Cerita Fransiska
Cerita Fransiska
HAE
KELAS : A/IV
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang perdamaian/ damai yang terkadang dalam cerpem
damai karya ptu wijaya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengungkap dan menjelaskan
perdamaian berdasarkan unsur-unsur intristik yang hanya di batasi pada tema, tokoh dan
penokohan, latar, serta alur melalui kajian sosial sastra, data dari penelitian ini menggunakan
cerpen. Putu Wijaya yang di tulis pada tahun 2010 oleh Putu Wijaya. Penelitian ini
menggunakan metode dekskritif, kualitatif, kesimpulan dalam penelitian ini yaitu bahwa
perdamaian adalah perdamaian, perang adalah perang, perang dan damai dua kutub yang
tidak boleh bertemu, namun seorang bocah kecil yang menyatakan perang adalah damai,
damai adalah perang, dua kubu yang selalu bertemu. Pemimpin itu mengatakan. Damai abadi,
perang mati, damai abad, perang mati, dan selalu mengajar masyarakat untuk selalu damai
dalam segalah hal perang bukan solusi terbaik, damai yang tebaik.
PENDAHULUAN
Menurut teeuw dalam rokhmansyah(2010:1) satra berasal dari akar kata/ sangsekerta
berarti mengarahkan, mengajarkan memberi petunjuk dan instruksi, akhiran, berarti alat,
sarana, jadi secara leksikal sastra berarti, kumpulan alat mengajar, buku petunjuk atau buku
pengajaran yang baik, seperti silpasastra.
Damai merupakan cerita pendek (cerpen) karya Putu Wijaya yang ditulis dan di
selesaikan pada tahun 2010. Damai adalah salah satu cerpen yang terdapat dalam kumpulan
cerpen karya Putu Wijaya yang berjudul klop cerpen Damai di tulis sebanyak 10 halaman
yang termuat di halaman 167- 176 halaman dan surat akan perdamaian cerpen ini
menceritakan Tuan pemimpin yang memperjuangkan perdamaian yang selalu di tekankan
bahwa perang-perang. Jadi tuan pemimpin dan anak kecil merupakan suatu pikiran yang
berbeda dengan prinsip yang kuat, maka itu tokoh-tokoh inilah mengandung maksud dan
tujuan yang ingin diungkapkan oleh pengarang. Selain itu cerpen Damai, Tokoh Tuan
pemimpin dihadapakan pada peristiwa tentang tentang perdamaian tidak mau perperangan
yang mengakibatkan perpecahan, pertumpahan darah dan sebagainya
Sedangkan permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah perdamaian
terhadap sesama kita yang terkadang dalam cerpen damai, karya Putu Wijaya yang akan
penokohan, latar, serta alur melalui kajian sosiologi sastra. Selanjutnya, dengan unsur-
unsurintrisik tersebut peneliti pengkaji unsur ekstrinstik yang membangun cerita sebagai
kaitanya dalam pembahasan.
METODE PENELITIAN
Sumber Data
Sumber data yang digunakan adalah cerpen damai karya Putu Wijaya yang ditulis dan
diselesaikan pada tahun 2010. Damai merupakan salah satu cerpen yang terdapat dalam
kumpulan cerpen karya Putu Wijaya yang berjudul’ Klop” kumpulan cerpen ini di terbitkan
pada tahun 2010, cerpen damai ditulis sebanyak 10 halaman yang termuat di halaman 167-
178.
Prosedur penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam penulisan ini adalah menetukan objek
material dalam cerpen. Damai dan menetukan masalah yang akan di analisi serta
mengumpulkan data-data penelitian yang mendukung analisis dalam cerpen Damai.
Pengumpulan data melalui studi pustaka yang kemudian data tersebut di reduksi sebelum
mengarah ke analisis.
PEMBAHASAN
Tuan pemimpin
Merupakan tokoh utama yang digambarkan sebagai sosok yang mempunyai prinsip dan mau
ketenangan tidak mau perpecahan antar sesame, suka mengambil keputusan yang mengakhir
kebaikan
Anak Kecil
Merupakan tokoh pendukung yang digambarkan sebagai sosok yang mempunyai prinsip yang
kuat, keras kepala dan lugu.
LATAR TEMPAT
Latar tempat yang digunakan dalam cerpen ini jelaskan tersurat dalam wacana, yaitu lorong
sunyi, di altar, dipadang lepas.
LATAR WAKTU
Latar waktu yang terdapat dalam cerpen damai terbagi mejadi dua bagian secara
tersurat latar waktu hanya sebatas pada saat pertengahan makna ketika Tuan pemimpin
menaiki altar di tengah pada siang hari.
LATAR SOSIAL
Latar sosial dalam cerpen ini tidak di tampilkan secara jelas. Namun mengingat
bahwa karya sastra tidak bisa di pahami secara lengkap apabilah dipisahkan dari lingkungan
atau kebersamaan atau peradabannya yang telah menghasilkan sesuai dengan pertanyaan
Grebstein melalui rokhmansyah tahun pembuatan cerpen bisa sebagai bahan pertimbangan.
Cerpen damai ditulis dan di selesaikan pada tahun 2010. Periode inilah perdamaian yang
diharapkannya tentang kedamaian keadialan, kesejahteraan, serta masa depan yang hidup,
perlahan-perlahan itu kembali sunyi, rumput-rumput yang rebah diam-diam meengang untuk
tegak.
ALUR PLOT
Cerpen ini termasuk dalam alur/plot lurus terbagi menjadi proses pengenalan, cerita,
pemunculan masalah, meningkatkan masalah klimaks, penurunan masalah dan penyelesaian
masalah. Tahap awal cerita sebagai proses pengawalan cerita. Diawali dengan pengenalan
tokoh dan penokohanya. Pemunculan masalah terjadi ketika tuan pemimpin menahan prinsip
bahwa ia menginginkan perdamaian.
KESIMPULAN
Cerpen damai merupakan salah satu cerita pendek yang bersifat satire, dalam cerpen
ini menceritakan tentang Tuan pemimpin yang menginginkan kedamaian, keadilan,
kesejahteraan, serta masa depan yang bahagia.
Dalam analisis cerpen ini dihasilakan 2 unsur pembangunan cerita secara menyeluruh.
Unsur-unsur intristik dalam cerpen Damai terdiri dari tema, tokoh dan penokohan, latar dan
alur.
Bersama temanya yang mempunyai karakter tegas dan memiliki prinsip sedangkan tokoh dan
penokohan di perankan oleh Tuan Pemimpin yang bersifat cerdas, keras kepala, prinsip yang
kuat bersama anak kecil yang watak lugu, prinsip dan pantang menyerah.