Anda di halaman 1dari 7

Penyakit A-Z, Kesehatan A-Z

Gangguan Muskuloskeletal

Oleh Lika Aprilia Samiadi

Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Tania Savitri - Dokter Umum

penyakit tulang kelainan tulang

Definisi

Apa itu gangguan muskuloskeletal?

Gangguan muskuloskeletal adalah suatu kondisi yang mengganggu fungsi sendi, ligamen, otot, saraf dan
tendon, serta tulang belakang. Sistem muskuloskeletal Anda melibatkan struktur yang mendukung
anggota badan, leher dan punggung. Gangguan muskuloskeletal seringnya merupakan penyakit
degeneratif, penyakit yang menyebabkan jaringan tubuh Anda rusak secara lambat laun. Hal ini dapat
mengakibatkan rasa sakit dan mengurangi kemampuan Anda untuk bergerak, yang dapat mencegah
Anda dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

Ad

Gangguan muskuloskeletal dapat mempengaruhi setiap area dalam tubuh. Bagian utama termasuk
leher, bahu, pergelangan tangan, punggung, pinggul, lutut, dan kaki. Beberapa gangguan umum
termasuk:

nyeri pada punggung bagian bawah

fibromyalgia

encok

osteoarthritis

radang sendi

tendinitis

Gejala
Apa saja gejala gangguan muskuloskeletal?

Gangguan muskuloskeletal juga menyebabkan peradangan di banyak bagian tubuh yang berbeda. Orang
dengan gangguan muskuloskeletal mungkin merasa sakit di seluruh tubuh mereka. Otot-otot mungkin
terasa panas atau berkedut seolah-olah mereka seperti ditarik. Gejala akan bervariasi pada setiap orang,
tetapi tanda-tanda dan gejala umum termasuk:

Nyeri/ngilu

Kelelahan

Gangguan tidur

Peradangan, pembengkakan, kemerahan

Penurunan rentang gerak

Hilangnya fungsi

Kesemutan

Mati rasa atau kekakuan

Kelemahan otot atau kekuatan cengkeraman menurun

Jika Anda memiliki pertanyaan tentang gejala atau memiliki masalah apapun, hubungi dokter Anda
untuk informasi lebih lanjut.

Penyebab & Faktor Risiko

Apa penyebab dari gangguan muskuloskeletal?

Karena muskuloskeletal meliputi banyak bagian dari tubuh kita, penyebab nyeri muskuloskeletal
bervariasi. Penyebab pasti dari nyeri dapat tergantung pada:

Usia: Lanjut usia cenderung mengalami nyeri muskuloskeletal dari sel-sel tubuh yang rusak.

Pekerjaan: Beberapa pekerjaan membutuhkan tugas yang berulang atau menyebabkan sikap tubuh yang
buruk, membuat Anda berisiko mengalami gangguan muskuloskeletal.
Tingkat aktivitas: Menggunakan otot terlalu berlebihan, maupun terlalu lama tidak aktif seperti duduk
sepanjang hari, dapat menyebabkan gangguan muskuloskeletal.

Gaya hidup: Atlet lebih sering berisiko untuk gangguan muskuloskeletal.

Jaringan otot bisa rusak akibat kelelahan dengan kegiatan sehari-hari. Cedera atau trauma pada suatu
bagian yang disebabkan oleh gerakan tiba-tiba, kecelakaan mobil, jatuh, juga dapat menyebabkan nyeri
muskuloskeletal. Penyebab lain nyeri termasuk salahnya posisi tulang belakang dari postur tubuh yang
buruk, atau pendeknya otot dari kurangnya aktivitas.

Siapa yang berisiko terkena gangguan muskuloskeletal?

Gangguan muskuloskeletal terjadi ketika Anda terlalu sering menggunakan atau menyalahgunakan
sekelompok otot atau tulang untuk waktu yang lama tanpa istirahat. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi risiko gangguan muskuloskeletal.

Paksaan: Menggunakan kekuatan untuk melakukan suatu kegiatan seperti mengangkat, mendorong,
menarik, atau membawa benda-benda berat.

Pengulangan: Melakukan tindakan berulang menggunakan kelompok yang sama dari otot atau sendi.

Postur: Membungkuk atau memutar tubuh Anda untuk waktu yang lama.

Getaran: Mengoperasikan mesin, peralatan, dan peralatan yang bergetar.

Kegiatan dan olahraga mengharuskan kita untuk mengerahkan kekuatan tertentu. Ketika kekuatan yang
diperlukan melebihi jumlah yang disanggupi tubuh Anda, itu akan menyebabkan kerusakan. Kerusakan
dapat terjadi dari gerakan tunggal atau gerakan berulang dari waktu ke waktu.

Ketika bagian tubuh Anda digunakan berulang-ulang, dengan sedikit istirahat tanpa memberikan waktu
pemulihan untuk tubuh, maka nyeri sering terjadi pada bagian tersebut. Bahkan jika paksaan kekuatan
bersifat rendah dan dengan postur yang baik, tindakan berulang seperti mengetik, dapat menyebabkan
kelelahan, kerusakan jaringan, dan, akhirnya, rasa sakit dan ketidaknyamanan. Risiko terkena gangguan
muskuloskeletal meningkat ketika kecepatan aktivitas meningkat, atau ketika tubuh dalam posisi
canggung.
Postur tubuh yang buruk adalah ketika bagian tubuh Anda jauh dari “sikap netral.” Postur netral adalah
postur di mana tubuh Anda menerima sedikit tekanan dari kegiatan Anda, yaitu:

leher dan punggung yang selaras dan tidak memutar

lengan dekat dengan sisi tubuh

pergelangan tangan lurus sejalan dengan lengan

jari secara alami menekuk

Dengan memaksa sendi Anda berada dalam posisi canggung atau tidak wajar, maka semakin tegang
otot, tendon, dan ligamen di sekitar sendi. Sebagai contoh, ketika Anda mengangkat beban, lengan Anda
sepenuhnya terentang, siku dan bahu sendi berada pada akhir rentang gerak mereka. Beban yang berat,
ditambah tarikan berulang pada posisi ini, dapat menyebabkan risiko cedera lebih tinggi.

Beberapa pekerjaan membutuhkan seseorang untuk menangani kekuatan besar. Misalnya, mengangkat
beban dapat menempatkan tekanan pada punggung bawah Anda dan berpotensi merusak baik cakram
tulang belakang dan tulang belakang.

Anda juga dapat secara tidak sengaja menempatkan tekanan pada sendi Anda saat bekerja, seperti
mengistirahatkan siku atau tangan di atas meja, yang dapat berpotensi menyebabkan kerusakan tendon,
otot, pembuluh darah, dan saraf di bawah kulit. Hal ini sering disebut sebagai stres kontak.

Bekerja dengan alat berat yang bergetar dapat juga menyebabkan gangguan muskuloskeletal. Alat
seperti pisau cukur, penggiling, atau traktor dan peralatan konstruksi dapat mempengaruhi pembuluh
darah dan saraf di tangan-lengan atau seluruh tubuh Anda. Ini dapat berkembang menjadi masalah
muskuloskeletal.

Diagnosis

Bagaimana cara mendiagnosis gangguan muskuloskeletal?

Dokter Anda akan melakukan pemeriksaan fisik dan riwayat medis secara menyeluruhuntuk mengetahui
penyebab pasti dari rasa sakit Anda. Dokter Anda mungkin menguji otot dan sendi untuk:
kelemahan atau degenerasi

setiap kedutan yang dapat menunjukkan kerusakan saraf

pembengkakan atau kemerahan

Selain itu, tergantung pada gangguan tertentu, dokter mungkin melakukan tes pencitraan untuk
mengonfirmasi diagnosis. Mereka mungkin melakukan rontgen untuk melihat tulang, atau tes darah
untuk penyakit rematik.

Obat & Pengobatan

Apa saja pengobatan untuk gangguan muskuloskeletal?

Tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan dari rasa sakit, ada berbagai pengobatan untuk
gangguan muskuloskeletal.

Untuk nyeri ringan atau sesekali, Anda bisa mendapatkan obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti
ibuprofen atau paracetamol. Obat-obatan seperti obat anti-inflamasi (NSAID) dapat digunakan untuk
mengobati peradangan dan nyeri.

Untuk sakit yang lebih parah, Anda mungkin perlu penghilang rasa sakit yang lebih kuat yang akan
memerlukan resep dari dokter Anda. Untuk nyeri yang berhubungan dengan pekerjaan, terapi fisik
dapat membantu Anda menghindari kerusakan lebih lanjut dan mengontrol rasa sakit Anda. Terapi
manual, atau mobilisasi, dapat digunakan untuk mengobati masalah dengan keselarasan tulang
belakang.

Pengobatan lain mungkin termasuk:

teknik relaksasi

suntikan dengan obat anestesi atau anti-inflamasi

penguatan otot dan latihan peregangan

perawatan chiropractic

terapi pijat
Bagaimana saya bisa mengontrol gangguan muskuloskeletal saya?

Anda dapat mengontrol gangguan muskuloskeletal dengan mengelola faktor risiko Anda dan mencegah
cedera. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:

Letakkan benda yang sering digunakan dekat dengan Anda dan mudah diraih untuk menghindari
peregangan berlebih pada lengan Anda.

Gunakan mesin pembantu sebisa mungkin, seperti menggunakan troli dan bukan menjinjing tas belanja
jika memang belanjaan Anda banyak, atau menggunakan alat-alat listrik bukan alat-alat tangan.

Menggunakan desain alat yang berbeda yang menurunkan kekuatan dan mudah digenggam.

Beristirahat singkat saat melakukan kegiatan yang berulang, atau dalam jangka panjang.

Jika Anda perlu duduk untuk waktu yang lama, gunakan kursi yang empuk.

Mengatur meja kerja Anda secara efektif, seperti menempatkan pulpen dan telepon di sebelah kiri atau
kanan tergantung pada posisi tangan.

Pertimbangkan menggunakan head set untuk ponsel jika Anda sering membuat panggilan telepon.

Batasi mengangkat beban yang berat.

Hello Health Group tidak menyediakan saran, diagnosis, maupun pengobatan.

Bagikan artikel ini:

Review Date: September 22, 2016

Last Modified: Februari 9, 2017

Sumber

Yang juga perlu Anda baca

HIDUP SEHAT, TIPS SEHAT

Cara Mengatasi Kifosis Agar Tulang Belakang Kembali Normal

PENYAKIT A-Z, KESEHATAN A-Z


Sakit Tulang Belakang

GANGGUAN MUSKOSKELETAL, OSTEOPOROSIS, HEALTH CENTERS

Hati-hati, Tak Semua Gerakan Yoga Aman untuk Orang dengan Osteoporosis

HIDUP SEHAT, SEKS & ASMARA

Seks Terasa Sakit Akibat Vaginismus (Vagina Menutup), Adakah Cara Mengatasinya?

Hidup sehat ♡ Hidup bahagia

Tentang Kami EXECUTIVE BIOS Lowongan Kontak Kami Kebijakan Kebijakan Editorial Informasi
Kesehatan Sitemap

© 2020 Hello Health Group Pte. Ltd. Hak cipta dilindungi.

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai