Ilmu Gizi Mineral
Ilmu Gizi Mineral
MINERAL
Disusun oleh:
Kelompok 3
Intan Adrikni 123020348
Reynaldo Mahendra 123020355
Al Rivan Marsyah 123020357
Hana Nurulan Asri 123020368
Puspita Yuni Anggorowati 123020370
Agung Sutriaman 123020372
Ratu Asyifawati Rahma 123020375
Hamas Faqih 123020426
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua mahluk hidup memerlukan unsur anorganik atau mineral untuk proses
kehidupan yang normal. Semua jaringan ternak dan makanan atau pakan mengandung
mineral dalam jumlah dan proporsi yang sangat beragam. Unsur mineral merupakan salah
satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak,
protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh,
bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar karbon
berubah menjadi gas karbon dioksida (CO hidrogen menjadi uap air, dan Nitrogen menjadi
uap Nitrogen (N) Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk
senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan antar individu atau dengan
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak atau
belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan non
esensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis
makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur
mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral
mikro. Mineral makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh.
Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya
terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral non esensial adalah logam
yang perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam
jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup
yang bersangkutan. Mineral Mikro adalah salah satu zat gizi yang juga penting bagi tubuh
selain karbohidrat, protein, lemak dan Mineral Makro. Terdiri dari : Besi (Fe), Seng (Zn),
Iodium (I), Selenium (Se), Tembaga, Mangan, Flour, Kobal, Kromium, Timah, Nikel,
Vanadium, silicon.
PEBAHASAN
mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah > 100
mg per hari sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg per hari.
Mikro adalah salah satu zat gizi yang juga penting bagi tubuh selain karbohidrat,
protein, lemak dan Mineral Makro. Mineral Mikro terdiri dari : Besi (Fe), Seng
(Zn), Iodium (I), Selenium (Se), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Flour, Kobalt,
1. Besi (Fe)
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat didalam tubuh
manusia dewasa.dan hewan yaitu sebanyak 3-5 gr didalam tubuh manusia dewasa,
cadangan (iron storage) yang terdiri dari feritin edan homossiderin terdapat dalam
Sumber baik besi adalah makanan hewani ,seperti daging,ayam dan ikan
.Sumber baik lainnya adalah telur, serealia tumbuk, kacang kacangan, sayuran hijau
biologic tinggi ,besi didalam serealia dan kacang kacangan mempunyai ketersediaan
rendah.
Widya karya pangan dan gizi tahun 1998 menetapkan AKG besi untuk Indonesia sbb:
Seng merupakan komponen penting pada struktur dan fungsi membran sel,
sebagai antioksidan, dan melindungi tubuh dari serangan lipid peroksidase. Seng
berperan dalam sintesis dan transkripsi protein, yaitu dalam regulasi gen. Pada suhu
tinggi,tubuh banyak mengeluarkan keringat dan seng dapat hilang bersama keringat
sehingga perlu penambahan (Richards 1989; Ahmed et al. 2002). Ikatan enzim seng
yang merupakan katalis reaksi hidrolitik melibatkan enzim pada bagian aktif yang
alkalin fosfatase.
Sumber utama Zeng adalah daging, unggas, telur, ikan, susu, keju, hati,
lembaga gandum, ragi, selada, roti dan kacang-kacangan. Sumber paling baik
adalah sumber protein hewani, terutama daging, hati, kerang, biji-bijian (lengkap),
berperan dalam meningkatkan laju oksidasi dalam sel sehingga meningkatkan Basal
pencernaan ke dalam darah. Penyerapan tersebut terutama terjadi dalam usus halus,
meskipun dapat berlangsung pula dalam lambung. Dalam usus, iodin bebas atau
iodat mengalami reduksi menjadi iodida sebelum diserap tubuh. Dalam peredaran
darah, iodida menyebar ke dalam cairan ekstraseluler seperti halnya klorida. Iodida
yang masuk ke dalam kelenjar tiroid dengan cepat dioksidasi dan diubah menjadi
iodin organik melalui penggabungan dengan tiroksin. Proses tersebut terjadi pula
secara terbatas dalam ovum (Graham 1991; Puls 1994; Lee et al. 1999).
laut. Sedangkan fungsi dari iodium di antaranya dalah sebagai komponen esensial
4. Selenium (Se)
Sumber : Makanan hasil laut, daging, hati, serelia, sayuran, sayuran,
5. Tembaga (Cu)
plasma. Tembaga juga merupakan komponen dari protein darah, antara lain
eritrokuprin, yang ditemukan dalam eritrosit (sel darah merah) yang berperan dalam
metabolisme oksigen (Darmono 1995; 2001). Selain ikut berperan dalam sintesis
(pigmen gelap pada kulit dan rambut). Sitokrom oksidase, suatu enzim dari gugus
heme dan atom-atom tembaga, dapat mereduksi oksigen (Davis dan Mertz 1987;
cokelat. Air juga mengandung tembaga dan jumlahnya bergantung pada jenis pipa
Kekurangan tembaga karena makanan jarang terjadi, oleh karena itu, AKG untuk tembaga
di Indonesia belum ditentukan. Amerika serikat menetapkan jumlah tembaga yang aman
6. Mangan
termasuk piruvatanya dan karboksilse asetil CoA dan dehidrogenase isositrat dalam
siklus krebs dan mitokondria; bentuk mitokondria ;dismutase super oksida yang
Lokasi : Terbanyak di dalam tulang, jaringan di dalam hati, pankreas, jaringan saluran
7. Flour
Sumber flour di antaranya adalah air, makanan laut, tanaman, ikan dan makanan hasil
ternak.
AKG : Konsumsi fluor yang dianggap cukup dan aman adalah 1,5 – 4,0 mg/sehari.
Hendaknya air minum mengalami fluorodisasi sehingga mengandung 1 bagian flour/ 1 juta
dan merupakan bagian dari molekul vitamin B12. Konversi Co dari dalam tanah
menjadi vitamin B12 pada makanan hingga dicerna hewan nonruminansia kadang-
kadang disebut sebagai siklus kobalt. Ternak ruminansia (sapi, domba, dan
kambing) memakan hijauan pakan, di mana tanaman menyerap kobalt dari dalam
tanah dan bakteri-bakteri yang ada di dalam lambung (rumen) menggunakan kobalt
mendistribusikannya ke seluruh jaringan tubuh (Davis dan Mertz 1987; Mills 1987;
Darmono 1995). Semua bangsa hewan membutuhkan vitamin sehingga secara tidak
langsung memerlukan kobalt. Ternak babi dan unggas tidak mempunyai mikroflora
dalam saluran pencernaan untuk mengubah kobalt dalam ransum sehingga harus
mendapat vitamin B12 yang cukup dalam ransum (Lee et al. 1999).
Sumber utamanya adalah vitamin B12, B1, dan sayuran berdaun hijau. AKG:
Sebagian besar kobal dalam tubuh terikat dalam vitamin B12 plasma darah
9. Kromium (Cr)
tanaman bergantung pada jenis tanaman, kandungan krom tanah dan musim.
ppm dan buah 20 ppm. Hasil laut dan daging merupakan sumber kromium yang
baik.
b) Sumber Mineral Makro
1. Natrium
Sumber : Garam dapur, makanan yang diproses dengan garam dapur, makanan hasil laut,
2. Klorida
Sumber : Garam dapur dan makanan yang dilah dengan garam dapur, makanan hasil laut,
Lokasi : Anoin utamacairan ekstraseluler, hanya kurang dari 15% dalam cairan intraseluler.
3. Kalium
Lokasi : Kation utama cairan intraseluler, hanya sedikit dalam cairan ekstraseluler.
4. Kalsium
Sumber : Susu dan hasil olahannya, ikan, udang, kerang dan kepiting; kacang-kacangan dan
5. Fosfor
Sumber : Semua jaringan hewan; serelia; kacang-kacangan.
Lokasi : ± 85% dalam bagian anorganik tulang dan gigi. Komponen tiap sel dan senyawa
6. Magnesium
Lokasi : 60% dalam tulang dan gigi. 20% di otot, sisanya di jaringan lunak lain dan dalam
cairan tubuh.
7. Sulfur
AKG orang dewasa: dicukupi oleh asam amino esensial yang mengandung sulfur.
Besi berperan dalam proses respirasi sel, yaitu sebagai kofaktor bagi enzim–
enzim yang terlibat didalam reaksi oksidasi reduksi. Metabolisme energi ,di dalam
hal yaitu
· Berkurangnya enzim-enzim mengandung besi dan besi sebagai kofaktor enzim-enzim
dan terjadi penumpukan asam laktat yang akan menyebabkan rasa lelah.
menderita anemia gizi besi dan anak – anak sehat,defisiensi besi berpengaruh
berfungsi.
Pelarut obat obatan , obat obatan tidak larut air oleh enzim mengandung besi
2. Zn
· Zn Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pads kegiatan lebih dari 200
enzim.
· Zn berperan dalam berbagai aspek metabolisme seperti reaksi yang berkaitan dengan
· Zn sebagai bagian integral enzim DNA polymerase dan RNA polymerase yang
luka.
sperma.
· Zn berperan dalam kekebalan yaitu, dalam sel T dan pembentukan antibody oleh sel B.
Iodin (I) diperlukan tubuh untuk membentuk tiroksin, suatu hormon dalam
kelenjar tiroid. Tiroksin merupakan hormone utama yang dikeluarkan oleh kelenjar
tiroid. Setiap molekul tiroksin mengandung empat atom iodin (Darmono 1995).
Sebagian besar iodin diserap melalui usus halus, dan sebagian kecil langsung masuk
ke dalam saluran darah melalui dinding lambung. Sebagian iodin masuk ke dalam
kelenjar tiroid, yang kadarnya 25 kali lebih tinggi dibanding yang ada dalam darah
(Mills 1987). Namun bila jumlah yang sedikit ini tidak terdapat dalam bahan pakan
maka ternak akan kekurangan iodin. Lebih dari setengah iodin dalam tubuh terdapat
pada kelenjar perisai (tiroid). Meskipun sebagian besar iodin tubuh terdapat dalam
kelenjar tiroid, iodin juga ditemukan dalam kelenjar ludah, lambung, usus halus,
kulit, rambut, kelenjar susu, plasenta, dan ovarium (Puls 1994; Stangl et al. 2000).
peroksida yang terbentuk di dalam tubuh menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik.
Peroksida dapat berubah menjadi radikal bebas yang dapat mengoksidasi asam
lemak tidak jenuh yang ada pada membran sel, sehingga merusak membran sel
tersebut. Selenium berperan serta dalam sistem enzim yang mencegah terjadinya
radikal bebas dengan menurunkan konsentrasi peroksida dalam sel, sedangkan
E.
dan ubikinon. Glutation peroksidse berperan di dalam sitosol dan mitokondria sel,
mikro ini mempunyai potensi untuk mencegah penykit kanker dan penyakit
degenaratif lainnya. Bukti tentang hal ini belum cukup untuk menganjurkan
gliisn reduktase yang ditemukan di dalam sistem bakteri. Selenium juga merupakan
Fungsi utama enzim di dalam adalah sebagai bagian dari enzim. Enzim-enzim
· Tembaga berperan dalam mencegah anemia dengan cara membanu absorbs besi,
merangsang sisntesis hemoglobin , melepas simpanan besi dari feritin dalam hati dan
· Tembaga berperan dalam oksidasi besi bentk fero menjadi feri.
· Tembaga berperan dalam perubahan asam amino tirosin menjadi melanin, yaitu pigmen
dan kulit.
· Tembaga juga berperanan dlam pngikatan silanh kolagen yang diperluka untuk
menjaga kekuatannya.
6. Mangan
yang penting pada protein, karbohidrat, dan lemak. Pada metabolisme protein, Mn
metabolisme lemak, Mn berperan sebagai kofaktor dalam sintesis asam lemak rantai
7. Flour
Fungsi : Mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi. Pada saat gigi dan
tulang dibentuk, pertama terbentuk kristal hidroksiapatit yang terdiri atas kalsium
dan fosfor. Kemudian flour akan menggantikan gugus hidroksil (OH) pada kristal
dan tulang tahan terhadap kerusakan. Fluor diduga dapat mencegah osteoporosis
(tulang keropos) pada orang dewasa dan orang tua. fluorordisasi air minum,
masyarakat terutama anak-anak akan terlindungi dari karies gigi ini. Penambahan
fluorida pada pasta gigi juga melindungi masyarakat terhadap karies gigi.
8. Kobalt
Fungsi : Kobal merupakan vitamin B12 (kobalmin). Vitamin ini diperlukan
untuk mematangkan sel darah merah dan menormalkan fungsi semua sel. Kobal
merupakan bagian dari ikatan organik faktor toleransi terhadap glukosa (glucose
tolerance factor) bersama asam nikotinat dan glutation. Toleransi terhadap glukosa
tampaknya dapat diperbaiki dengan suplementasi krom. Hal ini harus dilakukan
1. Natrium
Fungsi : Kation utama cairan ekstra seluler, mengatur osmolaritas cairan, pH dan volume
2. Klorida
Fungsi : Berfungsi bersama natrium sebagai buffer, keseimbangan elektrolit, aktifitas enzim
3. Kalium
Fungsi : Mengatur keseimbangan asam basa, osmolaritas, transfer membran sel,
4. Kalsium
Fungsi : Mineral utama dalam tulang dan gigi; berperan dalam kontraksi & relaksasi otot,
5. Fosfor
Fungsi : Berperan dalam pemindahan energi; kalsifikasi tulang dan gigi; absorpsi dan
6. Magnesium
Fungsi : Magnesium bentuk ion berfungsi sebagai aktivator banyak enzim dengan demikian
mempengaruhi hampir semua proses tubuh; mineralisasi tulang dan gigi, sintesis protein,
7. Sulfur
Fungsi : Sulfur berasal dari makanan terikat pada asam amino yang mengandung sulfur
yang diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi.
2.3 Metabolisme Mineral
1. Fe
• Fe yang dibebaskan dari proses degradasi Hb dan porfirin dapat secara cepat terlihat
• Feritin serum secara cepat diambil oleh hati dan mungkin oleh sel –sel lain.Besi feritin
intrseluler juga dimobilisasi untuk diangkut kesumsum tulang Untuk mobilisasi tersebut Fe
yang ada dalam pusat inti feritin harus direduksidikilasi dan dipindahkan kedalam plasma,
2. Zinc
pda waktu mkan dikeluarkan ke dalam saluran cerna. Dengan demikaian saluran
cerna menerima seng dari dua sumbar, yaitu dri makanan dan dari cairan pencernan
Bila di komsumsi seng tinggi, didalam sel dinding saluran cerna sebagian diubah
dengan besi, bentuk simpanan ini akan dibuang bersama sel-sel dinding usus halus yang
umurnya adalah 2-5 hari. Metalotionien di dalam hati mengikat seng hingga di
3. Tembaga
Dalam plasma darah ,tembaga mula – mula diikat pada albumin dan suatu protein
kemungkinan fungsi enzimatiknya ,juga mengangkut tembaga kedalam sel seluruh tubuh
3. Sebagian kecil cu diangkut melalui transkuprein dan albumin ; rendahnya berat molekul
dari pool –cu dalam plasma mungkin tidak merupakan sumber Cu seluler yang nyata.
1. Besi
Sebelum diabsorsi dalam tubuh besi dibebaskan dari ikatan organic seperti
protein.Sebagian besar besi dalam bentuk feri direduksi menjadi bentuk fero.hal ini
terjadi dalam suasana asam di dalam lambung dengan adanya HCL dan vitamin C
Absorsi terutama terjadi dalam usus halus dengan bantuan alat angkut protein
saluran cerna kedalam sel mukossa dan memindahkan ketrasferin reseptor yang ada
untuk mengikat besi lain ,sedangkan trasferin reseptor mengangkut besi melalui
METABOLISME :
Fe yang dibebaskan dari proses degradasi Hb dan porfirin dapat secara cepat
dibutuhkan.Feritin serum secara cepat diambil oleh hati dan mungkin oleh sel –sel
2. ZINC
Enzim yang sama berperan dalam pengeluaran amoniak dan didalam produksi
hidroklorida yang diperlukan untuk pencernaan sebagai bagian dari enzim peptidase
karbosil yang terdapat didalam cairan pangkreas, dan dalam pencernaan protein. Zn
variasinya atau tidak sekritis Fe. Pitat dan serat yang banyak dalam biji-bijian
dengan diet berserat tinggi. Penyerapan Zn sedikit banyak berkompetisi dengan ion-
ion metal transisi, terutama Fe2+ , Fe3+, dan Cu2+. Penyerapan Zn memerlukan energi
dan tingkatan oleh sitrat.dalam air susu manusia banyak Zn terikat dalam sitrat dan
daya gunanya lebih tinggi dari Zn yang terikat oleh protein. Setelah penyerapan dan
pemindahan Zn dalam plasma, Zn terikat dalam 3 komponen yang satu dengan yang
lainnya.sebagian diikat oleh albumin, walauoun cukup besar yang terikat pada
antiprotease, α-makroglobulin.
METABOLISME
pda waktu mkan dikeluarkan ke dalam saluran cerna. Dengan demikaian saluran
cerna menerima seng dari dua sumbar, yaitu dri makanan dan dari cairan pencernan
seng tinggi, didalam sel dinding saluran cerna sebagian diubah menjadi
dengan besi, bentuk simpanan ini akan dibuang bersama sel-sel dinding usus halus
yang umurnya adalah 2-5 hari. Metalotionien di dalam hati mengikat seng hingga di
3. YODIUM
dilakukan oleh sel-sel thyroid. Setiap molekul tiroglobulin mengandung 140 asam
amino tirosin, dan tirosin merupakan substrat utama yang berikatan dengan yodium
untuk membentuk hormon thyroid dimana hormon ini dibentuk dalam molekul
hormon thyroid yaitu perubahan ion yodida menjadi bentuk yodium teroksidasi
yang kemudian mampu berikatan langsung dengan asam amino tirosin. Proses
oksidasi ini dipermudah oleh enzim peroksidase dan hidrogen peroksida yang
tiroglobulin. Yodium yang telah dioksidasi dalam bentuk molekul akan terikat
langsung tetapi perlahan-lahan dengan asam amino tirosin, tetapi bila yodium yang
btelah teroksidasi disertai dengan sistem enzim peroksidasi, maka proses ini dapat
terjadi dalam beberapa detik atau menit. Stadium akhir dari yodinasi tirosin adalah
pembentukan dua hormon thyroid yang penting yaitu tiroksin dan triyodotironin.
triyodotironin (T3).
4. SELENIUM
selenosistein. Absorbsi selenium terjadi pada bagian atas usus halus secara aktif,
selenium diangkut oleh albumin dan alfa-2 globulin. Absorbsi lebih efesien, bila
5. MANGAN
dalam waktu singkat terlihat dalam empedu dan dikeluarkan melalui feses. Taraf
mangan dalam jaringan diatur oleh oleh sekresi selektif melalui empedu. Pada
6. FLOUR
Sebagian flour dari makanan atau minuman diserap oleh lambung dan
sebagian lagi oleh usus kecil. Dari 90% F diserap, setengahnya dikeluarkan lagi dan
setengah bagian lainnya digunakan sebagai bagian integral tulang dan gigi. Dengan
tidak dipengaruhi oleh jumlah yang dikonsumsi, kadar flour dalam darah selalu
konstan. Hal ini berkat kemampuan ginjal untuk mengaturnya. Selain dalam darah,
F juga terdapat dalam jaringan (lunak), saliva, susu dan darah janin : yang
7. COBALT
Absorbsi terjadi pada bagian atas usus halus mengikuti mekanisme absorbsi
besi. Absorbsi meningkat bila konsumsi besi rendah. Sebanyak 85% ekskresi kobal
8. TEMBAGA
Absorsi sedikit terjadi didalam lambung dan sebagian besar di bagian atas
usus halus secara aktif dan pasif.Absorbsi terjadi dengan alat angkut protein
pengikat tembaga metalotionin yang juga berfungsi dalam absorbsi seng dan
METABOLISME
Dalam plasma darah ,tembaga mula – mula diikat pada albumin dan suatu
· Diinkorporasikan ke dalam seruloplasmin dan protein / enzim hati yang spesifik
kemungkinan fungsi enzimatiknya ,juga mengangkut tembaga kedalam sel seluruh tubuh
· Sebagian kecil cu diangkut melalui transkuprein dan albumin ; rendahnya berat
molekul dari pool –cu dalam plasma mungkin tidak merupakan sumber Cu seluler yang
nyata.
9. KROMIUN
Krom dalam bentuk Cr+++ diabsorbsi sebanyak 10% hingga 25%. Bentuk lain
krom hanya diabsorbsi sebanyak 1%. Mekanisme absorbsi belum diketahui dengan
pasti. Absorbsi dibantu oleh asam-asam amino yang mencegah krom mengendap
dalam media alkali usus halus. Jumlah yang diabsorbsi tetap hingga konsumsi
sebanyak 49 ug, setelah itu ekskresi melalui urin meningkat. Ekskresi melalui urin
meningkat oleh konsumsi gula sederhna yang tinggi, aktivitas fisik berat atau
trauma fisik.
Seperti halnya besi, krom diangkut oleh transferin. Bila tingkat kejenuhan
Kelebihan :
Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan ,tetapi dapat disebabkan oleh suplemen besi,
dan pingsan.
Kekurangan :
Kelebihan :
c. Kelebihan sampai sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah, diare,
Kekurangan :
Gondok, kretinisme, pembesaran kelenjar tiroid, hambatan mental dan pertumbuhan pada
Kelebihan :
Pembesaran
Kelebihan :
kuku rontok, serta luka-luka pada kulit dan sistem saraf. Kecenderungan menggunakan
suplemen selenium untuk mencegah kanker harus dilakukan secara hati-hati, jangan sampai
dosis berlebihan.
Kekurangan :
Kekurangan selenium pada manusia karena makanan yang dikonsumsi belum bayak
diketahui. Pada tahun 1979 para ahli dari Cina melaporkan hubungan antara status selenium
tubuh dengan penyakit kesban, dimana terjadi kardiomiopati atau degenerasi otot jantung
yang terutama terlihat pada anak-anak dan perempuan dewasa (keshan adalah sebuah
propinsi di Cina). Penyakit keshan-Beck pada anak remaja menyebabkan rasa kaku,
pembengkakan dan rasa sakit pada sendi jari-jari yang diikuti osteoartritis secara umum,
yang terutama dirasakan pada siku, lutut dan pergelangan kaki. Pasien yang mendapat
makanan prenteral total yang pada umumnya tidak mengandung selenium menunjukkan
aktivitas glutation peroksidase rendah dan kadar selenium dalam plasma dan sel darah
merah yang rendah. Beberapa pasien menjadi lemah, sakit pada otot-otot dan terjadi
kardiomiopati pasien kanker mempunyai taraf selenium plasma yang rendah. Kekurangan
Kelebihan :
diare. Berbagai tahap perdarahan intravascular dapat terjadi ,begitupun nekrosis sel-sel hati
dan ginjal.
Kekurangan :
terjadi demineralisasi tulang-tulang. Bayi gagal tumbuh kembang edema dengan serum
6. Mangan
Kelebihan :
Keracunan karena kelebihan mangan dapat terjadi bila lingkungan terkontaminasi oleh
mangan. Pekerja tambang yang mengisap mangan yang ada pada debu tambang untuk
jangka waktu lama, menunjukkan gejala-gejala kelainan otak disertai penampilan dan
Kekurangan :
Kekurangan mangan pernah terlihat pada manusia. Kebutuhan mangan kecil, sedangkan
mangan banyak terdapat dalam makanan nabati. Kekurangan mangan menyebabkan steril
pada hewan jantan dan betina. Keturunan dari induk yang menderita kekurangan mangan,
menunjukkan kelainan kerangka dan gangguan kerangka otot. Penggunaan suplementasi
besi dan kalsium perlu diperhatikan karena kedua zat gizi ini menghambat absorbsi mngan.
Kekurangan mangan sering terjadi bersamaan dengan kekurangan besi. Makanan tinggi
7. Flour
Kelebihan :
Kelebihan fluor dapat menyebkan keracunan. Hal ini baru terjadi pada dosis sangat tinggi
Gejalanya adalah fluorosis (perubahan warna gigi menjadi kekuningan), mulas, diare, sakit
Kekurangan :
Kekurangan fluor terjadi di daerah dimana air minum kurang mengandung fluor.
Akibatnya adalah kerusakan gigi dan keropos tulang pada orang tua.
8. Kobalt
Kekurangan :
Terjadi bila kekuangan vitamin B12. Karena faktor intrinsik, sindroma gangguan absorpsi
dan gastrektomi.
Kelebihan :
Belum diketahui karena belum ada penelitian yang menunujukan tentang seseorang yang
mengidap penyakit akibat kelebihan kobalt. Percaya saja bahwa sesuatu yang berlebihan.
Kekurangan :
Kekurangan krom karena makanan jarang terjadi, oleh karena itu AKG untuk krom belum
ditentukan.
Kelebihan :
Kelebihan krom karena makanan belum pernah ditemukan. Pekerja yang terkena limbah
industri dan cat yang mengandung krom tinggi dikaitkan dengan kejadian penyakit hati dan
kanker paru-paru. Kromat adalah bentuk krom dengan valensi 6, tubuh tidak dapat
mengoksidasi krom makanan dengan valensi 3 yang tidak toksik menjadi bentuk vlensi 6
yang toksik. Jadi, krom di dalam makanan tidak ada kaitannya dengan kanker paru-paru.
1. Natrium
2. Klorida
Akibat kekurangan : Dalam keadaan normal jarang terjadi, hanya terjadi pada muntah dan
3. Kalium
Akibat kekurangan : Kekurangan jarang terjadi. Dapat terjadi sebagai akibat penyakit
Akibat kelebihan : Otot lemah dan muntah-muntah. Hiperkalemia akut dapat menyebabkan
4. Kalsium
Akibat kekurangan :
Gangguan pertumbuhan pada anak-anak; tulang keropos (osteoporosis) pada orang dewasa.
Akibat kelebihan :
Sembelit, resiko batu ginjal, kerusakan tulang, gangguan absorpsi mineral lain.
5. Fosfor
Akibat kelebihan : Dapat menarik kalsium dari tubuh dan diekskresi sehingga
menimbulkan kejang.
6. Magnesium
Akibat kekurangan : Lemah, bingung, halusinasi, sukar menelan, gagal jantung, gangguan
peretumbuhan anak.
7. Sulfur
Akibat kelebihan : Terjadi bila konsumsi asam amino mengndung sulfur berlebihan pada
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
· Besi (Fe) : makanan hewani ,seperti daging,ayam dan ikan .Sumber baik lainnya
adalah telur, serealia tumbuk, kacang kacangan, sayuran hijau dan bebebrapa jenis
buah
· Seng (Zn) : daging, unggas, telur, ikan, susu, keju, hati, lembaga gandum, ragi, selada,
· Selenium (Se) : Makanan hasil laut, daging, hati, serelia, sayuran, sayuran
· Tembaga (Cu) : tiram, kerang, hati, ginjal, kacang-kacangan, unggas, biji-bijian ,
· Flour : air, makanan laut, tanaman, ikan dan makanan hasil ternak
2. Makro mineral mempunyai fungsi dan peranan tersendiri yang penting bagi tubuh.
3. Mineral juga dapat menyebabkan dampak negatif apabila kekurangan dan kelebihan, ini
dapat disebabkan dari makanan dan aktifitas yang terjadi, seperti muntah, diare, dan
Untuk kelangsungan hidup yang wajar dan sehat hendaknya kita harus
memperhatikan semua hal – hal yang dapat menunjang kesehatan baik dari hal yang