2017
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/19057
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
RESPONSIBILITASPELAYANAN PUBLIKDALAM PENGURUSAN KARTU
TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK (E-KTP)DAN KARTU KELUARGA
(KK)DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN MANDAILING NATAL
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
(S1) Ilmu Administrasi Negara
Disusun Oleh :
Putri Royan Sari
130903148
Ketua Departemen
Dosen Pembimbing Ilmu Administrasi Negara
Wakil Dekan I,
FISIP USU MEDAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan panitia penguji skripsi Departemen Ilmu
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
oleh:
Nama : Putri Royan Sari
Nim : 130903148
Departemen : Ilmu Administrasi Negara
Judul : Responsibilitas Pelayanan Publik Dalam Pengurusan Kartu Tanda
Penduduk Elektronik (E-KTP) dan Kartu Keluarga (KK) di
Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Mandailing Natal
Yang dilaksanakan pada:
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat :
Panitia Penguji
Ketua : ( )
Anggota I : ( )
Anggota II : ( )
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
Muhammad SAW beserta keluarga dan para ahlul bait, yang senantiasa menjadi
tauladan bagi setiap umat manusia. Semoga kita mendapat syafa’atnya di yaumil
Pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) dan Kartu Keluarga (KK) di
Yang menjadi tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui implementasi
kartu keluarga di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta untuk mengetahui
Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera
Utara.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan baik itu dari permasalahan penulisan redaksi maupun dari substansi
penulisan skripsi itu sendiri. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik
pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan untaian terimakasih yang
tidak terhingga dari hati yang paling dalam kepada kedua orang tuapenulis yakni
hidup penulis serta motivasi yangsungguh berarti bagi penulis. Terima kasih juga
penulis ucapkan kepada kakak, abang dan adik penulis (Junita Sari Syahrini, Pandu
Sahrial, dan Fitri Dian Sari) yang selalusetia memberi semangat kepada penulis
Selain itu penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semuapihak
1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.sos, M.siselaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
2. Bapak Husni Thamrin, S.Sos, MSP selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara.
6. Terima kasih juga penulis haturkan kepada seluruh Staf Pegawai Administrasi,
yang ada di Departemen Ilmu Administrasi Negara khususnya Kak Mega, Kak
Dian, Bang Rudi yang telah banyak membantu segala urusan administratif sejak
7. Terima kasih kepada Bapak Mhd. Gitol, SP, MM selaku Sekretaris Kantor Dinas
Bapak Iin Eprianto, S.Sos selaku Kasi pendataan penduduk, Bapak Henra
Putra, S.Sos dan petugas lainnya yang ikut membantu memudahkan penulis
8. Bapak Hapisuddin, S.Sos selaku Camat Panyabungan dan seluruh staf kantor
kecamatan Panyabungan.
9. Terima kasih kepada seluruh informan yang telah bersedia membantu penulis
tahun yang telah menemani suka duka dan memberi warna-warni selama di
bangku perkuliahan (Glori Simbolon, Yuli Santri Isma, Novita Sari Purba,
meluangkan waktu untuk penulis, memberi motivasi, dukungan, dan arahan serta
doa. Semoga kita semua bisa sukses dan menjadi orang yang dapat di banggakan
11. Terimah kasih yang paling dalam buat sahabat penulis di kos Hijau (Nur
hasanah Nasution dan Sangkot Mardiyah Nasution) yang telah membantu saat
senang maupun duka serta memberi semangat dan dukungan selama ini.
13 yang tidak bisa disebut satu persatu, yang telah menjadi teman dan keluarga
selama perkuliahan.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yangtelah
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
Berlaku .................................................................................. 56
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Reformasi memberi harapan terhadap pelayanan publik yang lebih adil dan merata.
prosedur pelayanan.
tumbuh kekuatan sosial yang melakukan kontrol kekuasaan lebih ketat, seperti
organisasi sosial dan politik serta media massa. Masyarakat melalui institusi yang ada
penyelenggara negara.
masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan
(2005: 14-15) mengemukakan layanan publik adalah hak eksistensial dan kebutuhan
adil, kepastian hukum, kebebasan bergerak, harkat dan martabat sebagai manusia.
Hak dan kebutuhan pribadi itu bukan pemberian negara, melainkan bawaan sebagai
manusia dan harus diakui, dilindungi, dihargai, dan dipenuhi oleh negara. Seperti
KTP, Akta Kelahiran, Akta perkawinan, Perizinan, dan pelayanan yang menyangkut
pemerintahan yang baik maka harus bercirikan good governance sesuai dengan
bertanggung jawab, sejalan dengan demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran
salah alokasi dana investasi yang langka, dan pencegahan korupsi, baik secara politik
aparat birokrasi (Sedarmayanti, 2009 :290). Akuntabilitas merupakan salah satu aspek
suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta
undangan.
merupakan konsep yang berkenaan dengan standar profesional dan kompetensi teknis
dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
Republik Indonesia (Pasal 1 ayat 6 UU No. 23 Tahun 2014). Melalui otonomi daerah
yang luas pemerintah daerah memiliki wewenang yang sangat luas dalam
kebutuhan rakyat daerah. Proses kebijakan menjadi lebih partisipatif, akuntabel, dan
responsif, sebab kendali dari proses kebijakan dan alokasi anggaran sepenuhnya ada
terselenggaranya pelayanan publik yang baik. Hal ini sejalan dengan esensi kebijakan
pelayanan publik.
disebutkan sangat gamblang dan sangat jelas yaitu pada Pasal 14 tentang urusan
peraturan perundang-undangan.
memiliki identitas sebagai warga negara Indonesia yang menduduki suatu wilayah
memberikan identitas kepada setiap warganya, yaitu melalui pemberian Kartu Tanda
Namun demikian harus dicatat bahwa reformasi tidak selalu berjalan mulus
walaupun sudah dijalankan karena hasilnya belum seperti yang diharapkan. Masih
pegawai, bahkan pengenaan biaya yang tidak wajar bagi pengurusan kepentingan
publik guna percepatan penyelesaian urusan. Biasanya dalam hal kepengurusan surat
menyurat seperti E-KTP dan KK sering berbelit-belit karena sulit dipahami. Banyak
keluhan dari masyarakat baik dari segi waktu yang lama, biaya yang mahal, dan
penyimpangan lainnya.
Natal dalam memberikan pelayanan seperti halnya daya tanggap, kehandalan, dan
masih kurang dan terbengkalai, disebabkan tingkat kesadaran pemberi layanan masih
kurang. Aturan ataupun prosedur pemberi layanan tidak selalu berjalan sesuai dengan
tentang tingkah laku pegawai yang arogan, alur kerja yang kurang memuaskan dan
Selain daya tanggap dan respon pegawai kepada masyarakat yang menjadi
keluhan lainnya ialah lamanya waktu dan lambatnya pelayanan dalam pembuatan E-
KTP dan KK yang seharusnya hanya membutuhkan waktu 1 sampai 14 hari bisa
sampai melebihi batas waktu tersebut sehingga membuat masyarakat enggan untuk
agar e-KTP dan KK cepat selesai rela memberikan biaya tambahan. Dalam
yang kurang jelas dari aparat. Masyarakat harus bolak-balik dalam mengurus
dipenuhi sehingga biaya yang dikeluarkan menjadi lebih banyak apabila dihitung
dengan ongkos dan biaya penginapan yang harus ia keluarkan. Masyarakat yang
karena harus langsung mengurus e-KTP dan KK ke kantor dinas dukcapil disebabkan
memadai. Selain itu, seseorang yang seharusnya sudah berhak memiliki e-KTP
karena telah berusia 17 tahun dan telah memenuhi persyaratan tetapi masih ada yang
Salah satu sumber berita yang terbit pada September 2016 berisi wawancara
langsung dengan pihak dinas dukcapil Kabupaten Mandailing Natal bahwa dari data
melakukan perekaman e-KTP masih di bawah 90%, yaitu hingga bulan Juli 2016
kurangnya kesigapan dan keramahan pegawai, serta urusan yang rumit membuat
masyarakat merasa tidak dilayani dengan baik. Masyarakat juga kurang mengetahui
lingkungan dinas terkait program kerja kantor dinas dukcapil dalam menjalankan
Patut diduga bahwa banyak birokrat tidak memahami secara pasti pelayanan yang
dan ketidakpuasan yang dirasakan oleh masyarakat atas kinerja pegawai mengenai
diperbaiki. Pembuatan e-KTP dan KK yang seyogyanya gratis dan dapat diselesaikan
dalam waktu yang singkat cenderung kurang terlaksana dengan baik, daya tanggap
diminimalisir.
pelayanan publik yang maksimal akan terwujud dan sekaligus dapat memperbaiki
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mandailing Natal terutama dalam pelayanan e-KTP
dan KK.
publik dalam pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) dan Kartu
Mandailing Natal?”
dirumuskan dalam perumusan masalah tersebut di atas. Adapun tujuan dari penelitian
Mandailing Natal.
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Secara Ilmiah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan masukan bagi
3. Secara Akademis
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Good Governance
Arti good dalam good governance mengandung dua pengertian sebagai berikut.
Pertama, nilai yang menjunjung tinggi keinginan atau kehendak rakyat, dan nilai yang
fungsional dari pemerintahan yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugasnya
1. Orientasi ideal, negara yang diarahkan pada pencapaian tujuan nasional. Orientasi
ini bertitik tolak pada demokratisasi dalam kehidupan bernegara denga elemen
2. Pemerintahan yang berfungsi secara ideal, yaitu secara efektif dan efisien dalam
melakukan upaya mencapai tujuan nasional. Orientasi kedua ini tergantung pada
efektivitas organisasi yang tinggi dalam hubungan dengan formulasi kebijakan dan
keterbukaan.
demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi yang
menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi
2. Rule of law. Kerangka hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa perbedaan,
Proses lembaga dan informasi secara langsung dapat diterima oleh mereka yang
stakeholders.
berbeda untuk memperoleh pilihan yang terbaik bagi kepentingan yang lebih luas,
apa yang telah digariskan dengan menggunakan sumber yang tersedia sebaik
mungkin.
yang dibuat, apakah keputusan tersebut untuk kepentingan internal atau eksternal
organisasi.
Atas dasar uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa wujud good
serta efisien dan efektif, dengan menjaga kesinergisan interaksi yang konstruktif
diantara ketiga domain; negara, sektor swasta dan masyarakat (society). Oleh karena
good governance meliputi sistem administrasi negara, maka upaya mewujudkan good
2011:110): (1) akuntabel, artinya pembuatan dan pelaksanaan kebijakan harus disertai
(3) responsif, artinya dalam proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan harus
mampu melayani semua stakeholder; (4) setara dan inklusif, artinya seluruh anggota
dan pelaksanaan sebuah kebijakan; (5) efektif dan efisien, artinya kebijakan dibuat
dengan cara yang terbaik; (6) mengikuti aturan hukum, artinya dalam proses
pembuatan dan pelaksanaan kebijakan membutuhkan kerangka hukum yang adil dan
membuka ruang bagi keterlibatan banyak aktor; (8) berorientasi pada konsensus
Untuk itu, setiap pejabat yang dipilih dan ditunjuk untuk memenuhi suatu jabatan
daerah, karena setiap kebijakan dan tindakan yang diambil harus dapat
dan memberikan pelayanan publik yang murah, nyaman dan bermutu. Prinsip ini
menyangkut aspek “moral”. Oleh sebeb itu jika prinsip tersebut dikembangkan
menjadi prinsip “the accountability just not simpel”. Artinya bahwa akuntabilitas
yang dijalankan oleh para pejabat publik tidak sesederhana dalam bentuk laporan
pada “pengunduran diri” dari jabatan publik jika gagal melaksanakan kebijakan
mau tidak mau harus ada perpaduan antara upaya pemerintah daerah dengan
prakarsa, kreativitas, dan peran serta masyarakat dalam setiap upaya yang
pembangunan daerah.
itu perlu adanya kepastian dan penegakan hukum yang merupakan prasyarat
kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik.” Sementara
istilah publik, yang berasal dari bahasa Inggris (public), terdapat beberapa pengertian,
yang memiliki variasi arti dalam bahasa Indonesia, yaitu umum, masyarakat, dan
negara.
pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.
pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
sebagai berikut:
a. Transparansi, bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang
perundang-undangan.
e. Kesamaan hak, tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras,
dan administratif pelayanan publik. 2) Unit kerja atau pejabat yang berwenang
pembayaran.
4. Akurasi; Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah.
5. Keamanan; Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan
kepastian hukum.
bahwa tujuan dari pelayanan publik adalah memuaskan sesuai dengan keinginan
pelayanan yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip pelayanan yang ada. Dengan kata
b. Cermat;
e. Profesional;
f. Tidak mempersulit;
kepentingan;
sebagai jaminan adanya kepastian bagi pemberi di dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya dan bagi penerima pelayanan. Standar pelayanan merupakan ukuran yang
ditaati oleh pemberi dan atau penerima pelayanan. Standar pelayanan dalam Kep
1. Prosedur pelayanan
termasuk pengaduan.
2. Waktu penyelesaian
3. Biaya Pelayanan
pemberian pelayanan.
4. Produk pelayanan
Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
pelayanan publik.
dibutuhkan.
masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan prima yang
1. Transparansi, yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses
oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta
mudah dimengerti;
pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisien dan
efektivitas;
4. Partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dalam
harapan masyarakat;
5. Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari
aspek apa pun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial, dan lain-lain;
sebagai berikut:
1. Specific, yaitu sasaran itu perlu menyatakan dengan tepat apa yang harus
dilakukan dan dicapai, sehingga tiap-tiap orang dapat menilai sendiri apakah
suatu arah umum, tapi bukanlah dasar yang produktif untuk menilai kemajuan.
Sasaran yang spesifik misalnya mengurangi jumlah keluhan para klien yang
2. Measurable (dapat diukur), yaitu sasaran tidak dapat dijawab dengan sekadar
”ya” atau “tidak” harus dapat diukur dengan suatu cara. Misalnya sasaran yang
menyangkut target finansial seperti mejual barang senilai satu miliar rupiah,
mengurangi jumlah keluhan pelanggan yang diterima tahun ini menjadi kurang
3. Achievable (dapat dicapai), yaitu sasaran itu memang dapat dicapai. Tak ada hal
yang tak mungkin dicapai. Tidak ada, kecuali sasaran yang terlalu mudah dicapai.
Ini merupakan satu alasan untuk melibatkan staf dalam menetapkan sasaran. Staf
mungkin mempunyai gagasan yang lebih realistis tentang yang dapat dicapai.
4. Relevant (relevan), yaitu sasaran yang tidak relevan dengan kebutuhan organisasi
dengan batas waktu selama 7 hari dengan tepat, penentuan batas waktu yang jelas
dengan penyediaan yang memadai sumber daya manusia dan sumber daya lainnya;
dengan cepat; assurance (jaminan), yang ditandai dengan tingkat perhatian terhadap
etika dan moral dalam memberikan pelayanan, dan empathy (empati), yang ditandai
sangat dibutuhkan suatu analisis yang jelas dan mendalam sehingga tidak tumpang
dari hubungan otoritasi asimetrik misalnya yang diawasi dengan pengawasnya, agen
dengan prinsipal, yang mewakili dengan yang diwakili, dan sebagainya. Selain itu,
kedua konsep tersebut sebetulnya juga mempunyai perbedaan fokus dan cakupannya.
untuk bertindak, kewajiban untuk memuji dan menyalahkan, dan perilaku baik yang
tuntutan pertanggungjawaban dari masyarakat terhadap apa saja yang telah dilakukan
2.3.1 Akuntabilitas
ilmu sosial lainnya, seperti ekonomi, administrasi, politik, perilaku, dan budaya.
Selain itu akuntabilitas juga sangat terkait dengan sikap dan semangat
adalah:
lingkungan ekonomi,
demokratis dan pengakuan atas hak dan kebebasan manusia/ hak azasi manusia
kata lain, akuntabailitas akan dapat terwujud bila transparansi pemerintahan dan
suatu masyarakat yang demokratis, para administrator publik harus bekerja dalam
balances, bersedia diperiksa secara lugas oleh auditor resmi dan oleh media massa
terakhir, mereka secara individual bertanggungjawab terhadap kode etik dan perilaku
terpuji yang mengikat mereka secara profesional”. Oleh karena itu, pemerintah harus
penerapaan good governance, harus berlandaskan pada prinsip negara hukum dan
sebagai proses antar pribadi yang menyangkut tindakan, atau keputusan seseorang
dalam hubungannya dengan orang lain sehingga ia dapat menerima hak dan
baik kepada publik maupun kepada atasan atau pimpinan unit pelayanan
berikut:
2. Beberapa sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber daya secara konsisten
4. Berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yang
diperoleh.
instansi pemerintah.
2.3.2 Responsibilitas
pada fungsi seseorang atau group yang berpartisipasi pada aktivitas atau kebijakan
organisasi.
Dari definisi yang dikemukakan tersebut, ada beberapa kata kunci yang perlu
fungsi dari orang yang memiliki wewenang di dalam organisasi. Ini berarti,
dilaksanakannya.
pemberian layanan telah berjalan sesuai dengan aturan-aturan yang diberlakukan atau
sejauh mana proses pemberian pelayanan publik dilakukan sesuai dengan prinsip-
ditetapkan.
standar profesional dan kompetensi teknis yang dimiliki administrator publik untuk
lainnya.
bahwa untuk menilai kualitas pelayanan publik itu sendiri, terdapat sejumlah
indikator yang dapat digunakan. Produk pelayanan publik di dalam negara demokrasi
accountability.
Cooper,1998:66) mungkin menjadi kata yang paling penting dalam semua kosakata
di dalam administrasi publik dan privat. Dua aspek utama dari konsep tersebut,
harus dilakukan dengan tuntutan dari luar diri kita, sedangkan responsibilitas
subjektif yaitu terfokus pada hal-hal yang membuat seseorang merasa bertanggung
Mosher, 1968 dan Winter, 1966 menyebutkan bahwa terdapat dua jenis
1. Objective responsibility
untuk tugas-tugas tertentu, bawahan, dan terhadap pencapaian tujuan. Bermula pada
menyangkut responsibilitas kepada orang lain, hal ini adalah dimensi ganda dari
Dalam hal kepentingan umum kewajiban adalah hal yang lebih mendasar dan
kewenangan dari atas ke bawah dalam mengatur kerjasama untuk pencapaian tujuan
Dua aspek responsibilitas objektif dalam konteks organisasi dan politik pada
antar aktor dalam proses kebijakan. Hal ini akan memperjelas hubungan di dalam
Dalam responsibilitas objektif terdapat dua dimensi yang terkait yakni akuntabilitas
L.Cooper, 1998:67) :
organisasi dalam melaksanakan arahan atau tujuan yang telah disepakati dan
yang terlaksana.
kewajiban dari tugas yang dibebankan kepadanya. Beberapa indikator yang kemudian
mematuhi peraturan yang berlaku sebagai salah satu masalah dalam responsibilitas
objektif. Seseorang dianggap perlu untuk bertindak dan berperilaku sesuai dengan
keinginan pimpinan dalam arti pimpinan memiliki kekuasaan penuh atas diri
pemenuhan kewajiban bagi standar tertentu yang berlaku dalam sebuah kategori
kinerja. Hal ini disebut objektif ketika sumber dari akuntabilitas dan kewajiban
terdapat di luar diri pribadi. Responsibilitas objektif bukanlah hasil dari serangkaian
keputusan yang dibuat tentang apa yang seharusnya dilakukan melainkan mengalir
dari keputusan orang lain tentang apa yang diinginkannya di dalam posisi yang
menekankan pada kewajiban yang harus dijalankan bagi semua orang yang
menduduki setiap jenis jabatan atau posisi tanpa ada upaya untuk mendahulukan
hukum atau peraturan yang mengatur organisasi dan perilaku merupakan salah satu
organisasi, uraian tugas resmi, dan standar profesional. Pada akhirnya, responsible
beberapa pasal yang mengikat kepada warga negara yang bekerja pada pelayanan
publik perlu untuk dilaksanakan. Responsibel terhadap hukum adalah pedoman dan
administrator publik seperti halnya : aturan dan kebijakan organisasi, uraian tugas
organisasi tempat bekerja, seperti tanggung jawab kepada atasan organisasi dan
Hierarki atau tingkatan adalah struktur yang bersifat formal dan bagian dari
responsibilitas adalah sarana dari peraturan yang diperkirakan dalam program dan
pelayanan.
kepentingan publik. Apakah dengan sumpah jabatan, kode etik, atau mandat, semua
administrator publik bertanggung jawab untuk menilai perilaku mereka dalam hal
dan diharapkan untuk melayani kepentingan umum meskipun jauh dari dasar dan
bagian responsibilitas objektif, baik itu dalam hal kemauan dari pejabat terpilih
2. Subjective responsibility
responsibilitas subjektif berakar pada keyakinan tentang kesetiaan, hati nurani, dan
Percaya untuk mentaati hukum sehingga didorong oleh hati nurani untuk bertindak
dengan cara tertentu, bukan karena diwajibkan oleh supervisor untuk melakukannya
atau hukum itu sendiri tetapi karena dorongan batin yang terdiri dari keyakinan, nilai-
nilai, dan karakter yang kemudian dipahami sebagai kecenderungan untuk bertindak
Perasaan dan keyakinan tentang tanggung jawab kepada seseorang atau sesuatu
yang muncul dari proses sosialisasi. Hal tersebut adalah manifestasi dari nilai-nilai,
sikap, dan keyakinan yang telah diperoleh dari keluarga, sekolah, masyarakat, agama,
dalam bertindak yang disebut sebagai nilai-nilai, lebih atau kurangnya dijabarkan
melakukan sesuatu. Ketika menghadapi masalah dan isu-isu, nilai-nilai, dan prinsip-
dengan cara tertentu, atau untuk mencari pemenuhan dari beberapa tujuan tertentu.
peraturan perundang-undangan.
1. Objective responsibility
a. Loyal
b. Nilai
c. Karakter
Hipotesis kerja disusun berdasarkan atas teori yang dipandang handal. Oleh
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari landasan teori, definisi konsep dan sistematika
penulisan.
dalam penelitian.
kebijakan.
METODOLOGI PENELITIAN
pengumpulan data atau informasi. Penelitian ini muncul karena adanya perubahan
dinamis dan penuh makna. Bodgan dan Taylor (dalam Basrowi dan Suwandi,
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan
pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh
mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu
responsibility.
Kabupaten Mandailing Natal yang beralamat di Jl. Willem Iskandar No.11 Komplek
dari Kabupaten Mandailing Natal. Sebelumnya Dinas Dukcapil ini tergabung dengan
beberapa Dinas dengan nama Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi. Pada akhir tahun 2016 Dinas ini dibagi menjadi tiga bagian
sehingga Dinas Dukcapil berdiri sendiri. Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil memiliki tugas dan fungsi untuk memenuhi hak masyarakat Kabupaten
Berdasarkan data BPS Kabupaten Mandailing Natal pada tahun 2015 jumlah
rincian 211.506 jiwa laki-laki dan 219.388 jiwa perempuan. Rasio jenis kelamin
sampel adalah sebagian dari populasi itu (Sugiono, 2005: 297). Informan adalah
yang darinya dapat diperoleh informasi yang jelas, akurat dan terpercaya baik berupa
1. Informan kunci (key informan) adalah mereka yang mengetahui dan memiliki
berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian ini. Adapun yang
2. Informan utama adalah mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi
sosial yang sedang diteliti. Adapun yang menjadi informan utama dalam
lima orang.
walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang sedang diteliti.
Informasi yang
No Informan Penelitian
dibutuhkan
Tanggung jawab bawahan
Informan Kepala/Sekretrasi Dinas kepada pimpinan terhadap
1 kunci (key Dukcapil dan Camat 2 hukum yang berlaku
informan) Panyabungan dalam pengurusan E-KTP
dan KK
bertangguang jawab
Kabid, kasi, dan Petugas terhadap atasan dan
Informan bawahan dalam
2 pelayanan E-KTP dan 5
utama melaksanakan pelayanan
KK pengurusan E-KTP dan
KK
Masyarakat yang Tanggungjawab pegawai
berurusan dengan untuk melayani
Informan kepentingan publik dalam
3 pelayanan E-KTP dan 10
tambahan hal pengurusan E-KTP dan
KK di Kantor Dinas
KK
Dukcapil
Jumlah 17
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa data primer dan data
yaitu:
1. Metode pengumpulan data primer yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh
a. Wawancara
dapat digunakan pada responden yang buta huruf atau tidak terbiasa membaca
b. Pengamatan (Observasi)
2. Metode penelitian data sekunder yaitu data yang tidak secara langsung dari objek
catatan dan rekaman video yang ada dilokasi penelitian atau pada sumber-
sumber lain yang terkait dengan objek penelitian, seperti SOP, flowchart,
subjective responsibility sehingga mudah untuk membuat suatu deskripsi dari gejala
teknik analisis kualitatif, yaitu dengan menyajikan data yang dimulai dengan
menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber data yang terkumpul,
kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya dan memeriksa keabsahan data serta
menafsirkannya dengan analisis sesuai dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk
membuat kesimpulan penelitian (Moleong, 2006: 247). Beberapa langkah yang harus
1. Reduksi Data
dengan mencari tema dan pola hingga memberikan gambaran yang lebih jelas serta
2. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah
bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat pada tahap pengumpulan data
berikutnya.Tetapi apabilakesimpulan yang diketemukan pada awal didukung oleh
bukti-buktiyang valid dan konsisten pada saat di lapangan untuk mengumpulkandata,
maka kesimpulan yang dikeluarkan merupakan kesimpulan
yang kredibel sehingga dengan kesimpulan ini diharapkan dapatmenemukan temuan
baru yang sebelumnya belum ada. Temuandapat berupa deskripsi apa gambaran suatu
objek yang sebelumnyamasih belum jelas, sehingga setelah diteliti menjadi jelas.
BAB IV
Mandailing Natal juga sering disebut dengan Madina adalah sebuah kabupaten
Nomor 12 tahun 1998, secara formal diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada
LintangUtara dan 98° 50'-100° 10' Bujur Timur yang merupakan daerah kabupaten
kecamatan, luaswilayah, jumlah desa, dan kelurahan dapat dilihat pada tabel berikut :
4.1.2 Demografi
penduduk sebanyak 62 jiwa/ Km² dan rata-rata penduduk per desa sejumlah 1.010
jiwa. Sensus penduduk pada tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah laki-laki
sebanyak 199.037 jiwa dan perempuan sebanyak 205.908 jiwa atau dengan total
jiwa dengan rincian : jumlah laki-laki sebanyak 201.686 jiwa dan perempuan
sebanyak 209.245 jiwa. Dengan demikian sex ratio terhitung sebesar 96,39. Artinya,
adalah 0,54%. Terdapat 97.566 KK dengan rata-rata anggota rumah tangga sebanyak
4,21.
Dari data BPS Kabupaten Mandailing Natal pada tahun 2015 menunjukkan
rincian jenis kelamin laki-laki sebanyak 211.506 jiwa dan jenis kelamin perempuan
sebanyak 219.388 jiwa. Rasio jenis kelamin terhitung sebanyak 96,41, rata-rata
Tabel 4.2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Rasio Jenis Kelamin, dan
Kecamatan 2015
Motto daerah adalah:” Madina yang Madani “. Pengertian motto daerah Madina
1. Madina yaitu singkatan atau akronim dari Mandailing Natal yang merupakan
2. Madani yaitu masyarakat yang hidup rukun, tentram, cukup sosial dan
peraturan.
3. Madina adalah kependekan dari kata makmur, aman, damai, indah, nyaman
dan asri.
Mandailing Natal
asas otonomi dan tugas pembantuan (Pasal 3 ayat (1) ) di daerah Kabupaten
Mandailing Natal.
yang lebih maksimal di lingkungan kerja yang pada akhirnya Pemerintah Kabupaten
Mandailing Natal merasa pas jika Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Sosial,
Tenaga Kerja dan Transmigrasi di pisah menjadi 3 dinas, dan untuk mendelegasikan
Daerah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Orgasnisasi dan Tata Kerja
4.1.4 Visi dan Misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Mandailing Natal
4.1.4.1 Visi
4.1.4.2 Misi
data kependudukan.
1. Tugas Pokok
perbantuan.
2. Fungsi
fungsi:
milik negara
administrasi kependudukan
Sipil, dan
terdiri dari:
2. Unsur Staf, yaitu: Sekretaris Dinas yang terdiri dari : Sub Bagian
Kepegawaian
Penduduk
Komunikasi
Tabel 4.3
Jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan
No Pendidikan Jumlah
1 S3/S2 3
2 S1 12
3 D3 -
4 SLTA 8
5 SLTP -
6 SD -
Jumlah 23
Tabel 4.4
Jumlah pegawai yang telah mengikuti pelatihan perjenjangan
Tabel 4.5
Jumlah pegawai berdasarkan golongan
No Golongan Jumlah
1 IV 5
2 III 11
3 II 7
4 I -
Jumlah 23
Tabel 4.6
Jumlah pegawai yang menduduki Eselon dan Staf
No Jabatan Jumlah
1 Eselon II 1
2 Eselon III 3
3 Eselon IV/a 9
4 Eselon IV/b -
5 Staf ASN 10
6 Staf Honorer 30
Jumlah 53
Dalam bab ini dipaparkan mengenai hasil penelitian tentang akuntabilitas dan
berbagai data dari informan dalam kaitannya dengan responsibilitas pelayanan publik
dalam pengurusan e-KTP dan KK Pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan
pelayan publik untuk menjalankan tugas dan fungsinya. Objective responsibility dan
adalah dilihat dari 2 (dua) tipe responsibilitas menurut Frederick Mosher, yaitu
Indikator ini mencakup hal-hal eksternal yang menjadi faktor dan dorongan
dan fungsinya ketika memberikan pelayanan publik kepada masyarakat. Adapun tiga
hal yang menjadi faktor utama dalam objektif responsibilitas ini adalah :
untuk bertindak dan berperilaku sesuai dengan keinginan pimpinan melalui peraturan
kebijakan dan ketentuan yang berlaku di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mandailing Natal terdapat tugas dan
fungsi masing-masing dari setiap unsur yang terkait. Setiap pemberi layanan harus
Sipil dan kantor camat sebagai perpanjangan tangan dari kantor dinas.
Pencatatan Sipil Kabupaten Mandailing Natal dilaksanakan sesuai dengan tugas dan
4. Peraturan Presiden Nomor 25 tahun 2008 Tentang Persyaratan dan Tata Cara
6. Peraturan Presiden Nomor 112 tahun 2013 Tentang Penerapan Kartu Penduduk
Pelayanan Publik
10. Surat Edaran Nomor 470/295/SJ tanggal 29 Januari 2016 perihal KTP Elektronik
(KTP-el) Berlaku Seumur Hidup, ditujukan kepada para Menteri Kabinet Kerja
11. Surat Edaran Nomor 470/296/SJ tanggal 29 Januari 2016 perihal KTP Elektronik
Kabupaten Mandailing natal juga memiliki ketentuan di kantor yang mengikat semua
pegawai yaitu berupa tata tertib seperti jadwal kantor. Salah satu ketentuan kantor
No Hari Pukul
1 Senin – Kamis 08.00 – 12.30
2 Istirahat 12.30 – 13.30
3 13.30 – 15.00
4 Jumat 08.00 - 12.00
5 Istirahat 12.30 – 14.00
6 14.00 - 15.30
7 Sabtu 09.00 – 12.00
Sumber: Dinas Dukcapil Kabupaten Mandailing Natal
Jadwal di atas merupakan tata tertib yang menjadi ketentuan di kantor Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mandailing Natal. Selain dari tata
tertib di atas, pegawai kantor juga terkadang pulang lebih lama dari jadwal yang telah
pegawai pulang malam karena harus menghabiskan nomor antrian yang telah
Semua harus sejalan dengan peraturan dan ketentuan yang telah dibuat guna untuk
Dalam menjalan tugas sudah seharusnya mengikuti tata tertib yang berlaku
serta mengikuti peraturan perundang-undangan. Dari beberapa tata tertib yang ada di
kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mandailing Natal sudah
Kabupaten Mandailing Natal yang perlu dipatuhi setiap pegawai/staf, atasan, dan
Kita punya ketentuan dan tata tertib. Penyelenggaraan pelayanan publik yang
diterapkan di kantor dinas harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Karena setiap apa yang kita laksanakan itu kan memang harus sesuai dengan
perundang-undangan, dan penting itu menerapkan akuntabilitas dan responsibilitas.
Dan tata tertib yang kita laksanakan bukan hanya bersumber pada perundang-
undangan, tetapi peraturan dari sekda juga kita jalankan. 1
tentang kebijakan-kebijakan yang menjadi pedoman bagi setiap pegawai dan atasan
UU yang menjadi pedoman kami adalah UU No. 23 tahun 2006 dan UU No.
24 tahun 2013 tentang adminitrasi kependudukan. Dan masih ada juga peraturan
bupati tentang pelayanan administrasi kependudukan. Di dalam UU membahas
tentang e-KTP seumur hidup Pasal 64 ayat 7. Beberapa e-KTP ada yang masa
berlakunya sampai tahun 2017, tetapi sebenarnya itu sudah ada edaran bahwa seluruh
e-KTP sudah berlaku seumur hidup walaupun di e-KTP tersebut tertera masa
berlakunya. Jadi E-ktp yang kita miliki sekarang tidak harus di ganti dengan masa
berlaku yang seumur hidup walaupun ada masa berlakunya, kecuali apabila ada
perubahan data. Misalnya, perubahan status dari belum menikah menjadi menikah
atau mungkin perubahan data lainnya, dan kerusakan maka wajib e-KTPnya diganti. 2
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mandailing Natal dengan kantor kecamatan. Adanya
1
Hasil wawancara penulis dengan Bpk MHD, tanggal 08 Februari 2017
2
Hasil wawancara penulis dengan Bpk IE, tanggal 07 Februari 2017
Mengenai kebijakan dan ketentuan yang ada di kantor camat ini disesuaikan
dengan undang-undang yang berlaku. Misalnya ketentuan yang telah dilaksanakan itu
seperti pendelegaian wewenang setiap urusan harus dimulai dari tingkat bawah
kemudian ke tingkat atas. Setiap kegiatan pengurusan surat-menyurat administrasi
kependudukan harus selalu di mulai dari tingkat Desa/kelurahan – kecamatan - Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Alur yang diberikan harus disesuaikan karena
dalam format formulir untuk surat pengantar juga sudah disebar kesetiap
desa/kelurahan sehingga masyarakat harus mengikuti alur tersebut. 3
Beberapa hal yang kemudian diungkapkan oleh pegawai kantor Camat dan
kantor dinas bahwa setiap menjalankan tugas ada ketentuan kantor yang mengikat
dan wajib untuk dipatuhi agar tidak terjadi kesalahan dalam menjalankan tugas
kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dianggap penting untuk dijalankan
dan dipatuhi. Berikut beberapa kutipan wawancara yang memperjelas bahwa adanya
kebijakan dan ketentuan kantor yang harus dipatuhi dan penting untuk mewujudkan
Setiap pegawai wajib menjalankan peraturan yang telah di buat di kantor ini.
Baik jadwal hadir maupun cara melayani masyarakat. Semua sudah ada aturan dan
3
Hasil wawancara penulis dengan bapak HS, tanggal 26 januari 2017
4
Hasil wawancara penulis dengan Ny. SE, tanggal 07 Februari 2017
Kabupaten Mandailing Natal memiliki tugas pokok dan fungsi masing-masing, begitu
juga dengan setiap unsur pelaksana memiliki bidang pelayanan masing-masing. Ada
ketentuan kantor yang berlaku secara nasional dan ada ketentuan yang berasal dari
Mandailing Natal ada yang bersifat umum dan khusus. Ketentuan bersifat umum
adalah ketentuan dan kebijakan pimpinan yang mengikat kepada seluruh bagian di
dalam kantor seperti jadwal kerja dan tata tertib kantor. Sedangkan yang bersifat
khusus adalah SOP (standar operasional prosedur) dan juga uraian tugas resmi setiap
bagian. Secara khusus yaitu pelayanan yang diberikan pada bidang pelayanan
karena semua bagian memiliki tugas masing-masing dalam menjalankan tugas dan
: Seksi Identitas Penduduk, Seksi Pendataan Penduduk, dan Seksi Pindah Datang
5
Hasil wawancara penulis dengan Bpk. HP, tanggal 07 Februari 2017
kependudukan;
administrasi kependudukan;
kependudukan;
kependudukan;
konsultasi;
KK
17. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas dan
fungsinya.
Undang dan KEPMEN yang mengatur mengenai waktu pelayanan, biaya pelayanan,
dan alur pelayanan serta lama waktu pelayanan. Setiap jenis pelayanan baik
sudah memiliki ketentuan sendiri dalam pemberian pelayanan baik waktu, biaya, dan
1. Waktu Pelayanan
harus sesuai dengan yang telah di tetapkan. Waktu penyelesaian yang ditetapkan
mengenai waktu dan proses pelayanan. Jangka waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan sudah jelas dan
dari segi waktu pelayanan yang ada di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan
pelayanan:
Dalam penyelesaian e-KTP dan KK selalu tepat waktu sesuai dengan yang di
janjikan dan sesuai dengan peraturan perundang-undangaan. Kalau di undang-undang
sudah jelas dibuat bahwa waktu penyelesaian adalah sehari dan selambat-lambatnya
selama 14 hari. Biasanya terjadi keterlambatan dalam penyelesaian dikarenakan
kehabisan blangko untu, itu terjadi di seluruh wilayah Indonesia bukan hanya di
Kabupaten ini saja. Belakangan ini juga sedang terjadi pertukaran posisi jabatan,
jabatan Kepala Dinas masih kosong jadi belum ada yang menandatangani untuk KK,
hal itu juga kami sampaikan kepada masyarakat yang mengurus e-KTP dan KK. 6
adalah sehari dan paling lambat adalah 14 hari. Hal tersebut sedang di upayakan oleh
setiap unsur yang ada di kantor dinas agar penyelesaian bisa sesuai dengan peraturan
pelayanan “one day service” agar masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang
diberikan.
dengan baik, maka penulis melakukan wawancara dengan masyarakat yang mengurus
Mandailing Natal.
bahwa:
6
Hasil wawancara penulis dengan Bpk. I.E Kepala Seksi Pendataan Penduduk, tanggal 07 Februari
2017
seperti yang di harapkan. Kalau dibilang selesai seminggu ya selesainya kadang bisa
lebih cepat. 7
lain yang mengurus e-KTP dan KK yaitu Bapak IN, menyatakan bahwa:
Waktu penyelesaian saat saya mengurus KK tidak lama, hanya tiga hari.
Menurut saya tiga hari cepat. Tapi untuk E-KTP lama, katanya blangko habis, baru
adanya nanti bulan maret, ini hanya dikasih resi dulu untuk sementara. 8
Waktu penyelesaian menurut saya sudah tepat waktu. Kalau tidak salah, saya
waktu mengurus e-KTP selesai dalam waktu satu minggu. Sudah lumayan cepat. 9
Waktu penyelesaian lama. Yang katanya ini itunya tidak ada, belum
Mandailing Natal dalam segi waktu pelayanan yang diberikan sudah dilaksanakan
7
Hasil wawancara penulis dengan .Ny Fr, masyarakat yang mengurus KK, tanggal 01 Februari 2017
8
Hasil wawancara penulis dengan Bpk IN, tanggal 03 Februari 2017
9
Hasil wawancara penulis dengan Ny. EH, tanggal 04 Februari 2017
10
Hasil wawancara penulis dengan Bapak AN, 03 Februari 2017
keluhan dari masyarakat tentang waktu penyelesaian e-KTP akibat blangko yang
kosong tetapi masyarakat tetap diberikan resi untuk sementara sebagai pengganti e-
KTP yang berlaku selama enam bulan dari mulai permohonan dan pengurusan yang
diajukan oleh masyarakat yang bersangkutan. Dari kutipan wawancara tersebut maka
sesuai dengan peraturan yang berlaku dan pelaksanaan pelayanan dapat diselesaikan
dalam kurun waktu yang telah ditentukan walaupun belum maksimal karena beberapa
kendala.
2. Biaya Pelayanan
untuk diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan dan penyelewengan oleh pelaksana
yang ditetapkan dalam proses pemberian pelayanan. Rician biaya dan tatacara
pembayaran berbeda pada setiap produk yang dikeluarkan oleh setiap instansi. Setiap
urusan memiliki peraturan dan kebijakan masing-masing terutama pada setiap bidang
dan KK di dalam Undang-Undang Nomor 24 tahun 2013 Pasal 79A telah dimuat
bahwa pengurusan dan penerbitan dokumen kependudukan tidak dipungut biaya. Itu
wawancara dengan Bapak IE, Kepala Seksi pendataan penduduk e-KTP dan KK:
Selain itu, untuk mempertegas hal tersebut diatas bahwa dalam pengurusan e-
Mandailing Natal tidak dipungut biaya, Kepala Dinas Dukcapil menjelaskan hal yang
sama:
11
Hasil wawancara penulis dengan Bpk. IE, tanggal 07 Februari 2017
12
Dikutip dari startfmmadina.com 26/08/2016
Untuk lebih mendukung hasil wawancara dari pegawai dan Kepala Kantor
Biaya untuk mengurus E-KTP dan KK sebenarnya tidak ada. Tapi saya
disebutkan dalam kutipan wawancara dengan Bapak AW yang mengurus e-KTP dari
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bapak R, masyarakat yang melakukan
pengurusan KK bahwa:
KTP dan KK serta wawancara dengan Kepala Seksi pendataan yang menyebutkan
13
Hasil wawancara penulis dengan Bpk IN, 03 Februari 2017
14
Hasil wawancara penulis dengan Bapak AW yang mengurus e-KTP, tanggal 06 Februari 2017
15
Hasil wawancara penulis dengan Bapak R, tanggal 07 februari 2017
kependudukan tersebut. Selain itu, Kepala Dinas juga menentang keras adanya
sebagai pemberi pelayanan kepada masyarakat. Dari hal diatas dapat dilihat bahwa
Pegawai/Petugas”
tidak memberikan biaya apapun kepada pegawai dan menyadarkan masyarakat bahwa
memberikan uang maupun bentuk lainnya adalah tindakan yang tidak dibenarkan. Hal
tersebut dilakukan agar tidak terjadi pelanggaran dan penyalahgunaan kekuasaan oleh
(NIK). NIK merupakan identitas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur hidup.
kasar. Struktur e-KTP terdiri dari sembilan layer yang akan meningkatkan
pengamanan dari KTP konvensional. Chip ditanam di antara plastik putih dan
transparan pada dua layer teratas. Chip memiliki antena didalamnya yang akan
mengeluarkan gelombang jika digesek. Gelombang inilah yang akan dikenali oleh
alat pendeteksi e-KTP sehingga dapat diketahui apakah berada di tangan orang yang
spiral)
7123 dan Machine Readable Travel Documents ICAO 9303 serta EU Passport
2. Berlaku Nasional, sehingga tidak perlu lagi membuat KTP lokal untuk
4. Penerapan KTP berbasis NIK (Nomor Induk Kependudukan) telah sesuai dengan
pasal 6 Perpres No.26 Tahun 2009 tentang Penerapan KTP berbasis Nomor Induk
a. KTP berbasis NIK memuat kode keamanan dan rekaman elektronik sebagai
b. Rekaman elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi biodata, tanda
tangan, pas foto, dan sidik jari tangan penduduk yang bersangkutan;
kependudukan;
ayat (3) dilakukan pada saat pengajuan permohonan KTP berbasis NIK,
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berisi sidik jari telunjuk tangan kiri dan
ayat (3) dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
dengan peraturan yang telah ada. Persyaratan teknis dan administratif harus jelas dan
Selain itu, prosedur dan mekanisme kerja harus sederhana dan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk yang diberikan kepada masyarakat
pekerjaan karena keterpaksaan dari pimpinan dan bukan karena rasa tanggungjawab
yang diberikan terhadap masyarakat ataupun target pekerjaan tidak akan tercapai
sesuai dengan jadwal waktu yang ditentukan. Masih adanya pegawai yang
prosedur dan alur pelayanan yang diberikan di kantor dinas dukcapil . Berikut kutipan
Alur pelayanan mudah, karena kan sebelumnya juga saya sudah tahu apa saja
Alur dan prosedur yang mudah dipahami oleh masyarakat sangat penting
untuk diperhatikan oleh pegawai maupun petugas. Alur harus jelas, sederhana dan
Pelayanan yang diberikan tidak susah, baik. Pas sampai kesana pegawai
dan alur pelayanan di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Mandailing Natal. Kutipan wawancara dengan Ny. EV, masyarakat yang mengurus e-
KTP menyatakan:
Alur dan prosedur untuk mengurus e-KTP mudah, hanya membawa fotokopi
pelayanan yang ada di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
16
Hasil wawancara penulis dengan Ny. Lina, tanggal 03 Februari 2017
17
Hasil wawancara penulis dengan Ny. NA, tanggal 02 februari 2017
18
Hasil wawancara penulis dengan Nn. Ev, tanggal 07 Februari 2017
Prosedur pelayanan tidak rumit, dan produk dalam pelayanan cukup bagus. Karena
masyarakat tidak memiliki keluhan terkait alur, prosedur, dan tidak ada kesalahan
dalam pengurusan e-KTP dan KK. Berikut hasil wawancara dengan Ny. SE sebagai
2. Surat menikah
3. Surat pengantar yang di tandatangani oleh lurah dan camat tempat tinggal
Saat ini alur pelayanan e-KTP tidak perlu surat pengantar dari kelurahan
maupun kecamatan, cukup membawa e-KTP lama saja. Demikian pula dengan
19
Hasil wawancara penulis dengan Ny. SE, tanggal 07 Februari 2017
kecamatan.
1. Berusia 17 tahun
3. Mengisi formulir (bagi penduduk yang belum pernah mengisi/belum ada data
desa/kelurahan
Prosedur :
Percepatan Penerbitan e-KTP dan akta kelahiran agar segera mempercepat layanan
perekaman e-KTP dan penerbitan akta kelahiran. Dalam surat tersebut Mendagri
yang rusak dan tidak merubah elemen data kependudukan, perlu penyederhanaan
prosedur. Cukup dengan menunjukkan fotokopi Kartu Keluarga tanpa harus ada surat
Hal serupa juga diperjelas oleh Bapak IE sebagai Kasi Pendataan Penduduk:
harus melalui desa/kelurahan dan kecamatan sesuai dengan surat edaran Mendagri
KK saja. Selain pemberian alur yang mudah dalam pelayanan, pemberian informasi
Kabupaten Mandailing Natal sudah dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan tidak
mempersulit masyarakat. Karena alur yang diberikan sudah sesuai dengan surat
edaran Mendagri bahwa pelayanan e-KTP bisa langsung ditangani oleh Dinas
masyarakat akan lebih merasa mudah dalam pengurusan kedua dokumen administrasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil sudah sesuai dengan kebijakan dan peraturan
perundang-undangan.
20
Hasil wawancara penulis dengan Bpk. IE, tanggal 03 Februari 2017
dalam ketentuan yang berlaku oleh pegawai Kantor Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Mandailing Natal sudah dilaksanakan dengan baik dan
pelayanan sesuai ketentuan yang berlaku dan tujuanbersama yang harus diwujudkan
pegawai telah melaksanakan tugas berdasarkan prosedur yang berlaku, maka dari itu
Natal terdapat hirarki kekuasaan mulai dari kepala dinas sebagai pemegang jabatan
tertinggi, sekretaris, kepala sub bagian, kepala bidang, kepala seksi, dan pegawai.
menyatakan bahwa :
Pegawai dan seluruh bagian yang ada di Kantor Dinas harus bertanggung
jawab untuksetiap tindakan, sikap, dan pekerjaan yang ditugaskannya. Hasil kinerja
setiap pegawai dan petugas akan di evaluasi dalam bentuk penilaian yang menjadi
memberikan pelayanan yang memuaskan. Hal ini telah diatur di dalam peraturan
juga Peraturan Bupati Mandailing Natal No. 26 Tahun 2011 tentang rincaian tugas
dan fungsi dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (sebelumnya adalah Dinas
21
Hasil wawancara penulis dengan Bpk. HP, tanggal 07 Februari 2017
22
Hasil wawancara penulis dengan Ny. NH, tanggal 25 Januari 2017
kependudukan dan pencatatan sipil berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
dan pencatatan sipil sesuai kebijakan daerah, ketentuan dan standar yang ditetapkan.
pembinaan disiplin pegawai dinas, pemberian masukan yang perlu kepada atasan
pelaksanaan tugas kepada atasan, dan pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh
fungsi Dinas yang dibantu oleh sekretaris, kepala bidang, dan kepala seksi setiap
tugasbawahannya.
Selain itu pula diungkapkan oleh Ny. SE kepala bidang pelayanan pencatatan
kemudian kasi melapor kepada kabid dan seterusnya untuk dilaporkan kepada kepala
mendaftar, berapa yang masuk dan berapa banyak pencetakan setiap hari dilaporkan
23
Hasil wawancara penulis dengan Bpk. IB, tanggal 07 Februari 2017
24
Hasil wawancara penulis dengan Ny. SE, tanggal 07 Februari 2017
sipil. Yang menyusun laporan akuntabilitas tersebut ditangani oleh bidang pendataan
data-data dari setiap bidang yang ada di kantor dinas kependudukan dan pencatatan
sipil.
dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing bidang. Tugas
dilaksanakan sesuai dengan tupoksi baik itu kadis, sekretaris, kepala bidang, kepala
seksi, petugas maupun pegawai. Kalau ada terjadi kesalahan saling menegur dan
saling mengingatkan.
oleh bawahannya. Baik pengawasan terhadap disiplin, cara kerja, tindakan dan
kantor dinas dukcapil maka dilaksanakan rapat setiap sekali dalam tiga hari. Berikut
Penilaian ini membahas kendala apa yang dihadapi dan mencari solusi
sudah baik. 25
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, maka dilihat dari cara kerja, tingkat
25
Hasil wawancara penulis dengan Bpk. MHD, tanggal 07 Februari 2017
macam pegawai di kantor dinas. Ada yang disiplin dan juga ada yang malas. Sikap
Kalau ada pegawai yang cuek saya pindahkan ke pos yang lain yang tidak
berinteraksi langsung dengan masyarakat. Karena kan raut wajah kadang sudah
bawaan jadi tidak bisa diubah makanya dipindahkan saja ke pos lain. 27
Dari wawancara diatas dapat dilihat bahwa tingkat kerajinan pegawai sudah
cukup bagus. Cara kerja dilaksanakan sesuai dengan tata tertib. Sikap pegawai dalam
menunjukkan raut wajah yang tidak ramah karena memang raut wajah setiap orang
terhadap atasan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sudah cukup bagus.
26
Hasil wawancara dengan bpk. Ib, tanggal 07 Februari 2017
27
Hasil wawancara dengan bpk Ib, tanggal 03 Februari 2017
organisasi ialah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang handal dibidang
pelayanan kepada masyarakat. Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu hal
yang penting untuk dilaksanakan demi menciptakan pegawai yang handal sebagai
pemberi layanan kepada masyarakat. Dengan adanya pendidikan dan pelatihan yang
diberikan diharapkan setiap petugas dan pegawai memahami arti pentingnya tugas
pokok dan fungsi mereka dalam menjalankan tugas, yaitu meletakkan kepentingan
agar pelayanan yang diberikan adalah pelayanan prima. Di lingkungan kantor Dinas
kepada pegawai. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan berupa pelayanan publik
dll. Pendidikan dan pelatihan juga pernah dilaksanakan langsung oleh Kementerian
Pelatihan yang diberikan antara lain membahas tentang pelayanan publik, kebijakan
lingkungan dinas, kecamatan, dan desa/kelurahan yang terdiri 1 sampai 4 orang dari
kependudukan. 28
Hal yang sama juga disebutkan oleh Bapak HP, pegawai di lingkungan Kantor
Saya belum pernah mengikuti diklat, karena saya juga baru di pindah
tempatkan kesini. Tapi seminar dan diklat pernah diadakan, itu tentang perekaman E-
pendaftaran penduduk dan catatan sipil kepada masyarakat sehingga menjadi lebih
dan catatan sipil agar menjadi lebih cepat dan akurat serta terintergrasi.
28
Hasil wawancara dengan Bapak IE, tanggal 07 Februari 2017
29
Hasil wawancara dengan Bapak HP, tanggal 07 Februari 2017
30
Hasil wawancara dengan Bapak IB, tanggal 07 Februari 2017
evaluasi. Walaupun masih terdapat pegawai yang datangterlambat dan malas dalam
bekerja, semuanya dinilai dan di evaluasi. Jadi, apa yang petugas maupun pegawai
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mandailing Natal walaupun masih ada pegawai
yangmalas. Tetapi atasan tetap memberikan teguran dan motivasi kepada bawahan,
tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab. Maka dari itu dalam indikator ini dapat
pelayanan kepadamasyarakat.
kantor dinas dukcapil sesuai dengan yang diinginkan oleh masyarakat dan mampu
dan pencatatan sipil kabupaten Mandailing Natal harus mampu merespon kebutuhan
seperti ruang tunggu dan tempat parkir bagi masyarakat yang sedang melakukan
Mandaiing Natal terdapat jenis pelayanan yang berbeda, yaitu pelayanan pengurusan
e-KTP, KK, Akta Kelahiran, Akta Kematian, Surat Pindah, dan surat administrasi
kependudukan lainnya. Pelayanan yang diberikan pun dilakukan dengan cara yang
berbeda pula karena masyarakat yang dihadapi adalah berbeda kebutuhan. Jenis
masing. Kadang kalau pelayanannya cepat selesai ya pasti puas, kalau lama pasti
kurang puas. 31
Selain itu pula hal yang sama diungkapkan oleh pegawai pemberi layanan
Dalam memberikan pelayanan diusahakan yang terbaik, sabtu kami tetap buka
Pelayanan yang diberikan sudah maksimal walaupun belum 100%. Kalau saya
kadang rasanya belum puas, karena masih ingin berinovasi agar pelayanan yang
Pegawai cepat memberikan pelayanan, saat saya datang juga mereka sudah
31
Hasil wawancara penulis dengan Ny. SE, tanggal 07 Februari 2017
32
Hasil wawancarapenulis dengan Bpk HP, tanggal 07 Februari 2017
33
Hasil wawancara penulis dengan Bpk. IE, tanggal 07 Februari 2017
34
Hasil wawancara penulis dengan Nn. EH, tanggal 07 Februari 2017
pelayanan, Bapak R:
Respon pegawai cepat, selalu ada diruangan kalau memang jam kerja. 35
Namun hal yang berbeda diungkapkan Bapak AW yang ada di ruang tunggu,
berikut pernyataannya:
Pelayanan lama karena antriannya panjang. Kalau sudah masuk jam istirahat
harusnya pukul 13.30 mereka sudah harus ada lagi di tempat kerja, tapi kadang
petugas pelayanan e-KTP dan KK maka penulis melakukan wawancara dengan hasil
sebagai berikut:
Cukup puas dengan pelayanan yang diberikan. Sikap pegawai ramah dan
sopan, tapi kalau jumlah pegawai saya rasa masih kurang karena masih ada saja yang
ngantri. 37
Lumayan cukup puaslah sama pelayanannya. Sikap pegawai biasa saja, kalau
35
Hasil wawancara penulis dengan Bpk. R, tanggal 07 Februari 2017
36
Hasil wawancara penulis dengan Bpk. AW, tanggal 06 Februari 2017
37
Hasil wawancara penulis dengan Bpk. IN, tanggal 03 Februari 2017
38
Hasil wawancarapenulis dengan Bpk. MA, tanggal 02 Februari 2017
petugas merupakan salah satu hal yang sangat mendukung pekerjaan pegawai untuk
karena sarana dan prasarana hanya sebatas cukup tapi belum memuaskan.Berikut
kutipan wawancaranya :
Peralatan kantor masih kurang, ada beberapa komputer yang rusak. Tapi saat
ini sudah mulai berbenah, karena semua sedang sibuk-sibuknya pembagian tugas dan
sarana lainnya dikantor ini sejak dinas dibagi menjadi beberapa bagian. 39
Selain itu, wawancara juga dilakukan dengan bapak HP, pegawai pelayanan.
Berikut pernyataannya:
Untuk ruangan kerja sudah memadai dan nyaman, tapi alat-alat masih kurang,
pegawai. Tanggung jawab terhadap masyarakat juga dilihat dari kelengkapan ruang
39
Hasil wawancara penulis dengan bpk. IE, tanggal 07 Februari 2017
40
Hasil wawancara ppenulis dengan Bpk. HP, tanggal 07 Februari 2017
akta pencatatan sipil belum tercukupi. Diruangan tunggu tersebut dilengkapi dengan
KTP, selebihnya tempat duduk berada diluar ruangan karena ruangan juga tidak
terlalu besar. Hal initerlihat dengan masih banyaknya masyarakat yang menunggu
cukup luas dan tempat duduk sudah lumayan banyak, tetapi kerapian dan kebersihan
peduli pada kebutuhan dan kenyamanan masyarakat. Setiap petugas maupun pegawai
dalam suatu organisasi dalam bidang pelayanan diharapkan mampu untuk mengetahui
kependudukan:
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bapak IE selaku kepala seksi
pendataan kependudukan:
Selain itu, mengenai sikap pegawai di lingkungan kantor dinas dukcapil sudah
memberikan pelayanan yang baik, ramah, sopan, dan santun kepada setiap
masyarakat yang datang mengurus e-KTP dan KK. Berikut kutipan wawancara
kependudukan:
Kalau sikap pegawai sudah bagus, ramah, sopan dan santun kepada
masyarakat. Tetapi namanya manusia punya tingkat kesabaran yang berbeda-beda.
Kalau ada keluhan dari masyarakat ya kita cari tahu masalahnya apa, dan kita cari
solusi yang cocok. 44
yang tepat terhadap masyarakat. Diungkapkan oleh Ny. SE kepala bidang pencatatan
41
Hasil wawancara penulis dengan Bpk. IB, tanggal 07 Februari 2017
42
Hasil wawancara penulis dengan Bpk. IE, tanggal 07 Februari 2017
43
Hasil wawancara penulis dengan Ny. SE, tanggal 07 Februari 2017
44
Hasil wawancara penulis dengan Bpk. IE, tanggal 07 Februari 2017
berikut pernyataannya :
Hal ini juga diungkapkan oleh Bapak MHD, selaku sekretaris kantor Dinas
dukcapil:
Pelayanan dan sikap pegawai bagus, tapi kadang masih diperlakukan berbeda,
Respon cepat, persyaratan juga mudah, tapi sedikit kecewa karena waktu
Hal lain juga diungkapkan masyarakat yang mengurus e-KTP dan KK.
45
Hasil wawancara penulis dengan Ny. SE, tanggal 07 Februari 2017
46
Hasil wawancara penulis dengan Bpk. MHD, tanggal 09 Februari 2017
47
Hasil wawancara penulis dengan Bpk. AW, tanggal 06 Februari 2017
48
Hasil wawancara penulis dengan Bpk. R, tanggal 07 Februari 2017
fotokopi KK saja untuk membuat E-KTP, ini tinggal nunggu resi jadi. 49
Selain itu pula untuk melihat sikap pegawai, penulis juga melakukan
wawancara kepada Ny. Fr masyarakat yang mengurus E-KTP dan KK, berikut
pernyataannya :
Selain itu pula penulis juga melakukan wawancara terhadap pegawai, kasi dan
kabid mengenai cara mereka menanggapi keluhan yang datang dari masyarakat untuk
Kadang kan masyarakat ada yang tidak puas, cara mengatasinya pegawai
Cara mengatasinya dimulai dari bawah keatas, tapi biasanya pegawai bisa
menangani keluhan masyarakat, diberi penjelasan dan pengertian supaya masyarakat
mengerti, karena biasanya keluhan yang datang itu mengenai pemenuhan syarat untuk
pengurusan dokumen kependudukan. 52
49
Hasil wawancara penulis dengan Nn. EH, tanggal 06 Februari 2017
50
Hasil wawancara penulis dengan Ny. Fr, tanggal 01 Februari 2017
51
Hasil wawancara penulis dengan Bpk. IB, tanggal 07 Februari 2017
52
Hasil wawancara penulis dengan Ny. SE, tanggal 07 Februari 2017
53
Hasil wawancara penulis dengan Bpk. HP, tanggal 07 Februari 2017
baik dengan memberikan penjelasan yang lebih detail. Untuk melihat kepuasan
Puas terhadap pelayanannya, tidak ribet, cepat selesai, pegawai juga ada
diberikan oleh pegawai dan petugas sudah baik walaupun masih terdapat keluhan dari
masyarakat. Pegawai sudah memberikan pelayanan yang baik dan cukup memuaskan
masyarakat. Namun beberapa hal yang kemudian dikeluhkan adalah masih ada
perlakuan tidak adil yang dirasakan dalam memberikan pelayanan dan merasa di
namun beberapa kendalapelayanan adalah pada sarana dan prasarana yang ada masih
kurang dan jumlah pegawai yang masih kurang pada beberapa pos.
54
Hasil wawancara penulis dengan Bpk. BN, tanggal 01 Februari 2017
55
Hasil wawancara dengan Ny. LB, tanggal 01 Februari 2017
56
Hasil wawancara dengan Bpk. MA, tanggal 02 Februari 2017
pelayanan secara professional dan tepat walaupunmasih dalam kategori lambat dalam
berbeda, maka dari itu dalam indikator ini dapat dinilai pada tingkatpelayanan 70%.
4.2.2.1 Loyalitas
puas sehingga tercipta sikap setia dan cintaterhadap organisasi yang menaunginya,
memiliki visi atau tujuan yang ingin dicapai. Kadis, kabid, kasi, dan pegawai
melaksanakan tugasnya demi mewujudkan visi kantor dinas. Untuk itu adanya
loyalitas dalam diri kadis, kabid, kasi, dan pegawai mempengaruhi visi dari kantor
dinas dukcapil.
Sangat penting untuk memiliki rasa loyal di dalam diri sebagai bagian
loyalitas adalah hal yang penting untuk dimiliki sebab menjadi faktor dalam
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bapak MHD, sekretaris disdukcapil,
Pegawai loyal menjalankan tugas, bekerja sesuai dengan aturan, dan sudah
loyal, pegawai patuh terhadap peraturan tapi karena takut, bukan karena kesadaran
sendiri. 60
tempat mereka bekerja. Hal ini ditandai dengan pentingnya pegawai dan petugas
4.2.2.2 Nilai
Nilai adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa cara pelaksanaan atau
keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau
keadaan akhir yang berlawanan. Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa
ide-ide seorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan.Nilai
57
Hasil wawancara dengan Bpk. HP, tanggal 07 Februari 2017
58
Hasil wawancara dengan Bpk. MHD, tanggal 09 Februari 2017
59
Hasil wawancara dengan Ny. SE, tanggal 07 Februari 2017
60
Hasil wawancara dengan Bpk.Ib, tanggal 07 Februari 2017
kantor disdukcapil adalah nilai moral secara khusus yang kemudian menjadi acuan di
itu, terdapat papan iklan yang menjelaskan bahwa masyarakat harus “Menghindari
Pungli” dan sedang mengupayakan pelayanan menjadi “one day service” . Dari hal
ini juga yang menjadi nilai di kantor disdukcapil bahwa pegawai tidak boleh
menerima sesuatu apapun dan dalam bentuk apapun dari masyarakat. Pegawai harus
jujur, bertanggung jawab, ramah, sopan, disiplin, akurasi, terliti untuk menghindari
tugas dan fungsinya, tingkat kerajinan bagus walaupun belum sangat profesional. 61
61
Hasil wawancara dengan Bpk. MHD, tanggal 09 Februari 2017
moral selain nilai umum yang ditanamkan di dalam kantor dinas dukcapil, berikut
Ya kita harus peduli sama masyarakat, tanya apa yang dibutuhkan biar
Dalam kedisiplinan juga merupakan nilai yang perlu dilihat. Untuk melihat
terlambat. 64
kependudukan:
Ya beginilah, ada yang datang cepat ada juga yang ngaret. Kalau ada urusan
62
Hasil wawancara dengan Ny. NH, tanggal 25 Januari 2017
63
Hasil wawancara dengan Bpk. HP, tanggal 07 Februari 2017
64
Hasil wawancara dengan Bpk. IB, tanggal 07 Februari 2017
65
Hasil wawancara dengan Bpk. IE, tanggal 07 Februari 2017
kadang masih ada yang terlambat, namun untuk memberikan pelayanan pegawai
sudah bagus.
ini ditandai dengan pegawai maupun petugas berusaha untuk melaksanakan nilai
4.2.2.3 Karakter
Pada bagian ini adalah mengenai karakter atau sifat bawaan dari
Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, pegawai dan petugas memiliki
karakter yangberbeda-beda.
Karakter merupakan sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu.
Karakter dapat dilihat dari berbagai macam atribut yang ada dalam pola tingkah laku
menolong, atau pun menghargai sesama, maka kemungkinan besar karakter seseorang
tersebut juga baik. Dan sebaliknya jika berperilaku buruk seperti suka mencela dan
Pada kantor dinas dukcapil merupakan keharusan bagi setiap pegawai sebagai
publik dan itu harus diwujudkan dengan pegawai memiliki karakter yang baik dan
Untuk melihat wujud penerapan karakter yang baik dari pegawai, maka
Bapak SN:
Ny. Lb:
Namun, hal yang sedikit berbeda disampaikan oleh Nn. PR mengenai karakter
Pegawainya sopan, tapi tidak senyum, wajah datar saja, kalau seperti itu kita
66
Hasil wawancara penulis dengan Nn. EH, tanggal 07 Februari 2017
67
Hasil wawancara penulis dengan Bpk. SN, tanggal 03 Februari 2017
68
Hasil wawancara dengan Ny. LB, tanggal 01 Februari 2017
69
Hasil wawancara dengan Nn. PR, tanggal 06 Februari 2017
maka penulis juga melakukan wawancara terhadap Bapak Ib, kepala bidang
pencatatan sipil:
Sikap pegawai melayani masyarakat bagus, sopan dan ramah. Kalau ada yang
Hal yang sama disebutkan oleh Ny. SE kepala bidang pelayanan pencatatan
sipil:
pegawai yang ramah dalam memberikan pelayanan, ada juga yang cuek. Walaupun
terdapat keluhan masyarakat tentang karakter pegawai yang cuek dan datar-datar
lembut sudah dilakukan dengan tujuan agar masyarakat merasa puas dengan
pelayanan yang baik dari pegawai, maka dari itu dalam indikator karakter ini dapat
KK
70
Hasil wawancara dengan Bpk IB, tanggal 07 Februari 2017
71
Hasil wawancara dengan Ny. SE, tanggal 07 Februari 2017
maupun organisasi yang dapat dilihat secara fisik ataupun secaraabstrak tetapi
kepada dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil RI. LAKIP ini dilaporkan
setiap sekali setahun dan laporan tersebut sudah mencakup semua kegiatan yang
oleh Kepala Bagian dan jugaLaporan Evaluasi Bulanan yang dilaksanakan secara
ada di kantor dinas dukcapil. Kabid selalu memeriksa kembali pekerjaan pegawai
jadi dan diterima oleh masyarakat. Perekaman merupakan berkas yang berisi
dokumen antara lain identitas masyarakat seperti pas photo, tanda tangan, sidik
dengan berbasis pada basis data kependudukan nasional yang berfungsi sebagai
identitas jati diri, berlaku nasional, mencegah KTP ganda dan pemalsuan KTP,
masyarakat dengan identitas yang jelas dan bukti bahwa adanyapelayanan yang
publik, meskipun masyarakat yang memiliki e-ktp masih sebanyak 64% dari
pelayanan yang diberikan oleh setiap unsur pegawai dan penunjang pelayanan
sebagai tanda bukti yang sah dan dapatdipertanggungjawabkan secara hukum dan
mengetahui.
untuk menjangkau kantor dinas. Selain itu manfaat dari pelayanan keliling ini
adalah untuk menghindari jasa para calo. Terlihat adanya armada bus pelayanan
daya manusia (SDM) dalam pelayanan pendaftaran penduduk dan catatan sipil
kepada masyarakat agar menjadi lebih cepat dan akurat, sinergis serta terintegrasi.
Selain membekali peserta dari kecamatan melalui bimtek pihak kantor dinas
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mandailing Natal dilihat dari
bentuk fisik seperti adanya Laporan Akuntabilitas, Laporan Evaluasi Bulanan, bentuk
1. Kesatuan visi yang ingin dicapai dan pengembangan pegawai maupun petugas
melalui arahan dan pedoman yang diberikan bagi semua personil dalam
melaksanakan tugasnya sehingga patuh terhadap hukum yang sah dan perintah
2. Kesatuan Nilai yang ditanamkan melalui Motto Kantor Dinas Kependudukan dan
“one day service”. Pegawai di harapkan profesional dan teliti dalam pemberian
3. Sikap dalam pemberian pelayanan yaitu senyum, sopan, santun dan hormat serta
4.4 Hambatan-hambatan
dan Responsibilitas pelayanan publik dalam pengurusan e-KTP dan KK antara lain:
terkait antara lain pemerintah (negara), swasta, dan masyarakat. Ketiga elemen ini
dalamberbagai kegiatan yang diadakan oleh pihak kantor dinas kependudukan dan
pencatatan sipil. Salah satu contoh terlihat dari jumlah masyarakat sebanyak 312.152
warga Mandailing Natal yang memiliki e-KTP masih dibawah 90%. Banyaknya
masyarakat yang belum sadar akan pentingnya memiliki e-KTP menjadi masalah
banyak informasi yang tidak sampai kepada masyarakat. Banyak masyarakat yang
tidak tahu apa saja kegiatan dan program kerja yang dilaksanakan di lingkungan
dan kelurahan/desa tetapi belum secara maksimal karena terkadang tidak merata
c. Melemahnya koordinasi yang dikarenakan rentang jarak yang cukup jauh ke titik
pelayanan (kecamatan)
tingkat kecamatan
kecamatan. Namun karena banyak alat-alat yang rusak di kecamatan membuat pihak
5.1 Kesimpulan
faktorberikut :
1. Objektif responsibilitas
di kantor dinas dukcapil terdapat tugas dan fungsi masing-masing dari setiap
dan harus melaksanakan tugasnya untuk mematuhi aturan serta pegawai telah
dipenuhi dan dipahami. Namun hal-hal tersebut tidak berlangsung setiap saat
dan tugas-tugas yang diberikan sebagai tugas pokok dan fungsi masing-
masing, hal ini juga ditandai dengan penilaian dan pengawasan yang
yang ada di lingkungan kantor dinas dukcapil dan juga semua kecamatan yang
karena masih adanya petugas yang malas dan kurang disiplin, bekerja belum
terjadi karena beberapa kendalayaitu sarana dan prasarana yang masih kurang
masih kurang. Ruang tunggu bagi masyarakat yang kurang nyaman, kursi
2. Subjektif responsibilitas
a. Loyal
Hal ini merupakan sikap loyal pegawai terhadap komitmen bersama di dalam
terhadap kantor dinas dukcapil, atasan dan pemerintah. Hal ini ditandai
mencapai visi kantor dinas dukcapil dan program pemerintah agar semua
Hal ini berkaitan dengan kepercayaan atau nilai yang ditanamkan di dalam
Kabupaten Mandailing Natal sudah menerapkan nilai – nilai yang baik secara
moralitas. Hal ini dilihat dari penanaman nilai umum yang mereka jalankan
c. Karakter
Hal ini berkaitan dengan sifat yang dimiliki oleh pegawai kantor dinas
lingkungan kerja yang lebih kondusif dan terciptanya pelaksanaankerja yang lebih
kerjanya untuk senantiasa loyal dan antusias dalam melaksanakan tugas untuk
mewujudkan visi kantor dinas dalam mewujudkan pelayanan yang lebih baik.
yang ada agar masyarakat dapat lebih nyaman. Sarana dan prasarana untuk
kursi, dan kesigapan pegawai untuk kejelasan informasi agar masyarakat tidak
Senantiasa menunjukkan pribadi yang jujur, ramah, sopan, santun, hormat, dan
5. Setiap unsur yang ada di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
pelayanan atau tatacara yang harus dilakukan dalam setiap pelayanan yang ada di
informasi lainnya.
dukcapil karena jarak yang cukup jauh dan waktu yang dibutuhkan cukup lama
untuk menjangkau kantor dinas. Dan untuk bus-bus pelayanan keliling diharapkan
pelayanan.
Basrowi & Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Oktasari, Defi Maya. 2015. Implementasi KEPMEN PAN No. 63 Tahun 2003
Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Publik di Kantor Kecamatan
Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara. (Online) Vol 3
Santosa, Pandji. 2008. Administrasi Publik. Teori dan Aplikasi Good Governance.
Bandung: PT Refika Aditama
Sinambela, Lijan Poltak, dkk. 2006. Reformasi Pelayanan Publik Teori, Kebijakan,
dan Implementasi. Jakarta: Bumi Aksara
Singarimbun, Masri & Sofian Effendi. 2009. Metode Penelitian Survai. (Eds).
Jakarta: LP3ES
Sumber Undang-Undang:
Peraturan Bupati Mandailing Natal Nomor 26 Tahun 2011 Tentang Rincian Tugas
dan Fungsi Dinas Kependudukan,Catatab Sipil, Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Mandailing natal
Sumber Skripsi :
Amshar, Fadly. 2010. Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pelayanan Publik (Studi
Kasus Pelayanan KTP dan KK di Kelurahan Martubung Kecamatan Medan
Labuhan Medan). Skripsi. Departemen Ilmu Administrasi Negara FISIP
USU. Medan
Sumber Internet:
Disdukcapil: 30 September 2016 Batas Perekaman e-KTP. Metrotabagsel.com
diakses pada tanggal 14 Februari 2017 pukul 13:46 wib
Yang diamati
Profesional Kerja Pegawai
Masih
1. Mentaati segala peraturan yang berlaku disipl
kanto
Sikap
memb
2. Sikap dalam memberikan pelayanan
ramah
kepad
3. Pelayanan oleh pegawai yang cepat Pegaw
yang
pelay
Pegaw
4. Penampilan pegawai seraga
ditent
Pegaw
denga
tinggi
5. Daya tanggap pegawai dalam menghadapi dan menyelesaikan keluhan dari masyarakat
mamp
kemu
dan m
Pegaw
6. Penguasaan pengetahuan pegawai memb
dalammenjawabpertanyaan,informasidankebutuhanberkaitandenganpelayananyangdisedi syarat
akan masya
meng
Kejelasan Pelayanan
1. Pelayanan yang merata/berlaku adil Beber
yang
yang
2. Rincian biaya/tarif pengurusan e-KTP dan KK Tidak
apapu
Alur
untuk
dilaku
3. Alur/prosedur (flowchart) pengurusan e-KTP dan KK desa/k
kanto
belum
alur/f