Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN FREKUENSI MENYUSUI DENGAN

KEBERHASILAN METODE MAL DI KELURAHAN


RINGIN PUTIH KARANGDOWO KLATEN

Endah Purwaningsih1, Sumarmi2, Deffy Lolita Hendra Saputra3

STIKES Muhammadiyah Klaten

Endahpurwaningsih14@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang : Menurut World Health Organization (WHO) keefektifan


Metode Amenorea Laktasi 98 % bagi ibu yang menyusui secara eksklusif selama
6 bulan pertama pasca persalinan dan sebelum menstruasi setelah melahirkan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan frekuensi menyusui
dengan keberhasilan metode keberhasilan metode MAL di Kelurahan Ringin
Putih Karangdowo Klaten.
Metode penelitian ini menggunakan metode non eksperimen dengan
pendekatan retrospective. Populasi merupakan semua ibu menyusui umur 6 – 12
bulan dari bulan Maret sampai Juni 2015 di Kelurahan Ringin Putih Karangdowo
Klaten, analisis data dengan analisis univariat dan bivariate, teknik sampling
dengan menggunakan total sampling, instrument yang digunakan adalah angket.
Data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan
terdapat 26 orang (60,5%) yang frekuensi menyusui > 8 x menyusui dan berhasil
menggunakan KB MAL dan ibu yang frekuensi menyusui < 8 x menyusui dan
berhasil menggunakan KB MAL sebanyak (2,3%). Kesimpulan hasil penelitian
ada hubungan frekuensi menyusui dengan keberhasilan metode MAL.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini ada hubungan frekuensi menyusui
dengan keberhasilan metode MAL. Didapatkan dari hasil penelitian ini dapat
menambah pengetahuan tentang frekuensi menyusui dengan keberhasilan metode
MAL. Saran kepada tenaga kesehatan khususnya bidan perlu mengadakan
penyuluhan setiap ibu untuk dapat memberikan ASI secara eksklusif sebagai
upaya mencegah kehamilan selama masa menyusui.

Kata Kunci : Frekuensi Menyusui, Keberhasilan Metode MAL


Endah Purwaningsih, Sumarmi, Deffy Lolita Hendra Saputra, Hubungan Frekuensi …. 13

I. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan Negara keempat yang berpenduduk paling besar


di dunia. Pada tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia adalah 205,8 juta jiwa
dan diproyeksikan mencapai 225,6 juta jiwa pada tahun 2007. Pemerintah
telah mencanangkan berbagai program untuk melaksanakan kebijaksanaan
kependudukan. Keluarga Berencana merupakan bagian terpenting dalam
kebijaksanaan kependudukan tersebut ( SDKI, 2007).
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
merumuskan tujuan dari Program Keluarga Berencana secara makro adalah
untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan menurunkan angka
kelahiran, sedangkan secara mikro yaitu untuk mewujudkan ketahanan
keluarga dan kesejahteraan masyarakat.
Pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas telah
menjadi tuntutan masyarakat dan juga merupakan kewajiban pemerintah dan
pemberi pelayanan untuk masyarakat. Tuntutan pelayanan yang berkualitas
ini dipengaruhi dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat
terhadap kesehatan, termasuk Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi
(Saifuddin, 2006)
Menurut World Health Organization (WHO) keefektifan Metode
Amenorea Laktasi 98 % bagi ibu yang menyusui secara eksklusif selama 6
bulan pertama pasca persalinan dan sebelum menstruasi setelah melahirkan.
Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan
pemberian ASI secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan
makanan dan minuman apapun lainnya (Prawirohardjo, 2006)
Keberhasilan metode amenorea laktasi ini juga didasari oleh
keberhasilan ibu dalam menyusui secara eksklusif. Untuk itulah ibu
menyusui harus diperlukan seorang ibu yang memiliki pengetahuan yang
baik tentang dasar dari pengetahuan menyusui secara eksklusif sehingga
tercapai keefektifan MAL yang tinggi dan optimal (Lasier, Anna 2006)
Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi alami yang
mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI). Menyusui mempunyai efek
menjarangkan kehamilan yang berfungsi untuk membatasi jumlah anggota
keluarga. Menyusui menyebabkan penundaan pemulihan kesuburan setelah
persalinan dan dapat digunakan sebagai salah satu metode kontrasepsi alami.
Pola menyusui dapat menimbulkan infertilitas. Hal ini dikaitkan dengan
amenorea dan terjadinya penekanan ovulasi yang menyebabkan tidak adanya
menstruasi. Kontrasepsi prolaktin meningkat pada waktu menyusui, pada
keadaan ini kontrasepsi hormone perangsang-folikel follicle stimulating
14 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 5, No. 10, Juni 2015

hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) berada dalam keadaan rendah.
Ovarium menjadi kurang sensitive terhadap perangsangan gonodotropin yang
menyebabkan infertilitas ovarium sehingga fertilitas menurun (Glasier dkk,
2006).
Data dari Survey Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2007,
menunjukkan pemakaian kontrasepsi masa kini wanita berstatus kawin
menurut cara alat KB yang dipakai dan karakteristik latar belakang, yaitu:
sterilisasi wanita (3,0 %), pil (12,5 %), IUD (4,7 %), suntik ( 30,0 %), susuk
(2,6 %), kondom (1,2 %), MAL (0,0 %).
Berdasarkan hasil survey awal yang telah dilakukan penulis pada
bulan Desember 2014 di Kelurahan Ringin Putih Karangdowo Klaten ada
sebanyak 28 ibu menyusui dengan bayi umur 6 bulan. Telah dilakukan
wawancara dengan menanyakan frekuensi menyusui dan keberhasilan KB
MAL pada 10 ibu menyusui. Data dari 10 ibu yang menyusui bayi umur 6
bulan, 6 ibu tidak mengalami menstruasi selama menyusui 6 bulan dengan
frekuensi menyusui 8 – 12 x dalam 24 jam, 4 ibu mengalami menstruasi
selama menyusui 6 bulan dengan frekuensi menyusui tidak lebih dari 8 kali.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Hubungan
Frekuensi Menyusui Dengan Keberhasilan Metode MAL di Kelurahan
Ringin Putih Karangdowo Klaten? ”

II. METODE PENELITIAN


Variable adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran
yang dimiliki atau diharapkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep
pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2002 : 103). Jenis penelitian yang
digunakan adalah non eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan dengan
menjelaskan / menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang atau sedang
terjadi (Notoatmodjo 2013). Metode penelitian analitik yaitu penelitian yang
bertujuan untuk menggambarkan ada tidaknya hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat dengan pendekatan waktu yang digunakan dalam
penelitian ini adalah retrospective. Retrospective yaitu pengalaman atau
kejadian yang telah lalu (Imron 2010). Rancangan penelitian ini disusun
dalam rangka mengetahui ada atau tidaknya hubungan frekuensi menyusui
dengan keberhasilan MAL.
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu–ibu yang menyusui bayi
umur 7–12 bulan, pada bulan Maret 2015. Diambil dari 3 posyandu yaitu
posyandu Jatirogo, posyandu Ringin Putih, posyandu Sidodadi. 43 orang.
Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu – ibu yang menyusui bayi
umur 7 - 12 bulan, pada bulan Maret 2015. Sebanyak 43 orang.Teknik
sampling adalah menggunakan teknik total sampling yaitu teknik penentuan
Endah Purwaningsih, Sumarmi, Deffy Lolita Hendra Saputra, Hubungan Frekuensi …. 15

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono,


2010 : h.68). Jadi jumlah sample yang digunakan adalah seluruh ibu
menyusui yang ada di Kelurahan Ringin Putih Karangdowo Klaten.Uji
statistik yang dilakukan pada analisa bivariate ini menggunakan uji chi
square yaitu dengan tabulasi silang antara dua variabel yang diduga
berhubungan.

III. HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN


1. Hasil Penelitian
a. Analisis Univariat
1) Umur Ibu
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi Umur responden di Kelurahan Ringin
Putih Karangdowo
No Umur Frekuensi %
1 <20 tahun 1 2,3
2 20-35 tahun 35 81,4
3 >35 tahun 7 16,3
Total 43 100
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden yang berumur
20-35 tahun sebanyak 35 orang (81,4%).

2) Jumlah Anak
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi Jumlah Anak responden di Kelurahan
Ringin Putih Karangdowo Klaten

No Jumlah Anak Frekuensi %


1 1 anak 9 20,9
2 2 anak 21 48,8
3 3 anak 11 25,6
4 4 anak 2 4,7
Total 43 100

Berdasarkan tabel 4. 2 diketahui bahwa yang memiliki jumlah anak 2


sebanyak 21 orang (48,8%)
16 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 5, No. 10, Juni 2015

3) Pendidikan
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
di Kelurahan Ringin Putih Karangdowo Klaten.
No Pendidikan Frekuensi %
1 SD 4 9,3
2 SMP 7 16,3
3 SMA/SMK 29 67,4
4 PT 3 7,0
Total 43 100
Berdasarkan table 4.3 diketahui bahwa sebagian besar ibu
yang berpendidikan SMA/ SMK 67,4 %.
4) Pekerjaan
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di
Kelurahan Ringin Putih Kecamatan Karangdowo Kabupaten
Klaten

No Pekerjaan Frekuensi %
1 IRT 30 69,8
2 Buruh 6 14,0
3 Swasta 6 14,0
4 PNS 1 2,3
Total 43 100
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden tidak bekerja atau ibu rumah tangga sebesar 30 orang
(69,8%).

5) Umur Anak Terakhir


Data umur anak terakhir dapat didistribusikan dalam tabel berikut :
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Anak
Terakhir di Kelurahan Ringin Putih Kecamatan Karangdowo
Kabupaten Klaten
No Umur Anak Terakhir Frekuensi %
1 6-8 bulan 19 44,2
2 9-10 bulan 11 25,6
3 11-12 bulan 13 30,2
Total 43 100

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa sebagian besar anak


terakhir berumur 6-8 bulan sebanyak 19 orang (44,2%).
Endah Purwaningsih, Sumarmi, Deffy Lolita Hendra Saputra, Hubungan Frekuensi …. 17

6) Frekuensi Menyusui
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Menyusui di Kelurahan Ringin Putih
Kecamatan Karangdowo Kabupaten Klaten.
No Frekuensi Menyusui Frekuensi %
1 >8x 36 83,7
2 <8x 7 16,3
Total 43 100

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa sebagian besar


frekuensi menyusui > 8 x sebanyak 36 orang (83,7%).

7) Keberhasilan KB MAL
Data keberhasilan KB MAL dapat didistribusikan dalam tabel
berikut :
Tabel 4.7 Distribusi Keberhasilan KB MAL di Kelurahan Ringin
Putih Kecamatan Karangdowo Kabupaten Klaten.

No Keberhasilan KB MAL Frekuensi %


1 Ya 27 62,8
2 Tidak 16 37,2
Total 43 100
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa sebagian besar ibu
berhasil dalam menggunakan KB MAL sebanyak 27 orang (62,8%).

b. Analisa Bivariat
Tabel 4.8 Frekuensi menyusui dengan Keberhasilan Metode MAL di
Kelurahan Ringin Putih Kecamatan Karangdowo Kabupaten
Klaten.
Keberhasilan KB MAL
Frekuensi Total
Ya Tidak X2 P
Menyusui
F % F % F %
>8x 26 60,5 10 23,2 36 83,7
<8x 1 2,3 6 14,0 7 16,3 8,420 0,004
Jumlah 27 62,8 16 37,2 43 100

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa responden yang


frekuensi menyusui > 8 x dan berhasil menggunakan KB MAL
sebanyak 26 orang atau sebanyak 60,5 %. Responden yang frekuensi
menyusuinya < 8 x dan berhasil menggunakan KB MAL sebanyak 1
orang atau sebanyak 2,3 %. Hasil analisa bivariate dengan
18 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 5, No. 10, Juni 2015

menggunakan chi square menunjukkan harga chi square (X2 ) dengan


nilai p adalah 0,004 berarti p < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan frekuensi menyusui dengan keberhasilan metode MAL ,
sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak sedangkan hipotesa alternatife
diterima (Ha).

2. Pembahasan
Hasil penelitian sebagian besar responden berusia 20 – 35 tahun
yaitu sebesar 81,4 %. Dilihat dari kelompok umur menurut Wiknjosastro
(2002; 145) dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden berada pada
kurun waktu reproduksi sehat.
Untuk pendidikan sebagian besar responden sebanyak 29 orang
(69,8%) berpendidikan SMA/SMK. Dapat disimpulkan bahwa pada
umumnya responden yang berpendidikan tinggi lebih mudah menerima
suatu ide baru dibandingkan dengan responden yang berpendidikan
rendah, sehingga dalam hal ini promosi dan informasi tentang kontrasepsi
MAL dengan mudah dapat di terima dan dilaksanakan (Cholilet all dalam
Bobak 2004:108).
Sebagian besar responden memiliki pekerjaan sabagai IRT
sebanyak 30 orang (69,8%). Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan
untuk mencari nafkah atau pencaharian, adanya pekerjaan yang masing –
masing dianggap penting dan memerlukan perhatian. Masyarakat yang
sibuk dengan kegiatannya sendiri atau pekerjaan sehari-hari akan memiliki
waktu yang lebih sedikit untuk memperoleh informasi (Notoatmodjo
2003).
Frekuensi terbesar bayi berumur 6-8 bulan sebanyak 19 orang
(44,2%). Masa bayi merupakan bulan pertama kehidupan kritis karena
bayi akan mengalami adaptasi terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi
darah, serta organ-organ tubuh mulai berfungsi, dan pada usia 29 hari
sampai 12 bulan, bayi akan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat
(Perry & Potter, 2005).
Sebagian besar responden yang frekuensi menyusui > 8 x dan
berhasil menggunakan KB MAL sebanyak 26 orang atau sebanyak 60,5
%. Responden yang frekuensi menyusuinya < 8 x dan berhasil
menggunakan KB MAL sebanyak 1 orang atau sebanyak 2,3 % (Inggrid,
2006).
Hasil penelitian yang hampir sama ditunjukkan oleh penelitian
Dewi Ramaharani (2010) hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi
pengetahuan bahwa mayoritas pengetahuan cukup 19 responden (54,2%).
Endah Purwaningsih, Sumarmi, Deffy Lolita Hendra Saputra, Hubungan Frekuensi …. 19

Distribusi frekuensi berdasarkan umur mayoritas berumur 20 -35 tahun


9 responden (47,3%). Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan
mayoritas pendidikan SLTP 11 responden (57,9%). Distribusi frekuensi
berdasarkan pekerjaan mayoritas IRT 15 responden (78,9%).
Sebagian besar ibu melaksanakan KB MAL sebanyak 23 orang
(54,2%). Syarat ibu untuk menggunakan metode KB alami MAL yaitu :
ibu yang menyusui secara ekskslusif, Ibu belum menstruasi sejak
melahirkan (belum haid), Ibu memberi ASI kepada bayinya secara
“penuh” (hanya sesekali diberi atau sampai dua teguk air minum
misalnya pada upacara adat/keagamaan), bayi berusia 6 bulan (Saifuddin,
2003).
Hasil penelitian yang hampir sama ditunjukkan oleh penelitian
Afriyani (2011) hasil penelitian ini didapat yang mengerti MAL (53,3%),
alasan memilih MAL mudah (76,7%), hubungan seksual tidak
bermasalah, lama amenore > 6 bulan (96,7%), frekuensi menyusui < 4 jam
(86,7%), tidak terjadi perdarahan bercak (100%), tidak terjadi kehamilan
selama 6 bulan (100%). Dari hasil penelitian bahwa mayoritas responden
melakukan kontrasepsi MAL.
Dilihat dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa responden yang
frekuensi menyusui > 8 x dan berhasil menggunakan KB MAL sebanyak
26 orang atau sebanyak 60,5 %. Responden yang frekuensi menyusuinya
< 8 x dan berhasil menggunakan KB MAL sebanyak 1 orang atau
sebanyak 2,3 %. Hasil analisa bivariate dengan menggunakan chi square
menunjukkan harga chi square (X2 ) dengan nilai p adalah 0,004 berarti p
< 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan frekuensi menyusui
dengan keberhasilan metode MAL , sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak
sedangkan hipotesa alternatife diterima (Ha).

IV. SIMPULAN DAN SARAN


1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan
frekuensi menyusui dengan keberhasilan metode MAL di Kelurahan
Ringin Putih Kecamatan Karangdowo Kabupaten Klaten maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
a. Responden frekuensi menyusui sebagian besar pada kategori menyusui
> 8 x yaitu sebanyak 36 orang atau (83,7%).
b. Sebagian besar ibu berhasil melaksanakan KB MAL sebanyak 27 orang
(54,2%).
c. Ada hubungan antara frekuensi menyusui dengan keberhasilan metode
MAL.
20 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 5, No. 10, Juni 2015

2. Saran
a. Bagi Ibu
Setelah ibu mendapatkan informasi tentang KB MAL diharapkan ibu
tetap dapat berpartisipasi dan melaksanakan KB MAL pada masa
menyusui.
b. Bagi Kader
Diharapkan kader posyandu dapat meningkatkan wawasan tentang KB
MAL dan dapat meningkatkan motivasi kader untuk memberikan
informasi mengenai KB MAL.
c. Bagi Bidan atau Tenaga Kesehatan
Dapat digunakan sebagai masukan bagi tenaga kesehatan untuk lebih
meningkatkan konseling tentang jenis kontrasepsi khususnya KB MAL
dan memberikan informasi tentang KB.
d. Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman meneliti
tentang frekuensi menyusui dengan keberhasilan metode MAL dan
hasil peneliti ini diharapkan dapat memperluas wawasan peneliti dan
pembaca tentang hubungan frekuensi menyusui dengan keberhasilan
MAL.

e. Bagi Institusi Pendidikan


Dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya
tentang hubungan frekuensi menyusui dengan keberhasilan metode
MAL.
Endah Purwaningsih, Sumarmi, Deffy Lolita Hendra Saputra, Hubungan Frekuensi …. 21

DAFTAR PUSTAKA

Afriyani, 2011, Gambaran Pengetahuan Ibu Postpartum Tentang Kontrasepsi


Metode Amenorea Laktasi di RW VI Kelurahan Sawunggaling di UNESA
Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktek. Rineka
Cipta. Jakarta.
Azia Alimul. 2009, Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta : Salemba Medika.
BKKBN, 2011, Laporan Tahunan Hasil Pelaksanaan Program Keluarga
Berencana
Dewi Ramaharani, 2010, Gambaran Pelaksanaan Metode Amenorea Laktasi Pada
Ibu Pasca Nifas di Klinik Kasih Ibu Binjai Utara di UMSU
Glasier, Anna. 2006, Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta :
EGC.
Handayani, Sri. 2010 Buku Ajaran Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta :
Pustaka Rihama.
Hartanto. 2004, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan.
Hidayat. 2011. Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisis Data. Salemba
Medika. Jakarta.
Jonikun 2005. Pemberian ASI, diakses tanggal 8 februasi 2013,
http//pemberianasi.blogspot.com/2005.
Mochtar, Rustam. 2002. Sinopsis Obstetri. EGC. Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian kesehatan. Rineka Cipta.
Jakarta
_________ 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta
Perry & Potter (2005) Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses &
Praktek Edisi 4. Vol 1. Jakarta : EGC
Pramesemara (2009), Lamanya Menyusui, di akses tanggal 20 Januari 2013,
http://www.faktor-faktormenyusui.bogspot.com.
22 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 5, No. 10, Juni 2015

Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono.


Jakarta.
Roesli, U. 2005. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidia
Saifuddin, Abdul Bari. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta : yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo
________. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta. PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Mitra Cendikia. Jogjakarta
Sarwono Prawiroharjo, 2006, Buku Panduan Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta
SDKI. 2007. Survey Dinas Kesehatan. Indonesia
Siti fatonah Trisnawati, 2011, Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Calon
Akseptor KB tentang MAL (Metode Amenorea Laktasi) di Poli KIA
Puskesmas Sepanjang
Soet Jiningsih. 2009. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: ECG
Sugiyono. 2006, Statistik untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta.
Utami Rusli, (2012). Arti Menyusui, diakses tanggal 7 Juni 2013, copyright 2011-
2013 Bidan Kita. All Rights Reserved.

Anda mungkin juga menyukai