(PERTEMUAN KE-3)
Oleh :
Npm :18-010
Lokal : A1
- pemerasan (afpersing)
- penipuan (bedrog)
- penadahan (heling)
1
1
https://prezi.com/7u-975pchrwy/pengertian-kejahatan-terhadap-harta-kekayaan/
http://wwwqolbu27.blogspot.com/2010/06/tindak-pidana-terhadap-kekayaan.html
1
Persamaan dari ketujuh macam kejahatan dan satu macam pelanggaran adalah bahwa
dengan tindak-tindak pidana ini,merugikan kekayaan seseorang atau badan hukum oleh karena
itu semua tindak pidana ini merupakan pelanggaran hukum dalam bidang hukum
perdata,berupa penggantian dari kerugian oleh sipelaku kepada korban.
Kedelapan tindak pidana tersebut dalam bidang hukum pidana dapat dibagi menjadi
dua macam perbuatan : Pertama ,perbuatan tidak memenuhi suatu perjanjian (wanprestasi )
sebagian besar dari penggelapan barang dan merugikan orang berpiutang dan berhak.
Kedua,perbuatan melanggar hukum perdata (onrechtmatige daad dari pasal 1365 BW).
Sebagian besar dari tindak pidana lainnya : pencurian,pemerasan dan pengancaman ,
penipuan,penghancuran atau perusakan barang,pemudahan dan pelanggaran tentang tanah-
tanah tanaman.
Menurut Van Bemmelen : Delik terhadap harta kekayaan tidak dapat ditempatkan
dalam satu sebutan,sehingga unsur-unsur khusus dari berbagai delik tersebut harus ditentukan
dan dibatasi,tapi ada satu unsur yang selalu ada dalam setiap delik terhadap harta kekayaan ,
yaitu unsur “barang/benda”.
Secara garis besar ,unsur -unsur dalam kejahatan terhadap harta benda dibagi dalam 2
unsur,yaitu :
a) Unsur Obyektif : Unsur yang berkaitan dengan perbuatan
- unsur perbuatan material (ex.mengambil dalam tindak pidana pencurian)
- unsur benda atau barang
- unsur keadaan yang menyertai obyek benda (unsure milik orang lain )
- unsur upaya-upaya yang digunakan dalam melakukan perbuatan yang dilarang (ex.kekerasan)
- unsur akibat konstitutif (tujuan petindak)
- unsur kesalahan
- unsur melawan hukum
- unsur kesalahan
- unsur melawan hukum
2
https://www.academia.edu/27740253/KEJAHATAN_TERHADAP_HARTA_KEKAYAAN_Makalah_Hukum_Pidana_Dal
am_Kodifikasi_
http://patriciairenepetty.blogspot.com/2017/10/makalah-dengan-topik-korban-kejahatan.html
https://slideplayer.info/slide/3091437/?
_gl=1*18q1rrn*_ga*Uldfb0VEX1ZjaksxTWY3SHJtYmJhcUszR2h3N1g2RWhXdUdUVW1oaVNTS045OGlHeVRpaXlsR2t
QRVVqN1NZUg 2
3
3
http://frymasonanta.blogspot.com/2013/04/kejahatan-terhadap-harta-kekayaan.html 3
1.2 Pemerasan dan Pengancaman (pasal 368-371KUHP)
Dalam ketentuan Pasal 368 ayat (1) dan (2) KUHP tindak pidana pemerasan diramuskan dengan
rumusan sebagai berikut :
(1) Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
melawan hukum, memaksa orang lain dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, untuk
memberikan sesuatu barang, yang seluruhnya atau sebagian adalah milik orang lain, atau
supaya memberikan hutang maupun menghapus piutang, diancam, karena pemerasan, dengan
pidana penjara paling lama sembilan tahun.
2) Ketentuan Pasal 365 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) berlaku dalam tindak pidana ini.
Unsur-unsur yang ada dalam Pasal 368 ayat (1) KUHP adalah:
a) Unsur Objektif: memaksa, orang lain, dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, untuk
memberikan atau menyerahkan sesuatu barang (yang seleruhnya atau sebagian kepunyaan
orang lain), supaya memberi hutang, untuk menghapus piutang.
b) Unsur subjektif
1) Unsur "memaksa". Dengan istilah "memaksa" dimaksudkan adalah melakukan tekanan pada
orang, sehingga orang itu melakukan sesuatu yang berlawanan dengan kehendak nya sendiri
Berdasarkan ketentuan Pasal 368 ayat (2) KUHP tindak pidana pemerasan diperberat ancaman
pidananya apabila :
1) Tindak pidana pemerasan itu dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau
pekarangan tertutup yang ada rumahnya atau apabila pemerasan dilakukan dijalan umum atau
diatas kereta api atau trem yang sedang berjalan. Ketentuan ini berdasarkan Pasal 368 ayat (2)
jo Pasal 365 ayat (2) ke-1 KUHP dengan ancaman pidana selama dua belas tahun penjara.
2) Tindak pidana pemerasan itu dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 368 ayat (2) jo Pasal 365 ayat (2) ke-2 KUHP dengan ancaman
pidana dua belas tahun penjara.
3) Tindak pidana pemerasan, dimana untuk masuk ketempat melakukan kejahatan dilakukan
dengan cara membongkar, merusak atau memanjat, memakai anak kunci palsu, perintah palsu
atau jabatan (seragam) palsu. Sesuai dengan ketentuan pasal 368 ayat (2) jo Pasal 365 ayat (2)
ke-3 KUHP dengan pidana penjara dua belas tahun.
4) Tindak pidana pemerasan itu mengakibatkan terjadinya luka berat, sebagaimana diatur
dalam pasal 368 ayat (2) jo Pasal 365 ayat (2) ke-4 KUHP ancaman pidananya sama dengan yang
diatas, yaitu dua belas tahun penjara.
5) Tindak pidana pemerasan itu mengakibatkan matinya orang. Diatur dalam ketentuan pasal
368 ayat (2) jo Pasal 365 ayat (3) KUHP dengan ancaman pidana yang lebih berat, yaitu lima
belas tahun penjara. 4
6) Tindak pidana pemerasan tersebut telah menimbulkan luka berat atau kematian serta
dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama dengan disertai hal-hal yang
memberatkan sebagaimana yang diatur dalam pasal 365 ayat (1) dan ayat (2) KUHP.
Berdasarkan Pasal 368 ayat (2) jo Pasal 365 ayat (4) KUHP tindak pidana pemerasan ini diancam
dengan pidana yang lebih berat lagi, yaitu dengan pidana mati, pidana seumur hidup atau
pidana selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun penjara.
7) Berdasarkan ketentuan di atas, maka terdapat enam bentuk tindak pidana pemerasan
dengan pemberatan dengan ancaman pidana yang diperberat.
Dengan maksud
Untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
Memaksa
Seseorang
Untuk menyerahkan suatu benda yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang itu atau
orang lain
Dengan mengancam untuk membuat malu secara lisan atau tertulis atau membuka rahasia
Pasal 372 : Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang
seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya
bukan karena kejahatan diancam karena penggelapan, dengan pidana penjara paling lama
empat tahun atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah.
unsur-unsurnya:
1. Dengan sengaja
2. Menguasai secara melawan hukum
3. Suatu benda
4. Yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain Yang ada padanya bukan karena
kejahatan.
Penggelapan ringan (pasal 373):
Pasal 374:
Penggelapan
Yang dilakukan oleh seseorang
Benda
- mata pencarian : orang tsb. melakukan perbuatan untuk orang lain secara terbatas dan
tertentu, mis. Bendahara suatu PT (bukan Pegawai Negeri)
Pasal 375:
Penggelapan
Benda
b) -Seorang wali, kurator, pelaksana sebuah wasiat, pengurus dari sebuah badan amal atau
yayasan
Penggelapan sebagai delik aduan (Pasal 376): Berlaku ketentuan sepeti( pasal 367)
Pasal (377) : pada waktu menjatuhkan hukuman karena salah satu kejahatan yang diterangkan
dalam pasal 372,374,dan 35,maka hakim dapat memeintahkan supaya keputusan di umukan
dan menjatuhkan hukuman oencabutan hak yang tersebut dalam pasal 35 no,1-4.
1.5 Penipuan (pasal 378)
“siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan
hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun
rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu
kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang, diancam karena
penipuan dengan pidana penjara paling lama empat tahun.”
, unsur-unsurnya:
1. Dengan maksud
4. Menggunakan: nama palsu, martabat (sifat) palsu, tipu muslihat, rangkaian kebohongan
5. Menggerakkan
6. Orang lain
Pasal 385
Pasal 386: Penipuan terkait bahan makanan
4. Suatu benda
4. Seekor binatang
- obyeknya: pekerjaan jalan KA, trem, kawat telegram, telepon, listrik, pekerjaan untuk
menahan air, pembagian air atau pembuangan air, pipa gas atau air atau selokan, jika buatan,
saluran atau selokan itu dipergunakan untuk keperluan umum
Pasal 412 : perusakan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama
1. Karena salahnya
2. Menyebabkan
1. membeli, menyewa, menerima tukar, menerima gadai, menerima sebagai hadiah; atau
3. sebuah benda
a. mengambil keuntungan
b. dari hasil suatu benda
1. Membuat kebiasaan 8
2. Dengan sengaja
4. Benda
I. Pada dasarnya tidak berbeda dengan Kejahatan Terhadap Harta Kekayaan dalam KUHP:
a. Tersebar dalam beberapa Bab dan terdiri dari tindak pidana pencurian,
pemerasan dan pengancaman, penggelapan, perbuatan curang, perusakan
barang
b. tetapi ada tindak pidana yang ditambahkan; misalnya pada bab pencurian
ditambahkan tindak pidana pencurian benda suci keagamaan atau benda yang
dipakai untuk kepentingan keagamaan atau benda purbakala
2. ancaman pidana maksimal pada dasarnya sama dengan pada KUHP, tetapi untuk beberapa
tindak pidana yang dianggap serius ada ancaman pidana minimal khusus .
DAFTAR PUSTAKA
https://prezi.com/7u-975pchrwy/pengertian-kejahatan-terhadap-harta-kekayaan/
4
http://asaad36.blogspot.com/2010/11/kejahatan-terhadap-harta-kekayaan.html
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:NwdiFqKt9nIJ:bebysuryani.blog.uma.ac.id/wp-
content/uploads/sites/275/2018/08/Kejahatan-Terhadap-Harta-Kekayaan-PPT.ppt+&cd=9&hl=id&ct=clnk&gl=id 9
http://wwwqolbu27.blogspot.com/2010/06/tindak-pidana-terhadap-kekayaan.html
https://www.academia.edu/27740253/KEJAHATAN_TERHADAP_HARTA_KEKAYAAN_Makalah_Hukum_P
idana_Dalam_Kodifikasi_
http://patriciairenepetty.blogspot.com/2017/10/makalah-dengan-topik-korban-kejahatan.html
https://slideplayer.info/slide/3091437/?
_gl=1*18q1rrn*_ga*Uldfb0VEX1ZjaksxTWY3SHJtYmJhcUszR2h3N1g2RWhXdUdUVW1oaVNTS045OGlHe
VRpaXlsR2tQRVVqN1NZUg
http://frymasonanta.blogspot.com/2013/04/kejahatan-terhadap-harta-kekayaan.html
http://asaad36.blogspot.com/2010/11/kejahatan-terhadap-harta-kekayaan.html
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:NwdiFqKt9nIJ:bebysuryani.blog.uma.ac.id/wp-content/uploads/sites/275/2018/08/Kejahatan-
Terhadap-Harta-Kekayaan-PPT.ppt+&cd=9&hl=id&ct=clnk&gl=id
10