Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN KUALITAS
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Manajemen Oprasi
Dosen Pengampu : Danang Kurniawan, SE, MM

Disusun :
Kelompok 7- MBS2E

1. Nadia Vira Azahra (1950210163)

2. Min Alfi (1950210176)

3. Sirotur Rofiah (1950210170)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2019
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami
yang berjudul “MANAJEMEN KUALITAS” dengan baik meskipun banyak
kekurangan di dalamnya.Dan juga kami berterimakasih pada Bapak Danang Kurniawan,
SE,MM selaku Dosen mata kuliah Manajemen Oprasi yang telah memberikan tugas ini
pada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Manajemen Oprasi dan dapat diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan terhadap makalah yang telah kami buat demi
perbaikan di waktu mendatang.

Kudus, 17 Maret 2019

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Kualitas................................................................................. 2
B. Konsep Manajemen Kualitas........................................................................ 8
C. Total Quality Management (TQM).............................................................. 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................... 13
B. Saran............................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kualitas adalah hal yang penting dalam manajemen operasi. Pengelolaan ualitas
membantu membangun strategi-strategi yang sukses dalam diferensiasi biaya rendah
dan respon pelanggan.
Perbaikan dalam kualitas akan membantu perusahaan meningkatkan pangsa
pasar dan menekan biaya, dan keduanya dapat meningktakan profitabilitas. Peningkatan
pangsa pasar sering terjadi karena perusahaan merespon secara cepat harga jual rendah
sebagai hasil dari skala ekonomis, dan meningkatkan reputasi kualitas produk.
Demikian juga, perbaikan kualitas akan diikuti oleh penurunan biaya karena perusahaan
dapat meningkatkan produktivias dan mengurangi kerja ulang, barang sisa dan biaya
garansi.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar kualitas?
2. Bagaimana konsep manajemen kualitas ?
3. Apa penjelasan tentang TQM ?

Tujuan
1. Dapat mengetahui lebih detil apa itu kualitas
2. Dapat mengetahui apa otu manajemen kualitas
3.Dapat mengetahui lebih tentang TQM

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Kualitas


1. Pengertian Kualitas
Kualitas adalah ukuran seberapa dekat suatu barang atau jasa sesuai
dengan standar tertentu. standar mungkin berkaitan dengan waktu, bahan,
kinerja, keandalan, atau karakteristik (objektif dan dapat diukur).1
Secara harfiah, kualitas merupakan suatu kondisi dimana yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan. Secara singkat ada dua pengertian dari
kualitas, pertama pengertian absolute, misalnya kalau kita mengatakan mahal,
cantik, bagus. Pengertian sesungguhnya dari sesuatu produk atau servis yang
berkualitas kalau memenuhi suatu spesifikasi atau memenuh standar
Spesifikasi kualitas produk/servis adalah :
 Cocok untuk digunakan
 Zero defect, tanpa cacat
 Right first time every time, dari semula sampai sekarang tetap
baik

Produk/servis berkualitas dapat diukur dengan standar pelanggan,


yaitu :
 Mampu memuaskan pelanggan
 Mampu melampaui harapan pelanggan
 Mampu menyenangkan pelanggan2

1
Marimin, Teknik dan Aplikai Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk (Jakarta, Grasindo)hlm. 32.

2
Aris Pongtuluran, Tootal quality Management – Manajemen Kualitas dalam Pendidikan,(Yogyakarta :CV
ANDI OFFSET,2017)hlm.3.

2
Dalam dunia bisnis, kualitas dapat ditempatkan sebagai alat yang
sangat ampuh dalam usaha memppertahankan bisnis suatu perusahaan. Dengan
demikian, kualitas dapat dipergunakan untuk memenangkan persaingan.
Dengan adanya kesamaan kualitas dalam beberapa perusahaan
terlebih perusahaan jasa, saat ini kualitas bukan hanya menjadi satu-satunya
andalan dalam persaingan, melainkan juga berupaya untuk dapat
memenangkan persaingan tersebut. Perusahaan saat ini perlu memperhatikan
aspek kepuasan pelanggan dengan baik.
Jika dilihat lebih lanjut, persoalan kualitas jasa dan kepuasan
pelanggan menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan jasa. Oleh karena
itu, perusahaan jasa perlu memperhatikan beberapa hal seperti :
a) Cara membangun kualitas jasa
b) Cara mengidentifikasi kesenjangan yang mungkin terjadi
c) Pengaruhnya bagi kepuasan konsumen
d) Perilaku konsumen setelah menggunakan jasa
Sejalan dengan kemajuan teknologi, dapat diketahui bahwa konsumen
menghadapi lebih banyak alternatif produk dengan harga dan pemasok yang berbeda.
Hal ini menjadi sebuah persoalan yang harus diperhatikan perusahaan, terutama dalam
hal penentuan pilihan produk yang akan dibeli konsumen.3

2. Kualitas Jasa (Service Quality)


Karakteristik kualitas jasa lebih sulit didefinisikan dibandingkan dengan
produk fisik. Ada beberapa perbedaan antara memberi kualitas jasa
dengan melayani barang/ produk yaitu :
a) Memberi kualitas jasa biasanya melibatkan pemberi services an
penerima secara langsung,
b) Jasa harus diberikan tepat waktu
c) Suatu Jasa tidak dapat diulangi atau ditiadakan
d) Jasa tidak dapat “diraba”, sukar untuk menerangkan secara tepat
kepada pelanggan potensial servis apa yang diberikan

3
Rusdiana, Manajemen Operasi, (Bandung : CV Pustaka Setia, 2014)hlm. 216.

3
e) Yang memberikan jasa kepada pelanggan biasanya pegawai
junior sehingga staf senior biasa jauh dari pelanggan4

3. Dimensi – Dimensi Kualitas


Menurut Parasuraman, dalam memberikan pelayanan atau jasa kepada
pelanggan, perusahaan perlu memperhatikan lima dimensi service
quality berikut.
a) Tangiables atau buku fisik, yaitu kemampuan perusahaan dalam
menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal.
b) Reliability atau keandalan, yaitu kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara
akkurat dan tepercaya.
c) Assurance atau jaminan dan kepastian, yaitu pengetahuan,
keramahan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk
menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan.
d) Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat
individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan
dengan berupaya memahami keinginan konsumen.

4. Fungsi Kualitas
Ada dua fungsi kualitas yang berbeda dalam tugas pembuatan produk atau
penyedia jasa.
a) Fungsi Jaminan Kualitas
Hal ini berkaitan dengan prosedur yang digunaka dan jenis serta
frekuensi pengujian yang dibuat dalam sistem tersebut untuk
menjamin bahwa sistem itu sesuai dengan spesifikasi dalam desain
barang/jasa. Biasanya dilaksanakan dalam fungsi operasional dan
pada waktu tugas tersebut diselesaikan

4
Aris Pongtuluran, Tootal quality Management – Manajemen Kualitas dalam Pendidikan,(Yogyakarta :CV
ANDI OFFSET,2017)hlm.6

4
b) Fungsi Pengendalian Kualitas
Berkaitan dengan pengecekan atau penyelesaian berbagai tugas di
dalam prosedur kualitas yang telah ditentukan dalam fungsi jaminan
kualitas. Pengendalian kualitas dikerjakan dengan paling baik sebagai
suatu fungsi yang dipusatkan berkenaan dengan investasi peralatan
tes, atau tingkat tenaga kerja trampil yang dikehendaki5

5. Pentingnya Kualtas
Dunia manufaktur telah mengalami perubahan dramatis kurun waktu
20 tahun terakhir. Tantangan bagi perusahaan untuk menjadi dan tetap
kompetitif belum pernah sekeras sekarang. Landasan persaingan bukan
berpusat pada biaya saja, tetapi pada sejumlah faktor kesuksesan lain seperti
kualitas, fleksibilitas, penyampaian, pelayanan dan inovasi.
Mengapa perusahaan ingin mencapai kualitas bagus? Perusahaan
dengan kualitas bagus dapat mengendalikan harga yang lebih tinggi dan akan
selalu diingat nasabah.
Kualitas sangat penting karena kualitas bagus dalam produk, jasa dan
proses, maka banyak perusahaan yang mempekerjakan manajemen
berkualitas dapat menikmati keuntungan pasar (pangsa pasar dan keunggulan
harga lebih tinggi0 dan juga penghematan biaya (biaya operasional dan biaya
pelayanan lebih rendah), yang pada akhirnya membawa laba lebih besar bagi
organisasi bersangkutan.

B. Konsep Manajemen Kualitas


1. Pengertian Manajemen Kualitas
Manajemen kualitas dapat diartikan sebagai semua aktifitas dari
fungsi manajemen secara keselurusan yang menentukan kebijaksanaan
kualitas, tujuan dan tanggung jawab serta mengimplementasikanya melalui
alat-alat manajemen kualitas, seperti perencanaan kualitas, pngendalian
kualitas, penjaminan kualitas, dan peningkatan kualitas.
5
Terry Hill, Manajemen Operasi, (Yogyakarta : ANDI, 2009). Hlm. 121.

5
Pada dasarnya manjemen kualitas( Quality manajemen) didefinisikan
sebagai suatu cara meningkatkan performance secara terus-menerus
(continuous performance improvemen) disetiap level operasi atau proses,
dalam setiap era fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan
semua sumberdaya manusia dan modal yang ada.
ISO 8402 (quality vocabulary) mendevinisikan manajemen kualitas
sebagai semua aktivitas dari fungsi manajemen scara keseluruan yang
menentukan kebijaksanaan kualitas, tujuan dan tanggung jawab, serta
mengimplementasikaanya melalui alat-alat seperti berikut:

a) Perencanaan Kualitas (Quality Planing)


Perencanaamn dalah penetapan dan pengembangan tujuan dan
kebutuhan untuk kualitas serta penerapan sisten kualitas.
b) Pengendalian Kualitas (Quality Control)
Pengendalian kualitas adalah Teknik dana aktivitas oprasional
yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas.
c) Jaminan Kualitas (Quality Assurance)
Jaminan kualitas adalah semua tindakan terencana dan sistematis
yang di impelentasikan dan didemonstrasikan untuk memberikan
kepercayaan yang cukup bahwa produk akan memuaskan kebutuhan
untuk kualitas tertentu.
d) Peningkatan Kuality (Quality Improvement)
Peningkatan kualitas adalah tindakan-tindakan yang diambil
untuk menngkatkan nilai produk planggan melalui peningkatan
evektifitas dan efisiensi dari proses dan aktifitas melalui struktur
organisasi.
Tanggung jawab untuk manajmen kualitas ada pada semua level
dari manajemen, tetapi harus dikendalikan oleh manajemen puncak
(top manajemen) dan implementasinya harus melibatkan semua
anggota organisasi.

6
Meskipun manajemen kualitas dapat didefinisikan dalam berbagai
versi, namun substansi dari manajemen kualitas, antara lain:
a) Berfokus pada perbaikan terus-menerus untuk memenuhi kepuasan
pelanggan
b) Berorientasi pada proses yang mengintegrasikan semua sumber daya
manusia, pemasok-pemasok (supplier), dan para pelanggan
(customers) dilingkungan perussahaan (coporat environment).

2. Prinsip Manajemen Mutu ISO 9000


a) Fokus Pada Pelanggan
Organisasi tergantung pada pelanggan mereka. Karena itu, manajemen
organisasi harus memahami kebutuhan pelanggan sekarang dan akan
datang, harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan giat berusaha melebihi
harapan pelanggan
b) Pendekatan Proses
Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila
aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu
proses. Suatu proses mengubah masukan (input) terukur kedalam keluaran
(output) terukur melalui sejumlah langkah berurutan yang terorganisasi.
c) Pendekatan Sistem Pada Manajemen
Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan dari proses-proses
yang saling berkaitan sebagai suatu sistem akan memberikan kontribusi
pada efektivitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya.

3. Perbaikan Berkesinambung
Perbaikan berkesinambung dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus
menjadi tujuan tetap dari organisasi. Perbaikan berkesinambung
didefinisikan sebagai suatu proses yang berfokus pada upaya terus-menerus
meningkatkan efektivitas dan/atau efisiensi organisasi untuk memenuhi
kebijakan dan tujuan dari organisasi itu. Perbaikan berkesinambung
membutuhkan langkah-langkah konsolidasi yang progresif, merespon

7
perkembangan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan sehingga akan
menjamin suatu evolusi dinamis dari sistem manajemen mutu.

4. Pendekatan Fakta Pada Pengambilan Keputusan


Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan pada analisis data dan
informasi untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-
masalah mutu dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. Keputusan
manajemen organisasi sebaiknya ditujukan untuk meningkatkan kinerja
organisasi dan efektivitas implementasi sistem manajemen mutu
.
5. Hubungan Yang Saling Menguntungkan Dengan Pemasok
Suatu organisasi dan pemasoknya adalah saling tergantung, dan suatu
hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan
bersama dalam menciptakan nilai tambah.ISO memperbaharui standarnya
pada tahun 2000 menjadi lebih seperti sistem manajemen kualitas yang lebih
terperinci dan disebut ISO 9001:2000.

C. Total Quality Management (TQM)


1. Pengertian Total Quality Management (TQM)
Total Quality Management (TQM) mengacu pada penekanan kualitas
yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga
pelanggan. TQM menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan
arahan perusahaan yang ingin terus meraih keunggulan dalam semua aspek
produk dan jasa penting bagi pelanggan. Ada beberapa elemen bahwa
sesuatu dikatakan berkualitas, yaitu:
A. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
B. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
C. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap
berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang
lain).

8
Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
harapan.
Total Quqlity Management (TQM) diangap sebagai pendekatan yang penting
untuk pengendalian kualitas. Perusahaan yang menggunakan TQM bertujuan
dengan memenfaatkan teknik manajemen, usaha peningkatan produktivitas,
dan berbagai peralatan pemecahan masalah dan teknik secara disiplin.
Tujuan akhir TQM adalah untuk mencapai kepuasan pelanggan setiap waktu.

2. Penerapan TQM di organisasi


Dalam lima pilar manajemen kualitas terpadu, terdapat organisasi
adalah pilar yang berada di tenggah. Cara berorganisasi sangat
mempengaruhi semua unsur dan kegiatan yang lain. Organisasi adalah
kerangka kerja yang diandalkan oleh seluruh sistem manajemen untuk
mendapatkan hasil kerja yang efisien. Tujuh konsep program TQM yang
efektif yaitu perbaikan berkesinambungan, Six Sigma, pemberdayaan
pekerja, benchmarking, just-in-time (JIT), konsep Taguchi, dan
pengetahuan perangkat TQM.6

a) Perbaikan Berkesinambungan
TQM membutuhkan perbaikan berkesinambungan yang tidak
pernah berhenti yangmencakup orang, peralatan, pemasok, bahan, dan
prosedur. Dasar filosofi ini adalah setiapaspek dari operasi perusahaan
dapat diperbaiki. Tujuan akhirnya adalah kesempurnaanyang tidak akan
pernah dapat diraih, tetapi selalu diupayakan.

b) Six Sigma
Six sigma adalah program untuk menghemat waktu,
meningkatkan kualitas, danmenurunkan biaya. Six sigma juga
merupakan sebuah sistem yang menyeluruh yaitu suatustrategi karena
berfokus pada kepuasan pelanggan total, disiplin karena mengikuti six
sigmaimprovement model formal, dan sekumpulan perangkat (lembar
perangkat, diagram sebabakibat,diagram pareto, diagram alir, histogram,

6
Rusdiana, Manajemen Operasi, (Bandung : CV Pustaka Setia, 2014).hlm.230.

9
dan statistical process control/SPC) untukmemperoleh dan
mempertahankan kesuksesan dalam bisnis.
c) Pemberdayaan Pekerja
Pemberdayaan pekerja berarti melibatkan pekerja pada setiap
langkah proses Produksi. Tugas yang diperlukan adalah merancang
peralatan dan proses yang dapat memproduksi kualitas yang
diinginkan.Saat terjadi ketidakcocokan kualitas, kesalahannya jarang
terletak pada para pekerja. Walaupun produknya dirancang dengan salah
atau pekerjanya tidak dilatih dengan benar, dan jarang terjadi kasus
dimanapekerja yang menyebabkan masalah tersebut.
Teknik untuk memberdayakan pekerja yaitu :
1. Membina jaringan komunikasi yang melibatkan pekerja
2. Membentuk para penyelia yang bersikap terbuka dan mendukung
3. Memindahkan tanggung jawab dari manajer dan tsaf kepada para
pekerja di bagian produksi
4. Membangun organisasi yang memiliki moral yang tinggi
5. Menciptakan struktur organisasi formal sebagai tim-tim dan lingkaran-
lingkarankualitas

d) Benchmarking
Benchmarking merupakan pemilihan standar kinerja yang
mempresentasikan kinerjaterbaik dari suatu proses atau aktivitas.
Benchmarking meliputi pemilihan standar produk,jasa, biaya atau
kebiasaan yang mewakili suatu kinerja terbaik dari proses atau
aktivitasserupa dengan proses atau aktivitas.
Metodologi Benchmark yaitu :
 Mengidentifikasi area permasalahan
 Identifikasi industri lain yang memiliki proses yang serupa
 Identifikasi organisasi pemimpin di satu wilayah
 Survei perusahaan untuk menggukur dan praktik “ praktik
 Menggunjunggi “ praktik terbaik”
 Melaksanakan Praktik bisnis
Benchmark adalah proses yang cukup mahal, tetapi banyak organisasi
menemukan bahwa lebih dari membayar untuk dirinya sendiri dan dapat
dikurangi dengan memanfaatkan sumberdaya yang bermunculan pada
beberapa tahun terakhir.
Jenis – jenis Benchmark adalah :
1. Process benchmarking
2. Financial benchmarking
3. Benchmarking from an investor perspective
4. Perfomance benchmarking
5. Product benchmarking
6. Strategic benchmarking
7. Functional benchmarking
8. Best- in –Class benchmarking
9. Operational benchmarking

10
e) Just in Time (JIT)
Konsep JIT diadakan untuk perbaikan berkesinambungan dan
penyelesaikan masalah.Dalam konsep JIT, barang diproduksi dan
diantarkan saat mereka dibutuhkan (saat adapermintaan). JIT berkaitan
dengan kualitas dalam tiga hal:
 JIT memangkas biaya kualitas. Hal ini terjadi karena rework, scrap,
investasi
persediaan dan biaya akibat barang yang rusak berkaitan langsung
dengan persediaanyang ada. Dengan penerapan JIT berarti hanya
terdapat sedikit persediaan, biayanyajuga lebih rendah. Selain itu,
persediaan menyembunyikan kualitas yang buruk.
 JIT meningkatkan kualitas. Karena mempersingakat lead time, JIT juga
menjagabukti kesalahan tetap baru dan membatasi jumlah sumber
kesalahan yang potensial.Oleh karena itu, JIT menciptakan sebuah
sistem peringatan akan adanyapermasalahan kualitas, baik dalam
perusahaan maupun dengan para penjual.
 Kualitas yang lebih baik berarti persediaan yang lebih sedikit, serta
sistem JIT yanglebih baik dan mudah digunakan. Tujuan memiliki
persediaan adalah melindungikinerja produksi yang buruk yang
disebabkan oleh kualitas yang tidak dapatdiandalkan. Jika kualitasnya
konsisten, maka JIT membuat perusahaan dapatmengurangi semua biaya
yang terkait pada persediaaan.

f) Taguchi
Genichi Taguchi memberikan tiga konsep yang bertujuan memperbaiki
kualitasproduk dan proses, yaitu ketangguhan kualitas (quality
robustness), fungsi kerugian kualitas(quality loss function-QLF) dan
kualitas berorientasi sasaran (target-oriented quality).

3. Manfaat Program TQM


Manfaat TQM bagi pelanggan adalah:

 Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau


pelayanan.
 Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih
diperhatikan.
 Kepuasan pelanggan terjamin.

11
Manfaat TQM bagi institusi adalah

a. Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan


b. Staf lebih termotivasi
c. Produktifitas meningkat
d. Biaya turun
e. Produk cacat berkurang
f. Permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat.

Manfaat TQM bagi staf Organisasi adalah:


 Pemberdayaan
 Lebih terlatih dan Berkemampuan
 Lebih dihargai dan diakui

Manfaat lain dari implementasi TQM yang mungkin dapat


dirasakan oleh institusi dimasa yang akan dating adalah

a. Membuat institusi sebagai pemimpin (leader) dan bukan hanya


sekedar pengikut (follower)
b. Membantu terciptanya tim work
c. Membuat institusi lebih sensitive terhadap kebutuhan pelanggan
d. Membuatin stitusi siap dan lebih mudah beradaptasi terhadap
perubahan
e. Hubungan antara staf departemen yang berbeda lebih mudah

12
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembuatan makalah ini kami dapat mengambil kesimpulan antara lain: Kualitas
merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
pelanggannya. Total Quality Management (TQM) mengacu pada penekanan kualitas
yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. Tujuh
konsep program TQM yang efektif yaitu perbaikan berkesinambungan, Six Sigma,
pemberdayaan pekerja, benchmarking, just-in-time (JIT), konsep Taguchi, dan
pengetahuan perangkat TQM

SARAN
Adapun saran yang bisa kami berikan antara lain :
Dalam membuat makalah sebaiknya menggunakan berbagai referensi dari
berbagai sumber untuk menambah informasi tentang Quality Management
Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan, maka dari itu perlu kritik dan saran untuk kami,, yang dapat berguna bagi
kami semoga lebih baik lagi dalam membuat suatu makalah

13
DAFTAR PUSTAKA

Rusdiana, Manajemen Operasi, (Bandung : CV Pustaka Setia, 2014)


Terry Hill, Manajemen Operasi, (Yogyakarta : ANDI, 2009)
Aris Pongtuluran, Tootal quality Management – Manajemen Kualitas dalam
Pendidikan,(Yogyakarta :CV ANDI OFFSET,2017)
Marimin, Teknik dan Aplikai Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk (Jakarta,
Grasindo)

Anda mungkin juga menyukai