Karya Ilmiah Rafi
Karya Ilmiah Rafi
KARYA ILMIAH
BAB I
PENDAHULUAN
3. Bagi Pembaca
a) Pembaca lebih mengerti tentang budidaya ikan.
b) Pembeca mengerti cara untuk menentukan jenis ikan yang
optimal untuk dibudidayakan di berbagai daerah
c) Pembaca mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi
budidaya ikan
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Faktor Internal:
a. Faktor seks tidak dapat dikontrol. Ikan betina kadangkala pertumbuhannya
lebih baik dari ikan jantan namun ada pula spesies ikan yang tidak
mempunyai perbedaan pertumbuhan pada ikan betina dan ikan jantan.
Tercapainya kematangan gonad untuk pertama kali dapat mempengaruhi
pertumbuhan yaitu kecepatan pertumbuhan menjadi lambat. Hal ini
dkarenakan sebagian dari makanan yang dimakan tertuju kepada
perkembangan gonad. Pembuatan sarang, pemijahan, penjagaan keturunan
membuat pertumbuhan tidak bertambah karena pada waktu tersebut pada
1http://www.semuaikan.com/inilah-jenis-jenis-ikan-konsumsi-air-tawar-beserta-gambarnya-
terlengkap/
umumnya ikan tidak makan. Setelah periode tersebut ikan mengembalikan
lagi kondisinya dengan mengambil makanan seperti sedia kala.
2. Faktor eksternal :
a. Suhu. Salah satu faktor lingkungan yang sangat penting dalam mempengaruhi
laju pertumbuhan. Jobling (1981) dalam Moyle & Cech (1988)
mengemukakan adanya hubungan yang erat antara suhu dari pertumbuhan
optimal dengan preferensi perilaku. Untuk daerah tropik suhu perairan berada
dalam batas kisar optimum untuk pertumbuhan. Oleh karena itu apabila ada
ikan dapat mencapai ukuran 30 Cm dengan berat 1 Kg dalam satu tahun di
perairan tropik, maka ikan yang sama spesiesnya di daerah bermusim empat
ukuran tadi mungkin akan dicapai dalam waktu dua atau tiga tahun. Setiap
spesies ikan suhu optimum untuk pertumbuhannya tidak sama, oleh karena itu
dalam kultur ikan agar tercapai tujuan suhu optimum dari perairan tadi ada
kolam yang diberi tanaman untuk memberi bayangan pada perairan dan ada
pula yang tidak.
b. Amonia merupakan hasil ekskresi primer ikan, namun bila ada dalam
konsentrasi yang tinggi dapat menghambat laju pertumbuhan. Sebagai contoh,
pengukuran berat juvenil Ictalurus punctatus yang ditempatkan pada akuarium
dengan kondisi penambahan kandungan amonia. Mekanisme penghambatan
pertumbuhan olah amonia masih belum diketahui. Pada umumnya, diketahui
bahwa amonia un-ion (NH3) di perairan lebih toksik dari pada bentuk ion
amonia (NH4+) pada konsentrasi yang sama. Proporsi dari kedua bentuk
tersebut di perairan sangat tergantung pada pH air. Pemantauan pH air
merupakan bagian yang esensial dari sistem kultur ikan air tawar. Walaupun
amonia merupakan komponen alami di perairan, pengaruhnya terhadap ikan
menjadikan amonia ini polutan yang khas dan dapat menurunkan laju
pertumbuhan.
2.2 Ikan
Pisces (Ikan) adalah hewan yang hidup didalam air, mereka dapat bernafas didalam
air karena insang yang mereka miliki. Pisces dapat ditemukan di air tawar (danau dan
sungai) maupun air asin (laut dan samudra). Pisces merupakan hewan berdarah dingin
(poikiloterm), artinya suhu tubuhnya berubah-ubah sesuai dengan suhu air ditempat
dia hidup.
Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam, dengan jumlah
spesies lebih dari 27.000 spesies di seluruh dunia. Struktur tubuh ikan sebagian besar
dibentuk oleh rangkanya, tulang penyusun tubuhnya ada tulang rawan, dan adapula
tulang sejati. Insang dan ekor yang mereka miliki membantu mereka untuk bergerak
dengan cepat didalam air.3
2 http://www.aplesi.com/2012/04/laju-pertumbuhan-ikan.html
3http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Ciri-Klasifikasi-Struktur-Tubuh-Sistem-Organ-Pisces-
Ikan-Adalah.html
2.3 Ikan Air Tawar
Ikan air tawar merupakan ikan yang dalam hal ini menghabiskan sebagian atau
seluruh hidupnya di air tawar, misalnya sungai dan danau, yang dengan salinitas
kurang dari 0,05%. Dalam banyak hal, lingkungan air tawar berbeda dengan
lingkungan perairan laut dan yang paling membedakan ialah dari tingkat salinitasnya.
Untuk dapat bertahan di air tawar, ikan membutuhkan adaptasi fisiologis yang
bertujuan untuk menjaga keseimbangan konsentrasi ion dalam tubuh. 41% dari
seluruh spesies ikan diketahui berada di air tawar, hal ini karena spesiasi yang cepat
yang menjadikan habitat yang terpencar menjadi mungkin untuk ditinggali.
Untuk ikan air tawar berbada secara fisiologis dengan ikan laut dalam beberapa
aspek. Yang pada insang mereka harus mampu mendifusikan air sembari menjaga
kadar garam dalam cairan tubuh secara simultan. Adaptasi pada bagian sisik ikan juga
memainkan peran yang penting.
Ikan air tawar yang kehilangan banyak sisik akan mendapatkan kelebihan air yang
berdifusi ke dalam kulit dan dapat menyebabkan kematian pada ikan. Untuk
karakteristik yang lainnya terkait dengan ikan air tawar ialah ginjalnya yang
berkembang dengan baik. Ginjal ikan air tawar berukuran besar karena banyak air
yang melewatinya.4
1. Ikan Mas :
4 http://www.dosenpendidikan.com/penjelasan-ikan-air-tawar-beserta-jenisnya/
5 Ibid
Ikan mas “Cyprimus carpio” dipercaya datang ke Indonesia dari Eropa dan Tiongkok,
ikan ini berkembang menjadi budidaya paling penting, yang pada tahun 1860-an
masyarakat di Ciamis, Jawa Barat telah mempraktekkan pemijahan ikan mas dengan
penggunakan kakaban ijuk. Praktek seperti ini masih diadopsi para peternak ikan
sampai saat ini.
Pada ikan mas ini cocok dikembangkan di lingkungan tropis seperti di Indonesia,
untuk suhu yang ideal bagi pertumbuhannya antara 23-30 derajat celcius, Ikan ini
dapat dibudidayakan dalam kolam tanah, kolam air deras dan jaringab terapung. Yang
secara total proses budidaya sampai ukuran sipa konsumsi memerlukan waktu 4-5
bulan.
2. Ikan Lele :
Ikan lele “Clarias sp” ialah jenis ikan air tawar yang cukup populer. Ikan ini disukai
karena dagingnya yang lunak, durinya sedikit dan harganya yang murah. Peternak
pun menyukai ikan ini karena dalam perawatannya mudah dan cepat besar. Untuk
jenis lele ini cukup banyak, namun hanya terdapat tiga jenis yang umum
dibudidayakan di Indonesia.
Ikan lele ini merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang efesien untuk dapat
dibudidayakan, rasio pakan menjadi daging ikan lele dapat mencapai 1:1 yang artinya
setiap pemberian pakan sebanyak 1 kg akan dihasilkan 1 kg pertambahan berat lele.
3. Ikan Patin :
Untuk di Indonesia terdapat 14 spesies ikan patin, namun yang dibudidayakan secara
luas ialah patin asal Thailand yakni Pangasius Hypothalamus. Untuk saat ini
kebutuhan ikan patin budidaya terus meningkat. Bahkan, Indonesia masih
mendatangkan ikan patin dari Vietnam untuk konsumsi dalam negeri.
Ikan patin ini dapat dibesarkan dengan kepadatan 20-30 ekor per meter kubik. Tidak
ada patokan ukuran ikan patin siap konsumsi. Sangat tergantung selera pasar masing-
masing daerah. Yang biasanya para pembudidaya membesarkan ikan patin selama 6
bulan. Khusus untuk pasar ekspor ukurannya lebih besar lagi.
4. Ikan Nila :
Ikan nila “Oreochromis niloticus” ialah ikan air tawar yang mudah dipelihara dan
gangguan penyakitnya tidak begitu banyak. Dalam pembibitan nila cukup mudah,
dari sepasang indukan bisa dihasilkan 250-1000 butir telur. Untuk waktu persiapan
dari telur sampai menjadi benih berukuran 5-8 cm diperkukan waktu 60 hari.
Ikan nila ini merupakan jenis ikan air tawar yang pertumbuhannya cepat, jenis nila
unggul pertumbuhannya dapat mencapai 4,1 gram per hari. Untuk pertumbuhan ikan
jantan lebih pesat dibanding dengan ikan betina. Dan dubutuhkan waktu 4-6 bulan
untuk membesarkan ikan nila sampai ukuran siap konsumsi.
Ikan Nila memiliki beberapa kelebihan dibanding jenis ikan tawar lainnya, yaitu :6
5. Ikan Gurame :
Untuk di negara lain, Ikan gurame “Osphronemus goramy” biasanya dipelihara dalam
aquarium sebagai ikan hias, namun untuk di Asia Tenggara dan Asia Tengah, ikan
tersebut merupakan ikan yang dikonsumsi yang disukai.7
Untuk usaha budidaya ikan skala kecil, maka pemilihan jenis kolam terpal 8
memang menjadi pilihan tepat dan cerdas, karena selain biaya yang dibutuhkan
relative lebih kecil, cara perawatan kolam dan ikan pun lebih mudah dilakukan.
Namun untuk skala besar, pemillihan jenis kolam dari tanah atau tembok sangat
cocok untuk digunakan.
6 Dinas Perikanan dan Kelautan, Pembenihan Ikan Air Tawar, Banjarbaru, 70711, 2015, hlm. 17.
7 Op.cit
8 Kolam terpal adalah kolam yang dasarnya maupun sisi-sisi dindingnya dibuat dari terpal. Kolam
terpal dapat mengatasi resiko-resiko yang terjadi pada kolam tanah maupun kolam beton.
2. Pemilihan Bibit dan Indukan Ikan Air Tawar
Pemilihan bibit dan juga indukan adalah salah satu hal yang harus sangat
diperhatikan dalam budidaya ikan. Karena, jika pemilihan bibit dan Indukan
dilakukan secara sembarangan, maka proses budidaya ikan dapat berakibat fatal
untuk seterusnya.
Dalam usaha budidaya ikan, pemijahan 9 merupakan proses yang paling sulit dan
dibutuhkan pengetahuan serta pengalaman yang memadai agar proses pemijahan
ini bisa berhasil. Proses pemijahan ini dilakukan dari awal mengawinkan hingga
menetas telur-telur hasil dari pemijahan, proses pemijahan juga sebaiknya
dilakukan sesuai dengan kondisi dari jenis ikan itu sendiri.
Dalam budidaya ikan air tawar, jenis pakan yang diberikan sebaiknya disesuaikan
dengan kebutuhan jenis ikan air tawar itu sendiri untuk mendukung
pertumbuhannya. Pada dasarnya, tidak semua jenis ikan membutuhkan jenis
pakan yang sama, karena setiap ikan membutuhkan asupan nutrisi yang berbeda-
beda.
Menjaga kebersihan kolam merupakan hal penting yang harus diperhatikan dan
dilakukan secara rutin. Budidaya ikan air tawar pada air kolam yang terjaga
kebersihannya dapat menghasilkan ikan yang sehat dan memiliki pertumbuhan
yang maksimal. Namun jika kolam ikan tidak tidak pernah diperhatikan
kebersihannnya, maka ikan-ikan akan mudah terserang penyakit dan bahkan
memicu kematian.10
BAB III
9 proses, cara, perbuatan melepaskan telur dan sperma untuk pembuahan; hal memijahkan;
10 http://duniaikan.com/cara-budidaya-ikan-air-tawar/
METODOLOGI PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Lokasi yang akan digunakan untuk tempat pengambilan data oleh penulis
adalah Desa Nagrog, Kecamatan XXXX, Kabupaten XXXX.
2. Waktu Penelitian
Adapun waktu pelaksanaan penelitian yang dilakukan akan berlangsung
selama tiga hari, yaitu pada tanggal 21-24 Maret 2018.
1. Populasi
Populasi untuk penelitian ini adalah Budidaya Perikanan Di Desa Nagrog,
Kecamatan XXXX, Kabupaten XXXX.
2. Sampel
Sampel dari populasi yang akan diambil adalah 30 pengurus Budidaya
Perikanan dan beberapa hasil observasi yang akan penulis lakukan di tempat
Budidaya Perikanan di Desa Nagrog, Kecamatan XXXX. Penulis akan
mengobservasi suhu, salinitas, pH, Amonia, dan Fotoperiod yang berada di
Kawasan Budidaya Perikanan tersebut. Teknik sampling yang digunakan oleh
penulis adalah.
3.3 Metode Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan penulis adalah lembar observasi yang berisikan
indikator beserta sampel yaitu suhu, pH, Salinitas, dan Fotoperiod yang berada di
Kawasan Budidaya Perikanan di Desa Nagrog. Selain menggunakan lembar
observasi, penulis juga akan mewawancarai pengurus serta pemilik dari Budidaya
Perikanan di Desa Nagrog sebanyak 30 orang.