Susunan ini bekerja pada arus DC, itulah sebabnya masalah medan magnet statis
dianalisa menggunakan Finite Element Methode (FEM). Masalah medan magnet statis dapat
dijelaskan oleh persamaan Maxwell berikut.
Di mana H, B, J0, dan µ adalah intensitas medan magnet, kepadatan fluks magnet, kepadatan
sumber arus, dan permeabilitas. Permeabilitas seharusnya konstan, µ = µ 0 pada udara, dan µ =
4000 µ0 pada inti stator dan pada rotor.
Fungsi bentuk tepi digunakan untuk mewakili potensi vektor magnetik yang tidak
diketahui. Berdasarkan persamaan kedua pada persamaan (1), yang disebut formulasi A dapat
digunakan pada seluruh wilayah, contohnya kepadaran fluks magnet dapat diwakili oleh potensi
vektor magnetik A sebagai . Menggunakan potensi vektor magnetik
dan hubungan konstitutif pada persamaan (1) mengarah ke persamaan diferensial parsial linear.
Potensi vektor magnetik telah diwakili oleh fungsi bentuk vektor orde pertama yang
divergensi sama dengan nol, dan menghasilkan potensi vektor magnetik bebas divergensi
(Coulomb Gauge),
Diperkirakan bahwa kompone normal dari kepadatan fluks magnetik menghilang pada batas,
yang dapat ditentukan dengan kodisi batas.
Gambar 7 menunjukkan garis kontur dari simulasi potensi vektor magnetik ketika
kekuatan yang bekerja memiliki nilai maksimum.
Gambar 7. Garis kontur dari potensi vektor magnetik
B. Kesimpulan
The future plan is to build the AMB, and to design a controller to operate the device
properly. Before building the arrangement, further nonlinear simulations must be studied, the
nonlinear characteristics of the stator and of the shaft will be taken into account by a simple
inverse tangent type curve, and the nonlinear partial differential equation will be solved by the
fixed point iteration technique [5].