ٍ ب ا ْم ِر ٍ ث َمرَّا َ َص ْد ِر ِه ثَال ْ َاَ ْل ُم ْسلِ ُم أَ ُخو ْال ُم ْسلِ ِم الَ ي
َ يُ ِش ْي ُر إِلَى. اَلتَّ ْق َوى هَهُنَا.ُظلِ ُمهُ َوالَ يَ ْخ ُذلُهُ َوالَ يَحْ قِ ُره
َر َواهُ ُم ْسلِ ٌم.ُضهُ َو َمالُه ُ ْ ُكلُّ ْال ُم ْسلِ ِم َعلَى ْال ُم ْسلِ ِم َح َرا ٌم َد ُمهُ َو ِعر.
Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Ia tidak boleh tidak menzaliminya,
merendahkannya dan tidak pula meremehkannya. Taqwa adalah di sini. – Beliau menunjuk dadanya
sampai tiga kali-. (kemudian beliau bersabda lagi:) Cukuplah seseorang dikatakan buruk bila
meremehkan saudaranya sesama muslim. Seorang Muslim terhadap Muslim lain; haram darahnya,
kehormatannya dan hartanya. [HR. Muslim][9]
ٌ َ ُمتَّف.ًالَتَبَا َغضُوْ ا َوالَ تَ َحا َس ُدوْ ا َوالَ تَدَابَرُوْ ا َو ُكوْ نُوْ ا ِعبَا َد هللاِ إِ ْخ َوانا
ق َعلَ ْي ِه
Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki dan saling membelakangi. Jadilah kalian sebagai
hamba-hamba Allah yang bersaudara[Muttafaq ‘Alai] [10]
Hadits-hadits senada sangat banyak. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
Seorang mukmin bagi mukmin lainnya laksana bangunan, satu sama lain saling menguatkan. [Muttafaq
‘Alaihi].[11]
Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjalinkan jari jemari kedua tangannya.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda dalam hadits yang dibawakan oleh an-Nu’mân bin Basyîr
Radhiyallahu anhu :
ِ أَ ْخ َر َجهُ ْالب. تَدَاعَى لَهُ َسائِ ُر ْال َج َس ِد بِال َّسه ِْر َو ْال ُح َّمى،ٌ إِ َذا ا ْشتَكَى ِم ْنهُ عُضْ و،َمثَ ُل ْال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ فِى تَ َوا ِّد ِه ْم َوتَ َرا ُح ِم ِه ْم َوتَ َعاطُفِ ِه ْم َمثَ ُل ْال َج َس ِد
ُخَاري
)(واللَّ ْفظُ لِ ُم ْسلِ ٍم
َ َو ُم ْسلِ ٌم.
Perumpamaan kaum mukminin satu dengan yang lainnya dalam hal saling mencintai, saling menyayangi
dan saling berlemah-lembut di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota
badan sakit, maka semua anggota badannya juga merasa demam dan tidak bisa tidur. [HR. Bukhâri dan
Muslim, sedangkan lafalnya adalah lafazh Imam Muslim].[12]