Anda di halaman 1dari 15

NARKOBA DAN PENGARUHNYA

Kata Pengantar
Alhamdullilah Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat-Nya dan
hidayahnya serta motivasi yang Rasullah SWT, berikan kepada kita semua.

Akhirnya penulis dapat menyelesaikan dan dapat menyusun makalah tentang

“ NARKOBA DAN PENGARUHNYA”. Makalah tentang NARKOBA ini telah penulis susun dan
bantuan dari berbagai pihak, penulis juga mengumpulkan berbagai litelatur sehingga
memudahkan penulis dalam proses pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari penyusunan materi dan keilmuan yang masih kurang.

Oleh karena itu, dengan lapang dada dan tangan terbuka saya membuka selebar
lebarnya bagi pembaca yang memberikan sumbangsih saran yang sifatnya membangun
sehingga kami dapat memperbaiki makalah tentang NARKOBA ini.

Akhirnya dengan ucapan syukur yang tak terhingga, serta tanpa menggurui atau lebih
berilmu, penulis mengharapkan semoga makalah tentang NARKOBA ini dapat diambil hikmah
dan manfaatnya sehinga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca sampai akhirat.
DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I (Pendahuluan)

Bab II (Pembahasan)

Lampiran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah penggunaan Narkotika, Psikotropika,dan Zat Adiktif (NAPZA) atau istilah


yang populer di masyarakat sebagai NARKOBA merupakan masalah yang sangat kompleks,
yang memerlukan penanganan secara komprehensif dengan melibatkan kerja sama
multidisipliner, multisektor, dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan
berkesinambungan, konsekuen dan konsisten.
Meskipun dalam kedokteran, sebagian besar golongan Narkotika, Psikotropika, dan
Zat Adiktif lainnya masih bermanfaat bagi pengobatan, namun bila disalahgunakan atau
digunakan tidak menurut indikasi medis atau standar pengobatan terlebih lagi jika disertai
peredaran di jalur ilegal, akan sangat merugikan bagi individu maupun masyaraka luas
khususnya generasi muda.
Maraknya penggunaan tidak hanya di kota kota besar saja, tapi sudah sampai ke
kota kota kecil di seluruh wilayah Republik Indonesia, mulai dari tingkat ekonomi
menengah ke bawah sampai tingkat ekonomi atas. Dari data yang ada,  penyalahgunaan
NAPZA paling banyak berumur antara 15-24 tahun.
Tampaknya generasi muda adalah sasaran strategis perdagangan gelap NAPZA. Oleh
karena itu, kita semua perlu mewaspadai bahaya dan pengaruhnya terhadap ancaman
kelangsungan pembinaan generasi muda. Sektor kesehatan memegang peranan  penting
dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan NAPZA.

B. Rumusan Masalah

1) Apa saja yang termasuk/tergolong ke dalam jenis NAPZA?

2) Apa saja faktor faktor yang menyebabkan penyalahgunaan NAPZA?

3) Bagaimana dampak dari NAPZA yang disalahgunakan penggunanya?

4) Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan  NAPZA?
C. Tujuan Penelitian

1) Mengetahui zat zat serta bahan kimia yang tergolong ke dalam jenis NAPZA sehingga
dapat membedakan zat satu dengan zat lainnya.

2) Mengetahui faktor faktor yang menyebabkan seseorang menggunakan serta


menyalahgunakan NAPZA itu sendiri.

3) Mengetahui dampak penggunaan NAPZA yang disalahgunakan sehingga mereka takut


untuk terlibat dengannya.

C. Manfaat

1) Mendapatkan informasi tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA.


2) Diharapkan dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan NAPZA di kalangan remaja.
3) Mengedukasi masyarakat, generasi muda khususnya supaya terhindar dari  bahaya
penyalahgunaan NAPZA.
BAB II
PEMBAHASAN

NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif ) adalah bahan/zat/obat yang bila
masuk ke dalam tubuh manusia akan memengaruhi tubuh terutama otak/ susunan saraf
pusat, sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya.
Selain itu, penggunaan NAPZA dapat merusak fungsi sosial karena terjadi kebiasaan,
ketagihan, dan ketergantungan.

A. Penggolongan Narkotika Narkotika terdiri dari 3 golongan:


1) Golongan I: Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan
tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi, serta dapat
mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Heroin, Kokain, Ganja
2) Golongan II: Narkotika yang bersifat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan
dapatdigunakan dalam terapi dan tujuan ilmu pengetahuan. Narkotika golongan II juga
mengakibatkan ketergantungan tinggi. Contoh: Morfin, Petidin.
3) Golongan III: Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan sering digunakan dalam
terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
menyebabkan ketergantungan. Contoh: Kodein, dan garam garam dari golongan
Narkotika tertentu.

B. Penggolongan Psikotropika Menurut UU No 5/1997, Psikotropika yaitu zat atau obat, baik
alamiah maupun sintetis bukan Narkotika yang bersifat Psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas aktivitas mental dan
perilaku.

1) Golongan I: Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan
dan tidak digunakan untuk terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Contoh: Ekstasi.
2) Golongan II: Psikotropika yang berkhasiat dalam pengobatan dan dapat digunakan
dalam terapi dan untuk tujuan ilmu pengetahuan. Dapat mengakibatkan
ketergantungan. Contoh: Amphetamine.
3) Golongan III: Psikotropika ini dapat digunakan dalam pengobatan dan terapi. Selain itu,
juga digunakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan berpotensi sedang
menyebabkan ketergantungan. Contoh: Phenobarbital.
4) Golongan VI : Psikotropika golongan IV, berguna untuk pengobatan dan dipakai sangat
luas untuk terapi, juga ilmu pengetahuan karena berpotensi ringan mengakibatkan
ketergantungan. Contoh: Diazepam, Nitrazepam.

C. Penggolongan Zat Adiktif lainnya Yang dimaksud dengan Zat Adiktif lainnya yaitu bahan/zat
yang berpengaruh psikoaktif di luar Narkotika dan Psikotropika, meliputi:

1) Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol yang berpengaruh menekan


susunan saraf pusat, seringmenjadi bagian dari kehidupan manusia sehari hari dalam
kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersama Narkotika dan Psikotropika akan
memperkua pengaruh obat/zat tersebut dalam tubuh manusia.

Ada 3 golongan alkohol:


Golongan A : Kadar Etanol 1-5% (Bir)
Golongan B : Kadar Etanol 5-20% (Berbagai minuman Anggur)
Golongan C : Kadar Etanol 20-45% (Whisky, Vodka, Bourborn, Vermouth)

2) Inhalasi (Gas yang dihirup) dan Solven (Gas Pelarut) mudah menguap berupa senyawa
organik, yang terdapat pada berbagai keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai
pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan: Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, dan
Bensin.

3) Tembakau. Tembakau hingga kini masih dikonsumsi masyarakat secara luas. Walaupun
dampak nya menyerang tidak secepat lainnya, namun rokok serta alkohol sering
menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang lebih berbahaya.
Berdasakan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA yang digolongkan
menjadi 3 golongan, yaitu:

1) Golongan Depresan (Downer), sejenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktivitas


fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakainya jadi tenang, tertidur, bahkan tak
sadarkan diri. Contohnya: Opioda, (Morfin, Heroin, Codein) Sedative (Penenang),
Hipnotik (Obat tidur) dan Tranquilizer (Anti cemas).
2) Golongan Atimulan (Upper), jenis NAPZA yang merancang fungsi tubuh dan
meningkatkan gairah kerja. Jenis ini membuat pemakainya menjadi aktif, segar dan
bersemangat. Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.
3) Golongan Halusinogen, jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang
bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali terganggu. Contoh: Kanabis (Ganja)

D. Jenis NAPZA yang sering disalahgunakan dalam masyarakat

1) Opioda: Nama lainnya adalah Putauw, black heroin, brown sugar. Heroin murni
berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih keabuan.
Dihasilkan dari getah Opium. Putauw kekuatannya 10x melebihi Morfin. Reaksi dari
pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan rasa ingin menyendiri dan
pada taraf kecanduan pemakai akan kehilangan rasa percaya diri untuk bersosialisasi.
Lalu, si pemakai akan membentuk dunianya sendiri, mereka merasa lingkungannya
adalah musuh.

2) Kokain : Kokain berupa kristal putih mudah larut dan terasa pahit. Nama kokain dalam
kalangan pengguna: koka, coke, snow, happy dust, chalie, srepet. Penggunaannya
dengan cara dihirup dengan memakai pipet atau dibakar bersama tembakau.
Pemakaian dengan cara dihirup dapat mengakibatkan kering dan luka pada sekitar
lubang hidung bagian dalam.

3) Ganja: Nama jalanan dari ganja adalah Kanabis, Cimeng, Gelek, Hasish, Grass, Bhang,
dan Marijuana. Cara mengkonsumsinya dihisap dan dipadatkan dengan rokok. Efeknya
antara lain: pemakainya menjadi merasa lebih santai, rasa gembira berlebihan
(Euphoria), sering berfantasi atau menghayal, selera makan tinggi, sensitive, dsb.
4) Amphetamine: Nama lain Amphetamine,yaitu Seed, Meth, Crystal, Whiz. Bentuknya
beragam, ada yang berbentuk bubuk putih, keabuan, serta tablet. Cara meminumnya
dengan dihirup, kecuali tablet ditelan dengan air. Jenis Amphetamine lain, yakni Shabu
dikonsumsi dengan dibakar di alumunium foil, asapnya dihisap dengan menggunakan
botol yang dirancang khusus(Boong)

5) LSD (Lysergic Acid): Termasuk dalam golongan halusinogen. Nama lain: acid, trips, tabs.
LSD dapat didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesa ¼ perangko
dalam banyak warna dan gambar.

6) Sedatif-Hipnotik (Benzodiazipen): Termasuk golongan Obat penenang dan Obat tidur.


Zat ini juga sering disebut dengan BK, Dum, lexo, MG, Rohyp. Diminum dengan cara
ditelan dengan air, disuntikkan, atau dimasukkan lewat anus. Dalam dunia
kesehatan,digunakan sebagai pengobatan medis pada pasien yang mengalami kejang,
cemas, stress, dan sebagai obat tidur.

7) Solvent/Inhalasi: Yaitu uap gas yang dihirup. Contoh: Aerosol, Lem, Isi korek api gas,
cairan utnuk dry cleaning, dan golongan kurang mampu. Solvent ini biasanya
digunakan oleh anak di bawah umur, atau masyarakat golongan bawah karena mudah
ditemukan di lingkungan sekitar.

8) Alkohol: Merupakan zat Psikoaktif yang diperoleh dari fermentasi madu, gula, sari
buah, dan umbi umbian yang menghasilkan kadar alkohol tidak lebih dari 15%. Setelah
itu, dilakukan proses penyulingan sehingga menghasilkan kadar alkohol yang lebih
tinggi, bahkan mencapai 100%. Efek yang ditimbulkan: Euphoria bahkan penurunan
kesadaran.

E. Faktor yang menyebabkan remaja mengkonsumsi NAPZA

Faktor Lingkungan (Keluarga, Sekolah, Teman Sebaya, Sosial/Masyarakat)

Komunikasi dengan orang tua kurang baik


Orang tua acuh
Kurangnya kehidupan beragama
Sekolah kurang disiplin
Adanya murid pengguna NAPZA
Sekolah terletak di dekat tempat hiburan yang bersifat negatif
Berteman dengan pemakai NAPZA
Mendapat ancaman atau ajakan dari teman untuk mengkonsumsi NAPZA

F. Ciri ciri remaja yang kemungkinan besar adalah pengguna NAPZA:

1) Cenderung memberontak.
2) Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya depresi dan cemas.
3) Perilakunya sering menyimpang dari norma yang ada
4) Kurang percaya diri.
5) Mudah kecewa, agresif, dan destruktif.
6) Murung, pemalu, pendiam.
7) Mudah merasa bosan dan jenuh.
8) Keinginan untuk bersenang senang terlalu berlebihan.
9) Putus sekolah.
10) Kurang menghayati iman dan kepercayaan .
11) Identitas diri tidak jelas.
12) Kemampuan berkomunikasi rendah. Ciri ciri diatas memang tidak selalu menjadi bukti
akurat seseorang menjadi pelaku penyalahgunaan NAPZA. Akan tetapi, dengan
banyaknya perilaku remaja yang mirip dengan ciri ciri diatas, maka besar kemungkinan
seseorang menjadi pemakai NAPZA.

G. Gejala Klinis pada Pengguna NAPZA

1) Perubahan Fisik: Jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mudah
mengantuk, agresif, sensitif. Apabila pemakaian NAPZA sudah berlebihan atau
overdosis, maka gejala yang akan ditimbulkan adalah nafas sesak, denyut jantung
berlebihan (berdebar debar), sering menguap, nadi lambat, diare, malas mandi, kejang,
serta kesadaran menurun.
2) Perubahan sikap dan perilaku: Prestasi di sekolah menurun, sering membolos,
pemalas, kurang bertanggung jawab, sering begadang, susah bangun pada pagi hari,
sering pulang malam tanpa ijin, kerap mengurung diri, menghindari anggota keluarga
yang lain, mempunyai kebiasaan berbohong, sering mencuri terlibat kekerasan
sehingga berurusan dengan polisi, pemarah, kasar, emosional, dan tertutup,serta
penuh rahasia.

H. Dampak

Pengaruh Penyalahgunaan NAPZA Penyalahgunaan NAPZA sangat berbahaya bagi


kesehatan tubuh. Bahaya NAPZA bagi organ organ tubuh, Psikologis, dan Lingkungan
Sekitar, antara lain:

1). Otak dan susunan saraf pusat: Gangguan daya ingat, gangguan perhatian dan
konsentrasi, gangguan bertindak rasional, gangguan persepsi yang mengakibatkan
halusinasi, kehilangan motivasi, dan sulit membedakan yang hal baik dan buruk.

2). Saluran napas: dapat terjadi radang paru, pembengkakan paru paru serta infeksi lain
karena pemakaian NAPZA yang berlebihan dengan cara dihirup.

3). Jantung: Peradangan otot jantung dan penyempitan pembuluh darah.

4). Hati: Dapat terinfeksi B dan C yang menular melalui hubungan seksual serta jarum
suntik.

5). Penyakit Menular Seksual (PMS), HIV/AIDS.

6). Di lingkungan keluarga: Suasana nyaman dan tenteram dalam keluarga terganggu,
orang tua resah, perilaku menyimpang, sering terjadi pertengkaran dan mudah
tersinggung.

7). Di lingkungan sekolah: merusak disiplin dan motivasi belajar, meningkatnya tindak
kenakalan, bolos sekolah, mempengaruhi sesama pelajar untuk menjadi pelaku
penyalahgunaan.

8). Di lingkungan Masyarakat: Tercipta pasar gelap antara pengedar dan pemakai,
pengedar/bandar biasanya menggunakan remaja yang telah mengalami
ketergantungan NAPZA untuk mendapatkan lebih banyak korban, meningkatnya tindak
kriminal di masyarakat, melonjaknya angka kematian akibat OD NAPZA.
I. Upaya untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan NAPZA:

1) Pencegahan Primer: Mengenali remaja yang beresiko tinggi penyalahgunaan NAPZA


dan melakukan interverensi. Upaya ini dilakukan untuk mengenali remaja yang
berkemungkinan besar pecandu NAPZA. Sebaiknya, upaya ini dilakukan sejak usia dini,
agar faktor yang dapat menghambat pertumbuhan dapat diatasi dengan baik.

2) Pencegahan Sekunder: Mengobati dan interverensi supaya tidak ada lagi pengguna
NAPZA.

3) Pencegahan Tersier: Merehabilitasi pecandu NAPZA.

4) Di lingkungan keluarga: Mengasuh anak dengan baik, penanaman disiplin yang baik,
ajarkan perbedaan hal yang baik dan buruk, mengembangkan kemandirian, memberi
kebebasan bertanggung jawab dan menghargai anak, meluangkan waktu bersama,
ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat supaya anak betah di rumah serta
mengembangkan harga diri anak.

5) Di sekolah: Memberikan edukasi pada siswa tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA,


melibatkan siswa dalam perencanaan pencegahan dan penanggulangan NAPZA di
sekolah, meningkatkan waktu BK, membentuk citra positif serta mengembangkan
ketrampilan positif untuk menghindari pemakaian NAPZA, menciptakan suasana
lingkungan sekolah yang sehat dengan membina hubungan yang harmonis antara guru
& murid.

6) Di lingkungan masyarakat: menumbuhkan perasaan kebersamaan di tempat tinggal,


sehingga masalah dapat diselesaikan secara terbuka dan bersama sama, melibatkan
semua unsur masyarakat dalam mencegah penyalahgunaan NAPZA, memberikan
penyuluhan hukum yang berkaitan dengan NAPZA.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masalah penyalahgunaan NAPZA khususnya pada remaja tentu menjadi masalah


yang besar sangat mengkhawatirkan akan kelanjutan hidup masa depan remaja tersebut,
terlebih bagi keluarga dan bangsa.
Pengaruh NAPZA sangat buruk, baik dari segi kesehatan serta hubungan
sosialnya dan dengan lingkungan sekitar.
Masalah ini, bukan hanya menjadi tanggung jawab sekelompok orang saja,
namun menjadi tugas kita semua seluruh lapisan masyarakat. Upaya pencegahan
penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan sejak dini sangat baik. Tentunya juga dibekali
dengan pengetahuan tentang penanggulangannya.

Selain pendekatan melalui Agama, Maka Pengetahuan merupakan kunci dari upaya
penanggulangan NAPZA tersebut.

Peran orang tua, keluarga, sekolah, dan masyarakat sangatlah besar bagi
pencegahan tersebarnya NAPZA.
B. Saran

Dengan mengetahui fakta tersebut, diharapkan pencegahan dalam penggunaan


obat obatan tersebut dapat lebih efektif mengingat pengaruh yang sangat negatif bagi
rohani dan jasmani pemakainya. Karena dengan adanya kesadaran dari tiap individu akan
bahaya NAPZA dalam kehidupan akan meminimalisir hal hal negatif yang dapat terjadi
akibat penyalahgunaan NAPZA tersebut.
Oleh karena itu, penulis menyarankan jangan pernah menyentuh barang barang
haram tersebut maupun yang berhubungan dan dapat menjadi awal mula terjeremusnya
kita ke dunia obat obatan terlarang karena dapat merusak kehidupan kita.
Generasi muda adalah ujung tombak Bangsa, maka dengan ini penulis
menghimbau ayo satukan langkah kita basmi Penyalahgunaan Narkoba, banyak hal yang
bias kita lakukan, hal yang bermamfaat demi hari esok lebih cemerlang.
Bagi para pelaku pembasmi Penyalahgunaan narkoba secara instansi
pemerintahan maupun mandiri, organisasi swasta, insya Allah tugas kalian sangat mulia,
Allah akan memberikan kebaikan hidup pada kalian.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai