Anda di halaman 1dari 10

PRINSIP MILIK: ALLAH PEMILIK HIDUPKU.

DIA MENGATUR
HIDUPKU DENGAN HIKMATNYA.

PERTANYAAN: Bagaimana menemukan kehendak Allah?


Just Do Something.
AHA: Ibrani 13:20-21
Minggu 1
Bahan FIRMAN:
Judul Khotbah : Mengenal Kehendak Allah
Teks Alkitab : Ibrani 13:20-21

20 Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali
dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita,
21 kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya,
dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi
Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.
Melalui bagian firman ini kita dapat menemukan beberapa hal:

Mengajar:
1. Keberadaan Allah: Allah adalah sumber Damai sejahtera.
2. Kehendak Allah dalam hidup manusia yaitu: Allah ingin kita melakukan apa yang
berkenan bagi Allah bagi kemuliaanNya
Dengan begini kita semakin mengerti Allah kita tidak pernah membuat kita pusing, galau,
dan bingung. Karena Dia adalah Allah yang menjadi sumber Damai. Namun mungkin
seringkali kita tidak melakukan kehendakNya bahkan tidak memperhatikannya.

Menyatakan Kesalahan:
Melalui Ibrani 13 ada banyak sekali kesalahan yang dinyatakan,

 Seenaknya sendiri dalam relasi dengan sesama,


 Tidak menghormati dan menaati otoritas/kebiasaan cuek thdp otoritas,
 Menjadi hamba uang/ selalu merasa kurang dengan apa yang dimiliki.
Memperbaiki Kelakuan:
 Menaati otoritas yang ada,
 Mengasihi sesame (tidak egois atau cuek),
 Mencukupkan diri dengan apa yang ada.

Mendidik orang dalam kebenaran:


 Hal yang harus diperhatikan, dari segala aspek kehidupan kita adalah bagi kemuliaan
Allah (ayat 21).
 Kita mengajak jemaat untuk dapat mengerti bahwa TUHAN sebenarnya menuntun kita
untuk hidup dalam rancanganNya. Namun seringkali manusia tidak memperhatikannya.
Caranya mudah dengan setiap tindakan atau keputusan yang kita ambil, sudahkah kita
mempertanyakan “apakah hal yang aku lakukan ini akan memuliakan nama Allah atau
tidak?”
Bahan CONTACT:
1. Bagaimana respon kita ketika sedang lelah, lalu orang tua meminta kita melakukan
sesuatu? Atau mungkin ketika kita sedang senang”nya nonton k-drama or main lalu ortu
meminta kita melakukan sesuatu? Apakah menurutmu itu memuliakan Allah?
Bagaimana seharusnya? Apa yang menjadi kendala kita untuk dapat fokus memuliakan
Allah?
2. Bisa dibuatkan pertanyaan yang lain yang berhubungan dengan relasi dan juga dengan
urusan uang/kepemilikan sesuatu.
PRINSIP MILIK: ALLAH PEMILIK HIDUPKU. DIA MENGATUR
HIDUPKU DENGAN HIKMATNYA.

PERTANYAAN: Bagaimana menemukan kehendak Allah?


Just Do Something.
AHA: Ibrani 13:20-21
Minggu 2
Bahan FIRMAN:
Judul Khotbah : Mencari Pribadi Allah.
Teks Alkitab : Matius 6:25-34

Hal kekuatiran
6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir  akan hidupmu, akan apa yang
hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang
hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih
penting dari pada pakaian? 6:26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan
tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh
Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? 6:27 Siapakah di
antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan
hidupnya? 6:28 Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di
ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, 6:29 namun Aku berkata kepadamu:
Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga
itu. 6:30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok
dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang
percaya? 6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan?
Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? 6:32 Semua itu dicari bangsa-
bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu
memerlukan semuanya itu. 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka
semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.  6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari
besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk
sehari."
Melalui bagian firman ini kita dapat menemukan beberapa hal:

Mengajar:
1. Keberadaan Allah: Allah mengetahui dan memenuhi segala apa yang kita perlukan untuk
hidup.
2. Kehendak Allah dalam hidup manusia yaitu: Allah tidak ingin kita khawatir akan masa
depan kita, tetapi mencari kerajaan Allah dan kebenaranNya.
3. Dengan begini kita semakin mengerti Allah mengetahui (karena Allah mahakuasa
mengatur segala sesuatu dengan hikmatNya) dan memenuhi segala apa yang kita
perlukan untuk hidup. Mengalahkan kekhawatiran dengan mengenal Allah kita melalui
kebenaran firmanNya.

Menyatakan Kesalahan:
Melalui Matius 6 ada banyak sekali kesalahan yang dinyatakan,

 Kekhawatiran, dan kecemasan merupakan buah dosa yang tumbuh dari


ketidakpercayaan akan Allah. Hal ini adalah hal yang sama dilakukan oleh orang yang
tidak mengenal Allah.
 Banyak sekali orang yang bingung dan khawatir akan hidup mereka. Pada masa kini
mungkin pertanyaan-pertanyaan ini yang muncul di hidup mereka.
o Harus sekolah dimana? Jurusan Ipa,Ips atau Bahasa?
o Apakah saya harus menikah? Dengan siapa saya harus menikah?
o Apakah saya harus lanjut kuliah? Jurusan apa?
o Nanti saya harus kerja apa di masa depan?
o Saya ini harus mengejar karir apa?
o Dengan siapa saya harus berteman?
o Apakah saya bisa naik kelas? Kalau gak naik kelas bagaimana?

Memperbaiki Kelakuan:
 Pertanyaan-pertanyaan di atas seringkali kita ajukan kepada TUHAN, dengan fokus yang
salah, berharap TUHAN akan mengatakan suatu yang ilahi untuk memutuskan sesuatu
agar kita bisa hidup dalam rancanganNya dengan nyaman. Contoh: “apakah jurusan
yang harus saya pilih ipa atau ips?” Dan berharap ada suara dari langit “pilihlah ipa hai
anakku.”
 Yesus tidak menjawab pertanyaan itu dengan keputusan, melainkan Ia memberi
tahukan kepada kita apa yang menjadi kerinduanNya.
 Ia meminta kita untuk mencari kerajaan ALLAH dan kebenarannya. Yesus rupanya
mengajak kita pengikutNya, untuk rindu mengasihi DIA, mengenal DIA, dan hidup dalam
kebenaran firmanNya.

Mendidik orang dalam kebenaran:


Hal yang harus diperhatikan, dalam hidup ini bukanlah pertanyaan “harus memilih yang mana?
Bagaimana memutuskan atau menyelesaikan sesuatu? Apa yang harus aku lakukan” tetapi
kembali kepada “Siapa yang sebenarnya harus saya cari? Sudahkah saya menyediakan waktu
untuk bersekutu dengan TUHAN?”
Kita mengajak jemaat untuk dapat mengerti bahwa TUHAN sebenarnya mau menuntun kita
untuk hidup dalam rancanganNya. Namun seringkali manusia lebih sibuk dengan bagaimana
daripada datang berelasi dengan pribadiNya. Jika kita sudah memiliki relasi (mengenal dan
melakukan FT) dengan DIA. Percayalah DIA akan kasih kita hikmat dan akal budi kok untuk
berpikir menentukan pilihan mana yang tepat bagi kemuliaanNya.

Bahan CONTACT:
1. Bagaimana tentang kehidupanmu seminggu kemaren? Masih adakah hal yang sulit
untuk kamu lakukan untuk memuliakan TUHAN?
2. Menurutmu apa yang menjadi kesulitanmu dalam membaca Firman TUHAN setiap hari
secara rutin? Kapan terakhir kali firman TUHAN itu berbicara banyak dalam
kehidupanmu? Firman tentang apakah itu?
3. Maukah kamu untuk membangun relasi membaca Firman TUHAN? (doakan dan
serahkan segalanya kepada ROH KUDUS dan minta tuntunannya) ajak mereka untuk Join
IMPACT ON! Agar pengenalan mereka akan TUHAN juga semakin bertumbuh..
PRINSIP MILIK: ALLAH PEMILIK HIDUPKU. DIA MENGATUR
HIDUPKU DENGAN HIKMATNYA.

PERTANYAAN: Bagaimana menemukan kehendak Allah?


Just Do Something.
AHA: Ibrani 13:20-21
Minggu 3
Bahan FIRMAN:
Judul Khotbah : Hikmat untuk hidup dalam Rancangan Allah
Teks Alkitab : Amsal 2:1-6

Faedah dari pada menuntut hikmat


2:1 Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam
hatimu, 2:2 sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu
kepada kepandaian, 2:3 ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu
kepada kepandaian, 2:4 jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya
seperti mengejar harta terpendam, 2:5 maka engkau akan memperoleh pengertian
tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah. 2:6 Karena
Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.

Melalui bagian firman ini kita dapat menemukan beberapa hal:

Mengajar:
1. Keberadaan Allah: TUHAN yang memberikan hikmat, dari mulutNya datang
pengetahuan dan kepandaian.
2. Kehendak Allah dalam hidup manusia yaitu: Meminta hikmat dan memohon pengertian
dari Allah.
Ayat ini menjelaskan kontruksi kata “jikalau-maka”. Jikalau menerima perkataanKu (ayat 2),
jikalau engkau berseru kepada pengertian (3), dan jikalau engkau mencari seperti perak
(ayat 4), maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan (ayat 5), dan
bahkan kita akan mengerti tentnag kebenaran, keadilan, dan kejujuran, bahkan setiap jalan
yang baik.
Ternyata hikmat yang dimaksudkan di amsal ini bukan masalah kekurangan informasi atau
intelektual, melainkan memiliki arti pemahaman tentang takut akan TUHAN dan mendapat
pengenalan akan Allah.
Penulis ingin membawa kita untuk untuk mengerti bahwa orang disebut bodoh itu bukan
karena dia kekurangan intelektual melainkan ia berpaling hidup dari jalan Allah, dan hanya
mendengarkan dirinya sendiri. Tetapi orang yang berhikmat ialah mereka yang hidupnya
berpusat pada Allah; mereka mengenal Allah dan melakukan apa yang diperintahkanNya.
Kita seharusnya menyimpan FT di dalam hati kita, karena apa yang ada dalam hati kita
terpancar keluar. Apa yang kita katakan, dan lakukan menunjukkan apa yang ada dalam hati
kita. Rupanya Allah tidak memberikan kebenaran FirmanNya hanya sebagai checklist yang
harus dikerjakan oleh manusia. Tetapi melalui FirmanNya, Allah ingin mengubah kehidupan
kita.

Menyatakan Kesalahan:
Melalui Amsal 2 ada banyak sekali kesalahan yang dinyatakan,

 Seringkali orang meminta hikmat daripada TUHAN tetapi mereka salah mengerti, dan
tidak melakukan apa yang dikatakan oleh ayat ini. Hikmat dianggap hanya sebagai
kekayaan informasi di dalam Google.
 Kita seringkali menganggap remeh terhadap perkataan TUHAN, dan tidak
menyimpanNya: bermain hp saat ibadah, tidak memperhatikan atau tidak mencatat
Firman yang kita baca atau dengar saat renungan di rumah, di sekolah, maupun di
Gereja. (Survey membuktikan bahwa otak kita ini lemah dalam mengingat, sekarang
coba siapa yang ingat isi khotbah minggu lalu?)
 Asal membaca, dan mendengarkan FT tetapi tidak membacanya dengan meminta
pengertian kepada TUHAN.
 Tidak memiliki gairah dalam mencari dan melakukan kebenaran FT.
 Akibat kita tidak memiliki hikmat dapat terlihat di Amsal 2:12-17. Orang yang
mengucapkan tipu muslihat (12), jalan yang gelap (13), jalan yang berliku-liku (15),
perempuan jalan dan perempuan asing yang licin perkataannya (16), dan jalannya
menuju maut (18-19).

Memperbaiki Kelakuan:
 Catat Firman TUHAN setiap hari, baik renungan di sekolah, di rumah, dan bahkan di
ibadah minggu. Simpan di handphonemu, note mu, sampai di hatimu.
 Kemudian jangan lewatkan hal ini, Sebelum membaca atau mendengarkan firman
berdoalah, minta pengertian kepada TUHAN. agar FT tidak sia-sia di hidupmu.
 Miliki gairah firman TUHAN layaknya orang yang melihat FT sebagai harta yang paling
berharga.
Mendidik orang dalam kebenaran:
 Kita mengajak jemaat untuk dapat mengerti bahwa Firman TUHAN adalah Alat yang
Allah pakai untuk mengubah kehidupan kita, agar dapat hidup di dalam tuntunan
rancanganNya. Pertanyaan yang harus dibawa pulang dan diingat “Sudahkah kita
berdoa meminta pengertian, mencatat FT, dan melakukannya?”

Bahan CONTACT:
1. Bagaimana tentang kehidupanmu seminggu kemaren? Hal apa saja yang kamu dapat
dari pembacaanmu / pendengaranmu akan FT sepanjang minggu kemaren? Bagikan
juga apakah kamu sudah melakukan FT tsb? Masih adakah kesulitan untuk membaca
Firman TUHAN?
2. Menurutmu apa yang menjadi kesulitanmu dalam membaca Firman TUHAN setiap hari
secara rutin? (Tawarkan bantuan Contact Leader kepada anak, seperti mengingatkan,
memberikan tips untuk bisa mencatat, memiliki alarm aplikasi alkitab, dkk).
3. Maukah kamu untuk mencari Hikmat itu dengan penuh gairah? (doakan dan serahkan
segalanya kepada ROH KUDUS dan minta dorongan tuntunanNya) ajak mereka untuk
Join IMPACT ON! Agar pengenalan mereka akan TUHAN juga semakin bertumbuh..
PRINSIP MILIK: ALLAH PEMILIK HIDUPKU. DIA MENGATUR
HIDUPKU DENGAN HIKMATNYA.

PERTANYAAN: Bagaimana menemukan kehendak Allah?


Just Do Something.
AHA: Ibrani 13:20-21
Minggu
Bahan FIRMAN:
Judul Khotbah : Berjalan di Jalan Nasihat
Teks Alkitab : Amsal 1:5; 12:15; 15:22; 19:20.

baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian
memperoleh bahan pertimbangan—Amsal 1:5
Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia
bijak. – Amsal 12:15
Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak. –
Amsal 15:22
Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.
Amsal 19:20
Kita akan belajar dari seorang Kevin De Young(seorang penulis buku “Just DO Something”,
bagaimana bisa tetap berjalan dalam hikmat Allah, jika masalah yang kita hadapi tidak dibahas
di dalam Alkitab?
Melalui bagian firman ini kita dapat menemukan beberapa hal:

Mengajar:
1. Keberadaan Allah: TUHAN sumber hikmat.
2. Kehendak Allah dalam hidup manusia: Allah telah menebus banyak orang diantara kita –
karena kita akan melakukan lebih sedikit hal bodoh ketika saling berbicara satu dengan
yang lain. Carilah beberapa saran. Kita mungkin saja mendengarkan saranKu melalui
mereka.

Menyatakan Kesalahan:
Melalui Amsal ada banyak sekali kesalahan yang dinyatakan,
 Seringkali orang mengambil keputusan sendirian, dan menganggap lurus menurut
pandangangannya sendiri.
 Mengabaikan ajaran dan pengetahuan padahal itu bisa menjadi bahan pertimbangan
kita di dalam perencanaan kita.
 Tidak memiliki orang yang tepat dalam membantu kita memiliki bahan pertimbangan
yang tepat.

Memperbaiki Kelakuan:
 Carilah orang yang tepat untuk memperoleh bahan pertimbangan.
 Orang tua adalah salah satu orang yang TUHAN taruh untuk menjagai jalan kita.
 Teman-teman di dalam Gereja/Mentor adalah mereka yang sudah ditebus oleh TUHAN
untuk membantu kita.
 Melalui mereka kita akan melakukan lebih sedikit kebodohan.

Mendidik orang dalam kebenaran:


 Kita mengajak jemaat untuk dapat mengerti bahwa TUHAN sudah menebus banyak
orang untuk membantu kita bisa memiliki bahan pertimbangan, dan bisa jadi itu saran
yang berasal dari TUHAN. Pertanyaan yang harus dibawa pulang dan diingat “Siapakah
yang kutanyakan jika aku mengalami kesulitan atau memerlukan bahan pertimbangan?”

Bahan CONTACT:
1. Bagaimana tentang kehidupanmu seminggu kemaren? Hal apa saja yang kamu dapat
dari pembacaan atau perenungan FT? sudahkah kamu menyimpannya? Mengerti?
Bahkan mengejarnya?
2. Hal apa saja yang menurutmu menjadi kerisauan anak-anak seusiamu? Apa yang biasa
dilakukan untuk dapat keluar dari masalah tsb? Bagaimana menurutmu seharusnya?
3. Sudahkah kamu memiliki orang yang tepat untuk diajak berdiskusi? Siapakah dia?
4. Apa yang seringkali kamu doakan dalam keseharianmu?

Anda mungkin juga menyukai