Makalah Kespro Seks Pranikah
Makalah Kespro Seks Pranikah
Di susun oleh :
Dosen pembimbing :
Norma Jeepi Margiyanti, S.SiT,M.kes
Puji dan syukur semata-mata hanyalah milik Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah
kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami bersyukur, kami meminta ampunan
dan kami meminta pertolongan. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan
untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah
pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan
merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta. Dengan
hormat serta pertolongan-Nya,puji syukur, pada akhirnya kami dapat menyelesaikan
Laporan kami dengan judul “Seksual Pranikah pada remaja” dengan lancar.
Penulis pun menyadari dengan sepenuh hati bahwa tetap terdapat kekurangan
pada laporan ini. Oleh sebab itu, penulis sangat menantikan kritik dan saran yang
membangun dari setiap pembaca untuk materi evaluasi kami mengenai penulisan
laporan berikutnya. Kami juga berharap hal tersebut mampu dijadikan cambuk untuk
kami supaya kami lebih mengutamakan kualitas laporan di masa yang selanjutnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui persepsi tentang seks pranikah pada remaja di Stikes Mitra
Bunda Persada Batam.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui persepsi remaja tentang pengertian perilaku seksual pranikah.
b) Mengetahui persepsi remaja terhadap bentuk-bentuk perilaku seks pra
nikah.
c) Mengetahui persepsi remaja terhadap bentuk-bentuk penyimpangan
perilaku seks pra nikah
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Perilaku Seksual Pranikah
1. Pengertian Perilaku Seksual Pranikah
Menurut Sarwono (2011) perilaku seksual adalah segala tingkah laku
yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun
dengan sesame jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini bisa bermacam
macam mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan,
bercumbu dan bersenggama. Objek seksualnya bisa berupa orang lain,
orang dalam khayalan atau diri sendiri. Menurut Nevid (dalam Teruna,
2009) perilaku seksual adalah semua jenis aktifitas fisik yang
menggunakan tubuh untuk mengekspresikan perasaan erotis atau afeksi
sebelum adanya ikatan secara resmi. Notoatmodjo (dalam Firza, 2011)
menyatakan bahwa perilaku seksual remaja adalah tindakan yang
dilakukan oleh remaja berhubungan dengan dorongan seksual yang
datang baik dalam diri maupun dari luar dirinya. Menurut Imran (dalam
Prihatin, 2007) perilaku seksual adalah perilaku yang didasar oleh
dorongan seksual atau kegiatan mendapatkan kesenangan seksual melalui
berbagai perilaku, termasuk hubungan intim (intercourse).
a) Perasaan tertarik
Yaitu minat dan keinginan remaja untuk melakukan perilaku
seksual berupa perasaan suka, perasaan sayang dan perasaan cinta.
b) Berkencan
Yaitu aktivitas remaja ketika berpacaran berupa berkunjung
kerumah pacar, saling mengunjungi dan berduaan.
c) Bercumbu
Yaitu aktivitas seksualitas disaat pacaran yang dilakukan remaja
berupa berpegangan tangan, mencium pipi, mencium bibir,
memegang buah dada, memegang alat kelamin di atas baju dan
memegang alat kelamin dibalik baju.
d) Bersenggama
Yaitu kesediaan remaja untuk melakukan hubungan seksual dengan
pacarnya atau lawan jenis.
Perilaku seksual adalah suatu bentuk aktifitas fisik antara laki-laki
dan perempuan atau lawan jenis yang dilakukan karena adanya dorongan-
dorongan seksual untuk mengekspresikan perasaan atau emosi dan
kesenangan seksual melalui berbagai perilaku.
Menurut Simanjuntak (2005) perilaku seksual pranikah adalah segala
macam tindakan, seperti bergandengan tangan, berciuman, bercumbu
sampai dengan bersenggama yang dilakukan dengan adanya dorongan
hasrat seksual, yang dilakukan sebelum ada ikatan pernikahan. Sementara
itu, Soetjiningsih (2004) mendefenisikan perilaku seksual pranikah adalah
segala tingkah laku seksual yang didorong oleh hasrat seksual dengan
lawan jenisnya yang dilakukan sebelum menikah.
Berdasarkan penjelasan di atas, perilaku seksual pranikah adalah
tingkah laku yang berhubungan dengan dorongan seksual yang dilakukan
dengan lawan jenis maupun sesama jenis dengan segala macam tindakan
seksual sampai dengan berhubungan badan yang dilakukan sebelum
adanya ikatan perkawinan yang sah secara hukum maupun agama.
2. Kategori Perilaku Seksual Pranikah
Menurut Sarwono (2011) terdapat beberapa kategori perilaku seksual
pranikah, antara lain:
a) Berpelukan dan berpegangan tangan
Berpelukan dan berpegangan tangan adalah saling memeluk atau
meraih seseorang kedalam dekapan kedua tangan yang dilingkarkan.
Perilaku berpegangan tangan hanya terbatas dilakukan pada saat
pergi berdua, saling berpegangan tangan, sebelum sampai pada
tingkat yang lebih dari berpegangan tangan seperti berciuman dan
seterusnya, berpegangan tangan termasuk dalam perilaku seksual
pranikah karena adanya kontak fisik secara langsung antara dua
orang lawan jenis yang didasari oleh rasa suka atau cinta.
b) Berciuman
Ciuman adalah suatu tindakan saling menempelkan bibir kepipi,
leher, atau bibir kebibir, sampai menempelkan lidah sehingga dapat
saling menimbulkan rangsangan seksual.
c) Meraba payudara
Meraba payudara adalah memegang dengan telapak tangan pada
bagian payudara karena hendak merasai sesuatu.
d) Meraba alat kelamin
Meraba alat kelamin adalah menyentuh dengan telapak tangan pada
daerah kelamin karena hendak merasai sesuatu.
e) Berhubungan badan
Berhubungan badan adalah terjadi kontak seksual atau melakukan
hubungan seksual yang artinya sudah ada aktivitas memasukkan alat
kelamin laki-laki kedalam alat kelamin perempuan.
BAB III
100%
3.1
93%
93%
90%
90%
90%
87%
87%
87%
83%
3.1
3.1
30% 3.1
3.1
13%
13%
10%
10%
10%
10%
7%
7%
7%
3%
3%
3.1
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3.1
Pengetahuan tentang seks pranikah
Grafi k Sikap
SS S TS STS
70%
64%
60%
60%
57%
37%
33%
27%
20%
17%
13%
13%
13%
7%
3%
3%
3%
0%
0%
0%
1 2 3 4 5
24%
40%
73%
36%
Teman
Keluarga
Guru
Internet
Media Elektronik
Media Cetak
Sekolah
Media
Orang Tua
Pacar
Teman
37%
63%
BAB IV
PEMBAHASAN
4.3 Teori
Menurut Sarwono (2011) perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang
didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun dengan
sesame jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini bisa bermacam macam mulai dari
perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan, bercumbu dan bersenggama.
Objek seksualnya bisa berupa orang lain, orang dalam khayalan atau diri sendiri.
Menurut Nevid (dalam Teruna, 2009) perilaku seksual adalah semua jenis
aktifitas fisik yang menggunakan tubuh untuk mengekspresikan perasaan erotis
atau afeksi sebelum adanya ikatan secara resmi. Notoatmodjo (dalam Firza,
2011) menyatakan bahwa perilaku seksual remaja adalah tindakan yang
dilakukan oleh remaja berhubungan dengan dorongan seksual yang datang baik
dalam diri maupun dari luar dirinya. Menurut Imran (dalam Prihatin, 2007)
perilaku seksual adalah perilaku yang didasar oleh dorongan seksual atau
kegiatan mendapatkan kesenangan seksual melalui berbagai perilaku, termasuk
hubungan intim (intercourse).
4.3 Argumen
1. Pernyataan pendapat
Seks pranikah pada saat ini banyak terjadi dikalangan
masyarakat, apabila massalah ini terus terjadi dapat
mengakibatkan seks bebas dan aborsi, dan dapat merusak
generasi bangsa serta merusak sendi-sendi pembangunan di
indonesia.
2. Argumentasi I
Perilaku seksual pranikah adalah salah satu masalah yang melanda
indonesia yaitu segala macam tindakan, seperti bergandengan tangan,
berciuman, bercumbu sampai dengan bersenggama yang dilakukan dengan
adanya dorongan hasrat seksual, yang dilakukan sebelum ada ikatan
pernikahan. Hal ini terjadi karena pergaulan bebas, pengaruh
media, keadaan lingkungan masyarakat,kurangnya
keteguhan iman, dan kurangnya perhatian orang tua.
3. Argumentasi II
Berdasarkan data dari hasil Survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia tahun 2017 diketahui sebanyak 2 % remaja wanita dan 8 % remaja
pria di rentang usia 15-24 tahun, sudah pernah melakukan hubungan seksual
sebelum menikah, dan 11 dari mereka mengalami kehamilan yang tidak
diinginkan (Azizah, 2018). Banyak juga dari perilaku seksual pranikah remaja
tersebut berdampak pada hal – hal yang tidak diinginkan, seperti terkena
penyakit menular seksual, hilang keperawanan, kehamilan di luar nikah,
pernikahan dini karena hamil duluan, dan bahkan ada yang memilih untuk
mengaborsi ataupun membuang bayi hasil dari hubungan seksual yang
dilakukan tersebut.
4. Argumentasi III
Perilaku seksual pranikah pada remaja dapat menimbulkan berbagai
dampak negatif, menurut Departemen Kesehatan (2018), dampak negatifnya
seperti menambah risiko tertular penyakit menular seksual seperti, gonore,
sifilis, herpes simpleks (genitalis), clamidia, kondiloma akuminata, dan
HIV/AIDS, selain itu remaja perempuan terancam kehamilan yang tidak
diinginkan, pengguguran kandungan yang tidak aman, infeksi organ
reproduksi, anemia, kemandulan, dan kematian karena pendarahan atau
keracunan kehamilan, adapaun dampak psikologisnya dapat mengakibatkan
depresi dikarenakan putus sekolah, kehamilan tidak diinginkan, melahirkan
bayi yang kurang sehat, dsb. Dampaknya pun tidak hanya dirasakan oleh
pasangan namun dapat merugikan orang banyak juga seperti mencemari nama
baik keluarga terutama orang tua, dan masyarakat sekitar.
5. Argumentasi IV
Berdasarkan data yang diperoleh dari BKKBN (2014),
terdapat 46% remaja berusia 15-19 tahun sudah berani
melakukan hubungan seksual pranikah. Penelitian ini
dilakukan untuk mendeskripsikan pengalaman remaja yang
melakukan hubungan seksual pranikah, serta mengetahui
faktor-faktor dan dampak yang dialami remaja yang
melakukan hubungan seksual pranikah. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dengan pendekatan fenomenologis. Data diperoleh melalui
wawancara dengan subjek penelitian. Karakteristik subjek
penelitian adalah remaja berusia 18-21 tahun dan sudah
pernah melakukan hubungan seksual pranikah. Berdasarkan
hasil penelitian, kedua subjek memiliki latar belakang
keluarga yang hampir sama, yaitu kurang terjalin kelekatan
dengan orang tua. Kedua subjek merasa nyaman dan lebih
terbuka dengan pacar, sehingga pacar dijadikan sebagai
objek lekat. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
hubungan seksual pranikah adalah kurang terbukanya orang
tua mengenai masalah seksual, adanya kesempatan untuk
melakukan hubungan seksual pranikah, sumber informasi
yang salah mengenai seksualitas, rasa ingin tahu yang tinggi,
kebutuhan biologis, rangsangan seksual, dan pengaruh
lingkungan pertemanan. Dampak dari berhubungan seksual
dengan pacar membuat Subjek 1 ketagihan dan mengganggu
pikirannya, sedangkan intensitas beribadah Subjek 2 menjadi
kurang akibat berhubungan seksual dengan pacar.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Perilaku seksual adalah suatu bentuk aktifitas fisik antara laki-laki dan
perempuan atau lawan jenis yang dilakukan karena adanya dorongan-dorongan
seksual untuk mengekspresikan perasaan atau emosi dan kesenangan seksual
melalui berbagai perilaku. Menurut Simanjuntak (2005) perilaku seksual pranikah
adalah segala macam tindakan, seperti bergandengan tangan, berciuman,
bercumbu sampai dengan bersenggama yang dilakukan dengan adanya dorongan
hasrat seksual, yang dilakukan sebelum ada ikatan pernikahan.Sementara itu,
Soetjiningsih (2004) mendefenisikan perilaku seksual pranikah adalah segala
tingkah laku seksual yang didorong oleh hasrat seksual dengan lawan jenisnya
yang dilakukan sebelum menikah.
a. Kegagalan fungsi keluarga, hal ini memicu mereka untuk berperilaku bebas
bahkan melanggar norma sekalipun, karena merasa tidak ada yang peduli
atau mencegah hal tersebut.
b. Pengaruh media, hal tersebut menunjukkan bahwa media sangat
berpengaruh terhadap perilaku seks pra nikah.
c. Rendahnya pendidikan nilai-nilai agama, hal tersebut nampak dari
pendapat para responden yang mengakui bahwa mereka masih belum
memahami pendidikan agama yang mereka peroleh selama ini. Ini
menunjukkan bahwa pendidikan agama yang mereka peroleh selama duduk
di bangku sekolah sangat minim.
DAFTAR PUSTAKA
Kumalasari & Andhyantoro, 2012. Seksualitas Remaja: Perbedaan Seksualitas Antara
Remaja Yang Tidak Melakukan Hubungan Seksual Dan Remaja Yang
Melakukan Hubungan Seksual.
Kusmiran, 2012. Pengaruh Pergaulan Bebas Dan Vcd Porno Terhadap Perilaku
Remaja Di Masyarakat.