Anda di halaman 1dari 15

BAB 5

FUNGI (JAMUR)

A. Ciri-ciri Fungi
Ciri- ciri umum fungi diantaranya:
 Organisme eukariotik, yaitu organisme yang sudah  mempunyai membran inti
sel.  
 Dinding selnya terdiri dari zat kitin.  
 Memiliki cadangan makanan dalam bentuk glikogen.  
 Tidak memiliki klorofil.  
 Bersifat heterotrof  dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau simbiosis dengan
organisme lain.
 Tubuhnya ada yang uniseluler dan ada juga yang multiseluler.  
 Jamur multiseluler tersusun atas benang-benang hifa.
 Hifa akan membentuk anyaman yang disebut miselium.  
 Hifa ada yang bersekat  dan ada pula yang tidak bersekat  dan mempunyai
banyak inti yang disebut senositik.
 Reproduksi secara aseksual (pembentukan kuncup, fragmentasi dan
pembentukan spora aseksua) dan seksual (konjugasi dan pembentukan spora
seksual). 
 Habitat jamur yaitu di darat dan di tempat lembab, basah, banyak mengandung
bahan organik dan tidak terkena cahaya matahari langsung

B. Morfologi dan Struktur Tubuh Fungi


Kelompok jamur memiliki struktur yg bervariasi, yaitu jamur mikroskopis
bersel tunggal (uniseluler), dan jamur bersel banyak (multiseluler) berbentuk
benang, hingga jamur makroskopis yg memiliki tubuh buah (mushroom).
Berdasarkan morfologinya jamur dibedakan menjadi tiga keleompok yaitu Khamir
(yeast), kapang (mold), dan jamur bertubuh buah (mushroom). Sebagian jamur dpt
berbentuk satu sel (fase khamir) pd suatu kondisi, dan menjadi multiseluker (fase
kapang) pd kondisi yg lain. Fase khamir biasanya terjadi ketika jamur hidup sebagai
parasit atau patogen, sedangkan fase kapang terjadi ketika jamur hidup sebagai
saprofit di alam atau medium di laboratorium.
1. Khamir (Yeast)
Khamir (jamur ragi) adalah jamur mikroskopis yg uniseluler, memiliki ukuran
kisaran lebar 1-5µm dan panjang 5-30 µm bahkan lebih. Setiap spesies khamir
memiliki bentuk yang berbeda-beda ada yg berbentuk bulat, atau oval, dan
adapula yang berbentuk memanjang. Beberapa khamir dapat membentuk
pseudohifa yaitu tunas hasil proses reproduksi yang sel-selnya memanjang dan
teteap menempel pada inangnya sehingga membentuk suatu struktur seperti
hifa. Khamir tidak memiliki alat gerak. Pada umumnya khamir bereproduksi
secara aseksual melalui pembentukan tunas (budding). Contoh dari khamir
adalah Saccharomyces cerevisiae.
2. Kapang (Mold)
Kapang adalah jamur mikroskopis yg multiseluler. Talus atau tubuh kapang
berbentuk filament panjangn yang disebut dengan hifa. Kumpulan hifa jamur
akan membentuk massa seperti kapas yg disebut miselium. Hifa atau miselium
pd fungi dapat bersifat vegetative atau reproduktif. Hifa vegetative dapat
menembus subtract utk memperoleh dan menyerap nutrisi, sedangkan hifa
reproduktif berfungsi utk menghasilkan spora sebagai alat reproduksi. Hifa ini
dapat dengan mudah ditemukan pada tempe (kapang Rhizopus oryzae) atau
oncom (kapang Neurospora sitophila). Terdapat tiga morfologi hifa, yaitu:
a. Hifa aseptat (hifa senosit)
Hifa ini tidak memiliki septum (sekat) antarsel. Fungi ini merupakan hasil
pembelahan initi berulang-ulang tanpa diikuti pembelahan sitoplasmik
sehingga terbentuk suatu massa sitoplasma tanpa sekat dan memiliki
banyak inti.
b. Hifa septat, terbagi menjadi 2 yaitu:
 Hifa septat dengan sel-sel berinti tunggal (uninukleat)
 Hifa septat dengan sel-sel berinti banyak (multinukleat)

c. Haustoria
Hifa yang bagian ujungnya termodifikasi menjadi ujung hifa penyerap
makanan. Ujung hifa tsb menembus jaringan sel inang dan menyerap
nutrisi dari sel inang tsb. Jenis hifa ini ditemukan dalam fungi yg bersifat
parasit.
Karakteristik Khamir (yeast) Kapang (mold)
Jumlah sel pembangun Satu sel (uniseluler) Banyak sel (multiseluler)
tubuh
Ukuran sel (diameter) ± 4 µm ± 5-30 µm
Bentuk pertumbuhan sel Membentuk tunas Membentuk hifa
Komponen dinding sel Kitin dan glukan dl komposisi Kitin dan glukan
yg beragam
Spora Tidak berwarna Memilki pigmen
Nukleus (inti) Dapat bersifat haploid atau Kebanyakan bersifat haploid
diploid

3. Fungi Bertubuh Buah (Mushroom)


Fungi jenis ini memiliki tubuh buah yang besar sehingga dapat dilihat dengan
mudah oleh mata (makroskopis). Berbeda dengan miselium pada kapang yang
terjalin bebas tidak beraturan, miselium pada mushroom tersusun dalam
struktur padat yg terorganisir secara teratur membentuk suatu tubuh. Bentuk
tubuh mushroom beragam ada yg berbentuk payung, mangkuk, bulat, dan
berbentuk seperti kuping. Contoh fungi jenis ini adalah jamur merang
(Volveriella volvaceae) dan jamur kuping (Aurucularia auricular).
C. Cara Hidup Fungi
Semua jenis fungi bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme
lainnya, fungi tidak memangsa dan mencernakan makanan. ntuk memperoleh
makanan, fungi menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan
miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena fungi
merupakan konsumen maka fungi bergantung pada substrat yang menyediakan
karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh
dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, fungi dibagi menjadi fungi
parasitik, fungi saprobik, dan fungi mutualistik

1. Fungi Parasitik
fungi parisitik adalah fungi yg bersifat parasit yakin menyerap nutrisi dari tubuh
organisme lain yang ditumpangi (inang). Kebanyakan fungi parasit menyebabkan
penyakit atau bersifat patogen bagi inang yang ditumpanginya. Contohnya fungi
penyebab panu yang tumbuh di kulit dan penyebab ketombe di kulit
kepala, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS)
2. Fungi Saprobik (Saprofitik)
Fungi saprobik adalah fungi yg mendapatkan nutrisi dengan cara menguraikan
organisme yang sudah mati atau bahan organik lainnya. Jamur saproba dapat
tumbuh pada tumpukan sampah organik yang basah, bahan makanan, batang
pohon yang tumbang, tumpukan kertas basah, pakaian, sepatu dan tas kulit, dan
lain-lain. Jamur saproba mempunyai peranan sangat penting dalam ekosistem,
yaitu sebagai pengurai (dekomposer) sisa-sisa organisme untuk mengembalikan
unsur hara ke dalam tanah.
3. Fungi Mutualistik
fungi simbiosis mutualisme mendapatkan nutrisi dari organisme hidup lain,
tetapi mampu memberikan keuntungan bagi organisme pasangan simbiosisnya.
Contohnya, lichen (lumut kerak). Lichen bukanlah lumut, melainkan gabungan
dan ganggang hijau dengan jamur.

D. Reproduksi Fungi
Fungi dapat bereproduksi baik secara aseksual (vegetative) yakin dengan cara
pembelahan biner, pembentukan tunas (budding), fragmentasi dan pembentukan
spora aseksual. Dan secara seksual dengan cara pembentukan spora seksual
1. Reproduksi secara Aseksual
a. Pembelahan biner
b. Pembentukan tunas
c. Fragmentasi
Reproduksi aseksual dapat juga dilakukan melalui Fragmentasi atau
pemisahan hifa dari dari sebuah miselium. Selanjutnya, hifa tersebut akan
tumbuh dengan sendirinya menjadi miselium baru. Pada kondisi tertentu, hifa
akan terdiferensiasi mengjadi sporangia (penghasil spora aseksual)
d. Pembentukan spora aseksual
Sebagian besar fungi berkembangbiak dengan menghasilkan spora aseksual.
Spora yang dihasilkan secara aseksual seringkali dinamakan dengan mitospora,
dan spora-spora ini dihasilkan dengan berbagai macam cara. Terdapat
bermacam-macam jenis spora aseksual diantaranya:
 Spora konidia atau konidiospora merupakan konidium yang terbentuk di
ujung atau di sisi hifa. Ukurannya, ada yang berukuran kecil, bersel satu
yang disebut mikrokonidium, ada juga konidium yang berukuran besar
dan bersel banyak disebut makrokonidium.
 Sporangiospora merupakan spora bersel satu yang terbentuk di dalam
kantung yang disebut sporangium, yang terdapat pada ujung hifa
khusus. Sporangiospora dapat dibagi menjadi dua yaitu aplanospora
(tidak bergerak) dan zoospora (dapat bergerak karena mempunyai
flagela).
 Oidium (artrospora) yaitu spora bersel tunggal yang terbentuk karena
terputusnya sel-sel hifa.
 Klamidospora yaitu spora bersel satu, berdinding tebal dan sangat
resisten terhadap keadaan yang buruk atau dengan kata lain terbentuk
apabila lingkungan tidak menguntungkan. Spora ini terbentuk dari sel-
sel hifa somatik.
 Blastospora merupakan tunas/kuncup pada sel-sel khamir. Spora jenis
ini ditemukan pada ragi.
2. Reproduksi secara Seksual
Reproduksi seksual fungi ditandai dengan pembentukan spora seksual. Spora
seksual terbentuk dari peleburan dua inti yang berasal dari dua hifa yang
berbeda tipe (+ dan -) yang serasi secara seksual. Tipe spora seksual adalah
sebagai berikut

E. Klasifikasi Fungi
Dalam system klasifikasi lima kingdom, fungi menempati kingdom tersendiri,
yaitu kingdom fungi. Kingdom ini terbagi menjadi empat divisi berdasarkan tipe
resroduksi seksualnya yaitu: Zygomycota, Ascomycota, Basdiomycota, dan
Deutermycota. Klasifikasi fungi pada keempat divisi ini didasarkan pada ciri-ciri
spora, baik seksual maupun aseksual serta ada tidaknya tubuh buah dalam daur
hidupnya
1. Divisi Zygomycota
Para ahli Mikologi telah mengidentifikasi sebanyak 600 spesies jamur dari divisio
Zygomycota. Jamur dari divisio ini umumnya hidup di darat,di dalam tanah atau
pada tanaman dan hewan yang telah mati. Jamur divisio ini juga hidup pada
makanan yang busuk. Contoh jamur dari divisio Zygomycota yaitu: Rhizopus
oligoporus (jamur tempe), Rhizopus nigricans.
a. Ciri-ciri umum dari Zigomycotina memiliki sebagai berikut:
 Hifa tidak bersekat dan bersifat koenositik (mempunyai beberapa inti)
 Dinding sel tersusun dari kitin
 Reproduksi aseksual dan seksual
 Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut rhizoid
b. Reproduksi Zygomycotina
1) Aseksual
 Ujung hifa membentuk gelembung sporangium yang
menghasilkan spora
 Bila spora jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi hifa
baru
 Hifa bercabang-cabang membentuk miselium
 Tubuh jamur terdiri dari rhizoid, sporangiofor dengan
Sporangiumnya, dan stolon
 Sporangium menghasilkan spora baru

2) Seksual
 Dua ujung hifa berbeda, yaitu hifa— dan hifa+ bersentuhan
 Kedua ujung hifa menggelembung membentuk gametangium yang
terdapat banyak inti haploid
 Inti haploid gametangium melebur membentuk zigospora diploid
 Zigospora berkecambah tumbuh menjadi sporangium
 Di dalam sporangium terjadi meiosis dan menghasilkan spora
haploid. Spora haploid keluar, jika jatuh di tempat cocok akan
tumbuh menjadi hifa.
2. Divisi Ascomycota
Ascomycota terdiri atas sekitar 30.000 spesies. Ascomycota disebut
juga sac fungi. Diberi nama sac fungi karena memproduksi spora dari bagian
reproduksi seksual yang berbentuk seperti kantung (sac). Beberapa
Ascomycota hidup di dasar hutan yang berhumus tebal dan membentuk
struktur reproduktif berbentuk mangkuk yang indah. Contoh jamur dari divisio
Ascomycota yaitu:
 Sacharomyces cereviceae, untuk pembuatan roti.
 Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.
 Neurospora sitophilla, untuk pembuatan oncom.
 Aspergillus wentii, digunakan untuk mengubah amilum dan selulosa
menjadi glukosa dalam pembuatan kecap dan tauco.

a. Ciri-ciri umum dari Ascomycota sebagai berikut:


 Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel biasanya berinti satu.
 Bersel satu atau bersel banyak.
 Beberapa jenis Ascomycotina dapat bersimbiosis dengan ganggang
hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak.
 Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus, yaitu suatu sel
yang berupa gelembung atau tabung tempat terbentuknya askospora.
Askospora merupakan hasil dari reproduksi generatif
 Dinding sel dari zat kitin.
 Reproduksi seksual dan aseksual.
b. Reproduksi Ascomycota
Reproduksi dapat dilakukan secara vegetatif (aseksual) dan generatif
(seksual).
1) Aseksual
 Bersel Satu (Uniselluler), dengan membentuk tunas, misalnya
pada Sacharomyces cereviceae.
 Bersel Banyak (Multiseluler), dengan konidia (konidiospora),
misalnya pada Penicillium. Konidiospora, yaitu spora yang
dihasilkan secara berantai berjumlah empat butir oleh ujung
suatu hifa, hifa tersebut disebut konidiofor.
2)  Seksual
a) Bersel satu
Konjugasi antara dua gametangia (misalnya dua sel Sacharomyces,
berfungsi sebagai gametangia), menghasilkan zigot diploid (2n).
Zigot membesar menjadi askus. Di dalam askus terbentuk delapan
askospora yang tersusun dalam dua jalur atau satu jalur. Di dalam
askus terjadi meiosis dan terbentuk empat askospora haploid (n).
b) Bersel banyak
 Hifa membentuk antheridium dan askogonium (oogonium)
 Askogonium membentuk tonjolan yang disebut trikogen yang
menghubungkan antara askogonium dan antheridium
 Inti-inti askogonium berpasangan dan inti tersebut membelah
membentuk hifa yang berisi satu pasang inti (hifa dikarion=
hifa berinti dua)
 Hifa dikarion kemudian memanjang dan membentuk miselium
yang akan membentuk badan buah
 Selanjutnya ujung-ujung dikarion membentuk askus
 Dua inti sel bersatu, kemudian mengadakan pembelahan
meiosis, sehingga terbentuk askospora yang haploid
3. Divisi Basidiomycota
Divisi Basidiomycota beranggotakan sekitar 25.000 spesies. Jamur ini
mudah dikenal karena umumnya memiliki tubuh buah seperti payung.
Walaupun sebagian jamur divisi ini dapat dikonsumsi, beberapa jamur dapat
pula mematikan. Beberapa anggota dari genus Amanita verma mengandung
racun yang sangat mematikan. Beberapa jenis Basidiomycota juga dapat
membahayakan tumbuhan, misalnya menyebabkan kematian pada tanaman
ladang. Contoh Basidiomycota, yaitu:
 Auricularia polytricha (jamur kuping), enak dimakan
 Amanita verma, beracun
 Ganoderma applanatum (jamur kayu)
 Phakospora pachyrhizi, parasit pada tanaman kedelai

a. Ciri-ciri umum dari Basidiommycota sebagai berikut:


 Hifanya bersekat, mengandung inti haploid.
 Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti payung yang terdiri dari
bagian batang dan tudung. Pada bagian bawah tudung tampak adanya
lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya
basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp.
 Reproduksi secara seksual dan aseksual.
 Miselium ada 3 macam, yaitu: miselium primer, sekunder dan tersier
 Miselium primer, yaitu miselium yang sel-selnya berinti satu hasil
pertumbuhan basidiospora.
 Miselium sekunder, yaitu miselium yang sel-selnya berinti dua.
 Miselium tersier, yaitu miselium yang terdiri atas miselium sekunder yang
terhimpun membentuk jaringan yang teratur pada pembentukan
basidiokarp dan basidiofor yang menghasilkan basidiospora.
b. Reproduksi Basidiommycota
Reproduksi dapat dilakukan secara vegetatif (aseksual) dan generative
(seksual).
1) Aseksual
Dengan membentuk spora vegetatif berupa konidia atau dengan
fragmentasi.
2) Seksual
 Spora berinti haploid+ dan haploid— tumbuh menjadi hifa+ dan hifa
—.
 Hifa+ dan hifa— akan melebur menjadi hifa dikariotik (2 inti).
 Hifa dikariotik tumbuh menjadi miselium dan akhirnya membentuk
tubuh buah (basidiokarp).
 Ujung-ujung hifa pada basidiokarp menggelembung (disebut
basidium) dan dua inti haploid menjadi satu inti diploid.
 Inti diploid membelah secara meiosis menjadi 4 inti haploid. Basidium
membentuk 4 tonjolan dan masing-masing tonjolan diisi 1 inti haploid
yang akan berkembang menjadi spora disebut basidiospora.
 Basidiospora yang sudah masak akan terlepas dari basidium dan jika
jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi hifa.

4. Divisi Deuteromycota
a. Ciri-ciri umum dari Deuteromycota sebagai berikut:
 Hifa bersekat dan dinding sel tersusun dari bahan kitin.
 Terbentuk spora secara vegetatif dan belum diketahui fase kawinnya
(jamur tidak sempurna atau imperfekti).
 Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui.
 Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada
hewan-hewan ternak, manusia, dan tanaman budidaya.
b. Contoh jamur dari divisio Deuteromycota yaitu:
 Epidermophyton, Microsporum, penyebab penyakit kurap.
 Melazasia fur—fur, penyebab panu.
 Altenaria Sp. hidup pada tanaman kentang.
 Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di kepala.

Secara ringkas ciri-ciri umum fungi dari setiap divisi adalah sebagai
berikut
Ciri-ciri Zygomycota Ascomycota Basidiomycota Deuteromycota
Misellium Aseptat Septat Septat Septat
Reproduksi Sporangiospora Pembelahan pembentukan pembentukan
aseksual dan fragmentasi biner, konidiospora konidiospora
misellium pertunansan, dan pertunasan
fragmentasi,
pembentukan
konidiospora
Reproduksi Zogospora dan Askospora Basidiospora tidak diketahui
seksual oospora
Habitat Air, tanah, dan Tanah, Tanah dan Tanah,
alamiah hewan tumbuhan, tumbuhan tumbuhan, dan
dan hewan hewan

F. Peranan Fungi
1. Menguntungkan
a. Di bidang indrusti makanan dan minuman
 Rhizopus oryzae : untuk pembuatan tempe
 Saccharomyces sake digunakan untuk membuat sake (minuman khas
Jepang)
 Aspergillus wentii digunakan untuk fermentasi pembuatan kecap
 Aspergillus oryzae sering digunakan untuk membuat tape dan sake
 Penicillium camemberti dan Penicillium roueforti banyak digunakan untuk
meningkatkan kualitas keju.
 Volvariella volvacea (jamur merang). Jamur jenis ini yang paling terkenal di
Indonesia, dan telah banyak orang mengusahakan pembudidayaannya.
Jamur ini banyak mengandung lemak dan glikogen, sehingga dapat
dimasak untuk dimakan.
 Jamur jenis lain yang juga enak dimakan adalah, jamur kuping (Auricularia
polytricha), jamur jantung, jamur kapuk, jamur morel, dan sebagainya.

b. Di dalam bidang industry


Rhiopus nigricans, merupakan jenis jamur yang dapat digunakan untuk
produksi asam fumarat. Sedang Rhizopus nodusus dapat digunakan untuk
produksi asam laktat.
c. Di bidang kesehatan
 Fungi Sebagai Penghasil Antibiotik
Jenis fungi yang berperan dalam pembentukan antibiotic adalah
Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum yaitu penghasil
antibiotic penisilin. Lichen Usnea berbata dan Usnea dasypoga
menghasilkan asam usnin yang digunakan sebgai bahan baku obat. Asam
usnin bersifat sebagai antibakteri, antivirus, antiprotozoal, dan juga
antiinflamasi, sehingga digunakan dalam industry farmasi dan kosmetik.

 Fungi Sebagai Penghasil Agen Penurun Kolesterol (cholesterol lowering


agents)
Jeniis fungi ini dapat menghasilkan senyawa statin yang dapat
menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga dapat menghilangkan
penyumbatan pembuluh darah. Fungi yang berperan tsb adalah
Aspergillus terreus dan C. Paspalii

 Fungi Sebagai Penghasil Obat Penekan Imun (immunosuppressive drugs)


 Cordyseps cinesis (jamur ulat), jamur yg terdapat dalam tubuh
ulat. Jamur ini mampu mengahsilkan senyawa yg dpt memperbaiki
system imun sehingga digunkan sebagai bahan pembuat tonik utk
memulihkan dan meningkatkan stamina.
 Trichoderma polysporum dan cylindrocarpon lucidum
menghasilkan metabolit sekunder berupa cyclisporin A yg
berfungsi sebagai imunosupresan (penekan respon imun).
Imunsupresan diberikan kepada pasein transplantasi tuk
mencegah penolakan tubuh terhadap organ baru dan pada
penderita penyakit autoimun seperti lupus.

 Fungi Sebagai Penghasil Vitamin


Fungi spesies tertentu juga mampu menghasilkan vitamin dalam skala
industri. Vitamin B2 (riboflavin) dihasilkan oleh fungi
ascomycetes Eremothecium  gossypii dan Eremothecium ashbyi

 Fungi Sebagai Penghasil Etanol


Etanol di dunia kesehatan banyak digunakan sebagai disenfektan. Selain
itu etanol juga digunakan sebagai pelarut obat tertentu. Etanol sendiri
dihasilkan dari proses fermentasi oleh Saccharomyces cerevisiae

d. Dalam bidang pertanian


Tidak disangsikan lagi, bahwa jamur sebagai organisme saprofit sangat
penting artinya dalam membantu mengembalikan kesuburan tanah.
Jamur-jamur saprofit menghancurkan kayu daun-daunan sehingga menjadi
mineral kembali.
2. Merugikan
a. Jamur yang parasit pada manusia
 Aspergillus nidulans dan Aspergillus niger adalah jenis jamur yang
sering hidup pada saluran telinga tengah dan menimbulkan penyakit
telinga yang dikenal dengan otomikos.
 Golongan deuteromycetes sering menimbulkan penyakit kulit yang
disebut dermatomikos, diantarnya
 Tinea pedis (penyakit kaki atlet/Athletes foot) penyebabnya
dalah jamur Tricophyton sp
 Tinea capitis merupakan jamur pada kulit kepala (ketombe) yg
disebabkan oleh jamur Microsporum sp dan Trochophyton sp
 Tinea versicolor (panu) yang disebabkan oleh jamur
Malassezia furfur

 Mikosis sistemik yakni infeksi yg menyerang organ bagian dalam,


diantaranya
 Candiasis yang disebabkan oleh Candida albican
 Aspergillosis (infeksi pernapasan) yg disebabkan jamur
Aspergillus fumigatus

b. Jamur yang parasit pada hewan


Contohnya adalah Aspergillus fumigatus. Jamur ini hidup dan
menimbulkan penyakit paru-paru burung. Secara umum, penyakit infeksi
karena Aspergillus dikenal dengan aspergilosis.

c. Jamur yang parasit pada tanaman budidaya


Beberapa jenis jamur yang merusak tanaman budidaya manusia adalah:
 Phytophthora infestans, dikenal sebagai jamur lanas yang parasit
pada tanaman kentang. Jamur ini menyebabkan busuknya pucuk
atau daun-daun tanaman kentang.
 Phytophthora nicotianae, yang parasit pada daun tembakau.
 Phytophthora palmifora parasit pada tanaman kelapa.
 Phytophthorafaberi parasit pada tanaman karet.
d. Jamur yang menghasilkan racun
Walaupun banyak jamur yang enak dimakan, namun tidak sedikit pula
yang mengandung racun yang dapat menyebabkan kematian baik pada
ternak maupun pada manusia diantaranya:
 Aspergillus flavus, yang menghasilkan racun aflatoksin yg bersifat
karsinogenik yaitu memicu timbulnya sel kanker
 Manita phaloides menghasilkan racun falin, yang dapat merusak sel
sel darah merah.
 Pencillium sp dan Aspergillus Ochraeus diketahui dapat
menghasilkan okratoksin yg bersifat meracuni ginjal (nefrotoksik).

Anda mungkin juga menyukai