Kelompok 1
Kelompok 1
Disusun oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan anugerah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Dosen Pembimbing kami yaitu I Ketut Labir yang telah
memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada kami, terutama terkait penulisan
makalah ini. Tak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada Tim dan
teman-teman yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Adapun makalah ini kami rangkum dari sumber yang dapat dipercaya yang
penyajiannya penulis sajikan dalam lembar daftar pustaka. Kami menyadari
penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan
kritik sangat kami harapkan guna penyempurnaannya di masa mendatang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan
kemampuan kita dalam bidang Etika Keperawatan sebagaimana yang kita semua
harapkan.
Denpasar, 9 September 2018
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
3.1 Simpulan.............................................................................................9
3.2 Saran...................................................................................................9
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat di gunakan sebagai acuan
bagi perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan tang baik dan buruk yang
dilakukan seseorang dan merupakan seuatu kewajiban dan tanggungjawab moral.
(Mila Ismani, 2001)
1
1.2 Rumusan masalah
1. Apa sajakah prinsip – prinsip etika keperawatan?
2. Apa sajakah konsep norma dan budaya dalam etika keperawatan?
3. Bagaimanakah cara menumbuhkan rasa aman dan nyaman pasien?
1.3 Tujuan
1. Untuk lebih mengerti, memahami, dan menerapkan prinsip-prinsip etika
keperawatan.
2. Untuk lebih mengerti dan memahami nilai, norma dan budaya
3. Untuk mengaplikasikan etika keperawatan dalam melakukan pemenuhan
kebutuhan rasa aman dan nyaman pasien.
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa
dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan
memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain.
Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau
dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional.
Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut
3
pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat
menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan
dirinya.
b. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan,
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan
kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.
Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip
ini dengan otonomi.
c. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap
orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk
terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar
untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
d. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis
pada klien.
e. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan
oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada
setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip
veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan
kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan
objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada,
dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun
demikian, terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk
kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk
pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best”
sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan
4
informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam
membangun hubungan saling percaya.
f. Menepati janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan
komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan
menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah
kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya.
Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang
menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan
meminimalkan penderitaan.
g. Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus
dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan
kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak
ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan
oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area
pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan
tenaga kesehatan lain harus dihindari.
h. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang
profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
5
Orang dengan sifat religius yang tinggi cenderung menjaga jarak
personal antara diri mereka dan orang lain, dan menggunakan sedikit sentuhan.
Sentuhan terapeutik akan memberikan kenyamanan pada pasien dan
menambah kepercayaan ppasien terhadap perawat.
6
Keamanan adalah kondisi bebas dari cedera fisik dan psikologis (Potter &
Perry, 20010). Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang
terhindar dari ancaman bahaya/kecelakaan, yang merupakan kebutuhan dasar
manusia yang harus di penuhi, terdiri dari :
1. Keamanan lingkungan
Lingkungan klien mencakup semua faklor fisik dan psikososial yang
mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan dan kelangsungan hidup klien.
Keamanan dalam lingkungan diperlukan untuk mengurangi insiden
terjadinya penyakit dan cedera, memperpendek lamanya tindakan dan
hospitalisasi, meningkatkan atau mempertahankan status gizi klien, meningkatkan
kesejahteraan klien dan juga memberikan rasa aman kepada staff sehingga kerja
mereka menjadi optimal.
a) Suhu
Suhu lingkungan yang nyaman bagi individu sangat bervariasi, tetapi
individu biasanya nyaman pada suhu antara 18,3-23,9 C. Pemaparan terhadap
udara yang sangat dingin dalam waktu lama menyebabkan radang dingin (fosbite)
dan hipotermia. Pemaparan terhadap panas yang eksterm akan menyebabkan
headstroke (sengatan terik mtahari) atau heat exhaustion.
b) Bahaya Fisik
Bahaya fisik yang ada dalam komunitas dan tempat pelayanan kesehatan
mengakibatkan cedera pada pasien. Banyak bahaya fisik, khususnya yang
mengakibatkan jatuh, dapat diminimalkan melalui pencahayaan yang adekuat,
pengurangan penghalang fisik, pengontrolan bahaya yang mungkinkan, dan
tindakan pengamanan di kamar.
c) Pengontrolan polusi
Lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bebas dari polusi. Polutan
adalah zat kimia atau sampah material yang berbahaya yang dibuang kedalam
air,tanah atau udara. Pada umumnya manusia hanya berfikir jenis polusi itu
hanyalah polusi udara, air ataupun tanah. Padahal ada juga polusi yang
menimbulkan resiko tarhadap kesehatan.
d) Oksigen
7
Perawat harus menyadari berbagai faktor yang ada di lingkungan yang dapat
menurunkan jumlah oksigen yang tersedia. Bahaya umum yang ditemukan di
rumah sakit adalah sistem pemanasan yang tidak berfungsi dengan baik.
Pembakaran yang tidak sempurna menyebabkan penumpukan karbon monoksida
di dalam ruangan.
2. Nutrisi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi secara adekuat dan aman memerlukan
kontrol lingkungan dan pengetahuan misalnya jika di rumah, klien memerlukan
kulkas dan alat pembeku untuk menjaga makanan yang cepat membusuk agar
tetap segar.
3. Pengurangan Transmisi Pathogen
Pathogen adalah setiap mikroorganisme yang mampu
menyebabkan penyakit. Salah satu metode yang paling efektif untuk membatasi
penyebaran pathogen adalah dengan cuci tangan sesuai dengan tehnik aseptic.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
3.2 SARAN
Sebaiknya dalam melakukan tindak keperawatan,seorang perawat harus
bertindak sesuai dengan prinsip etika tersebut.
Dalam menghadapi situasi yang memerlukan keputusan untuk mengambil
tindakan, seorang perawat harus mampu memberikan tindakan sesuai dengan
norma hukum yang berlaku.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.perawat.co.id/8-prinsip-etik-dalam-keperawatan/
maulitapurwita.blogspot.com/2016/01/makalah-prinsip-prinsip-etika-perawat.html
http://gudmakalah.blogspot.com/2014/06/prinsip-etika-keperawatan.html