Makalah Teori Komunikasi
Makalah Teori Komunikasi
YULASTRI ARIF.Dr.S.Kp.M.Kep
DISUSUN OLEH:
ANNISA LISTYANTI
(1911312016)
Fakultas Keperawatan
i
Universitas Andalas
Padang, 2020
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kelancaran kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi dalam keperawatan I
yang diampu oleh Ibuk Yulastri Arif.Dr.S.Kp.M.Kep. Makalah ini memuat tentang “Teori
komunikasi dan faktor yang mempengaruhinya”. Makalah ini tidak akan selesai tepat pada
waktunya tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berkaitan dalam proses
penyelesaian makalah ini. Dalam membuat makalah ini tentu ada kurang dan salahnya,
sehingga penulis memiliki harapan besar kepada pembaca agar memberikan kritik dan saran
yang membangun. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
I. Latar belakang 1
II. Tujuan.............................................. 1
III. Manfaat.............................................. 1
BAB 3 PENUTUP 13
A. Kesimpulan 13
B. Saran 13
Daftar Pustaka 14
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Dan
bahkan komunikasi telah menjadi suatu fenomena terbentuknya suatu masyarakat atau
komunitas yang terintegrasi oleh informasi. Dimana masing masing individu dalam
masyarakat itu sendiri saling berbagi informasi (Information sharing) untuk tujuan bersam.
Ssecara sederhana, komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampai pesan
dan orang yang menerima pesan. Senada dengan ini bahwa komunikasi
atau communication berasal dari bahasa latin “communis” dalam bahasa inggrisnya
“commun” yang artinya sama. teori pada dasarnya merupakan “konseptualisasi atau
penjelasan logis dan faktual tentang suatu fenomena”. Teori komunikasi adalah satu
pandangan dan strategi yang akan membentuk alat dan rangka kerja untuk sesuatu perkara
yang hendak dilaksanakan Setiap pelaku komunikasi dengan demikian akan melakukan
empat tindakan: membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Ke-empat
tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan.
III. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
Jadi Teori komunikasi adalah satu pandangan dan strategi yang akan membentuk alat
dan rangka kerja untuk sesuatu perkara yang hendak dilaksanakan Setiap pelaku komunikasi
dengan demikian akan melakukan empat tindakan: membentuk, menyampaikan, menerima,
dan mengolah pesan. Ke-empat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan.
Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak
kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian
disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bentuk dan
mengirim pesan, seseorang akan2 menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Proses
penyampaian pesan berupa ide, gagasan, emosi, keterampilan ataupun pesan lainnya baik
secara verbal ataupun nonverbal dari pengirim (komunikator) kepada penerima (komunikan)
melalui channel / media untuk mendapatkan respons.
II.2 Pengertian teori komunikasi menurut para ahli
1. Borman
Teori komunikasi adalah satu perkataan / istilah yang merupakan paying untuk semua
perbincangan dan analisis yang dibuat secara berhati-hati, sistematik dan sadar, tentang
komunikasi.
2. Little John
Teori komunikasi adalah satu teori atau sekumpulan “pemikiran kolektif” yang
didapati dalam keseluruhan teori terutamanya yang berkaitan proses komunikasi.
1. Teori Behaviorisme
2. Teori Informasi
Teori informasi ini merupakan sebagian dari teori komunikasi yang klasik, teori ini
merupakan bentuk penjabaran dari karya Claude Shannon dan Warren Weaver (1949, Weaver.
1949), pada teori ini disebutkan bahwa komunikasi sebagai transmisi pesan & bagaimana
transmitter menggunakan saluran dan media dalam berkomunikasi, di dalam teori komunikasi
informasi ini menitik beratkan pada saluran atau media yang digunakan oleh transmitter jika
sinyal dalam media ini tidak baik maka proses komunikasi tersebut akan tidak lancar begitu
sebaliknya.Juga teori informasi merupakan salah satu teori klasik, dimana teori ini
menitikberatkan pada komunikasi sebagai suatu transmisi pesan dan bagaimana transmitter
menggunakan media dalam berkomunikasi. Dalam hal ini, jika sinyal media yang digunakan
baik, maka komunikasi akan berjalan efektif, begitu pula sebaliknya. Apabila sinyal media
tidak baik, maka komunikasi tidak akan berjalan dengan lancar.
Teori Teori Agenda Setting hampir sama dengan teori informasi karena dalam teori ini
sama-sama bergantung pada media, teori ini dikenalkan oleh Mc Combs dan DL Shaw (1972).
Toeri ini mempunyai argumen bahwa media sangat memberi tekanan kepada suatu kejadian, dari
kejadian itu media mengangkat peristiwa tsb dan mempengaruhi masyarakat untuk menganggap
peristiwa tersebut penting. Dapat disimpulkan jika hal apa yang dianggap penting oleh media,
maka penting juga bagi masyaakat. Teori ini menetapkan titik temu antara asumsi media
tentang kebutuhan publik akan informasi dan harapan publik terhadap informasi yang
disajikan oleh media. Tetapi ini tidak selalu berhasil, dan yang kerap teradi adalah media
mensetting pikiran khalayak. Jadi apa yang dianggap penting oleh media, maka akan
dianggap penting pula oleh masyarakat.
Teori ini dikemukakan oleh Herbert Blumerdan Elihu Katz (1974). Pada teori ini hal yang
di utamakan ialah pengguna media, pengguna media mempunyai peran yang aktif dalam teori ini,
untuk memilih dan menggunakan media tersebut . Teori kegunaan dan kepuasan memandang
pengguna media mempunyai kesempatan untuk menentukan pilihan-pilihan media sumber
beritanya. Dalam hal ini, pengguna media berperan aktif dalam kegiatan komunikasi untuk
memenuhi kepuasannya.Teori ini mempertimbangkan apa yang dilakukan orang pada media,
yaitu menggunakan media untuk
4 pemuas kebutuhannya. Penganut teori ini meyakini bahwa
individu sebagai mahluk supra-rasional dan sangat selektif. Menurut para pendirinya, Elihu
Katz;Jay G. Blumler; dan Michael Gurevitch (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1984), uses and
gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan
harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain , yang membawa pada pola
terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan
pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain.
Jenis teori ini berkembang dari tradisi sosiologi interpretift, yang dikembangkan oleh
Alfred Schulzt, Paul Ricour et al. sementara teori kritis berkembang dari pemikiran Max
Weber, Marxisme dan Frankfurt School. Interpretif berarti pemahaman (verstechen) berusaha
menjelaskan makna dari suatu tindakan. Karena suatu tindakan dapat memiliki banyak arti,
maka makna idak dapat dengan mudah diungkap begitu saja. Interpretasi secara harfiah
merupakan proses aktif dan inventif. Teori interpretif umumnya menyadari bahwa makna
dapat berarti lebih dari apa yang dijelaskan oleh pelaku. Jadi interpretasi adalah suatu
tindakan kreatif dalam mengungkap kemungkinan-kemungkinan makna. Implikasi social
kritis pada dasarnya memiliki implikasi ekonomi dan politik, tetapi banyak diantaranya yang
berkaitan dengan komunikasi dan tatanan komunikasi dalam masyarakat.
Meskipun demikian teoritisi kritis biasanya enggan memisahkan komunikasi dan elemen
lainnya dari keseluruhan system. Jadi, suatu teori kritis mengenai komunikasi perlu
6
melibatkan kritik mengenai masyarakat secara keseluruhan. Pendekatan kelompok ini
terutama sekali popular di Negara-negara Eropa.Karakteristik umum yang mencirikan teori
ini adalah
1.Penekanan terhadap peran subjektifitas yang didasarkan pada pengalaman individual.
2.Makna merupakan konsep kunci dalam teori-teori ini. Pengalaman dipandang sebagai
meaning centered.
Jadi dapat disimpulkan bahwa teori interpretif ditujukan untuk memahami pengalaman
hidup manusia, atau untuk menginterpretasikan makna-makna teks. Sedangkan teori kritis
berkaitan dengan cara-cara di mana kondisi manusia mengalami kendala dan berusaha
menciptakan berbagai metode untuk memperbaiki kehidupan manusia.
Teori ini beranggapan bahwa agar komunikasi dapat berlangsung, individu-individu yang
berinteraksi menggunakan aturan-aturan dalam menggunakan lambang-lambang. Bukan
hanya aturan mengenai lambang itu sendiri tetapi juga harus sepakat dalam giliran berbicara,
bagaimana bersikap sopan santun atau sebaliknya, bagaimana harus menyapa dan
sebagainya. Teori ini berkembang dari aliran interactionisme simbolik yang menunjukan arti
penting dari interaksi dan makna. Pokok pikiran teori ini adalah :
1. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan seseorang menjadi faktor utama dalam komunikasi. Seseorang dapat
menyampaikan pesan dengan mudah apabila ia memiliki pengetahuan yang luas. Seorang
komunikator yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi, ia akan lebih mudah memilih kata-
kata (diksi) untuk menyampaikan informasi baik verbal maupun non verbal kepada
komunikan. Hal ini berlaku juga untuk seorang komunikan. Seorang komunikan dapat
merespon atau menginterpretasikan informasi yang diberikan komunikator dengan baik
apabila ia memiliki pengetahuan. Misalnya seorang akademisi tidak mungkin menggunakan
kata-kata yang intelektual apabila ia menghadapi seorang yang pendidikannya lebih rendah
darinya. Hal tersebut justru menjadi penghambat dalam proses komunikasi.
2. Perkembangan
Pertumbuhan manusia
3. Persepsi
Peran dan hubungan memiliki pengaruh dari proses komunikasi tergantung dari materi
atau permasalahan yang ingin dibicarakan termasuk cara menyampaikan informasi atau teknik
komunikasi. Komunikator yang belum menjalin hubungan dekat dengan komunikan maka
akan terjadi komunikasi secara formal.Misalnya, dua orang yang bertemu di sekolah baru.
Maka mereka melakukan komunikasi secara formal baik dalam materi maupun teknik
bicaranya. Jika komunikator telah menjalin hubungan dekat dengan komunikan maka materi
dan teknik bicara dalam komunikasi dilakukan secara non formal. Misalnya ketika kita
berbicara kepada sahabat atau keluarga. Biasanya kita lebih terbuka dan tidak formal bahkan
lebih memiliki keragaman dalam berbicara.
5. Lingkungan 9
Nilai dan budaya/ adat menjadi kacamata yang dijadikan tolak ukur untuk komunikasi
(pantas atau tidak pantas) agar komunikasi terjalin dengan baik. Sebelum berbicara dengan
orang lain, lebih baik kita mengetahui bagaimana latar belakang budaya/ adat yang mereka
anut. Misalnya orang batak yang terbiasa dengan suara keras dan intonasi yang tinggi.
Sedangkan orang jawa terbiasa dengan bahasa yang halus dengan intonasi yang rendah.
Stimulus Eksternal
Jarak
6. Emosi
Emosi adalah reaksi seseorang dalam menghadapi suatu kejadian tertentu. Emosi
terkadang tidak dapat dikendalikan oleh diri sendiri. Sehingga emosi juga mempengaruhi
proses komunikasi itu sendiri bahkan emosi dapat menjadi hambatan.
7. Kondisi fisik
Kondisi fisik mempunyai peranan yang penting untuk berkomunikasi. Semua indera
memiliki fungsi-fungsi yang digunakan
10 dalam kelangsungan komunikasi.
8. Jenis kelamin
Laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan dalam berkomunikasi dapat dilihat dari
gaya berbicara dan interpretasi. Menurut Tannen, kaum perempuan menggunakan teknik
komunikasi untuk mencari konfirmasi, meminimalkan keintiman. Sementara kaum laki-laki
lebih menunjukkan independensi dan status dalam kelompoknya.
1. Kredibilitas
2.Konteks
Konteks (context) berkaitan dengan situasi dan kondisi dimana komunikasi berlangsung.
Konteks disini terdiri dari aspek yang bersifat fisik (iklim, cuaca); aspek Psikologis aspek
sosial dan aspek waktu. Agar komunikasi dapat berjalan dengan baik, komunikator harus
memperhatikan situasi dan kondisi dimana komunikan berada.
3.Konten
Konten (content) berkaitan dengan isi pesan yang disampaikan komunikator kepada
komunikan. Isi pesan/ informasi disesuaikan dengan kebutuhan komunikan, misalnya pesan/
informasi mengenai kesehatan janin diberikan kepada ibu-ibu, bukan kepada anak
remaja. komunikasi yang efektif akan dapat dicapai jika konten yang disampaikan
komunikator mengandung informasi/ pesan yang berarti/ penting untuk diketahui oleh
komunikan.
4.Kejelasan
Kejelasan (clarity) dari pesan/ informasi yang disampaikan komunikator sangat penting.
Untuk menghindari kesalahpahaman komunikan dalam menangkap isi pesan/ informasi yang
11
disampaikan komunikator. Kejelasan disini mencapkup kejelasan isi pesan, kejelasam tujuan
yang akan dicapai, kejelasan kata-kata (verbal) yang digunakan, dan kejelasan bahasa tubuh
(non verbal) yang digunakan.
5.Kesinambungan dan Konsistensi
6.Kemampuan Komunikan
7.Saluran Distribusi
12
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Jadi kesimpulan pada makalah ini adalah pada dasarnya teori komunikasi itu sangat
penting bagi kehidupan manusia, komunikasi tanpa didasari dengan teori komunikasi yang
benar akan menambah bingung, Karena pesan yang diampaikan dari komunikator tidak
singkron dengan realita Karena tidak ada kaidah dan teori dalam penyampaian pesan, dan
akan membuat bingung ataupun salah pemahaman bagi komunikan. Dan pada dasarnya
dalam teori komunikasi ini mencangkup banyak hal yang terkandung didalamnya. Jadi tidak
mudah mempelajari dan memahami pelajaran inintanpa buku dan referensi yan akurat. Dari
konteks, tradisi dan prespektif komunikasi dan teori komunikasi, semuanya memiliki teori
teori tersendiri, sehingga kita tidak boleh asal mempelajarinya.
II. Saran
Setelah mempelajari mata kuliah ini, kita sebagai mahasiswa keperawatan harus mampu
memahami teori komunikasi dan faktor yang mempengaruhi teori komunikasi tersebut.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.ut.ac.id/4413/3/SKOM4204-M1.pdf
Sendjaja,Sasa Djuarsa.2014.Pengantar Ilmu Komunikasi.Tanggerang Selatan:Universitas Terbuka
Daryanto,Drs.2014.Teori Komunikasi.Malang:Penerbit Gunung Samudera
Siyoto,Sandu,Abdul Muhith.2018.Aplikasi Komunikasi Terapeutik Nursing &
Health.Yogyakarta:CV. Andi Offset
http://eprints.ums.ac.id/22086/4/BAB_I.pdf
14