Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH DELIK-DELIK

(PERTEMUAN KE-3)

“Delik terhadap harta kekayaan seseorang”

Oleh :

Nama : Irmania Ardiantari

Npm :18-010

Lokal : A1

FAKULTAS ILMU HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT


RESUME

Definisi Delik terhadap kekayaan seseorang


Kejahatan terhadap harta kekayaan seseorang adalah berupa penyerangan terhadap
kepentingan hukum orang atas harta benda milik orang lain (bukan milik tertindak) dimuat
dalam Buku II KUHP,yaitu :

- tindak pidana pencurian (diefstal)

- pemerasan (afpersing)

- penggelapan barang (verduistering)

- penipuan (bedrog)

- merugikan orang berpiutang dan berhak (creditor)

- penghancuran dan pengrusakan barang (vernieling of beschadiging van goedren)

- penadahan (heling)
1

Berbeda sedikit dengan wirjono,yang dimaksud dengan kejahatan-kejahatan dan pelanggaran-


pelanggaran mengenai harta kekayaan seseorang adalah tindak-tindak pidana yang termuat
dalam KUHP :

1.Titel XXII : Buku II tentang pencurian


2.Titel XXIII : Buku II tentang pemerasan dan pengancaman
3.Titel XXIV : Buku II tentang penggelapan barang
4.Titel XXV : Buku II tentang penipuan
5.Titel XXI : Buku II tentang merugikan orang berpiutang dan berhak
6.Titel XXVII : Buku II tentang penghancuran dan perusakan barang
7.Titel XXX : Buku II tentang pemudahan (begunstiging)
8.Titel VII : Buku III tentang pelanggaran –pelanggaran tentang tanah-tanah tanaman

1
https://prezi.com/7u-975pchrwy/pengertian-kejahatan-terhadap-harta-kekayaan/
http://wwwqolbu27.blogspot.com/2010/06/tindak-pidana-terhadap-kekayaan.html
1
Persamaan dari ketujuh macam kejahatan dan satu macam pelanggaran adalah bahwa
dengan tindak-tindak pidana ini,merugikan kekayaan seseorang atau badan hukum oleh karena
itu semua tindak pidana ini merupakan pelanggaran hukum dalam bidang hukum
perdata,berupa penggantian dari kerugian oleh sipelaku kepada korban.
Kedelapan tindak pidana tersebut dalam bidang hukum pidana dapat dibagi menjadi
dua macam perbuatan : Pertama ,perbuatan tidak memenuhi suatu perjanjian (wanprestasi )
sebagian besar dari penggelapan barang dan merugikan orang berpiutang dan berhak.
Kedua,perbuatan melanggar hukum perdata (onrechtmatige daad dari pasal 1365 BW).
Sebagian besar dari tindak pidana lainnya : pencurian,pemerasan dan pengancaman ,
penipuan,penghancuran atau perusakan barang,pemudahan dan pelanggaran tentang tanah-
tanah tanaman.
Menurut Van Bemmelen : Delik terhadap harta kekayaan tidak dapat ditempatkan
dalam satu sebutan,sehingga unsur-unsur khusus dari berbagai delik tersebut harus ditentukan
dan dibatasi,tapi ada satu unsur yang selalu ada dalam setiap delik terhadap harta kekayaan ,
yaitu unsur “barang/benda”.

Secara garis besar ,unsur -unsur dalam kejahatan terhadap harta benda dibagi dalam 2
unsur,yaitu :
a) Unsur Obyektif : Unsur yang berkaitan dengan perbuatan
- unsur perbuatan material (ex.mengambil dalam tindak pidana pencurian)
- unsur benda atau barang
- unsur keadaan yang menyertai obyek benda (unsure milik orang lain )
- unsur upaya-upaya yang digunakan dalam melakukan perbuatan yang dilarang (ex.kekerasan)
- unsur akibat konstitutif (tujuan petindak)
- unsur kesalahan
- unsur melawan hukum

b) Unsur Subyektif : Unsur yang berkaitan dengan pelakunya


2

- unsur kesalahan
- unsur melawan hukum

2
https://www.academia.edu/27740253/KEJAHATAN_TERHADAP_HARTA_KEKAYAAN_Makalah_Hukum_Pidana_Dal
am_Kodifikasi_
http://patriciairenepetty.blogspot.com/2017/10/makalah-dengan-topik-korban-kejahatan.html
https://slideplayer.info/slide/3091437/?
_gl=1*18q1rrn*_ga*Uldfb0VEX1ZjaksxTWY3SHJtYmJhcUszR2h3N1g2RWhXdUdUVW1oaVNTS045OGlHeVRpaXlsR2t
QRVVqN1NZUg 2
3

Pengaturan Delik terhadap harta kekayaan seseorang

1.1 Pencurian (pasal 362-367 KUHP)


.Pencurian dalam bentuk pokok (pasal 362 KUHP):
”barang siapa mengambil barang sesuatu,yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan seseorang
lain,dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum ,diancam karena pencurian ,dengan
pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak Sembilan ratus
rupiah”.
.Pencurian dengan pemberatan (pasal 363 KUHP):Ancaman pidana maksimal 7 tahun
,perbuatan seperti :pencurian ternak,pencurian saat kebakaran,pencurian saat terjadi
bencana,dll.
.Pencurian ringan (pasal364 KUHP):perbuatan pada pasal 362,363,dan365,apabila dilakukan
dalam rumah atau pekarangan tutup yang ada dirumah,jika ada barang dicurinya tidak lebih
dari dua puluh lima rupiah ,diancam dengan pencurian ringan dengan pidana penjara paling
lama 3 bulan atau pidana denda sebanyak dua ratus lima puluh rupiah.
.Pencurian dengan kekerasan (pasal 365 KUHP) : (1) ancaman pidana maksimal 9 tahun
pencurian ikuti dengan kekerasan dan pemerasan terhadap orang dan mempersiapkan atau
mmpermudah pencurian,atau dalam tertangkap tangan ,untuk memungkinan melarika diri
sendiri atau peserta lainnya,atau tetap menguasai barang yang dicuri. (2).ancamn pidana
maksimla 12 tahun :pencurian ada waktu malam,pebuatan dilakukan 2 orang atau
lebih,perbuatan mengakibatkan luka berat.(3) Ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara
,perbuatan mengakibatkan kematian. (4)ancaman pidana mati atau pidana penjara seumur
hidup atau penjara maksimal 20 tahun penjara.
.Pencurian tindak pidana aduan (pasal 367 KUHP)
Menurut pasal 367 ayat 2 KUHP, apabila pelaku atau pembantu dari pencurian dari pasal 362,
364, dan 365 adalah suami atau istri dari si korban, dan mereka dibebaskan dari kewajiban
tinggal bersama, atau keluarga sedarah semenda, boleh dilakukan penututan atas pengaduan si
korban pencurian. Aduan pada pencurian dalam keluarga ini termasuk delik aduan relatif, yaitu
kejahatan yang hanya dalam keadaan tertentu saja merupakan delik aduan. Apabila suami-istri
itu tidak dibebaskan dari kewajiban tinggal bersama, maka menurut ayat 1 pasal 367 KUHP
sama sekali tidak boleh dilakukan penuntutan. Akan tetapi, ayat 3 pasal tersebut menyebutkan
jika menurut adat-istiadat garis ibu (matriarchaat dari daerah minangkabau) kekuasaan bapak
dilakukan oleh orang lain dari pada bapak, maka aturan ayat 2 berlaku juga bagi orang itu.

3
http://frymasonanta.blogspot.com/2013/04/kejahatan-terhadap-harta-kekayaan.html 3
1.2 Pemerasan dan Pengancaman (pasal 368-371KUHP)
Dalam ketentuan Pasal 368 ayat (1) dan (2) KUHP tindak pidana pemerasan diramuskan dengan
rumusan sebagai berikut :

(1) Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
melawan hukum, memaksa orang lain dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, untuk
memberikan sesuatu barang, yang seluruhnya atau sebagian adalah milik orang lain, atau
supaya memberikan hutang maupun menghapus piutang, diancam, karena pemerasan, dengan
pidana penjara paling lama sembilan tahun.

2) Ketentuan Pasal 365 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) berlaku dalam tindak pidana ini.
Unsur-unsur yang ada dalam Pasal 368 ayat (1) KUHP adalah:
a) Unsur Objektif: memaksa, orang lain, dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, untuk
memberikan atau menyerahkan sesuatu barang (yang seleruhnya atau sebagian kepunyaan
orang lain), supaya memberi hutang, untuk menghapus piutang.
b) Unsur subjektif
1) Unsur "memaksa". Dengan istilah "memaksa" dimaksudkan adalah melakukan tekanan pada
orang, sehingga orang itu melakukan sesuatu yang berlawanan dengan kehendak nya sendiri

Berdasarkan ketentuan Pasal 368 ayat (2) KUHP tindak pidana pemerasan diperberat ancaman
pidananya apabila :

1) Tindak pidana pemerasan itu dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau
pekarangan tertutup yang ada rumahnya atau apabila pemerasan dilakukan dijalan umum atau
diatas kereta api atau trem yang sedang berjalan. Ketentuan ini berdasarkan Pasal 368 ayat (2)
jo Pasal 365 ayat (2) ke-1 KUHP dengan ancaman pidana selama dua belas tahun penjara.

2) Tindak pidana pemerasan itu dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 368 ayat (2) jo Pasal 365 ayat (2) ke-2 KUHP dengan ancaman
pidana dua belas tahun penjara.

3) Tindak pidana pemerasan, dimana untuk masuk ketempat melakukan kejahatan dilakukan
dengan cara membongkar, merusak atau memanjat, memakai anak kunci palsu, perintah palsu
atau jabatan (seragam) palsu. Sesuai dengan ketentuan pasal 368 ayat (2) jo Pasal 365 ayat (2)
ke-3 KUHP dengan pidana penjara dua belas tahun.

4) Tindak pidana pemerasan itu mengakibatkan terjadinya luka berat, sebagaimana diatur
dalam pasal 368 ayat (2) jo Pasal 365 ayat (2) ke-4 KUHP ancaman pidananya sama dengan yang
diatas, yaitu dua belas tahun penjara.

5) Tindak pidana pemerasan itu mengakibatkan matinya orang. Diatur dalam ketentuan pasal
368 ayat (2) jo Pasal 365 ayat (3) KUHP dengan ancaman pidana yang lebih berat, yaitu lima
belas tahun penjara. 4
6) Tindak pidana pemerasan tersebut telah menimbulkan luka berat atau kematian serta
dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama dengan disertai hal-hal yang
memberatkan sebagaimana yang diatur dalam pasal 365 ayat (1) dan ayat (2) KUHP.
Berdasarkan Pasal 368 ayat (2) jo Pasal 365 ayat (4) KUHP tindak pidana pemerasan ini diancam
dengan pidana yang lebih berat lagi, yaitu dengan pidana mati, pidana seumur hidup atau
pidana selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun penjara.

7) Berdasarkan ketentuan di atas, maka terdapat enam bentuk tindak pidana pemerasan
dengan pemberatan dengan ancaman pidana yang diperberat.

1.3 Pengancaman (pasal 369)

 Dengan maksud
 Untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain

 Memaksa

 Seseorang

 Untuk menyerahkan suatu benda yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang itu atau
orang lain

 Untuk membuat suatu pinjaman

 Untuk meniadakan suatu piutang

 Dengan mengancam untuk membuat malu secara lisan atau tertulis atau membuka rahasia

1.4 Penggelapan Barang (372-377)

Pasal 372 : Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang
seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya
bukan karena kejahatan diancam karena penggelapan, dengan pidana penjara paling lama
empat tahun atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah.

unsur-unsurnya:

1. Dengan sengaja
2. Menguasai secara melawan hukum

3. Suatu benda

4. Yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain Yang ada padanya bukan karena
kejahatan.
Penggelapan ringan (pasal 373):

a) .Perbuatan yang diatur dalam Pasal 372


b) .Yang obyeknya bukan ternak; atau

c) .Harganya tidak lebih dari dua ratus lima puluh rupiah

Penggelapan dengan Pemberatan (Pasal 374 dan Pasal 375) 5

Pasal 374:

 Penggelapan
 Yang dilakukan oleh seseorang

 Benda

 Ada di bawah kekuasaannya

Karena:- hubungan kerja pribadi: buruh-majikan

- mata pencarian : orang tsb. melakukan perbuatan untuk orang lain secara terbatas dan
tertentu, mis. Bendahara suatu PT (bukan Pegawai Negeri)

- mendapat imbalan jasa (upah).

Pasal 375:

 Penggelapan
 Benda

 Yang berada di bawah kekuasaannya

 Orang yang melakukan penggelapan haruslah:

a) -seorang yang kepada siapa barang itu terpaksa dititipkan

b) -Seorang wali, kurator, pelaksana sebuah wasiat, pengurus dari sebuah badan amal atau
yayasan

Penggelapan sebagai delik aduan (Pasal 376): Berlaku ketentuan sepeti( pasal 367)

Pasal (377) : pada waktu menjatuhkan hukuman karena salah satu kejahatan yang diterangkan
dalam pasal 372,374,dan 35,maka hakim dapat memeintahkan supaya keputusan di umukan
dan menjatuhkan hukuman oencabutan hak yang tersebut dalam pasal 35 no,1-4.
1.5 Penipuan (pasal 378)

“siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan
hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun
rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu
kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang, diancam karena
penipuan dengan pidana penjara paling lama empat tahun.”

 , unsur-unsurnya:

1. Dengan maksud

2. Menguntungkan diri sendiri atau orang lain

3. Secara melawan hukum 6

4. Menggunakan: nama palsu, martabat (sifat) palsu, tipu muslihat, rangkaian kebohongan

5. Menggerakkan

6. Orang lain

7. untuk: - menyerahkan suatu benda

- mengadakan perjanjian utang

- menghapus suatu piutang

Penipuan dalam bentuk khusus (pasal 379-405) :

Kekhususan disebabkan, antara lain, oleh: obyeknya, cara melakukannya

 Pasal 379: penipuan ringan


 Pasal 379a: Flessentrekkerij

 Pasal 380: penipuan dengan pemalsuan nama atau tanda

 Pasal 381 dan Pasal 382: Penipuan pada pertanggungan

 Pasal 382bis: Persaingan tidak jujur

 Pasal 383: Penipuan Pada Penjualan

 Pasal 385
 Pasal 386: Penipuan terkait bahan makanan

 Pasal 387: Penipuan pada Pekerjaan Pembangunan

1.6 Menghancurkan atau merusakkan barang (pasal 406)

 Pasal 406 ayat (1) :

1.Dengan sengaja dan

2. Dengan melawan hukum

3. membinasakan, merusakkan, membuat hingga tidak dapat dipakai lagi, menghilangkan

4. Suatu benda

5. Yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain

Pasal 406 ayat (2):

1. Dengan sengaja dan


2. Dengan melawan hukum

3. Membunuh, merusakkan, membuat hingga tidak dapat dipakai atau menghilangkan

4. Seekor binatang

5. Yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain 7

Perusakan dengan pemberatan :

 Pasal 408 : (maks. 4 th penjara)

- obyeknya: pekerjaan jalan KA, trem, kawat telegram, telepon, listrik, pekerjaan untuk
menahan air, pembagian air atau pembuangan air, pipa gas atau air atau selokan, jika buatan,
saluran atau selokan itu dipergunakan untuk keperluan umum

 Pasal 410: (maks. 5 th penjara)

- obyeknya: rumah (gedung) atau kapal (perahu)

 Pasal 412 : perusakan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama

Perusakan karena kealpaan :


 Pasal 409:

1. Karena salahnya

2. Menyebabkan

3. Suatu pekerjaan yang tersebut dalam Pasal 408

4. Sampai binasa, rusak atau tidak dapat dipakai lagi

1.6 Penadahan (pasal 480 KUHP)

 Pasal 480 ke-1 (penadahan):

1. membeli, menyewa, menerima tukar, menerima gadai, menerima sebagai hadiah; atau

2. Karena hendak mendapat untung, menjual, menukarkan, menggadaikan, membawa,


menyimpan atau menyembunyikan

3. sebuah benda

4. Yang diketahui atau sepatutnya dapat diduga

5. Diperoleh dari kejahatan

 Pasal 480 ke-2 :

a. mengambil keuntungan
b. dari hasil suatu benda

c. yang diketahui atau sepatutnya dapat diduga

d. diperoleh dari kejahatan

 Pasal 481 ayat 1 :

1. Membuat kebiasaan 8
2. Dengan sengaja

3. Membeli, menukar, menerima sebagai gadai, menyimpan atau menyembunyikan

4. Benda

5. Yang diketahui atau sepatutnya dapat diduga


6. Diperoleh dari kejahatan

 Penadahan ringan (Pasal 482 KUHP) :

a. Perbuatan Pasal 480 KUHP


b. Kejahatan dari mana benda diperoleh adalah salah satu kejahatan yang
diterangkan dalam Pasal 364, Pasal 373 dan 379 KUHP

Kejahatan Terhadap Harta Kekayaan dalam RKHUP (versi 2012)

I. Pada dasarnya tidak berbeda dengan Kejahatan Terhadap Harta Kekayaan dalam KUHP:
a. Tersebar dalam beberapa Bab dan terdiri dari tindak pidana pencurian,
pemerasan dan pengancaman, penggelapan, perbuatan curang, perusakan
barang

b. tetapi ada tindak pidana yang ditambahkan; misalnya pada bab pencurian
ditambahkan tindak pidana pencurian benda suci keagamaan atau benda yang
dipakai untuk kepentingan keagamaan atau benda purbakala
2. ancaman pidana maksimal pada dasarnya sama dengan pada KUHP, tetapi untuk beberapa
tindak pidana yang dianggap serius ada ancaman pidana minimal khusus .

DAFTAR PUSTAKA

https://prezi.com/7u-975pchrwy/pengertian-kejahatan-terhadap-harta-kekayaan/
4
http://asaad36.blogspot.com/2010/11/kejahatan-terhadap-harta-kekayaan.html
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:NwdiFqKt9nIJ:bebysuryani.blog.uma.ac.id/wp-
content/uploads/sites/275/2018/08/Kejahatan-Terhadap-Harta-Kekayaan-PPT.ppt+&cd=9&hl=id&ct=clnk&gl=id 9
http://wwwqolbu27.blogspot.com/2010/06/tindak-pidana-terhadap-kekayaan.html

https://www.academia.edu/27740253/KEJAHATAN_TERHADAP_HARTA_KEKAYAAN_Makalah_Hukum_P
idana_Dalam_Kodifikasi_

http://patriciairenepetty.blogspot.com/2017/10/makalah-dengan-topik-korban-kejahatan.html

https://slideplayer.info/slide/3091437/?
_gl=1*18q1rrn*_ga*Uldfb0VEX1ZjaksxTWY3SHJtYmJhcUszR2h3N1g2RWhXdUdUVW1oaVNTS045OGlHe
VRpaXlsR2tQRVVqN1NZUg

http://frymasonanta.blogspot.com/2013/04/kejahatan-terhadap-harta-kekayaan.html

http://asaad36.blogspot.com/2010/11/kejahatan-terhadap-harta-kekayaan.html

http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:NwdiFqKt9nIJ:bebysuryani.blog.uma.ac.id/wp-content/uploads/sites/275/2018/08/Kejahatan-
Terhadap-Harta-Kekayaan-PPT.ppt+&cd=9&hl=id&ct=clnk&gl=id

R.soesilo.1995.kitab undang-undang hukum pidana (kuhp).politea:Bogor

10

Anda mungkin juga menyukai