Di Susun Oleh :
Mahasiswa Tingkat II
Kelompok 8
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Demikian pula shalawat dan taslim kepada Rasulullah Muhammad SAW, yang telah
membawa umat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang menderang.
Disamping itu kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan, Oleh karena itu, kami sangat berharap akan adanya kritik dan
saran dari rekan-rekan yang sifatnya mambangun demi kesempurnaan makalah
selanjutnya.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bisa menjadi suatu awal yg
baik untuk menuju keberhasilan di hari esok, Semoga segala sesuatu yang kita
kerjakan bernilai ibadah di sisiNya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL……………………………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI
………………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………...5
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………….5
1.4 Manfaat…………………………………………………………………………...5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian AIDS/HIV……………………………………………………………..6
2.2 Bagaimana Cara Penularan HIV/AIDS……………………………………………
7
2.3 Tanda-tanda Terserang HIV/AIDS………………………………………………..8
2.4 Siapa saja yang terkena HIV/AIDS………………………………………………
13
2.5 Bagaimana cara mencegah penularan
HIV/AIDS………………………………..16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………18
3.2 Saran……………………………………………………………………………..18
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………20
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah HIV/AIDS itu ?
2. Bagaimana cara penularan HIV ?
3. Apa saja tanda-tanda terserang HIV?
4. Apa saja gejala-gejala HIV pada wanita?
5. Bagaimana pencegahan HIV ?
1.3 Tujuan
1. Agar dapat mengetahui apa itu HIV/AIDS
2. Agar dapat mengetahui cara penularan HIV
3. Agar dapat mengetahui tanda-tanda gejala HIV
4. Agar dapat mengetahui gejala-gejala HIV pada wanita
5. Agar dapat mengetahui bagaimana cara pencegahan HIV
1.4 Manfaat
Dengan mempelajari makalah ini yang berjudul HIV/AIDS, pembaca dapat
mengetahui manfaat sebagai berikut :
1. Mengurangi penderita HIV/AIDS
2. Mendapatkan ilmu tentang bahaya terkena virus HIV/AIDS
BAB II
5
PEMBAHASAN
6
terdapat 35 juta orang dengan HIV yang meliputi 16 juta perempuan dan 3.2 juta anak
berusia < 15 tahun. Jumlah infeksi baru HIV pada tahun 2013 sebesar 2.1 juta yang
terdiri dari 1.9 juta dewasa dan 240.000 anak berusia < 15 tahun. Jumlah kematian
akibat AIDS sebanyak 1.5 juta yang terdiri dari 1.3 juta dewasa dan 190.000 anak
usia < 15 tahun.
7
2.3 Tanda-tanda terserang AIDS
Menurut H. JH. Wartono, Abu Chanif, dkk, (2012. 43) : Gejala AIDS timbul
setelah 5 – 10 tahun setelah teinfeksi HIV yang sering terlihat gejalanya antara lain :
Muncul gejala ARC (AIDS Related Domplex) seperti :
a. Rasa lelah yang bekepanjangan
b. Sering demam (lebih dari 38 derajad C)
c. Sesak nafas dan batuk berkepnjangan
d. Berat badan menurun secara menolok dengan cepat
e. Bercak merah kebiruan pada kulit/mulut
f. Diare lebih dari satu bulan tanpa sebab yang jelas
g. Bercak putih atau luka alam mulut
Seseorang pengidap HIV/AIDS, biasa disebut ODHA (Orang Dengan HIV dan
AIDS), bisa saja tidak menyadari mereka memiliki penyakit tersebut sampai
bertahun-tahun lamanya karena kondisi ini umumnya tidak memunculkan gejala
pasti. Maka dari itu, penting untuk mengetahui tanda dan gejala HIV sejak dini
sebelum terlambat. Apalagi bila seseorang punya tingkat risiko penularan infeksi
yang besar. Gejala HIV bahkan umumnya tidak langsung muncul setelah paparan
virus pertama sehingga sangat mungkin untuk terlambat dideteksi.
a. Demam
Demam sebagai gejala HIV terjadi akibat adanya peradangan dari dalam
tubuh. Demam dengan suhu kira-kira mencapai 38 derajat Celcius, juga
bisa menjadi gejala HIV pertama yang harus diwaspadai. Ini bisa
8
disebabkan dan menjadi tanda bahwa tubuh Anda sedang berusaha
melawan infeksi Gejala HIV tahap awal ini bisa berlangsung selama satu
hingga dua minggu. Saat demam, virus HIV mulai masuk ke dalam aliran
darah dan bertambah banyak. Sistem kekebakan tubuh Anda lantas akan
melawan virus HIV tersebut, dan tanda reaksi peradangan ini akan hadir
dalam bentuk demam atau suhu badan yang meningkat.
d. Sakit tenggorokan
Saat tubuh mengalami gejala HIV, terkadang sering ditandai dengan
kondisi sakit tenggorokan. Sakit tenggorokan sering disertai dengan sakit
saat menelan juga. Gejala HIV merupakan dampak dari HIV yang
9
melemahkan sistem kekebalan Anda. Alhasil, virus mudah masuk lewat
mulut dan membuat peradangan di tenggorokan.
e. Diare
Diare dapat menjadi salah satu gejala HIV dan AIDS yang harus
diwaspadai. Pasalnya, ketika Anda mulai terinfeksi HIV, bakteri seperti
Mycobacterium avium complex (MAC) atau Cryptosporidium, dapat
dengan mudahnya masuk dan menyerang sistem kekebalan tubuh yang
lemah. Inilah yang menyebabkan orang HIV mudaj kena diare. Gejala HIV
ini dapat berlangsung beberapa hari, kemudian sembuh spontan walaupun
tanpa pengobatan. Pada saat mengalami gejala HIV ini, penderita sudah
mulai dapat menularkan penyakitnya ke orang lain.
f. Infeksi jamur
Pada dasarnya, gejala HIV pada wanita sangat mirip dengan gejala HIV
pada pria. Satu-satunya gejala HIV yang khas pada wanita adalah tubuh
yang lebih rentan terserang infeksi jamur. Infeksi jamur atau ragi, adalah
kondisi yang dapat dialami oleh orang yang menderita gejala HIV awal.
Ragi atau jamur adalah mikroorganisme yang secara alami hidup di mulut
dan juga vagina. Pada kondisi tubuh yang normal dan sehat, jamur dapat
tumbuh seimbang dan tidak menyebabkan masalah kesehatan apapun.
Namun saat tubuh terkena HIV, sistem kekebalan tubuh yang mengatur
keseimbangan jamur di tubuh jadi lemah. Alhasi, jamur dapat tumbuh
menyebar dan menyebabkan masalah kesehatan. Segera periksakan pada
dokter, apabila Anda mengalami gejala HIV berupa infeksi jamur pada
vagina. Infeksi ragi ini bisa menjadi pertanda awal bahwa tubuh Anda telah
terinfeksi dan mengalami gejala HIV.
g. Ruam merah
Pada beberapa orang yang mengalami gejala HIV, kemungkinan di
tubuhnya akan terdapat 1 sampai 2 bercak ruam merah di kulitnya. Gejala
10
HIV berupa ruam merah bisa terdapat di seluruh tubuh, misalnya di lengan,
dada, dan kaki Ruam merah gejala HIV biasanya tidak benjol dan tidak
gatal. Ruam ini terjadi dibarengi dengan demam, yang mana merupakan
reaksi peradangan alami tubuh Anda saat ia melawan infeksi.
11
b. Infeksi saluran napas atas yang sering kambuh, seperti sinusitis, bronkitis
radang telinga tengah (otitis media), radang tenggorokan (faringitis).
c. Herpes zoster yang berulang dalam 5 tahun.
d. Radang pada mulut dan stomatitis (sariawan) yang berulang.
e. Gatal pada kulit (papular pruritic eruption).
f. Dermatitis seboroik yang ditandai ketombe luas yang tiba-tiba muncul.
g. Infeksi jamur pada kuku dan jari-jari.
12
2.3.4 Stadium IV penyakit HIV disebut juga stadium akhir AIDS.
Biasanya gejala AIDS ditandai dengan kadar sel CD4 dalam tubuh penderita
terlampau rendah, yaitu di bawah angka 200 sel/mm 3. Pada orang dewasa normal,
kadar sel CD4 idealnya berkisar antara 500 sel/mm 3 sampai 1600 sel/mm3. Tanda dan
gejala AIDS pada stadium HIV akhir ini berupa munculnya pembesaran kelenjar
limfa di seluruh tubuh. Pengidapnya juga dapat memunculkan beberapa infeksi
oportunistik.
13
setelah terinfeksi. Namun, bisa juga lebih cepat, yaitu 2 minggu. Pada tahap ini,
wanita yang terinfeksi HIV mungkin belum menyadari bahwa dirinya terinfeksi
karena gejala awal yang muncul serupa dengan gejala penyakit flu. Tahap awal ini
dikenal dengan istilah window period. Jika seorang wanita masih berada pada masa
window period, maka hasil tes HIV yang dilakukan kemungkinan besar negatif,
walau sebetulnya virus HIV sudah berada di dalam darah dan dapat menular. Gejala
HIV pada wanita biasanya baru akan muncul ketika infeksi HIV memasuki tahap
lanjut. Biasanya gejala ini bisa muncul dalam waktu 8–10 tahun setelah virus masuk
ke dalam tubuh.
Berikut ini adalah gejala HIV pada wanita yang tidak boleh diabaikan:
2.4.1 Infeksi vagina berulang
Infeksi vagina ada bermacam-macam, yaitu kandidiasis vagina (infeksi jamur
pada vagina) serta vaginosis bakterialis (infeksi bakteri pada vagina). Selain itu,
infeksi vagina juga bisa disebabkan oleh virus dan parasit. Infeksi vagina bisa dialami
oleh setiap wanita, termasuk wanita yang tidak menderita HIV. Namun, infeksi
vagina biasanya lebih sering kambuh dan sulit diobati pada wanita yang terinfeksi
HIV. Sering kambuhnya infeksi pada vagina merupakan tanda bahwa sistem
kekebalan tubuh mulai melemah.
14
keputihan yang berbau tidak sedap, gangguan menstruasi, demam, dan nyeri ketika
berhubungan seks atau buang air kecil.
15
Kemunculan gejala-gejala di atas, terlebih jika berlangsung cukup lama atau
sangat sering kambuh, kemungkinan menandakan bahwa infeksi HIV sudah
berkembang menjadi AIDS. Saat daya tahan tubuh melemah, beberapa penyakit
infeksi lain, seperti pneumonia, tuberkulosis (TB), toksoplasmosis, dan meningitis
(infeksi selaput otak), akan sangat rentan terjadi. Selain itu, orang yang menderita
HIV, baik pria maupun wanita, juga akan rentan terkena kanker, seperti limfoma dan
sarkoma Kaposi.
16
Diperkirakan 50 % bayi yang lahir dari ibu yang HIV(+) akan terinfeksi
HIV sebelum, selama dan tidak lama sesudah melahirkan. Ibu-ibu seperti
ini perlu konseling dan sebaiknya ibu yang HIV (+), tidak hamil.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian AIDS adalah suatu penyakit infeksi yang diderita seseorang, yang
bermula dari tertularnya orang itu oleh satu jenis virus, termasuk jenis retrovirus,
yang diberi nama HIV(humam immunnodeficiency virus). AIDS merupakan fase
terakhir dari perjalanan infeksi virus HIV yang merupakan sekumpulan gejala
penurunan kekebalan tubuh. Fase ini diperoleh setelah yang bersangkutan mengidap
virus ditubuhnya selama enam bulan atau lebih dari 10 tahun tanpa menunjukkan
adanya gejala-gejala penyakit yang khas. Penyakit HIV/AIDS belum ditemukan
vaksinnya maupun obatnya dan virus HIV ini dapat menyerang siapa saja, terutama
yang melakukan penyimpangan terhadap pola prilaku seksualnya. Infeksi HIV
temtama terjadi melalui hubungan seksual, sehingga pencegahan AIDS perlu
difokuskan pada hubungan seksual. Dengan ini perlu dilakukan penyuluhan agar
orang berperilaku seksual yang aman dan bertanggung jawab yaitu hanya melakukan
hubungan seksual dengan pasangan sendiri (suami/isteri) dan mempertebal iman agar
tidak terjerumus ke dalam hubungan-hubungan seksual di luar nikah.
3.2 Saran
1. Bagi yang belum terinfeksi virus HIV/AIDS sebaiknya :
a. Belajar agar dapat mengendalikan diri;
b. Memiliki prinsip hidup yang kuat untuk berkata “TIDAK” terhadap segala
jenis yang mengarah kepada narkoba dan psikotropika lainnya;
c. Membentengi diri dengan agama;
18
d. Menjaga keharmonisan keluarga karena pergaulan bebas sering kali
menjadi pelarian bagi anak – anak yang depresi.
19
DAFTAR PUSTAKA
Menurut H. JH. Wartono, Abu Chanif, Dra. Siti maryanti, Yon subardiyo Bsc. 2015.
AIDS/HIV. LEPIN: Jakarta
Djuanda, adhi. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
20