Anda di halaman 1dari 14

EDISI #1, MARET 2020

Buletin LISA
WASPADA PESTISIDA PALSU! • KUR, PERMODALAN

BAGI PETANI! • BIOGAS DAN CARA PEMBUATANNYA

• CARA MENEBAR BENIH LELE

Layanan Informasi Desa Lisa.id PETANI GEMBALA NELAYAN


FAVORIT

Waspada Pestisida Palsu!


Tidak dipungkiri, masuknya musim penghujan seperti saat ini, akan banyak sekali petani yang
membutuhkan pestisida untuk lahan pertaniannya.

Pestisida biasa digunakan petani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman budi
daya. Namun belakangan, maraknya pestisida palsu mulai menimbulkan kekhawatiran pada petani.

Peredaran pestisida palsu di masyarakat


sangatlah meresahkan para petani. Sebab,
kandungan kimia yang ada pada pestisida
palsu sangatlah berbahaya. Ini dapat
merugikan para petani dan manusia bila
mengkonsumsi tanaman yang diberi pestisida
tersebut.

Oleh karenanya, penting bagi petani untuk


mendapatkan edukasi dan juga pengetahuan
agar dapat membedakan mana pestisida asli
dan juga yang palsu.

Berikut ada beberapa tips untuk


mengetahui bahwa pestisida yang Anda
gunakan adalah palsu.

Perhatikan tutup botol pestisida

Pada pestisida palsu, merek pada tutup botol


akan mudah hilang jika digosok. Tutup botol
pestisida palsu juga tidak rapi dan tidak
menempel sempurna seperti miring atau kurang
pas. Begitu juga dengan kondisi botolnya,
apakah ada label bekas lem berwarna putih atau
kuning. Bila tidak dapat ditempel lagi dengan
mudah maka pestisida tersebut terindikasi palsu.

Layanan Informasi Desa Lisa.id PETANI GEMBALA NELAYAN


FAVORIT

Kenali nomor pendaftaranya


Langkah selanjutnya dalam membedakan ciri
pestisida palsu dengan aslinya adalah dengan
melihat nomor pendaftarannya. Sesuai
dengan Peraturan Menteri Pertanian
(Permentan) Nomor 24 Tahun 2011 tentang
syarat dan tatacara pendaftaran pestisida,
nomor pendaftaran pestisida haruslah berisi
RI yang diikuti 14 digit di belakangnya yang
sebelumnya sudah ditetapkan oleh pihak
kementerian.

Apabila Anda menemukan pupuk dengan


nomor pendaftaran kurang atau lebih dri 14
digit bisa jadi pestisida tersebut palsu.

Kenali dari baunya


Selain tekstur cairan, ciri pestisida berikutnya
bisa dikenali dari baunya. Petani yang sering
menggunakan pestisida untuk tanaman
pertanian mungkin sudah cukup familiar
dengan bau pestisida asli yang sesuai dengan
ambang batas.

Apabila bau pestisida tidak sama pada


umumnya atau lebih menyengat maka patut
diwaspadai jika pestisida tersebut palsu.
Pestisida palsu memiliki bau yang menyengat
seperti bau pada cat. Bau tersebut bisa
dikarenakan kadar bahan aktif yang digunakan
berbeda.

Pestisida asli memiliki kadar bahan aktif pada label lebih dari 50% dan batas toleransi 2.5%.
Pengukuran batas ini biasanya dilakukan oleh laboratorium pertanian. Selain dari bau,
Anda juga bisa mengenali mana pestisida asli dan palsu dari segi warnanya.

Layanan Informasi Desa Lisa.id PETANI GEMBALA NELAYAN


FAVORIT

Tekstur pestisida

Pestisida asli biasanya memiliki tekstur yang


lebih cair dan cenderung tidak mengalami
perubahan selama segel masih tertutup rapat
dalam suhu dan kondisi baik. Sementara itu,
untuk pestisida palsu memiliki tekstur yang
lebih kental. Akibatnya, pestisida pun
menjadi mudah menggumpal.

Dijual tanpa izin


Cara untuk mengetahui ciri pestisida palsu yang terakhir adalah dari segi penjualannya.
Biasanya pestisida asli dijual di toko-toko pertanian yang resmi. Berbeda halnya dengan
pestisida palsu yang umumnya dijual secara door to door. Maka dari itu Anda patut untuk
lebih jeli lagi membedakan mana yang asli dan palsu. Hal ini dikarenakan dari segi harga
memang tidaklah jauh berbeda.

Untuk mengantisipasinya, lebih baik Anda membelinya langsung ke toko pertanian yang
sudah memiliki izin resmi. Atau jika Anda masih ragu dengan adanya pestisida palsu
tersebut, maka bisa dikonsultasikan dengan penyuluh pertanian yang ada di desa sekitar
Anda.

Mengenali ciri pestisida palsu seperti di atas memang perlu dilakukan oleh para petani.
Agar nantinya tanaman dapat tumbuh dengan baik dan tidak tercemar kandungan kimia
berbahaya dari pestisida palsu. Selain itu, juga bisa untuk mengurangi kerugian-kerugian
yang cukup besar di kemudian hari.

Referensi:
pioneer.com
kumparan.com
paktanidigital.com

Layanan Informasi Desa Lisa.id PETANI GEMBALA NELAYAN


KUR, Permodalan bagi Petani!
Usaha di bidang pertanian memang sudah seharusnya didukung dan dibantu serta diberikan
ruang yang seluas-luasnya oleh pemerintah dan negara. Mengapa? Sebab keberadaan usaha
pertanian ini sangatlah krusial karena bisa menopang ekonomi nasional dan juga mampu
membuka lapangan pekerjaan.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan


pemerintah untuk mendukung dan
meningkatkan akses usaha pertanian
ini adalah dengan menyediakan
sumber pembiayaan yang antara lain
berupa pemberian penjaminan
kredit bagi Usaha Mikro Kecil,
Menengah, dan Koperasi (UMKMK)
melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Kredit Usaha Rakyat atau KUR adalah pinjaman modal kerja yang diberikan kepada
individu/badan usaha/kelompok yang dinilai memiliki usaha produktif dan layak. Namun
lebih khususnya lagi, kredit ini diberikan kepada mereka yang berhak karena dianggap
tidak memiliki agunan atau jaminan tambahan untuk mengajukan pinjaman secara
konvensional.

Setiap orang dapat mengajukan permohonan KUR baik secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk pengajuan KUR secara langsung, maka bisa mendatangi pihak penyalur
KUR di Kantor Cabang atau Kantor Cabang Pembantu Bank Pelaksana.

Sedangkan jika secara tidak langsung, KUR


bisa diakses melalui penyalur lain seperti
Lembaga Keuangan Mikro dan KSP/USP
Koperasi, atau dengan ikut kegiatan linkage
program yang bekerjasama dengan bank
pelaksana.

Adapun beberapa bank yang ditunjuk


pemerintah untuk menyalurkan KUR
antara lain BRI, BNI, Mandiri, Mandiri
Syariah, BUKOPIN, BTN, dan Bank
Pemerintah Daerah.

Layanan Informasi Desa Lisa.id PETANI GEMBALA NELAYAN


Ketika akan mengajukan KUR, setiap pemilik usaha wajib memenuhi seluruh syarat dan
ketentuan yang berlaku. Salah satunya adalah pemilik usaha paling tidak sudah membuka
usahanya minimal 6 bulan dan memastikan usahanya juga berjalan secara terus menerus
alias tidak sekalipun berhenti di tengah-tengah

Setelah memenuhi syarat utama tersebut,


barulah sang pemilik usaha bisa mengajukan
permohonan KUR dengan langkah-langkah
sebagai berikut:

• Pemohon (UMKM) harus mengajukan surat


permohonan KUR kepada pihak Bank beserta
kelengkapan dokumen seperti legalitas usaha atau
perijinan usaha dilengkapi catatan keuangan dan
sebagainya.

• Pihak bank akan mengevaluasi atau menganalisa


kelayakan usaha UMKMK berdasarkan atas
permohonan tersebut.

• Apabila bank telah menganggap layak maka


pihak bank pasti menyetujui permohonan KUR dan
keputusan pemberian KUR adalah sepenuhnya
kewenangan pihak bank.

• Antara bank dan UMKMK harus menandatangani


surat perjanjian kredit ataupun dana pembiayaan.

• UMKMK wajib membayar cicilan atau angsuran


atas kewajiban pengembalian dana pinjaman KUR
kepada pihak bank sampai lunas.

• Mengenai berapa lama proses pengajauannya


hingga disetujui, tergantung dari banyaknya
aplikasi yang masuk dan menunggu antrian.

Layanan Informasi Desa Lisa.id PETANI GEMBALA NELAYAN


Pada dasarnya, kredit bantuan pemerintah ini berbeda dengan pinjaman usaha lainnya
sebagaimana suku bunga KUR nya yang sangat rendah. Pada tahun 2015, suku bunga yang
dikenakan sebesar 12 persen per tahun dan kini pada tahun 2019 turun di angka 7 persen
per tahun.

Saat ini Kementan di bawah pimpinan


Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL)
sedang berusaha menarik anggaran alokasi
dana KUR sebesar Rp50 triliun untuk
pengembangan pertanian pada 2020
mendatang

Pak Menteri Pertanian ingin sekitar 26,4% dari total KUR masuk ke sektor pertanian. Langkah ini
dilakukan untuk meningkatkan kinerja dari hulu hingga hilir. Yang jelas, akses petani harus lebih
mudah dan terorganisir supaya mampu memperkuat potensi pertanian di tiap daerah.

Referensi:
moneysmart.id
tabloidsinartani.com
cybex.pertanian.go.id
mediaindonesia.com

Layanan Informasi Desa Lisa.id PETANI GEMBALA NELAYAN


Biogas dan Cara Pembuatannya
Limbah kotoran ternak yang tidak diolah dan dibiarkan begitu saja biasanya akan
memunculkan masalah dalam dunia peternakan. Bagaimana tidak, penimbunan kotoran
ternak di sekitar kandang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, terlebih ketika
musim hujan tiba.

Jika kotoran ikut tergenang air hujan,


maka secara tidak langsung dapat
menurunkan mutu lingkungan dan
mutu kesehatan bagi masyarakat
sekitar peternakan. Karena alasan
tersebutlah maka perlu dilakukan
pengolahan limbah kotoran agar
tidak menjadi masalah dan terbuang
sia-sia.

Alternatif solusi yang bisa dilakukan untuk memanfaatkan limbah kotoran tersebut adalah
dengan mengolahnya menjadi biogas.

Biogas adalah gas yang dihasilkan dari


proses anaerob (kedap udara) yang
terbuat dari bahan organik seperti
kotoran ternak, kotoran manusia, dan
limbah rumah tangga.

Biogas merupakan hasil penguraian


kotoran hewan oleh mikroorganisme.
Unsur-unsur gas yang terbentuk dari
penguraian tersebut adalah
karbondioksida (30-40%), hidrogen (1-
5%), metana (50-70%), uap air (0,3%),
nitrogen (1-2%), dan hidrogen sulfat
(endapan). Gas metana sebagai unsur
terbesar dapat dimanfaatkan untuk
memasak dan pemanas (brooding).

Pada dasarnya biogas dapat terbentuk secara alami dengan sendirinya. Namun, untuk
mempercepat proses serta untuk menampung gas yang lebih efektif, maka diperlukan alat
tambahan yang dapat membantu proses terjadinya gas tersebut.

Layanan Informasi Desa Lisa.id PETANI GEMBALA NELAYAN


Alat yang paling penting dari instalansi biogas adalah
digester yang berfungsi untuk menampung gas metan
hasil proses bahan-bahan organik oleh bakteri.

Luas/ukuran digester yang digunakan disesuaikan


dengan banyaknya kotoran ternak yang dihasilkan dan
banyaknya biogas yang diinginkan. Satu unit
biodigester bervolume 13 M3 biasanya mampu
mengolah kotoran yang berasal dari 1.000 ekor ayam.

Setelah digester selesai dikerjakan, maka proses


selanjutnya adalah pembuatan biogas dengan cara
sebagai berikut:

Mencampurkan kotoran ternak dengan air


hingga terbentuk lumpur dengan
perbandingan 1:1 di bak penampungan
sementara. Bentuk lumpur ini akan
memudahkan pekerjaan ketika akan
dimasukkan ke dalam digester.

Memasukkan lumpur ke dalam digester


melalui lubang masuk. Pada pengisian
pertama, kran gas yang ada di atas digester
dibuka supaya proses masuknya lebih
mudah dan udara yang ada di dalam
digester keluar. Pengisian lumpur pertama
ini dibutuhkan kotoran ternak dalam
jumlah banyak supaya digester penuh.

Tambahkan starter (bakteri) sebanyak 1
liter dan isi rumen segar dari rumah potong
hewan sebanyak 5 karung untuk kapasitas
digester 3,5-5,0 M2. Setelah digester
dalam keadaan penuh, kran gas ditutup
supaya terjadi proses fermentasi.

Membuang gas yang pertama kali


dihasilkan (termasuk gas CO2) pada hari
ke-1 sampai ke-8. Sedangkan hari ke-10
sampai ke-14, baru terbentuk gas metan
(CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada
komposisi CH4 54% dan CO2 27%, biogas
akan menyala.

Layanan Informasi Desa Lisa.id PETANI GEMBALA NELAYAN


Pada hari ke-14, sudah bisa
menghasilkan energi biogas yang selalu
terbarukan dan untuk menyalakan api
pada kompor gas atau kebutuhannya
lainnya. Perlu diketahui bahwa biogas ini
tidak berbau kotoran sapi. Berikutnya,
digester dapat diisi lumpur kotoran sapi
secara berkelanjutan untuk
menghasilkan biogas yang optimal.

Secara umum, digester tersebut akan


menghasilkan gas metana yang bisa
menggantikan pemakaian 3-4 tabung gas rumah
tangga berukuran 12 kg.  Sedangkan pada ternak
sapi, rata-rata satu ekor sapi menghasilkan 20 kg
kotoran setiap hari dan dapat menghasilkan 0,36
M3 biogas.

Pembuatan biogas memang terlihat cukup rumit. Namun, jika ditelaah lebih lanjut, biogas dapat
dibuat dengan alat-alat sederhana dan dapat dilakukan oleh masyarakat pedesaan. Gas yang
dihasilkan dapat menjadi sumber bahan bakar alternatif. Terlebih, sumber bahan baku pembuatan
biogas sangat mudah didapatkan oleh masyarakat pedesaan yang umumnya beternak sapi.

Referensi:
Pertanianku.com
Sinauternak.com
Paktanidigital.com

Layanan Informasi Desa Lisa.id PETANI GEMBALA NELAYAN


Cara Menebar Benih Lele
Penebaran benih merupakan salah satu faktor yang
sangat menentukan dalam kegiatan awal budi daya
ikan di kolam, tidak terkecuali pada pembudidayaan
ikan lele. Tidak sedikit para pelaku budi daya lele
yang melakukan kesalahan dalam menebar benih
lele, baik cara maupun waktunya.

Lele yang ditebarkan secara tidak benar biasanya akan


mudah stres, sehingga akan mudah terserang penyakit
dan akhirnya mati.

Oleh karena itu, pembudidaya ikan lele dituntut untuk


bisa memperhatikan dan juga mengetahui proses
dalam penebaran benih ikan dengan benar agar lele
yang ditebar memiliki kondisi tubuh yang fit dan pada
akhirnya meningkatkan tingkat keberlangsungan hidup
lele dan memaksimalkan keuntungan.

Lantas, apa saja yang perlu diperhatikan? Simak penjelasannya berikut ini.

Penentuan benih ikan


Benih sebaiknya didapatkan dari indukan
yang berkualitas seperti lele sangkuriang
ataupun paiton. Ukuran benih yang dipilih
sebaiknya seragam, bebas dari penyakit,
gerakannya lincah, tidak ada luka atau cacat,
dan posisi ikan dalam air normal tidak
menggantung. Ukuran yang tidak seragam
akan membuat ikan lele yang berukuran
kecil akan dimangsa dengan lele yang lebih
besar, mengingat ikan lele memiliki sifat
kanibal.

Layanan Informasi Desa Lisa.id PETANI GEMBALA NELAYAN


Persiapan kolam

Sebelum benih lele ditebar, perlu


dipastikan bahwa air kolam harus dalam
kondisi berwarna hijau muda jernih. Jika
menggunakan kolam terpal, untuk
menciptakan warna air yang hijau muda
jernih dapat dilakukan dengan cara
menambahkan sedikit lumpur sawah dan
kotoran kambing untuk memunculkan
plankton sebagai pakan alami lele.

Waktu penebaran benih ikan

Waktu yang tepat untuk menebar benih


adalah pada pagi hari pukul 08.00-09.00
atau pada sore hari pukul 15.30-16.30
untuk menghindari suhu yang terlalu
panas karena cahaya matahari. Kondisi
suhu yang tidak terlalu panas dapat
membuat benih ikan menjadi lebih sehat
dan tidak stres atau kaget.

Benih yang sudah ditebar ke kolam tidak


dapat langsung diberikan pakan. Benih
harus dipuasakan dulu selama satu hari.
Setelah itu, benih baru bisa diberi pakan.

Cara penebaran

Benih lele yang akan ditebar sebaiknya dilakukan


treatment adaptasi atau aklimatisasi dengan kondisi
kolam. Hal ini dikarenakan kondisi media angkut benih
akan berbeda dengan kondisi kolam dari segi suhu dan
pH. Adanya perubahan kondisi tersebut dapat membuat
benih stres karena lingkungan yang berubah.

Benih yang stres akan menyebabkan daya tahan


tubuhnya menjadi lemah sehingga mudah terserang
beragam penyakit dan bahkan dapat menyebabkan
kematian.

Layanan Informasi Desa Lisa.id PETANI GEMBALA NELAYAN


Proses aklimatisasi dapat dilakukan dengan langkah pertama, yakni mengapungkan wadah atau
media yang berisi benih di atas kolam selama 10-15 menit untuk menyesuaikan suhu. Untuk
mempercepat proses penyesuaian suhu, dapat dilakukan dengan memasukkan air kolam sedikit
demi sedikit ke wadah.

Jika suhu sudah sesuai, maka wadah atau


media benih dapat dimiringkan secara
perlahan ke dalam kolam. Biarkan benih
keluar sendiri dari media ke kolam.

Bagaimana, mudah bukan? Selamat mencoba!

Referensi:
Pertanianku.com
bulelengkab.go.id
mancingikan.net

Layanan Informasi Desa Lisa.id PETANI GEMBALA NELAYAN


Temukan Artikel Menarik
LISA Lainnya di:

PETANI GEMBALA NELAYAN

Layanan Informasi Desa Lisa.id PETANI GEMBALA NELAYAN

Anda mungkin juga menyukai