Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RINGKASAN GIZI DAN DIET

“GIZI IBU MENYUSUI”

OLEH:

DIA PINKE SARI

193110171

1B

DOSEN PEMBIMBING :

Wiwi Sartika, DCN, M.Biomed

D-III KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES PADANG

TAHUN 2020
GIZI IBU MENYUSUI

1. PENGERTIAN ASI EKSLUSIF

ASI merupakan makanan alamiah ideal untuk bayi terutama pada bulan-bulan pertama. ASI
mengandung semua gizi (nutrient) yang dibutuhkan untuk membangun dan menyediakan energi
bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal. ASI juga mengandung zat anti
terhadap penyakit-penyakit.

ASI ekslusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman lain. ASI ekslusif yang
dianjurkan 4 – 6 bulan pertama kehidupan bayi.

2. KANDUNGAN ASI

ASI mengandung zat gizi yang berkualitas tinggi dan berguna bagi pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasan bayi. ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan bayi 4 - 6
bulan pertama kehidupannya karena ASI mengandung protein dan lemak yang paling cocok
untuk bayi dalam jumlah tepat, mengandung laktosa (gula susu) lebih banyak dari susu lain,
mengandung vitamin, zat besi, air, garam, kalsium dan fosfat dalam jumlah yang tepat dan cukup
untuk bayi. Karbohidrat yang terbanyak dalam ASI adalah laktosa. ASI mengandung
immunoglobulin terutama Ig A. Anti bodi ini banyak terdapat dalam kolostrum dan lebih rendah
pada air susu berikutnya. ASI mengandung laktoferin yang dapat mengikat besi sehingga yang
berbahaya yang terdapat dalam usus tidak memperoleh mineral untuk pertumbuhannya. ASI
mengandung lisozim yaitu suatu enzim yang dapat menghancurkan sejumlah bakteri berbahaya
dan berbagai virus. ASI mengandung sampai 4000 sel per ml, sel ini mengeluarkan Ig A,
laktoferin dan lisozim dan interferon. Interferon adalah suatu substansi yang dapat menghambat
aktivitas virus tertentu. ASI mengandung berbagai anti bodi serta leukosi, makrofa, protein yang
berkualitas baik dari susu sapi, Decosahexanic Acid (DHA), Arachidonic Acid (AA), vitamin B
12 dan asam folat dan mengandung Fe.

3. MANFAAT ASI

 Bagi Bayi

Manfaat ASI bagi bayi adalah sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan
pertumbuhan bayi sampai 6 bulan, meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung zat anti
kekebalan sehingga bayi akan lebih jarang sakit, melindungi dari alergi. Menurut Joan Neilson
(1995 : 3) manfaat memberikan ASI pada bayi adalah karena ASI mengandung air, protein,
lemak, laktosa, mineral, vitamin, dan antibody yang akan melindungi bayi dari infeksi terutama
terhadap kuman yang menyebabkan gastroenteritis, mengurangi kemungkinan terjadinya radang
tenggorokkan.
 Bagi ibu

Menyusui bayi dapat membantu kontraksi otot rahim kembali pada ukuran pra hamil,
pemberian ASI secara penuh selama 6 bulan akan membantu ke bentuk tubuh semula tanpa harus
menjalankan diet khusus. Menurut dr. Utami Roesli (2000 :13) mengatakan bahwa menyusui
dapat mengurangi terjadinya anemia, menjarangkan kehamilan, mengurangi kemungkinan
menderita kanker, tidak merepotkan ibu, hemat waktu, dan memberi kepuasan bagi ibu serta
lebih ekonomis.

 Bagi Lingkungan

Pemberian ASI pada bayi dapat mengurangi sampah karena tidak memerlukan botol plastik,
dot karet, kertas pembungkus.

 Bagi Negara

Pemberian ASI dapat menghemat devisa untuk membeli susu formula, perlengkapan
menyusui.

4. JENIS-JENIS ASI

 Kolostrum

Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama setelah kelahiran bayi, yang
berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental. Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali di
sekresi oleh kelenjar payudara mengandung tissuidedris dan residual material yang terdapat
dalam alveoli. Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari isapan bayi pada
hari-hari pertama kelahiran, walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi
karna itu harus diberikan pada bayi.

 Air Susu Transisi/Peralihan

ASI ini dihasilkan mulai hari ke-4 sampai hari ke10. Air susu transisi merupakan ASI
peralihan dari olostrum sampai ASI mature.

 Air Susu Matur (Mature)

ASI Mature merupakan ASI yang keluar pada sekitar hari ke 14 dan seterusnya dan
komposisinya relative konstan.

5. ANATOMI PAYUDARA

Payudara terdiri dari dua bagian yaitu bagian luar (eksternal) dan bagian dalam (internal).
Bagian luar terdiri dari sepasang buah dada yang terletak di dada, puting susu dan daerah
kecoklatan disekitar puting susu yang disebut aerola mammae. Aerola Mammae letaknya
mengelilingi puting susu dan berwarna kegelapan yang disebabkan oleh penipisan pigmen pada
kulit.

Bagian dalam terdiri dari kelenjer susu (mammary aveoli) yang merupakan pabrik susu, sinus
lactiferous yang merupakan gudang susu yang berfungsi menampung ASI, terletak di bawah
daerah kecoklatan atau aerola mammae, saluran susu (duktus lactiferous) yang mengalirkan susu
dari pabrik susu ke gudang susu dan jangkauan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat
dan sel lemak

6. PRODUKSI ASI

Pembuatan ASI sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan. Ibu yang gelisah, kurang percaya
diri, rasa ketakutan dan berbagai bentuk ketegangan emosional akan menyebabkan gangguan
dalam menyusui.

Bagi seorang yang menyusui dikenal 2 reflek yang masing-masing berperan sebagai
pembentukan dan pengeluaran ASI yaitu:

 Reflek Prolaktin

Sewaktu bayi menghisap buah dada suatu hormon yang disebut proklatin diproduksi sehingga
menyebabkan sel sel alveoli menghasilkan air susu yg akan keluar melalui pembuluh- pembuluh
air susu. Isapan bayi yang merangsang putting susu dan kalang payudara akan merangsang
ujung-ujung saraf sensoris yang berfungsi sebagai respon mekanik.

Pada ibu yang menyusui prolaktin akan meningkat dalam keadaan :

a. Stress atau pengaruh psikis

b. Operasi

c. Ransangan putting

d. Obat-obatan tranquilizer hipotalamus seperti reserpin, kloropromazin dan fenotiazid.

Sedangkan keadaan –keadaan yang menghambat pengeluaran prolaktin:

a. Gizi ibu yang jelek

b. Obat-obatan seperti ergot, I-dopa (Soetjiningsih, 1997:7-8)

 Reflek Oksitoksin (let down reflek)

Reflek ini mengakibatkan memancarnya ASI keluar. Apabila bayi didekatkan pada buah dada
ibu, maka bayi akan memutar kepalanya kearah buah dada ibu, reflek memutar ini disebut
rooting reflek atau reflek menoleh.
Yang dapat meningkatkan pengeluaran ASI :

a. Bila melihat bayi

b. Memikirkan bayi dengan perasaan penuh kasih saying

c. Mendengar bayi menangis

d. Mencium bayi

e. Ibu dalam keadaan bahagia

Sedangkan yang dapat menghambat pengeluaran ASI:

a. Ibu yang sedang bingung atau pikirannya sedang kacau

b. Rasa takut dan khawatir

c. Sedang sedih, cemas, marah atau kesal

d. Rasa malu menyusui

7. PERBEDAAN ASI DAN SUSU FORMULA


8. SEPULUH LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI

1. Mempunyai kebijakan tertulis tentang menyusui

2. Melatih semua staf pelayan kesehatan dengan keterampilan

3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan peñatalaksananya,

melalui unit rawat jalan kebidanan dengan memberikan penyuluhan : manfaat ibu hamil, KB,

senam hamil dan senam payudara

4. Membantu ibu-ibu mulai menyusui bayinya dalam waktu 30 menit setelah melahirkan, yang

dilakukan diruang bersalin. Apabila ibu mendapat nakose umum, bayi disusui setelah ibu

sadar.

5. Memperlihatkan pada ibu-ibu bagaimana cara menyusui dan cara mempertahankannya,

melalui penyuluhan yang dilakukan diruang perawatan

6. Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi yang baru lahir

7. Melaksanakan rawat gabung yang merupakan tanggung jawab bersama antara dokter,

bidan, perawat dan ibu

8. Memberi ASI kepada bayi tanpa dijadwal

9. Tidak memberikan dot atau kompeng kepada bayi

10. Membentuk dan membantu pengembangan kelompok pendukung ibu menyusui,seperti

adanya Pojok Laktasi yang memantau kesehatan ibu nifas dan bayi, payudara dan lain-lain

(Depkes, 2002:49)

9. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI

 Pekerjaan

Semakin meningkatnya jumlah tenaga kerja wanita diberbagai sector sehingga semakin banyak
ibu-ibu yang haus meninggalkan bayinya sebelum 4 tahun setelah habis masa bersalin, hal ini
menjadi kendala dalam pemberian ASI.
 Sikap Ibu

Sikap adalah penilaian (bisa berupa pendapat) seseorang terhadap stimulus atau objek. Persiapan
psikologi ibu untuk menyusui pada saat kehamilan sangat berarti karena keputusan atau sikap ibu
yang positif harus sudah ada pada saat kehamilan atau jauh sebelumnya.

 Kondisi Kesehatan Ibu

Keadaan atau kondisi fisik ibu sangat berpengaruh pada produksi ASI. Seorang ibu harus
memperhatikan makanannya dan menjaga tubuh agar tetap dalam kondisi baik. Makanan dengan
baik maka si bayi akan memperoleh pelayanan yang istimewa melalui ASI sehubungan dengan
kebutuhan zat gizinya. Seorang ibu yang menderita penyakit kronis akut sepeti TBC atau jenis
infeksi lain atau penyakit lain termasuk malaria, jika si ibu dalam pengobatan tidak ada alasan
untuk tidak menyusui bayinya, meskipun kadang-kadang si bayi harus diberi obat pencegah lain
selain vaksinasi BCG.

 Dukungan Dari Petugas Kesehatan

Kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan mendorong semakin banyaknya jumlah persalinan
yangdilakukan di rumah sakit atau rumah bersalin. Akan tetapi banyak ahl mengemukakan
adanya pengaruh yang kurang baik terhadap kebiasaan memberikan ASI pada ibu-ibu yang
melahirkan di rumah sakit dan rumah bersalin, petugas kesehatanya lebih menitik beratkan upaya
mereka agar persalinan dapat berlangsung dengan baik, ibuy dan anak dalam dalam keadaan
sehat dan selamat.

 Dukungan Dari Keluarga

Agar ibu dapat berhasil menyusui diperlukan bantuan dan dukungan dari suami, keluarga dan
petugas kesehatan. Suami yang mengeti bahwa ASI dan menyusui paling baik untuk bayi
merupakan dukungan umtuk ibu agar lebih berhasil menyusui.

 Promosi Susu Formula

Di perkotaan ibu-ibu lebih banyak memperoleh informasi mengenai susu formula. Meningkatnya
promosi susu formula sebagai pengganti ASI menyebabkan ibu-ibu banyak memilih beralih pada
susu formula daripada menyusui bayinya dengan alas an lebih praktis.

10. KEBUTUHAN NUTRISI IBU MENYUSUI

 Energi

Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan dan
lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kalori ASI yang dihasilkan oleh
ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kal/100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap
100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/hari untuk 6 bulan pertama
dan 510 kal/hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal.

 Protein

Ibu memerlukan tambahan 20 gram protein diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah ini
hanya 16% dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.

 Cairan

Pertimbangan nutrisi lain selama menyusui adalah asupan cairan. Dianjurkan bahwa ibu yang
menyusui minum 2-3 liter cairan per hari, lebih baik dalam bentuk air putih, susu dan jus buah
bukan minuman ringan, sirup dan minuman mengandung kafein.

 Vitamin dan Mineral

Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada selama hamil.

Namun suplemen khusus dapat diindikasikan ketika asupan ibu tidak adekuat, misalnya :

1. Multivitamin seimbang dan suplemen mineral diperlukan ibu yang mengkonsumsi

makanan kurang dari 1800 kal/hari.

2. Suplemen kalsium diindikasikan untuk ibu yang intoleran laktosa atau yang tidak

mengkonsumsi susu cukup dan makanan kaya kalsium lain.

3. Suplemen vitamin D mungkin perlu untuk ibu yang menghindari makanan diperkaya

vitamin D (misal susu, sereal)

4. Suplemen vitamin B12 perlu untuk vegetarian ketat bila mereka tidak mengkonsumsi

produk tanaman diperkaya vitamin B12 secara teratur.

5. Suplemen zat besi mungkin diperlukan untuk mengganti defisit zat besi selama hamil dan

kehilangan darah selama melahirkan.

Anda mungkin juga menyukai