Makalah Emma Zain NARKOBA DAN PENGARUHNYA
Makalah Emma Zain NARKOBA DAN PENGARUHNYA
Kata Pengantar
Alhamdullilah Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat-Nya dan
hidayahnya serta motivasi yang Rasullah SWT, berikan kepada kita semua.
“ NARKOBA DAN PENGARUHNYA”. Makalah tentang NARKOBA ini telah penulis susun dan
bantuan dari berbagai pihak, penulis juga mengumpulkan berbagai litelatur sehingga
memudahkan penulis dalam proses pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari penyusunan materi dan keilmuan yang masih kurang.
Oleh karena itu, dengan lapang dada dan tangan terbuka saya membuka selebar
lebarnya bagi pembaca yang memberikan sumbangsih saran yang sifatnya membangun
sehingga kami dapat memperbaiki makalah tentang NARKOBA ini.
Akhirnya dengan ucapan syukur yang tak terhingga, serta tanpa menggurui atau lebih
berilmu, penulis mengharapkan semoga makalah tentang NARKOBA ini dapat diambil hikmah
dan manfaatnya sehinga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca sampai akhirat.
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I (Pendahuluan)
Bab II (Pembahasan)
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
4) Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan NAPZA?
C. Tujuan Penelitian
1) Mengetahui zat zat serta bahan kimia yang tergolong ke dalam jenis NAPZA sehingga
dapat membedakan zat satu dengan zat lainnya.
C. Manfaat
NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif ) adalah bahan/zat/obat yang bila
masuk ke dalam tubuh manusia akan memengaruhi tubuh terutama otak/ susunan saraf
pusat, sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya.
Selain itu, penggunaan NAPZA dapat merusak fungsi sosial karena terjadi kebiasaan,
ketagihan, dan ketergantungan.
B. Penggolongan Psikotropika Menurut UU No 5/1997, Psikotropika yaitu zat atau obat, baik
alamiah maupun sintetis bukan Narkotika yang bersifat Psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas aktivitas mental dan
perilaku.
1) Golongan I: Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan
dan tidak digunakan untuk terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Contoh: Ekstasi.
2) Golongan II: Psikotropika yang berkhasiat dalam pengobatan dan dapat digunakan
dalam terapi dan untuk tujuan ilmu pengetahuan. Dapat mengakibatkan
ketergantungan. Contoh: Amphetamine.
3) Golongan III: Psikotropika ini dapat digunakan dalam pengobatan dan terapi. Selain itu,
juga digunakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan berpotensi sedang
menyebabkan ketergantungan. Contoh: Phenobarbital.
4) Golongan VI : Psikotropika golongan IV, berguna untuk pengobatan dan dipakai sangat
luas untuk terapi, juga ilmu pengetahuan karena berpotensi ringan mengakibatkan
ketergantungan. Contoh: Diazepam, Nitrazepam.
C. Penggolongan Zat Adiktif lainnya Yang dimaksud dengan Zat Adiktif lainnya yaitu bahan/zat
yang berpengaruh psikoaktif di luar Narkotika dan Psikotropika, meliputi:
2) Inhalasi (Gas yang dihirup) dan Solven (Gas Pelarut) mudah menguap berupa senyawa
organik, yang terdapat pada berbagai keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai
pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan: Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, dan
Bensin.
3) Tembakau. Tembakau hingga kini masih dikonsumsi masyarakat secara luas. Walaupun
dampak nya menyerang tidak secepat lainnya, namun rokok serta alkohol sering
menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang lebih berbahaya.
Berdasakan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA yang digolongkan
menjadi 3 golongan, yaitu:
1) Opioda: Nama lainnya adalah Putauw, black heroin, brown sugar. Heroin murni
berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih keabuan.
Dihasilkan dari getah Opium. Putauw kekuatannya 10x melebihi Morfin. Reaksi dari
pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan rasa ingin menyendiri dan
pada taraf kecanduan pemakai akan kehilangan rasa percaya diri untuk bersosialisasi.
Lalu, si pemakai akan membentuk dunianya sendiri, mereka merasa lingkungannya
adalah musuh.
2) Kokain : Kokain berupa kristal putih mudah larut dan terasa pahit. Nama kokain dalam
kalangan pengguna: koka, coke, snow, happy dust, chalie, srepet. Penggunaannya
dengan cara dihirup dengan memakai pipet atau dibakar bersama tembakau.
Pemakaian dengan cara dihirup dapat mengakibatkan kering dan luka pada sekitar
lubang hidung bagian dalam.
3) Ganja: Nama jalanan dari ganja adalah Kanabis, Cimeng, Gelek, Hasish, Grass, Bhang,
dan Marijuana. Cara mengkonsumsinya dihisap dan dipadatkan dengan rokok. Efeknya
antara lain: pemakainya menjadi merasa lebih santai, rasa gembira berlebihan
(Euphoria), sering berfantasi atau menghayal, selera makan tinggi, sensitive, dsb.
4) Amphetamine: Nama lain Amphetamine,yaitu Seed, Meth, Crystal, Whiz. Bentuknya
beragam, ada yang berbentuk bubuk putih, keabuan, serta tablet. Cara meminumnya
dengan dihirup, kecuali tablet ditelan dengan air. Jenis Amphetamine lain, yakni Shabu
dikonsumsi dengan dibakar di alumunium foil, asapnya dihisap dengan menggunakan
botol yang dirancang khusus(Boong)
5) LSD (Lysergic Acid): Termasuk dalam golongan halusinogen. Nama lain: acid, trips, tabs.
LSD dapat didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesa ¼ perangko
dalam banyak warna dan gambar.
7) Solvent/Inhalasi: Yaitu uap gas yang dihirup. Contoh: Aerosol, Lem, Isi korek api gas,
cairan utnuk dry cleaning, dan golongan kurang mampu. Solvent ini biasanya
digunakan oleh anak di bawah umur, atau masyarakat golongan bawah karena mudah
ditemukan di lingkungan sekitar.
8) Alkohol: Merupakan zat Psikoaktif yang diperoleh dari fermentasi madu, gula, sari
buah, dan umbi umbian yang menghasilkan kadar alkohol tidak lebih dari 15%. Setelah
itu, dilakukan proses penyulingan sehingga menghasilkan kadar alkohol yang lebih
tinggi, bahkan mencapai 100%. Efek yang ditimbulkan: Euphoria bahkan penurunan
kesadaran.
1) Cenderung memberontak.
2) Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya depresi dan cemas.
3) Perilakunya sering menyimpang dari norma yang ada
4) Kurang percaya diri.
5) Mudah kecewa, agresif, dan destruktif.
6) Murung, pemalu, pendiam.
7) Mudah merasa bosan dan jenuh.
8) Keinginan untuk bersenang senang terlalu berlebihan.
9) Putus sekolah.
10) Kurang menghayati iman dan kepercayaan .
11) Identitas diri tidak jelas.
12) Kemampuan berkomunikasi rendah. Ciri ciri diatas memang tidak selalu menjadi bukti
akurat seseorang menjadi pelaku penyalahgunaan NAPZA. Akan tetapi, dengan
banyaknya perilaku remaja yang mirip dengan ciri ciri diatas, maka besar kemungkinan
seseorang menjadi pemakai NAPZA.
1) Perubahan Fisik: Jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mudah
mengantuk, agresif, sensitif. Apabila pemakaian NAPZA sudah berlebihan atau
overdosis, maka gejala yang akan ditimbulkan adalah nafas sesak, denyut jantung
berlebihan (berdebar debar), sering menguap, nadi lambat, diare, malas mandi, kejang,
serta kesadaran menurun.
2) Perubahan sikap dan perilaku: Prestasi di sekolah menurun, sering membolos,
pemalas, kurang bertanggung jawab, sering begadang, susah bangun pada pagi hari,
sering pulang malam tanpa ijin, kerap mengurung diri, menghindari anggota keluarga
yang lain, mempunyai kebiasaan berbohong, sering mencuri terlibat kekerasan
sehingga berurusan dengan polisi, pemarah, kasar, emosional, dan tertutup,serta
penuh rahasia.
H. Dampak
1). Otak dan susunan saraf pusat: Gangguan daya ingat, gangguan perhatian dan
konsentrasi, gangguan bertindak rasional, gangguan persepsi yang mengakibatkan
halusinasi, kehilangan motivasi, dan sulit membedakan yang hal baik dan buruk.
2). Saluran napas: dapat terjadi radang paru, pembengkakan paru paru serta infeksi lain
karena pemakaian NAPZA yang berlebihan dengan cara dihirup.
4). Hati: Dapat terinfeksi B dan C yang menular melalui hubungan seksual serta jarum
suntik.
6). Di lingkungan keluarga: Suasana nyaman dan tenteram dalam keluarga terganggu,
orang tua resah, perilaku menyimpang, sering terjadi pertengkaran dan mudah
tersinggung.
7). Di lingkungan sekolah: merusak disiplin dan motivasi belajar, meningkatnya tindak
kenakalan, bolos sekolah, mempengaruhi sesama pelajar untuk menjadi pelaku
penyalahgunaan.
8). Di lingkungan Masyarakat: Tercipta pasar gelap antara pengedar dan pemakai,
pengedar/bandar biasanya menggunakan remaja yang telah mengalami
ketergantungan NAPZA untuk mendapatkan lebih banyak korban, meningkatnya tindak
kriminal di masyarakat, melonjaknya angka kematian akibat OD NAPZA.
I. Upaya untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan NAPZA:
2) Pencegahan Sekunder: Mengobati dan interverensi supaya tidak ada lagi pengguna
NAPZA.
4) Di lingkungan keluarga: Mengasuh anak dengan baik, penanaman disiplin yang baik,
ajarkan perbedaan hal yang baik dan buruk, mengembangkan kemandirian, memberi
kebebasan bertanggung jawab dan menghargai anak, meluangkan waktu bersama,
ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat supaya anak betah di rumah serta
mengembangkan harga diri anak.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selain pendekatan melalui Agama, Maka Pengetahuan merupakan kunci dari upaya
penanggulangan NAPZA tersebut.
Peran orang tua, keluarga, sekolah, dan masyarakat sangatlah besar bagi
pencegahan tersebarnya NAPZA.
B. Saran