidak begitu banyak. Dalam pembibitan nila cukup mudah,
dari sepasang indukan bisa dihasilkan 250-1000 butir telur. Untuk waktu persiapan
dari telur sampai menjadi benih berukuran 5-8 cm diperkukan waktu 60 hari.

Ikan nila ini merupakan jenis ikan air tawar yang pertumbuhannya cepat, jenis nila
unggul pertumbuhannya dapat mencapai 4,1 gram per hari. Untuk pertumbuhan ikan
jantan lebih pesat dibanding dengan ikan betina. Dan dubutuhkan waktu 4-6 bulan
untuk membesarkan ikan nila sampai ukuran siap konsumsi.

Ikan Nila memiliki beberapa kelebihan dibanding jenis ikan tawar lainnya, yaitu :6

● Mudah dan cepat berkembang biak


● Sangat tahan terhadap perubahan lingkungan
● Tahan terhadap penyakit
● Pemakan segalanya

5. Ikan Gurame :

Untuk di negara lain, Ikan gurame “Osphronemus goramy” biasanya dipelihara dalam
aquarium sebagai ikan hias, namun untuk di Asia Tenggara dan Asia Tengah, ikan
tersebut merupakan ikan yang dikonsumsi yang disukai.7

II.4 Budidaya Perikanan

Budidaya Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, budi daya adalah "usaha yg


bermanfaat dan memberi hasil". Usaha budidaya perikanan mengandalkan pemilihan
jenis ikan yang tepat dan perawatan yang baik. Berikut penulis akan menjabarkan hal-
hal yang perlu diperhatikan agar budidaya perikanan berjalan dengan baik dan lancar.

1. Pemilihan Kolam Budidaya Ikan Air Tawar

Kolam merupakan hal penting yang paling penting untuk dipertimbangkan,


karena pastinya usaha ini tidak akan bisa berjalan tanpa memiliki kolam untuk
membudidayakan. Jenis kolam yang akan digunakan juga tidak sembarangan,
karena pemilihan kolam sangat berperan penting dan dapat mempengaruhi tingkat
keberhasilan dalam budidaya ikan air tawar.

Untuk usaha budidaya ikan skala kecil, maka pemilihan jenis kolam terpal 8
memang menjadi pilihan tepat dan cerdas, karena selain biaya yang dibutuhkan
relative lebih kecil, cara perawatan kolam dan ikan pun lebih mudah dilakukan.
Namun untuk skala besar, pemillihan jenis kolam dari tanah atau tembok sangat
cocok untuk digunakan.

6 Dinas Perikanan dan Kelautan, Pembenihan Ikan Air Tawar, Banjarbaru, 70711, 2015, hlm. 17.
7 Op.cit
8 Kolam terpal adalah kolam yang dasarnya maupun sisi-sisi dindingnya dibuat dari terpal. Kolam
terpal dapat mengatasi resiko-resiko yang terjadi pada kolam tanah maupun kolam beton.
2. Pemilihan Bibit dan Indukan Ikan Air Tawar

Pemilihan bibit dan juga indukan adalah salah satu hal yang harus sangat
diperhatikan dalam budidaya ikan. Karena, jika pemilihan bibit dan Indukan
dilakukan secara sembarangan, maka proses budidaya ikan dapat berakibat fatal
untuk seterusnya.

3. Pemijahan Ikan Air Tawar

Dalam usaha budidaya ikan, pemijahan 9 merupakan proses yang paling sulit dan
dibutuhkan pengetahuan serta pengalaman yang memadai agar proses pemijahan
ini bisa berhasil. Proses pemijahan ini dilakukan dari awal mengawinkan hingga
menetas telur-telur hasil dari pemijahan, proses pemijahan juga sebaiknya
dilakukan sesuai dengan kondisi dari jenis ikan itu sendiri.

4. Pemberian Pakan Air Tawar

Dalam budidaya ikan air tawar, jenis pakan yang diberikan sebaiknya disesuaikan
dengan kebutuhan jenis ikan air tawar itu sendiri untuk mendukung
pertumbuhannya. Pada dasarnya, tidak semua jenis ikan membutuhkan jenis
pakan yang sama, karena setiap ikan membutuhkan asupan nutrisi yang berbeda-
beda.

5. Pemiliharaan Kolam Ikan Air Tawar

Menjaga kebersihan kolam merupakan hal penting yang harus diperhatikan dan
dilakukan secara rutin. Budidaya ikan air tawar pada air kolam yang terjaga
kebersihannya dapat menghasilkan ikan yang sehat dan memiliki pertumbuhan
yang maksimal. Namun jika kolam ikan tidak tidak pernah diperhatikan
kebersihannnya, maka ikan-ikan akan mudah terserang penyakit dan bahkan
memicu kematian.10

BAB III

9 proses, cara, perbuatan melepaskan telur dan sperma untuk pembuahan; hal memijahkan;

10 http://duniaikan.com/cara-budidaya-ikan-air-tawar/
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian
Lokasi yang akan digunakan untuk tempat pengambilan data oleh penulis
adalah Desa Nagrog, Kecamatan XXXX, Kabupaten XXXX.

2. Waktu Penelitian
Adapun waktu pelaksanaan penelitian yang dilakukan akan berlangsung
selama tiga hari, yaitu pada tanggal 21-24 Maret 2018.

3.2 Polusi dan Sampel

1. Populasi
Populasi untuk penelitian ini adalah Budidaya Perikanan Di Desa Nagrog,
Kecamatan XXXX, Kabupaten XXXX.

2. Sampel
Sampel dari populasi yang akan diambil adalah 30 pengurus Budidaya
Perikanan dan beberapa hasil observasi yang akan penulis lakukan di tempat
Budidaya Perikanan di Desa Nagrog, Kecamatan XXXX. Penulis akan
mengobservasi suhu, salinitas, pH, Amonia, dan Fotoperiod yang berada di
Kawasan Budidaya Perikanan tersebut. Teknik sampling yang digunakan oleh
penulis adalah.
3.3 Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif dikarenakan


penulis akan melakukan kegiatan observasi dan dikuatkan dengan wawancara kepada
pihak pengurus Budidaya Perikanan setempat.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan penulis adalah lembar observasi yang berisikan
indikator beserta sampel yaitu suhu, pH, Salinitas, dan Fotoperiod yang berada di
Kawasan Budidaya Perikanan di Desa Nagrog. Selain menggunakan lembar
observasi, penulis juga akan mewawancarai pengurus serta pemilik dari Budidaya
Perikanan di Desa Nagrog sebanyak 30 orang.

3.5 Alur Kerja Penelitian

Anda mungkin juga menyukai