Anda di halaman 1dari 4

I.

Pengertian
Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang
dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun
lingkungan ( Fitria, 2014 ).
II. Rentang Respon

Respon Adaptif Respon Maladaftif

Asertif Prustasi Pasif Agresif Amuk/


perilaku kekerasan

III. Faktor predisposisi menurut Yosep (2007)


1. Diagnosis Psikiatrik Faktor Psikologis : PSICHOANALYTICAL THEORY : teori ini
mendukung bahwa perilaku agresif merupakan akibat dari INSTRUCTUAL DRIVES.
Freud berpendapat bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh dua insting, pertama
insting hidup yang diekspresikan dengan seksualitas dan kedua, insting kematian yang
diekspresikan dengan agresifitas.
2. Faktor biologis : Ada beberapa penelitian membuktikan bahwa dorongan agresif
mempunyai dasar biologis, penelitian neurobiologis mendapatkan bahwa adanya
pemberian stimulus elektris ringan pada hipotalamus (yang berada ditengah sistem
limbik).
IV. Faktor Presipitasi
Secara umum seseorang akan berespon dengan marah apabila merasa dirinya
terancam. Ancaman tersebut dapat berupa injury secara psikis, atau lebih dikenal
dengan adanya ancaman terhadap konsep diri seseorang, ketika sesorang merasa
terancam, mungkin dia tidak menyadari sama sekali apa yang menjadi sumber
kemarahannya. Oleh karena itu, baik perawat maupun klien harus bersama-sama
mengidentifikasikannya. Ancaman dapat berupa internal ataupun eksternal, contoh
stressor eksternal : serangan secara psikis, kehilangan hubungan yang dianggap
bermakna dan adanya kritikan dari orang lain, sedangkan contoh dari stressor internal :
merasa gagal dalam bekerja, merasa kehilangan seseoranga yang dicintai, dan
ketakutan terhadap penyakit yang diderita. Bila dilihat dari sudut pandang perawat-
klien, maka faktor yang mencetuskan terjadinya perilaku kekerasan terbagi dua yaitu :
1) Klien : kelemahan fisik, keputusasaan, ketidakberdayaan, kurang percaya diri.
2) Lingkungan : ribut, kehilangan orang atau objek yang berharga, konflik interaksi
social.
V. Manifestasi klinis / tanda gejala
a) Mengatakan perasaan jengkel atau kesal
b) Sering memaksakan kehendak
c) Merampas atau memukul
d) Tekanan darah meningkat
e) Wajah merah. Pupil melebar
f) Mual
g) Kewaspadaan meningkat disertai ketegangan otot.
VI. Pohon Masalah / Patway menurut Budi Ana Keliat dkk (2005)

Effect Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan


Core Problem Perilaku kekerasan

Causa Gangguan konsep diri : harga diri rendah


VII. Proses Keperawatan
7.1 Pengkajian menurut Fitria (2014):
1. Data subjektif: Klien mengancam, klien mengumpat dengan kata-kata kotor, klien
mengatkan dendam dan jengkel, klien mengatakan ingin berkelahi, klien
menyalahkan dan ingin menuntut, klien meremehkan.
2. Data objektif: Mata melotot/pandangan tajam, tangan mengepal, rahang
mengatup, wajah memerah dan tegang, postur tubuh kaku, suara keras.
7.2 Diagnosa keperawatan : Perilaku kekerasan
7.3 Rencana tindakan keperawatan : melaksanakan SP RPK
VIII. Strategi Pelaksanaan Tindakan
a. SP Klien : SP I
a) Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
b) Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
c) Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan
d) Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
e) Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan
f) Membantu klien mempraktikkan latihan cara mengontrol fisik 1
g) Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP II
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b) Melatih klien cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik 2
c) Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP III
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b) Melatih klien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal
c) Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP IV
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b) Melatih klien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual
c) Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP V
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b) Melatih klien mengotrol perilaku kekerasan dengan cara minum obat
c) Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
b. SP Keluarga : SP I
a) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien.
b) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala serta proses terjadinya perilaku
kekerasan
c) Menjelaskan cara merawat klien perilaku kekerasan
SP II
a) Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat klien perilaku kekerasan
b) Melatih keluarga melakukan cara merawat klien perilaku kekerasan
SP III
a) Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning).
b) Menjelaskan follow up klien setelah pulang.
Daftar Pustaka

Fitria, Nita. (2014). Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( LP & SP ) untuk 7 Diagnosis
Keperawatan Jiwa Berat bagi Program S1 Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.

Keliat,B.A, dkk. 2006. Proses Keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta: EGC.

Rajiman, W. (2003). Pedoman Penulisan Laporan dan Strategi Pelaksanaan, Malang:


Dep Kes RI.

Yosep, Iyus. 2007. Keperawatan jiwa. Bandung:Reflika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai