Anda di halaman 1dari 7

9/30/19

PENGANTAR PERPAJAKAN
BAB 1 & 2

BAB 1 BAB 2
ü Definisi dan unsur pajak ü Pajak Negara
ü Fungsi Pajak ü Pajak Daerah & Retribusi daerah
ü Syarat pemungutan pajak
ü Pengelompokan pajak
ü Sistem pemungutan pajak
ü Timbul dan hapusnya utang pajak
ü Tarif Pajak

DEFINISI PAJAK

• Prof. Dr Adriani, Pajak adalah iuran kepada negara (yg dpt dipaksakan) yg
terhutang oleh yg wajib membayarnya menurut peraturan dg tidak mendapat
prestasi kembali yg langsung dpt ditunjuk dan yg gunanya utk membiayai
pengeluaran umum berhubung dg tugas negara untuk menyelengarakan
pemerintahan.
• Rochmat Soemitro, pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan uu
dg tiada mendapat jasa timbal yang langsung dpt ditunjukkan dan digunakan utk
membiayai pengeluaran umum.
• Dr Soeparman Soemahamidjaja, pajak adalah iuran wajib berupa uang atau
barang, yang menutup biaya produksi barang2 dan jasa2 kolektif dlm mencapai
kesejahteraan umum.

1
9/30/19

UNSUR-UNSUR DALAM PENGERTIAN


PAJAK

• DIPUNGUT BERDASARKAN UNDANG-UNDANG


• DAPAT DIPAKSAKAN
• TDK DPT DITUNJUKKAN ADANYA KONTAPRESTASI SECARA
LANGSUNG OLEH PEMERINTAH
• DIPUNGUT OLEH NEGARA(PUSAT/DAERAH)
• DIPERUNTUKKAN BAGI PENGELUARAN-PENGELUARAN PEMERINTAH
(JIKA SURPLUS DIGUNAKAN UNTUK PUBLIC INVESMENT )

FUNGSI PAJAK

• 1. Budgetair/fungsi fiskal/anggaran(fungsi utama) pajak digunakan sebaga alat


untk memasukan dana secara optimal ke kas negara berdasarkan UU
Perpajakan yg berlaku, atau alat untuk memasukkan uang sebanyak-banyaknya
ke kas negara.
• 2. Fungsi Regulerend (sbg fungsi tambahan/pelengkap): pajak dipergunakan oleh
pemerintah sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu

2
9/30/19

PENGELOMPOKAN PAJAK

Menurut • Pajak langsung


golongannya • Pajak tidak langsung

• Pajak Subjektif
Menurut sifatnya • Pajak Objektif

Menurut lembaga • Pajak Pusat


pemungutnya • Pajak Daerah

MENURUT GOLONGANNYA

• PAJAK LANGSUNG • PAJAK TIDAK LANGSUNG


• PEMBEBANANNYA TIDAK DAPAT • PEMBEBANANYNA DAPAT
DILIMPAHKAN KPD PIHAK LAIN DILIMPAHKAN KEPADA PIHAK LAIN
• Pajak Penghasilan (PPh) • ( PPN/PPn BM )
• PAJAK RESTORAN (PB1)

3
9/30/19

MENURUT SIFATNYA

PAJAK SUBYEKTIF PAJAK OBYEKTIF


• BERDASARKAN SUBYEKNYA • BERDASARKAN OBYEKNYA
• PPh • PPN, PPnBM

MENURUT LEMBAGA PEMUNGUTNYA


1. Pajak Pusat ( Pajak Negara ) yaitu pajak yang wewenang pemungutannya
ada ditangan pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga
negara. Misalnya Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah.
2. Pajak Daerah yaitu pajak yang wewenang pemungutannya ada pada
pemerintah daerah dan digunakan untuk kepentingan pembiayaan rumah
tangga pemerintah daerah tersebut. Pajak Daerah terdiri dari :
a. Pajak Propinsi yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah Tingkat I (
Propinsi ), misalnya Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Bumi dan Bangunan
b. Pajak Kabupaten / Kota yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah
Tingkat II ( Kabupaten / Kota ), misalnya Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak
Hiburan

4
9/30/19

SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK

• Official
assessment system: suatu sistem perpajakan yang
memberikan wewenang kepada pemerintah ( fiskus ) untuk
menghitung dan menetapkan besarnya pajak. (Contoh PBB)
• Self assessment system: suatu sistem perpajakan yang memberi
kepercayaan kepada wajib pajak untuk menghitung, membayar
dan melaporkan pajaknya sendiri kpd fiskus. (Contoh: PPh)
• With holding tax system: suatu sistem perpajakan yang memberi
kepercayaan kepada pihak tertentu berdasarkan UU perpajakan
untuk menghitung, memotong/memungut, menyetor dan
melaporkan pajak pihak lain (PPh )

TIMBUL DAN TERHAPUSNYA PAJAK

PIHAK YANG TERLIBAT DALAM UTANG PAJAK ADALAH WAJIB PAJAK


DAN NEGARA. NEGARA DAPAT MEMAKSAKAN UTANG ITU UNTUK
DIBAYAR OLEH WAJIB PAJAK.

• Ajaran Materiil à Utang pajak timbul • Ajaran Formil à Dalam ajaran formil,
karena Undang Undang dan karena ada utang pajak timbul dikarenakan adanya
sebab-sebab yang mengakibatkan ketetapan pajak dari pemerintah atau
seseorang atau suatu pihak dikenakan fiskus. Sehingga pajak terutang pada saat
pajak, yaitu karena perbuatan, keadaan
dan peristiwa yang dapat menimbulkan diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak
utang pajak. oleh pihak fiskus/pemerintah.

• Contoh perbuatan, keadaan dan peristiwa


yang menyebabkan utang pajak adalah :
Perbuatan : menerima penghasilan,
mendirikan bangunan, melakukan kegiatan
impor/ekspor.

5
9/30/19

BERAKHIRNYA UTANG PAJAK


• Pembayaran atau pelunasan à Dilakukan dengan cara menyetor melalui bank persepsi,
kantor pos, atau tempat lain yang ditetapkan oleh pemerintah
• Kompensasi à Adalah suatu cara menghapus utang pajak yang dilakukan melalui
pemindahan kelebihan pajak dari suatu jenis pajak
• Penghapusan Utang à Dilakukan karena kondisi Wajib Pajak yang berdasarkan peraturan
yang berlaku tidak mungkin lagi untuk melunasi utang pajaknya
• Pembebasan à Utang pajak berakhir karena adanya kebijakan pemerintah untuk
menghapus utang pajak tertentu dengan alasan tertentu, yang biasanya berkait dengan
kebijakan perekonomian.

TARIF PAJAK

• Tarif Proporsional à Tarif pemungutan pajak yang menggunakan


persentase tetap tanpa memperhatikan jumlah yang dijadikan
dasar pengenaan pajak. Dengan demikian semakin besar jumlah
yang dijadikan dasar pengenaan pajak, akan semakin besar pula
jumlah pajak terutang (yang harus dibayar).
• Tarif Progresif à Tarif pemungutan pajak yang persentasenya
semakin besar bila jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajak
juga semakin besar.
• Tarif Tetap à Tarif pemungutan pajak yang besar nominalnya
tetap tanpa memperhatikan jumlah yang dijadikan dasar
pengenaan pajak.

6
9/30/19

TATACARA PEMUNGUTAN PAJAK

• Setiap Wajib Pajak wajib membayar Pajak yang terutang berdasarkan surat
ketetapan pajak atau dibayar sendiri oleh Wajib Pajak berdasarkan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
• Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan berdasarkan penetapan Kepala
Daerah dibayar dengan menggunakan Surat ketetapan Pajak Daerah (SKPD) atau
dokumen lain yang dipersamakan berupa karcis dan nota perhitungan.
• Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan sendiri dibayar dengan
menggunakan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD), Surat Daerah urang
Bayar (SPDKB), dan/atau Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan
(SKPDKBT).

KADALUARSA PENAGIHAN PAJAK

• Hak untuk melakukan penagihan Pajak menjadi kedaluwarsa


setelah melampui waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat
terutangnya Pajak

Anda mungkin juga menyukai